Anda di halaman 1dari 19

FARMAKOKINETIKA LINEAR

(DOSE INDEPENDENT) DAN


NON LINEAR (DOSE
DEPENDENT)
Kelompok 5 :
Zertika Wulandari 1801011207
Fitria Suryani Zebua 1801011149
Arum Risjanawati 1801011345
Julisa Anggraini 1801011225
Cut Khairunisa 1801011041
Nursafwati 1801011088
Fitriana 1801011050
Farmakokinetik linear (tidak tergantung dosis)

o Perubahan konsentrasi obat dalam plasma proporsional dengan dosis


yang diberikan
o Parameter farmakokinetika (F, Ka,Ke,Vd,Cl) obat tidak akan berubah
bila dosis yang berbeda atau dosis ganda diberikan
o Mengikuti kinetika orde pertama
Farmakokinetik non linear
● Proses ADME tergantung pada carrier atau enzim
● Perubahan konsentrasi obat dalam plasma tidak proporsional
dengan dosis yang diberikan
● Kinetika obat mengikuti orde nol dan orde satu
● Terjadi perubahan parameter farmakokinetika Perbedaan
farmakokinetika linier dan non linier
Perbedaan linear (dose-independent) dan
non linear (dose-dependentp kinetic)

Dosis Kadar linear (A) Kadar linear- Kadar non


nonlinear (B) linear (c)
100 25 25 25
200 50 100 75
300 75 100 150
400 100 200 300
500 125 400 500
Faktor Penyebab Farmakokinetik
Nonlinier
 Proses penjenuhan:
● Transportrans membran
 Perubahan patologik dalam
terpasilitasi proses: absorpsi, distribusi
● Reaksi dan eliminasi
enzimatis/metabolisme
berkapasitas terbatas
(konjugasi glisin dari
salisilat, kunjugasi sulfat dari
salisilamid,
Beberapa Contoh Obat menyebab
farmakokinetika nonlinier

Absorpsi
o Kejenuhan transport pada saluran cerna (dinding usus).
Contoh: riboflavin, asam askorbat, dll
o Kejenuhan metabolisme pada saluran cerna (dinding usus
dan hati). Contoh: propanolol, hidralazin
o Kelarutan yang kecil. Contoh : griseofulvin
Distribusi
o Kejenuhan ikatan obat dengan protein plasma. Contoh :
fenilbutazon, nafroxen
o Kejenuhan pengikatan pada jaringan. Contoh:
tiopental, fentanil

Metabolisme
o Kapasitas metabolisme yang terbatas
oleh enzim, Contoh: fenitoin
o Autoinduksi. Contoh: fenobarbital,
karbamazepin
Ekskresi
o Sekresi tubular aktif, Contoh : penisilin G
o Reabsorbsi tubular aktif, Contoh : glukosa dan
vitamin larut air
o Perubahan pH urin, Contoh : Asam salisilat
o Perubahan aliran urin
o Nefrotoksisitas, Contoh : Aminoglikosida
Karakteristik farmakokinetik nonlinier
pada obat dengan reaksi penjenuhan

 Eliminasi obat tdk mengikuti orde kinetika kesatu


 t½ menjadi lebih besar dengan penaikan dosis
 AUC tdk sebanding dengan jumlah obat dalam sistem sistemik
 Reaksi penjenuhan dpt diakibatkan oleh interaksi obat (induksi
enzim, kompetisi enzim)
 Komposisi metabolit dpt dipengaruhi oleh perubahan dosis
Kinetika Michaelis-Meten
Parmakokinetika non linier digambarkan dengan
persamaan Michaelis Menten :
 Dc/dt : kecepatan penurunan konsentrasi obat
pada waktu tertentu = K o = R
 Vmax : kecepatan maksimum proses
 Km: kostanta michaelis
Penentuan Ko atau R (dosis/hari
Pada sebagian besar obat yang mengalami farmakokinetik
linear saat dosis meningkat, Cp ss akan meningkat secara
proporsional (solid line). Namun, pada beberapa kondisi
peningkatan Cp ss tidak proporsional dan melebihi
peningkatan dosisnya karena proses penghilangan obat dari
dalam tubuh mengalami kejenuhan atau disebut fenomena
kinetika Michaelis- Menten (upper dashed line).
Contoh Soal
Pria usia 18 tahun diberikan obat fenitoin untuk profilaksis post-traumatic
head injury seizure. Dosis dan Css yang diperoleh adalah sbg berikut :
Pertanyaan :
a. Tentukan nilai Vmax dan Km
b. b. Tentukan Css pada dosis 200 mg/hari
Penyelesaian
a. Menentukan V max dan Km :
- Buat persamaan regresi linier Ko (Sumbu y) terhadap
Ko/Css (Sumbu x)
- V max diperoleh dari intercept (a)
- Km diperoleh dari slope (b)
b. C ss jika dosis 200 mg/hari
Thanks!
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons
by Flaticon and infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai