Anda di halaman 1dari 35

PERUBAHAN PARAMETER

FARMAKOKINETIK
Luh Putu Febryana Larasanty
Perjalanan Obat di Badan
DME (farmakokinetik)
Obat Individu ---------------------------
Obat – reseptor (farmakodinamik)

--efek terapetik
Kondisi Subjek
• Umur
• Jenis kelamin
• Ginjal
• Hepar
• Ikatan protein
Kondisi Eksternal
• Bentuk sediaan
• Cara pemberian
Nilai – nilai parameter farmakokinetik
VOLUME DISTRIBUSI
• Nilai Vd harus dikoreksi pada pasien yg
mengalami obesitas dan udem
Px udem  air tubuh meningkat obat
terdistribusi dlm udem  Vd >>>
Px obesitas  lemak tubuh meningkat obat
yg tdk larut lemak tdk bisa penetrasi ke
jaringan Vd <<< koreksi thd IBW
• Vd (obese) = (0,25L/kg x IBW) + (0,1 (TBW-IBW))
• Mengukur IBW
IBW laki – laki : 50 + 0,92(TB-150)
IBW wanita : 45 + 0,92(TB-150)
Atau
Laki – laki, jika
TB>152,5 cm IBW = 50+((TB-152,4)x0,89))
TB<152,5 cm IBW = 50 –((152,4-TB)x0,89))
Wanita, jika
TB>152,5 cm IBW = 45,4+((TB-152,4)x0,89))
TB<152,5 cm IBW = 45,4 –((152,4-TB)x0,89))
• Parameter Obesitas
Normal Body weight : ± 1- 105 IBW
Overweight : 10 – 20 % IBW
Obesity : > 20% IBW
Morbidly obese : 2 x IBW
% overweight = BW actual – IBW x 100%
IBW
CLEARANCE
• Clt = Clr + CLh
• Bila obat tidak dimetabolisme di hepar (Clh=0)
maka Clr = Clcr
• Pada fx ginjal normal Clcr = 100 – 120 ml/mnt
• Clcr laki – laki = (140-usia)x BB
72xScr
• Clcr wanita = 0,85 x Clcr laki – laki
• Srcr ginjal normal : 0,9 – 1 mg/dL
• Vd, Cl dan t1/2 merupakan parameter yang
digunakan pada farmakokinetika klinik
BIOAVAILABILITAS
• Bioavailabilitas / ketersediaan hayati 
kecepatan dan jumlah (fraksi,persentase)
dosis yang berhasil mencapai masuk ke dalam
sistem sirkulasi sistemik (SSS)
Bioavailabilitas (F) tergantung pada :
1. Dissolusi (pelarutan) dan absorpsi zat aktif dari
suatu bentuk kimia. Misalnya : garam, ester,
atau bentuk kimiawi yg lain
2. Bentuk obat, yg berupa padat, cair atau yg lain.
Masalah  sediaan padat
3. Cara pemberian, melalui po, iv, im, perektal. po
 first pass metabolism, shg F<1. iv  F = 100%
4. Stabilitas obat dlm GI
5. First pass effect  GI dan/atau liver
Contoh :
• Digoxin tablet F= 0,7
• Dogoxin elixir F = 0,77
• Digoxin soft caps F = 1,0
Jumlah obat yg mencapai SSS

FxDosis

Soal :
Jika dosis digoxin 0,25 mg, berapa jumlah
digoxin yang mencapai SSS setelah pemberian
tablet ?
Bentuk Kimiawi (S)
Jika obat terdapat dalam bentuk :
1.Induk atau senyawa aktif, maka S=1
2.Garam, misalnya aminofilin (teofilin
etilendiamin), maka S=0,8
3.Ester, misalnya kloramfenikol suksinat maka

BMkloramfenikol
S
BMkloramfenikolsuk sin at
Jumlah obat yang mencapai SSS

SxFxDosis
1. Tablet Digoxin 0,25 mg (F=0,7), berapakah
jumlah obat yang mencapai SSS?
2. Tablet aminofilin 100 mg diberikan secara po,
berapa jml obat yg masuk SSS?
Cara menghitung F
• Obat po/im/perrektal  % obat diabsorpsi 
liver  % obat mengalami first pass
metabolism
• Misalnya parasetamol 500 mg, diabsorpsi
100%  obat masuk liver = 100% x 500 mg =
500 mg. Obat mengalami first pass sebanyak
20%  maka obat yg tdk mengalami first pass
= 80%  jumlah obat mencapai SSS = 80% x
500 mg = 400 mg
• Bioavailabilitas obat tsb : 400 / 500 = 0,8
Administration Rate
• Adl kecepatan rata-rata obat yg terabsorpsi
masuk ke dalam SSS
= Jumlah obat yang masuk SSS
Interval pemberian obat

S .F .Do
RA 

Contoh : tablet aminofilin 200 mg diberikan tiap
selang waktu 8 jam. Hitung kecepatan rata –
rata aminofilin yg masuk SSS
Volume Distribusi (Vd)
• Nilai yg menunjukan seberapa luas obat
terdistribusi di dlm tubuh
• Obat dikatakan memiliki Vd rendah jika Vd <
0,5L/kg BB
• Untuk menghitung DL dan incremental DL
Dose Loading (DL)
• Dosis awal yg diberikan dgn tujuan utk
mempercepat kenaikan kadar obat di dlm
darah shg kadar obat dlm darah dpt segera
mencapai kadar efektif minimum atau masuk
dlm range terapeutik

Vd .Cp
DL 
S .F
Berapakah DL tab aminofilin yg akan diberikan pd pasien asma
(BB = 50 kg), jika dikehendaki kadar aminofilin dalam darah
sebesar 10 mg/L ?
Profil kinetika teofilin
• Kisaran terapi : 5 – 20 mg/L
• F = 100%
• Vd = 0,5 L/kg
• Cl = 0,04 L/kg/jam
• T1/2 = 8,3 jam
• S = 0,8 – 0,84
Jawab
DL = 0,5 L/kg . 50 kg . 10 mg/L = 312,5 mg
0,8 . 1
Incremental Dose Loading
• Besarnya dosis yg akan diberikan utk
menaikan kadar obat awal mjd kadar obat yg
dikehendaki

Vd .(Cpd  Cpa )
DLincr 
S .F
Cpd = kadar obat yg dikehendaki
Cpa = kadar obat awal
Faktor – faktor yg berpengaruh pada Vd :

1. Ikatan komponen jaringan thdp obat


penurunan ikatan ol komponen  Vd akan
turun
2. Ikatan protein darah thdp obat
penurunan ikatan ol protein darah  Vd
naik, Cp turun  DL relatif tetap
Klirens
• Vol darah atau plasma teoritik yg dibersihkan
dr obat persatuan waktu
• Perhitungan Cl dapat dgn pendekatan
pemberian obat dgn dosis ganda atau infusi,
dimana pada kondisi tunak RA = RE
• RE = Cl x Cpss
S .F .Do
Cl 
Cpss .
S .F .Do
RA 

Maintenance Dose (DM)
• Digunakan utk menjaga agar kadar obat dalam
darah berada dalam range terapeutik

Cl.Cpss .
DM 
S .F
Faktor – faktor yg berpengaruh pada Cl :

• Body Surface Area


• Ikatan obat protein plasma
• Rasio ekstraksi hepatik
• Fungsi hepar dan ginjal
• Cardiac output
faktor yang berpengaruh pada penyimpangan
parameter farmakokinetika obat

• Umur pasien
• Kelainan hati
• Kelainan ginjal
• Ikatan protein
Umur
• Bayi/anak – anak bukanlah orang dewasa dlm
ukuran mini
• Kondisi faal bayi/anak akan berbeda dgn org
dewasa
• Variasi dlm komposisi tubuh dan kematangan fx
organ eliminasi merupakan faktor yg
menentukan kenapa terjadi perbedaan
farmakokinetik pd anak
• Waktu paruh pada pasien dewasa akan berbeda
jauh dgn waktu paruh obat pada infant (0-2 th)
• Pada pasien usia lanjut, proses penuaan akan
menyebabkan berubahnya sensitifitas, jumlah
reseptor dan afinitas obat (farmakodinamik)
• Secara farmakokinetik, penuaan akan
menyebabkan meningkatnya ADR terkait
dengan menurunkan kemampuan organ,
misalnya pada proses ekskresi ginjal, Cl
hepatik, first pass metabolism, dsb
Soal :
Diketahui t1/2 eliminasi Penisilin 1 hari pada dewasa dan 4 hari
pada neonatal. Jika diasumsikan dosis normal untuk dewasa
adalah 20 mg/kg tiap 8 jam, hitung dosis penisilin untuk
neonatal dgn BB 3,5 kg!

0  t1/ 2  0

n  t 1/ 2  n
8 jam/t2 = 24 jam/96 jam
t2 = 8/0,25
= 32 jam
Dosis utk neonatal dgn berat 3,5 kg
20 x 3,5 = 70 mg tiap 32 jam
= 17,5 mg tiap 8 jam
• Penyesuaian dosis pada gangguan ginjal atau
uremia  dgn Cl
 F .DO
CSS 
ClT .
• Agar Css tetap sama, maka dosis atau interval
waktu pemberian harus diubah mjd dosis dan
waktu pemberian utk px uremia
N U
D D
Css  No N  Uo U
ClT  ClT 
maka
DoN ClTU U
D 
U
o
ClTN N
Kelainan Ginjal
• Ginjal mrpk organ yg penting dlm pengeluaran kadar
cairan tubuh, keseimbangan elektrolit, dan
pembuangan metabolit – metabolit sisa dan obat dr
tubuh
• Kerusakan atau degenerasi fx ginjal akan mempunyai
pengaruh pd farmakokinetika obat
• Bbrp penyebab umum dr gagal ginjal :
1. pielonefritis 4. obat nefrotoksik/logam
2. hipertensi 5. hipovolemia
3. DM 6. alergennefron
Gangguan Hati
• Tolok ukur fx liver
kadar albumin serum
kadar bilirubin serum
prothrombin time
• Namun ketiga tolok ukur tsb tdk dpt
mencerminkan fx liver krn ada pegaruh variabel
lain
• Penyesuaian dosis berdasarkan perubahan ClH
(krn penurunan fx liver) lebih sulit krn blm ada
tolok ukur kuantitatif
Ikatan Protein
• Ikatan obat – protein plasma akan berpengaruh pada
clearance dr suatu obat
• Obat – obat asam diikat ol albumin
• Obat – obat basa diikat ol α-1-glikoprotein

Cpfree
Free. fraction   
• Peningkatan α, disebabkan karenaCptotal
kadar obat bebas
meningkat dan kadar obat total (kadar obat bebas&yg
terikat) menurun
• Bermakna scr klinik jk obat yg terikat ≥90% atau α=0,1
Latihan Soal
• Seorang pasien asma akan diberikan aminofilin. Jika
diinginkan kadar teofilin dlm darah adl 15 mg/L dan
BB pasien 60 kg
a. Berapa DL yg harus diberikan
b. Berapa DM yg diberikan jika aminofilin diberikan
tiap 6 jam
c. Adakah sediaan dgn dosis DM tersebut, jika tidak
bagaimana pemecahannya
d. Jika Cl turun menjadi 50%nya, berapa DM agar
Cpss tetap?

Anda mungkin juga menyukai