Anda di halaman 1dari 61

COMPOUNDING AND DISPENSING

Dosen Pengampu : Dr. Yulias Ninik, M. Si., Apt

TUGAS ANALISIS RESEP


(RESEP 1 s/d 20)

Disusun oleh :
Mahasiswa (kelas A1)
Kelompok (1 s/d 20)

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS WAHID HASYIM
SEMARANG
2020
DAFTAR PEMBAGIAN KELOMPOK DAN RESEP

NO NAMA NIM KELOMPOK PEMBAGIAN RESEP


1 SEPTIA ALFIONIKA 19405021010
1 1
2 RENGGANIS SEPPATRIA 19405021039
3 LAYYINATUL FUADAH 19405021013
2 2
4 ARINTA DEWI NURANI 19405021017
5 MUHAMMAD ITMAMUL WAFA 19405021014
3 3
6 DWI AJI ANGGARA 19405021023
7 VIRGINIA KUSUMA WARDANI 19405021026
4 4
8 EVI WULANDARI 19405021034
9 DANIANTO WICAKSONO 19405021015
5 5
10 NIMAS YUNIARSIH HERDIYANTI 19405021019
11 ANNISA KUSUMAWARDANI 19405021009
6 6
12 UMROH MAHMUDAH 19405021016
13 NENG FAURTIMAR DEWI 19405021005
7 7
14 LUTFAH MEITIYAWATI PUTRI 19405021011
15 ADISTI DILARINA 19405021008
8 8
16 NANIK SULISTIYOWATI 19405021020
17 AYU ANGGRAINI 19405021012
9 9
18 INDAH WULANSARI 19405021032
19 SULISTIYOWATI 19405021025
10 10
20 BUKHORI 19405021040
21 SITI INDRIA WARDANI 19405021022
11 11
22 MUDLIATUZ ZAMANIYAH 19405021031
23 TOPAN FIRDAUS 19405021004
12 12
24 HERI ANDRIAN 19405021030
25 ANNISA HAYATI 19405021001
13 13
26 IIN FITRIANA 19405021007
27 LINA MARIYYAH AL QIBTHIYYAH 19405021003
14 14
28 PRAYUGO SUGENG PANGESTU 19405021036
29 STEFAN ADRIANUS KABELEN 19405021002
15 15
30 MUHAMAD SYUKRON MAKMUN 19405021028
31 WENING SRI MULASIH 19405021018
16 16
32 EKA INTAN KUSUMA WARDHANI 19405021037
33 FRIDA FRIHANDINI 19405021006
17 17
34 AVILIA AYU SETYAWATI 19405021038
35 INTAN IRAWAN 19405021021
18 18
36 LAILI ISEH NUR AFRIANTI 19405021029
37 INDRA ADI KURNIA 19405021024
19 19
38 SITI JUWARIYAH 19405021033
39 MARLINDA SETYARICKY 19405021027
20 20
40 EKO SETIAWAN 19405021035
TUGAS COMPOUNDING and DISPENSING

RESEP 1
Dosen Pengampu: Dr. Yulias Ninik W, S.Si., M.Si., Apt.

DISUSUN OLEH:

Kelompok 1/ A1

SEPTIA ALFIONIKA 19405021010

RENGGANIS SEPPATRIA 19405021039

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER

UNIVERSITAS WAHID HASYIM

SEMARANG

2020
Resep 1

SKRINING RESEP (permasalahan dalam resep dan solusinya)


1. Administratif
 Tidak ada SIP dokter
 Tidak ada berat Badan Pasien
 Tidak umur Pasien

2. Farmasetis
 Penggunaan voltaren dan ranitidine perlu dipisah
 Cara penggunaan tidak ada (voltaren pemakaiannya 2-3x sehari 1 tablet setelah
makan, ranitidine 2 x sehari 1 tab sebelum makan, Neurobion 5000 tab 1 x
sehari 1 tab saat makan diminum pada siang hari, Megabal 2 x sehari 1 kaspusl
diminum pagi dan malam) (MIMS).
 Stabilitas voltaren akan menurun jika dibuat dalam bentuk serbuk karena
voltaren merupakan sediaan tablet salut enterik dan tidak boleh diracik
3. Klinis
 Dosis voltaren underdose (40 mg) sehingga perlu ditingkatkan, dosis pada
orang dewasa 100 – 150 mg (tablet 50mg = 2 - 3x dalam sehari)
 Dosis ranitidine underdose ¾ tab (112,5 mg) perlu ditingkatkan dosisnya,
dosis orang dewasa maksimal 300 mg dalam sehari
RESEP SETELAH SKRINING

1. Voltaren 50 mg (Natrium Diklofenak 50 mg)


2 x sehari 1 tablet, setelah makan
2. Ranitidine 150 mg
2 x sehari 1 tablet, 15 menit sebelum makan
3. Megabal
2 x 1 kapsul, setelah makan pagi dan malam
4. Neurobion 5000 tab
1 x sehari 1 tablet, saat makan siang
COMPOUNDING DAN DISPENSING
TUGAS ANALISIS RESEP
Dosen Pengampu : Yulias Ninik W.,S.Si., M.Si., Apt.

Disusun Oleh:
Kelompok 2/ A1
Layyinatul Fuadah (19405021013)
Arinta Dewi N (19405021017)

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER


UNIVERSITAS WAHID HASYIM
SEMARANG
2020
RESEP 2

R/ Asiklovir 400mg 2tab

Glucose qs
m.f pulv dtd no. LXX
s 4 dd pulv I
R/ Erysanbe syr fl I

S 3 dd cth II
R/ Loratadine tab I

Glucose qs
mf pulv dtd no X
R/ Digenta cr no I

Sue
Pro : An. Cinac
Umur : 8 th, 30 kg

Skrinning Administrasi - -
Skrinning Farmasetis - -
Skrinning Klinis  Dosis anak usia ±8th ∞  Sudah sesuai dengan dosis
dosis dewasa yaitu 400mg. yang dikehendaki dokter.

 Jumlah puyer acyclovir  Tidak perlu dipakai


yang dibuat terlalu banyak glucose sebagai campuran
(70 puyer) hal ini salah pada puyer karena bobot
dalam penginterpretasian puyer sudah memenuhi
signa jumlah yang akan syarat. Dibuat sebanyak 20
dibuat. bungkus untuk 5 hari
pemakaian.

 Aciclovir tidak perlu dibuat  Pasien sudah berumur 8


dengan sediaan puyer tapi tahun sehingga untuk
tetap diberikan berupa memaksimalkan efek terapi
tablet maka sediaan acyclovir
tetap tablet.

 Aciclovir tidak perlu  Karena mengingat


ditambah glucose sebagai acyclovir sediaannya
pemanis terlalu kecil sehingga tidak
perlu dengan penambahan
glukose.

 Sediaan Erysanbe syr


dipasaran tersedia dengan  Erysanbe diberikan 2 botol
volume 60ml yang lagi dan diberi tambahan
mengandung 200mg/5ml penandaan pada botol
hanya cukup untuk 2 hari, pertama “ Jika sudah habis
sedangkan penggunaan lanjutkan botol kedua” dan
terapi antibiotic minimal 3 tanda “Dihabiskan” untuk
hari. semua botol

 Pada resep Loratadine tidak


dgerus dan tidak perlu  Loratadine tidak dibuat
ditambahkan glucose puyer tetapi diberikan
tablet tanpa penambahan
glucose

 Loratadin sebaiknya tidak  Menanyakan kepada pasien


perlu digerus karena apakah pasien bisa minum
mengingat anak sudah obat dengan sediaan tablet
berumur 8 tahun atau tetap menggunakan
puyer.
COMPOUNDING AND DISPENSING

TUGAS ANALISIS RESEP

Dosen Pengampu : Dr. Yulias Ninik, M. Si., Apt

Disusun oleh :

Kelompok 3/ A1

Muhammad Itmamul Wafa (19405021014)


Dwi Aji Anggara (19405021023)

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER

UNIVERSITAS WAHID HASYIM

SEMARANG

2020
RESEP 3

R/ Dogmatil forte ¼ tab


Sanmag ½ tab
Sametidin ½ tab
Braxidin ½ tab

1. Skrining administratif : Semua tidak lengkap karena gambar terpotong.

2. Skrining Farmasetis : tidak ada keterangan dosis

3. Skrining Klinis : Cimetidin + Chlordiazepoxide  cimetidin meningkatkan


kadar chlordiazepoxide dengan menurunkan metabolisme

4. Pengambilan Bahan :

Nama obat Jumlah Kandungan


Dogmatil forte Sulprida
Sanmag Mg Trisilicate, Al
hydroxide, Papaverin
HCl, Chlordiazepoxide
HCl, Vit B complex
Sanmetidin Cimetidine
Braxidin Chlordiazepoxide HCl,
Clidinium bromide
Dosis untuk sehari :

 Dogmatil : 400mg – 800 mg sehari


 Sanmag : 1 - 2 tablet sehari
 Sanmetidin : 2 tablet sehari
 Braxidin : Dewasa 3-4 kali sehari sebelum makan dan menjelang tidur
5. Permasalahan dalam resep :

 Terdapat interaksi antara obat sanmetidin dengan sanmag juga interaksi obat
sanmetidin dengan braxidin.
 Pada resep untuk cara pembuatan, jumlah obat dan cara pemakaian kurang
jelas.

6. Solusi :

 Obat dalam resep boleh digunakan tapi pemakaiannya harus diberi waktu jeda.
 Dibuat 3 sediaan, yaitu :
1) Dogmatil + Braxidin = kapsul
2) Sanmag = tablet
3) Sanmetidin = tablet
TUGAS COMPOUNDING DAN DISPENSING

TUGAS ANALISIS RESEP

Dosen pengampu : Dr.Yulias Ninik W., S.Si., M.Si., Apt.

DISUSUN OLEH :

Kelompok 4/ A1

VIRGINIA KUSUMA WARDANI 19405021026

EVI WULANDARI 19405021034

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS WAHID HASYIM

SEMARANG

2020
RESEP 4

R/ Diane 35 Strip I
m.f pulv sac da in caps No. V (105)
S dd

Hormon
Replacement
Therapy

Pro : Nama Pasien :


Wahyuanita
No. Rekam Medik :
Umur/Tanggal Lahir :
Berat Badan/TB :

1. Indikasi Obat

 Diane 35 tablet adalah obat kontrasepsi yang mengandung 2 mg Siproteron Asetat


dan 0.035 mg Etinil Estriadol

 Diane 35 digunakan sebagai kontrasepsi, pengobatan hormonal wanita. Diane 35


juga memiliki manfaat non kontraseptif. Manfaat non kontraseptif dari pil Diane
35 bisa mengatasi jerawat yang merupakan salah satu sindrom pramenstruasi serta
menangani masalah lain seperti seborrhea atau hirsutisme ringan.

 Kemasan berupa Dus, 1 Blister @ 21 Tablet Salut Gula

 Kontraindikasi pada keadaan Hamil, laktasi, gangguan fungsi hati berat, riwayat
iketrus idiopatik atau pruritus selama hamil, sindroma Dubin-Johnson, sindrom Rotor,
tumor hati, tromboembolik, anemia sel sabit, dalam pengobatan kanker payudara atau
endometrium, DM berat.

2. Skrining Administratif

 Nama, SIP, dan alamat dokter tidak ada

 Tanggal penulisan R/ tidak ada


 Paraf dokter tidak ada

 Usia, alamat, BB, TB pasien tidak ada

3. Skrining Farmasetika

 Pil Kb tidak boleh digerus. Jika menggerus pil KB dapat mengurangi keefektifan
kerja obat

 Dosis obat yang tertera pada resep tidak jelas

 Potensi obat setelah peracikan tidak dapat dihitung karena digunakan untuk terapi
kelainan hormon sehingga dokter mencoba memberikan dosis tersebut untuk
mengetahui efet terapi

 Stabilitas obat yang diberikan tidak dapat dijamin untuk konsumsi dalam waktu yang
cukup lama

4. Skrining Klinis

 Untuk obat-obat hormonal/kontrasepsi (pil kb) tidak dapat dirubah sediaan.

 Tujuan pengobatan tidak untuk kontrasepsi tapi untuk terapi dengan


ketidakseimbangan hormon

 Dokter melakukan trial and error untuk penggunaan dosis 1/5 bagian tablet, apabila
pada dosis tersebut memberikan efet terapi maka pengobatan dilanjutkan apabila
pasien tidak memberikan perbaikan maka dokter akan meningkatkan dosis.
COMPOUNDING AND DISPENSING

TUGAS ANALISIS RESEP

Dosen Pengampu : Dr. Yulias Ninik, M. Si., Apt

Disusun oleh :

Kelompok 5/ A1

Danianto Wicaksono (19405021015)


Nimas Yuniarsih H. (19405021019)

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER

UNIVERSITAS WAHID HASYIM

SEMARANG

2020
RESEP 5

Resep Asli

R/ Ambril ½ tab  Ambril mengandung Ambroxol, Fungsi :


Romilar ½ tab untuk batuk berdahak
Avil ¼ tab  Romilar mengandung Dextromethorphan,
Disudrin 7,5 mg Fungsi : untuk batuk tidak berdahak
Theophyllin 25 mg  Avil mengandung Pheniramine Maleat,
M f pulv. dtd. Da in caps no XXI Fungsi : sebagai antihistamin
S 4 dd 1 caps  Disudrin mengandung Pseudoefedrine,
Fungsi : untuk meredakan flu
 Theophyllin, Fungsi : untuk melegakan
saluran pernafasan

R/ Ulsikur 200mg  Ulsikur mengandung Simetidin, Fungsi :


Methylprednisolon 1/6 tab untuk pengobatan sakit maag dan tukak
Amoxil 250mg lambung
M. f. Pulv. dtd. Da in caps no XXI  Methylprednisolon, Fungsi : untuk
S 4 dd 1 caps mengurangi gajala peradangan,
pembengkakan, dan rasa nyeri
 Amoxicillin, Fungsi : sebagai antibiotik
Keterangan :
1. Skrining Administrasi
 Resep tidak lengkap karena terpotong

2. Skrining Farmasetis
 Ulsikur (simetidine) akan menyebabkan serbuk basah apabila diracik, kemudian
dapat diatasi dengan menggerus bersama laktosa atau dipisah sendiri
 Campuran resep ambril, romilar, avil, disudrin, dan theophyllin (resep 1)
diminum sesudah makan
 Resep ulsikur (resep 2) diminum saat makan

3. Skrining Klinis
 Interaksi antara theophyllin dan ulsikur (simetidin) simetidin akan
meningkatkan level/efek theophyllin dengan mempengaruhi metabolisme enzim
hati cyp1A2. Jadi theophyllin dan ulsikar harus dijeda dalam pemakaiannya
 Amoxicillin dan methylprednisolon dicampur dengan resep ambril, romilar, avil,
disudrin, dan theophyllin (resep 1)
 Ulsikur (simetidin) pada resep 2 dipisah, dan di buat resep sendiri

Resep setelah skrining :


1) R/ Ambril ½ tab
Romilar ½ tab
Avil ¼ tab
Disudrin 7,5 mg
Theophyllin 25 mg
Methylprednisolon 1/6 tab
Amoxicillin 250mg
M f pulv. dtd. Da in caps No XXI
S 4 dd 1 caps

2) R/ Ulsikur 200mg No XXI


S 4 dd dc 1 caps

Kesimpulan :
1. Resep 1 ( Ambril, Romilar, Avil, Disudrin, Theophyllin, Methylprednisolon,
Amoxicillin ) diminum sesudah makan
2. Resep 2 ( Ulsikur ) diminum saat makan
COMPOUNDING AND DISPENSING

TUGAS ANALISIS RESEP

Dosen Pengampu : Dr. Yulias Ninik, M. Si., Apt

Disusun oleh :

Kelompok 6/ A1

Annisa Kusumawardani (19405021009)


Umroh Mahmudah (19405021016)

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER

UNIVERSITAS WAHID HASYIM

SEMARANG

2020
RESEP 6

Resep Asli

R/ Mucosta 90 Rebamipid
S 3 dd 1 ac Fungsi : untuk perlindungan mukosa

R/ Pepsol 60 Pantoprazol
S 1-0-1 ac Fungsi : mengurangi produksi asam lambung
(gol PPI)
R/ Inpepsa sy (2) Sukralfat
S 3 dd cc ac Fungsi : membentuk lapisan pelindung lambung

R/ Famocide 2/3 Famocide (Famotidin)


Motilium 1 Fungsi : mengurangi produksi asam lambung
Guarposid ½ Motilium (domperidon)
Proquin 2/3 Fungsi : anti mual muntah
Da in caps 90 Guarposid (cisapride)
(S-2-0) 2 dd I ac Fungsi : meningkatkan motilitas pada saluran
pencernaan bagian atas (GERD)
Proquin (ciprofloxacin)
Fungsi : antibiotic spectrum luas gol quinolon

Administrasi:
- Tidak ada nama dokter
- Tidak ada SIP dokter
- Tidak ada alamat praktek dokter
- Tidak ada nama pasien
- Tidak ada alamat pasien
- Tidak ada berat badan pasien
- Tidak ada umur pasien
Klinis:
Permasalahan dan Pengatasannya :
1. Inpepsa(sukralfat) menghambat absorpsi proquin(ciprofloxacin)  ciprofloxacin
dikonsumsi 2 jam sebelum atau 6 jam setelah menggunakan sukralfat(Medscape)
2. Proquin mengandung ciprofloxacin XR  tidak boleh digerus karena dapat
menurunkan efek obat
3. Proquin tidak digerus bersama dengan famocide,motilium, dan guarposid  dipisah
dan diminum 1 x 1
COMPOUNDING AND DISPENSING
TUGAS ANALISIS RESEP
Dosen Pengampu : Dr. Yulias Ninik, M. Si., Apt

Disusun oleh :

Kelompok 7/ A1

Neng Faurtimar Dewi (19405021005)

Lutfah Meitiyawati Putri (19405021011)

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER

UNIVERSITAS WAHID HASYIM

SEMARANG

2020
RESEP 7

R/ Co Amoxiclav 500 mg 1 tab


Antizaa 1 tab
m.f. dtd No. XII
S 3 dd 1 PC
R/ Actifed exp syr No. 1
S 3 dd 1

Pro : An (9 tahun)

Kandunagn Obat :

1. Co-amoxiclav : Amoxicilin dan Asam klavulanat


2. Antiza : - Paracetamo; 500 mg
- Phenilpropanolamin HCl 12,5 mg
- CTM 1 mg
- Dextromethorphan 15 mg
3. Actifed sirup : - Tripolidin HCl 1,25 mg
- Pseudoefedrine HCl 30 mg
- Guaifenisin 100 mg

Skrining Administratif : Tidak ada


Skrining Farmasetis :
1. Co- amoxiclav dan Antiza tidak dapat dicampur/digerus bersamaan
2. Dosis Co-amoxiclav untuk anak dalam resep 500 mg, jadi dalam
sehari 1500 mg (over dosis). Maka dilakukan penurunan dosis
menjadi 250 mg atau diganti dengan sediaan sirup
3. Co-amoxiclav terdiri dari Amoxicilin dan asam klavulanat ( dalam
kombinasi tetap) sehingga tidak boleh digerus. Amoxicilin
merupakan antibiotik yang memiliki cincin beta lactam, kemudian
dikombinasikan dengan asam klavulanat untuk melapisi dan
mencegah penguraian cincin beta lactam dari amoxicillin. Sehingga
apabila digerus maka akan mudah terurai dan efektivitasnya
berkurang
4. Antiza diganti dengan sediaan sirup yang umum dipasaran

Skrining Klinis :

Lakukan assessment kepada pasien terkait batuk yang dialami,


apakah batuk kering atau batuk berdahak. Jika pasien mengeluhkan
batuk kering maka berikan Antiza, dan apabila pasien mengalami
batuk berdahak maka berikan Actifed. Berdasarkan resepyang ada,
maka tidak apa jika diberikan keduanya, tetapi harus memberikan KIE
kepada pasien terkait efek mengantuk dari obat

Perhitungan Dosis :

1. Sirup Co-amoxiclav dipasaran yaitu 60 ml dosis 125 mg/5 ml


diminum 3 x sehari 2 sendok takar
2. Antiza sirup 60 ml dosis 125 mg/5 ml diminum 3 x sehari 1 sendok
takar
3. Actifed sirup 60 ml dosis 125 mg/5 ml diminum 3 x sehari 1 sendok
takar
COMPOUNDING AND DISPENSING

TUGAS ANALISIS RESEP

Dosen Pengampu : Dr. Yulias Ninik, M. Si., Apt

Disusun oleh :

Kelompok 8/ A1

Adisti Dilarina (19405021008)

NanikSulistiyowati (19405021020)

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER

UNIVERSITAS WAHID HASYIM

SEMARANG

2020
RESEP 8

ANALISIS RESEP
R/ Cotrimoxazole 500 mg tab 1 Kandunganobat
Antiza tab 1 a. Cotrimoxazole
 Trimethoprim 400 mg
mf pulv dtd no. XII  Sulfamethoxazole 80 mg
b. Antiza
S 3dd 1 pc
 Paracetamol 500 mg
R/ Actifed Exp syr No.1  Phenilpropanolamin 12,5 mg
 CTM 1 mg
S3dd1  Dextromethorphan Hbr 15 mg
c. Actifed Exp sirup
 TripolidineHcl 1,25 mg
Pro: An (9 tahun)  PseudoefedrineHcl 30 mg
 Guaifenesin 100 mg

A. Skrinning administratif
-tidakada-
B. Skrinning farmasetis
1. Cotrimoxazole pada resep tertulis 500 mg dengan dosis 3 x sehari 1 tablet,
sedangkan dosis Cotrimoxazole untuk anak usia 6 – 12 tahun adalah 480 mg
tiap 12 jam. Sehingga pada resep tersebut Cotrimoxazole dosisnya tidak
sesuai untuk anak usia 9 tahun. ( PIONAS )
Solusi  Cotrimoxazole dan Antiza tablet diserahkan terpisah ( tidak dipuyer
jadi satu ), dan dengan signa berbeda. Untuk Cotrimoxazole digunakan yang
480 mg dengan signa diubah menjadi 2 x sehari 1 tablet ( disesuaikan dengan
dosis untuk anak usia 9 tahun ), sedangkan untuk Antiza dengan signa tetap 3
x sehari 1 tablet. Namun, apabila pasien belum bisa menelan tablet utuh maka
Cotrimoxazole dipuyer sendiri dengan dosis 2 x sehari 1 bungkus. Dan
Antiza dapat diganti dengan sediaan sirup dengan dosis 3 x sehari 1 – 2
sendok teh ( 5 ml ).
2. Actifed exp sirup signa belum jelas. Dosis untuk anak usia 6 – 12 tahun
adalah 3 x sehari 2,5 ml ( ½ sendok teh ).
Solusi  Signa Actifed exp sirup disesuaikan dengan dosis untuk anak usia 9
tahun, yaitu 3 x sehari ½ sendok teh ( 2,5 ml )

C. Skrinning klinis
Perlu konfirmasi kepada orang tua pasien apakah pasien terkena batuk kering
atau batuk berdahak. Jika batuk kering, maka diberikan Antiza. Sedangkan batuk
berdahak dan flu dapat di diberikan Actifed Exp sirup. Apabila hanya salah satu,
misal batuk kering saja atau batuk berdahak saja, maka harus konfirmasi kepada
dokter apakah memang menghendaki pemberian resep kedua obat tersebut
( Antiza dan Actifed Exp ) atau hanya salah satu saja.

D. Perhitungan dosis
1. Cotrimoxazol
Dosis untuk anak usia 6 – 12 tahun  480 mg tiap 12 jam
Dosis untuk 1x pemakaian = 480 mg
Dosis untuk 1 hari pemakaian = 2 x 480 mg = 960 mg
Dosis sudah sesuai.
2. Antiza sirup sediaan 60 ml
Dosis untuk anak usia > 6 tahun  3 – 4x sehari 1-2 sendok teh ( 5 ml ).
Dosis untuk 1x pemakaian = 1 tablet atau bila digunakan sirup bisa 1-2
sendok teh ( 5 ml )
Dosis untuk 1 hari pemakaian = 3 tablet atau bila sirup 3-8 sendok teh ( 5 ml ).
Dosis sudah sesuai.
3. Actifed Exp sirup 60 ml
Dosis untuk anak usia 6 – 12 tahun  3 x sehari ½ sendok teh ( 2,5 ml )
Dosis 1x pemakaian = 2,5 ml ( ½ sendok teh )
Dosis 1 hari pemakaian = 1 ½ sendok teh (7,5 ml)
Dosis sudah sesuai.
TUGAS COMPOUNDING AND DISPENSING

Dosen Pengampu: Dr. Yulias Ninik, M.Si., Apt

COMPUNDING RESEP NO. 9

Disusun oleh:

Kelompok 9/ A1

Ayu Anggraini (19405021012)

Indah Wulansari (19405021032)

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS WAHID HASYIM

SEMARANG

2020
RESEP 9

R/ Doxycyclin S No. LX
S 3 dd I

R/ Methotrexate 4 tab
Folic Acid 6 mg
da in cap dtd No. IV
S 1 dd I pc / minggu

R/ Cavit D3 No. XXX


S 2 dd I

R/ Omeprazole No. XXX


S 1 dd I ac (prn)

1. Skrining Resep

Skrining Resep Permasalahan Penyelesaian


 Nama, umur, jenis kelamin, berat badan  Konfirmasi pasien dan dokter
dan tinggi badan pasien. penulis resep
Administrasi
 Nama, nomor ijin, alamat dan paraf dokter;
tanggal Resep dan ruangan/unit asal Resep.

 Jumlah obat; Doxycyclin S terlalu  Tidak ada masalah. Sudah


banyak (maksimal penggunaan antibiotik sesuai
selama 20 hari) tetapi karena dalam kasus
tidak disebutkan pasien mengalami sakit
apa, maka dianggap sudah sesuai. Lama
penggunaan dan kekuatan Doxycycline S
Farmasetika dapat disesuaikan dengan kasus
penyakitnya.

 Kekuatan; dari asam folat yang tersedia  Tidak ada masalah.


dipasaran dengan kekuatan 5 mg
sedangakan yang diresep 6 mg.

 Aturan dan cara penggunaan;  Konfirmasi dokter terkait


Methotrexate dan asam folat tidak bisa di aturan pakai dan cara
digabung, karena penggunaan asam folat penggunaan Methotrexate
1x seminggu tidak efektif, sedangkan dan asam folat harus
aturan penggunaan asam folat 1x sehari 1 dipisah
tablet digunakan untuk mengobati efek
samping MTX yaitu anemia.

 Aturan pakai; penggunaan Cavit D3  Tidak ada masalah


pada resep S 2 dd I sudah sesuai

 Jumlah obat; omeprazole terlalu banyak,  Konfirmasi dokter untuk


karena penggunaan pada pasien PRN mengurangi jumlah obat
omeprazole

 Interaksi Obat; Methotrexate dan Folic  Penggunaan Methotrexate


Acid, dimana Folic Acid dapat dan Folic Acid di jeda 2
menurunkan efek dari Methotrexate jam
dengan melalui antagonis
Klinis farmakodinamik.

 Interaksi Obat; Methotrexate dan  Penggunaan Methotrexate


Omeprazole, dimana Omeprazole dapat dan omeprazole di jeda 2
meningkatkan efek dari Methotrexate jam
dengan menurunkan klirens ginjal.

2. Pengambilan Bahan
 Doxycyclin S : 60 tablet
 Methotrexate : 16 tablet
 Folic Acid : 4 tab (sesuai dengan permintaan resep)
Jika yang dikehedaki sesuai dengan sediaan yang ada di pasaran  6 mg/5 mg x
4 tab = 4,8 tab ~ 5 tab (sesuai numero di resep)
 Cavit D3 : 30 tablet
 Omeprazole : 1 strip = 10 tablet (kerena signa di resep prn (bila perlu))
COMPOUNDING AND DISPENSING

TUGAS ANALISIS RESEP

Dosen Pengampu : Dr. Yulias Ninik, M. Si., Apt

Disusun oleh :

Kelompok 10/ A1

SULISTYOWATI (19405021025)

BUKHORI (19405021040)

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER

UNIVERSITAS WAHID HASYIM

SEMARANG

2020
RESEP 10

R/ Amoxsan Forte syr fl. I

S.3.d.d.cth.1

R/ Flagyl 175 mg

Equal ½ tab

m.f.pulv.dtd.No. XV

S.3.d.d.1

R/ Pumpitor 7,5 mg

m.f.da in caps.dtd.No. XIV

S.1.d.d.1

Pro : Anak 4 tahun

Pembahasan

 Anak 4 tahun asumsi BB 15 kg


 Amoxsan Forte syr = 250 mg/ cth ; sehari 3x250 mg untuk pasien ; tidak ada masalah
 Flagyl film coated tablet, berisi zat aktif Metronidazol 500 mg/ tablet, tidak digerus karena
akan menyebabkan rasa yang tidak enak ; untuk pasien usul diganti sirup dengan kekuatan
sediaan 125 mg/cth aturan minum menjadi 3x sehari 1½ cth; label habiskan
 Pumpitor kapsul berisi zat aktif Omeprazol bentuk granul dengan kekuatan sediaan 20
mg/kapsul ; tidak boleh digerus atau dikunyah ; penyelesaian masalah 7,5 mg x 14 bungkus
= 105 mg/20mg sediaan = 5,25 kapsul dicampur ringan dengan SL secukupnya jangan
sampai granul rusak lalu dibagi menjadi 14 bungkus dan dimasukkan kedalam kapsul ;
untuk pemberiannya pasien anak tidak dapat menelan kapsul boleh dibuka dari kapsulnya.
COMPOUNDING AND DISPENSING

TUGAS ANALISIS RESEP

Dosen Pengampu : Dr. Yulias Ninik, M. Si., Apt

Disusun oleh :

Kelompok 11/ A1

Siti Indria Wardani (19405021022)

Mudliatuz Zamaniyah (19405021031)

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER

UNIVERSITAS WAHID HASYIM

SEMARANG

2020
RESEP 11

R/ Histrine Tab XIV

S I dd I

R/ Noroid lotion fls I

S u e / pelembab segera setelah mandi

R/ Acid salicyl 2%

Liq. Carbonis detergen 3%

Dermovate oint ad 20 gram

M d s pagi, sore

Sue gatal

1. Skrining administrative :
a. Ada nama dan no SIP dokter
b. Ada alamat praktek dokter dan tandatangan dokter
c. Ada tanggal penulisan resep
d. Ada nama pasien
e. Ada umur pasien
f. Tidak ada alamat pasien
2. Skrining farmasetika :
Tidak ada permasalahan dari resep
3. Skrining klinis :
Tidak ada permasalahan dari resep

4. Pengambilan baahan

a. Histrine tablet : 14 tab


b. Noroid lotion : 1 botol
c. Asam salisilat : 2 % x 20 gram = 0,4 gram
d. Liq. Carbonis detergen : 3% x 20 gram = 0,6 gram
e. Dermovate ointment ad 20 gram

5. Permasalahan resep

Pencampuran asam salisilat dalam salep perlu dilarutkan dalam pelarutnya yaitu etanol
kurang lebih 2-3 tetes, hal ini bertujuan untuk memudahkan oencampuran dengan basis
salep.

6. Solusi dari permasalahan resep

Serbuk asam salisilat ditambahkan sebanyak 2 tetes etanol untuk melarutkan.

7. Cara pembuatan

a. Diambil sebanyak 14 histrine tablet, masukan klip dan beri etiket putih dengan signa
1 kali sehari 1 tablet
b. Diambil sebanyak 1 botol noroid lotion dan beri etiket biru dengan signa pemakaian
luar untuk pelembab segera setelah mandi
c. Ditimbanng asam salisilat 0,4 gram, masukan mortir dan tetesi dengan etanol
sebanyak 2 tetes. Timbang liquor carbonis detergen sebanyak 0,6 gram, masukan
mortir aduk ad homogen. Tambahkan dermovate ointment sedikit demi sedikit ad
homogeny, masukan pot beri etiket biru dengan tanda pagi dan sore saat gatal.
TUGAS

COMPOUNDING DAN DISPENSING

RESEP 12

Dosen Pengampu : Dr. Yulias Ninik W, S.Si.,M.Si., Apt.

Disusun Oleh :

Kelompok 12/ A1

TOPAN FIRDAUS 19405021004


HERI ANDRIAN 19405021030

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER

UNIVERSITAS WAHID HASYIM SEMARANG

SEMARANG

2020
RESEP 12

R/ Glaucovance 1,25 No. LX

S.2. dd 1 ac Det 30

R/ Glucophage 1g No. XXX

S. 1.dd 1 pc Det 15

R/ Pionix No XXX

S.1dd 1 Det 15

R/ Glucobay 50 No XC

S.3.dd 1 saat makan Det 45

R/ Captropil 25 No. XC

S.3.dd 1 ac Det 45

R/ HCT No. XV

1-0-0 Det 8

R/ Trolip 300 No. XXX

0-0-1 Det 15

Keterangan Obat :

1. Glucovance 1,25mg mengandung Glibenclamide 1,25mg dan Metformin 250mg


2. Glucophage 1g mengandung Metformin 1g
3. Pionix mengandung Pioglitazone 15mg/30mg
4. Glucobay 50mg mengandung Acarbose 50mg
5. Captopril 25mg
6. Hydrochlortiazide 25mg
7. Trolip 300mg mengandung Fenofibrate 300mg
Permasalahan Dalam Resep

1. Farmasetis : Waktu minum dan kekuatan Pionix


2. Klinis : Interaksi farmakodinamik antara HCT dan Pionix (pioglitazone), dimana HCT
akan menurunkan efek pioglitazone ketika diminum bersamaan. Interaksi ini bersifat minor.

Saran Dalam Resep

1. Memberikan jeda minum antara HCT dengan Pionix, yaitu HCT diminum pagi hari dan Pionix
diminum malam hari
2. Menanyakan kepada pasien mengenai dosis Pionix yang sudah diminum sebelumnya (karna
resep tersebut adalah copy resep, jadi diasumsikan pasien sudah minum obat sebelumnya).
3. Mengedukasi pasien mengenai waktu minum obat yang tepat.
 Glucovance 1,25mg diminum pagi dan sore sebelum makan (menanyakan kepada pasien kapan
biasanya makan dengan porsi besar)
 Glucophage 1g diminum setelah makan
 Pionix diminum sebelum makan pada malam hari
 Glucobay diminum saat makan (bersama suapan pertama)
 Captopril 25mg diminum sebelum makan
 Hydrochlortiazide diminum pada pagi hari setelah makan
 Trolip 300mg diminum malam menjelang tidur
COMPOUNDING AND DISPENSING

TUGAS ANALISIS RESEP

Dosen Pengampu : Dr. Yulias Ninik, M. Si., Apt

Disusun oleh :

Kelompok 13/ A1

Annisa Hayati (19405021001)

Iin Fitriana (19405021007)

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER

UNIVERSITAS WAHID HASYIM

SEMARANG

2020
RESEP 13

Isi resep

1. Doxycycline 50 mg (1x1 malam)


2. Prolic 1% = Komposisi clindamycin 150mg dan 300mg, tetapi sediaan prolic 1%
dipasaran tidak ada, adanya clindamycin 1% dalam bentuk gel 15 gr
3. Vitacid 0,005% = Komposisi asam retinoid 0,05% 20gr

Permasalahan :

1. Administratif : tidak lengkap


2. Farmasetis : Kekuatan sediaan prolic di pasaran tidak ada.
3. Klinis : tidak ada

Penyelesaian :

1. Doxycycline tidak jelas dibuat kapsul atau pulveres, karena dosis dipasaran 50mg dan
100mg tiap kapsul, sehingga langsung diberikan kapsul dengan dosis 50mg sebanyak
16 kapsul, diminum 1 kali sehari 1 kapsul sesudah makan malam dan harus
dihabiskan.
2. Prolic 1% dipasaran tidak ada, sehingga diganti dengan sediaan topikal gel lain yang
komposisinya sama dengan prolic 1% (clindamycin 1 %) yaitu merk clinium gel 1%,
digunakan 2 kali sehari pagi dan malam (tiap 12 jam) dioles tipis pada bagian yang
berjerawat.
3. Vitacid 0,05 % tetap diberikan dalam sediaan krim 20 gram. Digunakan 1 kali sehari
pada malam hari dioles tipis pada bagian yang berjerawat. Setelah penggunaan
clinium gel 1% ddiiamkan beberapa saat, kemudian diolesi vitacid krim 0,05%.
Hindari kontak langsung dengan sinar uv pada saat pemakaian krim, karena vitacid
memiliki sensasi panas pada wajah serta kulit menjadi kering, terkelupas dan
kemerahan apabila terpapar sinar ultraviolet secara langsung.
COMPOUNDING AND DISPENSING

TUGAS ANALISIS RESEP

Dosen Pengampu : Dr. Yulias Ninik, M. Si., Apt

Disusun oleh :

Kelompok 14/ A1

Lina Mariyyah Al Qibthiyyah (19405021003)


Prayugo Sugeng Pangestu (19495921036)

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER

UNIVERSITAS WAHID HASYIM

SEMARANG

2020
RESEP 14

A. Resep Asli
R/ Cerini 4 mg (Cetirizine)
Equal qs
Mf pulv No VI
S 1 DD 1

R/ Efedrin HCL 4 mg
Epexol 8 mg (Ambroxol)
Lameson 4 mg (Methylprednisolon)
Equal qs
Mf pulv No XV
S 3 DD 1

R/ Amoxsan F fls (Amoxicillin)


S 3 dd 1 cth

1. Skrining Administratif
a. Permasalahan administratif
 Tidak ada data dokter (Nama, SIP, Alamat, No. Telp)
 Tidak ada tanggal penulisan resep
 Tidak ada data pasien (Nama, Umur, Jenis Kelamin, BB, TB, Alamat)
b. Penyelesaian masalah
 Untuk kelengkapan data pasien dapat langsung ditanyakan kepada pasien
2. Skrining Farmasetis
a. Permasalahan Farmasetis
 Pada resep racikan pertama: Cerini (cetirizine 10 mg) under dose
 Dosis seharusnya: =2,4 tab (diambil 2,5 tablet)
 Pada resep racikan kedua: Efedrin HCL (25 mg), Epexol (ambroxol 30 mg),
Lameson (Methylprednisolon 4 mg, 8 mg, 16 mg) under dose
 Dosis seharusnya: Efedrin HCL= = 2,4 tab (diambil 2,5 tablet)

Epexol = = 4 tab

Lameson = = 3,75 tab (diambil 4 tablet lameson

sediaan 16 mg)
b. Penyelesaian Masalah
 Perlu ditambahkan dtd pada resep 1 (cerini) dan resep 2 (efedrin
hcl,epexol,lameson)
3. Skrining Klinis
Permasalahan Klinis : -

B. Resep setelah diskrining

R/ Cerini 4 mg (Cetirizine)
Equal qs
Mf pulv dtd No. VI
S 1 dd 1

R/ Efedrin HCL 4 mg
Epexol 8 mg (Ambroxol)
Lameson 4 mg (Methylprednisolon)
Equal qs
Mf pulv dtd No XV
S 3 dd 1

R/ Amoxsan F fls (Amoxicillin)


S 3 dd 1 cth
COMPOUNDING AND DISPENSING

TUGAS ANALISIS RESEP

Dosen Pengampu : Dr. Yulias Ninik, M. Si., Apt

Disusun oleh :

Kelompok 15/ A1

Stefan Adrianus Kabelen (19405021004)


M. Syukron Makmun (19405021028)

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER

UNIVERSITAS WAHID HASYIM

SEMARANG

2020
RESEP 15

Resep Asli
R/ Biothicol syr 1 fls Zat aktif Thiamphenicol 125mg
S 4 dd 1 cth

R/ Pamol 170 Pamol (Paracetamol)


Indexon ¼5 Indexon (Dexametason ¼ 5
Valisanbe 0,25 (0,125) mg)
Valisanbe (Diazepam)
Sacc. Lactis q.s.
M f pulv dtd XV
S 3 dd pulv 1

R/ Salbuven syr 1 fls Salbutamol


S 2 dd ½ cth

Administrasi:
- Tidak ada SIP dokter
- Tidak ada alamat pasien
- Tidak ada berat badan pasien
- Tidak ada umur pasien
Klinis:
Permasalahan dan Pengatasannya :
1. Biothicol antibiotic jadi penggunaannya harus dihabiskan
2. Terjadi interaksi antara pamol (paracetamol) dengan indexon (diazepam) dimana
Diazepam dapat menurunkan efek parasetamol dengan cara menaikkan metabolismenya.
Metabolisme yang tinggi dapat menaikkan kadar metabolit hepatotoksiknya (Medscape,
2011). Parasetamol dapat menurunkan ekskresi diazepam tetapi kadar plasmanya hanya
sedikit, sehingga tidak berpengaruh secara signifikan (Stockley, 1999).
Pengatasannya : sediaan Indexon dibuat terpisah
HASIL DISKUSI COMPOUNDING & DISPENSING

“RESEP 16”

Dosen Pengampu : Dr. Yulias Ninik W., S.Si., M.Si., Apt

Disusun oleh :

Kelompok 16/ A1

Wening Sri Mulasih (19405021018)

Eka Intan Kusuma Wardhani (194050201037)

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER

UNIVERSITAS WAHID HASYIM

SEMARANG

2020
RESEP 16

A. RESEP

R/ Hexer 1/3
Dometic 1/3
Lagesil tab 1/3
m.f. pulv. dtd no. X
S.t.dd.I ac
R/ Neurosanbe plus 175 mg
Alegi ½
Luminal 7,5 mg
Efedrin 4 mg
Codein 3 mg
Lapimuc 1/3
DMP 5 mg
m.f. pulv. Dtd no.XII
S. t. dd 1
R/ Dexyclav Syr F no. I
S. t. dd. I cth
Pro : An. Lintang
Umur : 5 tahun

B. PERMASALAHAN RESEP
1. Hexer yang berisi ranitidine akan menjadi lembek bila digerus.
2. Lagesil yang berisi antasida (alumunium hidroksida, magnesium hidroksida dan
simetikon) bila diracik dan diminum bersamaan obat lainnya akan menggangu proses
absorbsinya.
3. Neurosanbe plus tablet merupakan tablet salut film, bila digerus selaput film akan
lepas dan menggangu.
4. Interaksi antara luminal dan codein meningkatkan efek sedasi.
C. PENYELESAIAN MASALAH
1. Hexer (ranitidine 150 mg) diganti bentuk sediaan sirup, yaitu ranivel sirup (ranitidine
75mg/5ml). Diminum 1-2 jam setelah minum lagesil sirup.
Dosis 1 x minum : 75mg/50mg x 5 ml
: 3,4 ml
2. Lagesil tablet (alumunium hidroksida 250 mg; magnesium hidroksida 250 mg dan
simetikon 50 mg) diganti bentuk sediaan sirup, yaitu lagesil sirup (tiap 5 ml
mengandung : alumunium hidroksida 250 mg; magnesium hidroksida 250 mg dan
simetikon 50 mg). Diminum 30 menit sebelum makan
Dosis 1x minum : 1/3 x 5ml
: 1,6 ml
3. Neurosanbe plus tablet digerus, kemudian diayak agar serbuk dan salut film terpisah.
Baru ditambahkan kedalam campuran racikan kedua. Racikan 2 diminum setelah
makan.
4. Pemberian informasi kepada keluarga pasien timbulnya efek sedasi.
5. Dexyclav sirup disimpan didalam kulkas. Diminum setelah makan.
D. OBAT YANG DIPEROLEH PASIEN (SETELAH SKRINING)
1. Ranivel sirup : 1 botol
2. Lagesil sirup : 1 botol
3. Racikan 1 : 10 bungkus puyer
(Dometic)
4. Racikan 2 : 12 bungkus puyer
(Neurosanbe plus, alegi, luminal, efedrin, codein, lapimuc, DMP).
E. JUMLAH OBAT YANG DIAMBIL
1. Ranivel sirup : 1 botol
2. Dometic tablet : 3,33 tablet
3. Lagesil sirup : 1 botol
4. Neurosanbe plus : 4, 2 tablet
5. Alegi tablet : 6 tablet
6. Luminal tablet : 3 tablet
7. Efedrin tablet : 1,92 tablet
8. Codein tablet : 3,6 tablet
9. Lapimuc tablet : 3 tablet
10. DMP tablet : 4 tablet
11. Dexyclav sirup : 1 botol
COMPOUNDING AND DISPENSING

TUGAS ANALISIS RESEP

Dosen Pengampu : Dr. Yulias Ninik, M. Si., Apt

Disusun oleh :

Kelompok 17/ A1

Frida Frihandini (19405021006)

Avilia Ayu Setyawati (19405021038)

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER

UNIVERSITAS WAHID HASYIM

SEMARANG

2020
RESEP 17

A. RESEP KETERANGAN RESEP

R/ Cefixime 40 mg
Prednison 4 mg
Ibuprofen 100 mg
Ranitidine 40 mg
Tremenza ¼ tablet
Lasal 1 mg
Valisanbe 1 mg

m.f pulv dtd no.X


S.3 dd pulv I

R/ Erysanbe syrp fls no.I


S 4 dd cth ¾ (3,5 cc)

B. PENGAMBILAN OBAT
No Nama obat Perhitungan Pengambilan
1 Cefixime 40 mg x 10 = 400 mg : 100 mg(capsul) 4 capsul
2 Prednisone 4 mg x 10 = 40 mg : 5 mg 8 tablet
3 Ibuprofen 100 mg x 10 = 1000 mg : 400 mg 2,5 tablet
4 Ranitidine 1 botol syrup
5 Tremenza ¼ x 10 2,5 tablet
6 Lasal 1 mg x 10 = 10 mg : 2 mg (capsul) 5 capsul
7 Valisanbe 1 mg x 10 = 10 mg : 5 mg 2 tablet
8 Erysanbe syrup 60 1 botol
mL

C. Skrining Administrasi
-
D. Skrining Farmasetik
1. Ranitidine bentuk sediaan tablet salut selaput tidak boleh digerus. Maka diganti
dengan sediaan syrup dengan dosis sekali pakai 40 mg : 75 mg x 5 mL = 2,6 ml.
Digunakan pipet agar takaran obat sesuai. Tidak ikut diracik dengan obat yang lain.
E. Skrining Klinik
1. Cefixime capsul merupakan antibiotic dan dosis aturan pakai 2 x sehari. Maka harus
dipisah dengan sediaan yang lain karena aturan pakai resep racikan obat yang lain 3 x
sehari. Antibiotic harus diminum tepat tiap 12 jam, sesudah makan dan diminum sampai
habis.
2. Prednisone dan iIbuprofen saat diminum bersamaan dapat menyebabkan efek samping
berupa gangguan gastrointestinal berupa resiko ulkus atau pendarahan lambung,
termasuk dalam interaksi minor yaitu tidak membahayakan pasien maka untuk
mengatasi diminum sesudah makan
3. Lasal tablet berisi salbutamol lebih efektif bila diminum sebelum makan, maka obat
dipisah dengan obat racikan yang lain.
4. Erysanbe syrup dosis yang diberikan sekali pemakaian adalah ¾ sendok obat yaitu 3,75
mL. Pada resep digunakan 2 antibiotik karena masing-masing antibiotic memiliki
mekanisme kerja obat yang berbeda. Cefixime bekerja menghambat dinding bakteri sel
dan erithromisin bekerja menghambat protein bakteri sel.
F. Kesimpulan
Terdapat 5 bentuk sediaan obat yang diberikan pasien yaitu racikan puyer antibiotic
cefixime, racikan puyer (prednisone,ibuprofen,tremenza,valisanbe), racikan puyer lasal,
ranitidine syrup dan erysanbe syrup.
COMPOUNDING AND DISPENSING

TUGAS ANALISIS RESEP

Dosen Pengampu : Dr. Yulias Ninik, M. Si., Apt

Disusun oleh :

Kelompok 18/ A1

Intan Irawan (19405021011)

Laili Iseh Nur Afrianti (19405021029)

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER

UNIVERSITAS WAHID HASYIM

SEMARANG

2020
RESEP 18

Copy Resep

R/ Intrizin syr fl 1
S 2 dd 5 ml (bila gatal)
det
R/ Kloderma cr 20 gr
Pirotop cr 10 gr
Mf on die pot no. I (pagi-sore)
ne det
R/ NaCl 500 ml no. I
(kompres selama 10 menit pagi-sore)
ne det
R/ Kassa steril no. I
det

Pembahasan

No. Skrining Permasalahan Penyelesaian


1. Skrining Administratif Tidak ada permasalahan -
2. Skrining Farmasetis Kloderma dan Pirotop tidak Diberikan sediaan
dapat dicampur menjadi Kloderma Cream 10 gram
satu dalam satu pot karena sebanyak 2 tube.
Kloderma dan Pirotop Diberikan sediaan Pirotop
sama-sama berupa sediaan Cream 10 gram sebanyak
cream dan masing-masing 1 tube.
memiliki komposisi bahan Cream diberikan terpisah,
tambahan yang banyak namun pemakaian dapat
sehingga apabila dicampur bersamaan.
menjadi satu sediaan, cream
akan mengalami pemecahan
dan tidak dapat tercampur.
3. Skrining Klinis Tidak ada permasalahan -
COMPOUNDING AND DISPENSING

TUGAS ANALISIS RESEP

Dosen Pengampu : Dr. Yulias Ninik, M. Si., Apt

Disusun oleh :

Kelompok 19/ A1

INDRA ADI KURNIA (19405021024)

SITI JUWARIYAH (19405021033)

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER

UNIVERSITAS WAHID HASYIM

SEMARANG

2020
RESEP 19

R/ Romilar 7,5 mg
Ephedrin 4 mg
CTM 4 mg
Bisolvon 7,5 mg
Prednison 4 mg
Luminal 15 mg
Sacch lact q.s
m. f pulv dtd no x
S 3 dd 1

R/ Apialys syr fl I
S 1 dd cth 1

Pasien : -

Masalah :

Efedrin dan luminal  Tidak bercamournya suatu serbuk karena sediaan meleleh dan lembab

Solusi  1. Romilar, CTM, bisolvon, luminal di jadikan satu racikan

Efedrin dan prednisone di jadikan satu racikan

2. Romilar, CTM, bisolvon, efedrin , prednisone di jadikan satu racikan

Luminal dan saccharum lactis dijadikan satu racikan


HASIL DISKUSI COMPOUNDING & DISPENSING

“RESEP 20”

Dosen Pengampu : Dr. Yulias Ninik W., S.Si., M.Si., Apt

Disusun oleh :

Kelompok 20/ A1

Marlinda Setyaricky (19405021027)

Eko Setiawan (19405021035)

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER

UNIVERSITAS WAHID HASYIM

SEMARANG

2020
RESEP 20

A. RESEP
R/ Metformin 500 mg No. XXX
S.3dd I tab
-------------------------------did
Amlodipin 5 mg No. X
S 1 dd I tab
------------------------------det V
HCT 25 mg No. X
S 1 dd 1 ½ tab
-----------------------------det III
Glibenclamide 5mg No. X
S 1 dd 1 ½ tab
-----------------------------det III
Simvastatin 10 mg No. XX
S 1 dd 1 tab
------------------------------det V

B. PERMASALAHAN RESEP
1. Metformin 500 mg dosis maksimal perhari 3 gram (diberikan setengahnya = 15 tab)
Penggunaan Metformin masih sama 3X1 tab, pada saat makan (Bersama makanan)
Indikasi : Menurunkan kadar gula. Mekanisme : Mengurangi produksi gula hepatik,
meningkatkan penggunaan gula insulin yang diperantai oleh jaringan perifer
Solusi : Konfirmasi ke apoteker sebelumnya tentang jumlah pemberian metformin pada
resep, jika apoteker sebelumnya belum konfirmasi ke dokter, maka perlu dilakukan
konfirmasi ke dokter.
2. Amlodipin 5 mg sebanyak 20 tablet (Masih sisa 5 tab) Dosis maksimal 10 mg, diminum
1x1 sebelum makan pagi. Indikasi sebagai antihipertensi, mekanisme : menurunkan
tekanan darah dengan merelaksasikan pembuluh darah sehingga tidak memperberat kerja
jantung untuk memompa darah.
Solusi : untuk jumlah obat pada resep, Konfirmasi ke apoteker sebelumnya tentang
jumlah pemberian amlodipin pada resep, jika apoteker sebelumnya belum konfirmasi ke
dokter, maka perlu dilakukan konfirmasi ke dokter, dan bisa ditanyakan apakah keadaan
pasien sedang berpuasa atau tidak saat itu.
3. HCT 25 mg, jumlah yang diberikan 10 tablet (Masih sisa 7), dosis maksimal 50 mg,
diminum 1 x 1 ½ tab sesudah makan siang. Indikasi : Antidiuretik, mekanisme :
menghambat reabsorbsi elektrolit Na+ dan Cl- dari tubulus distal diginjal.
Solusi : Konfirmasi ke apoteker sebelumnya tentang jumlah pemberian HCT pada resep,
jika apoteker sebelumnya belum konfirmasi ke dokter, maka perlu dilakukan konfirmasi
ke dokter,
4. Glibenclamid 5 mg, jumlah yang diberikan 10 tablet (Masih sisa 7), dosis maksimal 20
mg, diminum 1 x 1 ½ tab sesudah makan pagi. Indikasi: menurunkan kadar gula dengan
meningkatkan pelepasan insulin dari pancreas.
Solusi : Konfirmasi ke apoteker sebelumnya tentang jumlah pemberian glibenclamid
pada resep, jika apoteker sebelumnya belum konfirmasi ke dokter, maka perlu dilakukan
konfirmasi ke dokter, dan ditanyakan apakah pasien sedang berpuasa sebelumnya atau
tidak.
5. Simvastatin 10 mg, jumlah yang diberikan 20 tablet (masih sisa 15), dosis maksimal 40
mg, diminum 1x1 tab sebelum tidur malam , indikasi : menurunkan kadar LDL dalam
darah (Inhibisi enzim HMG CoA).
Solusi : Konfirmasi ke apoteker sebelumnya tentang jumlah pemberian simvastatin pada
resep, jika apoteker sebelumnya belum konfirmasi ke dokter, maka perlu dilakukan
konfirmasi ke dokter.

C. PENYELESAIAN MASALAH
Untuk jumlah obat pada resep konfirmasi ke apoteker sebelumnya, jika apoteker
sebelumnya belum konfirmasi ke dokter, maka apoteker penerima copy resep harus
konfirmasi kedokter.
Interaksi Obat :
 Amlodipin 5 mg dan Simvastatin 20 mg jangan bersamaan karena amlodipine
meningkatkan kadar plasma simvastatin dan meningkatkan resiko kelainan otot (miopati).
 HCT 25 mg dan Glibenclamid 5 mg jangan digunakan bersamaan karena HCT kan
menurunkan efek dari glibenclamid.

Anda mungkin juga menyukai