2. Jelaskan fungsi dari tiap tahapan operasi dalam pengolahan mineral berikut ini (penjelasan dapat
dilengkapi gambar bila diperlukan)
• Karakterisasi bijih (3 poin)
• Kominusi (3 poin)
• Sizing & klasifikasi (3 poin)
• Konsentrasi (3 poin)
• Pengurangan kadar air (3 poin)
3. Rangkaian proses klasifikasi dan penggerusan dapat dilakukan dalam suatu rangkaian tertutup
dengan 2 cara. Cara ke-1 klasifikasi yang diikuti oleh penggerusan. Cara ke-2 penggerusan yang
diikuti oleh klasifikasi. Gambarkan secara skematik kedua cara tersebut, kemudian jelaskan pada
kondisi seperti apa masing-masing cara tersebut digunakan. (7 poin)
Halaman 1 dari 3
PROGRAM STUDI TEKNIK METALURGI DAN MATERIAL
INSTITUT TEKNOLOGI DAN SAINS BANDUNG
4. Penambangan bijih timah dari laut dengan menggunakan kapal keruk menghasilkan bijih timah
basah dengan kadar timah 1% dan kandungan air 6%. Bijih timah basah diumpankan ke plant
pengolahan mineral dengan kapasitas 200 ton/jam. Untuk menghindari overgrinding, bijih timah
tersebut diumpankan terlebih dahulu ke Classifier yang bekerja pada dilusi sebesar 9:1. Bijih yang
masih kasar masuk ke tahap penggerusan sebagai underflow dengan %solid yang sama dengan
umpan pada classifier, sementara bijih yang sudah halus keluar sebagai overflow ke tahap
konsentrasi. Diketahui circulating load pada ball mill-classifier sebesar 0,15. Proses konsentrasi
dilakukan dengan 2 tahap. Konsentrasi tahap ke-1 dilakukan dengan menggunakan jig yang
bekerja pada 10% solid sehingga dihasilkan konsentrat tahap pertama dengan kadar timah 40%
dan kadar timah dalam tailing sebesar 0,05%. Tailing keluar dari jig dengan %solid sebesar 9,8%
dan masuk ke kolam pengendapan. Konsentrat masuk ke proses pengeringan hingga kadar airnya
turun menjadi 5% kemudian diumpankan ke proses konsentrasi tahap kedua dengan
menggunakan magnetik separator. Pada magnetik separator dilakukan pemisahan sehingga
dihasilkan konsentrat dengan kadar Sn 80%. Recovery timah pada magnetik separator sebesar
99%. Kolam pengendapan menampung tailing padatan dari konsentrasi tahap ke-1 dan ke-2 serta
tailing cair dari konsentrasi tahap ke-1.
a. Gambarkan diagram alir pabrik pengolahan mineral timah ini. (10 poin)
b. Hitung berat umpan padat yang masuk ke classifier, hitung juga jumlah air yang
ditambahkan ke dalam classifier. (5 poin)
c. Hitung recovery/perolehan serta jumlah konsentrat padat pada proses konsentrasi dengan
jig. (5 poin)
d. Hitung kadar timah dan berat padat pada tailing proses konsentrasi dengan magnetic
separator. (5 poin)
e. Hitung recovery/perolehan total pada pabrik pengolahan mineral ini. (5 poin)
f. Hitung volume kolam pengendapan yang diperlukan jika kolam pengendapan bekerja pada
90% solid dan akan digunakan selama 20 tahun( massa jenis padatan tailing = 1,5 kg/m3 &
massa jenis air = 1 kg/m3) (5 poin)
Halaman 2 dari 3
PROGRAM STUDI TEKNIK METALURGI DAN MATERIAL
INSTITUT TEKNOLOGI DAN SAINS BANDUNG
5. Perhatikan tabel hasil analisis ayak dan analisis grain counting berikut ini.
Halaman 3 dari 3