REGIMEN A
THERAPEUTIC SUCCESS
THERAPEUTIC FAILLURE
TIME
Parameter Dasar
(Shargel, 2005)
Kadar dalam darah setelah dosis kedua, ketiga, atau dosis ke-n akan terjadi
overlay pada kadar dalam darah yang dicapai setelah dosis ke (n-1)
Div
Cp = e kt
Vd
Cp = A.e-kt
Contoh 1 :
Pemberian dosis tunggal 500 mg. Konsentrasi total obat dalam plasma
merupakan jumlah konsentrasi obat dalam plasma dari tiap dosis.Vd
1,5L/Kg; ke 0,03 jam, interval 8 jam selama 3 hari. BB =60kg
Pemberian AB dosis tunggal 500 mg. Konsentrasi total obat dalam plasma
merupakan jumlah konsentrasi obat dalam plasma dari tiap dosis.Vd 1,5L/Kg; ke
0,087/jam, BB =60kg. Perawat Y memberikan AB 2x1 selama 3 Hari.
Contoh 3 :
Pemberian AB dosis tunggal 500 mg. Konsentrasi total obat dalam plasma merupakan jumlah
konsentrasi obat dalam plasma dari tiap dosis.Vd 1,5L/Kg; ke 0,087/jam, BB =60kg. Perawat
X memberikan AB 3x1 selama 3 Hari.
a. Contoh 2
b. Contoh 3
Superposisi
25
20
15
10
0
0 10 20 30 40 50 60 70 80
jika interval pemberian obat lebih panjang dari seharusnya apa yang akan terjadi ?
FARMASI KLINIS IIK MP BALI 12
Pengganggu Pemberian Obat Bolus Dosis Ganda
KTM
KEM
Akumulasi dipengaruhi oleh T1/2 eliminasi dan jarak waktu pemberian dosis.
90 3,32 X T1/2
95 4,32 X T1/2
99 6,65 X T1/2
Dt = Div.e-kt
Dt = Div.e-kϪ
f= Dt/Div = e-kϪ
k Ϫ
f
Pertanyaan :
Apabila dosis yang diberikan dan kec. eliminasi obat tidak berubah, maka jumlah obat yang
tersisa di dalam satu periode akan ...... jika interval pemberian obatnya diperpanjang.
KEM
D~max = Div
1f
D~min = D~max-Div
D~Ave =
F.Div
k
c. Kosentrasi maksimum
d. Konsentrasi minimum
e. Kadar tunak
Css max = 1
a. Kadar obat dalam darah pada jam ke-4 setelah suntikan i.v
ke-2
d. AUC, CL