Larutan Larutan
Emulsi
sejati modifikasi
Suspensi Suspensi
Gel
cair kering
Salep Krim
Main topic
Preformulasi &
Teori dasar Pembuatan
Formulasi
Pejaminan
Permasalahan
mutu
Faktor-faktor yang diperhatikan
dalam formulasi
• Zat aktif
• Pelarut/pembawa
• Pemanis/ sweetening agent
• Pengental
• Anti cap-locking agent
• Pengawet
• Dapar (jika perlu)
• Solubilizer (jika perlu)
• Antioksidan (jika perlu)
• Flavouring agent (perasa)
• Pewarna (dye)
Zat aktif
• Kelarutan
• Stabilitas (pH, oksidasi, fotolisis)
• Inkompatibilitas
Pelarut/pembawa
• Alkohol (94,9-96%)
• Gliserin
• Alkohol 70%
• Propilen glikol
• Purified water
a. Destilation
b. Ion exchange
c. Reverse osmose
Sweetening agent
Sukrosa
• Larutan sukrosa hampir jenuh dalam air sirup/ sirup simpleks
Pemanis sintetik
• Garam Na dan Ca dari sakarin
• larut air, stabil pada range pH yang luas. Dosis kecil bisa memberikan rasa
manis. Kadar kemanisan 250-500 kali sukrosa, bitter after taste
• Aspartam
• terhidrolisis pada suhu tinggi sehingga rasa manisnya hilang. Penggunaan
aspartam tidak boleh berlebihan untuk pasien yang mengalami fenilketonuria.
Kadar kemanisan 200 kali sukrosa, no after taste.
Pengental
• Peningkat viskositas
• Stabilitas
• Sirup simpleks
• Sorbitol
Anti cap-locking agent
Nontoksik
Non-iritan
Stabilitas pada pH sediaan, di bawah cahaya yang intensif dan masa penyimpanan.
Klasifikasi pewarna:
• Pigmen mineral: besi oksida untuk sediaan oral dilarang karena kelarutannya sangat kecil dalam air.
• Zat warna alam: isolasi atau ekstraksi tumbuh-tumbuhan atau hewan. Contoh : antosianin, karotenoid,
klorofil, xantofil, riboflavin, saffron, ekstrak bit merah.
• Zat warna sintetik: untuk sediaan oral cair adalah bentuk asam, kebanyakan adalah garam Na dari
asam sulfonat dan kebanyakan merupakan senyawa azo. Zat warna ini inkompatibel dengan banyak
alkaloid, turunan fenotiazin, dan antihistamin.
Emulsi
• O/W
• W/O
• W/O/W
• O/W/O
MEKANISME STABILISASI
EMULSI
Droplet minyak
Keterangan
Potensial zeta
TEORI FILM ANTAR MUKA
EMULGATOR
globul Partikel
halus
TEORI KENAIKAN
VISKOSITAS
Teknologi Pembuatan
KEUNTUNGAN
• Better patient acceptance
• Zat aktif sukar larut dalam air yang tidak bisa
di formulasikan sebagai larutan.
• Bioavaibilitas lebih baik dibandingkan
sediaan solida
• Lebih mudah diabsorpsi daripada tablet /
kapsul (karena luas permukaan kontak
antara zat aktif dan saluran cerna
meningkat).
62
KEKURANGAN
Kestabilan rendah (pertumbuhan kristal jika jenuh,
degradasi, dll)
Jika membentuk “cacking” akan sulit terdispersi
kembali sehingga homogenitasnya turun.
Alirannya menyebabkan sukar dituang
Ketepatan dosis lebih rendah daripada bentuk
sediaan larutan pengadukan yang tidak homogen
dosis obat tidak merata
Pada saat penyimpanan, kemungkinan terjadi
perubahan sistem dispersi (cacking, flokulasi-
deflokulasi) terutama jika terjadi fluktuasi /
perubahan temperatur.
Sediaan suspensi harus dikocok terlebih dahulu
untuk memperoleh dosis yang diinginkan.
63
PENGGOLONGAN
SUSPENSI
Berdasarkan rute pemberian
(Farmakope Indonesia ed V)
Suspensi oral
Suspensi topikal
Suspensi optalmik
64
PENGGOLONGAN SUSPENSI
Suspensi deflokulasi
Suspensi flokulasi
65
PENGGOLONGAN SUSPENSI
66
SUSPENSI DEFLOKULASI
• Partikel yang terdispersi merupakan unit tersendiri
• Kecepatan sedimentasi lambat, setiap partikel mengendap
secara terpisah, dan ukuran partikel minimal .
• Endapan cepat menjadi kompak. Endapan yang sudah
mengeras akan sulit untuk di redispersikan.
• Keunggulannya : sistem deflokulasi akan menampilkan dosis
yang relatif homogen pada waktu yang lama karena kecepatan
sedimentasinya yang lambat.
• Kekurangannya : apabila sudah terjadi endapan sukar sekali
diredispersi karena terbentuk masa yang kompak.
• Sistem deflokulasi dengan viskositas tinggi akan mencegah
sedimentasi tetapi tidak dapat dipastikan apakah sistem akan
tetap homogen pada waktu paronya.
67
SUSPENSI FLOKULASI
Partikel sistem flokulasi berbentuk agregat
Kecepatan pengendapan tinggi. Hal ini disebabkan karena setiap unit
partikel dibentuk oleh kelompok partikel sehingga ukurang agregat relatif
besar.
Endapan terbentuk cepat. Endapan yang terbentuk longgar, tidak
kompak. Partikel tidak terikat kuat satu sama lain, mudah didispersikan
kembali.
Cairan supernatan pada sistem flokulasi cepat sekali bening yang
disebabkan flokul-flokul yang terbentuk cepat sekali mengendap dengan
ukuran yang bermacam-macam.
Keunggulannya: Sedimen pada tahap akhir penyimpanan akan tetap
besar dan mudah diredispersi.
Kekurangannya: Dosis tidak akurat dan produk tidak elegan karena
kecepatan sedimentasinya tinggi.
Flokulasi dapat dikendalikan dengan :
Kombinasi ukuran partikel
Penggunaan elektrolit untuk kontrol potensial zeta.
Penambahan polimer mempengaruhi hubungan/ struktur partikel dalam
suspensi
Pendekatan formulasi 68
69
• Pembawa
• Bahan pembasah
• Bahan pensuspensi
Komponen • Koloid pelindung
dalam • Bahan pengflokulasi
suspensi • Pengawet
• Dapar
• Flavour
• Pewarna
• Bahan penghelat
• Bahan anti busa
1.Ukuran partikel uniform 70
2.Tidak mudah
mengendap
3.Mudah didispersikan
kembali
4.Viskositas menunjang Persyaratan
redispersi partikel formulasi
homogen suspensi
5.Stabil secara kimia dan
fisik usia guna
sediaan
6.Penampilan sediaan
baik
71
Kecepatan sedimentasi
Pembasahan
Koefisien penyebaran
S L/S= ΥSA – (ΥSL + ΥLA)
udara (A)
larutan (L)
Substrat (S)
Sudut kontak
ΥS = ΥSL + ΥL cos θ
ΥS : tegangan permukaan zat padat
ΥSL : tegangan antar permukaan padat/cair
ΥL : tegangan permukaan larutan
cos θ : sudut antara zat padat dg larutan
Pembasahan sempurna, cos θ = 1
75
INTERAKSI KOMPONEN PARTIKEL
Kurva energi
elektrostatik repulsiv
dua partikel
bermuatan
VT = VR + VA
Pengurangan potensial
pada beberapa titik
P : permukaan
partikel
S : Lapisan Stern
Z : Bidang gojok
(plane of
shear)
D : Lapis rangkap
listrik
a
78
LAPIS RANGKAP LISTRIK PERMUKAAN
zeta potensial (ζ ) :
perbedaan potensial
antar permukaan dg
muatan ion tertentu
dg daerah
elektonetral larutan
b. Potensi elektrostatik
pada bagian lapis
rangkap kompak
dan difusi
SIFAT ALIRAN SUSPENSI 82
a : pseudoplastis
b : plastis
c : tiksotropik
d : dilatan
83
Fusion
Melting together the
bases over a water
bath (see Fig.) before
incorporating any
other ingredients
The ointment base may include a mixture
of waxes, fats and oils
Hard: Paraffin, beeswax, cetostearyl
alcohol
Soft: Yellow and white soft paraffin,
wool fat
Liquid: liquid paraffin, vegetable oils
Notes:
Always make excess as transference
losses will always occur
Determine the melting points of the
fatty bases and then melt together
Starting with the bases with the
highest melting point. Use the lowest
possible temperature
As the first base cools, add the
ingredients, stirring continuously to
ensure a homogenous mixture
It is important to stir gently to avoid
incorporating excess air result in
localised cooling and a lumpy
product
Soluble solids
Added to the molten fatty bases at
the lowest temperature and the
mixture stirred until cold
Insoluble solids
Incorporated using a glass tile and
spatula (see Fig.)
Coarse powders
A minimum quantity of molten fatty
base should be placed in the centre of
the glass and used to levigate the
powders
Fine powders
Triturated into the otherwise finished
ointment on a glass tile
Small amounts of powder should be
added to an equal amount of
filament
Metode pencampuran likuid-
semisolid
1. MIXER
2. HIGH PRESSURE
HOMOGENIZER