Anda di halaman 1dari 5

Soal

1. Apa beda narkotik dan non Narkotik?


2. Apa mekanisme kerja masing-masing?
3. Tuliskan mekanisme kerja antivirus non retro dan retro virus!
4. Tuliskan golongan obat anti fungi dan mekanisme kerjanya! Apa bedanya triazol dan imidazol?
5. Sebutkan golongan obat-obat antibiotik, tulis mekanisme kerjanya, dan beri satu contoh
obatnya.
6. Sebutkan golongan obat antihistamin H1 dan mekanisme kerjanya, apa beda generasi 1 dan 2?
7. Apa mekanisme kerja antagonis histamin H2, apa indikasi, beri 2 contoh obatnya!
8. Sebutkan golongan obat analgetik, mekanisme kerja dan ES secara umum!

Jawabab

1. Narkotika
narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman,
baik sintetis maupun semisintetis, yang dapat menyebabkan penurunan atau
perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa
nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan
Jenis-jenis narkotika di dalam Undang – undang Nomor 35 Tahun 2009
pada BAB III Ruang Lingkup pada Pasal 6 ayat 1 menegaskan bahwa
narkotika di golongkan menjadi:
 Narkotika golongan I
 Narkotika golongan II
 Narkotika golongan III

Non Narkotik
Golongan obat yang cenderung mampu menghilangkan atau menghilangkan
rasa sakit tanpa mempengaruhi kesehatan (SSP)

2. Mekanisme kerja narkotika


Cara kerja narkoba didalam tubuh:
Depresan : bekerja menekan fungsi kesadaran dan menenangkan,
seperti golongan opiat (morfin, petidin, kodein, heroin
atau putaw), inhalan (zat yang dihirup) seperti lem, tinta,
thinner dan alkohol.
Stimulan : bekerja memacu kerja susunan sistem saraf pusat
seperti rokok, amphetamin, shabu, ectasy dan kokain.
Halusinogen : bekerja menimbulkan efek halusinasi atau khayalan
seperti ganja, mariyuana, LSD dan magic mushroom.
Mekanisme kerja narkotik (analgetik)
Pada analgetik narkotika bekerja pada sistem saraf pusat (SSP) dan
memiliki daya penghilang rasa sakit atau nyeri yang hebat
Mekanisme kerja non narkotika
Obat pada non narkotil ini tidak bekerja atau tidak mempengaruhi
pada sistem saraf pusat (SSP). Obat ini dapat menghambat enzin
cox dan menurunkan produksi prostaglandin diseluruh tubuh

3. Mekanisme kerja antivirus non retro

Obat-obat yang aktif pada virus herpes, merupakan anti metabolit yang mengalami
broaktivasi melalui enzim kinase sel herpes/virus untuk membentuk senyawa yang dapat
menghambat DNA polymerase virus

Mekanisme kerja antivirus retro virus


 Nucleoside Reverse Transcriptase Inhibitor ( NRTI )
Cara Kerja : Menghambat enzim reverse transcriptase mengubah RNA menjadi DNA
proviral sebelum bergabung dengan kromosom hospes. - Harus mengalami 3 tahap
fosforilasi oleh enzim sel hospes disitoplasma. Golongan obat : Zidovudin, Didanosin,
Zalsitabin, Stavudin, Lamivudin Emtrisitabin, Abakavir
 Nucleotide Reverse Transciptase Inhibitor (NtRTI)
Cara Kerja : Bekerja pada HIV Reverse Transciptase dengan cara menghentikan
pembentukan rantai DNA. - Hanya membutuhkan 2 tahap fosforilasi.Golongan obat :
Tenofovir Disoproksil
 Non Nucleoside Reverse Transciptase Inhibitor ( NNRTI)
Cara kerja : Menghambat aktivitas enzim reverse transcriptase dengan cara berikatan di
tempat yang dekat dengan tempat aktif enzim dan menginduksi perubahan konformasi
pada situs aktif ini. - Tidak mengalami fosforilasi untuk menjadi aktif. Golongan obat :
Nevirapin, Delavirdin, Efaviren
 Protease Inhibitor ( PI )
Cara kerja : Berikatan secara reversibel dengan situs aktif HIV – Protease. - Menyebabkan
terhambatnya penglepasan polipeptida pre kursor virus oleh enzim protease sehingga
menghambat maturasi virus, maka sel akan menghasilkan partikel virus yang imatur dan
tidak virulen. Golongan obat : Sakuinavir, Ritonavir, Indinavir, Nelfinavir, Amprenavir,
Lopinavir, Atazanavir.

4. Golongan obat anti fungi


 Golongan azole, merupakan antijamur yang berspektrum luas, artinya dapat
membunuh berbagai jenis jamur. Antijamur golongan azole bekerja dengan
cara merusak membran sel jamur. Jika membran sel jamur rusak, maka sel
tersebut akan mengalami kematian
Contoh obat : ketokonazol, Mikonazole, Fluconazole, Itrakonazol,
Varikonazole,

 Golongan polyene, merupakan antijamur yang bekerja dengan cara


merusak dinding sel jamur. Jika dinding sel jamur tidak dapat dibentuk maka
sel tersebut akan mengalami kematian.

Contoh obat : Amfoterisin B, Nystatin


 Golongan echinocadin, merupakan antijamur golongan polyene dikenal
juga sebagai obat antimikotik. Obat ini juga bekerja dengan cara merusak
membran sel jamur sehingga menyebabkan kematian sel tersebut.
Contohni obat : Kaspofungin, Mikafungin, Anindulafungin

Perbedaan triazole dan imidazole

 Triazole, merupakan yang termasuk obat golongan triazole


Obatnya : flukonazol, itrokonazol
 Imidazole, merupakan obat-obat golongan yang digunakan untuk terapi local
kandidiasis vagina dan infeksi dematofit.
Obatnya : ketokonazol, mikonazol, ekonazol,tiokonazol

5. Golongan obat antibiotic


 Penisilin : Antibiotika β-laktam bekerja dengan menghambat
pembentukan peptidoglikan di dinding sel. Beta -laktam akan terikat
pada enzim transpeptidase yang berhubungan dengan molekul
peptidoglikan bakteri, dan hal ini akan melemahkan dinding sel
bakteri ketika membelah.
Berikut adalah jenis-jenis antibiotik penisilin:
 Amoxicillin
 Ampicillin
 Oxacillin
 Penicillin G

 Sefalosporin : mekanisme kerja antimikroba Sefalosporin ialah dengan


menghambat sintesis dinding sel mikroba. Yang dihambat adalah reaksi
transpeptidase tahap ketiga dalam rangkaian reaksi pembentukan dinding
sel.Sefalosporin aktif terhadap kuman gram positif maupun garam negatif,
tetapi spektrum masing-masing derivat bervariasi.

jenis-jenis sefalosporin meliputi:

 Cefadroxil
 Cefuroxime
 Cefixime
 Cefotaxim
 Cefotiam
 Cefepime
 Ceftarolin
 Aminoglikosida : Aminoglikosida dapat membunuh secara langsung bakteri yang
bisa menyebabkan infeksi serius. Antibiotik bakterisida ini bekerja dengan cara
menghentikan produksi protein yang dibutuhkan bakteri untuk bertahan hidup.
Tingkat keefektifan aminoglikosida akan meningkat apabila tingkat konsentrasinya
tinggi.

Jenis-jenis aminoglikosida meliputi:

 Paromomycin
 Tobramycin
 Gentamicin
 Amikacin
 Kanamycin
 Neomycin

 Tetrasiklin : Tetrasiklin bersifat bakteriostatik. Mekanisme kerjanya


adalah dengan mengikatkan diri pada subunit ribosom 30S. Kemudian,
mencegah akses aminoacyl-tRNA di lokasi akseptor (A) pada
kompleks mRNA-ribosome sehingga menghambat sintesis protein
bakteri. Tetrasiklin juga mengikatkan diri secara reversibel pada subunit
ribosom 50S dan juga mengganggu membran sitoplasmik bakteri
sehingga terjadi kebocoran intraseluler.

Jenis-jenis tetrasiklin meliputi:

 Doxycycline
 Minocycline
 Tetracycline
 Oxytetracycline
 Tigecycline

 Makrolid : bekerja dengan cara menghambat proses


sintesis protein yang berperan dalam proses
perkembangbiakan bakteri sehingga bakteri berhenti
menggandakan sel. Bakteri kemudian mati atau terbunuh
oleh sistem kekebalan tubuh manusia. Makrolid secara
khusus menghambat pertumbuhan bakteri coccus Gram-
positif dan patogen/parasite didalam sel, misalnya
mycoplasma, chlamydia, dan legionella.
 Jenis-jenis makrolid meliputi:

 Erythromycin
 Azithromycin
 Clarithromycin

Quinolone : Pada saat perkembang biakkan kuman ada yang namanya


replikasi dan transkripsi dimana terjadi pemisahan double helix dari DNA kuman
menjadi 2 utas DNA. Pemisahan ini akan selalu menyebabkan puntiran
berlebihan pada double helix DNA sebelum titik pisah. Hambatan mekanik ini
dapat diatasi kuman dengan bantuan enzim DNA girase. Peranan antibiotika
golongan Kuinolon menghambat kerja enzim DNA girase pada kuman dan
bersifat bakterisidal, sehingga kuman mati.

Jenis-jenis quinolone meliputi:

 Ciprofloxacin
 Levofloxacin
 Moxifloxacin
 Norfloxacin

6. Nj
7. Nj
8. m

Anda mungkin juga menyukai