Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM

Nama : Athaya Muhammad Alfareza Siregar


NIM : 2202023
Grup :A/4
Tanggal Praktikum : 20 Maret 2023
Judul Praktikum : Konstanta Pegas

LABORATORIUM FISIKA PTKI MEDAN

2023
TUJUAN PRAKTIKUM

1. Menentukan konstanta pegas dengan hokum Hooke.


2. Menentukan konstanta pegas dengan konsep gerak harmonic sederhana.
TEORI DASAR
Pada pegas gaya yang timbul untuk mengembalikan bentuk pegas setelah pegas di
regangkan atau ditekan agar kembali seperti bentuk semula/awalnya disebut gaya
pemulih pegas. Gaya pemulih pegas memenuhi persamaan hukum Hooke:
m× g
Δx=
k
dengan Δx adalah pertambahan panjang pegas (dalam satuan m), m adalah massa
beban yang digantungkan pada pegas (dalam satuan kg), g adalah percepatan
gravitasi bumi (besarnya 9,8 m/s) dan k adalah konstanta pegas (dalam satuan N/m
atau kg/s).
Gerakan pegas yang meregang ataupun tertekan akibat adanya beban merupakan
salah satu bentuk gerak harmonik sederhana. Apabila pegas yang digantung vertikal,
diberi beban kemudian ditarik sampai jarak tertentu maka pegas akan mengalami
gerak harmonik sederhana yang dapat dirumuskan sebagai:
2 4 π 2 × n2 ×m
t =
k
dengan t adalah waktu yang dibutuhkan pegas bergerak dalam sejumlah ayunan
tertentu (dalam satuan s), n adalah banyaknya ayunan pegas, m adalah massa beban
yang digantungkan pada pegas (dalam satuan kg), gadalah percepatan gravitasi bumi
(besarnya 9,8 m/s) dan kalalah konstanta pegas (dalam satuan N/m atau kg/s).
Konstanta pegas adalah karakteristik dari suatu pegas. Besarnya konstanta pegas
dipengaruhi oleh gaya pemulih Besarnya. Dan gaya tersebut dipengaruhi oleh
beberapa faktor yaitu jarak simpangan yang dominan diberikan pada lalat dan faktor
tetapan pegas itu sendiri. Faktor nilai tetapan pegas itu juga memperburuk waktu
yang dialami oleh pegas, sehingga juga memperburuk frekuensi pegas yang
bersangkutan. Untuk menentukan nilai dari tetapan pegas tersebut dapat dilakukan
dengan 2 cara yaitu cara statis dan cara dinamis. Pegas konstan juga dikenal sebagai
gaya dasar yang diperlukan atau yang harus disediakan agar terjadi perubahan
panjang yang signifikan. Sebuah gaya pemulih yang ditimbulkan oleh sebuah pegas
yang ditentukan oleh hukum Hookeyang hukum atau mengenai gaya dalam ilmu
fisika yang terjadi karena sifat elastisitas suatu pegas Pegas ini biasanya terbuat dari
besi, tembaga dan lainnya.Kelenturannya juga disebut dengan elastisitas pegas. Jika
sebuah benda diberikan gaya maka hukum Hooke hanya berlaku sepanjang daerah
elastis sampai pada titik yang menunjukkan batas hukum Hooke. Jika benda
diberikan gaya hingga melewati batas hukum Hooke dan mencapai batas elastisitas,
maka panjang benda akan kembali seperti semula. Jika gaya yang diberikan tidak
melewati batas elastisitas. Gerak konstan merupakan ciri dari seekor burung.
Besarnya konstanta pegas dipengaruhi oleh gaya pemulih Besarnya. Dan gaya
tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu jarak simpangan yang dominan
diberikan pada lalat dan faktor tetapan pegas itu sendiri. Faktor nilai tetapan pegas itu
juga memperburuk waktu yang dialami oleh pegas, sehingga juga memperburuk
frekuensi pegas yang bersangkutan. Untuk menentukan nilai dari tetapan pegas
tersebut dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu cara statis dan cara dinamis. Pegas
konstan juga dikenal sebagai gaya dasar yang diperlukan atau yang harus disediakan
agar terjadi perubahan panjang yang signifikan. Sebuah gaya pemulih yang
ditimbulkan oleh sebuah pegas yang ditentukan oleh hukum Hooke yang hukum atau
mengenai gaya dalam ilmu fisika yang terjadi karena sifat elastisitas suatu pegas.
Gaya pegas bisa mengkhawatirkan jika ada gelang elastik, pegas-lenting, atau karet.
Benda yang memiliki kain elastis ini memiliki sifat bahwa, jika bentuknya dirubah
kemudian diteruskan bolak-balik, maka lekukan yang bersangkutan akan kembali ke
bentuk semula atau bentuk selanjutnya. Karena gaya pegas disebabkan oleh sifat
elastik maka gaya pegas disebut juga dengan gaya elastik atau gaya lenting. Gaya
pegas dapat terjadi pada setiap lekukan pada lenting yang telah dibengkokkan, seperti
bambu yang telah ditekuk atau busur panah yang telah ditarik.
Bunyi Hukum Hooke
“Jika gaya tarik yang diberikan pada sebuah benda pegas tidak melebihi batas
elastisnya, maka pertambahan panjang benda yang terjadi menjadi sebanding dengan
gaya tarik yang diberikan”.
Pegas biasanya satu-satunya dari sekian banyak benda dengan komposisi elastin.
Karena sifat elastis ini, pegas dengan gaya tekan dan regang dapat kembali ke bentuk
aslinya setelah gaya yang diberikan kepadanya hilang. Gaya dasar pegas sangat
berguna untuk berbagai kebutuhan sehari-hari. Dua contoh penggunaan utama pegas
ada di kasur pegas dan peredam kejut. Salah satu fungsi pegas ini adalah untuk
meredam getaran yang terjadi pada roda akibat jalan yang macet atau tidak dapat
dilalui. Sebaliknya, penerapan springbed pegas akan memberi orang yang terjaga
pada saat acara akses langsung ke lingkungan yang nyaman. Pegas adalah sejenis
kawatan lingkaran yang ditelan utuh agar memiliki kelenturan. Gaya pemulih, atau
gaya yang berlawanan dengan sistem tegak lurus sehingga mendorong atau menarik
sistem untuk kembali ke posisi keseimbangan, terdapat pada setiap pegas. Sebuah
gaya pemulih dengan ditimbulkan oleh sebuah pegas yang ditentukan oleh hukum
Hooke. Mitos Hooke adalah mitos atau ajaran tentang homoseksualitas dalam ilmu
fisika yang muncul dari fakta bahwa pegas tertentu memiliki sifat elastomer.
Kekakuan elastis pegas bervariasi tergantung pada kekakuan spesifik pegasnya. Pegas
adalah jenis kurva lain yang memiliki dasar elastis atau lenticular. Dalam
pengetahuan teknis, elastisitas pegas tertentu sangatlah penting. Di dunia otomotif
misalnya, pegas yang hadir pada shockbreaker sering kali menyebabkan kenyamanan
berkendara rusak parah. Ada dua cara untuk menentukan nilai dari fase pegas ini,
yaitu dengan metode statis dan metode dinamis. Saat memberikan beban, metode
statis digunakan untuk menghitung konstanta gas sambil meminimalkan pertambahan
panjang pegas. (W). Dengan menggunakan metode statistik, adalah mungkin untuk
melihat dampak pertambahan besar terhadap perubahan panjang pegas. Sebaliknya,
metode “damiss” adalah metode yang digunakan ketika seekor burung berperilaku
buruk dan beb burung diabaikan karena burung tersebut akan mengalami “masa
getarandengan” pada saat itu. Dengan metode ini dimungkinkan untuk mengamati
sentimen publik terhadap periode pegasus tertentu. Ada banyak faktor yang dapat
mempengaruhi fase penerbangan. Faktor awal terlihat dari permukaan ekor pegasus.
Jika luas permukaan pegas bertambah besar, nilai tetapannya juga akan demikian.
Waspadai juga kondisi serupa.
Faktor kedua terkait dengan pegasus. Jika burung tertentu memiliki suhu yang
semakin tinggi maka nilai ketetapannya akan semakin kecil. Ini juga berlaku untuk
kondisi serupa. Faktor kuncinya adalah ketebalan pegasus.
Pegas konstan dapat menjadi nilainy jika Pegas - Pegas yang dimaksud dinaikkan ke
peringkat Rangkaian. Benda terbang yang telah diberi peringatan akan mengalami
serangan, panjang mematuhi standar yang ditetapkan untuk mereka. Jika gaya yang
dibawa burung tidak menerangi batas renggangan burung, maka gaya tersebut
sebanding dengan pertambaha panjang burung. Jumlah rangkai pegasan terbesar yang
konstan termasuk dalam kategori rangkai pegasan seri atau paralel.
A. Rangkaian Pegas Seri
Jika ada dua pegas dengan tetapan yang identik, panjang pegas akan menjadi dua kali
lipat, sehingga sistematika penulisannya sebagai berikut:

1
Ks = 2 k

Sedangkan persamaan untuk n pegas yang disusun seri adalah sebagai berikut:
k
Ks = n

Keterangan :

Ks = persamaan pegas
k = konstanta pegas (N/m)
n =jumlah pegas

B. Rangkaian Pegas Paralel


Jika prosesnya paralel, panjangnya akan sama dengan sebelumnya, tetapi ukuran
penampang akan lebih besar, sehingga menghasilkan sistematika perenungan berikut:
Kp = 2k
Sedangkan persamaan n untuk pegas yang disusun secara paralel adalah sebagai
berikut
Kp = n × k
Keterangan:
Kp= persamaan pegas susunan parallel
k = konstanta pegas (N/m)
n = jumlah pegas
Dalam kehidupan keseharian, pegas memiliki prioritas penting. Sebagai contoh, kita dapat
melompati mesin sepeda dengan pegas. Dimana seal bocor pada sebuah mesin sering disebut
atau dikenal sebagai shock breaker. Saat ada peredam kejut, kami merasa aman saat
menyalakan mesin. Penyebab insiden itu adalah shock isolator. Namun memiliki arti elastis
(kembali ke bentuk semula), mirip dengan arti pega pada umumnya. Pegas sering ditemukan
di pengaturan larut malam atau di pengaturan yang biasanya kita kaitkan dengan springbed
dan sistem tegangan kendaraan atau motor. Pegas springbed berfungsi untuk membuat Anda
nyaman saat duduk atau bangun di tempat lain. Sebaliknya, sistem antisipasi kendaraan
memiliki kemampuan untuk menekan ketegangan dari peristiwa seperti jalan dan getaran
roda sehingga tidak muncul dalam jangka panjang kendaraan badan. Pegas memiliki sayap
kelelawar serat elastis. Jika ada gejala yang menunjukkan pegas tersebut enggan melepas
karet gelangnya, hal ini dapat menandakan bahwa fungsinya tidak lagi optimal. Setiap pegas
memiliki nilai konstanta unik yang bervariasi tergantung pada pemberian yang diberikan dan
pertambahan panjang yang terjadi. dengan pegas itu. Penting bagi kita untuk memahami
angka tetapan pegas yang menggambarkan kemampuan pegas. Untuk alasan ini, praktik
tetapanpegas saat ini dilakukan agar kita dapat memanfaatkan pegas apa pun secara efektif.
Untuk menentukan berat konstan seseorang sambil meminimalkan pertambahan panjang
pegasnya saat menerima beban, digunakan metode yang dikenal sebagai "statistik". (W).
Dengan menggunakan metode statistik, akan dimungkinkan untuk melihat dampak
pertambahan besar terhadap perubahan panjang pegas. Sebaliknya, metode "diamond"
digunakan ketika pet diberi beban dan beb kemudian dilepas karena pet akan mengalami
getaran selama periode waktu berikutnya. Dengan metode ini dimungkinkan untuk
mengamati sentimen masyarakat terhadap suatu periode pegasus tertentu. Karena elastisitas
pegas ditentukan oleh konstanta primer pegas, maka penulis mengangkat judul "judul
konstanta pembayaran pegas" secara statis dan dinamis.
Menurut metode konvensional, jika seekor burung yang telah menerima suatu beban
kemudian bebannya dihilangkan, burung tersebut akan mengalami getara selaras. Satu-
satunya metode yang efektif untuk menyelesaikan rumus periode pegas adalah menyamakan
pemulih dan gaya Hukum II Newton. Mungkin ada beberapa manfaat dari penelitian ini
dalam memahami tekanan konstan dengan menggunakan metode statis dan dinamis.
Penulisan ini harus membatasi masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini untuk
mencapai tujuan pembahasan yang diharapkan. Salah satu masalah yang akan dibahas dalam
penelitian ini adalah bagaimana mengkomunikasikan gerak konstan secara jelas dan ringkas.
Pegas juga bisa digunakan untuk mengaktifkan tumbuk dengan memanfaatkan serat
elastisnya untuk menyelubungi dan mengeluarkan energi. Pegas sering muncul di lingkungan
springbed atau senja dengan sistem tegangan motor atau kendaraan. Vehicle tension system
memiliki kemampuan untuk menjauhkan Anda dari jalan dan tunggangan sehingga Anda
tidak terjebak dalam badan kendaraan untuk waktu yang lama. Mungkin ada beberapa
manfaat dari penelitian ini dalam memahami tekanan konstan dengan menggunakan metode
statis dan dinamis. Penulisan ini harus membatasi masalah yang akan dibahas dalam
penelitian ini untuk mencapai tujuan pembahasan yang diharapkan. Salah satu masalah yang
akan dibahas dalam penelitian ini adalah bagaimana mengkomunikasikan gerak konstan
secara jelas dan ringkas. Pegas juga bisa digunakan untuk mengaktifkan tumbuk dengan
memanfaatkan serat elastisnya untuk menyelubungi dan mengeluarkan energi. Pegas sering
muncul di lingkungan springbed atau senja dengan sistem tegangan motor atau kendaraan.
Vehicle tension system memiliki kemampuan untuk menjauhkan Anda dari jalan dan
tunggangan sehingga Anda tidak terjebak dalam badan kendaraan untuk waktu yang lama.
Tujuan dari Hooke adalah untuk menjelaskan bagaimana benda elastis, seperti karet, dapat
mengalami perubahan panjang saat tersandung. Namun, lekukan karet khusus ini, yang
dikenal sebagai karet, memiliki tetapan kecil yang membuatnya mudah diubah ukurannya
menjadi panjang yang lebih besar. Namun berhati-hatilah jika Anda menambahkan peredam
kejut pegas, seperti peredam kejut untuk mobil dengan pegas tetapan besar, karena ini akan
membuat start lebih sulit atau memerlukan sinyal start yang lebih kuat untuk mencegah
pantamban panjang. Penting untuk dipahami bahwa menurut hukum Hook, lingkungan
berbasis plastik seperti benda-benda plastik tidak termasuk dalam penerapannya. Menurut
Hooke, perbedaan antara regangan dan tegangannya adalah sedikit perubahan dimensi
regangan. Berdasarkan pembahasan hukum Hooke di atas, maka pertambahan panjang (L)
satu benda meluas ke bahan kurva dan dimensinya. (dinyatakan dalam konstanta k).
Meskipun ditawarkan dalam jenis gaya yang sama, seperti tulang dan besi, benda yang
terbuat dari bahan yang berbeda akan memiliki pertambahan panjang yang berbeda.
Demikian pula, meskipun suatu benda terbuat dari bahan yang sama (misalnya besi), jika
memiliki panjang dan luas penampang yang berbeda, kurva tersebut akan tetap mengalami
pertambahan panjang yang berbeda meskipun menggunakan gaya yang sama. Ketika gaya
yang sama ditawarkan, pertambahan panjang terbesar dibandingkan dengan panjang benda
mula-mula dan berbeda dengan penampang luas, jika batang dibuat dari bahan yang sama
tetapi memiliki panjang dan luas penampang yang berbeda. Setiap pegas nilai ketetapannya
tentu berbeda-beda dengan disebabkan oleh berbagai faktor. Hal pertama adalah pegas luas
permukaan. Jika permukaan orang tertentu semakin besar, maka nilai ketetapannya juga akan
semakin besar, begitu pula sebaliknya. Orang kedua adalah suhu. Jumlah sahur yang
dilaporkan oleh orang tertentu akan semakin berkurang seiring berjalannya waktu, begitu
pula sebaliknya. Ketika suhu tinggi, partikel penyusun pegas menerima energi dari luar, yang
memungkinkannya bergerak dan menyebabkan tumbukan antar partikel. adalah pegasus.
ALAT DAN BAHAN SERTA FUNGSINYA
Peralatan:

kelompok Nama Fungsi


Mengukuur panjang awal pegas spiral dan
Penggaris
pertambahan panjangnya ketika di beri beban
Sebagai pengggantung pegas ketika diberi
statif
beban
Alat-alat
Beberapa batu Sebagai beban agar pegas spiral dapat
beban meregang
Stopwatch Mengukur waktu pegas spiral beserta batu
digital beban berayun ke atas dan ke bawah
Bahan:

Dua buah Sebagai obyek praktikum yang akan dicari nilai


Bahan-bahan
pegas spiral hambatannya
GAMBAR PERALATAN

kelompok Nama Fungsi


Mengukuur panjang awal pegas spiral
dan pertambahan panjangnya ketika di
beri beban

Sebagai pengggantung pegas ketika


diberi beban

Alat-alat
Sebagai beban agar pegas spiral dapat
meregang

Mengukur waktu pegas spiral beserta


batu beban berayun ke atas dan ke
bawah
1.
PROSEDUR PRAKTIKUM

Menentukan konstanta pegas dengan hukum hooke


1. Dibuatlah tabel seperti Tabel 2
2. Dirangkai skema peralatan seperti Gambar 1 untuk pegas I
3. Digantungkan batu beban (mbeban = 50 gr) pada ujung pegas I dan tunggu
sampai pegas I dan batu beban tidak bergerak! (pastikan agar ujung pegas
terukur pada posisi 0 cm di penggaris)
4. Diukur pertambahan panjang pegas I dan catat pada tabel 2
5. Diulangi langkah pertama samapai ketiga untuk batu beban 100 gr, 150 gr,
200 gr, dan 250 gr
6. Diulangi langkah kedua sampai kelima untuk pegas II

Menentukan konstanta pegas dengan konsep gerak harmonik sederhana


1. Dibuatlah tabel seperti Tabel 3
2. Dirangkai skema peralatan seperti pada gambar1 untuk pegas
3. Digantungkan batu beban (mbeban = 50 gr) pada ujung pegas I dan tunggu
sampai pegas I dan batu tidak bergerak
4. Ditarik batu beban ke bawah kemudian lepaskan batu beban sehingga berayun
ke kanan ke kiri! Pada saaat yang bersamaan klik tombol START/STOP pada
stopwatch digital (usahakan agar menarik batu beban tidak terlalu jauh)
5. Dihitunglah agar batu beban berayun (satu kali gerakan ke atas dan kebawah
dianggap sebagai satu ayunan) sebanyak 10 kali kemudian klik START/STOP
pada stopwatch digital setelah batu beban berayun sebanyak 10 kali
6. Dicatat waktu yang terbaca (t) pada tabel2
7. Diulangi langkah kedua sampai keenam untuk batu beban 100 gr, 150 gr, 200
gr, dan 250 gr
8. Diulangi langkah kedua sampai ketujuh untuk pegas II
DATA YANG DIBERIKAN

DATA PENGAMATAN 1

Pegas mBalok xawal xakhir


50 5,8 15,423
100 5,8 24,623
I 150 5,8 35,323
200 5,8 46,423
250 5,8 53,523
50 6,0 7,923
100 6,0 10,523
II 150 6,0 12,123
200 6,0 14,523
250 6,0 16,423

DATA PENGAMATAN 2

Pegas mbeban(gr) T(s)


50 6,623
100 9,023
I 150 10,223
200 11,123
250 12,523
50 3,123
100 4,323
II 150 4,823
200 5,523
250 6,223
ANALISIS DATA

Kerjakan sesuai dengan instruksi yang diberikan di Penuntun Praktikum dan sesuai
dengan masing-masing modul praktikum yang sudah dilaksanakan. Untuk grafik hasil
pengolahan data dibuat tergantung apakah menggunakan milimeter blok atau google
spreadsheet.
Jika menggunakan milimeter blok, maka dibuat terlebih dahulu grafiknya di kertas
milimeter blok kemudian digunting dan ditempel di bagian ini. Jika menggunakan
google spreadsheet tinggal disalin dari google spreadsheet nya kemudian diletakkan
di bagian ini (lihat video tutorial pembuatan grafik menggunakan google
spreadsheet).
KESIMPULAN

1. Harus menjawab tujuan praktikum 1


2. Harus menjawab tujuan praktikum 2
DAFTAR PUSTAKA
Giancoli, Douglas C. 1998. Fisika Edisi Kelima Jilid 1. Jakarta: Erlangga
Halliday, David. 1997. Fisika Edisi Ketiga Jilid 1. Jakarta: Erlangga
Husnul Hatimah. 2013. Laporan Praktikum Menentukan Konstanta Pegas Metode
Pegas Dinamik. https://www.academia.edu/7135792/Laporan_Praktikum_pegas.
Diakses pada 11 Maret 2023.
Tim Laboratorium Fisika Teknik 2. 2023. Penuntun Prakyikum Fisika Teknik 2.
Medan: Politeknik Teknologi Kimia Industri.
Tipler. (1998). Pengertian Konstanta Pegas . Bandung: Media Pusaka

Anda mungkin juga menyukai