Rektal Parenteral
• Enema • Infus
• Injeksi
(FI VI hal 55-56, 2020; Ratnasari, 2019)
FAKTOR FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI LARUTAN
Syamsuni, 2006
Liquid Oral
Contoh Sediaan Sirup
Definisi
➢ SIRUP
Merupakan sediaan oral yang mengandung sukrosa atau gula lain dengan
kadar yang tinggi. Larutan sukrosa hampir jenuh dalam air dikenal sebagai
Sirup atau Sirup Simpleks. (FI V, 2014)
Contoh Sediaan Emulsi
➢ EMULSI
Sistem 2 fase yang salah satu cairannya terdispersi dalam cairan yang lain,
dalam bentuk tetesan kecil. Emulsi mengandung 2 zat yang tidak
tercampur, biasanya air dan minyak. (FI V, 2014)
Contoh Sediaan Suspensi
➢SUSPENSI
Merupakan Sediaan cair yang mengandung partikel padat tidak larut
yang terdispersi dalam fase cair. Suspensi merupakan sistem 2 fase yang
terdiri dari partikel padat sebagai fase terdispersi dan cairan sebagai
medium pendispersi (FI VI, 2020).
- Salah satu bentuk sediaan farmasi adalah sediaan semi solid yang
merupakan bentuk sediaan yang dimaksudkan untuk pemakaian
pada kulit. Sediaan yang digunakan pada kulit antara lain untuk efek
fisik, yaitu kemampuan bekerja sebagai pelindung kulit, pelicin,
pelembut, zat pengering dan lain-lain atau untuk efek khusus dari
bahan obat yang ada.
- Bermacam-macam zat obat menjadi bentuk sediaan farmasi
diantaranya sediaan semisolid yaitu : krim, salep, gel dan pasta.
DEFINISI SEMI SOLIDA
Semisolida adalah sediaan setengah padat yang
dibuat untuk tujuan pengobatan topikal pada
kulit, bentuk sediaan ini bervariasi tergantung
pada bahan pembawa (Basis) yang digunakan.
FI Edisi VI, 2020
JENIS SEDIAAN SEMI
Berdasarkan FI VI,SOLIDA
krim Berdasarkan FI VI, gel adalah
adalah bentuk sediaan sistem semipadat terdiri dari
setengah padat mengandung suspensi yang dibuat dari
satu atau lebih bahan obat partikel anorganik yang kecil
terlarut atau terdispersi atau molekul organik yang
dalam bahan dasar yang besar, terpenetrasi oleh
sesuai. suatu cairan.
1 Zat aktif √ √ √ √
Zat tambahan
2 Pelarut √ √ √ √
3 Co-solvent √ √ √ √
4 Pengawet √ √ √ √
5 Antioksidan √ - - √
7 Emulgator - - - √
8 Suspending - - √ -
agent
9 Perasa √ √ √ √
10 Pemanis √ √ √ √
11 Pewarna √ √ - -
12 Dapar √ √ √ √
CONTOH ZAT TAMBAHAN
Chlorpheniramini Serbuk hablur, putih; tidak berbau. Larutan Mudah larut dalam air; larut Zat aktif
Maleate (FI VI Hal 920) mempunyai pH antara 4 dan 5. dalam etanol dan dalam
kloroform; sukar larut dalam eter
dan dalam benzen.
Propilengikol (FI VI Hal Cairan kental, jernih, tidak berwarna; rasa khas; Dapat bercampur dengan air, Pengawet
1446) praktis tidak berbau; menyerap air pada udara dengan aseton, dan dengan
lembab. kloroform; larut dalam eter dan
dalam beberapa minyak
esensial; tidak dapat bercampur
dengan minyak lemak.
Sukrosa (HOPE, 704) Bubuk granular putih tidak beraturan. Bahan kristal larut dalam kloroform, etanol, air Pemanis
terdiri dari kristal tidak berwarna, butiran kubik
kasar.
Esensial jeruk - - Perasa
Sunset yellow (HOPE, Bubuk kuning kemerah-merahan.Larutan Larut dalam aseton, etanol Pewarna
194) berairberwarna jingga cerah. (75%), gliserin, propilenglikol,
propilenglikol (50%), air
Aquadest (FI III Hal 96) Cairan jernih, tidak berarna, tidak berbau, tidak - Pelarut
mempunyai rasa
Natrium sitrat (FI VI Hablur tidak berwarna atau serbuk hablur putih. Dalam bentuk hidrat mudah larut Dapar
Hal 1237) dalam air; sangat mudah larut
dalam air mendidih; tidak larut
dalam etanol.
Asam sitrat (FI VI Hal Hablur bening, tidak berwarna atau serbuk hablur Sangat mudah larut dalam air; Dapar dan antioksidan
195) granul sampai halus; putih. Melebur pada suhu mudah larut dalam etanol;
lebih kurang 153° yang disertai peruraian. sangat sukar larut dalam eter.
FORMULASI
SIRUP
Tabel 1. Formulasi sediaan sirup CTM
5 Na sitrat 2% Dapar
6 Sunset yellow qs Pewarna
Sumber: Fickri, Djelang Zainuddin. 2018. Formulasi dan Uji stabilitas sediaan sirup
anti alergi dengan bahan aktif chlorpheniramin maleat (CTM). Journal of
Pharmaceutical Care Anwar Medika
PREFORMULASI ELIXIR PARACETAMOL
Paracetamol (FI VI Serbuk hablur; putih; tidak berbau; rasa sedikit pahit. Larut dalam air mendidih dan dalam natrium hidroksida 1 N; Zat aktif
Hal 1359) mudah larut dalam etanol.
Propilengikol (FI VI Cairan kental, jernih, tidak berwarna; rasa khas; Dapat bercampur dengan air, dengan aseton, dan dengan Pembasah
Hal 1446) praktis tidak berbau; menyerap air pada udara kloroform; larut dalam eter dan dalam beberapa minyak
lembab. esensial; tidak dapat bercampur dengan minyak lemak.
Etanol 90% (FI VI Cairan mudah menguap, jernih, tidak berwarna; bau Bercampur dengan air dan praktis bercampur dengan semua Pelarut
Hal 537) khas dan menyebabkan rasa terbakar pada lidah. pelarut organik.
Mudah menguap walaupun pada suhu rendah dan
mendidih pada suhu 78º, mudah terbakar.
Sirupus simplex(FI Cairan jernih, tidak berwarna Larut dalam air, mudah larut dalam air mendidih Pemanis
III Hal 567)
Sorbitol (FI VI Hal Serbuk, granul atau lempengan; higroskopis; warna Sangat mudah larut dalam air; sukar larut dalam etanol, Pemanis
1632) putih; rasa manis. dalam metanol dan dalam asam asetat.
Na benzoat (FI VI Hablur bentuk jarum atau sisik; putih; sedikit berbau, Sukar larut dalam air; mudah larut dalam etanol, dalam Pengawet
Hal 178) umumnya bau benzaldehid atau benzoin. Agak kloroform dan dalam eter.
mudah menguap pada suhu hangat. Mudah menguap
dalam uap air
Asam sitrat (FI VI Hablur bening, tidak berwarna atau serbuk hablur Sangat mudah larut dalam air; mudah larut dalam etanol; Dapar
Hal 195) granul sampai halus; putih. Melebur pada suhu lebih sangat sukar larut dalam eter.
kurang 153° yang disertai peruraian.
Anggur - - Perasa
Ibuprofen (FI V Hal Serbuk hablur; putih hingga hampir putih; Sangat mudah larut dalam etanol, dalam metanol, dalarn Zat aktif
551) berbau khas lemah. aseton dan dalarn kioroform; sukar larut dalam etil asetat;
praktis tidak larut dalam air.
Gom arab (FI VI Hal Tidak berbau Larut hampir sempurna dalam 2 bagian bobot air, tetapi Pensuspensi
510) sangat lambat, meninggalkan sisa bagian tanaman dalam
jumlah yang sangat sedikit; praktis tidak larut dalam etanol
dan dalam eter.
CMC-Na (FI V Hal Serbuk atau granul; putih sampai krem; Mudah terdispersi dalam air membentuk larutan koloidal; Pensuspensi
620) higroskopik. tidak larut dalam etanol, eter dan pelarut organik lain.
Sukrosa (HOPE, Bubuk granular putih tidak beraturan. Bahan larut dalam kloroform, etanol, air Pemanis
704) kristal terdiri dari kristal tidak berwarna, butiran
kubik kasar.
Metil paraben (FI VI Hablur kecil, tidak berwarna atau serbuk Sukar larut dalam air, dalam benzen dan dalam karbon Pengawet
Hal 1144) hablur, putih: tidak berbau tetraklorida; mudah larut dalam etanol dan dalam eter.
Asam sitrat (FI VI Hal Hablur bening, tidak berwarna atau serbuk Sangat mudah larut dalam air; mudah larut dalam etanol; Dapar
195) hablur granul sampai halus; putih. Melebur sangat sukar larut dalam eter.
pada suhu lebih kurang 153° yang disertai
peruraian.
Propilenglikol (FI VI Cairan kental, jernih, tidak berwarna; rasa khas; Dapat bercampur dengan air, dengan aseton, dan dengan Co-solvent
Hal 1446) praktis tidak berbau; menyerap air pada udara kloroform; larut dalam eter dan dalam beberapa minyak
lembab. esensial; tidak dapat bercampur dengan minyak lemak.
Minyak ikan (FI III Hl 457) Cairan kuning pucat, bau khas, agak manis, Sukar larut dalam etanol (95%) P, mudah larut dalam kloroform P, Zat aktif
tidak tengik, rasa khas dalam eter P dan dalam eter minyak tanah P
Gliserolum (FI VI Hal 680) Cairan jernih seperti sirup, tidak berwarna; Dapat bercampur dengan air dan dengan etanol; tidak larut dalam Pelarut
rasa manis; hanya boleh berbau khas lemah kloroform, dalam eter, dalam minyak lemak, dan dalam minyak
(tajam atau tidak enak). Higroskopik; larutan menguap.
netral terhadap lakmus.
Gom arab (FI VI Hal 510) Cairan jernih, tidak berwarna Larut dalam air, mudah larut dalam air mendidih Emulgator
Xanthin gum (HOPE, Xanthan gum berbentuk krim atau berwarna Praktis tidak larut dalam etanol dan eter; larut dalam air dingin atau Pengental
782) putih, tidak berbau, mengalir bebas, bubuk hangat
halus.
BHT (FI VI Hal 340) Hablur padat, putih; bau khas lemah. Tidak larut dalam air dan dalam propilenglikol; mudah larut dalam Antioksidan
etanol, dalam kloroform dan dalam eter.
Sakarin (FI VI Hal 1505) Serbuk atau hablur putih, tidak berbau atau Sukar larut dalam etanol; agak sukar larut dalam air, dalam kloroform Pemanis
berbau aromatik lemah. Larutan encer dan dalam eter; larut dalam air mendidih; mudah larut dalam larutan
sangat manis. Larutan bereaksi asam ammonia encer, dalam larutan alkali hidroksida dan dalam alkali
terhadap lakmus karbonat dengan pembentukan karbon dioksida.
Essence - - Aroma
Na Benzoat (FI VI Hal Hablur bentuk jarum atau sisik; putih; sedikit Sukar larut dalam air; mudah larut dalam etanol, dalam kloroform dan dalam eter. Pengawet
178) berbau, umumnya bau benzaldehid atau benzoin.
Agak mudah menguap pada suhu hangat. Mudah
menguap dalam uap air
Aquadest (FI III Hal 96) Cairan jernih, tidak berarna, tidak - Pelarut
berbau, tidak mempunyai rasa
FORMULASI
EMULSI
Tabel 2. Formulasi emulsi minyak ikan lemuru
Sumber: Husni, P., Hisprastin, Y., januarti, M. 2019. Formulasi Dan Uji Stabilitas Fisik
Sediaan Emulsi Minyak Ikan Lemuru (Sardinella lemuru). As-Syifaa Jurnal Farmasi
Alat yang digunakan Skala Industri
Guttae Nasales
Obat tetes hidung (OTH) adalah obat tetes yang digunakan
untuk hidung dengan cara meneteskan obat kedalam rongga
hidung, dapat mengandung zat pensuspensi, pendapar dan
pengawet.
1 Opthalmik √ √ √ √ √ - - -
2 Gargarisma √ - - - √ √ √ √
Preformulasi Sediaan Obat Kumur
Gargarisma
Propilen glikol (mL) Cairan kental,tidak Dapat bercampur dengan air, Humektan
berwarna,tidak berbau, rasa etanol (95%), kloroform.
agak manis, higroskopik.
Oleum menthe (tetes) Cairan tidak berwarna atau larut dalam 1,5 bagian air Menambah kesegaran pada
kuning pucat, bau khas dan dalam. 50 bagian etanol rasa
aromatic, rasa khas agak (95%)
manis
Asam benzoat (mg) Kristal tidak berwarna atau ukar larut dalam air, mudah Pendapar
putih larut dalam etanol, kloroform,
dan eter
Natrium Benzoat (g) Butiran atau serbuk hablur, Larut dalam 2 bagian air dan Pendapar
putih, tidak berbau, atau dalam 90 bagian etanol
hampir tidak berbau. (95%)
Sorbitol 70% (mL) Serbuk, butiran dan sangat mudah larut dalam Pemanis
kepingan. air, sukar larut dalam etanol
(95%)
Kalsium Laktat Serbuk putih,bau lemah, Larut dalam 20 bagian air, Sumber Kalsium
tidak enak, rasa lemah. larut dalam air panas
Contoh Formulasi Sediaan Liquid Topikal
Gargarisma
Bahan Keterangan Formulasi
Ekstrak patikan kebo (g) Zat Aktif 1
Propilen glikol (mL) Humektan 5
PEG-40 hydrogenated castor Emulsifier 1
Oleum menthe (tetes) Kesegaran pada rasa 10
Asam benzoat (mg) Pendapar pH 5
Natrium Benzoat (g) Pendafar pH 2
Kalsium laktat (mg) Sumber ion kalsium 50
Sorbitol 70% (mL) Pemanis 15
Aquadest (mL) Pelarut ad 100
Sulfasetamida natrium (%) Sebuk hablur, putih, tidak berbau, Larut dalam 1,5 bag agak sukar larut Bahan Aktif
rasa pahit. dalam air agak sukar larut dalam
etanol (95%)
Natrium tiosulfat (%) Hablur besar, tidak berwarna atau Sangat mudah larut dalam air dan Pengawet
serbuk hablur kasar.Larutan netral tidak larut dalam etanol
atau basa lemah terhadap lakmus
Dinatrium edetat (%) Serbuk kristal putih, dengan sedikit Praktis tidak larut dalam kloroform dan Pengkhelat
rasa asam eter sedikit larut dalam etanol
Timerosal (%) Serbuk hablur,berbau khas lemah, Mudah larut dalam air, praktis tidak Pengawet
dipengaruhi oleh cahaya larut dalam ete, larut dalam etanol
Dapar fosfat (pH) Tidak berbau tidak berwarna atau 1 dalam 1 bagian air, praktis tidak Dapar
putih larut dalam alkohol,kloroform dan eter
Contoh Formulasi Sediaan Liquid
Topikal
Formulasi Sediaan Tetes Mata Natrium Sulfasetamid
Bahan Keterangan Skala Lab Skala Pilot
1 Gargle √ √ √ - - -
2 opthalmik - √ √ √ √ √
3 Nasal - √ - √ √ √
Prosedur Pembuatan Sediaan Liquid
Topikal
Bahan yang tidak larut dalam air dilarutkan dengan oleum menthe
Dilakukan Pengisian
Evaluasi Sediaan
Liquid Parenteral
Pengertian
Sediaan parenteral adalah sediaan yang ditujukan untuk penyuntikan
melewati kulit atau batas jaringan eksternal lain, dimana zat aktif yang
diberikan dengan adanya gravitasi atau kekuatan, mengalir langsung ke
pembuluh darah, organ, atau jaringan.
Injeksi Infus
Injeksi adalah sediaan yang Infus adalah injeksi volume besar
ditujukan untuk pemberian dosis tunggal untuk intravena
parenteral, dapat dikonstitusi yang dikemas dalam wadah
atau diencerkan dahulu menjadi bertanda volume lebih dari 100
sediaan sebelum digunakan. ml.
Calcii chloridum Hablur, tidak berwarna, tidak berbau, Larut dalam 0,25 bagian air, Agen
rasa agak pahit, meleleh basah, mudah larut dalam etanol (95%) tonisitas
Natrii chloridum Hablur heksahedral tidak berwarna atau Larut dalam 2,8 bagian air, dalam Pengisotonis
serbuk hablur putih, tidak berbau rasa 2,7 bagian air mendidih dan
asin. dalam lebih kurang 10 bagian
gliseroll, sukar larut dalam etanol
(95%)
Sodium dyhidrogen Hablur tidak berwarna, atau Larut dalam bagian air Pendapar
phospat serbuk hablur putih tidak berbau
rasa asam dan asin
Aqua pro injeksi Cairan jernih tidak berwarna, tidak - Cairan
berbau pembawa
Botol ditutup dengan flakon steril, kemudian Sterilisasi akhir dalam autoklaf pada
diikat dengan simpul champagne. suhu 121 derajat Celcius selama 15
menit.
Sediaan diberi etiket dan dikemas dalam dus
dan disertakan brosur informasi obat.
Sterilisasi alat, wadah dan
aquabidest yang akan
digunakan
Penimbangan bahan-bahan
yang digunakan
Injeksi
Pencampuran bahan-bahan
Penutupan ampul
Evaluasi Sediaan
Alat yang digunakan
01 Evaluasi Fisika
a. Penetapan pH
Harga pH adalah harga yang diberikan oleh alat potensiometrik (pH meter) yang
sesuai, yang telah dibakukan sebagaimana mestinya, sehingga mampu mengukur
harga pH menggunakan elektrode indikator yang peka terhadap aktivitas ion
hidrogen, elektrode kaca dan elektrode pembanding yang sesuai.
Volume tidak kurang dari volume yang tertera pada wadah bila di isi satu per satu
atau bila wadah volume 1 ml dan 2 ml, tidak kurang dari jumlah volume wadah
yang tertera pada etiket bila isi digabung.
d. Uji keseragaman bobot dan keseragaman volume
Hilangkan etiket 10 wadah, cuci dengan air, keringkan. Timbang satu per satu
dalam keadaan terbuka. Keluarkan isi wadah, cuci wadah dengan air kemudian
dengan etanol (95%)P, keringkan pada suhu 105 derajat celcius hingga bobot
tetap, dinginkan, timbang satu per satu. Bobot isi wadah tidak boleh
menyimpang lebih dari batas yang tertera pada daftar berikut, kecuali satu
wadah yang boleh menyimpang tidak lebih dari 2 kali batas yang tertera.
02 Evaluasi Biologi
a. Uji Sterilitas
b. Uji Endotoksin Bakteri
c. Uji Pirogen
d. Uji Kandungan Zat Antimikroba
03 Evaluasi Kimia
a. Uji Identifikasi
b. Penetapan Kadar
2. Kenapa dalam pembuatan sirupus simplex, kenapa sukrosa dikombinasi dengan sorbitol? Dan bagaimana cara
menentukan cap loaking agent yang sesuai (gliserin, poliol atau sorbitol).
Jawab: Sirup mengandung bahan pemanis dalam jumlah yang besar. Gula-gula ini cenderung untuk dapat mengkristal
kembali. Dengan menambahkan antikristal yaitu gula alcohol seperti sorbitol, dapat mencegah pemanis/gula untuk
mengkristal kembali (mencegah terbentuknya caps loaking). Pemilihan caps loaking agen yang sesuai harus dilakukan
study kompatibilitas dalam study preformulasi. Yang sering digunakan yaitu gliserin dan sorbitol.
3. Apa kriteria khusus dalam pemilihan eksipien dalam sediaan steril?
Jawab: kriterianya yaitu dengan melihat stabilitas zat aktifnya, stabilitas eksipiennya dan kompatibilitas dengan zat aktif.
Contohnya sediaan mata harus memperhatikan sifat isotonisnya, isohidrisnya, dan daparnya.