Anda di halaman 1dari 4

TUGAS PENGANTAR ILMU KEBUMIAN

( PETA GUNUNG API)

OLEH:
ANDHINI BEBBY NOVIYANTI LESIK
1806100025

JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
2019
GUNUNG SEMERU

Gunung Semeru atau Gunung Meru adalah sebuah gunung berapi kerucut di Jawa


Timur, Indonesia. Gunung Semeru merupakan gunung tertinggi di Pulau Jawa, dengan
puncaknya Mahameru, 3.676 meter dari permukaan laut (mdpl). Gunung Semeru juga
merupakan gunung berapi tertinggi ketiga di Indonesia setelah Gunung
[1]
Kerinci di Sumatera dan Gunung Rinjani di Nusa Tenggara Barat . Kawah di puncak
Gunung Semeru dikenal dengan nama Jonggring Saloko. Gunung Semeru secara
administratif termasuk dalam wilayah dua kabupaten, yakni Kabupaten
Malang dan Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur. Gunung ini termasuk dalam
kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.
Semeru mempunyai kawasan hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan
Montane, dan Hutan Ericaceous atau hutan gunung.
Posisi geografis Semeru terletak antara 8°06' LS dan 112°55' BT.
Pada tahun 1913 dan 1946 Kawah Jonggring Saloka memiliki kubah dengan ketinggian
3.744,8 m hingga akhir November 1973. Disebelah selatan, kubah ini mendobrak tepi kawah
menyebabkan aliran lava mengarah ke sisi selatan meliputi
daerah Pronojiwo dan Candipuro di Lumajang.

LEGENDA GUNUNG SEMERU


Menurut kepercayaan masyarakat Jawa yang ditulis pada kitab kuno Tantu Pagelaran yang
berasal dari abad ke-15, pada dahulu kala Pulau Jawa mengambang di lautan luas,
terombang-ambing dan senantiasa berguncang. Para Dewa memutuskan untuk memakukan
Pulau Jawa dengan cara memindahkan Gunung Meru di India ke atas Pulau Jawa.
Dewa Wisnu menjelma menjadi seekor kura-kura raksasa menggendong gunung itu
dipunggungnya, sementara Dewa Brahma menjelma menjadi ular panjang yang membelitkan
tubuhnya pada gunung dan badan kura-kura sehingga gunung itu dapat diangkut dengan
aman.
Dewa-Dewa tersebut meletakkan gunung itu di atas bagian pertama pulau yang mereka
temui, yaitu di bagian barat Pulau Jawa. Tetapi berat gunung itu mengakibatkan ujung pulau
bagian timur terangkat ke atas. Kemudian mereka memindahkannya ke bagian timur pulau
Jawa. Ketika gunung Meru dibawa ke timur, serpihan gunung Meru yang tercecer
menciptakan jajaran pegunungan di pulau Jawa yang memanjang dari barat ke timur. Akan
tetapi ketika puncak Meru dipindahkan ke timur, pulau Jawa masih tetap miring, sehingga
para dewa memutuskan untuk memotong sebagian dari gunung itu dan menempatkannya di
bagian barat laut. Penggalan ini membentuk Gunung Pawitra, yang sekarang dikenal dengan
nama Gunung Pananggungan, dan bagian utama dari Gunung Meru, tempat bersemayam
Dewa Shiwa, sekarang dikenal dengan nama Gunung Semeru. Pada saat Sang
Hyang Siwa datang ke pulau jawa dilihatnya banyak pohon Jawawut, sehingga pulau tersebut
dinamakan Jawa.
Lingkungan geografis pulau Jawa dan Bali memang cocok dengan lambang-lambang agama
Hindu. Dalam agama Hindu ada kepercayaan tentang Gunung Meru, Gunung Meru dianggap
sebagai rumah tempat bersemayam dewa-dewa dan sebagai sarana penghubung di antara
bumi (manusia) dan Kayangan. Banyak masyarakat Jawa dan Bali sampai sekarang masih
menganggap gunung sebagai tempat kediaman Dewata, Hyang, dan mahluk halus.
Menurut orang Bali Gunung Mahameru dipercayai sebagai Bapak Gunung Agung di Bali dan
dihormati oleh masyarakat Bali. Upacara sesaji kepada para dewa-dewa Gunung Mahameru
dilakukan oleh orang Bali. Betapapun upacara tersebut hanya dilakukan setiap 8-12 tahun
sekali hanya pada waktu orang menerima suara gaib dari dewa Gunung Mahameru. Selain
upacara sesaji itu orang Bali sering datang ke daerah Gua Widodaren untuk mendapat Tirta
suci.

IKLIM
Secara umum iklim di wilayah gunung Semeru termasuk type iklim B (Schmidt dan
Ferguson) dengan curah hujan 927 mm - 5.498 mm per tahun dengan jumlah hari hujan 136
hari/tahun dan musim hujan jatuh pada bulan November - April. Suhu udara dipuncak
Semeru berkisar antara 0 - 4 derajat celsius.
Suhu rata-rata berkisar antara 3°c - 8°c pada malam dan dini hari, sedangkan pada siang hari
berkisar antara 15°c - 21°c. Kadang-kadang pada beberapa daerah terjadi hujan salju kecil
yang terjadi pada saat perubahan musim hujan ke musim kemarau atau sebaliknya. Suhu yang
dingin disepanjang rute perjalanan ini bukan semata-mata disebabkan oleh udara diam tetapi
didukung oleh kencangnya angin yang berhembus ke daerah ini menyebabkan udara semakin
dingin.

Anda mungkin juga menyukai