Anda di halaman 1dari 4

ADINDA TRIANA DEWI

191040400123

02FARE003 (2C REG B)

Rangkuman sediaan liquid

A. Potio
Sediaan cair untuk diminum/potio diartikan sebagai obat minum dapat berupa larutan,
sirup, suspensi dan/atau emulsi.
B. Larutan
Larutan adalah sediaan cair yang mengandung satu atau lebih zat kimia yang terlarut,
misal: terdispersi secara molekuler dalam pelarut yang sesuai atau campuran pelarut
yang saling bercampur. (FI V)
Zat pelarut = solvent
Zat yang terlarut = solute
 Hal yang perlu diperhatikan dalam sediaan larutan :
1) Kelarutan zat aktif
2) Kestabilan zat aktif dalam larutan
3) Dosis takaran
4) Penyimpanan
5) Penampilan menarik (rasa, warna, bau, viskositas)
 Keuntungan sediaan larutan
1) Lebih mudah ditelan
2) Absorpsi cepat
3) Obat secara homogen terdistribusi ke seluruh bagian dari sediaan
4) Mengurangi resiko kejadian iritasi pada lambung oleh zat-zat iritan
 Kerugiaan sediaan larutan
1) Larutan bersifat valuminous, sehingga kurang menyenangkan untuk diangkut
dan disimpan. Apabila kemasan rusak, keseluruhan sediaan tidak dapat
dipergunakan
2) Stabilitas dalam bentuk larutan biasanya kurang baik dibandingkan bentuk
sediaan tablet atau kapsul, terutama jika bahan mudah terhidrolisis. Pada
umumnya usia simpan sediaan berbentuk larutan lebih singkat dari bahan obat
yang sama berbentuk padat
3) Larutan merupakan media ideal untuk pertumbuhan mikroorganisme, perlu
penambahan pengawet
4) Ketepatan dosis tergantung kepada kemampuan pasien untuk menakar secara
benar dosis obat dalam bentuk sendok teh, sendok makan dll
5) Rasa obat yang kurang menyenangkan akan lebih terasa jika diberikan dalam
bentuk larutan dibandingkan dalam bentuk padat. Untuk meningkatkan rasa dan
penampilan obat diberikan bahan tambahan pemanis dan perasa (flavour)
 Bentuk sediaan larutan
1. Berdasarkan cara pemberiannya
a) larutan oral
1) Sirup
Sirup adalah larutan oral yang mengandung sukrosa atau gula lain kadar
tinggi. Larutan sukrosa hampir jenuh dalam air dikenal sebagai Sirup atau
Sirup Simpleks (FI V). Komponen sirup terdiri dari Gula, pengawet
antimikroba, perasa, pewarna. Jenis sirup ada Sirup obat, Sirup Simplex,
Sirup beraroma, dan Dry sirup.
Cara pembuatannya Ada 4 jenis: Larutan yang dibuat dengan bantuan
panas, Larutan yang diaduk tanpa bantuan panas, Penambahan sukrosa
ke dalam cairan obat atau ke dalam cairan, pemberi rasaPerkolasi.
2) Mixtura
Bentuk sediaan cair/larutan dari dua atau lebih zat dalam suatu pelarut.
3) Elixir
Merupakan suatu sediaan farmasi yang berbentuk cair, dan biasanya
mengandung alkohol dan air (hidroalkohol), digunakan untuk pemakaian
oral.
Tujuan pembuatan elixir adalah Mempertinggi kelarutan zat berkhasiat,
Agar homogenitas lebih terjamin, Zat berkhasiat lebih mudah terabsorbsi
dalam keadaan terlarut, Sediaan berasa manis dan aroma lebih sedap,
Dapat digunakan oleh orang yang sukar menelan obat.
Keuntungan elixir adalah bersifat hidroalkohol, maka dapat menjaga
stabilitas obat baik yang larut dalam air maupun alkohol dibanding sirup,
Dosis selalu seragam (bentuk larutan) sehingga tidak perlu pengocokan.
Kerugian elixir adalah Elixir biasanya kurang manis dan kurang kental
karena mengandung kadar gula yang lebih rendah sehingga kurang
efektif dalam menutupi rasa obat dibanding sirup.
4) Suspensi
Suspensi adalah sediaan cair yang mengandung partikel padat tidak larut
yang terdispersi dalam fase cair. (FI V)
Jenis-jenis suspensi adalah Suspensi oral, Suspensi topikal, Suspensi tetes
telinga, Suspensi optalmik, Suspensi untuk injeksi, Suspensi untuk injeksi
terkonstitusi.
Keuntungan suspensi adalah Lebih mudah ditelan dibanding bentuk
padat, Homogenitas tinggi, Lebih cepat diabsorpsi, Dapat menutupi rasa
tidak enak/pahit, Mengurangi penguraian zat aktif (Stabilitas terhadap
hidrolisis relatif lebih baik dibanding sediaan bentuk larutan (karena
kontak zat dengan air lebih sedikit).
Kerugian suspensi adalah Memiliki kestabilan yang rendah (pertumbuhan
Kristal, Terbentuk “Cacking”, Alirannya menyebabkan sukar dituang,
Ketepatan dosis lebih rendah dibanding larutan (Ketepatan dosis
pemakaian tergantung pada ketelitian pasien dalam menakar), Jika
terjadi perubahan suhu kadang terjadi perubahan sistem dispersi, Harus
dikocok terlebih dahulu untuk memperoleh dosis yang diinginkan.
Persyaratan Suspensi adalah Suspensi tidak boleh diinjeksikan secara IV
dan Intratekal, Suspensi yang dinyatakan untuk digunakan dengan cara
tertentu harus mengandung zat antimikroba, Suspensi harus dikocok
terlebih dahulu, Suspensi harus disimpan dalam wadah tertutup rapat.
5) Emulsi
Adalah sediaan yang mengandung bahan obat cair, terdispersi dalam
cairan pembawa dan distabilkan dengan zat pengemulsi (emulgator).
Tipe emulsi ada Emulsi minyak dalam air (M/A)= fasa minyak terdispersi
dalam fasa air dan Emulsi air dalam minyak (A/M) = fasa air terdispersi
dalam fasa minyak.
Keuntungan emulsi adalah Menutupi rasa minyak yang tidak enak, Lebih
mudah dicerna dan diabsorbsi karena ukuran minyak diperkecil,
Meningkatkan efikasi minyak mineral sebagai katalisator bila diberikan
dalam emulsi, Mudah diabsorbsi ukuran pasrtikel minyak kecil,
Meningkatkan stabilitas obat yang mudah terhidrolisa oleh air.
Cara pembuatan emulsi ada tiga yaitu Metode kontinental (Gom kering),
Metode inggris (Gom basah), Metode botol.
Emulgator dibagi menjadi 3 golongan yaitu :
 Golongan bahan alam.
-Polisakarida, cth: acasia (gom arab), tragakan, Na-alginate,
starch/amilum, caragen, pectin, dan agar. -Senyawa yang mengandung
sterol, cth: wool fat
 Golongan sintetik, contoh : surfaktan
 Golongan semisintetik, contoh : methylselulosa, CMC.
2. Berdasarkan sistem zat pelarut dan zat terlarut: Spirit, Tingtur atau ekstrak,
Larutan air (mis. Air aromatik).
C. Kelarutan
Adalah zat dalam bagian tertentu pelarut, kecuali dinyatakan lain menunjukkan bahwa 1
bagian bobot zat padat atau 1 bagian volume zat cair larut dalam bagian volume
tertentu pelarut.
D. Faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan
 Kelarutan
 Polaritas
 Co-solvency
 Salting in/salting out
 Pembentukan kompleks
 Temperatur

Anda mungkin juga menyukai