PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Monoterpeoid merupakan senyawa essence dan memiliki dan memiliki bau yang
spesifik yang dibangun oleh 2 unti isopren atau dengan jumlah atom karbon 10. Lebih dari
1000 jenis senyawa monoterpenoid telah diisolasi dari tumbuhan tingkat tinggi, binatang laut,
serangga, dan jenis vertebrata dan struktur senyawanya telah diketahui. Struktur dari senyawa
monoterpenoid yang telah dikenal merupakan perbedaan dari 38 jenis kerangka yang
berbeda, sedangkan prinsip dasar penyusunannya tetap sebagai penggabungan kepala dan
ekor dari 2 unit isoprene. Struktur monoterpenoid dapat berupa rantai terbuka dan tertutup
atau siklik. Senyawa monoterpenoid banyak dimanfaatkan sebagai antiseptik, ekspektoran,
spasmolotik, dan sedatif. Disamping itu monoterpenoid yang sudah banyak dikenal banyak
dimanfaatkan sebagai bahan pemberi aroma makanan dan parfum dan ini banyak digunakan
komersial dalam perdagangan. Dari segi biogenetik, perubahan geraniol nerol dan linaol dari
salah satu menjadi yang lain berlangsung sebagai akibat reaksi isomerisasi. Ketiga alkohol ini
yang berasal dari hidrolisa geranil pirofosfat (GPP) dapat menjadi reaksi-reaksi sekunder,
misalnya dehidrasi menghasilkan mirsen, oksidasi menghasilkan sitral dan oksidasi reduksi
menghasilkan sitronelal.
Seskuiterpenoid merupakan senyawa terpenoid yang dibangun oleh 3 unit isoprene
yang terdiri dari kerangka unit asiklik atau bisiklik dengan kerangka naphtalen. Senyawa
terpenoid mempunyai boiaktifitas yang cukup besar, diantaranya sebagai antifeedant,
hormone, antimikroba, antibiotic dan toksin sebagai regulator pertumbuhan tanaman dan
pemanis. Senyawa-senyawa seskuiterpen diturunkan dari cis-farnesil pirofosfat dan trans
farnesil piropospat melaului reaksi siklisasi dan reaksi sekunder lain. Kedua isomer farnesil
piropospat ini dihasilkan dari melalui mekanisme yang sama seperti isomerisasi abtara
geranil dan nerol.
B. Tujuan
Penggolongan terpenoid
a. Monoterpenoid
Monoterpeoid merupakan senyawa essence dan memiliki dan memiliki
bauyang spesifik yang dibangun oleh 2 unti isopren atau dengan jumlah atom karbon
10.Lebih dari 1000 jenis senyawa monoterpenoid telah diisolasi dari tumbuhan
tingkattinggi, binatang laut, serangga, dan jenis vertebrata dan struktur senyawanya
telahdiketahui.Struktur dari senyawa monoterpenoid yang telah dikenal
merupakanperbedaan dari 38jenis kerangka yang berbeda, se dangkan
prinsip dasarpenyusunannya tetap sebagaipenggabungan kepala dan ekor
dari 2 unit isoprene.Struktur monoterpenoid dapat berupa rantai terbuka dan
tertutup atau siklik. Senyawamonoterpenoid banyak dimanfaatkan sebagai antiseptik,
ekspektoran, spasmolotik,dan sedatif. Disamping itu monoterpenoid yang sudah
banyak dikenal banyak dimanfaatkan sebagaibahan pemberi aroma makanan
dan parfum dan ini banyak digunakan komersial dalam perdagangan
b. Seskuiterpenoid
Seskuiterpenoid merupakan senyawa terpenoid yang dibangun oleh 3
unitisoprene yang terdiri dari kerangka unit asiklik atau bisiklik dengan kerangka
naphtalen. Senyawa terpenoid mempunyai boiaktifitas yang cukup besar, diantaranya
sebagai antifeedant, hormone, antimikroba, antibiotic dan toksin sebagai
regulatorpertumbuhan tanaman dan pemanis.
c. Diterpenoid
Diterpenoid merupakan senyawa yang mempunyai 20 atom karbon yang
dibangun oleh 4 unti isoprene. Senyawa ini mempunyai bioaktifitas yang cukup luas
yaitu sebagai hormone pertumbuhan tanaman, podolakton inhibitor pertumbuhan
tanaman, antifeedant serangga, inhibitor tumor, senyawa pemanis, abtifouling dan anti
karsinogenik.
d. Triterpenoid
Tritepenoid terdiri dari kerangka dengan 3 siklik 6 yang bergabung dengan
siklik 5 atau berupa 4 siklik 6 yang mempunyai fungsi siklik pada siklik tertentu.
Struktur terpenoid yang bermacam ragam timbul akibat dari reaksi sekunder
berikutnya seperti hidrolisa, isomerisasi, oksidasi, reduksi dan siklisasi atas geranil,
farnesil, dan geranil-geranil pirofosfat.
e. Tetraterpenoid
Tetraterpenoid lebih dikenal dengan nama karotenoid. Terdiri dari urutan
panjang ikatan rangkap terkonjugasi sehingga memberikan warna kuning, oranye dan
merah. Karotenoid terdapat pada tanaman akar wortel, daun bayam, buah tomat, dan
biji kelapa sawit. Karotenoid memberikan sumbangan terhadap warna tumbuhan dan
juga diketahui sebagai pigmen dalam fotosintesis.
f. Polyterpenoid
Disintesis dalam tanaman dari asetal melalui pyroposfat isopentil (C5)dan dari
konjugasi jumlah unit isoprene. Ditemukan dalam latek dari karet. Plyterpenoid
merupakan senyawa penghasil karet.