Anda di halaman 1dari 15

Nilai :

I. Judul Percobaan KONSTANTA PEGAS

II. Tujuan Percobaan 1.Menentukan konstanta pegas dalam hukum Hooke


2.menentukan konstanta pegas dengan konsep gerak harmonik
sederhana.
Nilai :

III. Teori Pada pegas gaya yang timbul untuk mengembalikan bentuk pegas
setelah pegas diregangkan atau ditekan agar kembali seperti bentuk
awalnya disebut gaya pemulih pegas. Gaya pemulih pegas
memenuhi persamaan hokum hooke
m.g
∆ x=
k
Dengan ∆x adalah pertambahan panjang pegas ( dalam satuan m),
m adalah massa beban yang digantungkan pada pegas ( dalam
satuan kg), g adalah percepatan gravitasi bumi ( besarnya 9,8 m/s 2)
dan k adalah konstanta poegas ( dalam satuan N/m atau kg/s 2).
Gerakan pegas yang meregaang ataupun tertekan akibat adanya
beban merupakan salah satu bentuk berak harmonic sederhana.
Apabila pegas yang digantung vertikal, diberi beban kemudian
ditarik sampai jarak tertentu maka pegas akan mengalami gerak
harmonic sederhana yang dapat dirumuskan sebagai :
4 π 2. n 2 . m
t2 ¿ k
Dengan t adalah waktu yang dibutuhkan pegas bergerak dalam
sejumlah ayunan tertentu ( dalam satuan s ), n adalah banyaknya
ayunan pegas, m adalah massa beban yang digantung pada pegas
( dalam satuan kg), g adalah percepatan gravitasi bumi ( besarnya
9,8 m/s2) dan k adalah konstanta pegas ( dalam satuan N/m atau
kg/s2). (Samuel,dkk.2022)
Bila suatu benda dikenai sebuah gaya dan kemudian
gaya tersebutdihilangkan, maka benda akan kembali ke bentuk
semula, berarti benda itu adalahbenda elastis. Namun pada
umumnya benda bila dikenai gaya tidak dapat kembalike bentuk
semula walaupun gaya yang bekerja sudah hilang. Benda seperti
inidisebut benda plastis. Contoh benda elastis adalah karet ataupun
pegas. Bila pegasditarik melebihi batasan tertentu maka benda itu
tidak akan elastis lagi. Karenabesarnya gaya pemulih sebanding
besarnya pertambahan panjang, maka dapat dirumuskan bahwa:

Laporan Laboratorium fisika teknik ii


Fp = - kx
Keterangan:
Fp = gaya pemulihan ( N )
k = konstanta pegas ( N/m )
x = pertambahan panjang pegas ( m )
Tanda negatif (-) dalam persamaan menunjukkan berarti
gaya pemulih berlawanan arah dengan perpanjangan.
”jika gaya tarik tidak melampaui batas elastis pegas, pertambahan
panjang pegas berbanding lurus (sebanding) dengan gaya tariknya”
Pernyataan ini dikemukakan oleh Robert Hooke,
oleh karena itu, pernyataan di atas dikenal sebagai Hukum Hooke.
Untuk menyelidiki berlakunya hukum hooke, kita bisa melakukan
percobaan pada pegas.

Seperti kita menyelidiki sifat elastisitas bahan, kita


juga mengukurpertambahan panjang pegas dan besarnya gaya
yang diberikan. Dalam hal ini,gayayang diberikan sama dengan
berat benda = massa x percepatan gravitasi.Pegas ada disusun
tunggal, ada juga yang disusun seri ataupun paralel.Untuk pegas
yang disusun seri, pertambahan panjang total sama dengan
jumlahmasing-masing pertambahan panjang pegas sehingga
pertambahan total x adalah: x = x1 + x2. (Zuraida,A.2013)
Pegas termasuk bahan elastis,yaitu bahan yang mudah
diregangkan serta selalu cenderung pulih ke keadaan semula,
dengan mengenakan gaya reaksi elastikatas gaya tegangan yang
meregangkan.Tegangan (stress) menyatakan kekuatan dari gaya-
gaya yang menyebabkan penarikan, peremasan atau pemuntiran,
dan biasanya dinyatakan dalam bentuk gaya per satuan luas.
Sedangkan regangan (strain) menyatakan hasil deformasinya.
Perbandingan antara tegangan dan regangan (dengan syarat-
syarat tertentu) disebut dengan modulus Young. Ada beberapa
faktor yang mempengaruhi pertambahan panjang pegas yaitu jenis

Laporan Laboratorium fisika teknik ii


bahan, diameter, jumlah lilitan dan suhu. ( Erik,dkk.2015).
Pegas adalah suatu benda yang memiliki sifat elastis atau
lentur. Dalam ilmu teknik, sifat elastis dari suatu pegas sangatlah
penting. Misalnya dalam dunia otomotif, kenyamanan berkendara
sangat dipengaruhi oleh pegas yang terdapat di dalam shockbreaker.
Hukum Hooke mengatakan bahwa jikasebuah pegas diberi sebuah
gangguan sehingga pegas merenggang (berarti pegas ditarik) atau
merapat (berarti pegas ditekan), pada pegas akan bekerja gaya
pemulih yang arahnya selalu menuju titik asal. Dengan kata lain,
besar gaya pemulih pada pegas ini sebanding dengan gangguan atau
simpangan yang diberikan pada pegas. Secara matematis Dalam
kehidupan sehari-hari, pegas memiliki peranan penting. Sebagai
contoh, pegas dapat kita jumpai pada sepeda motor. Di mana pegas
pada sepeda motor sering disebut atau dikenal dengan istilah shock
breaker. Dengan adanya shock breaker, maka kita merasa nyaman
ketika mengendarai motor. Hal ini terjadi terjadi karena shock
breaker. Terebut memiliki sifat elastisitas (kembali ke bentuk
semula) seperti sifat pega pada umumnya.
Konstanta pegas adalah besarnya gaya yang dibutuhkan atau
yang harus diberikan sehingga terjadi perubahan panjang sebesar
satuan panjang. Sebuah gaya pemulih yang ditimbulkan oleh sebuah
pegas ditentukan oleh hukum Hooke yang hukum atau ketentuannya
mengenai gaya dalam ilmu fisika yang terjadi karena sifat elastisitas
suatu pegas. Hubungan antara gaya F yang merenggang pegas dan
pertambahan panjang pegas ∆ X di daerah yang ada batas kelentuan
yaitu.
F=k ∆ x

Gerak benda yang terjadi secara berulang-ulang di dalam


selang waktu yang sama disebut gerak periodik. Karena gerak ini
terjadi secara teratur, maka gerak ini pun disebut sebagai gerak
harmonik. Periode T dari getaranharmonik adalah waktu yang
dibutuhkan untuk menempuh suatu lintasan dari geraknya, yaitu
satu getaran penuh atau satu putaran sehingga dapat di tulis dalam
rumus:
t
T n

Keterangan:
T = periode (s)

Laporan Laboratorium fisika teknik ii


t = waktu (s)
n = jumlah getaran

Pada elastisitas ini terdapat tiga jenis perubahan bentuk yaitu


tegangan, regangan, dan mampatan. Tegangan adalah besarnya gaya
yang bekerja pada permukaan benda persatuan luas. Regangan
adalah bagian dari deformasi, yang dideskripsikan sebagai
perubahan relatif dari partikel-partikel di dalam benda yang bukan
merupakan benda kaku. Mampatan adalah perubahan bentuk yang
dialami sebuah benda jika dua buah gaya yang berlawanan arah
(menuju pusat benda) dikenakan pada ujung-ujung benda.
( Nuraqida, dkk.2019)
Pegas adalah benda elastis yang digunakan untuk
menyimpan energi mekanis. Penggunaan pegas misalnya ditemukan
pada sistem suspensi mobil, yang berfungsi untuk menyerap kejut
dari jalan dan getaran roda agar tidak diteruskan ke bodi kendaraan
secara langsung. Rangkaian pegas dapat disusun dari beberapa
pegas yang dipasang seri ataupun paralel. Sistem pegas-massa
merupakan suatu sistem yang tersusun dari benda yang memiliki
massa dan terhubung dengan pegas. Sistem pegas-massa dapat
digunakan untuk mempelajari perilaku penjalaran gelombang pada
sistem fisis. Pegas biasanya diwakili dengan sebuah ukuran yang
disebut sebagai kekakuan pegas atau konstanta pegas. Sistem pegas
yang disusun seri, konstanta pengganti nilainya semakin kecil.
Kekakuan atau konstanta pegas merupakan gaya yang diperlukan
untuk menghasilkan perpindahan unit ke arah yang telah ditentukan
yang secara matematis ditulis sebagai perbandingan antara nilai
gaya yang dikerjakan pada pegas dan nilai pertambahan panjang
yang diakibatkannya x
F
k=
x

Pegas dalam susunan seri


Pegas dalam susunan seri ditunjukkan oleh gambar di bawah:

Laporan Laboratorium fisika teknik ii


Konstata pegas yang tersusun seri dapat diturunkan sebagi
berikut. Misalkan konstanta pegas pertama ӏ01 adalah k1 dan pegas
kedua ӏ02 adalah k2 . Pertambahan panjang pegas pertama adalah x1
dan pertambahan panjang pegas kedua adalah x2.
Masaa Efektif Pegas
Analisis terkait sistem yang menyangkut pegas sering
mengasumsikan bahwa pegas tidak memiliki massa. Pengabaian
massa pegas tersebut dapat membuat analisis yang sangat tidak
sesuai dengan hasil eksperimen, yaitu frekuensi (sudut) alami sistem
pegas-massa menjadi lebih besar (terlalu besar) dari yang
sebenarnya. Untuk mendapatkan hasil analisis sistem pegas-massa
yang lebih tepat, perlu ditentukan massa efektif pegas, yaitu massa
pegas yang mempengaruhi osilasi pegas-massa. Massa efektif pegas
ditentukan dengan menghitung energi kinetik tambahan yang
diakibatkan oleh massa efektif pegas tersebut atau energi kinetik
pegas.
1
Ek 2= mef x2
2
dimana Ekp adalah energi kinetik pegas, mef adalah massa efektif
pegas, dan ̇x adalah kecepatan massa yang menggantung pada
pegas.

Laporan Laboratorium fisika teknik ii


Dari gambar diatas menunjukan bahwa elemen pegas dy
terletak sejauh y dari ujung tetap pegas, jika kecepatan massa yang
menggantung pada ujung bawah pegas adalah x, maka kecepatan
elemen pegas vp dan x adalah :
y
vp= x
l
Konstanta pegas, frekuensi sudut alami osilasi sistem pegas-
massa, frekuensi sudut teredam osilasi sistem pegas-massa, dan
faktor redaman osilasi sistem pegas-massa mengecil jika panjang
pegas yang digunakan semakin besar, baik pada sistem pegas-massa
dengan pegas tunggal maupun pada sistem pegas-massa dengan
pegas yang disusun seri. Mempertimbangkan massa efektif pegas
dalam perhitungan frekuensi sudut alami sistem pegas-massa
memberikan hasil yang lebih dekat dengan nilai yang diperoleh dari
eksperimen dibandingkan dengan mengabaikan massa efektif pegas.
(Hia,S.2020)

Nilai :

Laporan Laboratorium fisika teknik ii


IV. Alat Dan Bahan 4.1 Alat dan Fungsi
Serta Fungsi
Kelompok Nama Fungsi
Penggaris mengukur panjang awal pegas
spiral dan pertambahan
panjangnya ketika diberi
beban
Statif sebagai beban agar pegas
spiral dapat meregang

Alat-alat
Beberapa batu sebagai beban agar pegas
beban spiral dapat meregang

Stopwatch Mengukur waktu pegas spiral


digital beserta batu beban berayun
keatas dan kebawah

4.2 Bahan serta Fungsi

Kelompok Nama Fungsi


Sebagai obyek pratikum
Bahan-bahan Dua buah pegas yang akan dicari nilai
spiral hambatannya

Nilai:

Laporan Laboratorium fisika teknik ii


V. Prosedur Percobaan Menentukan Konstanta Pegas dengan Hukum Hooke
1. Dibuatlah tabel seperti Tabel 2
2. Dirangkai skema peralatan seperti pada Gambar 1 untuk
pegas I!
3. Digantungkan batu beban (Mbeban=50 gr) pada ujung pegas
1 dan batu beban tidak bergerak! (pastikan agar ujung pegas
terukur pada posisi 0 cm di penggaris)
4. Diukur pertambahan panjang pegas I dan catat pada Tabel
2!
5. Di ulangi langkah pertama sampai ketiga untuk batu 100
gr,150 gr,200 gr, dan 250 gr.
6. Diulangi langkah kedua sampai kelima

Menetukan Konstanta pegas dengan konsep Gerak Harmonik


sederhana
1. Dibuatlah tabel seperti tabel 3
2. Dirangkai skema peralatan seperti Gambar 1untuk pegas
3. Digantungkan batu beban (M beban=50 gr) pada ujung
pegas 1 dan tunggu sampai pegas 1 dan beban tidak bergerak
4. Ditarik batu beban kebawah kemudian lepaskan batu beban
sehingga berayun ke kanan dan ke kiri! Pada saat yang
bersamaan klik tombol start/stop pada stopwatch digital!
(usahakan agar menarik batu beban tidak terlalu jauh)
5. Dihitunglah agar batu beban berayun (satu kali gerakan ke
atas dan ke bawah dianggap sebagai satu ayunan) sebanyak 10
kali kemudian klik start/stop pada stopwatch digital setelah batu
beban berayun sebanyak 10 kali!
6. Dicatat waktu yang terbaca (t) pada tabel 2!
7. Diulangi langkah kedua sampai keenam untuk beban 100 gr
gr,150 gr,200 gr, dan 250 gr!
8. Diulangi langkah kedua sampai ketujuh untuk pegas II

Nilai :

Laporan Laboratorium fisika teknik ii


VI. Gambar Percobaan

Nilai :

Laporan Laboratorium fisika teknik ii


VI. Data Percobaan
PERCOBAAN I
Pegas Mbeban (gr) Xawal (cm) Xakhir( cm)
50 5,8 15,457
100 5,8 24,657
I 150 5,8 35,357
200 5,8 46,457
250 5,8 53,557
50 6,0 7,957
100 6,0 10,557
II 150 6,0 12,157
200 6,0 14,557
250 6,0 16,457

PERCOBAAN II
Pegas mbeban (gr) T(s)
50 6,657
100 9,057
I 150 10,257
200 11,157
250 12,557
50 3,157
100 4,357
II 150 4,857
200 5,557
250 6,257

Nilai :

Laporan Laboratorium fisika teknik ii


VIII. Analisa Data 1.Dari hasil pengamatan pratikum di Tabel Percobaan 1
a.Hitunglah masing-masing PERTAMBAHAN PANJANG PEGAS
(Δx)

Jenis Mbeban Parameter yang dihitung Hasil


pegas (gr) perhitungan
(cm)
50 Pertambahan panjang pegas Δx=9,657cm
I 100 Pertambahan panjang pegas Δx=18,857cm
150 Pertambahan panjang pegas Δx=29,557cm
200 Pertambahan panjang pegas Δx=40,657cm
250 Pertambahan panjang pegas Δx=47,757cm
50 Pertambahan panjang pegas Δx=1,957cm
100 Pertambahan panjang pegas Δx=4,557cm
II 150 Pertambahan panjang pegas Δx=6,157cm
200 Pertambahan panjang pegas Δx=8,557cm
250 Pertambahan panjang pegas Δx=10,458cm

Tips gunakan Rumus Δx= Xakhir-Xawal

b.Buatlah grafik m VS Δx masin-masing yaitu pegas 1 dan2


menggunakan Ms.Excel lengkap dan grafiknya! Tentukan gradien
grafiknya!
GRAFIK PADA PEGAS 1

y=0,196x+( - 0,303) gradiennya =0,196

Nilai :

Laporan Laboratorium fisika teknik ii


GRAFIK PADA PEGAS II

y=0,042x + 0,037 gradiennya = 0,042

C.Hitunglah NILAI KONSTANTA PEGAS I dan II dengan Metode


g
Hooke :Rumus K
Gradien grafik

9,8 m/ s ²
Pegas I K= = 50
0,196

9,8 m/s ²
Pegas II K = = 233,33
0,042

2.Dari hasil pengamatan pratikum di Tabel percobaan 2

a. Buatalah GRAFIK h Vs t² Masing-masing yaitu Pegas 1I dan II


dengan menggunakan mMs Excel lengkap dengan persamaan
grafiknya! Tentukan gradien grafiknya !

PEGAS I

y=0,0278x + 5,77 gradiennya = 0,0278

PEGAS II

Laporan Laboratorium fisika teknik ii


y=0,0148x+2,62 Gradiennya = 0,0148

B.Hitunglah NILAI KONSTANTA PEGAS pegas I dan II dengan


metode bandul/ Pendalum!
22 22
4 π ²n² 4 . .10² 4. .100
Pada Pegas I K¿
Gradien grafik
= 7 = 7
50 50
1.257,14
50 = 25,14
22 22
4 π ²n² 4 . .10² 4. .100
Pada Pegas II K= = 7 = 7
Gradien grafik
233,33 233,33

1.257,14
= 5,38
233,33

Nilai :

Laporan Laboratorium fisika teknik ii


IX. Kesimpulan Dan
KESIMPULAN
Saran

1.Dari hasil pengamatan percobaan I Gradien grafik dapat


disimpulkan bahwa

Pada pegas I y= 0,196x + ( - 0,303) gradiennya = 0,196


Pada pegas II y = 0,042x + 0,037 gradiennya = 0,042

Dari hasil hitung NILAI KONSTANTA PEGAS I dan II dengan


Metode Hooke : memiliki hasil nilai yang berbeda

g
Rumus K
Gradien grafik

9,8 m/s ²
Pegas I K= = 50
0,196

9,8 m/s ²
pegas II K = = 233,33
0,042

2.a.Dari hasil pengamatan Grafik GRAFIK h Vs t² dapat disimpulkan


bahwa

Pada pegas I y = 0,0278x + 5,77 gradiennya = 0,0278

Pada pegas II y = 0,0148x+2,62 gradiennya = 0,0148

b.Dari hasil Hitunglah NILAI KONSTANTA PEGAS pegas I dan II


dengan metode bandul/ Pendalum adalah

4 π ²n²
Pada Pegas I K¿
Gradien grafik
= 25,14

4 π ²n²
Pada Pegas II K= = 5,38
Gradien grafik

SARAN

Sebaiknya para pratikan harus mengetahui dulu materi apa yg di


dipratikum kan ,bagaimana alat dan bahan berfungsi sebagai apa serta
mengetahui prsedur percobaan

Nilai :

Laporan Laboratorium fisika teknik ii


X. Daftar Pustaka Erik, dkk. 2015. Analisis Pengaruh Suhu Terhadap Konstanta Pegas Dengan
Variasi Jumlah Lilitan Dan Diameter Pegas Baja. Jember: Universitas
Jember.

Gideon, dkk. 2022. Buku Penuntun Praktikum Laboratorium Fisika Teknik II.
Medan: PTKI

Hia, S. 2020. Pengaruh Panjang Pegas Terhadap Konstanta Pegas, Frekuensi


Sudut Alami, Frekuensi Sudut Teredam Dan Faktor Redaman Osilasi
Sistem Pegas-Massa. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Nuraqida, dkk. 2019. Laporan Lengkap Praktikum Fisika Dasar I. Makasar:


Universitas Islam Negeri Alauddin.

Zuraida, A. 2013. Pngukuran Konstanta Pegas Dengan Metode Pegas


Dinamik. Bali: Universitas Udayana.

Laporan Laboratorium fisika teknik ii

Anda mungkin juga menyukai