Anda di halaman 1dari 13

LABORATORIUM TEKNIK GEOFISIKA

FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN


UNIVERSITAS HALU OLEO

PRAKTIKUM GFS66052 ANALISIS FISIKA BATUAN

SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2023/2024

SEKMAWATI
R1A120056
TEKNIK GEOFISIKA

DASAR FISIKA BATUAN

TANGGAL PRAKTIKUM
SENIN, 6 DAN 13 MARET 2023

KENDARI – INDONESIA

© 2023–TEKNIK GEOFI
LAPORAN PRAKTIKUM
Teknik Geofisika, Universitas Halu Oleo

Tugas 1 Dasar Fisika Batuan


Nama : Sekmawati

Nim : R1A120056

Kelas : B

Tanggal Praktikum : 6 dan 13 Maret 2023

ABSTRAK

Densitas batuan tersaturasi merupakan densitas batuan apabila telah terjenuhi


oleh fluida antara oil (minyak) dan gas. Sedangkan kecepatan tersaturasi adalah
kecepatan batuan dimana batuan tersebut tersaturasi oleh oil atau gas. Tujuan dari
praktikum ini adalah menghitung antara densitas oleh gas dan densitas oleh oil
dengan menggunakan persamaan sederhana variable berupa densitas air, densitas
matriks batuan, densitas fluida hidrokarbon, dan porositas, dan untuk menghitung Vp
pada persamaan Willy dan Gassman. Pengolahan data perhitungan menggunakan
software Microsoft Excel dengan metode perhitungan menggunakan persamaan
sederhana yang melibatkan beberapa veriabel dimana saturasi air divariasikan dalam
bebeapa kasusu. Hubungan nilai saturasi air yang digunakan dengan nilai densitas
tersaturasi oil dan densitas tersaturasi gas adalah linier. Porositas memberikan
kenaikan nilai densitas tersaturasi yang signifikan jika dibandingkan dengan variable
lain serta densitas matriks batuan berpengaruh lebih besar pada kenaikan densitas
tersaturasi gas. Analisi grafik Sw vs Vp yang menggunakan persamaan Willy dan
Gassman dapat dilihat Vp cenderung naik siring bertambahnya nilai Sw. Hal tersebut
mengindikasikan bahwa terdapat korelasi dari hasil perhitungan nilai Vp untuk
reservoir Oil sedangkan untuk reservoir gas menggunakan persamaan Willy bahwa
Vp cendurung naik seiring bertambahnya nilai Sw tetapi untuk persamaan Gassman
nilai Vpnya sedikit mengalami penurunan seiring bertambahnya niali Sw.

I. TUJUAN
Tujuan yang ingin dicapai dalam praktikum dasar fisika batuan sebagai berikut :

1. Untuk menghitung densitas batuan tersaturasi gas dan oil


2. Untuk menghitung kecepatan batuan tersaturasi Vp dan Vs dengan kasus
tersaturasi gas dan oil menggunakan persamman Gasman dan Wille.

II. TEORI DASAR


Gelombang seismik erat kaitannya dengan teori elastisitas batuan juga dengan
fisika batuan yang meliputi sifat kecepatan gelombang P (Vp), kecepatan
gelombang S(Vs) dan densitas (ρ). Perambatan gelombang seismik pada batuan
dapat digunakan untuk karakterisasi gaya internal dan deformasi pada material
batuan tersebut. Densitas batuan adalah kerapatan yang terdapat pada tiap pori
batuan dan biasanya pori-pori ini tidak semuanya berbentuk bulatan dan biasanya
diisi oleh jenis-jenis mineral.
Batuan diasumsikan memiliki densitas matriks yang sama. Porositas batuan
tersebut terisi oleh dua fluida yang berbeda (air dan hidrokarbon) maka dapat
diketahui nilai densitas dari batuan tersaturasi (Hampson & Russell, 2004 dalam
Aryanto, 2014). Besarnya densitas batuan tersatursi dapat dituliskan dalam
persamaan berikut :

(1)
Ket :
ρ_sat : Densitas batuan tersaturasi (kg/m3)
ρ_m : Densitas matriks batuan (kg/m3)
ρ_w : Densitas air (kg/m3)
ρ_hc : Densitas hidrokarbon (kg/m3)
∅ : Porositas (%)
S_w : Saturasi air (%)
(1-S_w): Saturasi hidrokarbon

Kecepatan tersaturasi di bagi menjadi dua yaitu Gassman dan Wylie. Gasman
digunakan untuk menghitung modulus bulk batuan pada kondisi kering dan kondisi
tersaturasi oleh fluida. Persamaan modulus bulk untuk batuan tersaturasi oleh fluida.
Sedangkan Wyllie dkk (1958) dalam Fadilah (2020) membuat fungsi empiris antara
kecepatan penjalaran gelombang dengan porositas. Persamaan dibuat berdasarkan
pengamatan pada batu pasir jenuh air untuk selang kedalaman tertentu. Rumusnya
dapat dilihat sebagai berikut:

(2)
Ket :
: Modulus bulk batuan tersaturasi (Gpa)
: Modulus bulk frame (Gpa)
: Modulus bulk matriks (Gpa)
: Modulus bulk fluida (Gpa)

Maka kecepatan gelombang P dan Gelombang S pada batuan tersaturasi


oleh fluida dapat dituliskan sebagai berikut :
(3)

(4)

(5)
Ket:
: Kecepatan penjalaran gelombang dalam batuan
: Kecepatan penjalaran matriks batuan
: Kecepatan penjalaran fluida

III.DATA DAN PENGOLAHAN


3.1 Data Praktikum

Tabel 1. Data praktikum mencari densitas tersaturasi


NO. ρm ρ oil Ρw ρ gas ф
a 2.7 0.8 1 0.001 0.2
b 2.7 0.8 1 0.001 0.6
c 2.2 0.8 1 0.001 0.2
d 2.7 0.2 1 0.001 0.2

Table 2. Data praktikum mencari kecepatan tersaturasi


Ρoi
Φ ρm ρw
Km Kw Kdry µ Kgas ρgas Koil l
3.247 3.305
0.33 2.65 1
40 2.38 7 6 0.021 0.1 1.0 0.8

III.2 Langkah-langkah pengolahan data


a. Langkah-langkah pengolahan data mencari densitas tersaturasi, yaitu:
 Masukan dan membuat tabel data densitas batuan yang tersaturasi pada
kasus oil dan gas di software Microsoft Excel, yaitu data ρm (densitas
matriks), ρ oil (densitas oil), ρ gas (densitas gas), ρw (densitas air),
ɸ(Porositas), dan Sw (saturasi air);
 Membuat tabel densitas tersaturasi (a) sampai (d) dan memasukan nilai
Sw atau saturasi air, nilai Sw yang dimaksud yaitu 0%, 20%, 40%, 60%,
80%, dan 100%;
 Untuk mencari densitas tersaturasi oil (a) sampai (d) menggunakan
persamaan (1);
 Begitupun mencari densitas tersaturasi gas (a) sampai (d) menggunakan
persamaan (1);
 Berikutnya membuat grafik tersaturasi (a) sampai (d) dengan memplot
nilai pada tebel Sw, oil, dan gas.

b. Langkah-Langkah pengolahan data kecepatan tersaturasi, yaitu


 Memasukan dan membuat tabel data suatu reservoir memiliki
porositas, yaitu Ø = 0.33, ρm = 2.65 g/cc, Km = 40 GPa, K water =2.38GPa,
Kdry = 3.2477 GPa, μ = 3.3056GPa;
 Membuat tabel untuk data reservoir, yaitu K gas = 0.021 GPa, ρgas = 0,1
g/cc, Koil = 1.00 GPa, ρoil =0.8 g/cc;
 Membuat tabel Vm, Vw, dan Vfl. Vm di peroleh dari persamaan (3) dan
(4);
 Selanjutnya membuat tabel oil dan gas data Sw, densitas saturasi, 1/ Vp
wylie, Vp wylie, K-fl gassman, K_sat gasman, Vp gassman, Vs gassman,
dan poison ration dengan persamaan (2) dan (5);
 Berikutnya membuat garafik Vp wille vs Vp gassman, Vp poison ration,
dan poison ration vs saturasi air.

III.3 Hasil Pengolahan Data


a. Hasil pengolahan densitas tersaturasi

Tabel 3. Hasil pengolahan densitas (a)


Densitas
Batuan
Tersaturas
ia
Sw 0% 20% 40% 60% 80% 100%
Oil 2.32 2.328 2.336 2.344 2.352 2.36
2.2401 2.2800 2.3200
Gas 2.1602 2.20016 2 8 4 2.36

Tabel 4. Hasil pengolahan densitas (b)


Densitas
Batuan
Tersaturas
ib
Sw 0% 20% 40% 60% 80% 100%
Oil 1.56 1.584 1.608 1.632 1.656 1.68
1.3203 1.4402 1.5601
Gas 1.0806 1.20048 6 4 2 1.68

Tabel 5. Hasil pengolahan densitas (c)


Densitas
Batuan
Tersaturas
ic
Sw 0% 20% 40% 60% 80% 100%
Oil 1.92 1.928 1.936 1.944 1.952 1.96
1.8401 1.8800 1.9200
Gas 1.7602 1.80016 2 8 4 1.96

Tabel 6. Hasil pengolahan densitas (d)


Densitas
Batuan
Tersaturas rsaturas
ic id
Sw 0% 20% 40% 60% 80% 100%
Oil 2.2 2.232 2.264 2.296 2.328 2.36
2.2401 2.3200
Gas 2.1602 2.20016 2 2.28008 4 2.36

a. Hasil pengolahan kecepatan tersaturasi

Tabel 7. Hasil pengolahan kecepatan tersaturasi gas


Kgas ρgas vp=vm vw Vf
4.09359 1.54272 0.45825
0.021 0.1 7 5 8

Pers.
Biot-
Gassma Poission
ρsat 1/Kf Kf Ksat
Pers. Wylie n Ratio

Sw 1/Vp Vp Vp Vs
0.88378 1131.49 47.6190 3.30137 2064.59 1351.96
0 1.8085 9 1 5 0.021 2 7 6 1.375360076
0.78254 1277.87 38.1792 0.02619 3.31462 1330.29
20% 1.8679 7 9 7 2 7 2033.25 6 1.374233539
40% 1.9273 0.68130 1467.77 28.7395 0.03479 3.33657 2004.51 1309.63 1.372382901
5 2 5 6 4 6
2088.46 9.85994 3.50598 1966.61 1271.04
80% 2.0461 0.47882 8 4 0.10142 6 6 7 1.358692048
2088.46 9.85994 3.50598 1966.61 1271.04
80% 2.0461 0.47882 8 4 0.10142 6 6 7 1.358692048
0.37757 2648.46 0.42016 2499.99
100% 2.1055 7 3 8 2.38 8.75188 7 1252.99 1.167733149

Tabel 8. Hasil pengolahan kecepatan tersaturasi oil


Koil ρoil vp=vm vw vf

1 0.8 4.093597 1.542725 1.118034

Pers.
Biot-
Poission
ρsat 1/Kf Kf Ksat Gassma
Ratio
Pers. Wylie n
Sw 1/Vp Vp Vp Vs
2.039 0.45883 2179.45 5.69666 2225.80 1273.10 1.2431113
0 5 1 1 1 1 4 8 2 66
2.052 2259.47 0.88403 1.13117 6.00248 2251.96 1269.00 1.2326461
20% 7 0.44258 6 4 9 4 5 2 59
2.065 2345.60 0.76806 1.30196 6.39558 2286.74 1264.94 1.2204482
40% 9 0.42633 2 7 9 5 9 2 42
2.092 0.39382 2539.17 0.53613 1.86520 7.65276 2400.85 1256.93 1.1887914
80% 3 8 8 4 4 8 5 6 4
2.092 0.39382 2539.17 0.53613 1.86520 7.65276 2400.85 1256.93 1.1887914
80% 3 8 8 4 4 8 5 6 4
100 2.105 0.37757 2648.46 0.42016 2499.99 1.1677331
% 5 7 3 8 2.38 8.75188 7 1252.99 49

IV.ANALISIS
Densitas tersaturasi adalah densitas batuan apabila telah terjenuhi oleh fluida
antara oil (minyak) dan gas. Sedangkan kecepatan tersaturasi adalah kecepatan
batuan dimana batuan tersebut tersaturasi oleh oil atau gas. Berikut hasil dari
densitas tersaturasi dan kecepatan tersaturasi akan dijelaskan pada grafik yang ada di
bawah ini.

4.1 Grafik Densitas Tersaturasi


Densitas saturasi a
2.4
2.35

densitas saturasi
2.3
2.25
oil
2.2
2.15 Gas
2.1
2.05
0% 20
%
40
%
60
%
80
% 0% 0%
10 12
derajat saturasi

Gambar 1. Grafik densitas batuan tersaturasi (a)


Dilihat pada grafik gambar 1, line oil yang berwarna abu-abu menunjukan nilai
saturasinya lebih tinggi dari pada gas, nilai saturasi gas yang ditunjukan pada line
berwarna biru naik secara signifikan terhadap Satursi air dan memiliki nilai
maksimum yang sama dengan saturasi oil yaitu 2,35.

Densitas saturasi b
2
densitas saturasi

1.5
oil
1
Gas
0.5
0
0% 20% 40% 60% 80% 100%120%
derajat saturasi

Gambar 2. Grafik densitas batuan tersaturasi (b)

Grafik pada gambar 2, dimana oil memiliki nilai saturasi yang lebih tinggi
dibandingkan nilai pada gas, nilai saturasi pada oil 1,5 dan nilai pada gas 1.
Densitas saturasi c
2

densitas saturasi
1.9
Oil
1.8
Gas
1.7
1.6
0% 20% 40% 60% 80% 100% 120%
derajat saturasi

Gambar 3. Densitas batuan tersaturasi (c)


Grafik pada gambar 3, memiliki kemiripan data dengan grafik gambar 1 ,
namun secara nilai saturasinya berbeda justru hampir sama dengan grafik grafik 2,
baik itu oil maupun gas bisa jadi di akibatkan oleh nilai porositas dan densitas matriks
menurun

Densitas saturasi d
2.35
densitas saturasi

2.25 Oil
Gas
2.15

2.05
0% 20% 40% 60% 80% 100%120%
derajat saturasi

Gambar 4. Densitas batuan tersaturasi (d)

Grafik gambar 4, terlihat pada nilai saturasi antara oil dan gas hampir sama
serta kenaikannya terlihat lurus dengan bertambahnya nilai saturasi air . Setelah
diperhatikan lebih lanjut nilai maksimum saturasi baik itu oil dan gas sama dengan
nilai saturasi grafik gambar 1, walaupun nilai densitas oilnya berkurang.

4.2 Kecepatan Tersaturasi


Vp vs Sw Gassman dan Wylie
3000
2500
2000
Axis Title
1500
Vp Willy
1000
Vp Gassman
500
0
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2
Axis Title

Gambar 5. Vp vs Sw gassman dan wylie

Grafik pada gambar 5 menunjukan kenaikan pada Vp lebih bertambah tinggi di


bandingkan Vp gassman.

Vp Gassman vs Saturasi Air


3000
2500
2000
Vp(m/s)

1500
Vp Gassman
1000
500
0
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2
Saturasi Air

Gambar 6. Vp gassman vs saturasi air

Grafik gambar 6 menunjukan nilai Vp gassman sebesar 2000 (m/s)


Poisson
1.4

Poisson Ratio
1.3
1.2 Poisson Ratio
1.1
1
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2
Saturasi Air

Gambar 7. Poisson ration

Grafik pada gambar 7 menunjukan nilai poisson ration dari yang tinggi hingga
paling rendah.

Vp vs Saturasi Air
3000
2500
2000
Vp 9m/s)

1500 Vp Willy
1000 Vp Gassman

500
0
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2
Saturasi Air

Gambar 8. Vp vs Saturasi air

Grafik pada gambar 8 menunjukan bahwa nilai Vp willy lebih tinggi di


bandingkan Vp gassman

Poisson Ration Gassman vs Saturasi Air


2600
2500
POISSON Ration

2400
2300 Vp Gassman
2200
2100
2000
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2
Saturasi Air
Gambar 9. Poisson ration gassman vs saturasi air

Grafik gambar 9 ditunjukan nilai Vp gassman kenaikan yang sikvikan

poisson ratio
1.26
1.24
1.22
1.2
1.18 Vp Gassman
1.16
1.14
1.12
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2
Saturasi Air

Gambar 10. Poisson ration

Grafik pada gambar 10 menunjukan bahwaVp gassman nya dari 1,24 terun
sampai 1,16.

V. KESIMPULAN
1. Densitas batuan tersaturasi merupakan densitas batuan apabila telah terjenuhi
oleh fluida antara oil (minyak) dan gas. Untuk menghitung densitas tersaturasi
dengan menggunakan persamaan (1).
2. Kecepatan tersaturasi adalah kecepatan batuan dimana batuan tersebut
tersaturasi oleh oil atau gas dengan menggunakan persamaan (2), (3), (4), dan
(5).

MANFAAT PRAKTIKUM
Manfaat yang didapat pada praktikum kali ini adalah menambah pengetahuan
sekaligus wawasan tentang cara mengolah data di Microsoft Excel .

REFERENSI
Fadilah. 2020. Estimasi Batuan Berdasarkan Crossplot Persamaan Biot (Studi Kasus
Sumur Walakpa 2, Alaska. Surabaya: CV Jakad Media .

M.D. Aryanto. 2014. Karaktererisasi Reservoar Menggunakan Seismik Inversi Simultan


untuk Menentukan Penyebaran Gas di Formasi Talang Akar Cekungan Sumatra
Selatan. Universitas Sebelas Maret: Surakarta

Reynolds,John M.1997.Pengantar Geofisika Terapan dan Lingkungan.Jhon Wiley


and Son Ltd.Inggris.

Anda mungkin juga menyukai