Anda di halaman 1dari 11

“ANALISIS RECOVERY MINERAL LOGAM MANGAN MENGGUNAKAN

PERHITUNGAN PROFIL SINGKAPAN PADA PENAMBANGAN BLOK 2 PT.


BHAKTI ALAM INDONESIA TIMUR DESA EKATETA, KECAMATAN FATULEU,
KABUPATEN KUPANG, PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR”

PROPOSAL TUGAS AKHIR

Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Dalam Melaksanakan Tugas Akhir Pada Program
Studi Teknik Pertambangan

ANDHINI BEBBY NOVIYANTI LESIK

1806100025

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK

JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN

KUPANG

2022
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

PT. Bhakti Alam Indonesia Timur (BAIT) adalah salah satu perusahaan yang

bergerak dibidang petambangan mineral logam mangan yang memiliki luas

wilayah penambangan 2389 ha. Lokasi WIUP terletak di Desa Ekateta dan Desa

Tonlaku, kecamatan Fatuleu, Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur.

PT. BAIT memiliki 12 blok penambangan, penambangan mangan yang

dilakukan di blok 2 belum diketahui sumber dayanya secara detail. Penambangan

yang dilakukan oleh pekerja dimulai dari penggalian tanah penutup atau OB (over

burden) dan penggalian mineral yang dilakukan oleh excavator . OB yang telah

digali akan diangkut menggunakan dump truk ke tempat timbunan OB, sedangkan

ore yang terdiri dari mangan dan bukan mangan diangkut menggunakan dump

truk untuk dibawah ke tempat pertumpukan yang nantinya akan dilakukan

pemilahan oleh masyarakat pekerja.

Pemilahan mangan dilakukan secara manual oleh masyarakat pekerja untuk

memisahkan mangan dan bukan mangan. Sehingga mangan yang terambil berupa

mangan yang berukuran besar karena lebih mudah untuk dipisahkan dari pengotor

yang ada. Mangan yang tidak dapat terambil akan dibuang sebagai waste yang

nantinya akan dipakai sebagai pembuatan jalan dan lainnya, namun mangan yang

teringgal ditumpukan masih cukup banyak, oleh karena itu perlu dilakukan
perhitungan nilai recovery mangan yang didapat dari hasil perbandingan dari

jumlah mangan yang belum tertambang dan mangan yang terbuang dari hasil

pemilahan sehinnga sisa mangan yang tertinggal dapat dioptimalisasikan demi

meningkatkan keuntungan perusahaan. Berdasarkan latar belakang diatas, penulis

bertujuan untuk melakukan penelitian dengan judul “Analisis Recovery Mineral

Logam Mangan Menggunakan Perhitungan Profil Singkapan Pada

Penambangan Blok 2 PT. Bhakti Alam Indonesia Timur Desa Ekateta,

Kecamatan Fatuleu, Kabupaten Kupang, provinsi Nusa Tenggara Timur.”

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dari penelitian ini adalah:

1. Berapakah sumber daya mangan yang belum terambil berdasarkan data

profil ?

2. Berapakah mangan yang terambil/terpilah dari hasil pemilahan dan berapa

mangan yang tidak terambil dari hasil pemilahan ?

3. Berapakah recovery mangan ?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Mengetahui sumber daya mangan yang belum terambil berdasarkan data

profil

2. Mengetahui mangan yang terambil/terpilah dari hasil pemilahan dan mangan

yang tidak termabil dari hasil pemilahan

3. Mengetahui berapa recovery mangan

1.4 Batasan Masalah

Batasan masalah dalam penelitian ini adalah:


1. Hanya membahas mangan yang terdapat diblok 2

2. Data topografi dan data berat jenis mangan merupakan data sekunder hasil

penelitian (Sumandi D 2022 dan Engge I 2022)

3. Mangan yang terambil adalah mangan hasil pemilahan yang dilakukan oleh

masyarakat pemilah mangan

4. Sumber daya mangan didapat berdasarkan ketebalan mangan tiap singkapan

1.5 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini antara lain:

1. Bagi Penulis

Sebagai salah satu syarat yang harus ditempuh sebagai persyaratan akademis

untuk mendapatkan gelar sarjana di Jurusan Teknik Pertambangan, Fakultas

Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana

2. Bagi Akademisi

Terciptanya hubungan kerja sama antara Universitas Nusa Cendana dengan

PT. Bhakti Alam Indonesia Timur

3. Bagi Perusahaan

Sebagai bahan pertimbangan bagi perusahaan dalam mengetahui nilai

recovery mangan yang ada


BAB II

DASAR TEORI

2.1 Mangan

Mangan (Mn, nomor atom = 25; massa atom relatif = 54,938) adalah unsur

yang termasuk ke dalam golongan VIIb dalam susunan tabel periodik unsur.

Dalam bentuk unsur bebas mangan berwarna putih keabuan, rapuh, dan termasuk

ke dalam logam yang reaktif. Titik lebur mangan adalah 12440C dan titik

didihnya

19620C. Mangan adalah golongan logam transisi yang paling banyak ditemukan

setelah besi dan titanium (WHO, 1981). Di Indonesia, cadangan mangan cukup

besar namun tersebar di banyak lokasi, yang secara individu umumnya berbentuk

kantong atau lensa berukuran kecil dengan kadar yang bervariasi. Pirolusit dan

psilomelan merupakan mineral yang umum menjadi cebakan utama bijih mangan.

Pirolusit merupakan mineral berwarna abu-abu besi dengan kilap metalik,

mempunyai kekerasan 2-2,5 dan berat jenis 4,8. Pirolusit yang terbentuk sebagai

pseudomorf dari manganit atau mineral mangan lainnya, biasanya bersifat masif

atau reniform dan kadang-kadang berstruktur fibrous dan radial. Psilomelan

merupakan mineral berkomposisi oksida terhidrasi yang pada umumnya

berasosiasi dengan mineral barium dan potasium oksida. Mineral ini mempunyai

warna dan berat jenis sama dengan pirolusit, namun mempunyai kekerasan yang

lebih besar (5 -6) dan mempunyai kilap submetalik (Harjanto A dan Danisworo

C. 2013).

2.1.1 Ganesa Mangan


2.1.2 Kegunaan Mangan

Kegunaan mangan sangat luas, baik untuk tujuan metalurgi maupun non-

metalurgi. Untuk tujuan nonmetalurgi, mangan digunakan untuk produksi

baterai, kimia, keramik dan gelas, glasir dan frit, pertanian, proses produksi

uranium, dan lainnya. Di Indonesia, industri hilir pemakai mangan adalah

industri baterai, keramik dan porselein, industri logam, dan industri korek

api (Harjanto A dan Danisworo C. 2013).

2.2 Singkapan

2.2.1 Pengamatan Singkapan

2.2.2 Fakta-Fakta Mengenai Singkapan

2.3 Profil Singkapan

2.3.1 Ketebalan Lapisan

2.3.2 Kedudukan Lapisan

2.3.3 Menghitung Ketebalan Lapisan

2.4 Sumber Daya

Sumber daya mineral adalah suatu konsentrasi atau keterjadian dari mineral yang

memiliki nilai ekonomi pada kerak bumi dengan dimensi, kualitas dan kuantitas

tertentu yang memiliki keprospekan yang beralasan untuk pada akhinya dapat

diekstraksi secara ekonomis. Lokasi, kuantitas, kadar, karakteristik geologi dan

kemenerusan dari sumber daya mineral harus diketahui, diestimasi atau

diinterpretasikan berdasarkan bukti dan pengetahuan geologi yang spesifik,

termasuk pengambilan sampelnya (SNI 4726-2019).


2.4.1 Klasifikasi Sumber Daya

Sumber daya mineral dikelompokan lagi berdasarkan tingakt keyakinan

geologinya, kedalam kategori Tereka, Tertunjuk, dan Terukur (SNI 4726-

2019).

- Sumber daya mineral Tereka merupakan bagian dari sumber daya

mineral yang kuantitas dan kualitas kadarnya diestimasi

berdasarkan bukti geologi dan pengambilan sampel yang terbatas.

Bukti geoloi tersebut memadai untuk menunjukan keterjadiannya

tetapi tidak memverifikasi kemenerusan kualitas atau kadar dan

kemenerusan geologinya. Sumber daya mineral tereka memiliki

tingkat keyakinan lebih rendah dalam penerapannya dibandingkan

dengan sumber daya minera tertunjuk dan tidak dapa dikonversi ke

cadangan mineral (SNI 4726-2019).

- Sumber daya mineral Tertunjuk merupakan bagian dari sumber

daya mineral dengan kuantitas, kadar atau kualitas, kerapatan titik

pengamatan, dimensi dan karakteristik fisiknya dapat diestimasi

dengan tingkat keyakinan yang cukup untuk memungkinkan

penerapan factor pengubah secara memadai untuk mendukung

perencanaan tambang dan evaluasi kelayakan ekonomi cebakan

tersebut. Sumber daya mineral tertunjuk memiliki tingkat

keyakinan yang lebih rendah penerapannya dibandingkan dengan


sumber daya mineral terukur dan hanya dapat dikonversi ke

cadangan mineral terkira (SNI 4726-2019).

- Sumber daya mineral Terukur merupakan bagian dari sumber daya

mineral dengan kuantitas, kadar atau kualitas, kerapan titik

pengamatan, bentuk, dan karakteristik fisik yang dapat diestimasi

dengan tingkat keyakinan yang memadai untuk memungkinkan

penerapan factor pengubah untuk mendukung perencanaan

tambang terperinci dan evaluasi akhir dari kelayakan ekonomi

cabakan tersebut. Sumber daya mineral terukur memiliki tingkat

keyakinan yang lebih tinggi penerapannya dibandingkan dengan

sumber daya mineral tertunjuk atau sumber daya mineral tereka.

Sumber daya mineral terukur dapat dikonversi ke cadangan

mineral terbukti atau cadangan mineral terkira (SNI 4726-2019).

2.4.2 Perhitungan Sumber Daya

2.4.3
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Jadwal Penelitian

3.1.1 Lokasi Penelitian

3.1.2 Jadwal Kegiatan Penelitian

3.2 Jenis Penelitian

Penelitian yang dilakukan bersifat terapan (aplikatif) yang berhubungan dengan

perhitungan sumber daya berdasarkan ketebalan mangan tiap singkapan dan

Recovery mangan.

3.3 Tahap Persiapan

Tahapan persiapan yang dipakai dengan dilakukannya study literatur sebagai

acuan penelitian. Sumber literatur yang digunakan yaitu buku, jurnal, serta

dokumen atau arsip perusahaan untuk pekerjan penelitian.

3.4 Tahapan Pengumpulan Data

Pengambilan data berupa data primer dan data sekunder yang diperlukan untuk

penelitian.

1. Data primer

a. Data singkapan yang digambarkan dalam bentuk profil

b. Mangan hasil pemilahan ditumpukan

c. Data GPS tiap singkapan

d. Mangan yang tidak dapat terambil atau mangan yang tertinggal

ditumpukan

2. Data sekunder
a. Topografi blok 2

b. Strike dan dip persingkapan

c. Data berat jenis mangan

d. Data mangan dan pengotor hasil penambangan yang ditumpuk untuk

pemilahan

e. Data hasil pemilahan mangan dari tumpukan mangan dan pengotor

3.5 Tahapan Pengolahan dan Analisis Data

Pengolahan data berupa data ketebalan lapisan yang diambil ditiap singkapan dan

dibuat dalam bentuk profil, Langkah-langkan pengolahan data sebagai berikut:

1. Pengukuran tinggi dan lebar singkapan

2. Pengukuran ketebalan lapisan mangan persatuan batuan

3. Mencatat dan membuat profil vertical

4. Plot titik singkapan yang diukur

5. Melakukan perhitungan tiap lapisan batuan yang mengandung mangan pada

profil yang sudah dibuat sehingga memperoleh data ketebalan mangan yang

belum tertambang

6. Pengambilan data mangan dari hasil pemilahan pertumpukan, untuk

mendapatkan banyak mangan yang didapat dan berapa banyak mangan yang

terbuang atau tertinggal dari hasil pemilahan

7. Perbandingan dari mangan yang belum tertambang dan mangan hasil

pemilahan untuk mendapatkan recovery dari mangan

3.6 Kesimpulan dan Saran

3.7 Diagram Alir


DAFTAR PUSTAKA

Danisworo, H. A. (2013). Karakteristik Mangan (Mn) di Daerah Supul dan


Sekitarnya, Kecamatan Niki-Niki, Kabupaten Soe, Nusa
Tenggara Timur. Jurnal Ilmiah MTG, 10.

4726:2019. Pedoman Pelaporan Sumber Daya dan Cadangan Mineral. Badan


Standarisasi Nasional.
World Health Organization. (1981). Environmental Health Criteria 17 (manganese).
WHO, Geneva. Dipetik Maret 25, 2022 dari skripsi Azhari
Ahmad N: https://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20284849-S-
Achmad%20Naufal%20Azhari.pdf

Anda mungkin juga menyukai