► Keuntungan sediaan
cairan/larutan 2 Dosis dapat diubah-ubah dalam pembuatan
3
Dapat diberikan dalam larutan encer, sementara kapsul dan
tablet tidak dapat diencerkan
4
Kerja awal obat lebih cepat karena absorpsi lebih cepat
dibandingkan sediaan padat
3
Bau dan rasa yang tidak dapat ditutupi jika dalam bentuk
sediaan cair
► Kerugian sediaan
cairan/larutan
4
Bersifat voluminous, sehingga kurang menyenangkan untuk
dibawa atau diangkut dan disimpan, lebih berat
5 diperlukan penambahan pengawet yang lebih banyak dibanding sediaan tablet, pil, krim,
dll
► pH Lingkungan
► Kosolven
► Konstanta dielektrikum
► Proses pelarutan (solubilisasi)
► Kompleksasi
► Modifikasi kimia obat
pH
► pH yang memenuhi persyaratan kelarutan tidak harus bertentangan
dengan persyaratan lainnya, seperti stabilitas dan kompatibilitas
fisiologis
► Apabila pH merupakan faktor kritis dalam menjaga kelarutan obat,
sistem tersebut harus di dapar secara memadai
► Pemilihan dapar pH, harus konsisten dengan beberapa kriteria sbb:
a. Dapar harus mempunyai kapasitas yang memadai dalam kisaran pH
yang diinginkan
b. Dapar harus aman secara biologis untuk penggunannya yang diinginkan
c. Dapar harus mempunyai sedikit atau tidak mempunyai efek merusak
terhadap stabilitas produk akhir
d. Dapar harus memberikan rasa dan warna yang dapat diterima pada
produk
Kosolvensi
Pelarutan (Solubility)
► Lewatnya molekul-molekul zat terlarut yang larut dalam air secara apontan
ke dalam larutan air dimana terbentuk larutan yang stabil secara
termodinamik
► Solubilitas erat kaitannya dengan proses pembuatan sediaan suspensi.
Kompleksasi
► Banyak obat yang sukar larut dapat dimodifikasi secara kimiawi menjadi
turunan-turunan yang larut dalam air.
Stabilitas
► Stabilitas Kimia
► Reaksi hidrolisis
► Reaksi oksidasi
► Reaksi isomerisasi
► Reaksi fotolisis/fotokimia
► Reaksi polimerisasi
► Stabilitas Fisika
Pengawetan
:
Suatu pengawet yang ideal, harus memiliki paling tidak salah satu kriteria
berikut
Pembawa
► Bahan tambahan/pembantu
Sediaan cair
► Berdasarkan cara pemakaian dan efek yang diharapkan
► Sediaan cair obat dalam yang diberikan lewat mulut tidak ditelan,
► terdiri dari collutorium (obat cuci mulut), gargarisma (obat kumur), litus
oris(obat oles mulut) dan guttae oris (obat tetes mulut)
POTIONES
► Obat minum
Sirup adalah larutan oral yang mengandung sukrosa atau gula lain yang
berkadar tinggi (sirup simpleks adalah sirup yang hampir jenuh dengan
sukrosa). Kadar sukrosa dalam sirup adalah 64 - 66%, kecuali dinyatakan
lain.
Selain sukrosa dan gula lain, pada larutan oral ini dapat ditambahkan
senyawa poliol seperti sorbitol dan gliserin untuk menghambat
penghabluran dan mengubah kelarutan, rasa dan sifat lain zat pembawa.
Umumnya juga ditambahkan zat antimikroba untuk mencegah
pertumbuhan bakteri, jamur dan ragi. Larutan oral yang tidak mengandung
gula, tetapi bahan pemanis buatan seperti sorbitol atau aspartame dan
bahan pengental seperti gom selulosa sering digunakan untuk penderita
diabetes.
2. Sirup obat, mengandung satu jenis obat atau lebih dengan atau tanpa
zat tambahan dan digunakan untuk pengobatan
1. Netralisasi
Netralisasi adalaha obat minum yang dibuat dengan
mencampurkan bagian asam dan bagian basa sampai reaksi
selesai dan larutan bersifat netral. Contoh : solution
Citratis Magnesici, Amygdalat Ammonicus. Cara pembuatan
: seluruh bagian asam direaksikan dengan bagian basanya,
jika perlu reaksi dipercepat dengan pemanasan.
2. Saturasi
Saturasi adalah obat minum yang dibuat dengan
mereaksikan asam dengan basa tetapi gas yang terbentuk
ditahan dalam wadah sehingga larutan menjadi jenuh
dengan gas.
► Contoh guttae
Pembuatan sirup
Penimbangan
Pencampuran (mixing)
Cek IPC :
Penyaringan (filtrasi) - Organoleptis
- Kadar Zat Aktif
- pH
- BJ
Cek IPC :
- Penampilan Pengisian dan penutupan - Viskositas
- Kebocoran botol (filling & cropping)
- Volume
Labelling
Cek IPC :
- Penampilan
- Kelengkapan
Pengemasan sekunder - Penandaan