Disusun oleh :
Mahasiswa (kelas A1)
Kelompok (1 s/d 20)
RESEP 1
Dosen Pengampu: Dr. Yulias Ninik W, S.Si., M.Si., Apt.
DISUSUN OLEH:
Kelompok 1/ A1
SEMARANG
2020
Resep 1
2. Farmasetis
Penggunaan voltaren dan ranitidine perlu dipisah
Cara penggunaan tidak ada (voltaren pemakaiannya 2-3x sehari 1 tablet setelah
makan, ranitidine 2 x sehari 1 tab sebelum makan, Neurobion 5000 tab 1 x
sehari 1 tab saat makan diminum pada siang hari, Megabal 2 x sehari 1 kaspusl
diminum pagi dan malam) (MIMS).
Stabilitas voltaren akan menurun jika dibuat dalam bentuk serbuk karena
voltaren merupakan sediaan tablet salut enterik dan tidak boleh diracik
3. Klinis
Dosis voltaren underdose (40 mg) sehingga perlu ditingkatkan, dosis pada
orang dewasa 100 – 150 mg (tablet 50mg = 2 - 3x dalam sehari)
Dosis ranitidine underdose ¾ tab (112,5 mg) perlu ditingkatkan dosisnya,
dosis orang dewasa maksimal 300 mg dalam sehari
RESEP SETELAH SKRINING
Disusun Oleh:
Kelompok 2/ A1
Layyinatul Fuadah (19405021013)
Arinta Dewi N (19405021017)
Glucose qs
m.f pulv dtd no. LXX
s 4 dd pulv I
R/ Erysanbe syr fl I
S 3 dd cth II
R/ Loratadine tab I
Glucose qs
mf pulv dtd no X
R/ Digenta cr no I
Sue
Pro : An. Cinac
Umur : 8 th, 30 kg
Skrinning Administrasi - -
Skrinning Farmasetis - -
Skrinning Klinis Dosis anak usia ±8th ∞ Sudah sesuai dengan dosis
dosis dewasa yaitu 400mg. yang dikehendaki dokter.
Disusun oleh :
Kelompok 3/ A1
SEMARANG
2020
RESEP 3
4. Pengambilan Bahan :
Terdapat interaksi antara obat sanmetidin dengan sanmag juga interaksi obat
sanmetidin dengan braxidin.
Pada resep untuk cara pembuatan, jumlah obat dan cara pemakaian kurang
jelas.
6. Solusi :
Obat dalam resep boleh digunakan tapi pemakaiannya harus diberi waktu jeda.
Dibuat 3 sediaan, yaitu :
1) Dogmatil + Braxidin = kapsul
2) Sanmag = tablet
3) Sanmetidin = tablet
TUGAS COMPOUNDING DAN DISPENSING
DISUSUN OLEH :
Kelompok 4/ A1
FAKULTAS FARMASI
SEMARANG
2020
RESEP 4
R/ Diane 35 Strip I
m.f pulv sac da in caps No. V (105)
S dd
Hormon
Replacement
Therapy
1. Indikasi Obat
Kontraindikasi pada keadaan Hamil, laktasi, gangguan fungsi hati berat, riwayat
iketrus idiopatik atau pruritus selama hamil, sindroma Dubin-Johnson, sindrom Rotor,
tumor hati, tromboembolik, anemia sel sabit, dalam pengobatan kanker payudara atau
endometrium, DM berat.
2. Skrining Administratif
3. Skrining Farmasetika
Pil Kb tidak boleh digerus. Jika menggerus pil KB dapat mengurangi keefektifan
kerja obat
Potensi obat setelah peracikan tidak dapat dihitung karena digunakan untuk terapi
kelainan hormon sehingga dokter mencoba memberikan dosis tersebut untuk
mengetahui efet terapi
Stabilitas obat yang diberikan tidak dapat dijamin untuk konsumsi dalam waktu yang
cukup lama
4. Skrining Klinis
Dokter melakukan trial and error untuk penggunaan dosis 1/5 bagian tablet, apabila
pada dosis tersebut memberikan efet terapi maka pengobatan dilanjutkan apabila
pasien tidak memberikan perbaikan maka dokter akan meningkatkan dosis.
COMPOUNDING AND DISPENSING
Disusun oleh :
Kelompok 5/ A1
SEMARANG
2020
RESEP 5
Resep Asli
2. Skrining Farmasetis
Ulsikur (simetidine) akan menyebabkan serbuk basah apabila diracik, kemudian
dapat diatasi dengan menggerus bersama laktosa atau dipisah sendiri
Campuran resep ambril, romilar, avil, disudrin, dan theophyllin (resep 1)
diminum sesudah makan
Resep ulsikur (resep 2) diminum saat makan
3. Skrining Klinis
Interaksi antara theophyllin dan ulsikur (simetidin) simetidin akan
meningkatkan level/efek theophyllin dengan mempengaruhi metabolisme enzim
hati cyp1A2. Jadi theophyllin dan ulsikar harus dijeda dalam pemakaiannya
Amoxicillin dan methylprednisolon dicampur dengan resep ambril, romilar, avil,
disudrin, dan theophyllin (resep 1)
Ulsikur (simetidin) pada resep 2 dipisah, dan di buat resep sendiri
Kesimpulan :
1. Resep 1 ( Ambril, Romilar, Avil, Disudrin, Theophyllin, Methylprednisolon,
Amoxicillin ) diminum sesudah makan
2. Resep 2 ( Ulsikur ) diminum saat makan
COMPOUNDING AND DISPENSING
Disusun oleh :
Kelompok 6/ A1
SEMARANG
2020
RESEP 6
Resep Asli
R/ Mucosta 90 Rebamipid
S 3 dd 1 ac Fungsi : untuk perlindungan mukosa
R/ Pepsol 60 Pantoprazol
S 1-0-1 ac Fungsi : mengurangi produksi asam lambung
(gol PPI)
R/ Inpepsa sy (2) Sukralfat
S 3 dd cc ac Fungsi : membentuk lapisan pelindung lambung
Administrasi:
- Tidak ada nama dokter
- Tidak ada SIP dokter
- Tidak ada alamat praktek dokter
- Tidak ada nama pasien
- Tidak ada alamat pasien
- Tidak ada berat badan pasien
- Tidak ada umur pasien
Klinis:
Permasalahan dan Pengatasannya :
1. Inpepsa(sukralfat) menghambat absorpsi proquin(ciprofloxacin) ciprofloxacin
dikonsumsi 2 jam sebelum atau 6 jam setelah menggunakan sukralfat(Medscape)
2. Proquin mengandung ciprofloxacin XR tidak boleh digerus karena dapat
menurunkan efek obat
3. Proquin tidak digerus bersama dengan famocide,motilium, dan guarposid dipisah
dan diminum 1 x 1
COMPOUNDING AND DISPENSING
TUGAS ANALISIS RESEP
Dosen Pengampu : Dr. Yulias Ninik, M. Si., Apt
Disusun oleh :
Kelompok 7/ A1
SEMARANG
2020
RESEP 7
Pro : An (9 tahun)
Kandunagn Obat :
Skrining Klinis :
Perhitungan Dosis :
Disusun oleh :
Kelompok 8/ A1
NanikSulistiyowati (19405021020)
SEMARANG
2020
RESEP 8
ANALISIS RESEP
R/ Cotrimoxazole 500 mg tab 1 Kandunganobat
Antiza tab 1 a. Cotrimoxazole
Trimethoprim 400 mg
mf pulv dtd no. XII Sulfamethoxazole 80 mg
b. Antiza
S 3dd 1 pc
Paracetamol 500 mg
R/ Actifed Exp syr No.1 Phenilpropanolamin 12,5 mg
CTM 1 mg
S3dd1 Dextromethorphan Hbr 15 mg
c. Actifed Exp sirup
TripolidineHcl 1,25 mg
Pro: An (9 tahun) PseudoefedrineHcl 30 mg
Guaifenesin 100 mg
A. Skrinning administratif
-tidakada-
B. Skrinning farmasetis
1. Cotrimoxazole pada resep tertulis 500 mg dengan dosis 3 x sehari 1 tablet,
sedangkan dosis Cotrimoxazole untuk anak usia 6 – 12 tahun adalah 480 mg
tiap 12 jam. Sehingga pada resep tersebut Cotrimoxazole dosisnya tidak
sesuai untuk anak usia 9 tahun. ( PIONAS )
Solusi Cotrimoxazole dan Antiza tablet diserahkan terpisah ( tidak dipuyer
jadi satu ), dan dengan signa berbeda. Untuk Cotrimoxazole digunakan yang
480 mg dengan signa diubah menjadi 2 x sehari 1 tablet ( disesuaikan dengan
dosis untuk anak usia 9 tahun ), sedangkan untuk Antiza dengan signa tetap 3
x sehari 1 tablet. Namun, apabila pasien belum bisa menelan tablet utuh maka
Cotrimoxazole dipuyer sendiri dengan dosis 2 x sehari 1 bungkus. Dan
Antiza dapat diganti dengan sediaan sirup dengan dosis 3 x sehari 1 – 2
sendok teh ( 5 ml ).
2. Actifed exp sirup signa belum jelas. Dosis untuk anak usia 6 – 12 tahun
adalah 3 x sehari 2,5 ml ( ½ sendok teh ).
Solusi Signa Actifed exp sirup disesuaikan dengan dosis untuk anak usia 9
tahun, yaitu 3 x sehari ½ sendok teh ( 2,5 ml )
C. Skrinning klinis
Perlu konfirmasi kepada orang tua pasien apakah pasien terkena batuk kering
atau batuk berdahak. Jika batuk kering, maka diberikan Antiza. Sedangkan batuk
berdahak dan flu dapat di diberikan Actifed Exp sirup. Apabila hanya salah satu,
misal batuk kering saja atau batuk berdahak saja, maka harus konfirmasi kepada
dokter apakah memang menghendaki pemberian resep kedua obat tersebut
( Antiza dan Actifed Exp ) atau hanya salah satu saja.
D. Perhitungan dosis
1. Cotrimoxazol
Dosis untuk anak usia 6 – 12 tahun 480 mg tiap 12 jam
Dosis untuk 1x pemakaian = 480 mg
Dosis untuk 1 hari pemakaian = 2 x 480 mg = 960 mg
Dosis sudah sesuai.
2. Antiza sirup sediaan 60 ml
Dosis untuk anak usia > 6 tahun 3 – 4x sehari 1-2 sendok teh ( 5 ml ).
Dosis untuk 1x pemakaian = 1 tablet atau bila digunakan sirup bisa 1-2
sendok teh ( 5 ml )
Dosis untuk 1 hari pemakaian = 3 tablet atau bila sirup 3-8 sendok teh ( 5 ml ).
Dosis sudah sesuai.
3. Actifed Exp sirup 60 ml
Dosis untuk anak usia 6 – 12 tahun 3 x sehari ½ sendok teh ( 2,5 ml )
Dosis 1x pemakaian = 2,5 ml ( ½ sendok teh )
Dosis 1 hari pemakaian = 1 ½ sendok teh (7,5 ml)
Dosis sudah sesuai.
TUGAS COMPOUNDING AND DISPENSING
Disusun oleh:
Kelompok 9/ A1
FAKULTAS FARMASI
SEMARANG
2020
RESEP 9
R/ Doxycyclin S No. LX
S 3 dd I
R/ Methotrexate 4 tab
Folic Acid 6 mg
da in cap dtd No. IV
S 1 dd I pc / minggu
1. Skrining Resep
2. Pengambilan Bahan
Doxycyclin S : 60 tablet
Methotrexate : 16 tablet
Folic Acid : 4 tab (sesuai dengan permintaan resep)
Jika yang dikehedaki sesuai dengan sediaan yang ada di pasaran 6 mg/5 mg x
4 tab = 4,8 tab ~ 5 tab (sesuai numero di resep)
Cavit D3 : 30 tablet
Omeprazole : 1 strip = 10 tablet (kerena signa di resep prn (bila perlu))
COMPOUNDING AND DISPENSING
Disusun oleh :
Kelompok 10/ A1
SULISTYOWATI (19405021025)
BUKHORI (19405021040)
SEMARANG
2020
RESEP 10
S.3.d.d.cth.1
R/ Flagyl 175 mg
Equal ½ tab
m.f.pulv.dtd.No. XV
S.3.d.d.1
R/ Pumpitor 7,5 mg
S.1.d.d.1
Pembahasan
Disusun oleh :
Kelompok 11/ A1
SEMARANG
2020
RESEP 11
S I dd I
R/ Acid salicyl 2%
M d s pagi, sore
Sue gatal
1. Skrining administrative :
a. Ada nama dan no SIP dokter
b. Ada alamat praktek dokter dan tandatangan dokter
c. Ada tanggal penulisan resep
d. Ada nama pasien
e. Ada umur pasien
f. Tidak ada alamat pasien
2. Skrining farmasetika :
Tidak ada permasalahan dari resep
3. Skrining klinis :
Tidak ada permasalahan dari resep
4. Pengambilan baahan
5. Permasalahan resep
Pencampuran asam salisilat dalam salep perlu dilarutkan dalam pelarutnya yaitu etanol
kurang lebih 2-3 tetes, hal ini bertujuan untuk memudahkan oencampuran dengan basis
salep.
7. Cara pembuatan
a. Diambil sebanyak 14 histrine tablet, masukan klip dan beri etiket putih dengan signa
1 kali sehari 1 tablet
b. Diambil sebanyak 1 botol noroid lotion dan beri etiket biru dengan signa pemakaian
luar untuk pelembab segera setelah mandi
c. Ditimbanng asam salisilat 0,4 gram, masukan mortir dan tetesi dengan etanol
sebanyak 2 tetes. Timbang liquor carbonis detergen sebanyak 0,6 gram, masukan
mortir aduk ad homogen. Tambahkan dermovate ointment sedikit demi sedikit ad
homogeny, masukan pot beri etiket biru dengan tanda pagi dan sore saat gatal.
TUGAS
RESEP 12
Disusun Oleh :
Kelompok 12/ A1
SEMARANG
2020
RESEP 12
S.2. dd 1 ac Det 30
S. 1.dd 1 pc Det 15
R/ Pionix No XXX
S.1dd 1 Det 15
R/ Glucobay 50 No XC
R/ Captropil 25 No. XC
S.3.dd 1 ac Det 45
R/ HCT No. XV
1-0-0 Det 8
0-0-1 Det 15
Keterangan Obat :
1. Memberikan jeda minum antara HCT dengan Pionix, yaitu HCT diminum pagi hari dan Pionix
diminum malam hari
2. Menanyakan kepada pasien mengenai dosis Pionix yang sudah diminum sebelumnya (karna
resep tersebut adalah copy resep, jadi diasumsikan pasien sudah minum obat sebelumnya).
3. Mengedukasi pasien mengenai waktu minum obat yang tepat.
Glucovance 1,25mg diminum pagi dan sore sebelum makan (menanyakan kepada pasien kapan
biasanya makan dengan porsi besar)
Glucophage 1g diminum setelah makan
Pionix diminum sebelum makan pada malam hari
Glucobay diminum saat makan (bersama suapan pertama)
Captopril 25mg diminum sebelum makan
Hydrochlortiazide diminum pada pagi hari setelah makan
Trolip 300mg diminum malam menjelang tidur
COMPOUNDING AND DISPENSING
Disusun oleh :
Kelompok 13/ A1
SEMARANG
2020
RESEP 13
Isi resep
Permasalahan :
Penyelesaian :
1. Doxycycline tidak jelas dibuat kapsul atau pulveres, karena dosis dipasaran 50mg dan
100mg tiap kapsul, sehingga langsung diberikan kapsul dengan dosis 50mg sebanyak
16 kapsul, diminum 1 kali sehari 1 kapsul sesudah makan malam dan harus
dihabiskan.
2. Prolic 1% dipasaran tidak ada, sehingga diganti dengan sediaan topikal gel lain yang
komposisinya sama dengan prolic 1% (clindamycin 1 %) yaitu merk clinium gel 1%,
digunakan 2 kali sehari pagi dan malam (tiap 12 jam) dioles tipis pada bagian yang
berjerawat.
3. Vitacid 0,05 % tetap diberikan dalam sediaan krim 20 gram. Digunakan 1 kali sehari
pada malam hari dioles tipis pada bagian yang berjerawat. Setelah penggunaan
clinium gel 1% ddiiamkan beberapa saat, kemudian diolesi vitacid krim 0,05%.
Hindari kontak langsung dengan sinar uv pada saat pemakaian krim, karena vitacid
memiliki sensasi panas pada wajah serta kulit menjadi kering, terkelupas dan
kemerahan apabila terpapar sinar ultraviolet secara langsung.
COMPOUNDING AND DISPENSING
Disusun oleh :
Kelompok 14/ A1
SEMARANG
2020
RESEP 14
A. Resep Asli
R/ Cerini 4 mg (Cetirizine)
Equal qs
Mf pulv No VI
S 1 DD 1
R/ Efedrin HCL 4 mg
Epexol 8 mg (Ambroxol)
Lameson 4 mg (Methylprednisolon)
Equal qs
Mf pulv No XV
S 3 DD 1
1. Skrining Administratif
a. Permasalahan administratif
Tidak ada data dokter (Nama, SIP, Alamat, No. Telp)
Tidak ada tanggal penulisan resep
Tidak ada data pasien (Nama, Umur, Jenis Kelamin, BB, TB, Alamat)
b. Penyelesaian masalah
Untuk kelengkapan data pasien dapat langsung ditanyakan kepada pasien
2. Skrining Farmasetis
a. Permasalahan Farmasetis
Pada resep racikan pertama: Cerini (cetirizine 10 mg) under dose
Dosis seharusnya: =2,4 tab (diambil 2,5 tablet)
Pada resep racikan kedua: Efedrin HCL (25 mg), Epexol (ambroxol 30 mg),
Lameson (Methylprednisolon 4 mg, 8 mg, 16 mg) under dose
Dosis seharusnya: Efedrin HCL= = 2,4 tab (diambil 2,5 tablet)
Epexol = = 4 tab
sediaan 16 mg)
b. Penyelesaian Masalah
Perlu ditambahkan dtd pada resep 1 (cerini) dan resep 2 (efedrin
hcl,epexol,lameson)
3. Skrining Klinis
Permasalahan Klinis : -
R/ Cerini 4 mg (Cetirizine)
Equal qs
Mf pulv dtd No. VI
S 1 dd 1
R/ Efedrin HCL 4 mg
Epexol 8 mg (Ambroxol)
Lameson 4 mg (Methylprednisolon)
Equal qs
Mf pulv dtd No XV
S 3 dd 1
Disusun oleh :
Kelompok 15/ A1
SEMARANG
2020
RESEP 15
Resep Asli
R/ Biothicol syr 1 fls Zat aktif Thiamphenicol 125mg
S 4 dd 1 cth
Administrasi:
- Tidak ada SIP dokter
- Tidak ada alamat pasien
- Tidak ada berat badan pasien
- Tidak ada umur pasien
Klinis:
Permasalahan dan Pengatasannya :
1. Biothicol antibiotic jadi penggunaannya harus dihabiskan
2. Terjadi interaksi antara pamol (paracetamol) dengan indexon (diazepam) dimana
Diazepam dapat menurunkan efek parasetamol dengan cara menaikkan metabolismenya.
Metabolisme yang tinggi dapat menaikkan kadar metabolit hepatotoksiknya (Medscape,
2011). Parasetamol dapat menurunkan ekskresi diazepam tetapi kadar plasmanya hanya
sedikit, sehingga tidak berpengaruh secara signifikan (Stockley, 1999).
Pengatasannya : sediaan Indexon dibuat terpisah
HASIL DISKUSI COMPOUNDING & DISPENSING
“RESEP 16”
Disusun oleh :
Kelompok 16/ A1
SEMARANG
2020
RESEP 16
A. RESEP
R/ Hexer 1/3
Dometic 1/3
Lagesil tab 1/3
m.f. pulv. dtd no. X
S.t.dd.I ac
R/ Neurosanbe plus 175 mg
Alegi ½
Luminal 7,5 mg
Efedrin 4 mg
Codein 3 mg
Lapimuc 1/3
DMP 5 mg
m.f. pulv. Dtd no.XII
S. t. dd 1
R/ Dexyclav Syr F no. I
S. t. dd. I cth
Pro : An. Lintang
Umur : 5 tahun
B. PERMASALAHAN RESEP
1. Hexer yang berisi ranitidine akan menjadi lembek bila digerus.
2. Lagesil yang berisi antasida (alumunium hidroksida, magnesium hidroksida dan
simetikon) bila diracik dan diminum bersamaan obat lainnya akan menggangu proses
absorbsinya.
3. Neurosanbe plus tablet merupakan tablet salut film, bila digerus selaput film akan
lepas dan menggangu.
4. Interaksi antara luminal dan codein meningkatkan efek sedasi.
C. PENYELESAIAN MASALAH
1. Hexer (ranitidine 150 mg) diganti bentuk sediaan sirup, yaitu ranivel sirup (ranitidine
75mg/5ml). Diminum 1-2 jam setelah minum lagesil sirup.
Dosis 1 x minum : 75mg/50mg x 5 ml
: 3,4 ml
2. Lagesil tablet (alumunium hidroksida 250 mg; magnesium hidroksida 250 mg dan
simetikon 50 mg) diganti bentuk sediaan sirup, yaitu lagesil sirup (tiap 5 ml
mengandung : alumunium hidroksida 250 mg; magnesium hidroksida 250 mg dan
simetikon 50 mg). Diminum 30 menit sebelum makan
Dosis 1x minum : 1/3 x 5ml
: 1,6 ml
3. Neurosanbe plus tablet digerus, kemudian diayak agar serbuk dan salut film terpisah.
Baru ditambahkan kedalam campuran racikan kedua. Racikan 2 diminum setelah
makan.
4. Pemberian informasi kepada keluarga pasien timbulnya efek sedasi.
5. Dexyclav sirup disimpan didalam kulkas. Diminum setelah makan.
D. OBAT YANG DIPEROLEH PASIEN (SETELAH SKRINING)
1. Ranivel sirup : 1 botol
2. Lagesil sirup : 1 botol
3. Racikan 1 : 10 bungkus puyer
(Dometic)
4. Racikan 2 : 12 bungkus puyer
(Neurosanbe plus, alegi, luminal, efedrin, codein, lapimuc, DMP).
E. JUMLAH OBAT YANG DIAMBIL
1. Ranivel sirup : 1 botol
2. Dometic tablet : 3,33 tablet
3. Lagesil sirup : 1 botol
4. Neurosanbe plus : 4, 2 tablet
5. Alegi tablet : 6 tablet
6. Luminal tablet : 3 tablet
7. Efedrin tablet : 1,92 tablet
8. Codein tablet : 3,6 tablet
9. Lapimuc tablet : 3 tablet
10. DMP tablet : 4 tablet
11. Dexyclav sirup : 1 botol
COMPOUNDING AND DISPENSING
Disusun oleh :
Kelompok 17/ A1
SEMARANG
2020
RESEP 17
R/ Cefixime 40 mg
Prednison 4 mg
Ibuprofen 100 mg
Ranitidine 40 mg
Tremenza ¼ tablet
Lasal 1 mg
Valisanbe 1 mg
B. PENGAMBILAN OBAT
No Nama obat Perhitungan Pengambilan
1 Cefixime 40 mg x 10 = 400 mg : 100 mg(capsul) 4 capsul
2 Prednisone 4 mg x 10 = 40 mg : 5 mg 8 tablet
3 Ibuprofen 100 mg x 10 = 1000 mg : 400 mg 2,5 tablet
4 Ranitidine 1 botol syrup
5 Tremenza ¼ x 10 2,5 tablet
6 Lasal 1 mg x 10 = 10 mg : 2 mg (capsul) 5 capsul
7 Valisanbe 1 mg x 10 = 10 mg : 5 mg 2 tablet
8 Erysanbe syrup 60 1 botol
mL
C. Skrining Administrasi
-
D. Skrining Farmasetik
1. Ranitidine bentuk sediaan tablet salut selaput tidak boleh digerus. Maka diganti
dengan sediaan syrup dengan dosis sekali pakai 40 mg : 75 mg x 5 mL = 2,6 ml.
Digunakan pipet agar takaran obat sesuai. Tidak ikut diracik dengan obat yang lain.
E. Skrining Klinik
1. Cefixime capsul merupakan antibiotic dan dosis aturan pakai 2 x sehari. Maka harus
dipisah dengan sediaan yang lain karena aturan pakai resep racikan obat yang lain 3 x
sehari. Antibiotic harus diminum tepat tiap 12 jam, sesudah makan dan diminum sampai
habis.
2. Prednisone dan iIbuprofen saat diminum bersamaan dapat menyebabkan efek samping
berupa gangguan gastrointestinal berupa resiko ulkus atau pendarahan lambung,
termasuk dalam interaksi minor yaitu tidak membahayakan pasien maka untuk
mengatasi diminum sesudah makan
3. Lasal tablet berisi salbutamol lebih efektif bila diminum sebelum makan, maka obat
dipisah dengan obat racikan yang lain.
4. Erysanbe syrup dosis yang diberikan sekali pemakaian adalah ¾ sendok obat yaitu 3,75
mL. Pada resep digunakan 2 antibiotik karena masing-masing antibiotic memiliki
mekanisme kerja obat yang berbeda. Cefixime bekerja menghambat dinding bakteri sel
dan erithromisin bekerja menghambat protein bakteri sel.
F. Kesimpulan
Terdapat 5 bentuk sediaan obat yang diberikan pasien yaitu racikan puyer antibiotic
cefixime, racikan puyer (prednisone,ibuprofen,tremenza,valisanbe), racikan puyer lasal,
ranitidine syrup dan erysanbe syrup.
COMPOUNDING AND DISPENSING
Disusun oleh :
Kelompok 18/ A1
SEMARANG
2020
RESEP 18
Copy Resep
R/ Intrizin syr fl 1
S 2 dd 5 ml (bila gatal)
det
R/ Kloderma cr 20 gr
Pirotop cr 10 gr
Mf on die pot no. I (pagi-sore)
ne det
R/ NaCl 500 ml no. I
(kompres selama 10 menit pagi-sore)
ne det
R/ Kassa steril no. I
det
Pembahasan
Disusun oleh :
Kelompok 19/ A1
SEMARANG
2020
RESEP 19
R/ Romilar 7,5 mg
Ephedrin 4 mg
CTM 4 mg
Bisolvon 7,5 mg
Prednison 4 mg
Luminal 15 mg
Sacch lact q.s
m. f pulv dtd no x
S 3 dd 1
R/ Apialys syr fl I
S 1 dd cth 1
Pasien : -
Masalah :
Efedrin dan luminal Tidak bercamournya suatu serbuk karena sediaan meleleh dan lembab
“RESEP 20”
Disusun oleh :
Kelompok 20/ A1
SEMARANG
2020
RESEP 20
A. RESEP
R/ Metformin 500 mg No. XXX
S.3dd I tab
-------------------------------did
Amlodipin 5 mg No. X
S 1 dd I tab
------------------------------det V
HCT 25 mg No. X
S 1 dd 1 ½ tab
-----------------------------det III
Glibenclamide 5mg No. X
S 1 dd 1 ½ tab
-----------------------------det III
Simvastatin 10 mg No. XX
S 1 dd 1 tab
------------------------------det V
B. PERMASALAHAN RESEP
1. Metformin 500 mg dosis maksimal perhari 3 gram (diberikan setengahnya = 15 tab)
Penggunaan Metformin masih sama 3X1 tab, pada saat makan (Bersama makanan)
Indikasi : Menurunkan kadar gula. Mekanisme : Mengurangi produksi gula hepatik,
meningkatkan penggunaan gula insulin yang diperantai oleh jaringan perifer
Solusi : Konfirmasi ke apoteker sebelumnya tentang jumlah pemberian metformin pada
resep, jika apoteker sebelumnya belum konfirmasi ke dokter, maka perlu dilakukan
konfirmasi ke dokter.
2. Amlodipin 5 mg sebanyak 20 tablet (Masih sisa 5 tab) Dosis maksimal 10 mg, diminum
1x1 sebelum makan pagi. Indikasi sebagai antihipertensi, mekanisme : menurunkan
tekanan darah dengan merelaksasikan pembuluh darah sehingga tidak memperberat kerja
jantung untuk memompa darah.
Solusi : untuk jumlah obat pada resep, Konfirmasi ke apoteker sebelumnya tentang
jumlah pemberian amlodipin pada resep, jika apoteker sebelumnya belum konfirmasi ke
dokter, maka perlu dilakukan konfirmasi ke dokter, dan bisa ditanyakan apakah keadaan
pasien sedang berpuasa atau tidak saat itu.
3. HCT 25 mg, jumlah yang diberikan 10 tablet (Masih sisa 7), dosis maksimal 50 mg,
diminum 1 x 1 ½ tab sesudah makan siang. Indikasi : Antidiuretik, mekanisme :
menghambat reabsorbsi elektrolit Na+ dan Cl- dari tubulus distal diginjal.
Solusi : Konfirmasi ke apoteker sebelumnya tentang jumlah pemberian HCT pada resep,
jika apoteker sebelumnya belum konfirmasi ke dokter, maka perlu dilakukan konfirmasi
ke dokter,
4. Glibenclamid 5 mg, jumlah yang diberikan 10 tablet (Masih sisa 7), dosis maksimal 20
mg, diminum 1 x 1 ½ tab sesudah makan pagi. Indikasi: menurunkan kadar gula dengan
meningkatkan pelepasan insulin dari pancreas.
Solusi : Konfirmasi ke apoteker sebelumnya tentang jumlah pemberian glibenclamid
pada resep, jika apoteker sebelumnya belum konfirmasi ke dokter, maka perlu dilakukan
konfirmasi ke dokter, dan ditanyakan apakah pasien sedang berpuasa sebelumnya atau
tidak.
5. Simvastatin 10 mg, jumlah yang diberikan 20 tablet (masih sisa 15), dosis maksimal 40
mg, diminum 1x1 tab sebelum tidur malam , indikasi : menurunkan kadar LDL dalam
darah (Inhibisi enzim HMG CoA).
Solusi : Konfirmasi ke apoteker sebelumnya tentang jumlah pemberian simvastatin pada
resep, jika apoteker sebelumnya belum konfirmasi ke dokter, maka perlu dilakukan
konfirmasi ke dokter.
C. PENYELESAIAN MASALAH
Untuk jumlah obat pada resep konfirmasi ke apoteker sebelumnya, jika apoteker
sebelumnya belum konfirmasi ke dokter, maka apoteker penerima copy resep harus
konfirmasi kedokter.
Interaksi Obat :
Amlodipin 5 mg dan Simvastatin 20 mg jangan bersamaan karena amlodipine
meningkatkan kadar plasma simvastatin dan meningkatkan resiko kelainan otot (miopati).
HCT 25 mg dan Glibenclamid 5 mg jangan digunakan bersamaan karena HCT kan
menurunkan efek dari glibenclamid.