KELOMPOK RABU-2
PRAKTIKUM KIMIA FARMASI 2019/2020
TUJUAN
Senyawa yang bersifat basa lemah atau asam lemah dapat ditentukan kadarnya
dengan titrasi bebas air. Prinsip dari titrasi bebas air adalah reaksi penetralan yang
terjadi antara titran dan peniter. Titrasi bebas air menggunakan pelarut organik
sebagai peniter untuk mempertajam titik akhir titrasi.
Untuk CTM, sampel dilarutkan dalam asam asetat glasial untuk meningkatkan ionisasi
amin dan dititrasi dengan asam perklorat. Indikator yang digunakan adalah kristal
violet. Sedangkan untuk allopurinol, sampel dilarutkan dalam dimetilformamida dan
ditambah thymol blue sebagai indikator. Sampel kemudian dititrasi dengan natrium
metoksida.
PERCOBAAN
Dititrasi
Dilarutkan dengan asam
140 mg dalam asam Ditambahkan perklorat
kalium biftalat asetat glasial 1 tetes kristal hingga warna
P ditimbang P dalam labu violet ungu berubah
erlenmeyer menjadi hijau
kebiruan
PERCOBAAN
CTM
dimasukkan ke Diambil aliquot Jumlah CTM
dalam labu 10 ml dan Dititrasi dengan dalam sampel
ukur 25 ml dan ditambahkan asam perklorat dihitung.
dicampur 2-3 tetes kristal 0,1 N duplo
dan dilakukan 1 ml asam
dengan 25 ml violet sebagai titrasi blanko perklorat 0,1 N
asam asetat indikator = 19,54 CTM
glasial P
PERCOBAAN
Jumlah
Allopurinol Diambil aliquot Dititrasi dengan allopurinol dalam
dimasukkan ke 10 ml dan Na metoksida sampel dihitung.
dalam labu ukur ditambah 3 tetes 0,1 N duplo dan
dan dicampur 1 ml Na
dengan 35 ml thymol blue dilakukan titrasi Metoksida =
dimetilformamida sebagai indikator blanko 13,61 mg
allopurinol
HASIL
Pembakuan Asam Perklorat 0,1 N
Vblanko V1 V2 Vrata-rata
0 7,85 ml 9,25 ml 8,55 ml
Vblanko V1 V2 Vrata-rata
0 0,35 ml 0,3 ml 0,325 ml