PARAHYANGAN
KARYA RIDWAN KAMIL
SEBAGAI PRESEDEN MASJID WONOGIRI
Zona merah adalah fungsi masjid Zona fungsi masjid sebagai ibadah pada
sebagai tempat ibadah ikhwan (pria) waktu tarawih terbagi dua zona, zona
untuk beribadah sholat fardu 5 waktu. merah untuk ikhwan (pria) dan zona biru
Zona biru adalah fungsi masjid sebagai untuk akhwat (wanita). Pembagian zona
tempat ibadah akhwat (wanita) untuk terbagi rata antara ikhwan dan akhwat
beribadah sholat fardu 5 waktu. Zona pada sholat tarawih yang dilakukan 1
ikhwan lebih besar karena aktifitas pria tahun hijriah sekali.
di luar lebih banyak.
Zonasi Ibadah
Untuk ibadah sholat jum’at, hanya tersatu Pada zoning ibadah sholat ied terbagi
zona yang disediakan. Zona disediakan untuk menjadi 2 bagian. Bagian utama melingkupi
seluruh bangunan masjid sebagai zona
kaum ikhwan (pria), dan sholat jum’at sangat ikhwan (pria), dan di luar masjid untuk
diwajibkan untuk dilakukan di masjid. akhwat (wanita). Pembagian zoning sangat
besar karena sholat ied hanya berlangsung
pada hari besar umat muslim, sehingga
seluruh warga muslim ikhwan dan akhwat
melakukan sholatnya di masjid.
Zonasi Non-Ibadah
Penggunaan masjid sebagai sarana Pada zoning merah yang terletak pada
pendidikan. Fungsi masjid untuk sarana bagian koridor yang digunakan sebagai
pendidikan terletak pada bagian belakang aktifitas perekonomian. Pada bagian koridor
yang dibedakan menjadi 2 zona, dimana masjid pada event tertentu dilakukan bazar
zona merah untuk kaum ikhwan (pria) dan
biru untuk kaum akhwat (wanita). Untuk kecil yang ditempatkan pada bagian koridor
sarana pendidikan biasanya dilakukan oleh masjid
siswa-siswi Sekolah Al-Irsyad Satya.
Zonasi Non-Ibadah
Pada zona merah yang terletak pada bagian Pada zona merah yang terletak pada bagian
kiri belakang, digunakan sebagai tempat koridor sebagai zona social pengunjung.
bermusyawarah masyarakat di sekitar masjid Zona ini hanya bersifat non-formal.
Al Irsyad. Zona social ini bersifat formal dan
hanya warga sekitar masjid yang melakukan
social formal tersebut.
Kesimpulan (Poin penting)
• Berdasarkan poin-poin yang telah dijabarkan diatas dapat diambil kesimpulan
bahwa arsitektur dari masjid Al Irsyad Parahyangan memiliki kesinambungan
antara bentuk luar masjid dengan bentuk ruang yang tercipta di dalamnya yaitu
bentuk kubus dan persegi.
• Bentuk luar terdiri dari bentukan-bentukan kubus yang dipadukan dengan
ornamen-ornamen kaligrafi minimalis bernuansa islami sebagai penegasan fungsi
utamanya bahwa gedung ini adalah sebuah masjid.
• Begitu juga dengan ruang dalam tetap dipengaruhi oleh bentuk ruang luar yang
berbentuk kubus dengan olahan bentuk yang menjadikan ruang dalam tampak
mencitrakan ruang dengan sisi persegi panjang serta kesan frame yang berbentuk
persegi panjang pada tempat imam/mihrab.
• Tipe fungsi masjid Al Irsyad, selain meliputi fungsi ibadah juga meliputi fungsi
ekonomi, social dan pendidikan. Fungsi tersebut diwadahi dalam satu bangunan
dan menjadi kesatuan fungsi dalam satu ruang.
Ide Desain
• Mengolah lahan agar menjadi ruang yang efektif
• Memanfaatkan site/lingkungan sekitar apabila memungkinkan untuk
dimanfaatkan
• Memasukan nilai-nilai kebesaran Allah SWT
• Membuat ruang ibadah senyaman mungkin (jika memungkinkan
tanpa kolom agar shaf tidak terputus)
• Membuat zonasi yang baik antara aktifitas ibadah dan servis
• Membuat masjid yang dapat mewadahi berbagai macam aktifitas
ibadah diluar sholat berjama’ah
ُ ّلِل َف َ ال ت َ ْد
ِ َّ عوا َم َع
﴾ سورة الجن18 ﴿ َّللا َأ َحدًا َ أن ْال َم
ِ َّ ِ سا ِ ج َد َّ ََ َو
“Dan sesungguhnya masjid-masjid itu adalah kepunyaan Allah. Maka janganlah kamu menyembah
seseorangpun di dalamnya di samping (menyembah) Allah.” (QS.72:18).