Plasmolisis merupakan dampak dari peristiwa osmosis Jika sel tumbuhan diletakkan di
larutan garam terkonsentrasi (hipertonik), sel tumbuhan akan kehilangan air dan juga
tekanan turgor, menyebabkan sel tumbuhan lemah. Tumbuhan dengan sel dalam kondisi
seperti ini layu. Kehilangan air lebih banyak akan menyebabkan terjadinya plasmolisis:
tekanan terus berkurang sampai di suatu titik di mana protoplasma sel terkelupas dari
dinding sel, menyebabkan adanya jarak antara dinding sel dan membran. Tidak ada
mekanisme di dalam sel tumbuhan untuk mencegah kehilangan air secara berlebihan, juga
mendapatkan air secara berlebihan, tetapi plasmolisis dapat dibalikkan jika sel diletakkan
di larutan hipotonik. Sedangkan Krenasi adalah kontraksi atau pembentukan nokta tidak
normal di sekitar pinggir sel setelah dimasukkan ke dalam larutan hipertonik, karena
kehilangan air melalui osmosis. Secara etimologi, krenasi berasal dari bahasa Latin crenatus
(Bambang, 2009).
Tujuan
Alat
1. Plasmolisis
Mikroskop
Pipet tetes
Pinset
Kaca objek
Kaca penutup
2. Krenasi
Mikroskop
Pipet tetes
Kaca objek
Kaca penutup
Blood lancet
Bahan
1. Plasmolisis
Daun Rhoeo discolor
NaCl 0,1%
NaCl 5%
2. Krenasi
Kapas
Kertas Koran
NacL 0,1%
Alkohol
Darah probandus
Prosedur Kerja
1. Plasmolisis
Menyayat bagian bawah daun Rhoeo discolor
Simpanlah hasil sayatan pada gelas objek
Berilah 2-3 tetes NaCl 0,1% pada gelas objek pertama dan NaCl 5% pada
gelas objek kedua seta tutuplah menggunakan kaca penutup.
Amatilah kedua preparat menggunakan mikroskop
2. Krenasi