MUHAMAD ARLIN
R1A116040
TEKNIK GEOFISIKA
MODUL 1
ANALISIS FISIKA BATUAN
TANGGAL PRAKTIKUM
JUMAT, 1 MARET 2019
KENDARI – INDONESIA
© 2019 – TEKNIK GEOFISIKA
ABSTRAK
Telah dilakukan praktikum analisis fisika batuan yang bertujuan untuk
mengetahui densitas batuan tersaturasi ketika terisi fluida (oil dan gas) serta
menganalisa efek perubahan fluida pengisi pori terhadap sifat fisik batuan (densitas
batun tersaturasi). Densitas merupakan sifat fisis batuan yang mempunyai pengaruh
signifikan terhadap parameter fisis lainnya dari beberapa jenis batuan. Sedangkan
saturasi (kejenuhan) adalah persentase bagian dari suatu pori yang terisi fluida Metode
yang digunakan dalam pengolahan data praktikum ini yaitu metode analisis
menggunakan Micrsosft Excel 2013 yang kemudian dilakukan potting densitas batuan
tersaturasi dengan saturasi air untuk mengetahui efek perubahan fluida terhadap sifat
fisika batuan. Dari analisis perhitungan serta plotting grafik yang dilakukan
menunjukkan bahwa densitas batuan berbanding terbalik dengan porositas, semakin
besar porositas maka semakin kecil densitas batuan yang tersaturasi. Hubungan densitas
batuan tersaturasi dengan derajat saturasi air berbanding lurus, semakin besar variasi
derajat saturasi air, maka semakin besar pula densitas batuan tersaturasi.
Kata kunci: Porositas, Densitas Batuan Tersaturasi, Derajat Saturasi Air
I. TUJUAN
Tujuan yang dapat diperoleh pada praktikum ini adalah
Mengetahui densitas batuan tersaturasi ketika terisi fluda (oil dan gas)
untuk menganalisa efek perubahan fluida pengisi pori terhadap sifat fisik batuan
densitas batun tersaturasi).
Mulai
Input Data
(Sw, rho oil , gas, porosity)
Perhitungan Densitas
Batuan Tesaturasi
Densitas Batuan
Tersaturasi
Selesai
2,35
Density (g/cc)
2,3
2,25 oil
gas
2,2
2,15
0 0,2 0,4 0,6 0,8 1 1,2
Water Saturation
1,2
1
0,8 oil
0,6
gas
0,4
0,2
0
0 0,2 0,4 0,6 0,8 1 1,2
Water Saturation
1,95
Density (g/cc)
1,9
1,85 oil
gas
1,8
1,75
0 0,2 0,4 0,6 0,8 1 1,2
Water Saturation
2,35
Density (g/cc)
2,3
2,25 oil
gas
2,2
2,15
0 0,2 0,4 0,6 0,8 1 1,2
Water Saturation
IV. ANALISIS
Hasil yang diperoleh pada praktikum merupakan hasil analisis menggunakan
persamaan sebagai berikut:
𝜌𝑠𝑎𝑡= 𝜌𝑚 (1 − 𝜙) + 𝜌𝑤 𝑆𝑤 𝜙 + 𝜌ℎ𝑐 (1 − 𝑆𝑤 )𝜙 (3)
Dimana:
𝜌𝑠𝑎𝑡 = densitas batuan tersaturasi
𝜌𝑚 = densitas matriks batuan
𝜌𝑤 = densitas air pengisi pori batuan
Berdasarkan data yang ada, dihitung densitas batuan tersaturasi untuk kasus oil
dan gas menggunakan persamaan diatas sehingga diperoleh hasil perhitungan sebagai
berikut (ambil soal a dengan saturasi air 0%)
𝜌𝑠𝑎𝑡 𝑜𝑖𝑙= 𝜌𝑚 (1 − 𝜙) + 𝜌𝑤 𝑆𝑤 𝜙 + 𝜌ℎ𝑐 (1 − 𝑆𝑤 )𝜙
𝜌𝑠𝑎𝑡 𝑜𝑖𝑙= 2.7(1 − 0.2) + 1𝑥0𝑥0.2 + 0.8(1 − 0)0.2
𝜌𝑠𝑎𝑡 𝑜𝑖𝑙= 2.7𝑥0.8 + 0 + 0.8𝑥1𝑥0.2
𝜌𝑠𝑎𝑡 𝑜𝑖𝑙= 2.16 + 0 + 0.16
𝜌𝑠𝑎𝑡 𝑜𝑖𝑙= 2.32 𝑔/𝑐𝑐
Grafik pada gambar 2 menunjukkan perubahan yang lebih besar untuk densitas
batuan yang terisi fluida gas dibandingkan fluida yang terisi minyak. Grafik pada
gambar 3 untuk kasus b menunjukkan perubahan yang kecil untuk densitas batuan yang
terisi fluida gas dibandingkan fluida yang terisi minyak karena pada tabel analisis untuk
kasus b dapat dlihat nilai untuk masing-masing densitas batuan yang terisi fluida baik
oil dan gas memiliki nilai densitas yang kecil. Nilai densitas yang kecil ini disebabkan
karena untuk kasus b memiliki nilai porositas yang besar. Oleh karena itu, porositas
berbanding terbalik terhadap nilai densitas batuan, hal ini tentunya berkesusuaian
berdasarkan konsep densitas dan porositas itu sendiri, dimana densitas merupakan nilai
kerapatan partikel batu itu sendiri sedangkan untuk porositas merupakan tingkat adanya
rongga diantara partikel-parttikel batuan tersebut. Sedangkan pada grafik untuk kasus d
menunjukkan perubahan yang hampir sama antara densitas batuan yang terisi gas
ataupun minyak. Hal ini disebakan karena densitas oil dan densitas gas yang mengisi
batuan memiliki nilai yang hampir sama yaitu 0.2 dan 0.001, dibandingkan dengan
kasus a,b, dan c densitas oil dan densitas gas memiliki nilai yang berbeda yaitu 0.8 dan
0.0001.
Grafik-grafik pada gambar 2, 3, ataupun 4 yang menunjukkan hubungan anrata
derajat saturasi air (Sw) dengan densitas batuan tersaturasi. Dari grafik-grafik tersebut
dapat dilihat bahwa nilai saturasi air berbanding lurus dengan deeensitas batuan
tersaturasi.
V. KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat dipeoleh pada praktikum analisis fisika batun adallah:
Densitas batuan tersaturasi ketika terisi fluida dapat diketahui dengan
menggunakan persamaan 𝜌𝑠𝑎𝑡= 𝜌𝑚 (1 − 𝜙) + 𝜌𝑤 𝑆𝑤 𝜙 + 𝜌ℎ𝑐 (1 − 𝑆𝑤 )𝜙
Efek perubahan yang besar untuk fluida pengisi pori dapat dipengaruhi oleh
porositas batuan maupun densitas dari pengisi pori tersebut
REFERENSI
[1] Linzai dkk. 2016. Analisis Pemodelan Substitusi Fluida pada Sumur. Jurnal Teknik
ITS Vol. 5 No. 2
[2] Maulana dkk. 2016. Analisis Petrofisika dan Penentuan Zona Potensi Hidrokarbon
Lapangan “Kapraisda” Formasi Baturaja Cekunggan Sumatera Selatan. Jurnal Teknik
ITS Vol. 5 No. 2
[3] Sismanto. 2012. Handout Fisika Batuan. Hal. 1 & hal. 11-12. Prodi Geofiska
FMIPA UGM: Yogyakarta
[4] Sudarmadi dan Budi. 2013. Identifikasi Reservoar Batu Pasir Tersaturasi Minyak
Menggunakan Analisa Frekuensi Rendah Berbasis CWT dan AVO. Jurnal Ilmiah
[5] Yusuf dkk. 2010. Studi Evaluasi Data Logging dan Sifat Petrofisika untuk
Menentukan Zona Hidrokarbon pada Lapisan Batupasir Formasi Duri Lapangan
Balam South, Cekungan Sumatera Tengah. Jurnal Teknik Pertambangan UNSRI.