Anda di halaman 1dari 18

TEOFILIN

Teofilin adalah agen relaksasi otot polos bronkial dan


secara luas digunakan untuk mengobati asma dan
penyakit pernapasan lainnya. Teofilin bersifat kurang
larut didalam air (sekitar 1%) dan dulu biasa diberikan
secara intravena sebagai garam etilendiamina agar
teofilin lebih larut.
Dosis bervariasi harus dipertimbangkan dan
didasarkan pada farmakokinetik dan konsentrasi
teofilin plasma. Aminofilin adalah garam teofilin
yang paling banyak digunakan. Dosis muatan
aminofilin dari 300-500 mg untuk pasien yang berat
badan rata-rata 70 kg (5mg/kg hingga 6mg/kg)
biasa diberikan melalui injeksi IV. Dosis
pemeliharaan teofilin oral non sustained released
adalah 200-300mg sampai 3-4 x sehari, atau 200-
400mg 2xsehari pada produk sustained release.
KONSENTRASI PLASMA

Parameter Utama : Teofilin


Konsentrasi Terapeutika 5 15 mg/L
F 100 %
S Variasi bentuk garam
Vb 0,5 L/kg
Clc 0,04 L/kg/jam
t12 8 jam
Fu(fraksi bebas takterikat 0,6
dalam plasma)
BIOAVABILITAS
Formulir dosis S
Non Sustained release
Aminophiline (generic) 0.8-0.84
Elixophiline( generik) 1
Slofilin 1
Teofiin (generik) 1
Dilapisi dan sustained release
Choledyl SA 0.64
Respbid 1
Slo bid Gyrocarps 1
Theo-24 1
Theobid Duracaps 1
Theolair-SR 1
Uni-Dur 1
Uniphyl 1

S = Fraksi dosis berlabel yang teofilin


VOLUME DISTRIBUSI

Volume distribusi untuk teofilin adalah 0,5L/kg


dan distiibusinya mengikuti model 2 kompartemen.
Volume distribusi teofilin pada bayi prematur adalah
0,7 L/kg. Setelah usia 1 tahun, volume distribusinya
menjadi 0,5 L/kg. Volume distribusi teofilin menjadi 0,6
L/kg pada pasien fibrosis.
KLIRENS

Penyakit Faktor Referensi


Sejarah merokok 1.6 20, 34
Kegagalan jantung kongestif 0.5 20,35,36
Cystic fibrosis 1.5 25,26,27
Edema paru akut 0.5 37
Penyakit virus akut 0.5 58
Sirosis hati 0.5 38
Penyakit paru-paru obstruktif 0.8 20
Obesitas IBW 29
Obat-obat yang mempengaruhi klirens

Obat Faktor
Simetidin 0.6
Ciprofloxacin 0.7
Eritromisin 0.75
Vaksin Influenza 0.5
Fenobarbital 1.3
Fenitoin 1.6
Propanolol 0.6
Rifampisin 1.3
CONTOH

S.I. 70 kg, pria berusia 45 tahun, masuk ke bagian


emergency dengan keluhan asma dan tidak
memberikan respon terhadap efinefrin. Hitung loading
dose dari aminofilin yang akan menghasilkan konsentrasi
plasma teofilin sebesar 10 mg/L.
Jawaban :
Diasumsikan bahwa S.I. belum menerima aminofilin,
untuk menentukkan dosis awal digunakan persamaan :
Bentuk garam dari aminofilin yaitu 0,80 dan 0,84
tergantung dari apakah bentuk hidrat (0,8) atau
anhidrat (0,84) yang telah digunakan untuk bahan
campuran obat. Biasanya volume distribusi teofilin
berkisar antara0,4-0,5L/kg. Jika volume distribusi yang
digunakan 0,5 L/kg, maka volume distribusi teofilin S.I
adalah 35 L.
Volume distribusi teofilin = (0,5 L/kg) (berat badan)
= (0,5L/kg) (70 kg)
= 35 L
Perhitungan dosis awal untuk aminofilin :
V (C)
Dosis awal = S (F)
= (35 L) (10 mg/L)
(0,8) (0,1)
= 437 mg

Dosis aminofilin tidak lebih dari 300-500mg yang


merupakan target dosis awal untuk aminofilin dan tetap dengan
standar nilai sekitar 5-6mg/kg yang digunakan di klinis. Jika
target konsentrasi lebih besar atau lebih kecil dari 10 mg/L maka
telah tercapai.
2. Hitunglah dosis pemeliharaan untuk pasien laki-
laki yakni seorang yang dewasa, obes dengan
berat badan total 90 kg dan bb ideal 70 kg
agar tercapai konsentrasi keadaan tunak 10
mg/l.
Kliren teofilin terlihat berhubungan sangat baik dengan bb
ideal pada pasien obes. Apabila bb ideal pasien laki-laki
70 kg, klirens yang diasumsikan akan menjadi 2,8 /jam dan
dosis pemeliharaan aminofilin akan menjadi

Dosis pemeliharaan =
()
2,8 / 10 /1
=
0,8 (1)
28
=
0,8 1
28
=
0,8
= 35 mg aminofilin / jam
3. Pasien I.J 70 kg (Bb total = Berat ideal, pria, 60
tahun menderita asma & gagal jantung
kongestif dan merokok lebih dari satu pak rokok
per hari. Hitunglah dosis pemeliharaan aminofilin
yang dapat memilihara konsentrasi rerata
keadaan tunak teofillin pada 10 mg/L.
Apabila tidak ada faktor yang diketahui
berpengaruh terhadap klirens teofilin, klirens teofilin
yang diharapkan dari pasien I.J akan menjadi 2,8
L/jam (0,04 L/ kg/ jam x 70 kg). Namun teofilin
dengan faktor masing-masing yaitu 1,6 & 0,5. Hasil
dari faktor ini yaitu 0,8.
Nilai klirens rerata teofilin harus dikalikan dengan
faktor 0,8 ini untuk memperkirakan klirens teofilin
pasien I.J.
(2,8 L/jam) x (0,8) = 2,24 L/jam
Klirens ini selanjutnya dapat digunakan dalam
persamaan untuk menghitung dosis pemeliharaan
aminofilin.

Dosis pemeliharaan =
()
2,24 / 10 /1
=
0,8 (1)
22,4
=
0,8
= 28 mg aminofilin / jam
4. E.C., 56 tahun, perempuan, 50 kg menerima 20
mg/jam teofilin, level steady statenya 12 mg/L. Dia
juga akan menggunakan cimetidine.
Bagaimanakah pengaturan infuse teofilinnya?
Jawaban
Cimetidine mengurangi klirens teofilin 40%, meskipun
persentasenya bervariasi. Olehnya, klirens teofilin E.C.
tinggal 60% setelah pemberian cimetidine. Perlu dilakukan
penghitungan laju infus teofilin untuk mengestimasi klirens
teofilin E.C. sebelum penggunaan cimetidine
menggunakan persamaan dan hasilnya dikali dengan
factor 0,6.
F (dosis/) 1 1 (20 mg/1 )
Cl = = = 1,67 L/jam
12 /
Klirens (setelah cimetidine) = (klirens sebelum
cimetidine)(0,6)
= (1,67 L/jam)(0,6)
= 1 L/jam
Cimetidine menghambat metabolisme teofilin
sehingga perlu pemantauan konsentrasi plasma
cimetidine. Olehnya laju infus teofilin harus dikurangi
setelah pemberian cimetidine. Dengan
menggunakan nilai klirens 1 L/jam, maka laju infus
baru diperoleh 12 mg/jam, dengan asumsi target
konsentrasi masih 12 mg/L.
Css ratarata ()
Dosis pemeliharaan =
()
1/ 12 mg (1jam)
=
1 (1)
= 12 mg teofilin per jam

Anda mungkin juga menyukai