Anda di halaman 1dari 43

MEKANIKA FLUIDA

FLUIDA

Contoh fluida yang ada di sekitar kita


zat yang dapat mengalir dan bentuknya selalu berubah
dengan perubahan volume,.
FLUIDA zat yang mampu alir dan menyesuaikan bentuknya dengan zat cair
bentuk wadah yang ditempatinya, jika terkena tegangan geser air
seberapapun kecilnya maka fluida tersebut akan bergerak dan gas
berubah bentuk secara terus-menerus mengikuti bentuk
penampangnya selama tegangan geser itu bekerja.

Berdasarkan kondisinya terdiri dari :

1. Fluida statis fluida yang berada pada kondisi diam dan tidak bergerak.
Contoh : air sumur, air dalam gelas, air laut, dll.

2. Fluida dinamis fluida yang berada dalam kondisi bergerak atau mengalir.
Contoh : aliran air sungai, angin, dll.
Berdasarkan kemampuan menahan tekanan :

1. Fluida tak mampu mampat fluida yang massa jenisnya hanya sedikit terpengaruh oleh
(Incompressible) perubahan yang besar terhadap tekanan. Contoh : Air,
berbagai jenis minyak, oli, dll.

2. Fluida mampu mampat fluida yang apabila diberi gaya tekanan, maka
(compressible) volume dan suhunya akan mengalami perubahan,
contoh : udara, gas alam, dll.

Berdasarkan struktur molekul/wujudnya :

1. Fluida cair Fluida dg partikel rapat yg memiliki gaya tarik antar partikel yg sangat kuat,
mempunyai permukaan bebas & cenderung mempertahankan volumenya,
contoh : air.

2. Fluida gas Fluida dg partikel renggang yg memiliki gaya tarik antar partikel yg relatif
lemah, partikelnya sangat ringan sehingga dpt melayang bebas volumenya
tak tentu contoh : udara.
Berdasarkan sifat alirannya :

1. Fluida bersifat turbulen Fluida yang alirannya mengalami pergolakan (berputar-putar).

2. Fluida bersifat laminar Fluida yang alirannya memiliki lintasan lapisan batas yang
panjang, sehingga dikatakan juga aliran berlapis-lapis
FLUIDA STATIS
Adalah suatu zat atau objek yang mempunyai kedudukan dalam
keadaan diam atau tidak bergerak

Sifat-sifat fluida yang berhubungan dengan fluida statis :

 Massa Jenis/Densitas (ρ)

Bandingkan berat antara kayu dan besi?


TERNYATA………
besi lebih padat daripada kayu
INGAT………
setiap benda memiliki kerapatan massa/densitas yang berbeda-beda

densitas/massa jenis adalah pengukuran massa setiap satuan volume benda

Semakin tinggi massa jenis suatu benda, maka semakin besar pula massa setiap
volumenya

Sebuah benda yang memiliki massa jenis lebih tinggi (misalnya besi) akan
memiliki volume yang lebih rendah daripada benda bermassa sama yang
memiliki massa jenis lebih rendah (misalnya air).

RUMUS : ρ = Densitas / massa jenis (Kg/m3)


ρ = m/V m = Massa benda (Kg)
V = Volume benda (m3)
adalah sifat yang menunjukkan besar kecilnya tahanan
 Viscositas/kekentalan dalam fluida terhadap gesekan antara molekul-molekul
yang menyusun suatu fluida.

Semakin besar viskositas suatu fluida, maka semakin besar tahanan/hambatan yang
dialami sehingga makin sulit untuk mengalir.

Fluida yang mempunyai viskositas rendah, misalnya air, mempunyai tahanan dalam
terhadap gesekan yang lebih kecil dibandingkan dengan fluida yang mempunyai viskositas
yang lebih tinggi seperti gliserin

Seluruh fluida (kecuali superfluida) memiliki ketahanan dari tekanan


disebut kental, tetapi fluida yang tidak memiliki ketahanan tekanan dan
tegangan disebut fluida ideal.
 Tegangan Permukaan

amati sebatang klip, sebuah silet atau serangga


yang terapung di permukaan air
Tegangan Permukaan (Surface Tension) dalam peristiwa sehari-hari dapat diamati pada :

 Serangga dapat berjalan di atas permukaan air


 Klip atau silet dapat diletakkan di atas permukaan air dengan hati-hati
 Kecenderungan tetes air berbentuk bola, dll

Fenomena ini menunjukkan bahwa permukaan air mempunyai semacam stress


tekan atau tegang muka zat cair.

Tegangan permukaan zat cair mrp kecenderungan permukaan zat cair utk
menegang shg permukaannya seperti ditutupi oleh suatu lapisan elastis.
Molekul cairan biasanya saling tarik-menarik, oleh karena itu utk molekul cairan yg berada
di bawah permukaan cairan ditarik oleh molekul cairan yg berada di samping, atas dan ba
wahnya shg gaya tolaknya sebesar 0.

Sedangkan utk molekul cairan yg berada di permukaan cairan ditarik oleh molekul cairan yg
berada di samping & bawahnya.
Akibatnya pd permukaan cairan tdp gaya total yg berarah ke bawah dan permukaan cairan
cenderung memperkecil luas permukaannya dg menyusut sekuat mungkin.

Tegangan permukaan timbul karena gaya tarik-menarik


molekul-molekul zat cair yang sejajar permukaan
Di bawah permukaan zat cair (titik A), setiap
Sehingga resultan gaya yg
partikel ditarik oleh gaya yg sama ke segala
bekerja pd partikel = 0
arah oleh partikel-partikel di dekatnya.

Pada permukaan zat cair (Titik B) setiap


partikel ditarik oleh partikel-partikel terdekat
yg berada di samping & di bawahnya, tapi
tdk ditarik oleh partikel yg ada di atasnya.

Resultan gaya yg bekerja membuat zat Hal ini menyebabkan lapisan cairan di
cair membentuk luas permukaan sekecil permukaan seolah-olah tertutup oleh
mungkin. selaput elastis yg tipis.

Fenomena ini kita kenal dg istilah


Tegangan Permukaan.
Contoh soal :
1. Pada peristiwa tegangan permukaan diketahui gaya tegang 4 N. Jika panjang
permukaannya 20 cm, maka tentukanlah besar tegangan permukaan yang terjadi !

Diketahui : Ditanya : γ Jawab :


F=4N γ = F / l = 4 / 0,2 = 20 N/m
l = 20 cm = 0,2 m

2. Tongkat kayu sepanjang 2 m mengapung di permukaan air. Tegangan


permukaan air 0,07 N/m. Dengan meletakkan larutan sabun di satu sisi batang,
tegangan permukaan berkurang menjadi 0,06 N/m. Tentukan gaya bersih pada
tongkat tersebut !
Jawab :
Diketahui : Ditanya : F γ=F/l
l=2m F = γ x l, sehingga dari data pd soal diperoleh :
γ1 = 0,07 N/m F1 = γ1 x l1 = 0,07 x 2 = 0,14 N
γ2 = 0,06 N/m F2 = γ2 x l2 = 0,06 x 2 = 0,12 N
Maka gaya netto yg bekerja pd tongkat kayu adalah :
F1 – F2 = 0,14 – 0,12 = 0,02 N
3. Batang jarum yang panjangnya 5 cm diletakkan perlahan-lahan di atas
permukaan air. Apabila tegangan permukaan air 8 x 10-2 N/m, berapakah besarnya
gaya pada permukaan tersebut ?

JAWAB ????
 Kapilaritas/Gaya Kapiler

Adalah fenomena naik atau turunnya permukaan zat cair dalam


suatu celah sempit atau pipa kapiler.

Adanya gaya adhesi dan kohesi antara zat


Disebabkan oleh : cair dengan dinding pipa kapiler gaya

Contoh peristiwa yang menunjukkan kapilaritas :


 minyak tanah yang dapat naik melalui sumbu kompor.
 dinding rumah kita pada musim hujan dapat basah juga
 Kain dan kertas isap dapat menghisap cairan.
 Air dari akar dapat naik pada batang pohon melalui pembuluh kayu
Tekanan Hidrostatis
tekanan di dalam zat cair yang diakibatkan oleh adanya gaya gravitasi yang
bekerja pada tiap bagian zat cair dan juga dipengaruhi oleh kedalaman
suatu bagian zat cair

MANAKAH YANG
PALING BERAT?

I II III
Gelas yang tidak terisi air terasa ringan, sedangkan gelas yang terisi air
terasa berat. Peristiwa tersebut menunjukan bahwa air (zat cair)
memberikan gaya tekan yang arahnya kebawah kepada telapak tangan.
Pada fluida diam, tekanan pada suatu titik disebabkan oleh gaya berat
fluida yang di atas titik tersebut. Tekanan yang disebabkan oleh fluida tak bergerak
disebut tekanan hidrostatis
Volume fluida yang berada di atas titik B adalah:
V=A x h
dengan
A = luas penampang wadah
ρ = massa jenis fluida

Massa fluida di atas B adalah:


m=ρxV=ρxAxh
Sedangkan gaya (berat) yang diberikan fluida itu:
F=mxg=ρAhg
apabila, besarnya tekanan fluida di titik B, adalah:
P =F /A, maka
ρ = massa jenis fluida (kg/m2)
g = percepatan gravitasi (m/s-2)
h = kedalaman air diukur dari
permukaan ke titik yg diberi
tekanan (m)
CONTOH SOAL :
Tabung setinggi 30 cm diisi penuh dengan fluida. Tentukanlah tekanan
hidrostatis pada dasar tabung, jika g = 10 m/s2 dan tabung berisi :
a. Air b. raksa c. gliserin.
Gunakan data massa jenis pada Tabel
Jawab
Diketahui: h = 30 cm dan g = 10 m/s2.
Ditanya : a. ph air b. ph raksa c. ph gliserin
Jawab :
a. Tekanan hidrostatis pada dasar tabung yang berisi air:
ph = ρ gh = (1.000 kg/m3) (10 m/s2) (0,3 m) = 3.000 N/m2
b. Tekanan hidrostatis pada dasar tabung yang berisi air raksa:
ph = ρ gh = (13.600 kg/m3) (10 m/s2) (0,3 m) = 40.800 N/m2
c. Tekanan hidrostatis pada dasar tabung yang berisi gliserin:
ph = ρ gh = (1.260 kg/m3) (10 m/s2) (0,3 m) = 3.780 N/m2
Tekanan hidrostatik dan
Tekanan Mutlak

Apabila tekanan udara luar (Patm) ikut diperhitungkan, maka


besarnya tekanan pada titik A yang berada pada kedalaman
h di dalam fluida dapat dirumuskan :
PA = (Po + ρ g h)

Tekanan mutlak/absolut = tekanan total hasil penjumlahan


tekanan hidrostatik dengan tekanan atmosfer (udara).
Hukum Utama Hidrostatik

Hukum utama hidrostatik menyatakan bahwa semua titik


yang berada pada bidang datar yang sama dalam cairan
homogen, memiliki tekanan total yang sama.

Jadi, meskipun penampang tabung berbeda, tekanan total


pada titik A,B,C dan D adalah SAMA.
Prinsip persamaan utama hidrostatik dapat diturunkan sesuai gambar di bawah ini :

Misalkan, pada suatu bejana berhubungan dimasukkan dua jenis fluida yang
massa jenisnya berbeda, yaitu ρ1 dan ρ2 maka berlaku persamaan utama
hidrostatik yaitu Tekanan total pada titik A dan B sama.

PA = PB
ρA g hA = ρB g hB
Dengan g yang sama, maka persamaannya menjadi :
ρA hA = ρB hB
Contoh soal :

Lihatlah gambar di bawah ini :

Jika massa jenis minyak 0,8 g/cm3, massa jenis air raksa 13,6 g/cm3,
massa jenis air 1 g/cm3, Tentukanlah perbedaan tinggi permukaan
antara minyak dan air !

Diketahui : ρm = 0,8 g/cm3


ρr = 13,6 g/cm3
ρair = 1 g/cm3
Ditanya : perbedaan tinggi minyak dan air
Jawab :
ρair . hair = ρm . hm
hair = (ρm /ρair) . hm
= (0,8/1) . 15 = 12 cm
Jadi, perbedaan tinggi minyak dan air = 15 cm – 12 cm = 3 cm
•Sebuah pipa U berisi air dan spiritus dan dipisahkan dengan raksa. Kolom raksa di kedua
lengan memiliki 10,0 cm tinggi air dan 12,5 cm tinggi spiritus di kolom yang lainnya. Tentukan
massa jenis spiritus !

Tinggi kolom spiritus, h1 = 12,5 cm = 0,125 m


Tinggi kolom air, h2 = 10 cm = 0,1 m
P0 = tekanan atmosfer
ρ1 = massa jenis spiritus
ρ2 = massa jenis air
tekanan pada titik B = P0 + ρ1h1g
tekanan pada titik D = p0 + ρ2h2g
tekanan pada titik B dan D adalah sama, maka : P0 + ρ1h1g = P0 + ρ2h2g
ρ1 / ρ2 = h2 / h1 = 10 / 12,5 = 0,8
maka massa jenis spiritus adalah 0,8 g/cm3
•Sebuah pipa U yang lengannya terbuka ke atmosfer dituangkan air dari satu lengan, dan minyak pada
lengan lainnya. Satu lengan berisi air 70 cm, sedangkan lengan lainnya berisi cairan minyak dengan
rasio tinggi terhadap tinggi air 6. Tentukan tinggi minyak dalam pipa-U !

Diketahui : ketinggian air, h1 = 70 cm = 0,7 m


Massa jenis air, ρair = 1000 kg/m3
Massa jenis minyak, ρm = 790 kg/m3
Tinggi minyak, hm = 6h2 (h2 = tinggi air yang diukur dari dasar pipa U pada lengan
kanan), maka dengan menggunakan persamaan tekanan total di dasar pipa U kita peroleh :
Pdasar = patm + ρagh1 (lengan kiri) dan
Pdasar = patm + ρagh2 + ρmghm (lengan kanan)
Sehingga :
Patm + ρagh1 = patm + ρagh2 + ρmghm
Ρah1 = ρah2 + ρmhm
(1000 kg/m3) (0,7 m) = (1000 kg/m3) (h2) + (790 kg/m3) ( 6h2)
70 = 574h2
h2 = 0,122 m
maka hm = 6h2 = 0,732 m
FLUIDA DINAMIS Merupakan fluida dalam keadaan bergerak, seperti air kran,
air terjun, dll.

Fluida ideal, yaitu fluida yang mempunyai sifat-sifat sebagai berikut:

1). Fluida yang incompresibble (tidak termampatkan /tidak bergantung tekanan)  zat cair
2). Aliran fluida laminar/tetap.
3). Aliran fluida terjadi secara stasioner, artinya kecepatan pada setiap titik dalam fluida adalah konstan.
4). Fluida nonviscous/ tidak kental, sehingga semua gesekan yang muncul akibat viskositas fluida diabaikan

Berikut adalah materi yang dipelajari dalam fluida dinamis:


 Debit Air
 Persamaan Kontinuitas
 Azas Bernoulli yang terdiri dari: Toricelli, Venturimeter, Manometer, dan Tabung
Pitot serta Gaya Angkat Pesawat.
 Viskositas
Adalah jumlah air yang mengalir setiap waktu atau boleh diartikan
DEBIT AIR
banyaknya volume air yang mengalir setiap waktu

Q=V/t Ket :
Q = debit air (m3 / s)
V = volume (m3)
T = waktu (s)

Jika kita hubungkan dengan kecepatan aliran air dan luas penampang pipa dan mulut kran
maka persamaan di atas dapat diubah menjadi :
Karena volume (V) = A h, maka Q =Ah /t atau Q=Av

Ket : A = luas penampang (m2)


V = kecepatan aliran air (m/s)
CONTOH SOAL :
1. air kran dengan luas penampang 2 cm2 mengisi bak mandi dengan volume 10 liter dengan
kecepatan 10 cm/s. Berapakah waktu yang dibutuhkan untuk mengisi bak mandi ?
JAWABAN :
perhatikan gambar berikut :
Diketahui : A = 2 cm2
V = 10 liter = 10 dm3 = 10000 cm3
v = 10 cm/s
Ditanya : t ?
Jawab :
Q = V/t
Av = V/t
t = V / A.v
t = 10000 / (2. 10) = 500 sekon
2. Sebuah tampungan air berbentuk tabung dengan jari-jari 4 dm dan tinggi 21 dm. Tampungan air
tersebut diisi air selama 10 menit menggunakan selang, berapakah debit air dari selang tersebut ?

Diketahui :
r = 4 dm
h = 21 dm
t = 10 menit = 10 x 60 = 600 detik
Ditanya : Q ?
Jawab :
Q = V / t = (π r2 h ) / t
= ( 3,14 x 4 x 4 x 21) / 600 = 1056 dm3 / 600 detik = 1,76 liter/detik
AZAS KONTINUITAS

Saat air kran mengisi bak mandi, air mengalir dari pipa besar menuju mulut kran yang lebih kecil.
Terdapat perbedaan luas antara mulut kran dengan pipa besar, sehingga kecepatan aliran air pun
berbeda. Akan tetapi debit air yang mengalir tetap sama. Itulah yang disebut azas kontinuitas.

Menurut persamaan kontinuitas, debit fluida pada setiap titik sepanjang tabung aliran adalah
konstan.

Perhatikan gambar di samping :

Rumus azas kontinuitas :

Q1 = Q2

A1 v1 = A2 v2
Perrsamaan di atas menunjukkan bahwa kecepatan fluida berkurang ketika melewati pipa lebar dan
bertambah ketika melewati pipa sempit.
Seperti ketika kita sedang berperahu di sebuah aliran sungai, perahu akan melaju semakin cepat
ketika celah sungai semakin menyempit.

CONTOH SOAL :

Air dikeluarkan dari botol aqua dengan luas penampang besar 5 cm2 dan luas penampang kecil 2,5
cm2. Berapakah kecepatan aliran air pada penampang kecil jika kecepatan air pada luas penampang
besar 2 cm/s ?

Perhatikan gambar berikut :

Q1 = Q2
A1 v1 = A2 v2
5 . 2 = 2,5 v2
v2 = 4 cm/s
AZAS BERNOULLI

Azas Bernoulli menyatakan bahwa pada suatu aliran fluida, peningkatan kecepatan fluida akan
menimbulkan penurunan tekanan pada aliran fluida tersebut.

Terdapat beberapa asumsi Hukum Bernoulli :


1. fluida tidak dapat dimampatkan (incompressible) dan nonviscous
2. tidak ada kehilangan energy akibat gesekan Antara fluida dan dinding pipa
3. tidak ada energy panas yang ditransfer melintasi batas-batas pipa untuk cairan baik
sebagai keuntungan atau kerugian panas
4. tidak ada pompa di bagian pipa aliran fluida laminar (bersifat tetap)
Rumus Hukum Bernoulli :

Keterangan :
p1 dan p2 = tekanan di titik 1 dan 2 (Pascal = N/m2)
v1 dan v2 = kecepatan di titik 1 dan 2 (m/s)
ρ = massa jenis fluida (kg/m3)
h1 dan h2 = ketinggian tempat 1 dan 2 (m)
g = percepatan gravitasi (9,8 m/s2)

Dari persamaan diatas, Hukum Bernoulli di atas menyatakan bahwa jumlah


tekanan, energy kinetic per satuan volume, dan energy potensial per satuan
volume memiliki nilai yang sama di setiap titik sepanjang aliran fluida ideal
sehingga dapat disimpulkan bahwa :
Contoh soal

1. Perhatikan gambar berikut !

Posisi pipa besar adalah 5 m di atas tanah dan pipa kecil 1 m di atas
tanah. Kecepatan aliran air pada pipa besar adalah 36 km/jam
dengan tekanan 9,1 x 105 Pa, sedangkan tekanan di pipa kecil
2 x 105 Pa, maka kecepatan air pada pipa kecil adalah…..
(massa jenis air = 1000 kg/m3)

Diketahui :
Tekanan air di pipa besar (p1) = 9,1 x 105 Pa = 910000 Pa
Tekanan air di pipa kecil (p2) = 2 x 105 Pa = 200000 Pa
Kecepatan air pada pipa besar (v1) = 36 km/jam = 36000 m / 3600 s = 10 m/s
Tinggi pipa besar (h1) = 5 m
Tinggi pipa kecil (h2) = 1 m
Percepatan gravitasi (g) = 10 m/s2
Massa jenis air (ρ) = 1000 kg/m3
Ditanya : kecepatan air pada pipa kecil (v2)…..?

Jawab :
Kecepatan air pada pipa kecil (v2) dihitung menggunakan persamaan Bernoulli :
p1 + ½ ρv12 + ρgh1 = p2 + ½ ρv22 + ρgh2
910000 + ½ (1000)(102) + (1000)(10)(5) = 200000 + ½ (1000)(v22) + (1000)(10)(1)
910000 + 50000 + 50000 = 200000 + 500 v22 + 10000
1010000 = 210000 + 500 v22
989000 = 500 v22
989000/500 = v22
1600 = v22
V2 = √ 1600 = 40 m/s
2. Pipa untuk menyalurkan air menempel pada sebuah dinding rumah seperti terlihat pada
gambar berikut !

Posisi pipa besar adalah 5 m di atas tanah dan pipa kecil 1 m di atas
tanah. Kecepatan aliran air pada pipa besar adalah 36 km/jam dan pipa
kecil 40 m/s, tekanan pada pipa besar 9,1 x 105 Pa. (ρair = 1000 kg/m3)
Tentukan : a) Selisih tekanan pada kedua pipa,
b) Tekanan pada pipa kecil.

Diketahui :
Tinggi pipa besar (h1) = 5 m
Tinggi pipa kecil (h2) = 1 m
Kecepatan air pada pipa besar (v1) = 36 km/jam = 36000 m / 3600 s = 10 m/s
Tekanan air di pipa besar (p1) = 9,1 x 105 Pa = 910000 Pa
Percepatan gravitasi (g) = 10 m/s2
Massa jenis air (ρ) = 1000 kg/m3
Ditanya : a) Selisih tekanan pada kedua pipa, b) Tekanan pada pipa kecil

Jawab :
Selisih tekanan pada kedua pipa dihitung menggunakan persamaan Bernoulli :
p1 + ½ ρv12 + ρgh1 = p2 + ½ ρv22 + ρgh2
p1 – p2 = ½ ρ(v22 - v12) + ρg(h2-h1)
= ½ (1000)(402 - 102 ) + (1000)(10)(1-5)
= (500)(1500) - 40000
= 750000 – 40000 = 7,1 x 105 Pa

Tekanan pada pipa kecil :


p1 – p2 = 7,1 x 105
9,1 x 105- p2 = 7,1 x 105
p2 = 2,0 x 105
Penerapan Azas Bernoulli

A. Menentukan kecepatan dan debit semburan air pada tanki bocor

Bila kedalaman zat cair dalam bak tidak seberapa besar, maka
tekanan di dalam zat cair dimana-mana kira-kira sama dengan
tekanan atmosfer (Po).
P1 = P2 = Po
Kedalaman air pada bak h1 = h, kedalaman air pada bocoran h2 = 0
terhadap garis acuan.
Luas bocoran sangat kecil disbanding luas penampang tangki,,
kelajuan turunnya zat cair pada tangki dapat diabaikan. Dengan
demikian, v1 = 0 dan v2 = v.

Dari anggapan-anggapan di atas maka akan dieroleh besarnya


kecepatan semburan zat cair pada tangki bocor :
p1 + ½ ρv12 + ρgh1 = p2 + ½ ρv22 + ρgh2
po + ½ . Ρ . 0 + ρgh = po + ½ ρv2 + ρ . g . 0
ρgh = ½ ρv2
gh = ½ v2
v = √2gh

Jika rumusan debit air adalah Q = A . V, maka dapat ditentukan rumusan debit aliran dari lubang
bocoran tangki adalah :
Q=A.V
Q=A.√2gh

Dengan :
v = kecepatan semburan zat cair pada lubang bocoran (m/s)
g = percepatan gravitasi bumi (m/s2)
h = tinggi permukaan air diukur dari lubang (m)
A = luas penampang bocoran (m2)
Q = debit aliran (m3/s)
B. Pipa Venturi / Venturimeter

Venturimeter atau pipa venturi merupakan sebuah pipa yang memiliki penampang yang bagian
tengahnya lebih sempit dan diletakkan mendatar dengan dilengkapi dengan pipa pengendali untuk
mengetahui permukaan air yang ada sehingga besarnya tekanan dapat diperhitungkan.

Ketika fluida melewati bagian pipa kecil (A2) maka laju fluida bertambah (Persamaan kontinuitas),
Menurut azas Bernoulli, jika kelajuan fluida bertambah maka tekanan fluida tsb menjadi
kecil. Jadi, jika tekanan fluida di bagian pipa yg sempit (A2) kecil maka laju aliran fluida menjadi
besar.
Karena kedudukan pipa mendatar, maka h1 = h2 sehingga persamaan Bernoulli dapat dituliskan :
p1 + ½ ρv12 + ρgh1 = p2 + ½ ρv22 + ρgh2
p1 + ½ ρv12 = p2 + ½ ρv22
p1 - p2 = ½ ρv22 - ½ ρv12

Menurut persamaan hidrostatis :


p1 = po + ρgh1
p2 = po + ρgh2
po = tekanan atmosfer
Maka selisih p1 – p2 = ρgh1 - ρgh2 atau p1 – p2 = ρg (h1 - h2 )

Anda mungkin juga menyukai