Anda di halaman 1dari 15

PEMODELAN SUMBERDAYA PORFIRI Cu-Au

MENGGUNAKAN TEKNIK PELURUSAN DAN METODE


SEQUENTIAL GAUSSIAN SIMULATION

PRAPROPOSAL TESIS

Oleh
ABDILLAH
NIM: 22021025
(Program Studi Magister Teknik Geologi)
Bonus: 2

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG


Oktober 2021
ABSTRAK

OPTIMASI PEMODELAN SUMBERDAYA PORFIRI Cu-Au


MENGGUNAKAN TEKNIK PELURUSAN DAN METODE
SEQUENTIAL GAUSSIAN SIMULATION

Oleh
ABDILLAH
NIM: 22021025
(Program Studi Magister Teknik Geologi)

Indonesia disusun oleh tiga lempeng aktif yang menyebabkan adanya banyak
gunung api baik yang masih aktif maupun yang telah mati. Dari peristiwa tersebut
membuat Indonesia memiliki potensi sumberdaya emas dan tembaga yang cukup
melimpah. Hal ini membuat pemerintah menjadikan komoditas emas dan tembaga
sebagai salah satu andalan sumber devisa negara. Untuk meningkatkan cadangan
agar tetap berkelanjutan ada banyak hal yang dapat dilakukan salah satunya adalah
memaksimalkan cadangan yang telah ada dengan berbagai metode dan teknologi.
PT. Freeport adalah perusahan yang melakukan kegiatan penambangan dengan tipe
endapan porfiri. Endapan porfiri yang dimiliki oleh PT Freeport mempunyai
domain yang berbentuk tapal kuda. Endapan tapal kuda ini terbentuk karena adanya
sebuah intrusi kali yang menerobos badan dari endapan porfiri sehingga bagian
tengah dari endapan ini menjadi kosong yang menyebabkan kadar Cu maupun
kadar Au dalam endapan ini menjadi sangat rendah. Hal ini akan memengaruhi
pada saat proses estimasi penghitungan sumberdaya. Penelitian ini bertujuan untuk
mendapatkan hasil sumberdaya yang maksimal yang didapat dari perhitungan
geostatistik. Pemecahan masalah yang akan dilakukan adalah menggunakan teknik
unfolding atau pelurusan bentuk endapan. Proses pelurusannya dilakukan dengan
matriks proyeksi dan matriks rotasi. Setelah endapan menjadi lurus akan dilakukan
estimasi pada tiap- tiap kondisi antara lain kondisi saat terlipat dan pada kondisi
lurus dan setelah itu dilakukan analisis variogram dan simulasi Sequential Gaussian
pada endapan terlipat maupun yang sudah diluruskan. Dari data awal, data matriks
rotasi dan data matriks proyeksi endapan tapal kuda tersebut akan dilakukan
perbandingan hasil dari sisi range variogram, nugget ratio dan data kadar
sequential gaussian simulation. Harapan dari penelitian ini adalah dapat
memberikan hasil perhitungan sumberdaya emas dan tembaga yang ekonomis
untuk dijadikan dasar penghitungan cadangan.

Kata kunci: porfiri Cu-Au, intrusi kali, pelurusan, sequential gaussian simulation.

i
ABSTRACT

OPTIMIZATION RESOURCE MODELS PORPHYRY Cu-Au


DEPOSITS USING UNFOLDING TECHNIQUES AND
SEQUENTIAL GAUSSIAN SIMULATION METHODS.

By
ABDILLAH
NIM: 22021025
(Master Program of Geological Engineering)

Indonesia is composed of three active plates tectonic which causes many volcanoes,
both active and dead. From these events, Indonesia has the potential for abundant
gold and copper resources. This makes the Government make gold and copper
commodities as one of the main sources of foreign exchange for the country. There
are many things that can be done to increase reserves so that they remain
sustainable, one of which is maximizing existing reserves with various methods and
technologies. PT. Freeport is a company that carries out mining activities with
porphyry deposits. The porphyry deposits owned by PT Freeport have a horseshoe-
shaped domain. This horseshoe deposit was formed due to a kali intrusion that
broke through the body of the porphyry deposit so that the middle of this deposit
became empty which caused the Cu content and Au content in this deposit to be
very low. This will affect the process of estimating the resource calculation. This
study aims to obtain maximum resource results obtained from geostatistical
calculations. The solution to the problem that will be carried out is using the
unfolding technique or straightening the shape of the precipitate. The alignment
process is carried out with a projection matrix and a rotation matrix. After the
sediment becomes straight, an estimate will be made for each condition, including
the folded condition and the straight condition and after that variogram analysis
and Gaussian Sequential Simulation are carried out on folded and straightened
deposits. From the initial data, the rotation matrix data and the horseshoe deposit
projection matrix data, the results will be compared in terms of the variogram
range, nugget ratio and sequential gaussian simulation. The hope of this research
is to be able to provide an economical calculation of gold and copper resources to
be used as the basis for calculating reserves.

Keywords: Cu-Au porphyry, kali intrusion, unfloding, sequential gaussian


simulation

ii
DAFTAR ISI

ABSTRAK ............................................................................................................... i
ABSTRACT.. ........................................................................................................... iv
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR……………………………………………………………..iv
DAFTAR TABEL….……………………………………………………………...v

Bab I Pendahuluan ................................................................................................1


I. 1 Latar Belakang......................................................................................1
I. 2 Lokasi dan Objek Penelitian .................................................................2
I. 3 Tujuan Penelitian ..................................................................................3
I. 4 Batasan Masalah ...................................................................................3
I. 5 Asumsi dan Hipotesis ...........................................................................3
I. 6 Metodologi Penelitian ..........................................................................4
I. 7 Data Penelitian......................................................................................7
I. 8 Sumbangan Terhadap Ilmu Pengetahuan .............................................7
I. 9 Manfaat Penelitian ................................................................................8
I. 10 Jadwal Penelitian ................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................9

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar I.1 Peta geologi penelitian yang terletak di dalam area Tambang
Emas (MacDonald, 1998)………………………………... 2
Gambar 1.2 Diagram alir penelitian yang akan dilakukan pada penyusunan
tesis.…………………………………………………………... 4
Gambar 1.3 Konsep blok model dan basis data (Dow, dkk., 1995)
.……………………………………………………………….. 6

iv
DAFTAR TABEL

Tabel I.1 Jadwal rencana penelitian yang akan dilakukan. Kotak-kotak


biru menunjukan rencana waktu penelitian pada setiap
waktunya……………………………………………………... 8

v
Bab I Pendahuluan

I. 1 Latar Belakang
Indonesia dengan banyaknya gunung api akibat adanya tiga batas lempeng aktif
yang saling berinteraksi membuat banyaknya sumberdaya emas dan tembaga yang
tersedia, salah satunya adalah di Kecamatan Tembagapura, Kabupaten Mimika,
Provinsi Papua. Untuk mendapatkan emas maupun tembaga dari alam dibutuhkan
suatu proses penambangan yang sistematis dan terorganisasi dengan baik untuk
meminimalisasi kerugian terutama dalam hal ekonomi. Salah satu cara yang dapat
dilakukan adalah menghitung dan memaksimalkan data sumberdaya yang telah ada
dengan metode geostatistik. Metode ini bisa dilakukan dengan menggabungkan
konsep geologi dengan ilmu matematika terutama statistik. Beberapa hal yang
digunakan sebagai instrumen pendukunganya salah satunya adalah metode
Sequential Gaussian Simulation.

PT. Freeport adalah perusahan yang melakukan kegiatan yang terletak di


Kabupaten Mimika, Provinsi Papua. Tipe endapan utama di daerah ini merupakan
endapan porfiri yang bentuknya menyerupai tapal kuda. Endapan tapal kuda ini
terbentuk karena adanya sebuah intrusi kali yang menerobos badan dari endapan
porfiri sehingga bagian tengah dari endapan ini menjadi kosong yang
mengakibatkan kadar Cu dan kadar Au dalam endapan ini menjadi rendah.
Permasalahan yang muncul dalam kasus ini adalah proses estimasi penghitungan
sumberdaya emas dan tembaga yang tidak maksimal akibat adanya ruang kosong
di tengah endapan tersebut. Ruang kosong itu akan memberikan nilai kadar yang
rendah terhadap keseluruhan penghitungan sumberdaya endapan porfiri tersebut
ketika dilakukan penghitungan dengan metode geostatistik.

Dari bentuk endapan tapal kuda yang dilengkapi dengan data litologi hasil dari
pemboran diperlukan metode yang tepat untuk mendapatkan hasil sumberdaya yang
layak untuk ditambang. Proses optimasi sumberdaya ini dengan pelurusan endapan
menggunakan matriks proyeksi, matriks rotasi sangat diperlukan untuk memeroleh
data variansi yang baik dan diselesaikan dengan metode Sequential Gaussian
Simulation. Adanya teknik optimasi sumberdaya yang akurat diharapkan memberi

1
manfaat yang signifikan untuk perusahaan dalam mendapatkan nilai sumberdaya
emas dan tembaga untuk kelanjutan pada tahap penentuan cadangan emas dan
tembaga.

I. 2 Lokasi dan Objek Penelitian


Daerah penelitian terletak di Kabupaten Mimika, yang merupakan salah satu area
Tambang Grasberg milik PT. Freeport. Secara administratif lokasi penelitian
berada di Kecamatan Tembagapura, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua.

Objek penelitian berupa data komposit, data wireframe, dan data assay dari hasil
pemboran kipas yang dilakukan di Grasberg.

Gambar I.1 Peta geologi lokasi penelitian yang terletak di dalam area Tambang
Emas Grasberg (MacDonald, 1998)

2
I. 3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Melakukan pelurusan pada endapan porfiri yang berbentuk tapalkuda.
2. Melakukan estimasi pemodelan sumberdaya porfiri Cu-Au dengan
menggunakan metode simulasi Sequential Gaussian.
3. Membandingkan hasil nilai estimasi simulasi Sequential Gaussian antara
endapan yang terlipat dengan endapan yang sudah dilakukan proses
pelurusan baik matriks proyeksi maupun matriks proyeksi.

I. 4 Batasan Masalah
Batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Data berasal dari PT. Freeport yang merepresentasikan endapan porfiri yang
terkena intrusi kali di daerah Grasberg yang terdiri dari data assay, data
komposit dan data wireframe dari hasil pemboran kipas.
2. Data yang digunakan untuk keperluan penelitian diambil sebanyak 394 titik
bor dengan beda elevasi 2416 meter dari total keseluruhan data untuk data
awal dan beda elevasi 700 meter untuk kadar tinggi saja.

I. 5 Asumsi dan Hipotesis


Asumsi yang mendasari penelitian ini adalah intrusi kali dapat menyebabkan kadar
emas dan tembaga pada saat penghitungan sumberdaya keseluruhan endapan porfiri
menjadi rendah.

Hipotesis yang akan dibuktikan dalam penelitian ini adalah


1. Teknik pelurusan matriks rotasi dan matriks proyeksi berkolerasi dengan
kadar emas dan tembaga dari penghitungan sumberdaya endapan porfiri.
2. Teknik pelurusan matriks rotasi menghasilkan data kadar emas dan tembaga
yang lebih bagus dibandingkan dengan teknik pelurusan matriks proyeksi
karena matriks proyeksi mempertahankan bentuk asli dari endapan tapal
kuda sepenuhnya.

3
I. 6 Metodologi Penelitian
Metode penelitian yang dijelaskan pada subbab ini digunakan untuk mengarahkan
penelitian secara sistematis dan mampu menjawab permasalahan pada tujuan
penelitian. Tahapan-tahapan yang akan dilakukan terdapat pada diagram alir
penelitian dan terbagi menjadi tahap persiapan, tahap akuisisi data, tahap analisis
dan pengolahan data, dan tahap penyusunan laporan tesis (Gambar I.2).

1. Tahap Persiapan
Tahap persiapan penelitian meliputi pemenuhan syarat administratif berupa
proposal penelitian dan studi literatur. Studi literatur yang dilakukan bertujuan
untuk memberikan gambaran kondisi geologi regional dan berbagai kajian pustaka
yang dapat memudahkan penelitian.

Gambar I.2 Diagram alir penelitian yang akan dilakukan pada penyusunan tesis.

4
2. Tahap Pengumpulan Data
Tahap pengumpulan data dilakukan dengan penentuan lokasi titik pemboran yang
representatif. Data pemboran yang diambil adalah bagian yang melingkupi bentuk
tapal kuda. Hal ini dilakukan untuk mereduksi data pemboran yang memiliki kadar
kecil yang disebabkan posisinya tepat pada bagian intrusi kali.

Data assay dan data komposit digunakan untuk menentukan nilai kadar dan
ketebalan dari data bor yang telah dipilih. Data ini nantinya akan digabungkan
dengan data wireframe untuk ditentukan batas topografi yang nantinya akan
berkaitan dengan pembentukan model blok sumberdaya baik emas maupun
tembaga.

Gambar I.3 Konsep blok model dan basis data (Dow, dkk., 1995).

3. Tahap Pengolahan Data


Tahapan ini dilakukan di kampus Institut Teknologi Bandung. Pada tahap ini
dilakukan analisis terhadap data-data yang telah dikumpulkan berdasarkan konsep-
konsep dasar geologi dan statistik serta diskusi bersama dosen pembimbing maupun
dengan rekan kuliah. Analisis laboratorium dan pegolahan data yang dilakukan
antara lain:

5
 Data assay, survey dan collar daerah penelitian yang diberikan oleh PT.
Freeport dipreparasi terlebih dahulu. Preparasi menggunakan cara koreksi data
pencilan atau data yang tidak tepat akibat kesalahan pada proses memasukkan
data pemboran di lapangan yang digabungkan dengan data wireframe.
Biasanya terdapat data lubang bor yang elevasinya tidak sesuai dengan
topografi yang ada sehingga diperlukan perbaikan data. Data yang sudah
terkoreksi dengan baik akan dilakukan proses pelurusan dengan matriks rotasi
dan matriks proyeksi untuk mendapatkan kondisi data pemboran yang hanya
melingkupi keliling endapan porfiri yang berbentuk tapal kuda.
 Variogram adalah suatu fungsi vektor yang dapat digunakan untuk
mengkuantifikasikan tingkat kemiripan atau variabilitas antara dua conto yang
terpisah oleh suatu jarak tertentu dengan grafik yang dihasilkan adalah plot
jarak dan ragam dari data yang berpasangan. Analisis variogram dilakukan
setelah memasukkan tiga data utama yaitu data asli, data pelurusan matriks
rotasi, dan matriks proyeksi. Analisis variogram dilakukan untuk melakukan
penaksiran kadar bijih dari tiga skenario data utama dengan tujuan kuantifikasi
korelasi ruang antar conto menggunakan suatu perangkat statistik. Variabel
yang dianalisis pada variogram meliputi range, sill, nugget effect.
 Analisis yang terakhir dengan menggunakan Sequential Gaussian Simulation.
Simulasi stokastik bertujuan untuk menghasilkan beberapa kemungkinan
realisasi dari properti fisik yang akan diestimasi daripada menyederhanakan
dengan menggunakan estimasi rata-rata. Secara sederhana, pada simulasi kita
menambahkan noise sehingga efek smoothing dari proses seperti kriging dapat
dihilangkan. Hal ini dapat memberikan gambaran yang lebih baik dan
representatif dari variabilitas properti fisik yang lebih sesuai dengan kondisi
geologi dan dapat memberikan seberapa besar ketidakpastian yang ada di
daerah tersebut. Ide dasar dari SGS sangatlah sederhana. Kriging memberikan
estimasi berupa nilai rata-rata dan standar deviasinya pada setiap titik sebagai
suatu variabel bebas yang mengikuti kurva distribusi normal dibandingkan
memilih rata-rata sebagai nilai estimasi di setiap titik, SGS memilih deviasi

6
acak dari kurva distribusi normal, dengan pemilihannya berdasarkan suatu
bilangan random seragam yang mewakili probabilitas level.

4. Tahap Penyusunan Tesis


Hasil akhir pada penelitian ini akan ditulis secara sistematis menjadi tesis yang
meliputi hipotesis dan metode yang dilakukan pada penelitian ini. Data yang akan
disajikan berupa peta persebaran lubang bor, matriks proyeksi endapan porfiri tapal
kuda, matriks rotasi endapan porfiri tapal kuda, variogram, dan blok model hasil
Sequential Gaussian Simulation. Hasil ini nantinya akan dipresentasikan dalam
bentuk seminar tesis geologi dan sidang ujian Magister Teknik Geologi.

I. 7 Data Penelitian
Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini meliputi:
1. Data lubang bor daerah penelitian
2. Data matriks rotasi dan matriks proyeksi
3. Data analisis variogram
4. Data analisis Sequential Gaussian Simulation

I. 8 Sumbangan Terhadap Ilmu Pengetahuan


Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan baru mengenai
kaitan ilmu matematika dan geostatistik yang dapat digunakan sebagai model
penyelesaian masalah endapan porfiri yang terkena intrusi kali.

I. 9 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan berguna dalam memberikan informasi penting dalam
optimasi sumberdaya endapan porfiri yang nilai kadarnya rendah akibat adanya
mineralisasi kosong sehingga bisa menambah keyakinan data untuk dilanjutkan
pada tahap perhitungan cadangan.

7
I. 10 Jadwal Penelitian
Penelitian ini direncanakan berlangsung selama enam bulan yang dimulai pada
awal Desember 2022 (Tabel I.1).

Tabel I.1 Jadwal rencana penelitian yang akan dilakukan. Kotak-kotak biru
menunjukan rencana waktu penelitian pada setiap waktunya

TAHUN 2022 2023


BULAN Desember Januari Februari Maret April Mei Juni
MINGGU 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
TAHAP PERENCANAAN
Studi Literatur
Administrasi
TAHAP PENGAMBILAN DATA
Preparasi data
TAHAP ANALISIS
Anarisis matriks rotasi dan proyeksi
Anarisis variogram
Anarisis SGS
TAHAP PENYUSUNAN TESIS
Penulisan Tesis
SeminarTesis
Sidang Magister

8
DAFTAR PUSTAKA

Dow, D. B., Robinson, G. P., dan Hartono, J. (1995): The Geology of Irian Jaya,
The University of Canberra.
MacDonald, G. D. (1998): Geological and geochemical zoning of the Grasberg
Igneous Complex, Journal of American Geological Society, 58, 27 – 46.
Katchan, G. A., Mertig, K., dan Kyle, B. (1994): Orebodies of the Gunung Bijih
(Ertsberg) district, Geology Magazine, 6, 18 – 26.

Anda mungkin juga menyukai