Anda di halaman 1dari 22

FARMAKOKINETIKA

Eliminasi obat dengan farmakokinetika


kapasitas terbatas
PENGERTIAN

Eliminasi obat adalah proses pengeluaran zat atau


metabolit
Farmakokinetika kapasitas terbatas (non linier) adalah
perubahan parameter farmakokinetik dapat terjadi, yang
akibat dari perubahan enzimatis pada proses adsorpsi,
distribusi, atau eliminasi obat, yang menyebabkan
terbentuknya sistem jenuh (penjenuhan)
umumnya farmakokinetik nonliner terjadi pada
peningkatan dosis, atau pemakaian secara kronis
PENYEBAB FARMAKOKINETIK NON
LINIER

Perbedaan : rute administrasi

Dose dependent : dengan naiknya dosis parameter


farmakokinetik berubah.

Time dependent : karena waktu / ritme fisiologi tubuh


kadang-kadang tidak disebut sebagai farmakokinetik
non linier karena non linier biasaanya berhubungan
dengan kejenuhan.
CONTOH OBAT YANG MENYEBABKAN
FARMAKOKINETIK NON LINIER

a. Absorbsi
• Riboflavin: kejenuhan transpor dalam dinding usus
• Griseofulvin: obat secara komperatif tidak larut
• Propanolol, Salisilamida: Kejenuhan “first pass”
metabolisme pada dinding usus dan hati
• Metoklopramida, Klorokuina: Efek farmakologik pada
motilitas saluran cerna
• Golongan pensilin: Kejenuhan peruraian dalam lambung atau
sal. Cerna
CONTOH OBAT YANG MENYEBABKAN
FARMAKOKINETIK NON LINIER

b. Distribusi
• Fenilbutazon, Salisilat: kejenuhan ikatan protein
plasma / jaringan
• Metotreksat: Kejenuhan transport masuk dan keluar
jaringan
CONTOH OBAT YANG MENYEBABKAN
FARMAKOKINETIK NON LINIER

c. Eliminas Ginjal
• Penisilin yang di Sekresi aktif dengan Asam askorbat :
Reasorpsi aktif
• Asam salisilat : Perubahan pH urine, kejenuhan ikatan
protein plasma
• Aminoglikosida : Efek nefrotoksik pada dosis yang
lebih tinggi
• Teofillin, Alkohol: Efek deuretik
CONTOH OBAT YANG MENYEBABKAN
FARMAKOKINETIK NON LINIER

d. Eliminasi selain Ginjal


• Fenitoin, Asam salisilat, Alkohol: Metabolisme kapasitas
terbatas, kejenuhan ekskresi bilier
• Karbamazepin: Induksi enzim
• Asetamonifen: Hepatotoksik pada dosis lebih tinggi
• Fenilbutazon: Kejenuhan ikatan protein
• Propanolol: Perubahan aliran darah hepatik
• Diazepam: Penghabatan metabolit
KARAKTERISTIK FARMAKOKINETIK
NONLINIER PADA OBAT DENGAN
REAKSI PENJENUHAN

• Eliminasi obat tdk mengikuti orde kinetika kesatu


• t½ menjadi lebih besar dengan penaikan dosis
• AUC tdk sebanding dengan Σ obat dalam sistem sistemik
• Reaksi penjenuhan dpt diakibatkan oleh interaksi obat
(induksi enzim, kompetisi enzim)
• Komposisi metabolit dpt dipengaruhi oleh perubahan dosis
ELIMINASI DENGAN KAPASITAS
TERBATAS
 Obat yang menunjukkan eliminasi dengan kemapuan terbatas.
Bersihan bervariasi tergantung konsentrasi obat yang di capai.

Misal : fenitoin, etanol


 Eliminasi tergantung aliran darah (flow dependent
elimination)
 Eliminasi obat tergantung besarnya aliran darah yang masuk
ke organ eliminasi, obatnya di sebut high extraction
(seluruhnya di hilangkan dari darah oleh organ eliminasi)
ELIMINASI DENGAN KAPASITAS
TERBATAS
 absorpsi sempurna yaitu dosis totaal obat seluruhnya mencapai
sirkulasi sistemik(bioavaibilitas) . Sebagian absorpsi akan
dimetabolisme oleh enzim didinding usus halus pada
pemberian oral pada lintasan pertamanya melalui organ
tersebut (metabolisme atau eliminasi parasistemik).
 Eliminas lintas pertama dapat dihindari dengan cara
pemberian parental,sublingual,rektal.
ELIMINASI OBAT DENGAN KAPASITAS
TERBATAS (ENIM JENUH PERSIAL)

Tingkat eliminasi obat yang mengikuti farmakokinetik


kapasitas terbatas diatur oleh V max dan Km. Di mana
Do adalah jumlah obat dalam tubuh pada t = 0. Untuk
menghitung waktu untuk dosis obat menurun ke
sejumlah obat di dalam tubuh.
ELIMINASI OBAT DENGAN KAPASITAS
TERBATAS

• Vmax adalah tingkat eliminasi maksimum dan


Km adalah konstanta Michaelis (tetapan laju
hibrida).
• ada hubungan terbalik antara waktu untuk dosis
menurun ke sejumlah obat dalam tubuh dan
Vmax
ELIMINASI OBAT DENGAN KAPASITAS
TERBATAS
KINETIKA ORDE NOL
Enzim mengalami kejenuhan oleh suatu konsentrasi obat
bebas yang tinggi dan kecepatan metabolisme tetap konstan
sepanjang waktu.

Reaksi metabolisme obat :


Ginjal tidak dapat mengeliminasi obat yang lipofilik karena
obat tersebut menembus membran sel dan diabsorpsi kembali
dalam tubulus distal.Obat yang larut dalam lipid pertama-tama
harus dimetabolisme dalam hati.
Reaksi metabolit dapat merubah obat yang aktif menjadi
kurang aktif atau tidak aktif.
CONTOH SOAL 1

Obat yang dieliminasi dari tubuh oleh farmakokinetik kapasitas


terbatas memiliki K m 100 mg/L dan V max 50 mg / jam. Jika
400 mg obat diberikan kepada pasien dengan injeksi bolus IV,
hitung:
A. Jika 320 mg obat harus diberikan dengan injeksi bolus IV,
hitung waktu untuk 50% dari dosis yang harus dihilangkan?
B. Jelaskan mengapa ada perbedaan waktu untuk 50% eliminasi
dosis 400 mg dibandingkan dengan dosis 320 mg.
JAWAB

•   dosisnya 400 mg
jika
t=

jika dosisnya 320 mg


  1
t = ¿
50

Untuk eliminasi kapasitas terbatas, waktu paruh eliminasi tergantung


dosis, karena proses eliminasi obat bersifat jenuh. Oleh karena itu,
perubahan kecil dalam dosis akan menghasilkan perbedaan besar dalam
waktu untuk eliminasi obat 50%. Parameter Km dan Vmax menentukan
kapan dosis jenuh.
CONTOH SOAL 2

Menggunakan obat yang sama seperti pada Soal 1, (Km = 100


mg / L dan Vmax = 50 mg / hari) menghitung waktu untuk 50%
eliminasi dosis ketika dosis diberikan :
A. 10 mg
B. 5 mg
C. Jelaskan mengapa waktu penghapusan obat 50% sama
meskipun dosisnya dikurangi setengahnya
JAWAB

Jika dosisnya 10 mg,


  t

Jika dosisnya 5 mg,


 t

pasien diberikan dosis 10-atau 5-mg dengan injeksi bolus IV, waktu
untuk jumlah obat menurun 50% kira-kira sama. Untuk dosis 10 dan
5 mg, jumlah obat dalam tubuh jauh lebih kecil dari Km 100 mg.
Oleh karena itu, jumlah obat dalam tubuh jauh di bawah kejenuhan
proses eliminasi dan obat menurun pada tingkat urutan pertama.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai