Farmakokinetika Farmakodinamika
Q Q
Eliminasi
Rumus Klirens
Q (CA– CV)
Clorgan =
(CA)
D0
Clt=
AUC
R0
Clt=
Cpss
Definisi ekskresi obat?
Efek
Samping/toksisita
s meningkat
Regimen dosis geriatri
• Cara pengaturan dosis :
• Tiap kenaikan usia 10 tahun maka dosis harus dikurangi secara
kasar
• Rumus MIC dan pola kurva log dosis respon
• Perbandingan parameter farmakokinetika dewasa dan geriatric
dengan menggunakan rumus dasar
• Perhitungan dosis secara proporsional berdasrkan fungsi organ
Cpss untuk dewasa normal
Maka perbandingannya :
Regimen dosis pada obesitas
Definisi
• Obesitas (menurut Ritschel & Kearns, 2009) adalah kondisi berat
badan seseorang yang lebih dari 20% IBW (Ideal body weight)
Kriteria Keterangan
BB normal Ideal hingga < 10% IBW
Over weight 10 – 20% IBW
Obesitas > 20% IBW
Menghitung berat badan
• Rumus menghitung berat badan pria menurut Ritschel & Kearns,
2009
• Namun, beberapa bentuk sediaan oral sustained released yang lama telah dilaporkan menunjukkan bioavailabilitas yang tidak
sempurna dan hilangnya karakteristik lepas lambatnya dalam keadaan tertentu karena desain tablet atau kapsul nya.
• Ikatan protein plasma teofilin hanya 40% .------- bentuk mana yang digunakan tgt kpd penyakit dan pasiennya.
Metode penentuan dosis awal
A. PHARMACOKINETIC DOSING Metoda Pendosisan PK adalah teknik yang
METHOD paling fleksibel. Ini memungkinkan konsentrasi
serum target individual untuk dipilih untuk
1)Estimasi t ½ dan k pasien, dan setiap parameter farmakokinetik
dapat disesuaikan untuk mencerminkan kondisi
2)Estimasi Vd dan keadaan penyakit tertentu pada pasien.
3)Pilih Model dan persamaan Pendosisan Rekomendasi Literatur
PK yg cocok adalah metode yang sangat umum digunakan
untuk meresepkan dosis awal teofilin. Dosis
4)Pilih Css didasarkan pada yang biasanya menghasilkan
konsentrasi tunak di ujung bawah kisaran
terapeutik, meskipun ada variasi luas dalam
B. LITERATURE-BASED
konsentrasi aktual untuk pasien tertentu.
RECOMMENDED DOSING
Pharmacokinetic dosing method
1. Perkirakan t½ dank
• Menggunakan perkiraan t½ yang diukur sebelumnya pada pasien yg kondisi
penyakitnya sama
• Contoh :
• Utk pasien COPD (merokok sigaret yang mengandung tobako) : t ½ = 5
jam
• Utk pasien dg moderate heart failure (NYHA CHF class III) : t ½ = 24 jam
• Utk patient with severe liver disease (Child-Pugh score = 12) : t ½ = 24
jam
• Utk beragam penyakit yang berat yg diderita pasien, akan dikorelasikan
ke t ½ terpanjang.
• Cth : pasien asthma, merokok dan menderita liver berat maka t ½ = 24 jam
• Setelah t ½ teridentifikasi, maka k dapat dihitung k = 0,693/ t ½
2. Perkirakan Volume Distribusi
• Vd TF relatif stabil utk pasien tanpa mempertimbangkan
kondisi dan keadaan penyakit yg ada
• Vd diasumsikan sebesar 0,5 L/kg utk pasien non obese.
• Utk Pasien Obese (>30% above ideal body weight), Bobot
Badan Ideal digunakan untuk menghitung Vd TF (jadi Vd tetap
0,5 L/kg)
Jadi, untuk pasien 80 kg, estimasi volume distribusi TF adalah 40 L :
V = 0,5 L/kg x 80 kg = 40 L.
Untuk pasien obesitas 150 kg dengan berat badan ideal 60 kg, estimasi
volume distribusi TF adalah 30 L :
V = 0,5 L/kg x 60 kg = 30 L.
3. Pilih model dan persamaan PK yang cocok
TF mengikuti model PK 1 kompartemen (IV infus atau oral)
Utk terapi oral biasanya digunakan bentuk sustained release
(F=1)
Css = [D.F. S] / [Cl.] atau D = [Css. Cl. ] / [F.S]
◦ S = 1 for theophylline,
◦ S = 0.85 for anhydrous aminophylline,
◦ S = 0.80 for aminophylline dihydrate,
◦ S = 0.65 for oxtriphylline
CL = k.Vd
Contoh : apabila k = 0,139/jam, Vd = 35L maka Cl = 0,139x35 =
4,87 L/j
A B
Serum concentration/time profile for rapid-release (A) and sustained release (B) theophylline or
aminophylline oral dosage forms after a single dose and at steady state (given every 6 hours for A and
12 hours for B). The curves shown would be typical for an adult cigarette smoker receiving theophylline
300 mg (A) and 600 mg (B). The steady-state serum concentration (Css) expected from an equivalent
theophylline or aminophylline continuous infusion is shown by the dotted line in the steady-state
concentrations
Bila Infus IV yang digunakan :
Infus kontinyu :
◦Css = [S ⋅ k0]/Cl or k0 = (Css ⋅ Cl)/S
where S is the fraction of the theophylline salt form that is
active theophylline (S = 1 for theophylline, S = 0.85 for
anhydrous aminophylline, S = 0.80 for aminophylline
dihydrate) and k0 is the dose of theophylline salt in
milligrams/jam.
Cl is theophylline clearance in liters per hour and is computed
using estimates of theophylline elimination rate constant (k)
and volume of distribution: Cl = kV
HITUNG LOADING DOSE (DL)
•Intravenous loading dose (LD in milligrams) is based on a simple one-
compartment model:
•DL = (Css ⋅ V)/S
◦Css = the desired theophylline steady-state concentration in micrograms per milliliter which is
equivalent to milligrams per liter,
◦V = the theophylline volume of distribution, and
◦S is the fraction of the theophylline salt form that is active theophylline
◦(S = 1 for theophylline, S = 0.85 for anhydrous aminophylline, S = 0.80 for aminophylline dihydrate).
AMINOGLIKOSIDA
Lihat di buku; https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK541105/
FENITOIN
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK551520/