Anda di halaman 1dari 8

SEJARAH

MASJID
SALMAN ITB
BANDUNG LOKASI :JalanGanesha,berseber
Oleh Oki Wahyu Perdana angan (sebelah selatan)
Masjid Salman berlokasi di Jalan kompleks Institut Teknologi

MASJID SALMAN ITB BANDUNG


Ganeça, Lb. Siliwangi, Coblong, Kota Bandung.
Bandung 40132, Jawa Barat. Masjid ini dibangun
dibangun pada tahun 1964 dan berarsitek Achmad
Noe’man. Masjid Salman didirikan karena Tahun Perancangan : 1964
kebutuhan untuk beribadah mahasiswa ITB yang
Selesai :1972
sebagian besar beragama Islam.
Arsitek :Achmad
Dahulu, mahasiswa ITB khususnya yang
Noe’man
berjenis kelamin laki-laki harus pergi ke masjid
lain yang berjarak cukup jauh dari kampus ITB Gaya Arsitektur :Modern
untuk melaksanakan salat jumat. Waktu yang
Arsitek Pengaruh : Le
dihabiskan untuk pergi ke masjid lain tersebut
Corbusieer
mengganggu aktivitas belajar mengajar di kampus
ITB.

Maka dari itu, Masjid Salman didirikan


agar mahasiswanya dapat beribadah dan belajar
dengan selaras. Berikut ini merupakan gambar
Masjid SalmanMasjid Salman terletak di Jalan
1
Ganesha, berseberangan (sebelah selatan)
kompleks Institut Teknologi Bandung.
Lahan masjid sebelah utara berbatasan dengan jalan Ganesha, sebelah
timur dengan Jalan Ciung Wanara, sebelah selatan dengan Jalan Gelap
Nyawang, dan sebelah barat dengan Taman Ganesha. Penataan site plan
Masjid Salman ini mempunyai kesatuan antara fungsi-fungsi dan bersikap
terhadap kampus ITB sebagai salah satu sarana penunjang kampus dengan grid
tapak berdasarkan arah kiblat. Uniknya adalah saat masjid lain memakai atap
kubah gaya timur tengah atau atap tumpuk masjid ini memakai gaya yang
sama sekali berbeda.

TEORI PENATAAN – HUBUNGAN SPASIAL


A. Ruang dalam Ruang
MASJID SALMAN ITB BANDUNG

R.Shalat

Dalam jenis hubungan ruang pada Masjid Salman ITB Bandung, ruang yang lebih
besar yakni Ruang shalat berfungsi sebagai suatu daerah 3 dimensi untuk ruang-
ruang kecil di sekitarnya. Jika ruang kecil di sekitarnya berkembang ukurannya,
ruang yang lebih besar dalam hal ini ruang shalat akan mulai kehilangan artinya
sebagai bentuk ruang penutup. Ruang yang besar tadi dapat dibuat berbeda
bentuknya dengan bentuk di sekitarnya untuk penegasan fungsi ruang .
Keberadaan mimbar menjadi penegasan ruang ini
2
B. Ruang Yang Berdekatan

Pada Masjid Salman, ruang untuk batas suci ditandai dengan adanya
selasar yang mengarah pada pintu masuk masjid. Sedangkan untuk ruang

MASJID SALMAN ITB BANDUNG


dari tempat wudhu dibagi menjadi 2, yaitu untuk perempuan dan untuk laki-laki.
ruang yang telah ada memisahkan jalur menuju pintu masuk masjid untuk
perempuan dan laki-laki. Terdapat pembagian zoning yang jelas pada Masjid
Salman ITB.

Zoning ini diantaranya memisahkan antara zona untuk pria dan wanita
pada bagian ruang wudhu. Pembagian ini didasarkan agar tidak terjadi hal-hal
yang tidak diinginkan setelah melakukan wudhu. Selain itu zoning juga
memisahkan antara tangga untuk masuk ke dalam masjid, zoning ini tetap
memisahkan antara pria dan wanita.

C. Ruang Yang Saling Mengunci

3
Ruang yang saling mengunci dalam hal ini adalah,ruang yang mempunyai
kegiatan atau fungsi-fungsi yang mempunyai hubungan dekat dan saling berkaitan
satu sama lain. Mezanine sebagai tempat sholat bagi jamaah wanita khususnya
ditempatkan berdekatan dengan tempat sholat utama.
Mezzanine yang terletak di atas serambi utama ini merupakan ruang
sholat tambahan apabila ruang sholat utama penuh. Perletakannya ini dengan
alasan efisiensi dilihat dari segi struktur, dan untuk mempertahankan ruang
sholat yang bebas kolom. Pencapaian ke mezzanin dapat ditempuh melalui
tangga yang berada di serambi sebelah selatan.

D. Ruang Yang Dihubungkan Oleh Ruang Bersama


MASJID SALMAN ITB BANDUNG

Dalam hal ini Masjid Salman ITB memiliki ruangan yang bersifat Semiprivate
ataupun private yakni serambi masjid atau selasar luar. Ruangan ini
menghubungkan ruang public sebagai akses utama ke semua ruang ruang tersebut.
Dua buah ruang yakni Ruang terbuka hijau dan masjid bisa saling mengandalkan
sebuah ruang perantara untuk menghubungkan mereka.

Ruang perantara dapat berbeda bentuk atau orientasi untuk menjalankan


fungsi berhubungan . Ruang perantara dapat menjadi linear dalam bentuk untuk
menghubungkan dua ruang yang berjauhan. Ruang selasar luar atau serambi
masjid ini bias menjadi dominan dalam hubungan dan menjadi mampu untuk
mengorganisir ruang-ruang di sekitarnya
4
TEORI PENATAAN – ORGANISASI SPASIAL

A. TERPUSAT

Semua ruang sekunder seperti ruang sholat wanita, ruang gudang, ruang
mimbar dikelompokkan mengeIiIingi sebuah ruang pusat yang luas dan dominan

MASJID SALMAN ITB BANDUNG


yakni ruang sholat utama. Bentuk ruang di sekitar ruang utama teratur dan
tersusun geometris.

B. LINIER

Ruang-ruang atau bentuk-bentuk tersebut umumnya dihubungkan melalui


hubungan yang menembus /menerus atau dihubungkan melalui satu ruang
Bersama (selasar). Serambi masjid meneruskan ruang ruang antara ruangan masjid
dalam dan ruangan masjid bagian luar. Selasar di samping kanan dan kiri serta
5
depan akan mengarahkan pengunjung pada ruangan utama masjid yaitu ruang
shalat utama.
KESIMPULAN

Pengertian masjid bukan hanya sekedar tempat beribadah (dalam hal ini
sholat). Lebih jauh lagi, pengertian masjid adalah pusat kehidupan umat
muslim melakukan kegiatan duniawi dan ukhrawi, hubungan yang vertikal
(kepada Allah) dan horizontal (kepada manusia/sosial). Oleh karena itu masjid
harus mengandung nilai liturgi, yaitu sifat keagamaan yang hanya dinikmati
secara emosi dan kejiwaan. Keberadaan aksesoris atau atribut yang justru
mengangkat ego manusia, kebanggaan atas keberhasilan komunitasnya
(dalam membangun masjid sekalipun) akan mengaburkan tujuan utamanya.

Penataan ruang pun tak luput dari objek pengamatan, bagaimana


MASJID SALMAN ITB BANDUNG

organisasi-organisasi ruang pada masjid Salman ITB memberikan kesan


fungsional, teori penataan hubungan spasial dan organisasi spasial memberikan
beberapa kesimpulan diantaranya

1. Hubungan spasial ruang dalam ruang sudah terlihat jelas, pengunjung


dapat langsung mengetahui dimana ruang utama dan dimana ruang
sekunder atau penunjang ruang utama

2. Beberapa ruang dibuat berdekatan sesuai dengan fungsi yang hampir


sama atau fungsi yang saling menlengkapi seperti mezanin dan ruang
shalat utama. Ruang wudhu wanita dan ruang wudhu pria, hal ini
adalah standar bagi pembagian ruang pada masjid

3. Lalu dalam pembentukan ruang organisasi spasial pun juga tersusun


dengan sangat baik. Perpaduan antara linier dan terpusat menjadi
tampak jelas ketika ruang-ruang penyusunnya dibiarkan mengalir atau
mengarahkan pengunjung menuju keruang utama

6
PENUTUP

Banyak sekali bantuan dan bimbingan yang telah penyusun dapatkan dalam
proses pencarian data, analisis hingga penyusunan paper ini. Maka dari itu
kiranya penyusun mengucapkan banyak banyak bersyukur kepada Allah SWT
serta mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah
Teori Arsitektur 1 yakni Ibu Sarah Aisha ST. M.Ars atas bimbinganngya. Dan
juga tidak lupa penyusun ucapkan kepada teman-teman satu kelompok yang telah
mengambil tokoh Arsitek Achmad Noe’man. Semoga paper ini dapat bermanfaat
di kemudian hari.

MASJID SALMAN ITB BANDUNG

Anda mungkin juga menyukai