Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN

Analisis Batuan Induk (Kode Soal: Sumsel)

LAPORAN RESMI
COVER
LABORATORIUM MINERAL OPTIK & PETROGRAFI
Disusun Oleh:
MUHAMAD RINALDI
111.160.082
PLUG 1

LABORATORIUM GEOLOGI MINYAK DAN GAS BUMI


JURUSAN TEKNIK GEOLOGI
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
YOGYAKARTA
2019
Laboratorium Geologi Minyak dan Gas Bumi 2019

BAB I
PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang


Batuan induk merupakan batuan sedimen berbutir halus yang
banyak mengandung material organik dan dapat menghasilkan
hidrokarbon.Batuan induk (Sourcerock) terendapkan pada lingkungan
reduksi sehingga material organik yang ada didalamnya dapat
terawetkan,seperti Batulempung dan Batuserpih atau batuan lain yang
banyak mengandung material organik.
Kerogen merupakan fraksi materi organik pada batuan sedimen
yang tidak alrut dalam pelarut alkalin maupun pelarut organik (seperti
chloroform). Akumulasi materi organik pada endapan sedimen merupakan
sumber potensial bagi kerogen yang dengan demikian merupakan sumber
potensial bagi pembentukan hidrokarbon selama diagenesis.
Konsentrasi, komposisi dan tingkat kematangan kerogen merupakan
parameter penting bagi pembentukan minyak dan gas. Jumlah dan tipe
kerogen akan menentukan jumlah minyak dan gas baik yang telah dibuat
maupun yang akan dibuat dalam endapan sedimen. Penentuan tipe kerogen
dapat dilakukan dengan analisis geokimia. Analisis geokimia
mengklasifikasikannya berdasarkan sifat kimia. Pada petroleum geokimia,
pembagian kerogen menjadi empat tipe ditentukan hanya berdasarkan pada
kandungan H, O, dan C. Pembagian tipe kerogen berdasarkan rasio
kandungan H, O, dan C dapat digambarkan pada Diagram Van Krevelen
sebagai berikut.

Nama : Muhamad Rinaldi


NIM : 111.160.082
Plug : 1
Laboratorium Geologi Minyak dan Gas Bumi 2019

Gambar 1.1 Diagram Van Krevelen

I.2. Maksud dan Tujuan


Maksud dari acara praktikum ini adalah untuk mempelajari geokimia batuan
induk dengan melakukan analisis terhadap potensial dari suatu batuan induk
berdasarkan metode langsung dan tidak langsung.
Tujuan dari acara praktikum ini adalah
1. Melakukan analisis batuan induk berdasarkan data- data terlampir
2. Menentukan tipe material organik
3. Menentukan tingkat kematangan dari material organik

Nama : Muhamad Rinaldi


NIM : 111.160.082
Plug : 1
Laboratorium Geologi Minyak dan Gas Bumi 2019

BAB II
METODE

II.1. Langkah Kerja


Langkah kerja analisis batuan induk adalah sebagai berikut.
1. Menyiapkan data rock eval pyrolisis dan data analisis kerogen & vitrinit
pada lembar kerja Microsoft Excel.
2. Melakukan studi pustaka.
3. Menentukan harga HI (Hydrogen Index), OI (Oxygen Index), PI
(Production Index), dan PY (Potential Yield).
HI = (S2 / TOC) x 100
OI = (S3 / TOC) x 100
PY = S1 + S2
PI = S1 / (S1 + S2)
4. Menentukan polymorph colour berdasarkan SCI.
5. Membuat grafik TOC vs depth.
6. Membuat grafik TOC vs PY.
7. Mengeplot nilai HI dan OI pada modifikasi diagram Van Krevelen untuk
tipe kerogen.
8. Mengeplot presentase dari komponen kerogen pada Diagram Generasi
Tipe Hidrokarbon dan Kerogen (Dow & O’Connor, 1982).
9. Membuat grafik %Ro vs depth
10. Mengeplot nilai HI dan TMax (modifikasi espitale)
11. Menghitung nilai tipe kerogen menurut Merill dengan rumus = S2 / S3
dan mengklasifikasikannya.
12. Membuat tabel kesimpulan.

Nama : Muhamad Rinaldi


NIM : 111.160.082
Plug : 1
Laboratorium Geologi Minyak dan Gas Bumi 2019

Tabel 2.1 Tabulasi Data Rock Eval Pyrolisis


Data Rock Eval Pyrolysis
mg/g rock Tmax ( C )
Interval ( m ) Formasi Litologi TOC( wt.% )
S1 S2 S3
1050 - 1060 serpih + lanau 1,6 1 10 0,6 400
TALANG
1060 - 1070 serpih + lanau 1,4 0,8 7,3 0,5 417
AKAR
1070 - 1080 serpih + lanau 1,45 1,2 8,5 0,55 457
1080 - 1090 serpih 2,5 2,8 8,4 0,35 441
1090 - 1100 serpih 2,65 3,3 9 0,52 454
1100 - 1110 Batubara 70 25 30 46 435
1110 - 1120 LAHAT Batubara 65 15 20,7 50 436
1120 - 1130 serpih 3 4,2 9,5 0,45 437
1130 - 1140 serpih 2,8 4,5 9,3 0,35 460
1140 - 1150 serpih 2,9 5 9,4 0,42 475

Tabel 2.2 Tabulasi Data Analisis Kerogen dan Vitrinit

Nama : Muhamad Rinaldi


NIM : 111.160.082
Plug : 1
Laboratorium Geologi Minyak dan Gas Bumi 2019

BAB III
PEMBAHASAN

III.1. Perhitungan HI, OI, PY, dan PI


Dengan menggunakan rumus berikut,
HI = (S2 / TOC) x 100
OI = (S3 / TOC) x 100
PY = S1 + S2
PI = S1 / (S1 + S2)
didapatkan nilai HI, OI, PY, dan PI sebagai berikut.

Tabel 3.1 Perhitungan HI, OI, PY, dan PI


mg g/grm rock
Interval TOC S1 S2 S3 Tmax Ro% HI OI PY PI
1050 - 1060 1,6 1 10 0,61 400 0,61 625 38,125 11 0,090909
1060 - 1070 1,4 0,8 7,25 0,57 417 0,62 517,8571 40,71429 8,05 0,099379
1070 - 1080 1,45 1,2 8,45 0,54 457 0,64 582,7586 37,24138 9,65 0,124352
1080 - 1090 2,5 2,8 8,48 0,35 441 0,75 339,2 14 11,28 0,248227
1090 - 1100 2,65 3,3 9,01 0,51 454 0,76 340 19,24528 12,31 0,268075
1100 - 1110 70 25 30,05 45,46 435 0,88 42,92857 64,94286 55,05 0,454133
1110 - 1120 65 15 20,72 50,08 436 0,9 31,87692 77,04615 35,72 0,419933
1120 - 1130 3 4,2 9,28 0,43 437 0,77 309,3333 14,33333 13,48 0,311573
1130 - 1140 2,8 4,5 9,36 0,35 470 1,6 334,2857 12,5 13,86 0,324675
1140 - 1150 2,9 5 9,39 0,42 472 1,63 323,7931 14,48276 14,39 0,347464

III.2. Penentuan Polymorph Colour


Tabel 3.2 Penentuan Polymorph Colour berdasarkan nilai SCI

Nama : Muhamad Rinaldi


NIM : 111.160.082
Plug : 1
Laboratorium Geologi Minyak dan Gas Bumi 2019

Metode ini mempergunakan penentuan warna secara visual dari pollen


(serbuk kepala putik) dan zat organik lainnya, dari warna kuning, coklat, sampai
hitam. Klasifikasi ini dihubungkan langsung dengan pembentukan atau pematangan
dari minyak dan gas bumi. Berdasarkan tabel tersebut, tingkat kematangan dari
sampel batuan induk tersebut antara Transition to mature dan Mature,gas
condensat

III.3. Grafik TOC vs Depth

Gambar 3.1 Grafik TOC vs Depth

Grafik di atas merupakan grafik yang menunjukkan nilai TOC vs depth.


Berdasarkan grafik di atas, nilai TOC terendah yaitu 1,4 (good) berada pada
kedalaman interval 1060 – 1070 dan nilai TOC tertinggi yaitu 3 (very good) berada
pada kedalaman interval 1120 – 1130.Nilai grafik diatas ada yang menunjukan nilai
TOC >4 pada kedalaman 1100 – 1120,hal ini menunjukan bahwa material tersebut
merupakan sebuah Batubara.

Nama : Muhamad Rinaldi


NIM : 111.160.082
Plug : 1
Laboratorium Geologi Minyak dan Gas Bumi 2019

III.4. Grafik TOC vs PY

Gambar 3.2 Grafik TOC vs PY


Grafik di atas merupakan grafik yang menunjukkan nilai TOC vs PY.
Berdasarkan grafik tersebut, nilai PY dari sampel batuan induk termasuk sangat
baik (very good) sedangkan nilai TOC dari sampel batuan induk termasuk buruk
(poor)

Nama : Muhamad Rinaldi


NIM : 111.160.082
Plug : 1
Laboratorium Geologi Minyak dan Gas Bumi 2019

III.5. Plot Nilai HI dan OI

1000

500

0
0 50 100 150

Gambar 3.3 Modifikasi Diagram Van Krevelen (Pranyoto, 1990)

Diagram di atas merupakan modifikasi diagram Van Krevelen (Pranyoto,


1990) yang menunjukkan nilai Hydrogen Index vs Oxygen Index untuk
menunjukkan tipe kerogen. Berdasarkan diagram tersebut, tipe kerogen dari sampel
batuan induk adalah tipe I,II,dan III. Dibawah ini merupakan penjelasan mengenai
tipe kerogen menurut Peters dan Cassa (1994) :
 Tipe I
Kerogen tipe ini mempunyai nilai H/C yang tinggi (≥1,5) dan O/C yang
rendah (≤ 0,1),umumnya kandungan sulfur rendah,didominasi oleh maseral liptinit.
 Tipe II
Kerogen tipe ini mempunyai nilai H/C yang tinggi (1,2 -1,5),dan
perbandingan atom O/C yang rendah.
 Tipe III

Nama : Muhamad Rinaldi


NIM : 111.160.082
Plug : 1
Laboratorium Geologi Minyak dan Gas Bumi 2019

Kerogen ini mempunyai nilai H/C yang rendah (≤1,0) dan perbandingan
O/C yang tinggi (≥3).Tipe kerogen ini didominasi oleh endapan delta yang
juga menghasilkan minyak..

III.6. Plot Presentase Komponen Kerogen

Gambar 3.4 Diagram Generasi Tipe Hidrokarbon dan Kerogen (Dow &
O’Connor, 1982)

Diagram di atas merupakan diagram generasi tipe hidrokarbon dan kerogen


menurut Dow & O’Connor (1982). Berdasarkan diagram tersebut, didapatkan hasil
bahwa generasi tipe hidrokarbon dan kerogen dari sampel batuan induk umumnya
adalah wet gas, dengan beberapa sampel merupakan dry gas dan oil.

Nama : Muhamad Rinaldi


NIM : 111.160.082
Plug : 1
Laboratorium Geologi Minyak dan Gas Bumi 2019

III.7. Grafik %Ro vs Depth

Tabel 3.3 Tingkat Kematangan berdasarkan %Ro

Gambar 3.5 Grafik %Ro vs Depth

Grafik di atas merupakan grafik yang menunjukkan nilai %Ro vs


kedalaman. Berdasarkan grafik tersebut, terlihat bahwa seiring bertambahnya
kedalaman terjadi kenaikan %Ro. Tahap kematangan termal dari sampel batuan
induk tersebut adalah early mature – over mature.

Nama : Muhamad Rinaldi


NIM : 111.160.082
Plug : 1
Laboratorium Geologi Minyak dan Gas Bumi 2019

III.8. Plot Nilai HI dan Tmax

Gambar 3.6 Modifikasi diagram van Krevelen pengeplotan data HI dan Tmaks

Diagram tersebut merupakan modifikasi diagram van Krevelen pengeplotan


data HI dan Tmaks. Berdasarkan diagram tersebut, tingkat kematangan sampel
batuan induk adalah immature – post-mature (belum matang – akhir matang).
Selain itu, tipe kerogen dari sampel batuan induk adalah tipe II ,tipe II/III, dan tipe
III.

Nama : Muhamad Rinaldi


NIM : 111.160.082
Plug : 1
Laboratorium Geologi Minyak dan Gas Bumi 2019

III.9. Tipe Kerogen Menurut Merill (1991)

Tabel 3.4 Tabulasi Tipe Kerogen (Merill, 1991)


mg g/grm rock Nilai Tipe Type Kero (
Interval TOC Tmax Ro% SCI
S1 S2 S3 Kero Meriil )
1050 - 1060 1,6 1 10 0,61 400 0,61 4 16,39344262 Oil Prone
1060 - 1070 1,4 0,8 7,25 0,57 417 0,62 4 12,71929825 Oil Prone
1070 - 1080 1,45 1,2 8,45 0,54 457 0,64 4 15,64814815 Oil Prone
1080 - 1090 2,5 2,8 8,48 0,35 441 0,75 5 24,22857143 Oil Prone
1090 - 1100 2,65 3,3 9,01 0,51 454 0,76 5 17,66666667 Oil Prone
1100 - 1110 70 25 30,05 45,46 435 0,88 8 0,661020678 Gas Prone
1110 - 1120 65 15 20,72 50,08 436 0,9 8 0,413738019 Gas Prone
1120 - 1130 3 4,2 9,28 0,43 437 0,77 8 21,58139535 Oil Prone
1130 - 1140 2,8 4,5 9,36 0,35 470 1,6 9 26,74285714 Oil Prone
1140 - 1150 2,9 5 9,39 0,42 472 1,63 9 22,35714286 Oil Prone
Tabel di atas merupakan tabel yang menunjukkan tipe kerogen dari sampel
batuan induk berdasarkan perhitungan menurut Merill (1991), dimana nilai tipe
kero = S2 / S3. Berdasarkan tabel tersebut, terlihat bahwa tipe kerogen dari sampel
batuan induk adalah oil prone, dan gas prone.

Nama : Muhamad Rinaldi


NIM : 111.160.082
Plug : 1
Laboratorium Geologi Minyak dan Gas Bumi 2019

BAB IV
PENUTUP

IV.1. Kesimpulan

Tabel 4.1 Tabel Kesimpulan

Berikut ini kesimpulan dari hasil analisis batuan induk.


 Kualitas material organik yang terdapat pada sampel batuan induk adalah
baik – sangat baik (good – very good).
 Tipe material organik yang terdapat pada sampel batuan induk adalah
kerogen tipe I,II,dan III.
 Tingkat kematangan hidrokarbon dari sampel batuan induk mengalami
kenaikan seiring dengan bertambahnya kedalamannya yaitu dari awal
belum matang – lewat matang (immature – post mature).
 Tipe kerogen (Merrill, 1991) dari sampel batuan induk umumnya adalah
campuran antara minyak dan sedikit gas.

Nama : Muhamad Rinaldi


NIM : 111.160.082
Plug : 1
DAFTAR PUSTAKA

Sukandarrumidi. 2017. Geologi Minyak dan Gas Bumi untuk Geologist Pemula.
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Tim Dosen. 2018. Buku Panduan Praktikum Geologi Minyak dan Gas Bumi.
Yogyakarta: UPNVY.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai