Anda di halaman 1dari 79

TELESCOPE LEARNING CENTER MODUL FISIKA

SMA Kelas 10

A. Besaran B. Sistem Satuan


Besaran adalah suatu pernyataan yang mempunyai Sistem satuan yang digunakan dalam fisika
ukuran dan satuan. Secara garis besar, besaran dalam adalah Sistem satuan Internasional (SI). Sistem
fisika dibagi menjadi dua bagian, yaitu: satuan ini juga disebut metrik (mks), yaitu
besaran pokok, meter,kilogram, sekon.
besaran turunan. Keunggulan dari sistem mks ini adalah mudah
Selain adanya besaran pokok dan besaran turunan, dikonversi ke bilangan sepuluh berpangkat.
dalam fisika masih ada besaran lain, yaitu: Nama satuan diberi awalan sesuai dengan besar
besaran skalar, pangkatnya, seperti pada tabel berikut.
besaran vektor.
Pangkat Nama Awal Simbol
1. Besaran Pokok 1012 tera T
Besaran pokok adalah suatu besaran yang tidak 109 giga G
106 mega M
diturunkan dari besaran lain dan satuannya telah
103 kilo K
ditetapkan secara internasional. Ada 7 besaran pokok 10-1 desi D
dalam fisika, yaitu sebagai berikut. 10-2 senti C
1. Panjang (l) 10-3 mili M
2. Massa (m) 10-6 mikro
3. Waktu (t) 10-9 nano N
4. Kuat arus listrik (i) 10-10 angstrom
10-12 piko P
5. Suhu mutlak (T)
10-15 femto F
6. Intensitas cahaya (I)
7. Jumlah zat (N) Dalam fisika, selain digunakan sistem satuan
mks juga digunakan sistem satuan cgs (cm, gram,
2. Besaran Turunan
sekon)
Besaron turunan adalah suatu besaran yang
Satuan-Satuan Besaran Pokok dan
satuannya dapat diturunkan dari satuan besaran
Simbolnya
pokok. Contoh besaran turunan, antara lain sebagai
Besaran Simbol Satuan Satuan
berikut.
Pokok mks cgs
1. Luas (A) l meter cm
Panjang
2. Volume (V) (m)
3. Massa jenis (p) Massa m kg g
4. Berat jenis (s) Waktu t sekon (s) s
5. Kecepatan (v) Kuat arus i ampere -
6. Percepatan (a) listrik (A)
Suhu T kelvin -
7. Gaya (F)
mutlak (K)
8. Daya (P) Intensitas I kandela -
9. Usaha (W) Cahaya (cd)
10. Momentum (m) Jumlah n mol -
Zat

One Stop Education Center For Your Future 1


MODUL FISIKA
SMA KELAS 10
TELESCOPE LEARNING CENTER

Satuan-satuan besaran turunan dan Contoh:


simbolnya Sermua besaran pokok, luas, volume, massa
Besaran Simbol S. mks S. cgs jenis, usaha, daya, laju, dan jarak.
Turunan
Luas A=pxl m2 cm2 2. Besaran Vektor
3
Volume V=pxlxt m cm3 Besaran vektor adalah besaran yang mempunyai
3
Massa Jenis = kg/m g/cm3 nilal dan arah.


Kecepatan v= m/s cm/s Contoh:

Perpindahan, kecepatan, percepatan, gaya/berat,
Percepatan m/s2 cm/s2
a= momentum, implus,dan momen gaya.

Gaya F=mxa N = kg dyne =
m/s2 g cm/s2 E. Angka Penting
Usaha W=Fxa joule = erg = g Angka penting adalah angka yang diperoleh dan
kg m2/s2 cm2s2 hasil pengukuran yang terdiri atas angka pasti
watt = -
Daya P= dan angka perkiraan yang sesuai dengan tingkat

joule/s
p = mv kg m/s g cm/s ketelitian alat ukur yang digunakan. Banyaknya
Momentum
Impuls I = F x t Ns dyne s angka penting yang ditulis dalam suatu
Momen = I Nm dyne pengukuran menyatakan derajat ketelitian suatu
Gaya cm basil pengukuran.

C. Dimensi 1. Aturan-Aturan untuk Menentukan


Dimensi adalah cara besaran itu disusun dari besaran- Banyaknya Angka Penting
besaran pokok.Semua besaran turunan dalam fisika a. Semua angka yang bukan angka nol adalah
dapat dinyatakan dengan besaran pokok,sehingga angka penting.
dimensi besaran turunan dapat dicari dari dimensi Contoh: 37,5 cm 3 angka penting
besaran pokok. b. Angka nol yang terletak di antara angka
bukan nol adalah angka penting.
Dimensi Besaran Pokok
Contoh: 40,25 cm 4 angka penting
Besaran Pokok Lambang
c. Angka nol yang terletak di belakang angka
Dimensi
Panjang [L] bukan nol yang terakhir dan di belakang
Massa [M] tanda desimal adalah angka penting.
Suhu [T] Contoh: 43,60 cm 4 angka penting
Kuat arus listrik [I] d. Angka nol yang terletak di depan angka
Intensitas cahaya [J] bukan nol yang pertama adalah angka tidak
Suhu mutlak []
penting.
Jumlah zat [N]
Contoh: 0,025 mm 2 angka penting
Contoh: e. Angka nol yang terletak di belakang angka
1. Gaya = massa x percepatan bukan nol yang terakhir tetapi terletak di
ML depan tanda desimal adalah angka penting.
dimensi gaya = [ ]
T2
Contoh: 400, 3 angka penting
= [MLT 2 ] f. Angka nol yang terletak di belakang angka
bukan nol dan tidak dengan tanda desimal
2. Momentum massa x kecepatan adalah angka tidak peting.
Contoh: 600 1 angka penting
dimensi momentum = [MLT 1 ]

D. Besaran Skalar dan Besaran Vektor 2. Notasi Eksponen (Bilangan Sepuluh


1. Besaran Skalar Berpangkat)
Besaran skalar adalah besaran yang hanya Hasil perhitungan dalam fisika sering diperoleh
mempunyai besar atau nilai saja. bilangan yang sangat besar atau sangat kecil.

2 One Stop Education Center For Your Future


TELESCOPE LEARNING CENTER MODUL FISIKA
SMA Kelas 10

Contoh : F. Alat Ukur


kecepatan cahaya dalam ruang hampa (c) =
300.000.000 m/s 1. Mistar
panjang gelombang cahaya ungu () = Mistar merupakan alat untuk mengukur panjang
0,0000004 m suatu benda. Skala terkecil mistar adalah 1 mm
dan ketelitiannya sama dengan setengah dari
Angka di atas dapat ditulis dalam bentuk notasi
skala terkecil, yaitu 0,5 mm.
eksponen, yaitu:

c = 3 x 108 2. Jangka Sorong


Jangka sorong digunakan untuk mengukur
= 4 x 10-7 diameter luar, diameter dalam cincin, tinggi
tabung, dan diameter bola. Skala terkecil jangka
Angka 3 dan 4 disebut angka penting dan 108 sorong 0,1 mm = 0,01 cm. Jangka sorong terdiri
serta 10-7 disebut orde. atas dua bagian, yaitu skala tetap dan skala
nonius.
3. Aturan Pembulatan
Panjang = 0,9 cm + (0,01 cm x 5)
1. Jika angka terakhir Iebih besar dari atau
= 0,9 cm + 0,05 cm
sama dengan 5 dibulatkan ke atas.
Contoh: 2,527 menjadi 2,53 (angka 7 = 0,95 cm
dibulatkan ke atas)
2. Jika angka terakhir Iebih kecil dari 5
dibulatkan ke bawah.
Contoh: 2,523 menjadi 2,52 (angka 3
dibulatkan ke bawah)

4. Aturan Penjumlahan dan Pengurangan 3. Mikrometer Sekrup


Dalam melakukan penjumlahan atau Mikrometer sekrup digunakan untuk mengukur
pengurangan, hanya boleh mengandung satu diameter bola dengan skala terkecil 0,01 mm.
angka taksiran (satu angka yang diragukan). Mikrometer mempunyai skala utama dan skala
nonius/putar.
Contoh: Panjang suatu benda diukur dengan dua diameter bola = 4,5 mm + (0,01 mm x 15)
alat yang berbeda ketelitiannya, yaitu: = 4,5 mm + 0,15 mm
22,84 mm angka 4 taksiran
25,5 mm angka 5 taksiran = 4,65 mm
+
51,34 mm

Penulisan hasil penjumlahan yang benar adalah


51,3 mm dan angka taksiran 3.

5. Aturan Perkalian dan Pembagian 4. Neraca Ohaus


Pada perkalian atau pembagian, banyaknya Neraca ohaus adalah alat untuk mengukur massa
angka penting saran dengan angka penting yang benda dengan skala terkecil 0,1 g.
terkecil.
Contoh: 5. Stopwatch
Stopwatch adalah alat untuk mengukur waktu
43,25 4 angka penting
dengan skala terkecil 0,01 s.
2,50 3 angka penting
x
108,1250

Penulisan hasil perkalian yang henar adalah 108,


dan terdiri atas 3 angka penting.

One Stop Education Center For Your Future 3


MODUL FISIKA
SMA KELAS 10
TELESCOPE LEARNING CENTER

Pilihlah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (X) pada salah satu huruf a, b, c, d,
atau e.
1. Besaran-besaran di bawah ini yang bukan b. usaha
merupakan besaran turunan adalah . . . c. tekanan
a. momentum d. daya
b. kecepatan e. momentum
c. gaya
d. massa 7. Besaran di bawah mi yang mempunyai dimensi
e. volume sama adalah . . . .
a. gaya dan energi
2. Dalam sistem SI, satuan dari suhu adalah. b. perpindahan dan laju
a. Celsius c. impuls dan momentum
b. Kelvin d. usaha dan laju
c. Reamur e. kecepatan dan jarak
d. kalori
e. Fahrenheit 8. Dimensi dan gaya x perpindahan adalah
a. ML2 T 2
3. Perhatikan besaran-besaran dalam daftar berikut b. ML2 T 1
ini. c. ML2 T 2
1. kecepatan d. ML2 T 2
2. massa jenis e. ML T 2
3. gaya
4. intensitas cahaya 9. Perhatikan satuan-satuan dalam daftar berikut
Besaran yang termasuk kelompok besaran ini.
turunan adalah . . . . 1. Nm 3. Kwh
a. 1,2, dan 3 2. JouIe 4. kalori
b. 1 dan 3 Satuan-satuan yang merupakan satuan usaha
c. 2 dan 4 dalarn sistem SI adalah . . . .
d. 4 saja a. 1,2,3, dan 4
e. 1,2,3, dan 4 b. 1 dan 2
c. 1,2, dan 3
4. Besaran-besaran berikut ini yang termasuk d. 2 dan 4
kelompok besaran vektor adalah . . . . e. 2 dan 3
a. jarak, kecepatan, percepatan
b. usaha, gaya, impuls 10. Satuan dari berat benda dalam sistem mks
c. perpindahan, berat, momentum adalah . .
d. energi, daya, momen gaya a. kg
e. jarak, laju, gaya b. kg m s 1
c. kg m s 2
5. Di antara besaran berikut ini yang bukan d. kg m1 s 1
merupakan besaran skalar adalah . . . . e. kg m1 s 2
a. massa
b. berat 11. Massa jenis dari suatu benda yang mempunyai
c. daya volume 100 3 dan massa 700 g adalah ...
d. usaha a. 7 x 104 kg m3
e. laju b. 7 x 103 kg m3
c. 7 x 102 kg m3
6. Dalam sistem SI, besaran fisika yang d. 7 x 10. kg m3
mempunyai satuan N/m2 adalah . . . . e. 7 kg m3
a. gaya

4 One Stop Education Center For Your Future


TELESCOPE LEARNING CENTER MODUL FISIKA
SMA Kelas 10

12. Energi kinetik dirumuskan dengan Ek = 2 , 18. Panjang gelombang sinar biru adalah 500 nm.
m adalah massa benda dan v adalah kecepatan Apabila dinyatakan dalam system SI besarnya
benda. Dimensi dari energi kinetik adalah . . . . menjadi ....
a. 5 x 103 m
ML2T 2
1
a.
2 b. 5 x 105
b. ML2 T 2 c. 5 x 107 m
c. ML2 T 2 d. 5 x 109 m
d. ML2 e. 5 x 1010 m
e. MLT 2
19. Sebuah benda bergerak sepanjang Sumbu - x
13. Energi potensial suatu benda yang dalam sistem dengan persamaan x = p + qt + 2 ,dengan x
SI dinyatakan dalam Joule tidak lain adalah . . . . menyatakan jarak, t menyatakan waktu, dan p, q,
a. kg m2 s 2 r menyatakan konstanta. Satuan r adalah . . . .
b. kg m2 s 2 a. m/s
c. kg m1 s 2 b. 2 m/ 2
d. kg m2 s c. m/ 2
e. kg m1 s 2 d. m 2
e. ms
14. Untuk mengukur garis tengah bagian dalam dan
sebuah bejana lebih tepat menggunakan .... 20. Bilangan 0,0250 mempunyai angka penting
a. mistar sebanyak....
b. mikrometer a. satu
c. jangka sorong b. dua
d. meteran c. tiga
e. neraca d. empat
e. lima
15. Alat ukur waktu yang sangat tinggi ketepatannya
adalah . . . . 21. Kalor jenis air diketahui sebesar 1 kal/g C (1
a. arloji kal = 4,2 jouIe). Jika dinyatakan dalam sistem
b. jam digital SI, besarnya menjadi ....
c. stopwatch a. 4,2 x 10 joule/kg C
d. jam dinding b. 4,2 x 102 joule/kg C
e. jam atom cesium c. 4,2 joule/kg C
d. 420 joule/kg C
16. Berikut ini yang merupakan besaran pokok e. 4.200 joule/kg C
adalah . . . .
a. massa, massa jenis, luas 22. Panjang gelornbang cahaya merah adalah 8.000
b. panjang, waktu, volume A yang nilainya setara dengan ....
c. massa, suhu, laju a. 8 x 105
d. panjang, kuat arus, suhu b. 8 x 104
e. usaba, laju, berat c. 8 x 107
d. 8 x 107
17. Massa jenis air adalah 1 g 3 . Apabila e. 8 x 1010
dinyatakan dalam sistern SI, besarnya adalah .... 23. Energi potensial (Ep) dinyatakan oleh Ep= mgh
a. 103 kg m3 dengan g adalah percepatan gravitasi dan h
b. 102 kg m3 adalah ketinggian benda. Dimensi energi
c. 101 kg m3 potensial adalah ..
d. 10 kg m3 a. 1
e. 103 kg m3 b. 2
c. 1 2
d. 2 2
e. 2 2

One Stop Education Center For Your Future 5


MODUL FISIKA
SMA KELAS 10
TELESCOPE LEARNING CENTER

24. Kecepatan sebuah mobil saat bergerak adalah 90 Berdasarkan gambar tersebut, maka diameter
km/jam. Apabila dinyatakan dalarn sistem SI, bola adalah .. . .
besarnya adalah . . . . a. 11,15 mm
a. 9000 m/s b. 11,5 mm
b. 900 m/s c. 11,60 mm
c. 200 m/s d. 11,65 mm
d. 25 m/s e. 11,70mm
e. 2 m/s
30. Seorang siswa mendapat tugas untuk mengukur
25. Notasi eksponen dan bilangan 0,0000204 adalah tebal kertas karton dengan menggunakan
... mikrometer sekrup.
a. 2,04 x 104
b. 2,04 x 105
c. 2,04 x 106
d. 2,04 x 107
e. 2,04 x 108 Hasil pengukuran oleh siswa menunjukkan tebal
kertas adalah . . .
26. 1 2 menyatakan dimensi dan besaran.. a. 5,35 mm
a. gaya b. 5,50 mm
b. usaha c. 5,53 mm
c. daya d. 5,55 mm
d. tekanan e. 5,85 mm
e. momentum
31. Hasil pengukuran ketebalan pelat baja dengan
27. Semua besaran di bawah ini merupakan besaran menggunakan jangka sorong tampak seperti
vektor, kecuali. . . . gambar berikut.
a. perpindahan
b. laju
c. percepatan
Ketebalan pelat baja tersebut adalah . ...
d. kecepatan
a. 6,30 cm
e. impuls
b. 6,32 cm
c. 6,34 cm
28. Ketebalan sebuah balok diukur dengan
d. 6,35 cm
menggunakan jangka sorong. Skala yang
e. 6,40 cm
ditunjukkan dan hasil pengukuran tampak pada
gambar di bawah ini.
32. Panjang sebuah balok besi diketahui 28,258 cm
dan Iebarnya 12,40 cm. Luas balok dengan
menggunakan aturan angka penting adalah . . . .
Besarnya hasil pengukuran tersebut adalah . . . . a. 350,4092 cm2
a. 4,10 cm b. 350,409 cm2
b. 4,12 cm c. 350,41 cm2
c. 4,15 cm d. 350,40 cm2
d. 4,17 cm e. 350,4 cm2
e. 4,19 cm
33. Massa jenis suatu benda mempunyai dimensi . ...
29. Kedudukan skala mikrometer sekrup yang a. ML2
digunakan untuk mengukur diameter sebuah b. ML3
bola besi tampak seperti gambar berikut. c. M2L3
d. ML3
e. ML2

6 One Stop Education Center For Your Future


TELESCOPE LEARNING CENTER MODUL FISIKA
SMA Kelas 10

34. Dan suatu pengukuran dihasilkan bahwa massa a. 22,58 cm


benda 320 g dan volumenya 25 cm3. Massa jenis b. 22,60 cm
benda tersebut adalah c. 22,6 cm
a. 12,8 g/c3 d. 23,0 cm
b. 13,0 g/c3 e. 23 cm
c. 13 g/c3
d. 14 g/c3 38. Di antara satuan berikut ini, yang merupakan
e. 14,0 g/3 satuan energi adalah . . . .
a. kilowatt
35. Pada suatu pengukuran massa benda diperoleh b. N/m
hasil 0,01082 kg. Banyaknya angka penting pada c. kilowatt jam
hasil pengukuran di atas adalah d. kg m/ 2
a. 6 e. Joule/s
b. 5
c. 4 39. Alat yang digunakan untuk mengukur diameter
d. 3 bola yang kecil adalah . . . .
e. 2 a. jangka sorong
b. mikrometer sekrup
36. Di antara pasangan berikut ini, yang mempunyai c. mistar
satuan sama adalah . . . . d. meteran
a. daya dan tekanan e. benang
b. berat dan massa
c. gaya dan impuls 40. Satu mikrometer setara dengan . . . .
d. gaya dan berat a. 106 mm
e. momentum dan gaya b. 106 cm
c. 103 m
37. Sepotong bambu yang panjangnya 17,55 cm d. 105 dm
disambung dengan bambu lain yang panjangnya e. 106 dm
5,03 cm. Panjang bambu sekarang menjadi . . . .

One Stop Education Center For Your Future 7


MODUL FISIKA
SMA KELAS 10
TELESCOPE LEARNING CENTER

A. Pengertian Gerak
Kinematika adalah ilmu yang mempelajari
gerakan suatu benda tanpa meninjau penyebabnya.
Sebuah benda dikatakan bergerak terhadap benda
lain jika posisinya berubah menurut waktu. Jika
posisi benda tidak berubah menurut waktu maka
benda dikatakan diam.
Gerak bersifat relatif, karena tergantung dan titik Jarak yang ditempuh Anton = BJ + JP = 400 km +
acuan. Misalkan, orang naik mobil yang sedang 200 km = 600 km. Perpindahan yang ditempuh
bergerak, maka orang itu dikatakan bergerak Anton = BJ - JP = 400 km - 200 km = 200 km.
terhadap orang yang berada di luar mobil, tetapi
orang itu dikatakan diam rerhadap mobil. 2. Pengertian Kelajuan dan Kecepatan
Benda yang dalam keadaan bergerak selalu a. Kecepatan (velocity) adalah perpindahan
mempunyai lintasan, berupa titik-titik yang dilalui yang ditempuh tiap satuan waktu.
oleh benda. Berdasarkan bentuk lintasan yang
ditempuh, maka gerak dapat dibagi menjadi:
=
Gerak lurus
Gerak melingkar
Gerak parabola
Kecepatan merupakan besaran vektor
Dalam bab ini khusus dibahas gerak lurus. dengan satuan km/jam, m/s, cm/s.
Besaran-besaran yang perlu dipahami dalam gerak
b. Laju (speed) adalah jarak yang ditempuh
lurus, yaitu:
tiap satuan waktu.
1. Jarak
2. Perpindahan

3. Laju =

4. Kecepatan
5. Percepatan
Kelajuan merupakan besaran skalar dengan
1. Pengertian Jarak dan Perpindahan satuan km/jam, m/s, atau cm/s.
Jarak adalah panjang lintasan yang ditempuh
oleh suatu benda. Jarak merupakan besaran skalar c. Kecepatan rata-rata ( ) adalah perubahan
karena hanya mempunyai nilal saja. posisi tiap selang waktu tertentu.
Perpindahan adalah perubahan posisi suatu
benda.Perpindahan merupakan besaran vektor karena
=
mempunyai nilai dan arah.
Misalkan, Anton menumpang bus dari Bandung
menuju Jakarta lewat puncak, kemudian dari Jakarta
la akan kembali ke Puncak. Jika jarak Bandung ke x 2 1
= =
Jakarta 400 km dan jarak Jakarta ke puncak 200 km t 2 1
maka:

8 One Stop Education Center For Your Future


TELESCOPE LEARNING CENTER MODUL FISIKA
SMA Kelas 10

dengan: Jika perpindahan benda dinyatakan dengan s dan


1 = posisi saat 1 selang waktu dinyatakan dengan t maka kecepatan
2 = posisi saat 2 benda sebesar:
= perubahan posisi = 2 1 (m,km)
= selang waktu =2 1 (jam, sekon) =x
= kecepatan rata-rata(km/jam, m/s, cm/s) =

Kecepatan rata-rata merupakan besaran


vektor dengan satuan km/jam, m/s, atau dengan:
cm/s. = perpindahan benda (km, m, cm)
= kecepatan benda (km/jam, m/s, cm/s)

= waktu (jam, s) =
d. Kelajuan rata-rata adalah jarak total yang

ditempuh dalam selang waktu yang


ditempuh. Grafik kecepatan


=

Kelajuan rata-rata merupakan besaran skalar
dengan satuan km/jam, m/s, atau cm/s.
=
3. Pengertian Percepatan
Percepatan adalah perubahan kecepatan tiap
satuan waktu. Grafik Perpindahan

2 1
=
atau =
= tan

Jika posisi awal benda s0 , maka perindahan benda :


1 = kecepatan awal (m/s, cm/s)
2 = kecepatan akhir (m/s, cm/s) = 0 + ( )
= waktu (s)
= percepatan (m/s2, cm/s2) dengan:
Percepatan merupakan besaran vektor dengan so= posisi awal (km, m, cm)
satuan m/ 2 atau cm/ 2 . v = kecepatan benda (km/jam, m/s, cm/s)
t = waktu (s)
4. Gerak Lurus Beraturan (GLB) s = perpindahan benda (km, m, cm)
Suatu benda dikatakan melakukan gerak lurus
beraturan jika datam selang waktu yang sama 5. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)
menempuh perpindahan yang sama, yang berarti Suatu benda dikatakan melakukan gerak lurus
kecepatannya tetap. Ciri-ciri dan gerak urus berubah beraturan bila dalam selang waktu yang
beraturan (GLB) adalah: sama perubahan kecepatan tetap dengan Iintasannya
kecepatannya tetap, berupa garis lurus, atau percepatannya tetap.
percepatannya nol, Gerak lurus berubah beraturan ada 2, yaitu:
lintasannya berupa garis urus 1. GLBB dipercepat
2. GLBB diperlambat

One Stop Education Center For Your Future 9


MODUL FISIKA
SMA KELAS 10
TELESCOPE LEARNING CENTER

a. Gerak Lurus Berubah Beraturan Dipercepat Grafik perpindahan terhadap waktu


Ciri-ciri benda melakukan GLBB dipercepat sebagai
berikut.
Penambahan kecepatan dalam selang waktu
yang sama selalu tetap.
Percepatannya tetap (a > 0).
Lintasannya berupa garis lurus.

Persamaan GLBB dipercepat sebagai berikut. b. Gerak Lurus Berubah Beraturan


Diperlambat
= 0 + Ciri-ciri GLBB diperlambat sebagai berikut.
Pengurangan kecepatan dalam selang waktu
1 yang sama tetap.
= 0 + 2 Perlambatannya tetap (a < 0).
2
Lintasan berupa garis urus.
2 = 0 2 + 2
Persamaan GLBB diperlambat sebagai berikut.
dengan:
0 = kecepatan awal (m/s, cm/s)
= kecepatan akhir (m/s, cm/s) = 0
= waktu (s) 1
= percepatan (m/s2, cm/s2) = 0 2
2
= jarak (m, cm)
2 = 0 2 2
Grafik kecepatan terhadap waktu
untuk v0
dengan:
0 = kecepatan awal (m/s, cm/s)
= kecepatan akhir (m/s, cm/s)
= waktu (s)
= perlambatan (m/s2, cm/s2)
= perpindahan (m, cm)

Berdasarkan grafik v t:
perpindahan = luas trapezium Grafik Kecepatan dan Perpindahan untuk GLBB
diperfambat sebagai berikut.
1
= ( + 0 )
2

untuk vo= 0

6. Gerak Vertikal
Contoh dan genak urus berubah beraturan adalah
Berdasarkan grafik v t: gerak vertkal. Gerak vertikal ada 2, yaitu:
perpindahan = luas segitiga 1. Gerak vertikal ke atas (GLBB dipenlambat)
2. Gerak vertikal ke bawah (GLBB dipercepat)
1
=
2

10 One Stop Education Center For Your Future


TELESCOPE LEARNING CENTER MODUL FISIKA
SMA Kelas 10

a. Gerak Vertikal ke Atas Persamaan gerak vertikal ke bawah

= 0 +

1
= 0 + 2
2

2 = 0 2 + 2

dengan:
0 = kecepatan awal (m/s, cm/s)
Jika sebuah benda dilempar vertical atas dengan = kecepatan akhir (m/s, cm/s)
kecepatan awal 0 , maka semakin lama = lama benda bergerak (s)
kecepatannya berkurang karena mendapat = percepatan gravitasi (m/ 2 , cm/ 2 )
perlambatan sebesar g (percepatan gravitasi) dan = tinggi benda (m, cm)
pada titik tertinggi benda berhenti sesaat. Jika kecepatan awal benda nol (0 = 0) maka benda
dikatakan jatuh bebas.
Persamaan gerak vertikal ke atas
Persamaan gerak jatuh bebas:

= 0
=
1
= 0 2 1 2
2 =
2
2 = 0 2 2
2 = 2

dengan:
0 = kecepatan awal (m/s, cm/s)
Sifat-sifat benda bergerak vertikal sebagai berikut.
= kecepatan akhir (m/s, cm/s)
= lama benda bergerak (s)
= percepatan gravitasi (m/ 2 , cm/ 2 )
= tinggi yang dicapai benda (m, cm)
Syarat benda mencapai titik tertinggi, yaltu
kecepatan akhir benda nol ( = 0).

b. Gerak Vertikal ke Bawah

1. Waktu dari A ke B = waktu dan B ke A



=

2. Lama benda di udara (mulai saat
2
dilempar dan A kembali lagi ke A =

3. Besar kecepatan ke atas = besar
Jika sebuah benda dilempar vertikal ke bawah kecepatan ke bawah (Vc = Vc)
dengan kecepatan awal 0 , maka makin lama 4. Saat benda mencapai titik tertinggi Vt =
kecepatannya bertambah karena mendapat 0.
percepatan sebesar g (arahnya searah dengan gaya 5. Benda jatuh bebas Vo = 0.
gravitasi) 6. Grafik v-t ,dari A ke B dan ke A.

One Stop Education Center For Your Future 11


MODUL FISIKA
SMA KELAS 10
TELESCOPE LEARNING CENTER

Keterangan :
Gerak vertikal ke atas
1) 0
2) = 0
Gerak jatuh bebas
1) 0 = 0
2)

Pilihlah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (X) pada salah satu huruf a, b, c, d,
atau e.
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (X) pada salah satu huruf a, b, c, d, atau e.
1. Sebuah benda yang bergerak lurus mempunyai 5. Grafik berikut yang menunjukkan gerak lurus
persamaan posisi terhadap waktu x = 3t2 5t2 + 7, beraturan adalah ...
dengan x dalam meter dan t dalam sekon. Kecepatan
rata-rata benda antara detik ke 2 dan ke 4 adalah ... a.
a. 70
b. 54
c. 50
d. 44
e. 10

2. Sebuah partikel bergerak sepanjang garis lurus dengan


persamaan x = t2 + 5t 10, dimana x dalam meter
dan t dalam sekon. Partikel tersebut akan berhenti b.
setelah ...
a. 2,5 s
b. 5 s
c. 6 s
d. 7 s
e. 10 s
c.
3. Jika sebuah benda bergerak lurus beraturan, maka
kecepatannya ...
a. berubah dan percepatannya tetap
b. tetap dan percepatannya berubah
c. tetap dan percepatannya nol
d. tetap dan percepatannya tetap
e. berubah dan percepatannya nol d.

4. Berdasarkan gerakan benda, diketahui bahwa


kecepatan sebagai fungsi waktu merupakan garis lurus
sejajar dengan sumbu waktu. Hal ini berarti ...
a. kecepatan awal nol
b. percepatan merupakan fungsi waktu e.
c. kecepatan selalu berubah
d. percepatan nol, kecepatan tetap
e. kecepatan awal tidak nol dan percepatan
merupakan fungsi waktu

12 One Stop Education Center For Your Future


TELESCOPE LEARNING CENTER MODUL FISIKA
SMA Kelas 10

6. Sebuah mobil bergerak dengan kecepatan 15 m/s lalu 11. Setelah bergerak selama 15 sekon dan
meningkat kelajuannya s tiap sekon. Jarak yang menempuh jarak 345 m, suatu benda telah
ditempuh dalam waktu 6 sekon ... mencapai kecepatan 38 m/s. Percepatan dan
a. 162 m kecepatan awal benda adalah ...
b. 146 m a. 2 m/s2, 8 m/s
c. 142 m b. 8 m/s2, 2 m/s
d. 132 m c. -2 m/s2, -8 m/s
e. 126 m d. 2 m/s2, -8 m/s
e. -8 m/s2, -2 m/s
7. Sebuah benda mengalami perubahan kecepatan setiap
sekon. Apabila perubahan kecepatan itu sama tiap 12. Sebuah benda bergerak lurus seperti ditunjukkan
sekonnya berarti ... grafik berikut ini. Benda berhenti setelah
a. kecepatan benda tetap menempuh jarak ...
b. kecepatan benda berubah beraturan
c. percepatan benda berubah beraturan
d. percepatan berubah tidak beraturan
e. percepatan benda nol

8. Sebuah mobil berangkat dari A ke arah barat sejauh


8 km, kemudian ke arah utara sejauh 6 km dan a. 800 m
berhenti di B, maka perpindahan dan jarak AB b. 600 m
adalah ... c. 400 m
a. 2 km dan 14 km d. 200 m
b. 14 km dan 2 km e. 100 m
c. 10 km dan 14 km
d. 14 km dan 10 km 13. Grafik kedudukan suatu benda terhadap waktu
e. 28 km dan 14 km yang bergerak pada garis lurus dinyatakan
sebagai berikut. Berdasarkan grafik itu dapat
9. Berdasar grafik perpindahan terhadap waktu seperti disimpulkan:
gambar di bawah ini, maka dapat disimpulkan
bahwa kecepatannya adalah ...

1. benda bergerak lurus beraturan


a. VA > VB 2. kecepatan benda konstan
b. VA < VB 3. percepatan benda nol
c. VA = VB 4. pada t = 0 sekon, benda berhenti
d. VA VB Jawaban diatas yang benar adalah ...
e. VA VB a. 1 dan 2
b. 1 dan 3
10. Sebuah partikel bergerak dengan kecepatan konstan c. 1 dan 4
10 m/s. Jarak yang ditempuh dari saat partikel d. 1, 2, dan 3
diperlambat 2 m/s2 sampai berhenti adalah ... e. 1, 2, 3, dan 4
a. 37 m
b. 35 m 14. Sebuah mobil bergerak lurus dengan kelajuan 54
c. 30 m km/jam. Jarak yang ditempuh mobil selama 5
d. 25 m menit adalah ...
e. 20 m a. 270 m
b. 500 m

One Stop Education Center For Your Future 13


MODUL FISIKA
SMA KELAS 10
TELESCOPE LEARNING CENTER

c. 590 m c. perpindahan
d. 1800 m d. percepatan
e. 4500 m e. kecepatan

15. Grafik kecepatan terhadap waktu untuk a < 0 18. Grafik kecepatan terhadap waktu dari suatu
pada GLBB adalah ... benda ditunjukkan seperti gambar
a. berikut ini. Benda diam pada bagian ...

b.

a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
c. e. 5

19. Gerak sebuah mobil menghasilkan grafik


hubungan kecepatan (v) terhadap waktu (t)
seperti gambar di bawah ini. Jarak yang
ditempuh mobil untuk daerah yang diarsir adalah
...
d.

e.
a. 50 m
b. 45 m
c. 40 m
d. 30 m
e. 20 m
16. Sebuah mobil bergerak dengan kecepatan 20
m/s, kemudian direm dengan perlambatan 5 20. Setiap Sabtu, Ani selalu lari pagi mengelilingi
m/s2. Mobil tersebut berhenti setelah menempuh sebidang lapangan yang berukuran 100 m 400
jarak ... m sebanyak 12 kali dalam waktu 1 jam.
a. 50 m Kecepatan rata-rata dan kelajuan rata-rata dari
b. 40 m Ani adalah ...
c. 30 m a. 0 km/jam dan 12 km/jam
d. 25 m b. 0 km/jam dan 6 km/jam
e. 20 m c. 6 km/jam dan 12 km/jam
d. 6 km/jam dan 6 km/jam
17. Perubahan kecepatan tiap satuan waktu disebut e. 12 km/jam dan 12 km/jam
...
a. laju
b. jarak

14 One Stop Education Center For Your Future


TELESCOPE LEARNING CENTER MODUL FISIKA
SMA Kelas 10

21. Sebuah mobil berhenti di lampu merah. Saat c.


lampu menyala, sebuah truk melewati mobil
dengan kecepatan tetap 15 m/s. Pada saat yang
sama, mobil bergerak dengan percepatan 2 m/s2.
Mobil akan menyusul truk pada saat t = ...
a. 15 s
b. 20 s d.
c. 30 s
d. 32 s
e. 35 s

22. Sebuah partikel e.


menghasilkan grafik
hubungan kecepatan
(v) terhadap waktu
(t) seperti gambar. 26. Sebuah bola dilemparkan vertikal ke atas dan
Jika luas yang kembali ke tempat pelemparnya dalam waktu 6
diarsir 18 m, besar s. Kecepatan awal bola adalah ...
waktu t ... a. 60 m/s
a. 4 s b. 40 m/s
b. 4,5 s c. 30 m/s
c. 5 s d. 15 m/s
d. 8,5 s e. 5 m/s
e. 12 s
27. Sebuah benda dilepaskan dari menara tanpa
23. Sebuah benda dilemparkan vertikal ke atas kecepatan awal. Ternyata, benda sampai di tanah
dengan kecepatan awal 30 m/s, 4 sekon setelah dengan kecepatan 30 m/s, maka tinggi menara
dilemparkan posisi benda tersebut adalah ... itu adalah ...
a. sedang bergerak naik a. 90 m
b. sedang bergerak turun b. 75 m
c. berhenti sesaat c. 60 m
d. tiba di tanah d. 45 cm
e. mencapai titik tertinggi e. 30 cm

24. Benda yang jatuh bebas, ketinggiannya 28. Sebuah benda terletak 20 m di atas tanah.
berkurang sebanding dengan ... Kecepatan lempar minimum bola agar mengenai
a. waktunya benda tersebut adalah ...
b. kuadrat waktunya a. 5 m/s
c. akar waktunya b. 10 m/s
d. kuadrat gaya c. 15 m/s
e. akar gravitasinya d. 20 m/s
e. 30 m/s
25. Grafik berikut ini yang menunjukkan gerak jatuh
bebas adalah ... 29. Pada saat sebuah benda dilemparkan vertikal ke
a. atas maka ...
a. percepatannya berkurang
b. kecepatannya konstan
c. percepatannya konstan
d. percepatannya bertambah
b. e. kecepatannya bertambah

One Stop Education Center For Your Future 15


MODUL FISIKA
SMA KELAS 10
TELESCOPE LEARNING CENTER

30. Dua orang anak bermain, melempar bola ke atas 33. Dua benda bergerak seperti yang dapat
dari ketinggian yang sama, dengan perbandingan ditunjukkan oleh grafik perpindahan (x) terhadap
kecepatan awal 1 : 2. Perbandingan tinggi waktu (t) di bawah ini. Benda P dan Q masing-
maksimum kedua bola diukur dari ketinggian masing bergerak dengan kecepatan tetap 6 m/s
semula ... dan 2 m/s. Kedua benda bertemu pada saat ...
a. 1 : 2
b. 1 : 3
c. 1 : 4
d. 2 : 3
e. 3 : 4

31. Sebuah benda dilempar tegak lurus ke atas,


setelah mencapai titik tertinggi benda kembali ke
titik semula, maka grafik kecepatan terhadap a. x = 1 m, t = 1 s
waktu yang benar adalah ... b. x = 6 m, t = 1 s
a. c. x = 6 m, t = 4 s
d. x = 5 m, t = 1 s
e. x = 12 m, t = 3 s

34. Grafik v t sebuah mobil yang bergerak lurus


berubah beraturan diperlihatkan pada gambar
b. berikut ini. Kelajuan yang sama terjadi pada ...

c.

a. A - B dan B - C
b. A - B dan C - D
c. B - C dan C - D
d. d. C - D dan D - E
e. D - E dan E F

35. Kecepatan (v) benda yang bergerak lurus


e. terhadap waktu (t) diperlihatkan pada grafik v
t berikut.

32. Sebuah benda dilemparkan vertikal ke atas


dengan kecepatan awal 40 m/s. Jika g = 10 m/s2
maka tinggi maksimum yang dicapai benda Benda akan berhenti setelah bergerak selama ...
tersebut adalah ... a. 4 s
a. 100 m b. 5 s
b. 90 m c. 8 s
c. 80 m d. 10 s
d. 40 m e. 20 s
e. 20 m

16 One Stop Education Center For Your Future


TELESCOPE LEARNING CENTER MODUL FISIKA
SMA Kelas 10

36. Perhatikan grafik kecepatan (v) terhadap waktu 40. Perhatikan gambar berikut ini. Jarak yang
(t) dan sebuah benda yang bergerak lurus. Besar ditempuh dalam selang waktu t = 0 menit hingga
1
perlambatan yang dialami benda: = menit adalah ...
15

a. 1, 0 m/s2
a. 144 m
b. 2,5 m/s2
b. 116 m
c. 4,0 m/s2
c. 96 m
d. 5,0 m/s2
d. 60 m
e. 6,0 m/s2
e. 48 m

37. Sebuah benda dilepas dari ketinggian 10 m di


41. Gambar di bawah adalah
atas tanah tanpa kecepatan awal. Jika g = 10
grafik v t sebuah benda
m/s2, maka kecepatan benda saat mencapai
yang bergerak lurus.
ketinggian 5 m dari atas tanah adalah ...
Percepatan dan jarak yang
a. 50 m/s
ditempuh dalam waktu 4
b. 25 m/s
sekon adalah
c. 15 m/s
a. 4 m/s2 dan 44 m
d. 10 m/s
b. 5 m/s2 dan 44 m
e. 52 m/s c. 2,5 m/s2 dan 88 m
d. 2,5 m/s2 dan 44 m
38. Grafik di bawah ini e. 2,0 m/s2 dan 64 m
merupakan grafik
sebuah benda yang 42. Berdasarkan grafik di bawah ini, dapat
bergerak lurus. Jarak disimpulkan bahwa selama 20 sekon pertama
yang ditempuh benda benda melakukan gerak lurus ..
antara 0 sampai dengan
8 s adalah ...
a. 124 m
b. 72 m
c. 64 m
d. 48 m
e. 24 m

39. Seorang anak berlari menempuh jarak 80 m ke


utara, kemudian berbelok ke timur 80 m dan ke a. berubah beraturan dengan percepatan 0,5
selatan 20 m. Besar perpindahan yang dilakukan m/s2
anak tersebut adalah ... b. berubah beraturan dengan perlambatan 0,5
a. 60 m m/s2
b. 80 m c. beraturan dengan percepatan 0,5 m/s2
c. 100 m d. beraturan dengan kecepatan 0,5 m/s2
d. 140 m e. berubah beraturan dengan kecepatan 0,5
e. 180 m m/s

One Stop Education Center For Your Future 17


MODUL FISIKA
SMA KELAS 10
TELESCOPE LEARNING CENTER

43. Bola dilempar vertikal ke atas dengan kecepatan


awal 54 km/jam dari suatu tempat yang berada
20 m di atas tanah, bola akan sampai ke tanah
setelah ...
a. 4 s
b. 5 s
c. 6 s
d. 8 s a. 105 m
e. 9 s b. 75 m
c. 40 m
44. Sebuah benda dilepas dari ketinggian 100 m dari d. 35 m
atas tanah tanpa kecepatan awal. Jika g = 10 e. 30 m
m/s2, maka ketinggian benda diukur dari tanah
pada detik ke-2 adalah 48. Gerak suatu benda
a. 80 m digambarkan pada
b. 70 m grafik posisi (s)
c. 50 m terhadap waktu (t).
d. 20 m Bagian yang
e. 20 m menunjukkan
kecepatan benda
45. Sebuah benda yang bergerak adalah nol ...
lurus dinyatakan dalam a. AB
bentuk grafik kecepatan (v) b. BC
terhadap waktu (t). c. CD
Jika luas daerah yang diarsir d. DF
64 m maka kecepatan awal e. FH
dan percepatan benda adalah
... 49. Sebuah benda dijatuhkan dari ketinggian h di
a. 8 m/s dan 2 m/s2 atas tanah. Setelah sampai di tanah,
b. 8 m/s dan 4 m/s2 kecepatannya 10 m/s. Waktu yang diperlukan
c. 12 m/s dan 2 m/s2 1
untuk mencapai ketinggian h dari tanah jika g =
2
d. 12 m/s dan 4 m/s2
10 m/s2 adalah ...
e. 16 m/s dan 4 m/s2
a. 52 s
b. 5 s
46. Sebuah batu kecil dilemparkan vertikal ke atas
dan mendarat di sebuah papan yang terletak 2 m c. 2
di atas titik pelemparan. Jika kecepatan awal d. 1 s
1
batu saat dilempar ke atas 7 m/s, maka e.
2
2
kecepatan batu ketika mengenai papan adalah ...
a. 0 m/s 50. Jarak yang
b. 3 m/s ditempuh mobil
c. 3 m/s A akan sama
d. 3,5 m/s dengan jarak
e. 2 m/s yang ditempuh
mobil B setelah
47. Grafik berikut menyatakan hubungan kecepatan bergerak selama
(v) terhadap waktu (t) dari benda yang bergerak ...
lurus, maka jarak yang ditempuh dari B ke D a. 1,3 jam
adalah ... b. 1,5 jam
c. 3,0 jam
d. 4,5 jam
e. 6,0 jam

18 One Stop Education Center For Your Future


TELESCOPE LEARNING CENTER MODUL FISIKA
SMA Kelas 10

Kecepatan sudut () adalah sudut yang


A. Gerak Melingkar Beraturan
ditempuh selama satu putaran.
Suatu partikel dikatakan melakukan gerak melingkar
beraturan apabila lintasan partikel berupa lingkaran 2
= = 2f
dengan besar kecepatan sudutnya tetap. Ciri-ciri
gerak melingkar beraturan sebagai berikut.
Besar kelajuan linearnya tetap. Kecepatan sudut dinyatakan dalam satuan rad/s
Besar kecepatan sudutnya tetap. Besar sudut yang ditempuh oleh partikel selama
Besar percepatan sentripetalnya tetap (arah t sekon dalam gerak melingkar beraturan:
menuju pusat lingkaran).
Lintasannya berupa lingkaran. = t
B. Besaran-Besaran pada Gerak Melingkar
Beraturan t = lama berputar (s)
Periode (T) adalah waktu yang diperlukan untuk = sudut yang ditempuh selama t sekon (rad)
menempuh satu kali putaran penuh. Satuan periode
adalah sekon, menit, atau jam. Kecepatan linear (v) adalah adalah kecepatan
partikel untuk mengelilingi lingkaran yang
Periode dinyatakan dengan rumus: arahnya selalu menyinggung ski lingkaran.

=

Dengan
t = lamanya berputar (s, menit, jam)
n = banyak putaran
T = periode (s) 2R
= = 2fR

Frekuensi (f) adalah banyaknya putaran yang = R
dilakukan tiap satuan waktu dengan:
R = jari-jari lingkaran (m, cm, km)
= = kecepatan sudut (rad/s)

v = kecepatan linear (m/s, cm/s,
Frekuensi dinyatakan dalam satuan Hz, kHz, atau km/jam)
MHz Percepatan sentripetal (as) adalah percepatan
Hubungan Periode dengan Frekuensi yang terjadi akibat arah kecepatan linear selalu
berubah dengan arah selalu menuju pusat

= lingkaran.

2
1 atau 1 as = = 2 R
= =
R


= as = percepatan sentripetal (m/s2, cm/s2)

One Stop Education Center For Your Future 19


MODUL FISIKA
SMA KELAS 10
TELESCOPE LEARNING CENTER

C. Penerapan Gerak Melingkar Beraturan Jika dua buah lingkaran saling


(GMB) bersinggungan atau dihubungkan dengan
Hubungan dua roda tali bergerak melingkar maka

a. Untuk dua roda yang sepusat


Jika dua lingkaran sepusat bergerak =
melingkar maka
=

=
Jika

=
> maka <

Satuan lain dari kecepatan sudut sebagai


berikut.
2
b. Untuk dua roda yang bersinggungan atau rpm (rotasi per menit) = rad/s
60
2
dihubungkan dengan tali rps (rotasi per sekon = rad/s =
1
2 rad/s
1 putaran = 2 rad = 360

Pilihlah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (X) pada salah satu huruf a, b, c, d,
atau e.
1. Sebuah partikel bergerak melingkar beraturan 4. Perbandingan kecepatan sudut jarum penunjuk
dengan melakukan 420 putaran tiap menit. Jika jam, menit, dan sekon pada suatu jam dinding
jari-jari lintasannya 20 cm, maka kecepatan adalah ...
linearnya adalah ... a. 1 : 6 : 12
a. 1,4 m/s b. 1 : 12 : 18
b. 2,8 m/s c. 1 : 12 : 36
c. 7 m/s d. 1 : 12 : 360
e. 1 : 12 : 720
d. 14 m/s
e. 28 m/s 5. Dua buah roda A dan B saling bersinggungan.
Jika kecepatan sudut roda B = 30 rad/s dan jari-
2. Jika sebuah benda melakukan gerak melingkar jari roda A = jari-jari roda B, maka besar
beraturan maka ... kecepatan roda A adalah ...
a. kecepatan linearnya tetap a. 180 rad/s
b. gaya sentripetal berubah b. 200 rad/s
c. lajunya tetap c. 220 rad/s
d. percepatan sentripetal tetap
d. 220 rad/s
e. percepatan angulernya tetap
e. 240 rad/s
3. Suatu titik materi melakukan gerak melingkar
beraturan, ternyata tiap menit melakukan 300 6. Suatu partikel bergerak melingkar beraturan
putaran. Jika jari-jari lintasannya 40 cm maka dengan melakukan 300 putaran tiap menit. Jika
besar percepatan sentripetalnya adalah ... jari-jari lintasannya 20 cm, maka kecepatan
a. 4 m/s2 linearnya adalah ...
b. 4 2 m/s2 a. 1,5 m/s
c. 40 m/s2 b. 2,0 m/s
d. 40 2 m/s2 c. 15 m/s
e. 400 2 m/s2 d. 20 m/s
e. 200 m/s

20 One Stop Education Center For Your Future


TELESCOPE LEARNING CENTER MODUL FISIKA
SMA Kelas 10

7. Sebuah partikel bergerak melingkar beraturan 12. Dua buah roda A dan B saling bersinggungan
dengan melakukan 420 putaran tiap menit. seperti gambar di bawah ini.
Frekuensi gerak partikel tersebut adalah ...
a. 420 Hz
b. 210 Hz
c. 70 Hz
d. 7 Hz
e. 6 Hz
Jika jari-jari roda B dua kali jari-jari roda A dan
8. Sebuah titik partikel bergerak melingkar roda A berputar dengan kecepatan sudut 20 rad/s
beraturan sebanyak 300 putaran tiap menit. Jika maka kecepatan sudut roda B adalah ...
jari-jari lintasannya 10 cm, maka percepatan
sentripetalnya adalah ... a. 10 rad/s
a. 10 2 m/s2
b. 15 rad/s
b. 10 m/s2
c. 10 m/s2 c. 20 rad/s
d. 100 2 m/s2 d. 30 rad/s
e. 100 m/s2 e. 45 rad/s

9. Dua buah roda A dan B saling ber-singgungan. 13. Sebuah benda dengan jari-jari R, kecepatan
Jika jari-jari roda A dan B masing-masing 50 cm sudut w, dan percepatan sentripetal 4 m/s2
dan 40 cm, maka perbandingan kecepatan sudut melakukan gerak melingkar. Jika kecepatan
roda A dengan roda B adalah ... sudutnya setengah dari semula dan percepatan
a. 5 : 4 sentripetalnya menjadi 2 m/s2 maka jari-jari
b. 4 : 5 lingkarannya menjadi ...
c. 2 : 5 a. 1/8 R
d. 5 : 2 b. 1/4 R
e. 20 : 1 c. 1/2 R
d. R
10. Tiga buah roda disusun seperti gambar berikut. e. 2R
Jika kecepatan sudut roda A = 10 rad/s dan jari-
jari roda A, B, dan C masing-masing 5 cm, 10 14. Dua buah roda A dan B dihubungkan dengan tali
cm, dan 30 cm maka kecepatan linear roda C dengan jari-jari masing-masing 20 cm dan 5 cm
adalah ... seperti gambar berikut.

a. 1 m/s
b. 2 m/s Jika kecepatan linear roda B 4 cm/s maka
c. 3 m/s perbandingan kecepatan sudut roda B dengan
d. 4 m/s roda A adalah ...
e. 5 m/s a. 1 : 4
b. 4 : 1
11. Roda yang jari-jarinya 20 cm berputar secara c. 4 : 5
beraturan sehingga menempuh 120 putaran tiap d. 5 : 4
menit. Kecepatan linear suatu titik di tepi roda e. 1 : 5
itu adalah ...
a. 0,8 m/s 15. Sebuah partikel bergerak melingkar beraturan
b. 4,8 m/s dengan jari-jari 20 cm. Jika dalam satu menit
c. 12 m/s melakukan 120 putaran maka percepatan
d. 24 m/s sentripetal partikel tersebut adalah ...
e. 48 m/s a. 320 2 m/s2
b. 32 2 m/s2
c. 16 2 m/s2

One Stop Education Center For Your Future 21


MODUL FISIKA
SMA KELAS 10
TELESCOPE LEARNING CENTER

d. 3,2 2 m/s2 21. Sebuah benda yang rnassanya 10 kg bergerak


e. 0,32 2 m/s2 melingkar beraturan dengan kecepatan 4 rn/s.
Jika jari-jari lingkaran 50 cm rnaka:
16. Sebuah partikel bergerak melingkar sebanyak 4
120/ rpm. Kecepatan sudut partikel adalah ... 1. Frekuensi putarannya Hz

a. 4 rad/s 2. Percepatan sentnipetal 32 rn/s2
b. 4 rad/s 3. Periode 4 s
c. 4/ rad/s Pernyataan tersebut yang benar adalah . . . .
d. 2 rad/s a. l, 2, dan 3
b. 1 dan 2
e. 2 rad/s
c. 2 dan 3
d. l dan 3
17. Suatu partikel bergerak melingkar beraturan e. 1 saja
dengan frekuensi 50 Hz dan jari-jari lintasan 20
cm. Kecepatan sudut partikel adalah ... 22. Sebuah benda bergerak rnelingkar beraturan
a. 2 rad/s dengan jan-jan 6 meter. Jikadalam 2 menit benda
b. 5 rad/s melakukan 16 kali putaran rnaka kecepatan
c. 40 rad/s linear benda tersebut adalah . . . .
d. 100 rad/s a. 0,8 m/s
e. 1.000 rad/s b. l,0 m/s
c. 1,2 m/s
18. Sebuah benda bergerak dengan kelajuan konstan d. 1,4 m/s
y melalui lintasan yang berbentuk lingkaran e. l,6 m/s
berjari-jari R dengan percepatan sentripetal (as).
Agar percepatan sentripetal menjadi dua kali dari 23. Dua buah roda A dan B rnernpunyaijari-jari20
sermula maka . . . cm dan 30 cm saling bersinggungan. Jika roda A
a. v dijadikan 4 kali dan R dijadikan duakali berputar dengan kecepatansudut 15 rad/s rnaka
semula kecepatan sudutroda B adalah . . . .
b. v dijadikan 2 kali dan R dijadikan 4 kali a. 30 rad/s
sernula
b. 25 rad/s
c. v dijadikan 2 kali dan R dijadikan 2 kali
semula c. 20 rad/s
d. v tetap dan R dijadikan 2 kali semula d. 15 rad/s
e. v dijadikan 2 kali semula dan R tetap e. 10 rad/s

19. Dua buah roda P dan Q saling ber-singgungan. 24. Dua buah roda A dan B saling bersing gungan.
Jika jan-jan roda P dan Q masing-masing 30 cm Jika jan-jan roda A = 25 cm, jan-jan roda B = 20
dan 10 cm maka perbandingan kecepatan sudut cm, dan jika VA 5 cm/s maka perbandingan A
roda P dan Q adalah . . . dengan B adalah . . . .
a. 3:1
b. 1:3
c. 30:1
d. 10:3
e. 1:30

20. Perhatikan pernyataan-pernyataan tentang gerak a. 4:5


melingkar beraturan berikut ini. b. 5:4
1. Kecepatan sudutnya sebanding dengan c. 1:5
frekuensi. d. 5:1
2. Kecepatan linearnya sebanding dengan e. 4:1
kecepatan sudut.
3. Kecepatan sudut sebanding dengan periode.
25. Dan sistem roda-roda berikut RA 5 cm,RB 20 cm,
Pernyataan di atas yang benar adalah . . . .
dan RC = 25 cm. Jika roda Adan B dipasang pada
a. 1 saja sumbu yang sama,maka perbandingan kecepatan
b. l dan 2 sudutroda A dengan kecepatan sudut roda C
c. 2 saja adalah . . .
d. 2dan3
e. 3 saja

22 One Stop Education Center For Your Future


TELESCOPE LEARNING CENTER MODUL FISIKA
SMA Kelas 10

31. Sebuah partikel bergerak melingkar dengan


kelajuan tetap 6,28 rn/s. Jika jari-jari lintasannya
20 cm maka frekuensi putarannya adalah . . . .
a. 20 Hz
b. 15 Hz
c. 10 Hz
a. 5:4 d. 5 Hz
b. 5:1 e. 2,5 Hz
c. 4:5
d. 4:1 32. Kecepatan bola yang bergerak melingkar sama
e. 1:5 dengan kecepatan jatuh bebas sebuah benda dan
ketinggian setengah jari-jari lingkaran.
Percepatan sentripetal bola tersebut adalah . . . .
26. Sebuah kipas angin berputar dengan kecepatan
a. 20 m/s2
sudut 300 rpm. Kelajuan linear baling-baling
kipas angin yang berjari-jari 20 cm adalah . . . . b. 1 5 m/s2
a. 200 m/s c. 10 m/s2
b. 20 m/s d. 5 m/s2
c. 2 m/s e. 2,5 m/s2
d. 0,2 m/s
e. 0,2 m/s 33. Jika frekuensi benda yang bergerak melingkar
diperbesar4 kali semula maka percepatan
27. Partikel yang terletak pada roda sepeda yang sentripetal nya menjadi . . . .
sedang berputar memiliki kelajuan linear a. 4 kali sernula
terbesar jika berada di . . . . 1
b. kali semula
a. pusat 4
b. tengah c. 16 kali semula
1
c. tepi d. kali semula
16
d. dalam
e. luar e. 8 kali semula

28. Seorang pengendara mengitari suatu lapangan 34. Sebuah sepeda motor membelok pada tikungan
berdiameter 20 m. Jika kelajuan motornya 20 yang berbentuk busur lingkaran dengan jan-jan
m/s, maka percepatan sentripetal orang tersebut 10 m. Jika percepatan sentnipetalnya 2,5 rn/s2
adalah . . . . maka kecepatan motor terbesar agar motor tidak
a. 50 m/s2 slip adalah . . .
b. 50 2 m/s2 a. 25 m/s
c. 40 m/ s2 b. 20 m/s
d. 40 2 m/s2 c. 10 m/s
e. 20 m/s2 d. 5m/s
e. 0,25 m/s
29. Sebuah piringan hitam berputar dengan
kecepatan 600 rpm. Jika jan-jan piringan 5 cm
maka percepatan sentripetalnya adalah . . . 35. Dua buah roda A dan B bersinggungan. Jika jan-
a. 2000 2 m/s2 jan roda A dan B masing-rnasing 10 cm dan 20
b. 200 2 m/s2 cm dan frekuensi roda A = 14 Hz maka
kecepatan sudut roda B adalah . . . .
c. 20 2 m/s2
a. 22 rad/s
d. 2 2 m/s2
e. 0,2 2 m/s2 b. 33 rad/s
c. 44 rad/s
30. Sebuah roda kendaraan bermotor ber-putar d. 66 rad/s
dengan 300 putaran tiap menit. Jika diameter e. 88 rad/s
roda motor 50 cm maka kecepatan Iinearnya
adalah . . . .
a. 500 m/s
b. 50 m/s
c. 5 m/s
d. 0,5 m/s
e. 5 m/s

One Stop Education Center For Your Future 23


MODUL FISIKA
SMA KELAS 10
TELESCOPE LEARNING CENTER

A. Pengaruh Gaya Terhadap Gerak Benda Secara matematis, Hukum I Newton dinyatakan
Dinamika adalah ilmu yang mempelajari gerak suatu dengan persamaan
benda dengan meninjau penyebabnya.
Buah kelapa jatuh dan pohon kelapa dan bola = 0
menggelinding di atas bidang miring. Apakah yang
menyebabkan kedua benda itu bergerak? dengan = jumlah gaya
Dalam bab ini akan dibahas tentang hal-hal yang Jika =0 maka ada dua kemungkinan, yaitu:
menyebabkan benda benda tersebut bergerak, yaitu Benda dalam keadaan diam atau
gaya. Benda bergerak lurus beraturan.

Hukum I Newton juga disebut Hukum


Pengertian Gaya
Kelembaman, karena setiap benda bersifat lembam,
1. Gaya adalah sesuatu yang dapat mengubah
yaitu sifat mempertahankan diri dan kedudukan
gerak suatu benda.
Contoh : Bola yang semula dilempar, semula.
kemudian dipukul oleh seorang pemain softbol
Contoh:
akan berubah arah.
Badan kita akan terdorong ke depan ketika mobil
2. Gaya adalah sesuatu yang dapat menimbulkan
yang kita tumpangi tiba-tiba direm.
perubahan kecepatan.
Badan kita akan terdorong ke belakang ketika
Contoh: Bola yang semula diam, kemudian
mobil yang kita tumpangi tiba-tiba bergerak
ditendang maka bola akan bergerak.
maju.
3. Gaya adalah sesuatu yang dapat menimbulkan
perubahan ukuran benda.
2. Hukum II Newton (Hukum tentang Gerak)
Contoh : Sebuah pegas digantung vertikal,
Percepatan yang ditimbulkan oleh gaya yang
kemudian ujung pegas dibeni beban sehingga bekerja pada sebuab benda berbanding lurus
pegas bertambah panjang. dengan besar gaya dan berbanding terbalik dengan
massa benda.
Konsep gaya pertama kali diselidiki oleh ilmuwan
lnggris yang bernama Isaac Newton (1642-1727) yang Hukum II Newton dirumuskan dengan :
menghasilkan:
1. Hukum I Newton (Hukum Kelembaman)
=
atau = .
2. Hukum II Newton (Hukum tentang Gerak)
3. Hukum Ill Newton (Hukum Aksi - Reaksi)
dengan :
1. Hukum I Newton (Hukum Kelembaman) = massa benda (kg, g)
Jika gaya total yang bekerja pada benda sama = percepatan benda (m/s2, cm/s2)
dengan nol, benda yang semula diam akan tetap = gaya total yang bekerja pada benda (kg
diam atau benda yang semula bergera urus m/s2, g cm/s2)
beraturan akan tetap bergerak urus beraturan.
Satuan gaya dalam sistern SI adalah N (Newton)
kg rn/s2.
Satuan lain gaya adalah dyne g cm/s2.

24 One Stop Education Center For Your Future


TELESCOPE LEARNING CENTER MODUL FISIKA
SMA Kelas 10

2. Lift dipercepat ke atas


1 N = 105 dyne
1 dyne = 10-5N
Dimensi gaya adalah MLT2.

Pengertian Massa dan Berat


1. Massa (m) adalah banyaknya maten yang tergantung
dalam suatu benda yang besarnya selalu tetap dan
merupakan besaran skalar.
2. Berat (w) adalah gaya tank bumi yang bekerja pada >
sebuah benda dan merupakan besaran vektor. =
= + .

3. Lift dipercepat ke bawah

m = massa orang (kg) <


= .
a = percepatan (m/s2) = .
dengan:
= massa benda (kg)
= percepatan gravitasi (m/s2) =
= berat benda (N)
b. Benda Digantung dengan Seutas Tau Melalui
Katrol
3. Hukum III Newton (Hukum Aksi-Reaksi) Dalam hal ini, massa katrol
Jika sebuah benda A mengerjakan gaya pada benda diabaikan (mk = 0)
B maka benda B mengerjakan gaya pada benda A 2 > 1
besarnya sama, tetapi benlawanan arah.
Benda 1
Hukum III Newton dinyatakan dalam bentuk 1 > 1
persamaan: 1 1 = 1
1 = 1 + 1
= 1 = tegangan tali benda 1

=
Benda 2
Ciri-ciri gaya aksi-reaksi, yaitu: 2 > 2
bekerja pada dua benda yang berbeda, 2 2 = 2
besar gaya aksi = gaya reaksi, 2 = 2 2
arahnya selalu berlawanan. 2 = tegangan tali benda 2

4. Penerapan Hukum-Hukum Newton


a. Hukum Newton pada Lift Oleh karena massa katrol diabaikan (mk = O)
maka T1 T2
1. Lift diam atau bergerak dengan kecepatan
tetap 2 1 (2 1 )
= =
1 + 2 1 + 2

= 0
= percepatan benda (m/s2)
= 0N=w

w = berat orang (N)

One Stop
N = Education Center For Your Future
gaya tekan orang 25
terhadap l lantai lift
MODUL FISIKA
SMA KELAS 10
TELESCOPE LEARNING CENTER

c. Benda Bergerak di Atas Bidang Datar yang d. Benda Bergerak pada Bidang Miring Licin
Licin
1. Arah gaya searah den gan perpindahan

= cos
Gaya yang menyebabkan perpindahan:
= gaya normal pada bidang miring
=

= sin =
F=maa= = = sin

= 0 = 0 =
e. Beberapa Benda Dihubungkan dengan Tau dan
N = gaya tekan normal Katrol
1. Dua buah balok dihubungkan dengan tali
2. Arah gaya membentuk sudut dengan
perpindahan

=
+ = (1 + 2 )
= (1 + 2 )
= 0
=
+ = 0 1 + 2
= =
Gaya yang menyebabkan perpindahan Benda 1 : 1 = 1 = 1
= Benda 2 : 2 = 2 = 2
= = 2

3. Gaya kontak
2. Dua buah balok dihubungkan dengan tali
melalui katrol

=
21 + 12 = (1 + 2 ) Massa katrol diabaikan
= (1 + 2 )

Untuk Benda 1 Massa katrol diabaikan


1 = 1
21 = 1 21 = 1 =

2 = (1 + 2 )
Untuk Benda 2
2 = 2 =
2
1 +2
12 = 2
Benda 1 : 1 = 1
Dengan
12 = 21= gaya kontak 1 = 1
F = gaya dorong terhadap benda 1

26 One Stop Education Center For Your Future


TELESCOPE LEARNING CENTER MODUL FISIKA
SMA Kelas 10

Benda 2 : 2 = 2
Dengan :
2 2 = 2 m = massa benda yang bergerak melingkar
(kg)
2 = 2 2
as = percepatan sentripetal (m/s2)
OIeh karena massa katrol diabaikan maka T1 = v = kecepatan linear (m/s)
T2 (tegangan tali). = kecepatan sudut (rad/s)
R = jari-jari lingkaran (m)
B. Macam-Macam Gaya
1. Gaya Normal (N) a. Gerak Benda Melalul Sisi dalam
Goya normal adalah gaya kontak yang bekerja Lingkaran Vertikal
dengan arah tegak lurus bidang sentuh jika dua
benda bersentuhan.
a. Pada bidang datar

Arah gaya normal ke atas


= =

b. Pada bidang vertical


Catatan Penting:
Semua gaya yang menuju pusat
lingkaran positif
Semua gaya yang menjauhi pusat
lingkaran negatif

Arah gaya normal mendatar (horizontal) Di titik terendah (A)


=
c. Pada bidang miring 2 2
=
=+
= gaya tekan normal di titik terendah

Di titik B
2
cos =
Arah gaya normal tegak lurus bidang miring 2
ketas = +
= cos
Di titik tertinggi (C)
2
N+w=m
2. Gaya Sentripetal (Fs)
2
Gaya sentripetal adalah gaya yang arahnya tegak N=m w

lurus vektor kecepatan
dengan arah menuju pusat Iingkaran.
Penerapan gerak benda melalui sisi dalam
lingkaran vertikal
gerak kereta luncur
gerak kincir (bianglala)
gerak mobil saat melewati lembah jalan
pegunungan
gerak benda yang dilkat oleh seutas tall
= yang diputar vertikal.
2
= = 2

One Stop Education Center For Your Future 27


MODUL FISIKA
SMA KELAS 10
TELESCOPE LEARNING CENTER

b. Gerak Benda Melalui Sisi Luar Lin gkaran


Vertikal

Di puncak lingkaran A
2
=

2 2
= =

Di titik B
2
cos =

2
= cos

c. Gerak Benda yang Diputar Horizontal

=
2
=

28 One Stop Education Center For Your Future


TELESCOPE LEARNING CENTER MODUL FISIKA
SMA Kelas 10

Pilihlah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (X) pada salah satu huruf a, b, c, d,
atau e
1. Setiap benda cenderung untuk memper c. 1
tahankan keadaannya semula, hal ini sesuai d. 0,5
dengan . . . e. 3
a. Hukum I Newton
b. Hukum Il Newton
6. Sebuah benda yang massanya m meluncur ke
c. Hukum Ill Newton bawah pada bidang miring yang licin seperti
d. Hukum gravitasi gambar di bawah ini.
e. Hukum kekekalan energi mekani

2. Gaya F bekerja pada sebuah benda yang


massanya m sehingga bergerak dengan
percepatan a. Jika massanya menjadi 4 kali
semula dan gaya yang bekerja tetap maka
percepatannya menjadi . . . . Besar percepatan dan gaya normalnya adalah .
1
a. ..
8
b.
1
a. dan cos
4
1
b. dan sin
c. c. dan cos
2
d. 2a d. dan sin
e. 4a e. dan sin

3. Seorang anak rnassanya 60 kg ditimbang 7. Dua buah benda masing-masing massanya m1


dalam lift yang sedang bergerak, ternyata dan m2, jatuh bebas dan ketinggian yang sama.
jarum timbangan menunjukkan angka 900 N. Jika m1 = 2m2 maka percepatan benda pertama
Jika percepatan gravitasi 10 rn/s2 dapat adalah . . . kali percepatan benda kedua.
disirnpulkan bahwa . . . . 1
a. massa anak dalam lift 90 kg. a.
4
b. lift sedang bergerak ke atas dengan
kecepatan tetap. 1
b.
c. lift sedang bergerak ke bawah dengan 2
percepatan tetap. c. 1
d. lift sedang bergerak ke atas dengan d. 2
percepatan tetap.
e. 4
e. lift sedang bergerak ke bawah dengan
kecepatan tetap
8. Pada gambar di bawah ini pasangan gaya aksi
4. Benda dengan massa 50 kg bergerak dengan dan reaksi adalah . . .
kecepatan 4 m/s. Besar gaya yang diperlukan
untuk menghentikan benda setelah rnenempuh a. T2 dan T3
jarak 10 m adalah . . . .
a. 0,8 N b. T2 dan T1
b. 10 N
c. 20 N c. T1 dan w
d. 40 N
d. T1 dan T3
e. 80 N
e. T2 dan w
5. Seorang anak berada dalarn lift yang sedang
bergerak ke atas dengan percepatan 5 m/s2. 9. Sebuah benda berada di atas bidangdatar yang
Pada saat itu berat anak tersebut . . . kali berat licin. Jika pada benda bekerja gaya mendatar
semula. 10 N maka timbul percepatan 5 rn/s2. Jika gaya
a. 2 mendatartersebut diubah menjadi 15 N maka
b. 1,5 percepatan benda menjadi . . . .

One Stop Education Center For Your Future 29


MODUL FISIKA
SMA KELAS 10
TELESCOPE LEARNING CENTER

a. 1 m/s2 13. Benda yang massanya 1 kg ditarik oleh gaya


b. 2,5 m/s2 mendatar sebesar 2 N dari keadaan diam. Jarak
c. 3 m/s2 yang ditempuh benda dalam waktu 10 sekon
adalah . . . .
d. 7,5 m/s2
a. 20 m
e. 10 m/s2
b. 25 m
c. 100 m
10. Dua buah benda yang massanya masing-
d. 200 m
masing 2 kg dan 1 kg dihubungkan dengan tall
dan ditarik oleh gaya tetap 24 N. e. 250 m

14. Sebuah balok massanya m didorong dengan


gaya F dengan rnernbentuk sudut terhadap
arah mendatar seperti
Besar tegangan tali penghubung kedua benda gambar berikut ini.
adalah . . .

a. 8N
b. 10 N
c. 12 N
d. 15 N Besar gaya normal yang bekerja pada benda
e. 16 N adalah . . .
a.
11. Jika massa benda A dan B masing-masing 20 b.
kg dan 10 kg dihubungkan dengan tali melalui
c.
katrol yang massanya diabaikan maka . . .
d. +
e. +

15. Dua buah balok disusun seperti gambar


berikut, massa tall dan katrol diabaikan.
Apabila m1 = 3 kg dan m2 5 kg maka besar
kecepatan kedua balok pada saat 2 sekon
a. benda A turun setelah bergerak dan keadaan diam adalah . . . .
b. benda B turun
c. benda A dan B sama tinggi
d. benda A dan B setimbang
e. benda B turun dengan percepatan tetap

12. Dua buah balok bergandengan pada lantai yang


licin seperti gambar berikut.
a. 2 m/s
b. 5 m/s
c. 10 m/s
d. 15 m/s
e. 20 m/s
Sebuah gaya mendatar F = 12 N dikerjakan
pada m1. Jika m1 = 2 kg, m2 = 4 kg maka besar
16. Seorang wanita dengan massa 60 kg berada
gaya kontak terhadap kedua balok adalah . . . dalam lift yang sedang bergerak ke bawah
a. 2 N dengan percepatan 3 m/s2. Jika g = 10 m/s2
b. 4 N maka desakan kaki wanita pada lantai lift
c. 8 N adalah .
d. 10 N a. 180 N
e. 12 N b. 420 N
c. 570 N
d. 630 N

30 One Stop Education Center For Your Future


TELESCOPE LEARNING CENTER MODUL FISIKA
SMA Kelas 10

e. 780 N 21. Sebuah benda bemnassa 1,5 kg diletakkan


pada bidang miring licin dan ternyata benda
17. Seorang pria berada dalam lift yang sedang meluncur. ika sudut miring terhadap horizontal
bergerak ke bawah dengan percepatan 5 m/s2. 30 dan g = 10 m/s2, besar gaya yang
Pada saat ini berat pria tersebut adalah . . . kali mernengaruhi gerak benda tersebut adalah . . . .
sernula. a. 510 N
a. 2 b. 7,5 N
b. 1,5 c. 13,0 N
c. 1 d. 15,0 N
d. 0,5 e. 75 N
e. 3
22. Jika resultan gaya yang bekerja pada sebuah
18. Sebuah balok bermassa 10 kg, mula-mula benda samma dengan nol maka:
diam, kemudian bergerak rnenuruni bidang 1. benda tidak akan dipercepat
miring yang panjangnya 10 m. 2. benda selalu diarn
3. perubahan kecepatan benda nol
4. benda tidak mungkin bergerak beraturan
Pernyataan di atas yang benar adalah .
a. 1,2, dan 3
b. l dan 3
c. 2 dan 3
Jika sudut kemiringan 30 dan g = 10 m/s2 d. 4 saja
e. 1,2,3,dan4
maka laju balok saat tiba di dasar bidang
miring adalah . . . 23. Dua benda A dan B masing-masing 2 kg dan 3
a. 5 m/s kg dihubungkan dengan tau melalui katrol
b. 7,5 m/s seperti gambar ini (g = 10 m/s2).
c. 12,5 m/s
d. 10 m/s
e. 15 m/s

19. Benda dengan massa 50 kg bergerak dengan


kecepatan tetap 4 m/s. Besar gaya perlawanan
yang diperlukan agar benda tersebut tepat
berhenti 10 m tempat semula adalah . . . . Jika lantai dan gesekan antara tau dengan
a. 0,8 N katrol dibaikan, dan B bergerak turun, maka
b. 10 N besar tegangan tali T adalah . . .
c. 20 N a. 10 N
d. 40 N b. 12 N
e. 80 N c. 15 N
d. 20 N
20. Sebuah balok bemnassa 2 kg yang terletakpada e. 28 N
bidang datar licin ditarik dengan gaya F1 dan
F2 seperti gambar berikut.
24. Pada sebuah benda bermassa m terjadi
percepatan sebesar oleh gaya F. Jika massa
benda menjadi 3m dan gaya dijadikan 2F,
percepatan yang terjadi sebesar. . . .
a. 6
b. 12
Besar percepatan dan arah yang bekerja pada 4
benda adalah . . . . c.
3
2
a. 1,25 m/s2 ke kiri d.
3
b. 1,25 m/s2ke kanan 2
e.
c. 0,8 m/s2 ke kiri 9
d. 0,5 m/s2 ke kiri
e. 0,8 m/s2 ke kanan

One Stop Education Center For Your Future 31


MODUL FISIKA
SMA KELAS 10
TELESCOPE LEARNING CENTER

25. Gaya normal yang bekerja pada sebuah benda 30. Sebuah balok bermassa 4 kg ditarik oleh gaya
yang terletak pada bidang miring adalah . . . . 40 N pada bidang miring licin dengan sudut
a. sama dengan berat benda kemiringan 300 terhadap bidang datar, maka
b. dapat lebih besar atau lebih kecil daripada percepatan balok sebesar. . . .
berat benda a. 10 m/s2
c. lebih kecil dan berat benda b. 53 m/s2
d. dapat sama atau tidak sama dengan berat
c. 5 m/s2
benda
e. lebih besar dan berat benda. d. 4 m/s2
e. 2,5 m/s2
26. Jika benda A dan B pada sistem di bawah ini
bergerak maka . . . . 31. Sebuah benda bermassa 2 kg diikat dengan
a. A = B seutas tali dan diputar sehingga lintasannya
1 berbentuk lingkaran vertical dengan jari-jari 50
b. A = B
2 cm. Apabila kecepatan sudut 6 rad/s, besar
1
c. A = B tegangan tali pada saat benda berada di titik
2
d. d. A = B tertinggi adalah . . . .
a. 16 N
e. A = 2B
b. 36 N
c. 56 N
27. Benda bermassa 1 kg yang terletak di atas
tanah ditarik ke atas dengan gaya 15 N selama d. 124 N
2 sekon, lalu dilepaskan. Tinggi maksimum e. 144 N
benda tersebut adalah . .. .
a. 40 m 32. Dua buah balok bergandengan pada lantai 11
b. 15 m cm seperti gambar berikut ini.
c. 10m
d. 7,5 m
e. 5 m

28. Seorang anak memutar sebongkah batu yang Sebuah gaya horizontal F= 30 N bekerja pada
diikatkan pada ujung seutas tau. Batu m1. Jika m1 2 kg, dan m2 = 3 kg dengan g = 10
kemudian diputar secara horizontal. Jika laju m/s2 maka percepatan benda dan gaya
putar batu 2 kali semula maka gaya kontaknya adalah . . ..
sentripetalnya menjadi . . . kali.
a. 6 m/s2 dan 18 N
a. 2
b. 6 m/s2 dan 12 N
b. 3
c. 5 m/s2 dan 18 N
c. 4
d. 5 m/s2 dan 12 N
d. 5
e. 6 m/s2 dan 24 N
e. 6

33. Sebuah benda bermassa 5 kg berada di atas


29. Tiga buah balok saling berimpit di atas bidang
bidang datar yang 11cm seperti gambar berikut
datar. Pada balok diberi gaya dorong mendatar
ini.
sebesar F = 18 N, seperti gambar berikut ini.

Jika massa m1 = 2 kg, m2 = 3 kg, dan m3 = 4


kg, maka besar gaya kontak antara m2 dan m3 Pada benda bekerja gaya F1 = 5 N dan F2 = 10
adalah . . . . N. Besar gaya normal dan percepatan benda
a. 1 N adalah . . . .
b. 2 N a. 65 N dan 2 m/s2
c. 4 N b. 45 N dan 2 m/s2
d. 8 N c. 48 N dan 2 m/s2
e. 14 N d. 60 N dan 2 m/s2
e. 45 N dan 4 m/s2

32 One Stop Education Center For Your Future


TELESCOPE LEARNING CENTER MODUL FISIKA
SMA Kelas 10

34. Seorang anak duduk di atas kursi roda yang c. 7,5 m/s2
berputar vertikal, Jika diketahui g = 10 m/s2 d. 8,0 m/s2
dan jari-jari roda 2,5 m maka laju maksimum e. 10,0 m/s2
roda agar anak tidak terlepas dan tempat
duduknya adalah . . . .
a. 8 m/s 39. Jika perrnukaan meja licin dan massa katrol
diabaikan maka sistem benda akan bergerak
b. 6 m/s
dengan percepatan sebesar . . . .
c. 5 m/s
d. 4 m/s
e. 2 m/s

35. Sebuah benda massanya 2 kg diikat dengan tall a. 5 m/s2


sepanjang 1,5 m, kemudian diputar vertikal b. 10 m/s2
dengan kecepatan sudut tetap. Jika g = 10 m/s2 c. 16 m/s2
dan saat benda berada di titik terendah
d. 25 m/s2
tegangan talinya sebesar 47 N maka besar
kecepatan sudutnya adalah . . . . e. 40 m/s2
a. 6,5 rad/s
b. 5,5 rad/s 40. Agar gaya normal
c. 4,5 rad/s yang bekerja pada
balok sebesar 20 N
d. 3,5 rad/s
maka besar dan
e. 2,5 rad/s arahgaya luar yang
bekerja pada balok
36. Sebuah benda diputar horizontal dengan adalah . . .
kecepatan sudut tetap sebesar 4 rad/s Jika a. 50 N ke bawah
massa benda 200 g dan panjang tali yang b. 30 N ke atas
diputar 100 cm maka besar gaya sentripetal c. 30 N ke bawah
yang dialarni benda adalah . . . .
d. 20 N ke atas
a. 1,6 N
e. 20 N ke bawah
b. 2,4 N
c. 2,8 N
41. Salah satu cara yang benar untuk memperbesar
d. 3,2 N
gaya sentripetal pada benda yang bergerak
e. 3,6 N melingkar adalah . . . .
a. memperkecil massa benda
37. Berdasarkan gambar di bawah ini,jika m1 = m2 b. memperkecil jan-jan lingkaran
3 kg, bidang miring licin, dan g = 10 m/s2maka c. memperkecil frekuensi putaran
percepatan yang dialami oleh sistem adalah . . .
d. memperbesar periode lingkaran
a. 0
e. memperkecil kecepatan sudut
b. 2,5 m/s2
c. 4 m/s2
42. Sebuah mobil bermassa 2 ton mula-mula diam,
d. 5 m/s2
kemudian bergerak selama 5 sekon hingga
e. 7,5 m/s2 kecepatannya mencapai 10 m/s. Gaya dorong
mobil tersebut adalah . ...
38. Sebuah balok berrnassa 5 kg dilepas pada a. 500 N
bidang miring licin seperti gambar ini. b. 1.000 N
c. 2.000 N
d. 4.000 N
e. 8.000 N

43. Anton menarik kereta bayi adiknyadengan


3 2 gaya tetap 80 N, dengan arah membentuk
Apabila tan 37= dan g 10 m/s maka
4 sudut 60 terhadap jalan mendatar. Jika massa
percepatan balok itu adalah . . . . bayi dan kereta 10 kg, maka percepatan Anton
a. 4,5 m/s2 menanik kereta adalah . . . .
b. 6,0 m/s2

One Stop Education Center For Your Future 33


MODUL FISIKA
SMA KELAS 10
TELESCOPE LEARNING CENTER

a. 4 m/s2 e. 0,5s
b. 8 m/s2
c. 10 m/s2 47. Sebuah kendaraan
d. 12 m/s melewati
e. 16 m/s2 pegunungan yang
mempunyai jari-jari
kelengkungan 22,5
44. Sebuah benda bermassa 5 kg diikat dengan tali m seperti gambar
dan ditarik ke atas sehingga tegangan tall 70 N. berikut ini.
Percepatan benda ke atas untuk g = 10 m/s2 Kelajuan maksimum kendaraan saat
adalah . . . .
meninggalkan puncaknya adalah . . . .
a. 4 m/s2
a. 45 m/s
b. 5 m/s2
b. 30 m/s
c. 10 m/s2
c. 25 m/s
d. 14 m/s2
d. 20 m/s
e. 20 m/s2
e. 15 m/s
45. Tiga buah balok dengan massa masing masing
10 kg, 5 kg, dan 15 kg terletak di atas lantai 48. Sebuah benda yang
datar 11cm seperti gambar. bermassa 5 kg
ditarik ke atas
dengan gaya tetap
50 N pada bidang
miring licin seperti
Jika benda 1 didorong oleh gaya 30 N dalam gambar ini. Percepatan balok adalah . . . .
a. 10 m/s2
arah mendatar maka besar perbandingan gaya
b. 7,5 m/s2
kontak antara benda 1 dan 2 dengan benda 2
c. 4 m/s2
dan 3 adalah.
d. 2,5 m/s2
a. 3:4 e. 1,5 m/s2
b. 4:3
c. 3:5 49. Sebuah benda meluncur pada permukaan datar
d. 5:3 dengan kecepatan 6 m/s dan kemudian benda
naik pada bidang miring dengan sudut
e. 1:3
kemiringan 37. Jika tidak ada gesekan antara
benda dan bidang luncur maka panjang
46. Balok P dan Q dengan massa masing masing 3 lintasan miring sebelum benda pada bidang
kg dan 2 kg dihubungkan melalul katrol yang turun lagi adalah . . .
massanya diabaikan seperti gambar berikut ini. a. 3,6 m
b. 3,2 m
c. 3,0 m
d. 2,4 m
e. 1,6 m

50. Sebuah penghalang berada pada jarak 25 m di


depan mobil yang sedan melaju dengan
kecepatan 36 km/jam. Agar mobil yang
massanya 500 kg tepat berhenti sebelum
Balok Q mula-mula diam, kemudian bergerak
menabrak penghalang maka mobil harus direm
ke bawah sehingga menyentuh lantai. Jika g = dengan gaya sebesar. . . .
10 mis2, maka waktu yang diperlukan balok Q a. 4000 N
sampai lantai adalah . . . . b. 1.000 N
a. 6 s c. 500 N
b. 4,5 s d. 250 N
c. 3 s e. 200 N
d. 1,5s

34 One Stop Education Center For Your Future


TELESCOPE LEARNING CENTER MODUL FISIKA
SMA Kelas 10

A. Pengertian Elastisitas w luas


Elastisitas adalah sifat fisis suatu benda yang
1 1
membuatnya memiliki ecenderungan untuk w F x k x 2
2 2
kembali ke bentuknya semula setelah gaya (tarik
1
maupun dorong) dihilangkan. Benda yang dapat E p w k x 2
kembali ke bentuk semula setelah gaya yang 2
diberikan dihilangkan disebut benda elastis.
dengan:
Contoh: karet, pegas, dan plastisin.
k = konstanta pegas (N/m)
B. Hukum Hooke (Gaya Pegas) x = pertambahan panjang pegas (m)
E p = energi potensial pegas (J)
w = usaha (J)

C. Susunan Pegas
Pegas dapat disusun secara sen maupun paralel.

1. Susunan Paralel

Besar gaya tarik atau gaya tekan yang diberikan


1 1 1 1
pada pegas adalab berbanding urus dengan
ks k1 k2 k3
pertambahan panjang pegas. F k x
dengan:
k s = konstanta pegas
x x2 x1 = pertambahan panjang
pengganti seri (N/m)
pegas (m)
F = gaya tanik/gaya tekan pada pegas (N)
k = tetapan pegas konstanta pegas (N/m)
Jika pegas-pegas tersebut sama (identik) maka
k
Persamaan di atas dapat dinyatakan dalam bentuk ks n = banyak pegas
n
grafik berikut ini.

2. Susunan Paralel

k p k1 k2 k3 atau
k p nk

Usaha yang dilakukan oleh gaya untuk mengubah k p = konstanta pegas


panjang pegas disebut juga energi potensial pegas,
pengganti parallel (N/m)
yang besamya:

One Stop Education Center For Your Future 35


MODUL FISIKA
SMA KELAS 10
TELESCOPE LEARNING CENTER

D. Modulus Elastisitas (Modulus Young) = regangan (tanpa satuan)


Modulus elastisitas adalah perbandingan antara
tegangan geser (stress) dengan regangan jenis (e). 3. Modulus Elastisitas
Modulus elastisitas (E) adalah perbandingan
1. Tegangan Geser antara tegangan geser dengan tegangan jenis.
Tegangan geser dinyatakan sebagai besamya F A
E
gaya yang bekerja pada tiap satuan luas. l
l0
F
F l0
A E
dengan: A l
F = gaya tekan/tarik (N)
A = luas permukaan (m2) dengan:
= tegangan geser (N/m2) l 0 = panjang benda mula-mula (m)
l = pertambahan panjang (m)
2. Regangan (e) A = r2 = 1 permukaan (m2)
Regangan adalah perbandingan antara F = gaya tank tekan (N)
pertambahan panjang benda dengan panjang N
E = modulus elastisitas ( )
benda mula-mula. m2
l Hubungan Modulus Elastisitas dengan tetapan

l0 kl
pegas : E 0
dengan: A
l = pertambahan panjang (m, cm)
l 0 = panjang mula-mula (m, cm)

Pilihlah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (X) pada salah satu huruf a, b, c, d,
atau e.
1. Sebatang pegas bertambah panjang 2 cm d. 12 joule
karena tarikan gaya sebesar 10 N pada ujung e. 6 joule
pegas. Jika pegas ditarik dengan gaya sebesar
15 N maka pegas akan bertambab panjang . . . . 4. Grafik hubungan gaya ( F ) terhadap
a. 2,5 cm pertambahan panjang ( x ) dan percobaan
b. 3 cm elastisitas pegas di bawah ini yang memiliki
c. 3,5 cm konstanta elastisitas terkecil adalah . . .
d. 4 cm
e. 4,5 cm a.

2. Dimensi dari tetapan pegas adalah . . . .


a. MLT-1
b. MLT-2
c. MT-1
b.
d. MT-2
e. ML-1T-2

3. Dengan dikenai gaya sebesar 40 N, pegas


meregang 40 cm, besar energi potensial pegas
jika diregangkan 60 cm adalah. c.
a. 30 joule
b. 36 joule
c. 18 joule

36 One Stop Education Center For Your Future


TELESCOPE LEARNING CENTER MODUL FISIKA
SMA Kelas 10

Percobaan Gaya Pertambahan


(N) Panjang (m)
a. 7 3,5 x10-2
d. b. 8 2,5 x10-2
c. 6 2,0 x10-2
d. 9 4,5 x10-2
e. 10 3,3 x10-2

8. Tiga batang pegas tersusun seperti gambar


e. berikut ini. Jika tetapan pegas k1 = 4k, maka
nilai konstanta pegas pengganti susunan ini
adalah . . .
5. Perhatikan gambar di bawah ini. 3
a.
4k
3k
b.
4
4k
c.
3
d. 3k
e. 4k
Jika pertambahan panjang sistem adalah 50 cm
maka niai k adalah . . . .
a. 6 N/m 9. Grafik ( F x ) menunjukkan hubungan
b. 12 N/m antara gaya terhadap pertambahan panjang
c. 15 N/m pegas.
d. 30 N/m
e. 60 N/m

6. Tiga buah pegas identik masing-masing


memiliki tetapan pegas k = 300 N/m. Ketiga
pegas disusun seperti gambar berikut ini.

Besar energi potensial pegas berdasarkan


grafik di atas adalah . . . .
a. 20 Joule
b. 16 Joule
c. 3,2 Joule
d. 1,6 Joule
e. 1,2 Joule

Besar tetapan pegas pengganti adalah .... 10. Data berikut merupakan hasil percobaan yang
a. 100 N/m terkait dengan elastisitas benda. Dalam
b. 200 N/m percobaan digunakan bahan karet ban dalam
c. 225 N/m sepeda motor.
d. 400 N/m No. Beban Panjang karet
(kg) (cm)
e. 450 N/m
1. 0,20 5,0
2. 0,40 10,0
7. Berdasarkan data hasil percobaan menentukan 3. 0,60 15,0
elastisitas karet dengan menggunakan karet 4. 0,80 20,0
ban berikut ini dapat disimpulkan bahwa nilai 5. 1,00 25,0
konstanta terbesar adalah pada percobaan . . . .

One Stop Education Center For Your Future 37


MODUL FISIKA
SMA KELAS 10
TELESCOPE LEARNING CENTER

Berdasarkan tabel di atas dapat di simpulkan a. 4 x102N/m


bahwa bahan karet memiliki konstanta b. 5 x 102 N/m
elastisitas . . . . c. 6 x 102 N/m
a. 40 N/m d. 1,0 x 103 N/m
b. 56 N/m e. 1,2 x 103 N/m
c. 69 N/m
d. 96 N/m 15. Empat buah pegas identik dengan konstanta
e. 122 N/m pegas k disusun seperti gambar. Konstanta
pegas sistem gabungannya adalah . . .
11. Grafik di bawah ini 1
a. k
menunjukkan 5
pertambahan panjang 2
karet oleh pengaruh b. k
5
gaya yang berbeda-
3
beda. c. k
5
Besar energi potensial karet pada saat
pertambahan panjang 8 cm adalah .... 4
d. k
a. 0,32 joule 5
b. 0,24 joule e. k
c. 0,18 joule
d. 0,16 jouIe 16. Sebuah pegas dengan konstanta pegas 400 N/m
e. 0,12 joule disimpangkan sejauh 10 cm. Besar energi
potensial yang dimiliki pegas adalah.
12. Dimensi dan modulus elastisitas adalah a. 80 joule
a. MLT-2 b. 40 joule
b. ML-1T-2 c. 20 joule
c. ML-2T-2 d. 4 joule
d. ML-2T-2 e. 2 joule
e. ML-2T-3
17. Sebuah pegas yang
13. Besar tegangan yang dilakukan pada seutas diberikan gaya
kawat logam adalah 2 x 106 N/m2. Jika panjang menghasilkan kurva
kawat 4 m dan modulus elastisitasnya 2,5 x seperti gambar ini.
108 N/m2 maka pertambahan panjang kawat
adalah . . . . Besar konstanta pegas dan energi potensialnya
a. 6,4 cm adalah . . . .
b. 5,0 cm a. 20 N/m dan 2,5 Joule
c. 3,2 cm b. 25 N/m dan 2 Joule
d. 1,6 cm c. 25 N/m dan 4 Joule
e. 0,8 cm d. 40 N/m dan 5 Joule
e. 50 N/m dan 4 Joule
14. Data hasil percobaan pegas antara gaya dan
pertambahan panjang pegas sebagai berikut. 18. Untuk meregangkan pegas sepanjang 2 cm
F (N) x (cm) diperlukan usaha 0,4 Joule. Untuk
20 4 meregangkan pegas sebesar diperlukan gaya
30 6 sebesar. . . .
40 8 a. 10 N
50 10 b. 20 N
60 12 c. 30 N
Berdasarkan data tersebut nilai konstanta d. 60 N
pegas adalah . . . e. 80 N

38 One Stop Education Center For Your Future


TELESCOPE LEARNING CENTER MODUL FISIKA
SMA Kelas 10

19. Perhatikan gambar berikut ini : 23. Tiga batang pegas k1 = k2


= 300 N/m dan k3 = 600
N/m disusun seperti
gambar berikut ini.
Pertambahan panjang
sistem adalah . . . .
a. 2,5 cm
Dua buah pegas yang identik dengan konstanta b. 5,0 cm
pegas kdisusun seperti gambar (1) dan (2) c. 7,5 cm
kemudian diberi beban sebesar m. d. 10 cm
Perbandingan pertambahan panjang sistem (1) e. 12,5 cm
dan (2) adalah . . . .
a. 1 : 4 24. Sebatang pegas yang panjangnya 20 cm ditarik
b. 4 : 1 dengan gaya 10 N menyebabkan panjang pegas
c. 1 : 2 menjadi 22 cm. Jika pegas tersebut ditarik
d. 2 : 1 dengan gaya F, sehingga panjang pegas
e. 3 : 1 menjadi 23 cm maka besar gaya F sama
dengan . . . .
20. Perhatikan susunan pegas di bawah ini. a. 12 N
b. 15 N
c. 17 N
d. 20 N
e. 22 N

Apabila pertambahan panjang sistem adalah 4 25. Tiga buah pegas identik,
cm maka besar konstanta pegas k adalah ... disusun seperti gambar
a. 300 N/m berikut. Akibat pengaruh
b. 200 N/m gaya F sebesar 20 N,
c. 150 N/m susunan pegas meregang 12
d. 100 N/m cm. Besar konstanta pegas k
e. 75 N/m adalah ....
a. 2,5 N/m
21. Beban sebesar 4 kg digantung pada sebuah b. 25 N/m
ujung pegas yang bebas. Besar periode getaran c. 250 N/m
pegas jika disimpangkan apabila tetapan d. 2500 N/m
pegasnya 64 N/m adalah e. 25000 N/m

a. s
2 26. Sebatang kawat baja dengan panjang 1 m dan
b. s luas penampang 3 mm2 ditarik dengan gaya
c. 2 s 150 N sehingga panjangnya bertambah 0,25
4 s mm. Besar modulus elastisitasnya adalah . . . .
d.
a. 1,5 x 1010 N/m2
e. 8 s
b. 1,5 x 1011 N/m2
c. 2,0 x 1010 N/m2
22. Besar tegangan pada seutas kawat logam
d. 2,0 x 1011 N/m2
adalah 2 x 106 N/m2. Jika panjang kawat 4 m
e. 2,5 x 1010 N/m
dan modulus elastisitasnya 2,5 x 108 N/m2
maka pertambahan panjang kawat adalah . . . .
27. Tiga pegas identik dengan konstanta pegas =
a. 0,8 cm
1000 N/m disusun seperti gambar berikut. Jika
b. 1,6 cm
susunan pegas diberi beban sehingga
c. 3,2 cm
bertambah panjang 6 cm, maka pertambahan
d. 5,0 cm
panjang masing-masing pegas adalah . . . .
e. 6,4 cm

One Stop Education Center For Your Future 39


MODUL FISIKA
SMA KELAS 10
TELESCOPE LEARNING CENTER

a. 100 N/m
x1 x2 x3 b. 200 N/m
a. 2 cm 2 cm 2 cm c. 300 N/m
b. 2 cm 4 cm 4 cm d. 500 N/m
c. 3 cm 3 cm 3 cm e. 5.000 N/m
d. 4 cm 2 cm 3 cm
e. 4 cm 2 cm 3 cm 32. Dua batang kawat X dan Y memiliki panjang
masing-masing 1 m dan 2 m. Kedua batang
28. Percobaan menggunakan pegas yangdigantung kawat ditarik dengan gaya sama sehingga
menghasilkan data sebagai berikut. terjadi pertambahan panjang masing-masing
Percobaan F (N) x (cm) 0,5 mm dan 1 mm. Jika diameter kawat Y
1 88 11 sama dengan dua kali diameter kawat X, maka
2 64 8 perbandingan modulus Young X terhadap Y
3 40 5
adalah . . . .
F = gaya beban pegas dan x = pertam bahan
a. 1 : 1
panjang pegas. Berdasarkan data tersebut
b. 1 : 2
dapat disimpulkan pegas memiliki tetapan
c. 2 : 1
sebesar . . . .
d. 1 : 4
a. 800 N/m
e. 4 : 1
b. 80 N/m
c. 8 N/m
33. Sebuah pegas dengan panjang mula mula 10
d. 0,8 N/m
cm, setelah diberi beban temyata panjang
e. 0,08 N/m
pegas menjadi 12 cm. Besar regangannya . . . .
a. 2 cm
29. Empat buah pegas identik
b. 0,2 cm
masing masing mempunyai
c. 2 cm
konstanta pegas 1600 N/m
d. 1,2 cm
disusun seperti gambar
e. 0,2 cm
Beban w menyebabkan pegas
bertambah panjang 5 cm.
34. Seutas kawat tembaga memiliki luas
Berat beban w adalah.
penampang 2 mm2 dan E = 12 x 1011
a. 60 N
dyne/cm2. Kawat tersebut diregangkan oleh
b. 120 N
gaya 16 x 106 dyne. Jika panjang tembaga
c. 300 N
mula-mula 30 cm, maka pertambahan panjang
d. 450 N
kawat tersebut
e. 600 N
a. 2 x 10-4 cm
b. 2 x 10-3 cm
30. Untuk meregangkan sebuab pegas sejauh 5 cm
c. 2 x 10-2 cm
dipenlukan gaya sebesar 20 N. Energi
d. 2 x 10-1 cm
potensial pegas ketika meregang sejauh 10 cm
e. 2 cm
adalah . . . .
a. 2 joule
35. Sebuah pegas dengan konstanta pegas k dan
b. 4 joule
diberi beban m, akan memiliki periode Tjika
c. 20 joule
diberi simpangan kecil. Jika beban dijadikan
d. 50 joule
setengah dan semula dan konstanta pegas
e. 100 joule
menjadi 2 kali semula, maka periode getaran
menjadi.
31. Graflk di bawah ini
a. 4 T
menyatakan hubungan
b. 2 T
antara gaya dengan
c. T
pertambahan panjang
d. 0,5 T
pegas. Besar konstanta
e. 0,25 T
pegas adalah.

40 One Stop Education Center For Your Future


TELESCOPE LEARNING CENTER MODUL FISIKA
SMA Kelas 10

A. Fluida Statis
Fluida statis membahas tentang gaya dan tekanan pada zat alir yang tidak bergerak. Zat yang termasuk zat
alir adalah zat cair dan gas. Setiap zat baik padat, cair maupun gas masing-masing mempunyai voIume,
massa, massa jenis, berat, dan berat jenis.
1. Massa Jenis ()
Massa jenis adalah massa partikel zat tiap satuan volume atau massa per satuan volume.

Dengan :
m = massa zat (kg, g)
v = volume zat (m3, cm3)
= massa jenis zat (kg/m3, g/cm3)
Massa jenis beberapa zat cair, sebagai berikut.
nama zat massa jenis
Kg/m3 g/cm3
Air 1000 1
Alkohol 800 0,8
Raksa 13.600 13,6

2. Berat Jenis (s)


Berat jenis adalah perbandingan antara berat zat dengan volumenya.


Berat jenis =


s= atau s = g

dengan:
w = m g = berat zat (N)
V = volume zat (m3)
s = berat jenis zat (N/m3)

B. Tekanan Hidrostatis
1. Tekanan (P)
Tekanan adalah besar gaya yang bekerja pada suatu permukaan tiap satuan luas permukaan.

dengan :
F = gaya tekan (N)
P=
A = luas permukaan bidang (m2)
P = tekanan (N/m2)

One Stop Education Center For Your Future 41


MODUL FISIKA
SMA KELAS 10
TELESCOPE LEARNING CENTER

Satuan lain dan tekanan, yaitu:


1. N/m2 = Pa (Pascal) SI
2. dyne/cm2 cgs
3. atm = atmosfer
4. cmHg dengan 1 atm = 76 cmHg

Semakin kecil luas permukaannya, maka semakin besar tekanannya. ltulah sebabnya paku, pisau, dan
pasak dibuat runcing.

2. Tekanan Hidrostatis (Ph)


Zat cair yang berada dalam bejana akan mengerjakan tekanan pada dasar bejana. Tekanan itu disebut
tekanan hidrostatis. Tekanan hidrostatis adalah perbandingan antara besar gaya tekan zat cair dengan luas
permukaan yang ditekannya.

gaya berat zat cair


Tekanan hidrostatis =
luas dasar bejana

Ph =
=
=
Ph = g h
A h g
Ph =

Jika tekanan udara pada permukaan zat cair P0, maka tekanan pada dasar bejana:

Ph = P0 + gh

dengan:
P0 = tekanan udara luar = 1 atm = 76 cmHg = 1,013 x 10 5 Pa
h = tinggi zat cair (m)
= massa jenis zat cair (kg/m3)
Ph = tekanan hidrostatis (Pa)

Berdasarkan persamaan di atas, dapat disimpulkan bahwa besamya tekanan hidrostatis tergantung pada
kedalaman dan massa jenis zat cair

3. Hukum Utama Hidrostatis


Besamya tekanan hidrostatis pada setiap titik dalam kedalaman yang sama pada satu jenis zat cair adalah
sama, walaupun bentuk bejananya berbeda dan ini disebut paradoks hidrostatis.

PA = PB = PC
ghA = ghB = ghC
hA = hB = hC

Penerapan hukum utama hidrostatika pada pipa-U yang dapat digunakan untuk mengukur massa jenis zat
cair.
Misalkan pipa-U mula-mula diisi zat cair yang telah diketahui massa jenisnya yaitu 1. Lalu, pipa yang lain
diisi zat cair setinggi h2 yang belum diketahui massa jenisnya, maka massa jenis (2) dapat dihitung dengan
menggunakan persamaan:

PA = PB
1gh1 = 2 gh2
1 h1 = 2 h2

1 1
2 = 2

42 One Stop Education Center For Your Future


TELESCOPE LEARNING CENTER MODUL FISIKA
SMA Kelas 10

Perbedaan tinggi zat cair yang sebelah kiri dan kanan sebesar:

h = h2 - h1

h = perbedaan tinggi zat cair (m)


2 = massa jenis zat cair yang akan dihitung (kg/m3)
1 = massa jenis zat cair yang telah diketahui (kg/m3)

4. Hukum Pascal
Tekanan yang dikerjakan pada zat cair dalam bejana tertutup akan diteruskan ke segala arah sama besar.
P1 = P2

1 2
=
1 2
2 1
F1 = 2

1
A1 = r12 = d12 = luas permukaan piston 1 (m2)
4

1
A2 = r22 = d22 = luas permukaan piston 2 (m2)
4

F1 = gaya yang bekerja pada piston 1 (N)


F2 = gaya yang bekerja pada piston 2 (N)

Hukum Pascal diterapkan pada:


dongkrak hidrolik
alat pengangkat mobil (mesin hidrolik pengangkat mobil)
meja operasi rumah sakit
kursi dokter gigi
pompa hidrolik

C. Penerapan Hukum Utama Hidrostatis


1. Manometer Terbuka
Tekanan pada kolom sebelah kin:

P1 + gh1

Tekanan pada kolom sebelah kanan:

P2 + gh2

Setelah manometer dihubungkan dengan ruang gas maka diperoleh


hubungan sebagai berikut.

P1 + gh1 = P2 + gh2
P + gh1 = P0 + gh2
P P0 = gh2 - gh1
P P0 = g(h2 - h1)

P - P0 = gh
dengan:
P0 = tekanan udara luar = 1 atm = 1,013 x l05 Pa
P = tekanan gas (Pa)
= massa jenis zat cair (kg/m3)
h = h2 - h1 = perbedaan tinggi zat cair (m)

Manometer terbuka digunakan untuk mengukur tekanan gas.

One Stop Education Center For Your Future 43


MODUL FISIKA
SMA KELAS 10
TELESCOPE LEARNING CENTER

2. Manometer Tertutup

Pada manometer tertutup besar tekanan gas:

P = gh

dengan:
P = tekanan gas (Pa)
= massa jenis zat cair (kg/m3)
h = perbedaan tinggi zat cair (m)

Manometer tertutup dalam bidang kesehatan digunakan untuk mengukur tekanan darah. Alat tersebut
disebut spigmomanometer.

D. Hukum Archimedes
Apabila suatu benda dicelupkan ke dalam zat cair maka benda akan mendapat gaya ke atas seberat zat cair
yang dipindahkan. Misalkan sebuah benda diukur dengan neraca pegas seperti gambar berikut ini.

Di udara berat benda = wu


Di dalam zat cair berat benda = wa
Temyata wu > wa, karena dalam zat cair benda mendapat gaya ke atas (Fa).
Fa = wu - wa

atau
Fa = a Va g

dengan:
wu = b Vb g = berat benda di udara (N)
wa = berat benda dalam zat cair (N)
Fa = a Va g = gaya ke atas/gaya Archimedes (N)
b = massa jenis benda (kg/m3)
Vb = volume seluruh benda (m3)
a = massa jenis zat cair (kg/m3)
Va = volume zat cair yang dipindahkan oleh benda (m3)

1. Tenggelam, Melayang, dan Terapung


Jika sebuah benda dicelupkan ke dalam zat cair akan mempunyai tiga kemungkinan, yaitu tenggelam,
melayang, atau terapung.
a. Tenggelam
Sebuah benda akan tenggelam dalam zat cair, jika:

w > FA

b > a

Vb = Va
b. Melayang
Sebuah benda akan melayang dalam zat cair, jika:

w = FA

b = a

Vb = Va

44 One Stop Education Center For Your Future


TELESCOPE LEARNING CENTER MODUL FISIKA
SMA Kelas 10

c. Terapung
Sebuah benda akan terapung dalam zat cair, jika

w < FA

b < a

Vb = Va + x
dengan,
x = volume benda yang terapung di atas permukaan zat cair (m3)
Penerapan Hukum Archimedes dalam kehidupan sehari-hari adalah pada kapal selam, galangan kapal,
jembatan ponton, balon udara, kapal laut, dan hidrometer.

E. Gejala Permukaan
1. Tegangan Permukaan ()
Tegangan permukaan adalah gaya yang bekerja pada permukaan zat cair tiap satuan panjang.
Tegangan permukaan hanya terdapat pada permukaan zat cair saja.

Contoh alat tegangan permukaan

gaya oleh selaput pada kawat


Tegangan permukaan =
panjang kawat

dengan :
F = gaya tarik pada permukaan larutan sabun (N)
= l = panjang kawat AB (m)
2
= tegangan permukaan (N/m)

Adanya tegangan permukaan menyebabkan nyamuk dapat berjalan di atas permukaan air.

2. Bentuk Permukaan Zat Cair


Permukaan zat cair ada 2, yaitu cekung dan cembung.
Permukaan zat cair akan cekung, jika

- Gaya adhesi > gaya kohesi


- Sudut kontak < 90
- Air membasahi dinding

Permukaann zat cair akan cembung, jika

- Gaya adhesi <gaya kohesi


- Sudut kontak > 90
- Raksa tidak membasahi dinding

Sudut kontak () adalah sudut yang dibentuk oleh permukaan zat cair dengan bidang singgung dinding
kaca.

One Stop Education Center For Your Future 45


MODUL FISIKA
SMA KELAS 10
TELESCOPE LEARNING CENTER

3. Kapilaritas
Kapilaritas adalah gejala naik atau turunnya zat cair dalam pipa

dengan:
= massa jenis zat cair (kg/m3)
2 cos = sudut kontak
y
gr = tegangan permukaan (N/m)
r = jari-jari pipa kapiler (m)
y = tinggi naik/turunnya zat cair dalam pipa kapiler (m)
g = percepatan gravitasi (m/s2)

Gejala kapilanitas dalam kehidupan sehani-hari dapat dijumpai pada naiknya minyak tanah pada sumbu
lampu atau kompor.

Pilihlah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (X) pada salah satu huruf a, b, c, d,
atau e.
1. Yang bukan satuan tekanan adalah . ... e. 51.500 N
a. dyne/cm2
b. cm Hg 5. Jika massa jenis zar cair 1 dan massa jenis
c. atm benda 2. maka benda akan tenggelam di dalam
d. pascal zat cair, apabila ...
e. newton/m a. 1 < 2
b. 1 > 2
2. Jika percepatan gravitasi 1000 cm/s2, maka 1 c. 1 = 2
cmHg sesuai dengan .... d. 1 2
a. 1,36 N/m2
e. 1 2
b. 13,6 N/m2
c. 136 N/m2
6. Tekanan 1 N/m2 sama dengan ...
d. 1360 N/m2
a. 105 dyne/cm2
e. 13.600 N/m2
b. 104 dyne/cm2
c. 103 dyne/cm2
3. Sebuah bejana berbentuk tabung berisi air
d. 102 dyne/cm2
setinggi 100 cm. Besar tekanan hidrostatis pada
e. 10 dyne/cm2
dasar bejana . . .
a. 104 N/m2
7. Sebatang balok A terapung di atas permukaan
b. 104 dyne/cm2
air, seperti gambar di samping. Temyata volume
c. 103 N/m2 3
d. 103 dyne/cm2 balok yang tenggelam dalam air bagian dari
4
e. 106 N/m2 volume benda seluruhnya, maka massa jenis
balok A adalah ...
4. Gumpalan es terapung di atas permukaan air
laut dengan setengah bagian ada di dalam air
laut. Jika massa jenis air laut 1,03 g/cm3 dan
volume es 1 m3, maka besar gaya ke atas adalah
. .. .
a. 2.575 N
b. 5.150 N
c. 7.725 N
d. 10.300 N a. 250 kg/m3

46 One Stop Education Center For Your Future


TELESCOPE LEARNING CENTER MODUL FISIKA
SMA Kelas 10

b. 400kg/m3 13. Suatu gelas ukur berisi air sehingga


c. 500 kg/m3 permukaannya menunjukkan angka 250 cm3.
d. 750 kg/m3 Kemudian ditambahkan sepotong es yang
e. 900kg/m3 mengapung dan kini permukaan air
menunjukkan 300 cm3. Jika berat jenis es 0,8
8. Sebuah tabung diisi alkohol setinggi 20cm. .Jika dyne/cm3, maka tinggi permukaan air setelah
massa jenis alkohol 0,8 g/cm3 dan g = 10 m/s2, seluruh es mencair adalah ...
maka besar tekanan hidrostatis yang bekerja a. 300 cm
pada kedalaman 5 cm dari dasar tabung adalah b. 312,5 cm
.... c. 375 cm
a. 4 x 102 N/m2 d. 400 cm
b. 4 x 103 N/m2 e. 290 cm
c. 4 x104 N/m2
d. 1,2 x 103 N/m2 14. Kubus perak memiliki volume 125 cm3, saat
e. 1,2 x 102 N/m2 ditimbang di udara beratnya 10 N. Ketika
dicelupkan seluruhnya ke dalam minyak,
9. Di dalam bak yang berisi air terdapat balok temyata beratnya menjadi 9 N. Besar massa
kayu yang terapung. Volume balok kayu yang jenis minyak ...
muncul di atas permukaan air 100 cm3 dan a. 8 x 10-2 kg/m3
massa jenis balok 0,75 g/cm3. Jika air = 1 g/cm3 b. 8 x 10-1 kg/m3
dan g = 10 m/s2, maka massa balok kayu . . . . c. 8 x 102 kg/m3
a. 400 g d. 8 x 103 kg/m3
b. 300 g e. 8 x 104 kg/m3
c. 200 g
d. 40 g 15. Raksa pada bejana berhubungan mempunyai
e. 30 g selisih 2 cm. Kaki sebelah kiri berisi zat cair
yang tingginya 25 cm. Jika massa jenis raksa
10. Gambar di samping menunjukkan sebatang 13,6 g/cm3 maka massa jenis zat cair adalah ...
pipa kaca yang berisi udara. Ujung atas pipa
tertutup seperti gambar. Ujung bawah pipa a. 8.000 kg/m3
tertutup oleh raksa yang tingginya 10 cm. Jika b. 10.300 kg/m3
Tekanan udara luar 76 cm Hg, maka tekanan c. 1.088 kg/m3
udara di dalam pipa kaca adalah ... d. 13.000 kg/m3
e. 14.688 kg/m3
a. 6 cm Hg
b. 10 cm Hg
c. 66 cmHg 16. Sepotong gabus terapung di atas permukaan air
1
d. 76 cm 11g dengan bagian terendam. Jika massa jenis air
4
e. 86 cm Hg 1 g/cm3, maka massa jenis gabus adalah . ...
3
a. g/cm3
11. Perhatikan gambar di bawah ini. Pipa-U berisi 4
tiga jenis zat cair yang berbeda yaitu air,
4
minyak, dan raksa. Tekanan zat cair paling b. g/cm3
3
besar berada di titik ....
1
c. g/cm3
a. P 4
b. Q
c. R d. 4 g/cm3
d. S 1
e. T e. g/cm3
3

12. Jika percepatan gravitasi 10 m/s2, maka berat 17. Sebuah bejana diisi penuh air setinggi 40 cm.
jenis raksa dalam sistem SI adalah ... Jika massa jenis air 1000 kg/m3 dan g = 9,8
a. 13,6 N/m3 m/s2, maka tekanan air pada dasar bejana adalah
b. 13,6 x 101 N/m3 ...
c. 13,6 x 102 N/m3 a. 40,8 N/m2
d. 13,6 x l03 N/m3 b. 408 N/m2
e. 13,6 x 104 N/m3 c. 2.450 N/m2
d. 3.920 N/m2
e. 39.200 N/m2

One Stop Education Center For Your Future 47


MODUL FISIKA
SMA KELAS 10
TELESCOPE LEARNING CENTER

18. Sebuah papan luncur terapung di atas air 24. Berat jenis air besamya 104 N/m3. Tekanan
dengan ukuran 3 m x 2 m. Ketika seorang hidrostatis yang disebabkan oleh air dengan
peluncur berada di atas papan tersebut, papan ketinggian 50 cm adalah ....
tenggelam 1 cm, maka massa orang tersebut a. 5 x 105 N/m2
sebesar ... b. 5 x 104 N/m2
a. 60 kg c. 5 x 103 N/m2
b. 72 kg d. 5 x 102 N/m2
c. 64 kg e. 50 N/m2
d. 80 kg
e. 70 kg 25. Sebuah benda ketika ditimbang di udara dengari
neraca pegas beratnya 20 N. Jika benda tersebut
19. Setetes raksa jatuh pada permukaan kaca ditimbang dalam air beratnya 16 N maka gaya
membentuk bulatan karena ... ke atas yang dilakukan air terhadap benda
a. gaya kohesi Iebih besar daripada gaya tersebut adalah . ...
adhesi a. 36 N
b. gaya adhesi Iebih besar daripada gaya b. 0,8 N
kohesi c. 1,25 N
c. tegangan permukaan d. 4 N
d. sudut kontaknya <00 e. 320 N
e. gaya kapilaritas
26. Sepotong kayu terapung di atas permuka- an air
20. Tekanan hidrostatis pada dasar bejana dapat 3
dengan bagian muncul di per- mukaan air,
4
diperkecil dengan cara ....
Jika massa jenis air 1 g/cm3, maka massa jenis
a. menambah tinggi zat cair
kayu adalah . . . .
b. memperbesar massa jenis zat cair
a. 250 kg/m3
c. memperbesar luas dasar bejana, tetapi
b. 500 kg/m3
volume zat cair tetap
c. 750 kg/m3
d. memperkecil luas dasar bejana, tetapi
d. 800 N/m2
volume zat cair tetap
e. 1000 kg/m3
e. memperbesar luas alas bejana dan
volumenya
27. Sepotong logam di udara massanya 40 g, jika
dicelupkan ke dalam air massanya 30 g dan jika
21. Serangga dapat berjalan pada permukaan air,
dicelupkan ke dalam gliserin massa 28 g maka
karena ....
massa jenis gliserin adalah
a. tegangan permukaan
a. 200 kg/m3
b. gaya archimedes
b. 1000 kg/m3
c. berat jenisnya sama dengan air
c. 1200 kg/m3
d. berat jenisnya Iebih besar dari air
d. 700 kg/m3
e. berat jenisnya lebih kecil dari air
e. 1400 kg/m3
22. Karena pengaruh tegangan permukaan, maka
28. Sebuah balon udara mempunyai volume 1 liter,
zat cair cenderung untuk....
dan massa jenis udara dl sekitamya 1,3 g/liter.
a. memperkecil sudut kontaknya
Jika g = 10 m/s2 maka gayamangkat balori
b. bersifat kompresibel
adalah
c. bersifat stasioner
a. 130N
d. memperluas permukaannya
b. 13N
e. memperkecil luas permukaannya
c. 1,3N
d. 0,13N
23. Sebuah ban mobil yang diisi udara dengan
e. 0,013N
volume 0,1 m3 dan massa 1 kg, dapat
mengapungkan beban maksimum dalam air
29. Sebuah mobil yang massanya 400 kg diangkat
sebesar ....
dengan dongkrak hidrolik dengan piston
a. 1001 kg
pengangkat sebesar 1000 cm2 dan penampang
b. 1000 kg
pipa penekannya sebesar 25 cm2. Gaya yang
c. 101 kg
diperlukan untuk mengangkat mobil adalah. ..
d. 100 kg
a. 0,1N
e. 99 kg
b. 10 N
c. 100 N
d. 1000 N
e. 10.000 N

48 One Stop Education Center For Your Future


TELESCOPE LEARNING CENTER MODUL FISIKA
SMA Kelas 10

30. Tekanan yang bekerja pada fluida dalam bejana e. 1, 2, 3, dan 4


tertutup diteruskan oleh fluida sama rata ke
segala arah, Pemyataan ini merupakan hukum . 35. Ilmu yang mempelajari tentang fluida tak
... mengalir disebut ...
a. utama hldrostats a. kinematika
b. Archimedes b. statika
c. Pascal c. statika fluida
d. Newton d. matematika
e. Kapilaritas e. hidrodinamika

31. Sebuah kapal selam berada pada ke- dalaman 36. Faktor yang tidak mempengaruhi besar gaya
20 m di bawah permukaan air laut yang massa yang bekerja pada suatu bidang adalah...
jenis air lautnya 1,05 g/m3. Jika g = 10 m/s2 a. luas permukaan bidang
maka tekanan air laut terhadap kapal selam b. massa benda
adalah... c. letak gaya
a. 21 x 104 Pa d. percepatari gravitasi
b. 21 x 103 Pa e. tekanan hidrostatis
c. 2l x 102 Pa
d. 210 Pa 37. Sebuah benda mempunyai volume 12 cm3
e. 21 Pa dicelupkan ke dalam air, temyata bagiannya
tenggelam maka massa balok tersebut adalah...
32. Sepotong tembaga yang volumenya l00 cm3 dan a. 7,5 g
massa jenisnya 10 g/cm3 dicelupkan ke dalam b. 9,0 g
air maka: c. 12 g
1. gaya ke atasnya 3 N d. 12,5 g
2. berat tembaga di udara 10 N e. 15 g
3. gaya ke atas air terhadap tembaga 2N
4. berat tembaga dalam air 9 N
Pemyataan di atas yang benar adalah... 38. Perhatikan gambar di bawah ini. Luas
penampang yang kecil dan yang besar masing-
a. 1, 2, dan 3 masing 20 cm2 dan 60 cm2 dan besar gaya F1 =
b. 1 dan 3 6 N, maka gaya yang bekerja pada F2 adalah ....
c. 2 dan 4
d. 4 saja a. 36 N
e. 1, 2, 3,dan 4 b. 24 N
c. 18 N
33. Hukum Archimedes diterapkan dalam d. 12 N
1. mengapungnya perahu e. 9N
2. balon terbang
3. kapal selam 39. Alat-alat berikut ini yang bukan merupakan
4. Roket penerapan hukum Pascal adalah...
Pemyataan di atas yang salah adalah... a. rem hidrolik
a. 1, 2, dan 3 b. mesin pengepres
b. 1 dan 3 c. dongkrak hidrolik
c. 2 dan 4 d. mesin hidrolik pengangkat mobil
d. 4 saja e. tuas pengangkat
e. 1, 2, 3, dan 4
40. Berat benda di udara diketahui 15 N. Apabila
34. Besar kecilnya tekanan pada fluida tergantung volume benda 1000 cm3 dan benda dicelupkan
pada: ke dalam air maka berat benda dalam air
1. tinggi permukaan fluida menjadi...
2. kecepatan gerak fluida a. 10 N
3. percepatan gravitasi b. 7,5 N
4. tegangan permukaan c. 6 N
d. 5 N
Pemyataan di atas yang benar adalah...
e. 2,5 N
a. 1, 2, dan 3
b. l dan 3
c. 2 dan 4
d. 4 saja

One Stop Education Center For Your Future 49


MODUL FISIKA
SMA KELAS 10
TELESCOPE LEARNING CENTER

41. Sebuah balok kayu yang volumenya 100 cm3 b. 4 x 103 kg/m3
muncul 0,6 bagian ketika di- celupkan ke dalam c. 5 x 103 kg/m3
air. Besar gaya ke atas yang dialami oleh balok d. 7,5 x 103 kg/m3
sebesar... e. 2,5 x 103 kg/m3
a. 60 N
b. 6 N 47. Sepotong kawat yang panjangnya 16 cm
c. 40 N dicelupkan secara horizontal ke dalam cairan
d. 4 N alkohol. Jika kawat diangkat keluar dari
e. 0,4 N alkohol, timbul gaya sebesar 7,68 N akibat
tegangan permukaan. Besar tegangan
42. Hidrometer adalah alat yang dapat digunakan permukaan alkohol adalah...
untuk mengukur.... a. 48 N/m
a. tekanan b. 36 N/m
b. banyaknya parrikel c. 24 N/m
c. gaya dalam zat cair d. l2 N/m
d. massa jeriis zat cair e. 6 N/m
e. volume zat cair
48. Batang logam yang memiliki berat di udara 100
43. Gaya tarik-menarik antara partikel-partikel yang N dan volume 5 liter diikat dengan tali,
sejenis disebut gaya... kemudian dicelupkan ke dalam minyak yang
a. kohesi massa jenisnya 0,75 g/cm3. Besar gaya tegangan
b. adhesi tali saat dicelupkan ke dalam minyak adalah....
c. tarik-menarik a. 375 N
d. gravitasi b. 37,5 N
e. tegangan permukaan c. 625 N
d. 62,5 N
44. Apabila pipa kapler dicelupkan ke dalam air e. 6,25 N
raksa maka...
a. permukaan raksa akan naik dalam pipa 49. Sebuah pipa kapiler dengan diameter 0,4 mm
kapiler dimasukkan tegak lurus ke dalam bejana yang
b. permukaan raksa akan turun dalam pipa berisi raksa. Sudut kontak raksa dengan dinding
c. sudut kontaknya < 90o 1200 dan tegangan permukaan 0,68 N/rn maka
d. permukaan raksa datar raksa akan turun dalam pipa sebesar ....
e. permukaan raksa cekung a. 25 cm
b. 12,5 cm
45. Jika pipa kapiler dengan diameter 0,4 mm c. 2,5 cm
dicelupkan ke dalm air akan menghasilkan d. 1,25 cm
sudut kontak 600. Kenaikan air dalam pipa e. 0,25 cm
kapiler yang mempunyai tegangan permukaan
0,02 N/m adalah... 50. Balok kayu yang massa jenisnya 0,77 g/cm3
a. 100 mm terapung di atas zar cair yang mernpunyai
b. 10 mm massa jenis 1,4 g/cm3. Jika tinggi balok kayu 10
c. 1 mm cm, maka bagian balok yang muncul di atas
d. 0,1 mm permukaan zat cair setinggi...
e. 0,01 mm a. 7,7 cm
b. 5,5 cm
46. Berat benda ketika di udara 10,0 N dan ketika c. 4,5 cm
ditimbang dalam air beratnya 7,5 N, maka d. 3,5 cm
massa jenis benda tersebut adalah... e. 2,5 cm
a. 3 x 103 kg/m3

50 One Stop Education Center For Your Future


TELESCOPE LEARNING CENTER MODUL FISIKA
SMA Kelas 10

A. Pengertian Suhu
Suhu adalah derajat panas suatu benda atau kuantitas panas suatu benda. Alat untuk mengukur suhu disebut
termometer. Termometer berupa pipa kapiler yang terbuat dan kaca dan berisi raksa atau alkohol.

Satuan untuk menyatakan suhu adalah derajat. Satuan suhu yang umum digunakan adalah
derajat celsius (C)
derajat reamur (R)
derajat fahrenheit (F)

Berikut ini hubungan antara skala celsius, reamur, dan fahrenheit.

C : R : (F 32) = 100 : 80 : 180 atau C : R : (F 32) = 5 : 4 : 9

Suhu Mutlak = Suhu Kelvin


Suhu kelvin disebut suhu mutlak karena mempunyai titik terendah -273C dan ini disebut nol mutlak.
Hubungan antara suhu skala kelvin dengan skala celsius.

00 C 273 K
T 0C (T 273) K
T K (T 270)0 C

Perubahan suhu 1C = perubahan 1 K


Hubungan antara suhu skala kelvin dengan skala reamur dan fahrenheit.

4 0
T K (T 273) R
5
9
T K (T 273) 32 0 F
5
5
T 0 R ( T 273) K
4
5
T 0 F (T 32) 273 K
9
B. Pengertian Kalor
Kalor merupakan suatu bentuk energi yang berpindah dan benda bersuhu lebih tinggi ke benda bersuhu yang
lebih rendah. Apabila benda menerima kalor, ada dua kemungkinan, yaitu suhu benda naik atau wujud benda
berubah. Sebaliknya, apabila benda melepas kalor, juga ada dua kemungkinan, yaitu suhu benda turun atau
wujud benda berubah. Jadi, kalor dapat mengubah suhu benda atau mengubah wujud benda.

Satuan untuk menyatakan kalor, yaitu kalori (kal), joule, dan kilokalori (kkal). Kalori adalah kalor yang
dibutuhkan untuk menaikkan suhu 1 gram air sebesar 1C. Alat untuk mengukur kalor disebut kalorimeter.

One Stop Education Center For Your Future 51


MODUL FISIKA
SMA KELAS 10
TELESCOPE LEARNING CENTER

Besar kalor yang diterima atau dilepas oleh suatu benda sebesar:

1 kal = 4,2 joule


Q = m c t
1 joule = 0,24 kal
dengan:
m = massa benda (kg, g)
c = kalorjenis benda
T = perubahan suhu = T2 T1 (C)
Q = kalor = joule, kal

Berikut ini beberapa besaran lain dalam kalor.

1. Kapasitas Kalor (C)


Kapasitas kalor adalah banyaknya kalor yang diperlukan oleh suatu zat untuk menaikkan suhu sebesar 1C.
Q = kalor (joule, kal)
Q
C Q = perubahan suhu (C)
T
C = kapasitas kalor (joule/C, kal/C)

2. Kalor Jenis (c)


Kalor jenis adalah banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu 1 gram suatu zat sebesar 1C
atau perbandingan antara kapasitas kalor dengan massa zat.
c = kalor jenis zat (kal/g C, joule/kg C)

c = = Berikut ini kalor jenis beberapa zat.
kalor jenis air = 1 kal/g C 4200 joule/kg C
kalor jenis es = 0,5 kal/g C

C. Pengaruh Kalor Terhadap Zat


Kalor dapat menyebabkan wujud zat berubah dan memuai.
1. Perubahan Wujud Zat
Wujud zat dibedakan menjadi 3 golongan, yaitu padat, cair, dan
gas. Masing-masing zat dapat mengalami perubahan wujud,
seperti ditunjukkan pada skema di samping ini.

Pada saat terjadi perubahan wujud zat, suhu zat dalam keadaan
tetap (proses isotermis). Besar kalor yang diperlukan saat terjadi perubahan wujud zat:

dengan:
Q = kalor untuk merubah wujud zat (kal, joule)
Q=mL
m = massa zat (g, kg)
L = kalor lebur/kalor uap (kal/g, joule/kg)

Kalor lebur es: Les = 80 kal/g


Kalor uap air: Lu = 540 kal/g

a. Proses perubahan es menjadi uap air

52 One Stop Education Center For Your Future


TELESCOPE LEARNING CENTER MODUL FISIKA
SMA Kelas 10

Garis AB : Es menerima kalor untuk menaikkan suhu dari -5C sampai 0C.
QAB = m ces T = m ces (0 - (-5))
Garis BC : Es menerima kalor untuk melebur pada suhu 0C.
QBC = m Les
Les = kalor lebur es = 80 kal/g
Garis CD : Es telah menjadi air dan menerima kalor untuk menaikkan suhu dan 0C sampai 100C.
QCD = m cair T= m cair (100 - 0)
Garis DE : Air menerima kalor untuk menguap pada suhu 100C.
QDE = m Luap
Luap = kalor uap = 540 kal/g
Garis EF : Air telah menjadi uap air dan kalor yang diterima digunakan untuk menaikkan suhu uap air.
QEF = m Cuap t
Berdasarkan grafik perubahan wujud zat, dapat disimpulkan bahwa:
Titik lebur = titik beku
Kalor lebur = kalor beku
Titik didih = titik embun
Kalor didih (uap) = kalor embun

Sifat suatu zat pada berbagai tekanan dan suhu dapat diketahui dengan menggunakan diagram P - T.

(1) = garis sublimasi


(2) = garis lebur
(3) = garis uap
Tk = titik kritis (uap jenuh gas tidak dapat diuapkan lagi)
Tp = titik triple = kesetimbangan antara padat, cair dan gas.

Grafik di atas berlaku untuk H20 (air), Fe (besi), Ag (perak), dan Bi (bismut).

b. Azas Black
Kalor yang dilepas oleh benda bersuhu tinggi sama dengan kalor yang diterima oleh benda yang
bersuhu lebih rendah. Contoh:
Sebatang besi panas bermassa m1, dengan suhu T1 dan kalorjenis c1 dimasukkan ke dalam bejana yang
berisi air dingin (suhu lebih rendah dan besi) dengan suhu T2, massa m2, dan kalor jenis c2. Berdasarkan
asas Black berlaku:

Kalor yang dilepas besi = kalor yang diterima air

One Stop Education Center For Your Future 53


MODUL FISIKA
SMA KELAS 10
TELESCOPE LEARNING CENTER

Q lepas oleh besi = Q terima oleh air


m1c1T1 m2c2 T2

m1c1 (T1 Ta ) m2c2 (Ta T2 )


dengan:
m1 = massa besi (kg, g)
c1 = kalor jenis besi (joule/kg C, kal/g C)
T1 = suhu besi (C)
m2 = massa air (kg, g)
c2 = kalor jenis air (joule/kg C, kal/g C)
T2 = suhu air (C)
Ta = suhu campuran setelah tercapai kesetimbangan (C)

2. Pemuaian Zat
Pada umumnya jika suatu zat baik padat, cair maupun gas menerima kalor, zat tersebut akan memuai
sehingga ukurannya berubah. Pemuaian zat dibedakan menjadi tiga, yaitu:
1. pemuaian zat padat,
2. pemuaian zat cair, dan
3. pemuaian gas.

a. Pemuaian Zat Padat


Jika zat padat dipanaskan maka panjang, luas, dan volumenya akan memuai. Gejala pemuaian zat padat
ditunjukkan dengan alat Musschenbroek.

1. Muai Panjang
Jika sebatang besi pada suhu T1 panjangnya l0 dipanaskan sampal T2 maka panjang besi itu menjadi
l. Pertambahan panjang besi (l) bergantung pada:
a. panjang besi mula-mula (l0),
b. koefisien muai panjang (),
c. kenaikan suhu (T).

l = l0 T atau l = l0 (1 + T)

dengan:
l = panjang besi pada suhu T2 (m, cm)
l = l l0 = pertambahan panjang besi(m, cm)
L0 = panjang besi mula-mula (m, cm)
T = T2 T1 = kenaikan suhu (C)
= koefisien muai panjang
l meter 1
Satuan adalah:
l0 T meter C
0 0
C

Tabel koefisien muai panjang beberapa zat padat.

Nama Zat Padat Koefisien Muai Panjang


Alumunium 0,0000255 /C
Tembaga 0,0000167 /C
Besi 0,000012 /C
Baja 0,000011 /C
Platina 0,0000089 /C
Kaca 0,000003 /C

2. Muai Luas

54 One Stop Education Center For Your Future


TELESCOPE LEARNING CENTER MODUL FISIKA
SMA Kelas 10

Jika suatu benda berbentuk bidang dipanaskan maka panjang dan lebarnya akan memuai,
sehinggaperubahan luas bidang dinyatakan dengan pernyataan sebagai berikut.

= 0 2 atau = 0

V V0 (1 T )

dengan:
0 = Luas benda pada suhu 1 (2 , 2 )
= Luas Benda pada suhu 2 (, 2 )
= 0 = perubahan luas (2 , 2 )
= 2 1 = perubahan suhu (oC)
= 2 = koefisien muai luas (/oC)

3. Muai Ruang Volume


Jika sebuah Benda Berbentuk Balok pada suhu T 1 mempunyai volume 0 = 0 0 0 dipanaskan hingga
suhunyanaik menjadi T2 dan volumeya bertambah menjadi = , perubhana volume balok
sebesar:

= 0 3 atau = 0

= 0 (1 + )
dengan:
0 = Volume balok pada suhu 1 (3 , 3 )
= Volume balok pada suhu 2 (3 , 3 )
= 0 = perubahan volume (3 , 3 )
= 2 1 = perubahan suhu ()
= 3 = koefisien muai ruang (/)
Penerapan pemuaian zat padat antara lain pada termmeter,saklar otomatis, alarm kebakaran,
pemasangan rel, dan kaca jendela

b. Pemuaian Zat Cair


Pada umumnyazat cair akan memuai jika dipanaskan. Zat cair hanya mempunyai muai ruang, sehingga
volume zatcair akan bertambah jika dipanaskan.Besar volumezat cair dinyatakan dengan persamaan

0 = volume zat cair pada suhu T1 (m3,cm3)


= volume balok pada suhu T2 (m3,cm3)
= 0 (1 + )
= koefisien Muai Ruang zat cair (/)
= 2 1 = perubahan suhu ()

Khusus air, jika dipanaskan dari 0 sampai 4, volumenya akan berkurang. volume air akan
bertambahmulai dari 4 ke atas. Penyimpangan pemuaian air dari sifat umum pada 0 sampai 4 disebut
anomali air.

Grafik Pemuaian Air

c. Pemuaian Gas dan beberapa hukum tentang gas

One Stop Education Center For Your Future 55


MODUL FISIKA
SMA KELAS 10
TELESCOPE LEARNING CENTER

Apabila gas dipanaskan, gas hanya mempunyai koefisien muai ruang saja.besar koefisien itu sama
untuk semua jenis gas, yaitu:
1
gas=
273

Ada tiga besaran yang harusdiperhatikan pada pemuaian gas, yaitu tekanan (p), volume(v), dan suhu
gas (T). untuk mencari hubungan antara besaran yang satu dengan yang lain, hanya dua besaran yang
bisa diubah, sedangkan besaran yang satu lagi dibuat tetap

1. Pemuaian gaspada tekanan tetap (hukum Charles- gay lussac)


Hasil bagi volume dengan suhu mutlak pada tekanan tetap selalu konstan
1 2
= atau =
1 2

dengan:
V1 = volume gas mula-mula pada suhu T1
V2 = volume gas pada suhu T2
T1 dan T2 = suhu gas (K)

Peristiwa pemuaian gas pada tekanan tetap disebut proses isobaric


berikut ini grafik volume terhadap suhu pada proses isobarik .

2. Pemuaian gas pada volume tetap (Hukum gay Lussac)


Apabila gasdipanaskan pada volume tetap maka tekanandan suhu mutlaknya berubah, yang
dinyatakan dengan persamaan:
P1 P2 P
atau kons tan
T1 T1 T

dengan:
P1 = tekanan gas pada suhu T1
P2 = tekanan gas pada suhu T2

Berikut ini grafik tekanan gas dengan suhu pada volume tetap.
Proses Pemuaian gas pada volume tetap disebut proses isokhorik
(isovolum).

3. Pemuaian gas pada suhu tetap (Hukum boyle)


Hasil kali tekanan dengan volume pada suhu tetap adalah konstan. Jika gasdipanaskan pada suhu
tetap, maka tekanan dan volume gas berubah, yang dinyatakan dengan persamaan:

1 1 = 2 2 atau =

dengan:
P1 dan P2 = tekanan gas
V1 dan V2 = volume gas
Grafik P-V pada suhu tetap.

Proses pemuaian gas dengan suhu tetap disebut Proses Isothermal

d. Hukum Boyle-Gay Lussac


Hasil kali antara tekanan dengan volume dibagi suhu mutlak adalah konstan.

56 One Stop Education Center For Your Future


TELESCOPE LEARNING CENTER MODUL FISIKA
SMA Kelas 10

Isobarik
P1 P2 P2

V1 Isotermis
V V1

T1 T2 T1

2
P1 V1 = P2V =
1 2

1 1 1 1 2
V = =
2 2 1 2

1 1 2 2
= atau =
1 2

Pengaruh tekanan terhadap perubahan wujud zat


Tekanan dapat mempengaruhi wujud zat antara lain:
Menurunkan titik lebur suatu benda
Dapat menaikan titik didih atau menurunkan titik didih.
Prinsip diatas digunakan pada ketel uap untuk menggerakan mesin turbin uap pada pembangkit tenaga
listrik.

D. Perpindahan Kalor
Apabila dua buah benda yang suhunya berbeda saling bersinggungan, akan terjadi perpindahan kalor dari
benda yang bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu rendah.
Cara perpindahan kalor digolongkan menjadi tiga, yatu:
1. Konduksi (hantaran)
2. Konveksi (aliran)
3. Radiasi (pancaran)

1. Perpindahan kalor secara konduksi


Konduksi adalah perpindahankalor tanpa adanya perpindahan zat
perantara. Misalkan, sebatang logam ujung kirinya dipanaskan maka
ujung yang kanan akan menjadi panas.
Besar kalor yang mengalir tiap satuan waktu dapat dinyatakan dengan
rumus:


= atau =

dengan:
1
A = 2 = 2 = luas permukaan penghantar (m2, cm2)
4
= panjang penghantar (m, cm)
= 2 1 = perbedaan suhu ()

H = = hantaran kalor = jumlah kalor yang mengalir tiap satuan waktu (joule/s m , kal/s cm )

Koefisien konduksi termal suatu benda juga disebut konduktivitas termal.benda yang mempunyai
koefisien termal besar disebut konduktor. Sebaliknya, benda yang mempunyai koefisien koknduksi
termal kecil disebut isolator.

Dalam kehidupan sehari-hari, perpindahan kalor scara konduksiterjadi katika memasak air, dengan
panci alumunium sebagai perantara logam (zat padat).

One Stop Education Center For Your Future 57


MODUL FISIKA
SMA KELAS 10
TELESCOPE LEARNING CENTER

2. Perpindahan kalor secara konveksi


Konveksi adalah perpindahan kalor disertai dengan perpindahan partikel-partikel zat perantara Karena
adanya perbedaan rapat massa. Sebagai zat perantaranya adalah zat cair atau gas.
Besar kalor yang mengalir tiap satuan waktu.

H h A T

dengan
A = luas permukaan fluida (m2,cm2)
= perubahan suhu ()
Q
H = kalor yang mengalir tiap satuan waktu (Joule/s, Kal/s)
t
h = koefisien knveksi (joule/s m2, Kal/s cm2 )

Penerapan perpindahan kalor secara konveksi pada tungku-tungku pabrik yang menggunakan cerobong
asap dan pendingin kendaraan bermotor yang menggunakan kompresor.

3. Perpindahan kalor secara radiasi


Radiasi adalah perpindahan kalor secara pancaran tanpa melalui zat perantara (tanpa melalui bahan),
yaitu berupa gelombang elektormagnet.
Berdasarkan hokum stefan-boltzman dinyatakn bahwa jumlah energiyang dipancarkan tiap satuan luas
dan tiap satuan waktu berbanding lurus dengan pangkat empat suhu mutlaknya.

= 4

dengan:

W = = energi yang dipancarkan tiap satuan luas tiap satuan waktu (joule/m2 s = watt/m2 k4)

T = suhu mutlak (K)
= tetapan Stefan-boltzman (5,67 10-8 watt/m2 k4)
E = emisivitas (tanpa satuan) 0< e 1.

Apabila = 1, maka benda hitam sempurna sebagaipenyerap dan pemancar energy terbaik; sedangkan
jika = 0, maka benda merupakan penyerap terburuk, tetapi pemantul sempurna.
Apabila suhu disekeliling benda yang berpijar T2 maka besar energi yang dipancarkan:

= (T14T24)

1. Tujuh puluh derajat farenheit sama dengan b. 20oR


a. 25oR c. 298 K

58 One Stop Education Center For Your Future


TELESCOPE LEARNING CENTER MODUL FISIKA
SMA Kelas 10

d. 45oC e. 48oX
e. 5oC
8. Termometer A telah ditera dan menunjukan
2. Suhu pada termometer skala celcius (C) angka -30o pada titik beku air dan 90o pada titik
menunjukan P kalisuhu farenheit (F). besar didih Air. Suhu 60o A sama dengan .
suhu masing-masing thermometer itu adalah a. 20oC
.. b. 45oC
a. C = P dan F = P c. 50oC
9 9 d. 75oC
b. = dan =
32 325
15 15
e. 80oC
c. = ( ) dan = ( )
9 9
160 5 120 9. Dalam system SI, satuan kalor jenis suatu benda
d. = dan = 5
1 9 1
9 adalah.
160 160 a. joule/kg oC
e. = dan =
59 59
b. joule/kg K
c. kal/g oC
3. Suhu pada sakla farenheit terbaca sama dengan
d. erg/g oC
skala celcius pada suhu..
e. erg/gk
a. -72oC
b. -40oC
10. Satu gram air pada suhu 40oC dicampur dengan
c. -32oC
1 gram air yang bersuhu 80oC. Suhu akhir
d. -49oC
campuran nya adalah.
e. 0 K
a. 30oC
b. 40oC
4. Sebuah benda bersuhu 27oC dinaikan sebesar
c. 50oC
27oC. Jika keadaan tersebut dinyatakan dalam
d. 60oC
skala Kelvin, maka
e. 70oC
a. suhu mula-mula 300 K, naik 27 K
b. suhu mula-mula 300 K, naik 300 K
11. Jumlah kalor yang dibutuuhkna suatu benda
c. suhu mula-mula 273 K, naik 27 K
untuk menaikan suhu sebesar 1oC disebut..
d. suhu mula-mula 27 K, naik 300 K
a. kalor uap
e. suhu mula-mula 327 K, naik 27 K
b. kalor lebur
c. kalor jenis
5. Suhu suatu ruangan untuk menyimpan alat ukur
d. kapasitas kalor
adalah 20oC. besaran ini ekuivalen dengan.
e. kalor
a. 36oF
b. 18oR
12. Benda yang melepas kalor suhunya..
c. 4oF
a. naik
d. 293 K
b. mula-mula turun lalu naik
e. 293oR
c. tetap
d. turun
6. Suhu tiga macam cairan bermassa sama A,B,
e. mula-mula naik lalu turun
dan C masing-masing adalah 10oC, 20oC, dan
30oC. A dan B dicampur suhunya menjadi
13. Banyaknya air bersuhu 25oC yang harus
16oC, sedangkan B dan C dicampur suhunya
dicampurkan dengan 2L air bersuhu 100oC agar
menjadi 24oC. Jika A dan C dicampur maka
suhu akhir air 40oC ( = 1/3 dan
suhunya menjadi
a. 10oC = 1 / ) adalah..
b. 16oC a. 6L
c. 20oC b. 8L
d. 25oC c. 10L
e. 30oC d. 12L
e. 16L
7. Sebuah termometer X menunjukan bahwa air
membeku pada suhu 20oX dan mendidih pada 14. Kalor jenis suatu benda tergantung dari
suhu 100oX. Suhu 30oC pada termometer a. banyaknya kalor yang diserap benda
celcius akan bernilai . Pada termometer X. b. massa benda
a. 22oX c. kenaikan suhu benda
b. 25oX d. jenis benda
c. 26oX e. suhu benda mula-mula
d. 44oX

One Stop Education Center For Your Future 59


MODUL FISIKA
SMA KELAS 10
TELESCOPE LEARNING CENTER

15. Dalam sistem SI, satuan kalor adalah. Massa zat padat tersebut adalah.
a. kalori a. 45 g
b. joule b. 58 g
c. kilokalori c. 60 g
d. watt d. 75 g
e. joule Kelvin e. 80 g

16. Es mempunyai kalor jenis 0,5 kal/g oC. 21. Titik didih suatu gas cair selalu sama
Sebanyak 10g Es pada suhu 0oCdiberi kalor dengan..
sebanyak 1000 kalori. Apabila kalor lebur es 80 a. titik lebur
kal/g, air yang dihasilkan mempunyai suhu. b. titik beku
a. 0oC c. titik kritis
b. 10oC d. titik embun
c. 20oC e. titik jenuh
d. 40oC
e. 100oC 22. Jika 75 gram air yang suhunya 0oC dicampur
dengan 50 gram air yang suhunya 100 oC, suhu
17. Apabila suatu zat mempunyai kalor jenis besar, akhir Campuran nya adalah.
maka benda itu. a. 25oC
a. lambat mendidih b. 40oC
b. cepat mendidih c. 60oC
c. lambat melebur d. 65oC
d. cepat naik suhunya jika dipanaskan e. 75oC
e. lambat naik suhunya jika dipanaskan
23. Sepotong es bersuhu 0C dirnasukkan ke dalam
18. Sebanyak a gram es -15oC dicamour dengan b 600 g air yang bersuhu 40C Setelan terjadi
gram air bersuhu 20oC sehingga menghasilkan keseirnbangan, dihasilkan suhu akhir 0C.Jika
Suhu campuran 5oC. Jika kalor lebur es 80 kal/g kalor jenis air 1 kal/gC dan kalor lebur es 80
dan kalor jenis es 0.5 kal/g oC. Perbanfingan a/b kal/g, maka rnassa es yang melebur seiuruhnya
adalah adalah
a. 3/17 a. 0,30 kg
b. 1/6 b. 0,25 kg
c. 3/18 c. 0,20 kg
d. 1/2 d. 0,15 kg
e. 3/19 e. 0,10 kg

19. Sepotong alumunium yang massanya 0,2 kg dan 24. Satu kalori adalah kalor yang diperlukan
suhunya 25oC dipanaskan hingga 75oC. Jika oleh
kalor jenis alumunium 840 joule/kg oC, kalor a. 1 g air agar suhunya naik 1F
yang diserapnya adalah. b. 1 kg air agar suhunya naik 1C
a. 8.000 joule c. 1 g zat agar suhunya naik 1C
b. 8.200 joule d. 1 kg zat agar suhunya naik 1C
c. 8.300 joule e. 1 g air agar suhunya naik 1C
d. 8.400 joule
e. 8.600 joule 25. Pada termorneter X titik beku air 60X dan titik
didih air 260X. Jika suatu benda diukur dengan
termorneter reamur suhunya rnenunjukkan
40R, suhu air yang diukur dengan termorneter
X akan rnenunjukkan angka ....
20. Grafik berikut menunjukan hubungan antara a. 120
kenaikan suhu (T) dengan kalor (O) yang b. 140
diserap oleh suatu zat padat yang mempumyai c. 160
kalor Iebur 80 kal/Q. d. 180
e. 200

26. Air akan rnernbeku di bawah suhu 0C jika ....


a. ditambah gararn
b. didinginkan secara perlahan-lahan
c. tekanan dinaikkan
d. tekanan diturunkan

60 One Stop Education Center For Your Future


TELESCOPE LEARNING CENTER MODUL FISIKA
SMA Kelas 10

e. permukaan air diperluas d. 0,0475 rnm


e. 0,00475 mm
27. Es sebanyak m gram bersuhu 0C dimasukkan
ke dalarn air bermassa 330 g dan bersuhu 20C 32. Oleh karena suhunya ditingkatkan dari 0C
yang dlietakkan pada sebuah bejana. Bejana menjadi 100 C, sebatang baja yang panjangnya
dianggap tidak rnenyerap/rnelepas kalor dan 1 m bertambah panjang 1 mm. Pertarnbahan
semua es rnencair serta suhu kesetimbangan panjang batang baja lain yang panjangnya 6 m
termal dicapai pada suhu 5C. Massa seluruh es apabila dipanaskan dan 0C sampai 12C
adalah .... (Les = 80 kal/g dan Cair = 1kal/g adalah
C) a. 0,24 mm
a. 60 g b. 0,5 mm
b. 68 g c. 0,6 mm
c. 75 g d. 0,72 mm
d. 80 g e. 1,2 mm
e. 170 g
33. Pelat besi pada suhu 20oC memiliki ukuran
28. Teh panas yang rnassanya 20 g pada suhu T seperti gambar berikut.
dituangkan ke dalam Cankir bermassa 290 g Apabila suhunya dinaikan
dan bersuhu 20C. Jika suhu kesetirnbangan menjadi 100oC dan koefisien
termal 36C dan panas jenis air teh 8 klai panas muai panjang besi 1,1 10-
jenis Cangkir, suhu air teh mula-mula 7 o
/ C, luasnya sekarang
adalah.. menjadi.
a. 50C a. 4,0000106 m2
b. 55C b. 4,0000140 m2
c. 65C c. 4,0000376 m2
d. 75C d. 4,0000704 m2
e. 80C e. 4,0000726 m2

29. Air sebanyak 60 g bersuhu 90C dicampurkan 34. Selembar pelat terbuat dari perunggu seperti
dengan 40 g air bersuhu 25C Jika tidak ada gambar dibawah ini.
faktor lain yang mempengaruhi proses ini, suhu Diketahui = 1,8
akhir campurannya adalah 106 1 pada suhu
a. 15,4C 0oC. jika pelat
b. 23,0C tersebut dipanaskan
c. 46,0C sampai 80oC,
d. 64,0C pertambahan luas permukaan pelat tersebut
e. 77,0C adalah..
a. 1,8 105 2
30. Ke dalarn kalorimeter yang berisi es sebanyak b. 3,6 105 2
36 g pada suhu -6C, dituangkan alkohol c. 14,4 105 2
bersuhu 50C seningga rnenyebabkan suhu d. 27,6 105 2
akhir menjadi 8C. Jika kapasitas kalor e. 57,6 105 2
kalorimeter 27 kal/K kalor jenis es 0,5 kal/g C,
kalor lebur es 80 kal/g, dan kaior jenis alkohol, 35. Tabel berikut ini menunjukan pemuaian dari 5
58 kal/gC maka massa alkohol yang macam zat. Jika x = koefisien muai panjang,
dituangkan adalah.. 0 = panjang mula-mula, dan = kenaikan
a. 108 g suhu maka zat yang pemuaianya terbesar
b. 150 g adalah
c. 200 g Jenis (-oC) l0 (m) T (oC)
d. 288 g Zat
e. 300 g
a. 1 x y z
b. 2 2x 2y z
31. Batang kuningan mernpunyai panjang 100 Cm
c. 3 x y 2z
pada suhu 25C. Pertambanan panjang batang
d. 4 3x 2y z
kuningan itu jika suhunya dinaikkan menjadi
e. 5 2x y 3z
50C dengan koefisien muai panjang kuningan
19 1010/C adalah
36. Jika koefisien muai panjang = p dan koefisien
a. 0,00475 cm
muai ruang = q, diperoleh hubungan untuk satu
b. 0,0475 cm
jenis logam adalah..
c. 0,475 crn

One Stop Education Center For Your Future 61


MODUL FISIKA
SMA KELAS 10
TELESCOPE LEARNING CENTER

a. =3 40. Suatu gas menmpati volume 100cm3 pada suhu


1 0oC dan tekanan 1 atm. Apabila suhunya
b. =
3
menjadi 50oC sedangkan tekanan menjadi 2
c. =3
1 atm, volume gas menjadi.
d. = a. 118,3 cm3
2
e. =2 b. 84,5 cm3
c. 59,2 cm3
37. Suatu ruangan tertutup berisi gas. Jika gas d. 45,5 cm3
dipanaskan pada proses isotermal ternyata e. 38,4 cm3
volumenya diperkecil menjadi 1/4 kali, tekanan
gas menjadi 41. Suatu gas bervolume 5 liter, tekanan 1 atm, dan
1
a. kali suhu 87C ada dalam ruang tertutup. Apabila
4
volumenya dijadikan setengah semula dan suhu
b. tetap
diturunkan menjadi 27C tekanan berubah
c. 4 kali
d. 8 kali menjadi semula.
5
1
e. kali a.
3
8 3
b.
2
38. Hukum boyle dinyatakan dalam bentuk grafik 3
c.
dibawah ini. Bagan yang benar adalah.. 4
2
d.
3
3
e.
5
a.
42. Gas berada dalam ruang tertutup dengan
volume M tekanan P, dan suhu T Apabila
volumemya mengalami perubahan menjadi 5
kali semula dan suhunya dinaikan menjadi 4
kali semula, tekanan gas menjadi .......
b. a. 8 P
b. 2 P
1
c. P
2
1
d. P
4
c. 1
e. P
8

43. Dua batang Iogam yang sama ukurarnya, tetapi


terbuat dari bahan yang berbeda disambungkan
d. seperti gambar berikut.

Jika konduktivitas termal Iogam A = 4 kali


konduktivitas Iogam B, Suhu pada sambungan
e. kedua logam tersebut adalah..
a. 45oC
b. 30oC
c. 35oC
39. Sejumlah gas dalam tabung berpenghisap d. 30oC
dipanaskan dari 27oC hingga 87oC. tambahan e. 25oC
volume gas Pada tekanan tetap adalah..kali
volume semula 44. Faktor-faktor berikut ini yang tidak
1
a. mempengaruhi laju perpindahan kalor secara
5
1 konduksi pada sebuah logam adalah ....
b.
6
1
a. panjang penghantar
c. b. luas penampang
7
d.
1 c. emisivitas
8 d. perbedaan suhu
1
e. e. konduktivitas termal
16

62 One Stop Education Center For Your Future


TELESCOPE LEARNING CENTER MODUL FISIKA
SMA Kelas 10

45. Sejumlah gas mengalami proses isotermal, berikut ini.


sehingga tekanannya menjadi 2 kali tekanan Apabila koefisien konduktivitas logam p = 1/2
semula maka volumenya menjadi kali koefisien konduktivitas logam Q dan AC =
a. 4 kali semula 2 CB maka sambungan di C(T a) adalah
b. 2 kali semula a. 38oC
c. tetap b. 40oC
d. 1/2 kali semula c. 54oC
e. 1/4 kali semula d. 70oC
e. 80oC
46. Dua batang penghantar mempunyai panjang dan
luas yang sama disambung menjadi satu seperti 50. Sebuah jendela kaca yang mempunyai ukuran
gambar berikut ini. 200 cm 150 cm dan tebal 6 mm bersuhu 30 K
pada permukaan luarnya. Jika suhu permukaan
dalam 20 K dan koefisien konduksi kaca p
Koefisien konduksi termal B = 2 kali koefisien kal/m s K maka jumlah kalor yang masuk tiap
konduksi termal A. suhu pada sambunganya menit adalah ....
(Ta) adalah. a. 5p kkal
a. 30oC b. 50p kkal
b. 35oC c. 100p kkal
c. 40oC d. 200p kkal
d. 45oC e. 300p kkal
e. 50oC

47. Dua batang logam P dan Q sejenis, mempunyai


perbandingan luas 2 : 1 dan panjang berbanding
4: 3. Apabila beda suhu ujung-ujung kedua
batang sama, jumlah rambatan kalor tiap satuan
waktu pada P dan Q adalah
a. 2 : 3
b. 3 : 2
c. 8 : 3
d. 3 : 8
e. 6 : 1

48. Jumlah kalor yang dipancarkan oleh benda yang


berpijar dengan suhu lebih besar dari 0 K
berbanding lurus dengan.
a. suhunya
b. suhu seklilingnya
c. mass benda
d. luas permukaan benda
e. pangkat dua suhu mutlak

49. Dua batang logam P dan Q dengan Iuas


permukaan sama dihubungkan seperti gambar

One Stop Education Center For Your Future 63


MODUL FISIKA
SMA KELAS 10
TELESCOPE LEARNING CENTER

A. Pendahuluan
Optika geometri adalah ilmu yang membahas tentang sifat-sifat cahaya
Sifat-sifat Cahaya yang dipelajari meliputi
1. Pemantulam cahaya
2. Pembiasan cahaya
3. Alat-alat optik

Cahaya merupakan gelombang elektromagnetik yang dapat merambat tanpa medium (dapat merambat dalam
hampa udara).

Berkas cahaya dibedakan menjadi 3, yaitu:


1. Berkas cahaya konvergen (mengumpul)
2. Berkas cahaya divergen (menyebar)
3. Berkas cahaya parallel (sejajar)

B. Pemantulan Cahaya
Pemantulan cahaya dapat terjadi pada:
a. permukaan datar pada cermin datar
b. permukaan lengkung pada cermin cekung dan cermin cembung.
Pemantulan cahaya pertama kali diselidiki oleh snellius, hasil percobaanya dikenal dengan hukum snellius
yang menyatakan
1. sinar datang, garis normal, dan sinar pantul terletak pada satu bidang datar (batas).
2. sudut datang sama dengan sudut pantul.

N = garis normal
i = sudut datang
r = sudut pantul
AB = sinar datang
BC = sinar pantul

1. Pemantulan pada cermin datar

B = benda nyata (positif)


B = batangan maya (negatif)
OB = s = jarak benda ke cermin
OB = s = jarak bayangan ke cermin

Sifat-sifat bayangan yang terjadi pada cermin datar, sebagai berikut


- Jarak bayangan ke cermin datar = jarak benda ke cermin datar (s' = s).
- Tinggi bayangan same dengan tinggi benda (h = h).

- perbesaran bayangan = | | = | | = 1.

- jika benda nyata (positif) maka bayangan maya (negatif)

Apabila tinggi orang h, agar dapat melihat seluruh bayanganya Maka tinggi cermin datar yang
digunakan:

1
= ( )
2

dengan: C = tinggi cermin datar (m,cm)


h = tinggi orang (m,cm)
x = jarak mata ke kepala 9m,cm)

64 One Stop Education Center For Your Future


TELESCOPE LEARNING CENTER MODUL FISIKA
SMA Kelas 10

Apabila dua buah cermin datar membentuk sudut , maka banyak bayangan yang terbentuk adalah

360
= 1

dengan:
= sudut antar dua buah cermin datar
n = banyak bayangan

2. Pemantulan pada cermin lengkung


Cermin lengkung terdiri dari:
1. cermin cekung
2. cermin cembung

Persamaan berlaku pada lengkung adalah


dengan:
1 1 1 1
f = jarak titik api atau jarak fokus ( R) (m, cm)
= + 2
R = jari-jari kelengkungan cermin (m, cm)
s = jarak benda ke cermin (m, cm)
s' = jarak bayangan benda ke cermin (rn, cm)
=[ ]=[ ]
h = tinggi benda (m, cm)
h = tinggi bayangan (m, cm)
M = perbesaran bayangan (m, cm)

Perjanjian pada cermin /cekung


- Benda nyata jika berada di depan cermin dan benda maya jika berada di belakang cermin.
- Bayangan nyata jika berada di depan cermin dan bayangan maya (semu) jika berada di belakang
cermin

a. Pematulan Cahaya Pada Cermin Cekung

Sifat-sifat cermin cekung sebagai berikut.


mengumpulkan sinar (konvergen).
jari-jari dan fokus bernilai positif.
ruang 1,2, dan 3berupa ruang nyata Karena berada di depan cermin
ruang 4 berupa ruang maya terletak dibelakang cermin

M = pusat kelengkungan cermin


F = titik fokus
OM = R = 2f
1
OF =f=
2

Nomor ruang benda + nomor ruamg bayangan = 5


Jika benda berada di ruang 2 atau 3 maka bayangan pasti nyata dan terbalik.
Jika benda berada di ruang 1 maka bayangan pasti maya, tegak, dan diperbesar.

Sinar-sinar istimewa pada Cermin Cekung:


1. Sinar datang sejajar sumbu utama dipantulkan melalui titik fokus.
2. Sinar datang melalui titik fokus dipantulkan sejajar sumbu utama.
3. Sinar datang melalui pusat kelengkungan cermin dipantulkan kembali.

Untuk melukis bayangan Cukup memggunakan dua sinar istimewa.

One Stop Education Center For Your Future 65


MODUL FISIKA
SMA KELAS 10
TELESCOPE LEARNING CENTER

b. Pemantulan Cahaya Pada Cermin Cembung


Sifat-sifat Cermin Cembung sebagai berikut.
Menyebarkan sinar (divergen).
Jari-jari dan fokus bemilai negatif
Ruang 1, 2, dan 3 bersifat maya karena terletak di belakang cermin.
Ruang 4 berupa ruang nyata karena terletak di depan cermin.
Jika benda berada di depan cermin cembung maka bayangan maya,
tegak, dan diperkecil.

Sinar-sinar istimewa pada Cermin Cembung:


1. Sinar datang sejajar sumbu utama akan dipantulkan seolah-olah dari titik fokus.
2. Sinar datang menuju titik fokus akan dipantulkan sejajar sumbu utama.
3. Sinar datang menuju pusat kelengungan akan dipantulkan seolah-olah dari pusat kelengkungan.

C. Pembiasan Cahaya
Pembiasan cahaya terjadi jika cahaya merambat pada dua medium yang berbeda indeks biasnya.

hukum tentang pembiasan


1. Sinar datang, garis normal, dan sinar bias terletak pada satu bidang
batas.
2. Perbamdingan antara sinus sudut datang dengan sinus sudut bias
adalah tetap.
i = sudut datang AB = sinar datang
r = sudut bias BC = sinar bias
N = garis normal

sin 2
= 12 =
sin 1

1 1 = 2 2
1
= 2 , Karena = 1 = 2 maka;
2 1
1 1
= 2
2 2 1
1 2
= atau 1 1 = 2 2
1

sin 2 1 1
= = =
sin 1 2 2

dengan:
i = sudut dating (o)
r = sudut bias (o)
n1 dan n2 = indeks bias mutlak medium 1 dan 2
1 2 = panjang gelombang pada medium 1 dan 2 (M)
n12 = indeks bias relatif medium 2 terhadap medium 1

Jika medium 1 adalah udara maka v1 = c dan n1 = 1 sehingga


2 =
2

dengan:
c = kecepatan cahaya di udara (3 x 108 m/s)

Jadi, apabila cahaya merambat pada dua medium yang berbeda indeks bias maka frekuensi nya tetap,
tetapi panjang gelombang dan kecepatanya berubah.

66 One Stop Education Center For Your Future


TELESCOPE LEARNING CENTER MODUL FISIKA
SMA Kelas 10

D. Pemantulan sempurna
Pemantulan sempurna dapat terjadi , jika
cahaya merambat dari medium rapat ke renggang (n1 > n2),
sudut datang > sudut kritis (I > ik).

Sudut kritis adalah sudut datang yang menghasilkan sudut bias 90o.

2 ik = sudut kritis (o)


sin = n1 dan n2 = indeks bias mutlak
1

Contoh pemantulan sempurna, antara lain


gejala terjadinya fatamorgana,
berlian akan tampak berkilau,
jalan yang beraspal nampak berair saat tengah hari jika terkena sinar matahari saat tengah hari.

E. Pembiasan pada Dua Bidang Batas


1. Pembiasan pada Kaca Plan-Paralel

i1 = r2 dan r1 = i2
sinar masuk // sinar keluar (AB // CD)

Pergeseran sinar

sin(1 1 )
=
cos 1

dengan:
d = tebal kaca (m, cm)
t = CE = pergeseran sinar (m, cm)
i1 = sudut datang pada bidang batas 1
r1 = sudut bias pada bidang batas 1

2. Pembiasan pada Prisma

= 1 + 2
= 1 + 2
= sudut pembias
Dtotal = sudut deviasi total
Apabila terjadi deviasi minimum, maka
1 = 2 dan 1 = 2
1
= 21 1 =
2
1
= 21 1 = ( + )
2
Dengan menerapkan Hukum Snellius diperoleh:

sin 1
12 =
sin 1
1
sin2( +)
12 = 1
sin
2

dengan:
2
n12 = indeks bias relatif prisma terhadap medium 1 ( )
1
n2 = indeks bias prisma
n1 = indeks bias medium
Dmin = sudut deviasi minimum

Jika besar sudut pembias () < 15o maka:


= (12 1)

One Stop Education Center For Your Future 67


MODUL FISIKA
SMA KELAS 10
TELESCOPE LEARNING CENTER

3. Pembiasan pada Satu Bidang Lengkung

1 2 2 1

+
=

dengan:
s = OB = jarak benda ke bidang Iengkung (m, cm)
s = OB = jarak bayangan ke bidang Iengkung (m, cm)
R = OM = jari-jari kelengkungan (m, cm)
n1 = indeks bias medium
n2 = indeks bias bidang lengkung

Catatan:
Apabila permukaan bidang batas cembung dilihat dari
arah sinar datang jari-jari positif (R+).
Apabila permukaan bidang batas cekung dilihat dan
arah sinar datang jari-jari negatif (R-).
Apabila permukaan bidang batas datar jari-jarinya tak
terhingga (R~).

F. Pembiasan pada Lensa Tipis


Lensa tipis adalah benda bening yang tembus cahaya, mempunyai dua buah permukaan dengan jari-jari
kelengkungan R1 dan R2, dan ketebalan lensa dianggap nol.

Rumus untuk lensa tipis


1 1 2 1 1
+ =( 1) ( + )
1 1 2
1 2 1 1
=( 1) ( + )
1 1 2

dengan:
n1 = indeks bias medium
n2 = indeks bias lensa
R1 dan R2 = jari-jari kelengkungan lensa (m, cm)
S = jarak benda ke lensa (m, cm)
s = jarak bayangan ke lensa (m, cm)
f = jarak titik fokus lensa (m, cm)

Catatan:
Benda di depan lensa nyata dan benda di belakang lensa maya.
Bayangan di depan lensa maya dan bayangan di belakang lensa nyata.
Nomor ruang benda + nomor ruang bayangan = 5.

1. Jenis-Jenis Lensa
a. Lensa Cembung
Lensa cembung disebut lensa positif atau lensa konveks. Sifat-sifat lensa cembung, antara lain:
Mengumpulkan sinar (konvergen).
Jari-jari total dan fokus bernilai positif.

b. Lensa Cekung
Lensa cekung juga disebut lensa negatif atau lensa divergen. Sifat-sifat lensa cekung, antara lain:
Menyebarkan sinar.
Jari-jari total dan fokus bernilai negatif.

68 One Stop Education Center For Your Future


TELESCOPE LEARNING CENTER MODUL FISIKA
SMA Kelas 10

2. Pembagian Ruang pada Lensa


a. Lensa Cembung

Ruang benda nyata 1, 2, dan 3


Ruang benda maya = 4
Ruang bayangan nyata I, II, dan III
Ruang bayangan maya IV

b. Lensa Cekung

Ruang benda maya 1, 2, dan 3


Ruang benda nyata 4
Ruang bayangan nyata IV
Ruang bayangan maya I, II, dan III

c. Sinar-Sinar Istimewa pada Lensa Cembung


1. Sinar datang sejajar sumbu utama dibiaskan melalui titk
fokus.
2. Sinar datang melalui titik fokus dibiaskan sejajar dengan
sumbu utama.
3. Sinar melalui pusat sumbu optik diteruskan.

d. Sinar-Sinar Istimewa pada Lensa Cekung


1. Sinar datang sejajar sumbu utama akan dibiaskan seolah-olah
dari titik fokus.
2. Sinar menuju titik fokus akan dibiaskan sejajar sumbu utama.
3. Sinar datang menuju pusat sumbu optik akan diteruskan.

Apabila benda berada di depan lensa cekung maka bayangannya


maya, tegak, dan diperkecil.

3. Kekuatan Lensa (P)


Kekuatan lensa merupakan daya bias lensa yang mempunyai satuan dioptri (D).
Semakin besar jarak titik fokus lensa, maka daya biasnya semakin kecil, yang dinyatakan dengan
persamaan:
100
=

dengan: f = jarak titik fokus (cm)


atau
1
=

f = jarak titik fokus lensa (m)


P = kekuatan lensa (dioptri (D))

Lensa gabungan
Jika beberapa buah lensa diletakkan berurutan dengan sumbu utama berimpit, maka jarak titik fokus
gabungan:

1 1 1

= + +
1 2

Kekuatan lensa gabungan

= 1 + 2 +

dengan:
fgab = jarak fokus lensa gabungan (cm)
Pgab = kekuatan lensa gabungan (dioptri)

One Stop Education Center For Your Future 69


MODUL FISIKA
SMA KELAS 10
TELESCOPE LEARNING CENTER

G. Alat-Alat Optik
Alat-alat optik merupakan alat bantu yang digunakan untuk mengamati benda yang sukar diamati secara
langsung oleh mata.
Beberapa contoh alat-alat optik, yaitu:
1. mata dan kacamata,
2. lup,
3. mikroskop,
4. teropong.

1. Mata dan kacamata


Mata memiliki jarak penglihatan yang jelas pada daerah yang dibatasi oleh dua jarak, yaitu
Punctum Proximum (titik dekat) = PP adalah jarak terdekat yang masih dapat dilihat oleh mata
dengan berakomodasi maksimum. Pada mata normal PP adalah 25 cm.
Punctum Remotum (titik jauh) PR adalah jarak terjauh yang dapat dilhat oteh mata dengan tidak
berakomodasi. Pada mata normal PR adalah (tak terhingga).

a. Mata Normal (Emetrop)


Mata normal memiliki ciri-ciri, sebagai berikut.
Titik dekat 25 cm, mata berakomodasi maksimum.
Titik jauh tak terhingga dan mata tidak berakomodasi.
Bayangan jatuh di retina (bintik kuning).

b. Cacat Mata (Ametrop)


1. Miopi (Rabun Jauh)
PP < 25cm dan PR < ~.
Bayangan jatuh di depan retina.
Agar dapat melihat dengan normal harus dibantu
dengan lensa cekung (memakai kacamata negatif).
100
= atau =

dengan:
PR = jarak terjauh yang dapat dilihat oleh mata miopi
P = kekuatan kacamata (dioptri)

2. Hipermetropi (Rabun Dekat)


PP > 25cm dan PR = ~.
Bayangan jatuh di belakang retina.
Agar dapat melihat dengan normal harus dibantu
dengan kacamata positif (lensa cembung).
100
= 4

100
=

P = kekuatan lensa (D)


PP = titik dekat mata hipermetropi
f = jarak fokus (cm)

3. Presbiopi (Rabun Tua)


PP > 25cm dan PR > ~.
Bayangan jatuh di belakang retina, akibat daya akomodasi berkurang.
Agar dapat melihat dengan normal harus dibantu dengan kacamata berlensa rangkap (bifokal).

2. Lup (Kaca Pembesar)


Terdiri dan satu lensa cembung.
Benda terletak antara titik pusat lensa dan titik fokusnya (di ruang 1).
Bayangannya maya, tegak, dan diperbesar di ruang 4.
Berfungsi untuk memperbesar bayangan.

70 One Stop Education Center For Your Future


TELESCOPE LEARNING CENTER MODUL FISIKA
SMA Kelas 10

a. Pembentukan Bayangan pada Lup

OB = s
OB = -s (maya)

b. Perbesaran sudut Lup

tan ( )
= = ( =
tan )

dengan:
Ma = perbesaran sudut
= sudut penglihatan mata tanpa lup
= sudut pengrhatan mata dengan lup
s = jarak benda ke lup
s = jarak bayangan ke lup
Nilai s = -x maka kita peroleh:
1 1 1
= +

1 1 1 1 1 1 1 +
= + () = () =

Jika up menempel dengan mata saat mengamati suatu objek (d = 0), maka:
Pada mata berakomodasi maksimum, nilai x = PP, sehingga

= ; =
+1

Pada mata tidak berakomodasi, nilai s = f sehingga



= ; = ~

Pada mata berakomodasi pada jarak x, berlaku



= + ; =

Jika ada jarak antara mata dengan up, maka perbesarannya:

1 1
= ( + + )
+ ( +)

di mana:
-s + d = PP, untuk mata berakomodasi maksimum.
-s + d = x, untuk mata tidak berakomodasi.
-s + d = PR, untuk mata berakomodasi pada jarak x.
dengan:
PP = titik dekat mata (m, cm)
X = jarak saat mata berakomodasi ke up (m, cm)
f = jarak titik api (m, cm)
Ma = perbesaran sudut
Lup sering dipergunakan oleh tukang reparasi jam.

One Stop Education Center For Your Future 71


MODUL FISIKA
SMA KELAS 10
TELESCOPE LEARNING CENTER

3. Mikroskop
Mikroskop adalah sebuah alat pembesar bayangan yang terdiri dari dua lensa cembung, yaitu lensa
objektif dekat dengan benda dan lensa okuler dekat dengan mata. Benda terhadap lensa objektit terletak
di ruang 2, sehingga bayangannya terbalik, nyata, dan diperbesar ( < 2 )
Benda terhadap lensa okuler berada di ruang 1, sehingga bayangannya maya, tegak, diperbesar.
Lensa okuler berfungsi sebagai lup.
Jarak fokus objektif < jarak fokus okuler (fob < fok)
Perbesaran linier mikroskop.


= [ ]

1 1 1
= +

1 1 1
= +

dengan:
100
fob = jarak fokus lensa objektif = kekuatan lensa objektif

100
fok = jarak fokus lensa okuler (m, cm) = = atau lensa okuler

sob = jarakbenda ke lensa objektif (m, cm)
sob = jarak bayangan terhadap lensa okuler (m, cm)
sok = jarak benda terhadap lensa okuler
sok = jarak bayangan terhadap lensa okuler
Mok = perbesaran lensa objektif
Mok = perbesaran lensa okuler

a. Pengamatan dengan Akomodasi Maksimum

O1B = sob

O1B = sok

O2B = sok

O2B = sok

Fob = titik fokus lensa objektif

Fok = titik fokus

Jika mata berakomodasi maksimum maka:

=
= +

= [ ( + 1)]

d = panjang mikroskop
Ma = perbesaran sudut
PP = jarak titik dekat mata

b. Pengamatan dengan tidak berakomodasi


Jika mata tidak berakomodasi maka bayangan yang dibentuk oleh lensa objektif tepat berada di titik
fokus lensa okuler, sehingga bayangan yang dibentuk lensa okuler berada jauh tak terhingga.

72 One Stop Education Center For Your Future


TELESCOPE LEARNING CENTER MODUL FISIKA
SMA Kelas 10

Jadi, jika mata mengamati objek dengan tidak berakomodasi maka


Sok = ~ dan Sok=fok

= +

= [ ]

4. Teropong Bintang
Teropong bintang tersusun atas dua lensa cembung, yaitu lensa
objektif dan lensa okuler.
Jarak fokus ensa objektif ebih besar daripada jarak fokus lensa okuler (fob > fok).
Benda yang diamati berada jauh takterhingga, sehingga bayangan jatuh di titik fokus lensa objektif
(sob = ~ dan sob = fob).
Digunakan untuk mengamati benda-benda luar angkasa.
Memperbesar sudut penglihatan agar benda tampak Iebih jelas dan dekat (bukan untuk
memperbesar).
Bayangan akhir yang dibentuk lensa okuler terbalik.

Perbesaran Sudut dan Panjang Teropong Bintang

1. Pada mata berakomodasi maksimum, berlaku:

=
= +

= [ ]

2. Pada mata tidak berakomodasi, berlaku:

= ~, =
= +

=

d = panjang teropong
Ma = perbesaran sudut

5. Teropong Bumi (Teropong Yojana)


Teropong bumi tersusun atas tiga lensa cembung, yaitu lensa objektif lensa pembalik, dan lensa okuler.
Fungsi lensa pembalik untuk membalikkan bayangan yang dibentuk oleh lensa objektif.
Digunakan untuk melihat benda-benda yang jauh di permukaan bumi.
Jarak fokus lensa objektif Iebih besar daripada jarak fokus okuler (fob > fok)

One Stop Education Center For Your Future 73


MODUL FISIKA
SMA KELAS 10
TELESCOPE LEARNING CENTER

Perbesaran Sudut dan Panjang Teropong Bumi

1. Pada mata berakomodasi maksimum, berlaku:


=
= + 4 +
+
= [ ( )]

2. Pada mata tidak berakomodasi, berlaku:

= ~ dan = dengan:
fp = jarak fokus lensa pembalik (m, cm)
= ~ dan = d = panjang teropong (m, cm)
Ma = perbesaran sudut
= + 4 + PP = titik dekat mata

6. Teropong Panggung
= (Teropong
Tonil)
Teropong panggung tersusun
atas dua buah lensa, yaitu lensa cembung sebagai objektif dan lensa
cekung sebagai okuler.
Jarak fokus objektif lebih besar daripada jarak fokus okuler (fob > fok)
Perbesar sudut untuk mata tidak berakomodasi
Sok = ~ dan sok = fok

= +

= [ ]

1. Seberkas cahaya jatuh pada cermin datar a. 2 kali


dengan sudut datang 40o. Cahaya akan b. 3 kali
mengalami pembelokan dan arah semula c. 4 kali
sebesar... d. 5 kali
a. 90 e. 6 kali
b. 80
c. 60 4. Dua bidang cermin datar A dan B mem-
d. 20 bentuk sudut 65. Seberkas cahaya laser
e. 50 datang pada cermin A dengan sudut datang
30o, besar sudut yang dibentuk oleh berkas
2. Sebuah titik cahaya terletak di depan dua cahaya datang pada cermin A dengan cahaya
cermin datar yang membentuk sudut 60. pantul pada cermin B adalah . . .
Pada cermin tersebut akan terbentuk a. 95o
bayangan sebanyak.. . b. 85o
a. 2 c. 75o
b. 3 d. 65
c. 4 e. 55
d. 5
e. 6 5. Jari-jari kelengkungan sebuah cermin cekung
berukuran 6 meter. Benda nyata diletakkan 3
3. Dua bidang cermin datar disusun berhadapan meter di depan cermin tersebut, letak
dengan jarak 8 cm. Sebuah titik terletak di bayangannya adalah . .. .
tengah-tengah kedua cermin itu dan sinar- a. 2,0 meter
sinar dan titik benda dipantulkan berturut- b. -1,5 meter
turut oleh kedua cermin sampai membentuk c. 1,2 meter
bayangan akhir. Banyaknya pemantulan sinar d. 0,5 meter
sehingga jarak titik benda dengan bayangan e. tak terhingga
terakhir 40 cm adalah . . . .

74 One Stop Education Center For Your Future


TELESCOPE LEARNING CENTER MODUL FISIKA
SMA Kelas 10

6. Di depan cermin pada jarak 60 cm diletakkan 12. Jika indeks bias intan = 2 dan indeks bias
benda sehingga dihasilkan bayangan tegak udara = 1, besar sudut batasnya adalah
pada jarak 90 cm dan bendanya. Jan-jan a. 60
kelengkungan cermin dan jenis cermin adalah b. 53
.... c. 45
a. 40 cm, cembung d. 37
b. 40 cm, cekung e. 30
c. 120 cm,cembung
d. 120 cm, cekung 13. Bayangan yang dibentuk oleh sebuah cermin
e. 180 cm, cembung datar dan orang yang berdiri di depan cermin
bersifat. . . .
7. Benda di depan cermin cembung akan a. nyata, karena bayangan dilalui cahaya
menghasilkan bayangan . . . b. nyata, terletak di belakang cermin
a. nyata diperkecil c. maya, karena bayangan tidak dilalui
b. maya diperbesar cahaya
c. maya diperkecil d. nyata, terbalik, sama besar
d. nyata diperbesar e. maya, terbalik, sama tinggi
e. nyata sama besar
14. Seberkas sinar datang dan suatu medium ke
8. Panjang fokus sebuah cermin cekung 24 cm. udara. Jika sudut datang lebih besar dari 45,
Jika bayangan yang terbentuk maya setinggi maka sinar terpantul sempurna. Indeks bias
6 cm berada 8 cm, maka jarak benda adalah . medium adalah . . . .
... 3
a.
2
a. 12 cm
b. 6 cm b. 2
c. 5 cm c. 3
d. 4 cm d. 22
e. 3 cm e. 1

9. Sebuah benda diletakkan di depan cermin 15. Suatu sinar datang tegak urus pada salah satu
cekung yang berjari-jari 12 cm. Bayangan sisi prisma yang indeks biasnya 1,5 dengan
yang dihasilkan nyata diperbesar 1,5 kali. sudut bias 30. Besar sudut deviasinya adalah
Jarak benda itu terhadap cermin adalah . . . . ....
a. 25 cm a. 18,59
b. 20 cm b. 14,30
c. 15 cm c. 14
d. 10 cm d. 13o
e. 5 cm e. 10,53

10. Berkas sinar-sinar yang datang dan satu titik 16. Berkas sinar datang dan kaca (nk = 1,5) jatuh
disebut berkas . . . pada permukaan bidang batas kaca-air (na =
a. konvergen 1,3), besar sudut batasnya adalah . .. .
b. divergen a. 90o
c. paralel b. 60
d. divergen-konvergen c. 14o
e. sejajar-divergen d. 37
e. 30
4
11. Indeks bias air dan ntan masing-masing dan
3 17. Prisma di udara mempunyai sudut pembias
5
Indeks bias relatif intan terhadap air adalah 90, sudut deviasi minimumnya 30. Indeks
2
.... bias prisma adalah . . .
15 1
a. a. 6
8 3
10 1
b. b.
2
3
3
8 1
c. c.
2
6
3
3
d. d. 3
10
7 e. 6
e.
6

One Stop Education Center For Your Future 75


MODUL FISIKA
SMA KELAS 10
TELESCOPE LEARNING CENTER

18. Seberkas sinar monokromatik AB, jatuh b. nB>nC>nA


tegak lurus pada salah satu sisi prisma siku- c. nA>nC>nB
siku yang sudut puncaknya 30o dan indeks d. nC>nB>nA
bias 1,5. Di titik C sinar akan . . . . e. nC>nA>nB

24. Sinar datang pada prisma dengan sudut datang


53o, sehingga tercapai deviasi minimum.
Apabila sudut pembias lensa 60, maka besar
deviasi minimumnya . . . .
a. 7o
b. 14o
a. dibiaskan dengan sudut bias > 30o c. 37,5o
b. dibiaskan dengan sudut bias < 30 d. 113
c. dipantulkan dan dibiaskan e. 56,5
d. dipantulkan sempurna
e. dipantulkan ke arah A 25. Sudut batas akan terjadi bila:
1. Sinar datang dan kaca ke air
19. Deviasi minimum sinar-sinar oleh suatu 2. Sudut datangnya 60
prisma . . . . 3. Panjang gelombang sinar datang <
a. tidak bergantung warna sinarnya panjang gelombang sinar bias
b. tidak bergantung besarnya sudut puncak 4. Sinar datang ebih lambat dan sinar bias
prisma Pernyataan di atas yang benar adalah . . . .
c. menjadi kecil bila sudut pembias besar a. 1,2,3,4 benar
d. menjadi besar bila sudut pembias besar b. 1,2, dan 3 benar
e. tidak bergantung pada indeks bias prisma c. 1 dan 3 benar
d. 2, 4 benar
20. Sudut pembias prisma 5.Jika indeks bias e. 1,3,4benar
prisma 1,5, maka deviasi minimumnya . . . . 4
a. 0o 26. Sebuah prisma berada dalam air (na = )
3
b. 3,5 mempunyai sudut pembias 60. Di dalam air
c. 3,0 prisma mengalami deviasi minimum dengan
d. 2,5 sudut deviasi 60. Indeks bias prisma tersebut
e. 2 adalah . . . .
4
a. 3
21. Cahaya mengenai salah satu permukaan kaca- 3
4
planparalel yang tebalnya 4 cm dengan sudut b.
3
datang 60. Jika indeks bias kaca 1,5 maka 4
c.
3
6
sudut terhadap garis normal cahaya tersebut 4
keluar dan kaca adalah . . . d.
3
2
a. 20,5 8
e.
3
3
b. 35,2
c. 60
27. Jika indeks bias kaca terhadap udara 1,5 dan
d. 70 4
e. 90 indeks bias air terhadap udara maka
3
22. Suatu cermin yang dapat membentuk perbandingan jarak titik api lensa kaca di air
bayangan maya, tegak dan diperkecil adalah dan di udara adalah . . . .
1
cermin . . . . a.
2
a. datar 8
b. cekung b.
9
9
c. cembung c.
8
d. datar dan cembung d. 2
e. datar dan cekung e. 4
23. Indeks bias mutlak medium-medium A, B dan 28. Sebuah lensa bikonveks simetris dengan jari-
C adalah nA, nB, dan nC Ternyata jika sinar jari kelengkungan 50 cm. Jika kekuatan lensa
datang dan A ke C akan mengalami tersebut 2 dioptri, maka indeks bias lensa bila
pemantulan sempurna, sedangkan dan B ke C berada di udara . . . .
sinar dibiaskan mendekati garis normal, maka a. 1,8
.... b. 1,7
a. nA>nB>nC

76 One Stop Education Center For Your Future


TELESCOPE LEARNING CENTER MODUL FISIKA
SMA Kelas 10

c. 1,6 c. tetap
d. 1,5 d. mendekati lensa
e. 1,4 e. bergerak dengan kecepatan yang sama
dengan bendanya
29. Agar lensa positif berkekuatan 4 dioptri
membentuk bayangan nyata 50 cm di 35. Berkas sinar sejajar, jika mengenai lensa
belakang lensa, benda harus ditempat kan di bikonveks maka . . ..
depan lensa pada jarak . . . . a. mungin akan menjadi konvergen, mungkin
a. 0,1 m menjadi divergen
b. 0,2 m b. selalu menjadi konvergen
c. 0,3 m c. selalu menjadi divergen
d. 0,4 m d. sama kalau mengenai cermin cekung
e. 0,5 m e. sama kalau mengenai cermin cembung

30. Lensa bikonveks terbuat dan kaca dengan 36. Sebuah benda berada pada jarak 15 cm di
indeks bias 1,5. Jari-jari permukaan satu sama depan Lensa negatif yang mempunyai titik api
dengan 2 kali jan-jan permukaan dua. Jarak 10 cm, bayangan yang terbentuk akan . . . .
titik api lensa 6 cm, besar jari-jari lensa yang a. di belakang lensa
panjang adalah . . .. b. bayangan nyata
a. 4,5 cm c. terbalik
b. 6 cm d. diperkecil
c. 9 cm e. sama besar di belakang lensa
d. 10 cm
e. 12 cm 37. Sebuah benda terletak di depan sebuah lensa
yang mempunyaijarakfokus 10cm. Bayangan
31. Sebuah benda teletak 20 cm di depan sebuah yang terjadi ternyata tegak dan tingginya dua
lensa tipis positif yang berjarak fokus 4 cm. kali tinggi benda. Jarak antara benda dan
Jarak bayangan yang terbentuk oleh lensa Lensa adalah . . . .
adalah . ... a. 3,3 cm
a. 8 cm di depan lensa b. 5 cm
b. 5 cm di depan lensa c. 10 cm
c. 5 cm di belakang lensa d. 15 cm
d. 6 cm di belakang lensa e. 30 cm
e. 8 cm di belakang lensa
38. Lensa bikonveks terbuat dan kaca dengan
32. Di depan sebuah lensa diletakkan benda pada indeks bias 1,5, mempunyai jari-jari
jarak 60 cm dan dihasilkan bayangan maya kelengkungan 10 cm dan 20 cm. Jika lensa
yang tingginya 2 kali tinggi benda. Fokus terletak di udara maka jarak fokus lensa
lensa tersebut. ... adalah . . .
a. 40 cm, cekung a. 10cm
b. 40 cm, cembung b. 11,3cm
c. 60 cm, cekung c. 12,3 cm
d. 60 cm, cembung d. 13,3 cm
e. 120 cm, cembung e. 14 cm

33. Sebuah lensa cembung yang berkekuatan P 39. Sebuah benda yang panjangnya 20 cm
dioptri di udara. Jika dicelupkan ke dalam air diletakkan sepanjang sumbu utama sebuah
kekuatan lensanya akan . . . . lensa konvergen yang berkekuatan 2,5 dioptri.
a. tetap Ujung benda yang terdekat dengan Lensa
b. bertambah berjarak 60 cm dan Lensa. Panjang bayangan
c. berkurang yang terjadi
d. dapat berkurang adalah . . . .
e. dapat berkurang dan bertambah a. 10 cm
b. 20 cm
34. Jika sebuah benda di depan lensa positif c. 30 cm
digerakkan mendekati lensa, bayangan sejati d. 40 cm
akan . . . . e. 60 cm
a. bergerak dengan kecepatan yang lebih
besar dan bendanya 40. Sebuah lensa konvergen di udara mem punyai
b. menjauhi lensa jarak fokus 20 cm. Lensa tersebut dibuat dan

One Stop Education Center For Your Future 77


MODUL FISIKA
SMA KELAS 10
TELESCOPE LEARNING CENTER

gelas yang mempunyai indeks bias 1,6. Jika cm. Kekuatan lensa kacamata yang diperlukan
Lensa diletakkan dalam zat cair, ternyata jarak adalah . . . .
fokusnya menjadi 60 cm, besar indeks bias zat 3
a. D
2
cair tersebut adalah . . . . 2
12 b. D
a. 3
4
7
6 c. D
b. 3
3
5
5 d. D
c. 4
4 21
4 e. D
d. 4
3
5
e. 46. Jika bayangan benda yang jauh tak terhingga
5
jatuh di belakang retina dan mata seseorang,
41. Titik jauh mata seorang anak 40 cm dari mata, maka orang ini . . . .
kacamata yang diperlukan agar dia dapat a. emetropi
melihat dengan normal b. miopi
adalah . . . . c. presbiopi
a. -0,5 D d. hipermetropi
b. -1,50 D e. presbiopi dan hipermetropi
c. -2.0 D
d. -2,50 D 47. Jika mata seseorang mempunyai titik dekat 25
e. -4,00 D cm, jara k fokus kacamata yang harus dipakai
orang itu agar melihat benda di depan
42. Seseorang mempunyai cacat mata miopi tak matanya dengan jelas adalah . . .
mampu melihat dengan jelas sebuah benda a. 12,5 cm
yang terletak lebih dan 50 cm dan matanya. b. 25cm
Kacamata yang dibutuhkan untuk dapat c. 50cm
melihat jauh mempunyal kekuatan sebesar . . . d. 75cm
. e. tak terhingga
a. -4D
b. -2D 48. Titik dekat mata seorang hipermetropi 120
c. +3D cm. Untuk dapat melihat benda yang terletak
d. +2D 30 cm di depan mata harus menggunakan
e. +1D kacamata dengan kekuatan lensa sebesar . . . .
3
a. D
2
43. Seorang bapak menggunakan kacamata 3
bifokal, karena titik dekatnya 20 cm dan b. D
2
titikjauhnya 5 m. Supaya dapat melihat c. -2,5 D
dengan normal harus memakai lensa dengan d. 2,5 D
10
kekuatan . . . . e. D
3
a. 1,2D
b. -1,2 D 49. Sebuah lup dengan titik fokus 5 cm dipakai
c. -0,8 D untuk melihat benda dengan mata normal
d. -1 D untuk titik dekat dan -0,2 D untuk tanpa akomodasi, maka perbesaran sudutnya .
titik jauh ...
e. +1 D untuk titik dekat dan -0,2 D untuk 1
titik jauh a. kali
5
b. 1 kali
44. Seorang anak menggunakan lensa kaca mata - c. 5 kali
2 dioptri, ini berarti titik dekat mata orang d. 25 kali
tersebut adalah . . . . e. 50 kali
a. -25 cm
50 50. Perbesaran sudut lup yang mempunyai jarak
b. cm
3 fokus 10 cm, dengan mata berakomodasi
100
c. cm minimum yang dilakukan oleh mata normal
3
200 adaah . . . .
d. cm
3 a. 25 kali
200
e. cm b. 3,5 kali
7
c. 2,5 kali
45. Pada saat membaca, jarak terdekat yang dapat d. 2 kali
dilihat seorang kakek rabun dekat adalah 40 e. 0,4 kali

78 One Stop Education Center For Your Future


TELESCOPE LEARNING CENTER MODUL FISIKA
SMA Kelas 10

51. Sebuah lup mempunyai jarak fokus 5 cm, a. lebih kecil dari fob
digunakan untuk melihat sebuah benda kecil b. sama dengan 1ob
yang berjarak 5 cm dan lup. Perbesaran sudut c. terletak antara fob dan 2 fob
lup itu adalah . . . . d. sama dengan 2 fob
a. 2 kali e. lebih besar dari 2 fob
b. 4 kali
c. 4,5 kali 57. Mikroskop dengan jarak fokus objektif dan
d. 5 kali okuler masing-masing 1 cm dan 2,5 cm. Jika
e. 6 kali panjang fokus 13,5 cm pada saat pengamat
normal tanpa akomodasi, maka jarak preparat
52. Sebuah mikroskop jarak fokus okulernya 2,5 dengan lensa objektif adalah . . . .
cm dan jarakfokus objektifnya 0,9 cm, a. 0,9 cm
digunakan oleh orang bermata normal (PP 25 b. 1,0 cm
cm) tanpa berakomodasi dan ternyata c. 1,09 cm
perbesarannya 90 kali. Jarak benda terhadap d. 1,1 cm
lensa objektif e. 1,3 cm
adalah . . . .
a. 1,0 cm 58. Jarak titik api Lensa objektif dan okuler dan
b. 1,2 cm teropong bintang berturut-turut adalah 150 cm
c. 1,5 cm dan 30 cm. Apabila teropong bintang dipakai
d. 2,0 cm oleh mata normal yang tidak berakomodasi
e. 2,5 cm maka panjang teropong adalah . . . .
a. 210 cm
53. Sebuah mikroskop memiliki lensa objektif b. 180 cm
yang berkekuatan 25 dioptri. Jarak preparat ke c. 150 cm
lensa objektif adalah Sob dengan nilai . ... d. 120 cm
a. 0 < sob <4cm e. 50 cm
b. sob = 4 cm
c. 8 cm < 5ob <4 cm 59. Pada soal nomor 58, berapa cm dan arah
d. 4 cm <Sob < 8 cm Lensa okuler harus digeser agar mata dapat
e. 8 cm < sob < 0 melihatjelas dengan berakomodasi pada jarak
25 cm adalah . . . .
54. Sebuah mikroskop panjangnya 21,4 cm. 7
a. 13 cm mendekati objektif
11
Fokus objektif dan okulernya masing masing 7
4 mm dan 5 cm. Untuk mendapat bayangan b. 13 cm menjauhi objektif
11
4
yang jelas dengan tanpa akomodasi, maka c. 16 cm mendekati objektif
11
letak benda terhadap lensa objektif berada 4
pada d. 16 cm menjauhi objektif
11
7
jarak . . . . e. 163 cm mendekati objektif
11
a. 4,0 mm
b. 4,1 mm 60. Teropong bumi dengan jarak fokus Lensa
c. 4,2 mm objektif, pembalik, dan okuler masing masing
d. 4,4 mm 40 cm, 15 cm, dan 10 cm. Supaya mata tak
e. 4,6 mm berakomodasi maka harus dibuatjarak Lensa
objektif ke Lensa okuler adalah . . . .
55. Sebuah mikroskop menggunakan dua Lensa a. 45 cm
yaitu objektif dan okuler. Pengamat melihat b. 50 cm
mikroskop dengan tidak berakomodasi, maka c. 55 cm
.... d. 65 cm
a. jarak antara objektif dan okuler = fob + fok e. 110 cm
b. bayangan yang dibuat oleh objektif
terletak di fok
c. sinar-sinar di dalam mikroskop sejajar
d. benda terletak di fob
e. bayangan tidak terlihat

56. Objektif sebuah mikroskop berupa lensa


cembung dengan jarak fokus Benda yang
diteliti dengan mikroskop itu harus
ditempatkan di bawah objektif pada jarak . . . .

One Stop Education Center For Your Future 79

Anda mungkin juga menyukai