Anda di halaman 1dari 18

PARAMETER

FARMAKOKINETIKA
Parameter Farmakokinetika

• Suatu besaran matematika yang diturunkan dari model


berdasar atas pengukuran kadar obat/metabolitnya dalam tiap
kali sampling
• Kegunaan : untuk menginterpretasi perubahan-perubahan
disposisi obat di dalam tubuh seperti yang terwujud dalam
perubahan nilai parameter.
Parameter Farmakokinetika ada 3 macam :

1. Parameter primer
2. Parameter sekunder
3. Parameter turunan
Parameter Primer

• Adalah parameter yang tidak tergantung pada parameter model


yang lain dan hanya dipengaruhi oleh kondisi fisiologis pasien
atau parameter yang nilainya langsung dipengaruhi oleh faktor
hayati
• Setiap perubahan faktor hayati (biokimiawi dan faal) karena faktor
patologi atau sebab lain (interaksi obat) dapat mempengaruhi nilai-
nilai parameter ADME

• Karakteristik : perubahan parameter primer bersifat saling tidak


tergantung ( independen)
Perubahan Fisiologis

• Perubahan fisiologis akan mengakibatkan perubahan


parameter farmakokinetik primer, hal ini merubah parameter
sekunder dan penggunaan klinik juga berubah. Karenanya
diperlukan penyesuaian dosis untuk pasien yang fungsi
fisiologisnya berubah.
Faktor-faktor fisiologis yang berubah sehingga memicu
penyesuain dosis obat

1. Faktor Penderita
2. Faktor Obat
3. Faktor Penyakit

4. Faktor Organ
Faktor Penderita
• Perubahan fungsi fisiologis dipengaruhi oleh penderita

• Perbedaan berat badan, massa otot, jenis kelamin,


• Usia pasien (geriatri dan pediatri memiliki perbedaan dalam
hal
 pH lambung
 Waktu pengosongan lambung
 Kondisi flora usus
• Geriatri : usia 65 tahun lebih peka pada obat dan efek samping, karena
perubahan-perubahan fisiologis seperti menurunya fungsi ginjal dan
metabolisme hati, meningkatnya rasio lemak air dan berukurangnya
sirkulasi darah.
• Fungsi ginjal dan hati sudah menurun maka eliminasi obat berlangsung
lambat
• Bakteri dan kekurangan nutrisi makanan dapat menurunkan fungsi kerja
hati.
• Berat badan pasien mempengaruhi keberadaan keberadaan jaringan adipose

• Perbedaan masa otot, aliran darah organ dan banyak cairan tubuh pada pria
dan wanita mempengaruhi parameter farmakokinetika dari banyak obat.
• Kondisi pasien : gizi pasien mengalami malnutrisi jumlah
albumin lebih sedikit, pengikatan obat dengan prosentase
ikatan protein berkurang.
• Bentuk bebas dan aktif dari obat-obat menjadi lebih besar dan
toksisitas meningkat.
• Organ vital mengalami deplesi elektrolit merupakan kondisi
pasien yang harus diperhatikan
Faktor Obat
• Bentuk sediaan obat, dosis obat, cara penggunaan obat, interaksi obat, toleransi,

dan sifat fisika kimia obat ; kelarutan, stabilitas , koefisien partisi, pka, asam,

basa, ester, komplesk, garam, bobot molekul mempengaruhi penyesuain dosis

• Membran sel hanya permeabel terhadap senyawa tak terion.

• Hanya obat yang bersifat nonpolar yang mampu menembus membran (karena

membrab sel terdiri dari 2 lapis lipid-protein /lipoprotein).

• Persamaan Handerson-Hasselbach menjelaskan perkiraan derajad ionisasi obat

saat berhadapan dengan membran dimana tergantung pKa obat dan pH

sekitarnya, sehingga memperkirakan absorpsi obat itu (Sutarno, 2000)


Faktor Penyakit

• Status / derajat penyakit mengakibatkan perubahan dalam


parameter farmakokinetika obat
• Komplikasi penyakit maka akan banyak obat dikonsumsi oleh
pasien dan memungkinkan terjadinya interaksi obat
Faktor Organ

• Misal fungsi organ pd metabolisme dan eliminasi obat terjadi


gangguan mk berpengaruh pd perubahan parameter primer
• Perfusi organ ginjal dan hepar mempengaruhi eliminasi obat dan
bersihan obat dari tubuh, metabolisme jaringan, sisa obat dalam
jaringan
• Adanya gangguan pada kedua organ utama tersebut
mempengaruhi metabolisme dan ekskresi obat, parameter primer
akan berubah dan secara otomatis parameter sekunder berubah
Parameter Sekunder

• Adalah parameter yang dipengaruhi oleh parameter


primer
Parameter Turunan

Adalah parameter yg semata-mata tidak tergantung dari


parameter primer tapi juga tergantung pada dosis atau
kecepatan pemberian obat terkait besarnya harga
bioavailabilitas suatu obat yg digunakan secara oral
Hubungan parameter primer, sekunder dan turunan

Parameter Sekunder
K
T1/2 eliminasi
Parameter Primer Fel
Sistem tubuh Ka
Faal F
Biokimiawi Vd
CL, CLh, CLr Parameter Turunan
AUC
Css

Rowland dan Tozer, 1995


• Ka : konstanta kecepatan absorbsi
• F : fraksi obat terabsorbsi
• Vd : volume distribusi
• Cl : klirens
• Clh : kliren hepatik
• Clr : kliren renal
• K : kontanta kecepatan eliminasi
• T1/2 el : waktu paruh eliminasi
• Fel : fraksi obat yang tereliminasi
• AUC : jumlah obat yang terabsorbsi dalam tubuh
• Css :
Ketergantungan parameter primer terhadap faktor hayati

Parameter Primer Faktor hayati (Faal dan Biokimiawi)

Ka Aliran darah di tempat absorpsi, kecepatan pengosongan


lambung, motilitas usus
F Kecepatan pengosongan lambung, sekresi asam lambung,
enzim hidrolisis, motilitas usus
Vd Ikatan obat oleh protein plasma dan jaringan, partisi ke dalam
lemak, komposisi dan ukuran tubuh
CLh Aliran darah hepatik, ikatan obat oleh darah, aktivitas intrinsik
hepatik (metabolisme)
CLr Aliran darah renal, ikatan obat oleh darah, sekresi aktif dan
reabsorpsi tubuler, aliran urin, kecepatan filtrasi glomeruli
Ketergantungan parameter sekunder dan turunan oleh
parameter primer

Parameter Persamaan

Sekunder
K CL/Vd
T1/2 eliminasi 0,693.Vd/CL
Fel CLr/CL

Turunan
AUC F.Dosis/CL
Css F.Dosis/CL.ζ
ζ (interval pemberian obat)

Anda mungkin juga menyukai