FLUIDA
1. Fluida statis fluida yang berada pada kondisi diam dan tidak bergerak.
Contoh : air sumur, air dalam gelas, air laut, dll.
2. Fluida dinamis fluida yang berada dalam kondisi bergerak atau mengalir.
Contoh : aliran air sungai, angin, dll.
Berdasarkan kemampuan menahan tekanan :
1. Fluida tak mampu mampat fluida yang massa jenisnya hanya sedikit terpengaruh oleh
(Incompressible) perubahan yang besar terhadap tekanan. Contoh : Air,
berbagai jenis minyak, oli, dll.
2. Fluida mampu mampat fluida yang apabila diberi gaya tekanan, maka
(compressible) volume dan suhunya akan mengalami perubahan,
contoh : udara, gas alam, dll.
1. Fluida cair Fluida dg partikel rapat yg memiliki gaya tarik antar partikel yg sangat kuat,
mempunyai permukaan bebas & cenderung mempertahankan volumenya,
contoh : air.
2. Fluida gas Fluida dg partikel renggang yg memiliki gaya tarik antar partikel yg relatif
lemah, partikelnya sangat ringan sehingga dpt melayang bebas volumenya
tak tentu contoh : udara.
Berdasarkan sifat alirannya :
2. Fluida bersifat laminar Fluida yang alirannya memiliki lintasan lapisan batas yang
panjang, sehingga dikatakan juga aliran berlapis-lapis
FLUIDA STATIS
Adalah suatu zat atau objek yang mempunyai kedudukan dalam
keadaan diam atau tidak bergerak
Semakin tinggi massa jenis suatu benda, maka semakin besar pula massa setiap
volumenya
Sebuah benda yang memiliki massa jenis lebih tinggi (misalnya besi) akan
memiliki volume yang lebih rendah daripada benda bermassa sama yang
memiliki massa jenis lebih rendah (misalnya air).
Semakin besar viskositas suatu fluida, maka semakin besar tahanan/hambatan yang
dialami sehingga makin sulit untuk mengalir.
Fluida yang mempunyai viskositas rendah, misalnya air, mempunyai tahanan dalam
terhadap gesekan yang lebih kecil dibandingkan dengan fluida yang mempunyai viskositas
yang lebih tinggi seperti gliserin
Tegangan permukaan zat cair mrp kecenderungan permukaan zat cair utk
menegang shg permukaannya seperti ditutupi oleh suatu lapisan elastis.
Molekul cairan biasanya saling tarik-menarik, oleh karena itu utk molekul cairan yg berada
di bawah permukaan cairan ditarik oleh molekul cairan yg berada di samping, atas dan ba
wahnya shg gaya tolaknya sebesar 0.
Sedangkan utk molekul cairan yg berada di permukaan cairan ditarik oleh molekul cairan yg
berada di samping & bawahnya.
Akibatnya pd permukaan cairan tdp gaya total yg berarah ke bawah dan permukaan cairan
cenderung memperkecil luas permukaannya dg menyusut sekuat mungkin.
Resultan gaya yg bekerja membuat zat Hal ini menyebabkan lapisan cairan di
cair membentuk luas permukaan sekecil permukaan seolah-olah tertutup oleh
mungkin. selaput elastis yg tipis.
JAWAB ????
Kapilaritas/Gaya Kapiler
MANAKAH YANG
PALING BERAT?
I II III
Gelas yang tidak terisi air terasa ringan, sedangkan gelas yang terisi air
terasa berat. Peristiwa tersebut menunjukan bahwa air (zat cair)
memberikan gaya tekan yang arahnya kebawah kepada telapak tangan.
Pada fluida diam, tekanan pada suatu titik disebabkan oleh gaya berat
fluida yang di atas titik tersebut. Tekanan yang disebabkan oleh fluida tak bergerak
disebut tekanan hidrostatis
Volume fluida yang berada di atas titik B adalah:
V=A x h
dengan
A = luas penampang wadah
ρ = massa jenis fluida
Misalkan, pada suatu bejana berhubungan dimasukkan dua jenis fluida yang
massa jenisnya berbeda, yaitu ρ1 dan ρ2 maka berlaku persamaan utama
hidrostatik yaitu Tekanan total pada titik A dan B sama.
PA = PB
ρA g hA = ρB g hB
Dengan g yang sama, maka persamaannya menjadi :
ρA hA = ρB hB
Contoh soal :
Jika massa jenis minyak 0,8 g/cm3, massa jenis air raksa 13,6 g/cm3,
massa jenis air 1 g/cm3, Tentukanlah perbedaan tinggi permukaan
antara minyak dan air !
1). Fluida yang incompresibble (tidak termampatkan /tidak bergantung tekanan) zat cair
2). Aliran fluida laminar/tetap.
3). Aliran fluida terjadi secara stasioner, artinya kecepatan pada setiap titik dalam fluida adalah konstan.
4). Fluida nonviscous/ tidak kental, sehingga semua gesekan yang muncul akibat viskositas fluida diabaikan
Q=V/t Ket :
Q = debit air (m3 / s)
V = volume (m3)
T = waktu (s)
Jika kita hubungkan dengan kecepatan aliran air dan luas penampang pipa dan mulut kran
maka persamaan di atas dapat diubah menjadi :
Karena volume (V) = A h, maka Q =Ah /t atau Q=Av
Diketahui :
r = 4 dm
h = 21 dm
t = 10 menit = 10 x 60 = 600 detik
Ditanya : Q ?
Jawab :
Q = V / t = (π r2 h ) / t
= ( 3,14 x 4 x 4 x 21) / 600 = 1056 dm3 / 600 detik = 1,76 liter/detik
AZAS KONTINUITAS
Saat air kran mengisi bak mandi, air mengalir dari pipa besar menuju mulut kran yang lebih kecil.
Terdapat perbedaan luas antara mulut kran dengan pipa besar, sehingga kecepatan aliran air pun
berbeda. Akan tetapi debit air yang mengalir tetap sama. Itulah yang disebut azas kontinuitas.
Menurut persamaan kontinuitas, debit fluida pada setiap titik sepanjang tabung aliran adalah
konstan.
Q1 = Q2
A1 v1 = A2 v2
Perrsamaan di atas menunjukkan bahwa kecepatan fluida berkurang ketika melewati pipa lebar dan
bertambah ketika melewati pipa sempit.
Seperti ketika kita sedang berperahu di sebuah aliran sungai, perahu akan melaju semakin cepat
ketika celah sungai semakin menyempit.
CONTOH SOAL :
Air dikeluarkan dari botol aqua dengan luas penampang besar 5 cm2 dan luas penampang kecil 2,5
cm2. Berapakah kecepatan aliran air pada penampang kecil jika kecepatan air pada luas penampang
besar 2 cm/s ?
Q1 = Q2
A1 v1 = A2 v2
5 . 2 = 2,5 v2
v2 = 4 cm/s
AZAS BERNOULLI
Azas Bernoulli menyatakan bahwa pada suatu aliran fluida, peningkatan kecepatan fluida akan
menimbulkan penurunan tekanan pada aliran fluida tersebut.
Keterangan :
p1 dan p2 = tekanan di titik 1 dan 2 (Pascal = N/m2)
v1 dan v2 = kecepatan di titik 1 dan 2 (m/s)
ρ = massa jenis fluida (kg/m3)
h1 dan h2 = ketinggian tempat 1 dan 2 (m)
g = percepatan gravitasi (9,8 m/s2)
Posisi pipa besar adalah 5 m di atas tanah dan pipa kecil 1 m di atas
tanah. Kecepatan aliran air pada pipa besar adalah 36 km/jam
dengan tekanan 9,1 x 105 Pa, sedangkan tekanan di pipa kecil
2 x 105 Pa, maka kecepatan air pada pipa kecil adalah…..
(massa jenis air = 1000 kg/m3)
Diketahui :
Tekanan air di pipa besar (p1) = 9,1 x 105 Pa = 910000 Pa
Tekanan air di pipa kecil (p2) = 2 x 105 Pa = 200000 Pa
Kecepatan air pada pipa besar (v1) = 36 km/jam = 36000 m / 3600 s = 10 m/s
Tinggi pipa besar (h1) = 5 m
Tinggi pipa kecil (h2) = 1 m
Percepatan gravitasi (g) = 10 m/s2
Massa jenis air (ρ) = 1000 kg/m3
Ditanya : kecepatan air pada pipa kecil (v2)…..?
Jawab :
Kecepatan air pada pipa kecil (v2) dihitung menggunakan persamaan Bernoulli :
p1 + ½ ρv12 + ρgh1 = p2 + ½ ρv22 + ρgh2
910000 + ½ (1000)(102) + (1000)(10)(5) = 200000 + ½ (1000)(v22) + (1000)(10)(1)
910000 + 50000 + 50000 = 200000 + 500 v22 + 10000
1010000 = 210000 + 500 v22
989000 = 500 v22
989000/500 = v22
1600 = v22
V2 = √ 1600 = 40 m/s
2. Pipa untuk menyalurkan air menempel pada sebuah dinding rumah seperti terlihat pada
gambar berikut !
Posisi pipa besar adalah 5 m di atas tanah dan pipa kecil 1 m di atas
tanah. Kecepatan aliran air pada pipa besar adalah 36 km/jam dan pipa
kecil 40 m/s, tekanan pada pipa besar 9,1 x 105 Pa. (ρair = 1000 kg/m3)
Tentukan : a) Selisih tekanan pada kedua pipa,
b) Tekanan pada pipa kecil.
Diketahui :
Tinggi pipa besar (h1) = 5 m
Tinggi pipa kecil (h2) = 1 m
Kecepatan air pada pipa besar (v1) = 36 km/jam = 36000 m / 3600 s = 10 m/s
Tekanan air di pipa besar (p1) = 9,1 x 105 Pa = 910000 Pa
Percepatan gravitasi (g) = 10 m/s2
Massa jenis air (ρ) = 1000 kg/m3
Ditanya : a) Selisih tekanan pada kedua pipa, b) Tekanan pada pipa kecil
Jawab :
Selisih tekanan pada kedua pipa dihitung menggunakan persamaan Bernoulli :
p1 + ½ ρv12 + ρgh1 = p2 + ½ ρv22 + ρgh2
p1 – p2 = ½ ρ(v22 - v12) + ρg(h2-h1)
= ½ (1000)(402 - 102 ) + (1000)(10)(1-5)
= (500)(1500) - 40000
= 750000 – 40000 = 7,1 x 105 Pa
Bila kedalaman zat cair dalam bak tidak seberapa besar, maka
tekanan di dalam zat cair dimana-mana kira-kira sama dengan
tekanan atmosfer (Po).
P1 = P2 = Po
Kedalaman air pada bak h1 = h, kedalaman air pada bocoran h2 = 0
terhadap garis acuan.
Luas bocoran sangat kecil disbanding luas penampang tangki,,
kelajuan turunnya zat cair pada tangki dapat diabaikan. Dengan
demikian, v1 = 0 dan v2 = v.
Jika rumusan debit air adalah Q = A . V, maka dapat ditentukan rumusan debit aliran dari lubang
bocoran tangki adalah :
Q=A.V
Q=A.√2gh
Dengan :
v = kecepatan semburan zat cair pada lubang bocoran (m/s)
g = percepatan gravitasi bumi (m/s2)
h = tinggi permukaan air diukur dari lubang (m)
A = luas penampang bocoran (m2)
Q = debit aliran (m3/s)
B. Pipa Venturi / Venturimeter
Venturimeter atau pipa venturi merupakan sebuah pipa yang memiliki penampang yang bagian
tengahnya lebih sempit dan diletakkan mendatar dengan dilengkapi dengan pipa pengendali untuk
mengetahui permukaan air yang ada sehingga besarnya tekanan dapat diperhitungkan.
Ketika fluida melewati bagian pipa kecil (A2) maka laju fluida bertambah (Persamaan kontinuitas),
Menurut azas Bernoulli, jika kelajuan fluida bertambah maka tekanan fluida tsb menjadi
kecil. Jadi, jika tekanan fluida di bagian pipa yg sempit (A2) kecil maka laju aliran fluida menjadi
besar.
Karena kedudukan pipa mendatar, maka h1 = h2 sehingga persamaan Bernoulli dapat dituliskan :
p1 + ½ ρv12 + ρgh1 = p2 + ½ ρv22 + ρgh2
p1 + ½ ρv12 = p2 + ½ ρv22
p1 - p2 = ½ ρv22 - ½ ρv12