a. Absorbsi
• Riboflavin: kejenuhan transpor dalam dinding usus
• Griseofulvin: obat secara komperatif tidak larut
• Propanolol, Salisilamida: Kejenuhan “first pass”
metabolisme pada dinding usus dan hati
• Metoklopramida, Klorokuina: Efek farmakologik pada
motilitas saluran cerna
• Golongan pensilin: Kejenuhan peruraian dalam lambung atau
sal. Cerna
CONTOH OBAT YANG MENYEBABKAN
FARMAKOKINETIK NON LINIER
b. Distribusi
• Fenilbutazon, Salisilat: kejenuhan ikatan protein
plasma / jaringan
• Metotreksat: Kejenuhan transport masuk dan keluar
jaringan
CONTOH OBAT YANG MENYEBABKAN
FARMAKOKINETIK NON LINIER
c. Eliminas Ginjal
• Penisilin yang di Sekresi aktif dengan Asam askorbat :
Reasorpsi aktif
• Asam salisilat : Perubahan pH urine, kejenuhan ikatan
protein plasma
• Aminoglikosida : Efek nefrotoksik pada dosis yang
lebih tinggi
• Teofillin, Alkohol: Efek deuretik
CONTOH OBAT YANG MENYEBABKAN
FARMAKOKINETIK NON LINIER
• dosisnya 400 mg
jika
t=
pasien diberikan dosis 10-atau 5-mg dengan injeksi bolus IV, waktu
untuk jumlah obat menurun 50% kira-kira sama. Untuk dosis 10 dan
5 mg, jumlah obat dalam tubuh jauh lebih kecil dari Km 100 mg.
Oleh karena itu, jumlah obat dalam tubuh jauh di bawah kejenuhan
proses eliminasi dan obat menurun pada tingkat urutan pertama.
TERIMA KASIH