Anda di halaman 1dari 79

Farmakognosi Fitokimia

Damar (Resin)

Disusun Oleh:
Kelas BD 2016

PROGRAM STUDI FARMASI


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
SEPTEMBER/2017
TUGAS FARMAKOGNOSI FITOKIMIA 1
FARMASI 3B
Kelompok 1 :
Tsamrotul Layyinah 11161020000027
Hapsah Agustina 11161020000029
Saila Salsabila 11161020000050

OBAT YANG MENGANDUNG RESIN

A. DEFINISI RESIN

Resin dapat didefinisikan sebagai produk amorf kompleks dari karakteristik padat dan
pada saat pemanasan akan melunak dan meleleh. Resin diproduksi dan disimpan di kelenjar
schizogenous atau rongga tanaman. Produk resin terisolasi sebagai crude drug (obat mentah)
yang berbahan padat, keras, transparan, maupun bahan yang tembus pandang dan tidak
terorganisir di pasaran.
Resin tidak larut dalam pelarut polar dan nonpolar seperti air dan petroleum eter, namun
larut dalam alkohol, pelarut eter, benzena, atau kloroform.

B. KLASIFIKASI RESIN

Sebagian besar resin diklasifikasikan berdasarkan dua fitur penting, yaitu berdasarkan sifat
kimia murni dan senyawa lain seperti minyak esensial dan getah.
Berikut ini klasifikasi kimia resin berdasarkan produk aktif yang terkandung dalam resin:

Resin Acids (Asam Resin)


Asam resin adalah gugus asam karboksilat yang mengandung zat resin yang mungkin
atau tidak berhubungan dengan senyawa fenolik. Senyawa ini ditemukan pada molekul
bebas atau sebagai turunan ester. Sebagai senyawa asam, senyawa ini dapat larut dalam
larutan alkali yang menghasilkan larutan berbusa.

Resin Esters (Ester resin)


Ester resin adalah ester dari asam resin atau asam aromatik lainnya seperti asam
benzoat, cinnamic, salicylic, dll. Ester resin dapat diubah menjadi asam bebas dengan
proses pembuatan alkali kaustik. Getah resin (Dragons blood) dan benzoin adalah ester
resin yang umum mengandung senyawa obat-obatan.

Resin Alcohols (Alkohol Resin)


Alkohol resin atau resinol adalah senyawa alkohol kompleks dengan berat molekul
tinggi, seperti asam resin yang ditemukan sebagai alkohol bebas atau sebagai ester asam
benzoat, salisilat, dan cinnamic. Alkohol resin tidak larut dalam larutan alkali tetapi larut
dalam alkohol dan eter. Resinol dapat ditemukan dalam benzoin sebagai benzoresinol dan
di storax sebagai storesinol.

Resin Phenols (Fenol Resin)


Fenol resin atau resinotannol juga merupakan senyawa dengan berat molekul tinggi
yang dapat ditemukan pada molekul bebas sebagai ester. Kelompok fenolik fenol resin
membentuk fenoksibin dan larut dalam larutan alkali, namun tidak larut dalam air tetapi
larut dalam alkohol dan eter. Resitannols memberikan reaksi positif dengan klorida besi.
Resinotannol ditemukan pada balsam dari Peru sebagai Peruresinotannol, pada Tolu
balsam sebagai Toluresinotannol dan pada Benzoin sebagai Siaresinotannols.

Glukoresins (Glukorin)
Resin terkadang dikombinasikan dengan gula secara glikosilasi dan menghasilkan
glukorin. Glikoresin dapat dihidrolisis oleh hidrolisis asam menjadi glycone dan aglycone.

Resenes
Secara kimia, produk resin yang bersifat inert disebut juga sebagai resen. Resen
umumnya ditemukan pada molekul bebas dan tidak pernah membentuk ester ataupun
turunan lainnya. Resen larut dalam benzena, kloroform dan sampai batas tertentu dalam
petroleum eter. Resenes tidak larut dalam air. Asafoetida adalah contoh obat yang
mengandung resen dan mengandung senyawa obat sekitar 50% asaresene B.
Oleh karena itu, klasifikasi sederhana lainnya berdasarkan gabungan resin dengan
gusi atau minyak atsiri sebagai berikut ini:

1. Oleoresins
Oleoresin adalah campuran resin homogen dengan minyak atsiri. Oleoresins
memiliki esensi karena minyak atsiri. Terkadang sejumlah kecil bahan bergetah
dapat ditemukan pada oleoresin.
Contoh Oleoresin diantaranya yaitu Tupertine, jahe, copaiba, canada resin.
2. Gum Resins (Resin Getah)
Resin getah adalah campuran resin alami dengan getah. Karena resin getah
larut dalam air, sehingga getah dapat dengan mudah dipisahkan dari resin.
Contoh Resin getah alami yaiu Ammoniacum.
3. Oleogum Resins (Resin oleogum)
Resin oleogum adalah campuran resin, minyak atsiri, dan getah alami yang
terjadi secara alami. Resin oleogum dihasilkan dari sayatan yang dibuat pada kulit
kayu yang dikeraskan.
Contohnya meliputi mur getah, asafoetida, gamboage, dan sebagainya.
4. Balsams (Balsam)
Balsam adalah campuran resin alami yang mengandung proporsi tinggi asam
balsamic aromatik seperti asam benzoat, asam cinnamic, dan esternya. Balsam
yang mengandung asam bebas sebagian larut dalam air panas.
Contoh balsam yang mengandung obat adalah balsam peru, balsam tolu, benzoin,
dan storax. Dan terkadang, contoh resin oleogum yang mengandung obat-obatan
seperti copaiba dan canada salah disebutkan sebagai balsam.

C. KANDUNGAN KIMIA
Komposisi kimia resin umumnya cukup kompleks dan beragam sifatnya. Kandungan
kimia tersebut dapat menjadi campuran kompleks asam, alkohol, fenol, ester, glikosida,
atau hidrokarbon. Bila resin dikaitkan dengan minyak atsiri, mengandung komponen
seperti monoterpenoid, seskuiterulfonoid, dan diterpenoid. Getah yang dicampurkan
dengan resin sama dengan getah akasia yang memiliki jumlah enzim oksidase yang lebih
sedikit. Resin berasal dari fisiologis seperti sekresi duktus. Resin juga bisa menjadi produk
patologis yang dihasilkan melalui sayatan yang dibuat pada tumbuhan.

D. ISOLASI
Proses isolasi resin dari crude drug (obat mentah) bisa menjadi tugas yang sulit
karena adanya berbagai kombinasi. Namun teknik yang paling umum adalah ekstraksi
obat dengan pelarut alkohol dan selanjutnya presipitasi resin dengan menambahkan
ekstraksi alkohol menjadi sejumlah besar air. Metode distilasi atau hidrodistilasi dapat
digunakan untuk memisahkan minyak atsiri dari resin. Proses ini banyak digunakan untuk
memisahkan resin dari terpentin.
E. SIFAT- SIFAT RESIN
Secara Fisika :
Keras
Trasparan
Plastis
Lembek atau Leleh
Secara Kimia :
Campuran kompleks dari asam-asam resin, alkohol resin, resinotannol, ester-ester
dan resene-resene.
Bebas dari zat lemak
Mengandung sedikit oksigen dan banyak karbon
Banyak resin, bila direbus dengan alkali menghasilkan sabun

F. SIMPLISIA YANG MENGANDUNG RESIN

Cannabis (ganja) Podophyllum


o Famili : Cannabiaceae o Famili : Barberidaceae
o Kandungan kimia : o Kandungan kimia:
mengandung 15-20% resin Mengandung 7-15% yang
yang berisi bahan aktifutama diketahui sebagai
1,3,4 Tetra hydro cannabinol. podophyllin. Akar memiliki
Resin juga mengandung banyak esin daripada
cannabinol, cannabidiol, asam rimpangnya. Juga
cannabidiol. mengandung Quercetin,
o Kegunaan : sedatif, analgesik Kaempferol, astragalin dan
narkotika, hipnotis, memiliki miyak atsiri.
sifat psikotrpika karena adanya o Kegunaan : untuk terapi
1,3,4 Tetra hydro cannabidiol, kanker, sebagai pencahar
digunakan sebagai antibakteri.
Ginger (jahe) asam abietik, resene, ester asam
o Famili : Zingiberaceae lemak
o Kandungan kimia : o Kegunaan: digunakan dalam
mengandung 1-2% minyak pembuatan pernis dan
atsiri, 5-8% masa resindan desinfektan cair, plester serta
pati salep-salep
o Kegunaan : obat sakit perut,
sebagai stimulan, bumbu Akar alang-alang
masakan, pencuci mulut dan o Famili: Gramineae
minuman o Kandungan kimia:
Capsicum mengandung asam kersik, damar
o Famili : Solanaceae dan logam alkali
o Kandungan kimia: o Kegunaan: digunakan sebagai
mengandung capsaicin yang diuretika dalam bentuk delokta,
sangat tajam, asam askorbat, dosi 4,12 gram.
karoten dan pigment merah
o Kegunaan : rempah-rempah,
stimulan penenang, vitamin C,
obat sakit perut

Benzoin
o Famili : Styraceae
o Kegunaan : sebagai
antiseptik,sebagai stimulan

Asafoetida
o Familli: Umbellifeae
o Kegunaan: Sebaga karminatif,
expectorant, antispasmodic,
pencahar dan tonik penenang
Colophony
o Famili: Pinaceae
o Kandungan kimia:
mengandung asam resinat -
Daftar Pustaka

N. Shah, Biren. 2010. Textbook of Pharmacognosy and Phytochemistry. New Delhi: Chitra
Computers.

Jayanti, Irma Sarampang. Farmakologi-Resin. Diakses pada tanggal 23 September 2017


http: //www.academia.edu/9157237/Farmakognosi_-_Resin..
TUGAS FARMAKOGNOSI FITOKIMIA

Sketsa Farmakognosi Asafoetida

Disusun Oleh:

1. Fithriana Rachmawati 11151020000018


2. Gianika Frakastiwi 11161020000028
3. Sherly Kurnia Syam 11161020000030

Farmasi 3BD

ASAFOETIDA

A. Nama lain

Asafoetida dikenal juga sebagai kotoran setan (devils dung) ; makanan para dewa;
asafoda; hing (Hindi)

B. Asal Tanaman
Asafoetida adalah resin oleo-gum yang diperoleh dalam bentuk eksudat dari sayatan
rimpang dan akar yang dipenggal dari Ferula asafoetida L., F. foetida, Royel, F.
rubricaulis Boiss, dan beberapa spesies ferula lainnya termasuk family dari Apiaceae.

C. Tempat Tumbuh

Asafoetida tumbuh di Iran, Turkestan dan Afghanistan (Karam dan Chagai distrik)

D. Uraian

Tumbuhan yang telah bertahun-tahun dan memiliki tinggi tiga meter akan
berekskresi di pembuluh schizogeneous besar dan lyigenous yang mengandung cairan
seperti susu. Atas eksudasi cairan kering Asafoetida diperoleh. Untuk pembuatan obat
bagian paling atas akar kosong dan bagian batang memotong dekat dengan mahkota di
bulan Maret-April. Permukaan yang terbuka ditutupi oleh struktur yang berbentuk
lengkungan yang tersusun dari ranting dan tanah setelah memisahkan setiap bagian,
pengeluaran dari resin oleo-gum terlihat seperti getah emulsi berwarna putih yang
lengket. Didalam saluran schizogenous pada korteks di batang itu akan mengeras pada
permukaan, kemudian akin dikumpulkan dan disusun dalam garis tipis dan dikeluarkan.
Pembuangan dari pengeluaran dan pencahayaan pada proses permukaan sampai akar
lelah. Hasil produksi biasanya cukup lembut untuk menjadi oglomerat ketika di bungkus.

E. Karakteristik
Asafoetida pada umumnya adalah massa padatan lembut atau gumpalan yang
tidak rata kadang berupa hampir semiliquid. Asafoetida berbentuk bulat atau rata dan
sekitar 5-10 mm. Untuk diameternya putih keabu-abuan atau kuning pudar atau
cokelat atau kemerah-merahan.
Massa Asafoetida dicampur dengan buah, fragmen akar, pasir dan lainnya.
Asafoetida kuat seperti bawang putih, tak berbau dan pahit, bau kuat dan rasa seperti
famili Alliaceous. Ketika triturasi dengan air, ini akan terbentuk seperti emulsi susu.
Hal itu seharusnya tidak lebih dari 50% untuk tercampur dengan alkohol (90%) dan
tidak lebih 15% dari satu jenis pohon.
F. Komponen utama

Asafetida kering kebanyakan mengandung resin (25 - 60% dari berat total, dimana
60%-nya adalah ester dari asam ferula) dan kompleks carbon hydrate (25 - 30%).
Minyak esensial (10%) banyak mengandung komponen sulfur, terutama (R)-2-butyl-
1-propenyl disulphide (50%), 1-(1-methylthiopropyl) 1-propenyl disulphide and 2-
butyl-3-methylthioallyl disulphide. Selain itu, di-2-butyl trisulphide, 2-butyl methyl
trisulphide, di-2-butyl disulphide dan bahkan di-2-butyl tetrasulphide juga ditemukan.
(Phytochemistry, 23, 899, 1984)

G. Reaksi Kimia
1. Triturasi dengan air akin terproduksi emulsi mirip susu
2. Kadang-kadang obat (0.5 g) di di rebus dengan asam hidrolorat ( 5 ml ). Hal itu
terfilter dan ammonia di tambahkan ke filtrat. Mengandung Fluoreisin biru.
3. Untuk patahan permukaan obat, tambahkan 50% Asam nitrat warna hijau di proses
4. Untuk patahan permukaan obat,tambahkan asam sulfat (1 teks) akin timbul warna
merah yang berubah menjadi violet ketia di cuci air.

H. Kegunaan
Asafoetida digunakan sebagai eksperimen yang mengeluarkan udara,
antipasmodif dan laksatit, saus dan asinan; dalam inteksi epilepsi, kolera, asma,
bronkitis kronis.
Asafoetida digunakan untuk masalah pernafasan termauk yang sedang
berlangsung (kronis) bronkitis, flu babi H1N1 dan asma. Hal ini juga digunakan
untuk masalah pencernaan termasuk gas usus, sakit perut, sindrom iritasi usus (IBS)
dan iritasi usus. Kegunaan lainnya termasuk pengobatan batuk rejan, sesak nafas dan
tenggorokan serak. Beberapa orang menggunakan Asafoetida untuk histeria, kegilaan,
kejang dan sebagia stimulan saraf untuk kelelahan mental dan fisik yang sedang
berlangsung (depresi).

I. Adulteraction

Asafoetida dicampur dengan gum Arab, gum-rein lainnya, resin, gypsum, clay merah,
kapur, gandum dan potongan kentang

J. Obat-obatan yang Sejenis

Galbanum dan Amoniacum diperoleh dan oleo-gum resin, lebih tepat dari Ferula
galbaniflua dan Dorema ammoniacum. Galbanum mengandung umbeliferone dan
umbeliferone eter, sampa 30% lebih senyawa minyak volatil terkandung mono-
numerous dan sesquiterpenes, azullens, dan sulfur mengandung ester. Amoniacum
mengandung asam salsilat bebas tapi bukan umberiliferon. Unsur pokok mayor
fenolik adalah ammoresinol. Minyak volatil (0.5%) mengandung bermacam terpenoid
dengan ferulene sebagai komponen utama.

K. Produk di Pasaran

Salah satu bahan preparasi yang diketahui sebagai Madhudoshantak (Jasmina


Pharma).

L. Manfaat Asafoetida dari Segi Kesehatan


Asafoetida ini tersedia dalam bentuk tablet atau bubuk. Asafoetida kaya akan nutrisi
seperti serat, karbohidrat, kalsium, fosfor, zat besi, niasin, karoten dan riboflavin.
Asafoetida memiliki berbagai manfaat kesehatan untuk tubuh. Hal ini digunakan
untuk penyembuhan sakit gigi, mengatasi sakit kepala, mengatasi masalah perut dan
mengatasi sakit telinga juga.

1. Mencegah Kanker
Properti antioksidan asafoetida memerangi melawan sel penyebab kanker dan
melindungi tubuh dari radikal bebas. Ini menghentikan pertumbuhan sel-sel ganas
dan dengan demikian mencegah kanker.

2. Meringankan sakit telinga


Properti anti-inflamasi dan antibiotik asafoetida dapat membantu meringankan
sakit telinga disebabkan oleh infeksi. Sedikit pemanasan minyak kelapa,
tambahkan sejumput asafoetida untuk itu. Gunakan campuran ini sebagai drop
telinga untuk meringankan rasa sakit karena sakit telinga.

3. Menenangkan Sakit kepala


Properti anti-inflamasi asafoetida mengurangi peradangan di kepala, dan dengan
demikian mengurangi sakit kepala. Tambahkan sejumput asafoetida untuk
secangkir air. Minum ramuan ini tiga kali dalam sehari untuk mengurangi sakit
kepala.

4. Masalah Perut Treats


Asafoetida merupakan bahan yang menakjubkan yang memperlakukan berbagai
masalah yang berhubungan dengan perut. Ini memperlakukan masalah seperti
gangguan pencernaan, gas usus, cacing dalam saluran dan sindrom iritasi usus
besar. Mengkonsumsi asafoetida sedikit teratur dengan menambahkannya ke
makanan Anda setiap hari.

5. Menyembuhkan Gangguan Pernapasan


Efek anti-inflamasi, antibiotik dan antivirus dari asafoetida dapat digunakan untuk
menyembuhkan masalah pernapasan seperti asma dan batuk kering. Hal ini juga
bertindak sebagai stimulan pernapasan dan mengurangi kemacetan dada. Campur
asafoetida dengan jahe kering dan madu. Memiliki campuran ini tiga kali dalam
sehari untuk menghidupkan kembali kemacetan dada.
DAFTAR PUSTAKA

Antonlens. (2016). Asafoetida: penggunaan, efek samping, interaksi dan peringatan.


http://frederico.ilorena.com/asafoetida-penggunaan-efek-samping-interaksi-dan-peringatan/.

Aryanto. (2016). Diketahui Manfaat Kesehatan Dari Asafoetida.


http://obattbcparu.web.id/diketahui-manfaat-kesehatan-dari-asafoetida/.

Shah, B. N., & Seth, A. (2010). textbook of Pharmacognosy & Phytochemistry. India:
ELSEVIER.
Kelompok 3
Risky Nasikha 11161020000031
Ayu Haryati 11161020000088
Pranalistia T.P 11151020000002

BALSAMUM TOLUTANUM

Sinonim
Balsam thomas , Opobalsam , Resin Tolu.

Sumber biologi
Balsam yang diperoleh dari Toluifera balsamum L. , ( Myroxylon toluiferum HBK ) , famili :
Leguminosae. Dapat juga diperoleh dari Myroxylon balsamum ( Linne ' ) Harms . Famili :
Fabaceae

Pembuatan
Tolu Balsam dianggap produk patologis diproduksi di kayu baru
terbentuk sebagai akibat dari cedera yang ditimbulkan. Untuk pembuatannya, dibuat sayatan
V ke dalam batang utama. Eksudat dikumpulkan baik dalam cangkir
ataupun labu hanya pada dasar masing-masing sayatan. Balsam dari Tolu yang dikumpulkan
dari cangkir, dicampur dan dikemas dalam kaleng disegel kedap udara .

Karakteristik
Massa resin coklat kekuningan atau coklat setengah cair atau hampir padat. Memiliki
karakteristik aromatik seperti vanili dan sedikit pedas . Biasanya rapuh saat dingin.
Menunjukkan banyak kristal asam sinamat. Hampir tidak larut dalam air dan petroleum eter ,
tetapi bebas larut dalam etanol , benzena, kloroform , eter , asam asetat glasial dan sebagian
di CS2 atau larutan NaOH .

Kegunaan
1. Digunakan secara luas sebagai ekspektoran dalam campuran batuk .
2. Digunakan sebagai antiseptik dalam bentuk tingtur nya.
3. Digunakan secara luas dalam pembuatan wewangian , kembang gula dan karet.
Daftar Pustaka

Shah,Biren, dan A.K. Seth. 2010. Textbook of Pharmacognosy and Phytochemistry. India:
ELSEVIER
Kelompok 4

11161020000087 Siti Khadijah Kartini

11161020000093 Vicka Hendriyan

11161020000097 Nurul Aisyi Rofida

CANNABIS

Sinonim
Rami India, ganja India, hashish, bhang, ganja, charas, Cannabis indica, mariyuana.

Sumber Biologis
Ganja terdiri dari pucuk bunga kering dari pistillat tanaman Cannabis sativa Linn., family
Cannabinaceae.

Sumber Geografis
Ganja tumbuh di India, Bangladesh, Pakistan, Iran, Amerika Tengah, Amerika Serikat,
Afrika Timur, Afrika Selatan, dan Asia Kecil.

Budidaya dan Pengumpulan


Ganja adalah ramuan dioecious tahunan, yang dibudidayakan dengan metode penaburan
benih. Benih ditaburkan di persemaian pada bulan Agustus dan setelah sebulan bibitnya
ditransplantasikan ke lapangan terbuka. Tanaman jantan, yang telah mencapai kedewasaan,
diambil dan diguncang tanaman betina sehingga memudahkan penyerbukan. Bunga Bagian
atas tanaman betina dikumpulkan pada bulan Februari atau Maret. Mereka dibuat menjadi
bundel dan dirawat di bawah kaki untuk membentuk massa datar. Massa datar dikeringkan di
bawah naungan untuk mendapatkan 'ganja'. Di India bagian atasnya diperlakukan untuk
membentuk massa bulat yang disebut 'ganja'.

Produk ganja
Produk berikut ini disiapkan dari Cannabis.
Ganja: Ini berisi sampai 10% buahnya, dedaunannya yang besar daun dan batang di
atas 3 cm. Hal ini dikenal sebagai Flat atau Bombay ganja saat ramuan ramuan 30 cm itu
dibuat bundel dan ditekan. Ganja bulat atau Bengal disiapkan dengan menggulung bagian
bawah yang layu di antara kedua tangan. Ganja secara hukum diproduksi hanya oleh
beberapa petani berlisensi di Bengal dan India bagian selatan. Benih ditaburkan dalam
barisan sekitar 1,3 m terpisah dan tanaman jantan dibuang. Bagian atas resin dari tanaman
yang tidak dibuahi dipotong sekitar 5 bulan setelah disemai dan ditekan ke kue. Hasilnya
hampir 120 kg per are.
Bhang atau Hashish: Terdiri dari daun dan ranting yang lebih besar dari tanaman
jantan dan betina. Ini diisap dengan atau tanpa tembakau. Ini tidak layak untuk penggunaan
obat karena kekurangan dari resin. Hal ini juga diambil dalam bentuk electuary made dengan
pencernaan dengan mentega cair.
Charas: Ini adalah resin mentah yang diperoleh dengan menggosok bagian atasnya
antara tangan dan memukulinya di selembar kain. Ini adalah produk yang lebih rendah. Ini
dapat dikumpulkan dengan pemukulan puncak berbunga pada kain katun kasar menyebar di
tanah. Massa lembut berwarna hijau kehijauan menganut, dan mungkin begitu dimurnikan
dengan menekannya melalui kain. Resin itu tergores. Ini dicampur dengan banyak campuran
rokok.

Morfologi
Ganja terjadi pada rerata hijau kusam dan kasar massa. Resin kering itu keras, rapuh, dan
tidak menempel. Ganja datar itu diratakan dengan warna hijau kusam. Baunya sangat ditandai
dengan obat segar dan menjadi pingsan setelah itu; Rasanya sedikit pahit.
Ganja flat atau Bombay terjadi dalam aglutinated pipih massa warna hijau kusam
atau kehijauan. Resinnya tidak lengket tapi keras dan rapuh; bau itu, yang ditandai dengan
obat segar, pingsan. Obat itu punya sedikit rasa pahit. Daun yang lebih rendah dari tanaman
tersebut adalah tidak ditemukan di obat. Kurus, longitudinal berkerut batang beruang
sederhana atau lobed; menetapkan bracts yang subtend yang bracteoles, melampirkan pottar
akhir bunga. Bracts ditetapkan dan lamina mungkin sederhana atau tiga lobed. Bracteole yang
melampirkan setiap bunga itu sederhana.

Mikroskopi
Resin ini disekresikan oleh banyak kelenjar rambut. Kepala biasanya delapan sel dan
multiceri pedicel atau uniseluler. Corrigan dan Lynch, sebuah reagen yang terdiri dari vanillin
dalam asam sulfat etanolat, noda ganja kelenjar ungu tua kemerahan. Berbentuk kerucut,
melengkung, rambut unisel juga ditemukan, banyak memiliki sistokrit kalsium karbonat
dalam basis pembesarannya. Rambut sistolis ini tidak hanya terbatas pada genus Cannabis.
Gugus kristal kalsium oksalat juga banyak, terutama di bracteoles.

Konstituen Kimia
Ganja terdiri dari resin 15 sampai 20%, resinnya amorf, semipadat, berwarna coklat, larut
dalam eter, alkohol, dan disulphide karbon. Konstituen aktif yang paling penting dalam ganja
adalah: cannabidiol, cannabidolic asam, cannabinol, cannabichromene, dan trans-
tetrahydrocannbinol. Ganja juga mengandung Cannabidiolic asam, cannabidiol A 9,
tetrahydrocannabinol, cannabinol A9, Tetrahydrocannabinol (THC), minyak atsiri, trigonelin,
dan kolin.

Kegunaan
Resin ganja adalah tonik, sedatif, analgesik, memabukkan, sakit perut, antispasmodik,
antianxiety, antikonvulsan, antitusif, dan narkotika. Ganja hanya menyebabkan
ketergantungan pshycic dan bertindak atas sistem saraf.

Produk yang Dipasarkan


Produk yang dipasarkan salah satunya adalah bahan persiapan yang dikenal sebagai Bilwadi
churna (Baidyanath).
Daftar Pustaka

Shah,Biren, dan A.K. Seth. 2010. Textbook of Pharmacognosy and Phytochemistry. India:
ELSEVIER
Kelompok 5

Adhetria Ramadhanty 11161020000032


Adinda Citra Amelia 11161020000076
Muhammad Maftukhin 11161020000094

Capsicum

Nama lain : Cabai; cabe rawit; Paprika merah; Lada Spanyol; mirch (Hindi); buah
kapsik; Fructus Capsici.
Tanaman asal : Capsicum annuum L.
Family : Solanaceae
Morfologi tanaman :
1. Daun : berbentuk bulat telur atau lonjong
2. Batang : berkayu
3. Buah : bentuknya bermacam-macam, ada yang kecil seperti cabai rawit dan
ada yang besar, juga ada yang keriting
4. Akar : serabut halus
Pemerian : Capsicum memiliki bau khas dan rasa pedas yang menyengat.
Uraian secara makroskopik :
Capsicum dibudidayakan terutama sebagai tanaman tadah hujan. Bibit
pertama kali dibesarkan di pembibitan. Benih yang diperoleh dari polong pilihan dan
dicampur abu ditaburkan oleh penyiaran. Perkecambahan terjadi sekitar seminggu.
Lapangan itu dibajak dan dipelihara dengan kompos. Lapangan diairi irigasi sekali
sehari sampai tanaman terbentuk. Pembungaan dimulai saat tanaman berusia 2,5-3,5
bulan. Embun dan hujan lebat pada waktu berbunga sangat merugikan. Buah matang
dan hampir matang dipetik pada interval 5, 10, dan 20 hari.
Buahnya dipetik saat matang. Kualitas obat ini sebagian ditentukan oleh
warnanya. Buah mentah memudar menjadi pucat saat dikeringkan. Buahnya
dikeringkan di bawah sinar matahari, diberi warna; Kadang minyak digosokkan pada
buah untuk memberi glossiness pada pericarps. Sebagian besar calics dan pedicels
dilepas.
Tempat tumbuh : Capsicum berasal dari Amerika dan dibudidayakan di daerah tropis
India, Jepang, Eropa selatan, Meksiko, Afrika (Kenya, Tanzania, dan Sierra Leone),
dan Sri Lanka.
Keterangan : Capsicum panjangnya 5-12 cm, lebar 2-4 cm, bulat bulat, bulat telur,
atau berbentuk lonjong, pericarp berkabut, oranye atau merah, pedikel menonjol dan
bengkok. Kelopak itu bergigi. Jumlah kalor dan becak tidak melebihi 3%. Secara
internal buah-buahan dibagi menjadi dua bagian dua bagian oleh pembedahan
membran dimana biji dilekatkan. Benihnya reniform, diratakan, panjangnya 3-4 mm,
dengan embrio digulung dan endosperma berminyak.
Senyawa penting yang terkandung di dalamnya :

Capsicum mengandung minyak tetap (4-16%), oleoresin, carote-noids,


capsacutin, capsico (alkaloid volatil), tiamin, minyak atsiri (1,5%), dan asam askorbat
(0,2%). Resin mengandung prinsip yang sangat tajam, capsaicin, (decylenic vanillyl
amide) (sekitar 0,5%). Capsaicin mempertahankan kepandaiannya yang bersifat char-
acteristic dalam pengenceran 1 bagian dalam 10 juta bagian dengan air. Capsanthin
adalah karotenoid utama dari buah merah. Ini juga terjadi sebagai monoester dan
diester bersamaan dengan cryptocapsin. Karotenoid lainnya termasuk zeaxanthin.
kapsorubrin, rubixanthin, phylofluen, kapantin-5,6-epoksida, kapsul-3,6-epoksida,
lutein, kriptoksanthin, - dan -karoten, kapsorubin, dan beberapa xantofil.
Karbohidrat yang dilaporkan dalam cabe adalah fruktosa, galaktosa, sukrosa, dan lain-
lain. Tokoferol (vitamin E) hadir dalam jumlah sedikit (~ 2,4 mg / 100 g).

Pemakaian :
- Secara eksternal digunakan sebagai : stimulan, rubefacient, sakit tenggorokan,
scarlatina, suara serak, dan demam kuning;
- Secara internal digunakan sebagai : karminatif, stomatik, dispepsia, dan perut
kembung.
- Dalam bentuk salep, plester dan wol obat digunakan untuk menghilangkan
rheumatik dan lumbago.
- Capsicum digunakan untuk pengobatan migrain dan cluster headache, dan untuk
beberapa pasien dengan disfungsi jenjang neurogenic
DAFTAR PUSTAKA

Shah,Biren, dan A.K. Seth. 2010. Textbook of Pharmacognosy & Phytochemistry. India:
ELSEVIER
Kelompok 6

Miftahul Jannah NIM 11161020000033

Adilla Suchi Ananda NIM 11161020000077

Kelas: Farmasi 3BD 2016

COLOCYNTH

Merupakan tanaman tahunan yang berasal dari Afrika Utara dimana ukuran organ utamanya
berbeda dengan C. lanatus. Daunnya berukuran kecil dengan lekuk sempit dan berambut
berwarna keabuan. Bunganya monoecious yang
berukuran kecil. Buahnya kecil dengan kulit dan daging
buahnya pahit serta bijinya kecil berwarna cokelat.

Nama Tanaman Asal:

Citrullus colocynthis

Nama Lain:

Apel Pahit, Fructus colocynthidis, Colocynthis.

Klasifikasi:
Kingdom: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Violales
Famili: Cucurbitaceae
Genus: Citrullus
Spesies: Citrullus colocynthis (L.) Schrad.
Data Biologis:

Colocynth adalah buah kering berbiji banyak dari buah matang Citrullus colocynthis
Schrader.

Data Geografis:

Ditanam dan diolah di

- Asia,
- Afrika,
- Eropa Selatan, terutama di Syria, Cyprus, dan Egypt.
- India, tanaman ini ditanam dan diolah di Gujarat, Punjab, Tamil Nadu.

Koleksi:

Tanaman ini herbal abadi yang tak berdaya.


Dia sangat jarang ditanamkan dan diolah.
Buahnya gemuk alami dan banyak tumbuh di musim gugur ketika matang.
Buahnya akan berwarna kuning bila matang.
Buahnya dikupas menggunakan pisau dan keringkan dibawah sinar matahari atau
sinar buatan.

Deksripsi Singkat:

Buah yang gemuk memiliki diameter 5 - 8 cm, berbentuk bola berry, hampir putih
dan bermassa jenis sangat rendah.
Di permukaan terluar, buah ini memiliki kulit dan jejak dari pisau. Tiga robekan dari
plasenta, yang lari dari pusat ke tepi yang mana terlihat jika buahnya dipotong secara
melintang.
Buah ini memiliki dua jenis biji dekat batas luar dan meninggalkan porsi terisi dengan
parenkim ringkas dan tajam.
Dia memiliki karakter bau dan rasa pahit yang kuat.

Mikroskopis

Bagian epikarpium memiliki epidermis terbuat dari sel-sel poligonal, yang ditutupi dengan
kulit tebal. Kulit ini (kutikula) berisi beberapa stomata besar. Dibawah epidermis terdapat
dinding tipis sel parekim dan lapisan tebal dari lignin jaringan
sklerenkim. Sklereid ini merupakan tiga lapisan dan lapisan paling
luar lebih lignin dari lapisan dalam. Buahnya tersusun dari sl-sel
parenkim besar dengan ruang intersel dan sedikit pembuluh darah
sempit yang untaiannya menyebar. Bijinya terdiri dari epidermis
palisade dari sel-sel prisma poligonal. Embrionya terdiri dari
selulosa tipis parenkim yang mengandung butir-butir aleuron dan
minyak aktif.

Kandungan Kimia:
Alkaloid adalah isi utama yang ada dalam daging buah
dari colocynth. Colocynth juga mengandung damar tak
berbentuk yang larut eter dan kloroform. Kandungan
lainnya adalah kristal dihidroksi alkohol (citrullol),
glikosida dari elaterin atau cucurbitacin E, elatericin B
atau cucurbitacin, dihidroelatericin B atau cucurbitacin L, minyak aktif dan pati.

Kegunaan:

Tanaman ini berkhasiat sebagai pencahar: mentimulasi atau mengiritasi bidang


gastrointestinal. Ini juga sering dikombinasi dengan karminativa dan digunakan sebagai
insektisida. Colocynthis juga digunakan dalam perawatan, kontrol, pencegahan, & perbaikan
penyakit, kondisi dan gejala berikut ini:

- Sembelit
- Tumor
- Leucoderma
- Bisul
- Asma
- Penyakit kuning
- Asites
- Penyakit kencing
- Reumatik
- Peradangan
- Rasa sakit
- Alopecia
- Diabetes
- Stres oksidatif
- Kanker

Produk Dagang:

The Body Pure (herbForever Inc.)


Daftar Pustaka

Alamy. (t.thn.). Colocynth or bitter appl, Citrullus colocynthis. Dipetik September 24, 2017,
dari alamy: www.alamy.com/stock-hoto-colocynth-orbitter-apple-citrullus
colocynthischromolithograph-after-102722502.html

Seth, B. S. 2010. Textbook of Pharmacognosy and Phytochemistry. Haryana (India): Elsevier.

Syukur, Muhamad, dkk. 2012. Teknik Pemuliaan Tanaman. Jakarta: Penebar Swadaya

Tabletwise. Kegunaan Citrullus colocynthis. Dipetik September 24, 2017, dari

Tabletwise: http://www.tabletwise.com/medicine-id/citrullus-colocynthis/uses-
benefits-working

Wikipedia. Classification Citrullus colocynthis. Dipetik September 24, 2017, dari

Wikipedia: https://fr.wikipedia.org/wiki/Citrullus_colocynthis
KELOMPOK 7

Anggota : Rahmanita Novita Sari 11161020000034

Nadhilah Oktafiani 11161020000078

COLOPHONY

Pohon Pinus (pinus merkusii) salah satu jenis tanaman yang banyak manfaatnya
bagai kehidupan manusia. Manfaat pohon pinus selain diambil getahnya , tanaman pinus
juga berguna sebagai penghasil kayu, maupun untuk konversasi lahan. Getah pinus pada
tahap lebih lanjut diolah menjadi akan diproses hingga menjadi produk olahan seperti
gondorukem dan juga terpentim. Gondorukem adalah hasil olahan dari getah pohon
pinus yang biasa digunkan sebagai bahan baku pembuatan cat, resin hingga sabun mandi.
Sedangkan, terpentin biasa dimanfaatkan untuk diolah lebih lanjut untuk dijadikan
parfum, bahan obat hingga desinfektan. Sedangkan, hasil kayu dari pohon pinus dapat
dimanfaat untuk kontruksi bangunan, korek api, pembuatan kertas dengan serat panjang,
serta pulp atau bubur kertas. Sedangkan bagian dari kulit pinus dapat digunkan sebagai
campuran dari pupuk organik. (Anonim, 2015)

A. Nama Lain Colophony

Gum rosin, pine resin, resin, siongka, kucing, resin colophony dan sebagainya.
(Biren Shah, 2010)

Gondorukem merupakan produk olahan dari getah pohon pinus (famili Pinaceae)
yang saat ini merupakan komoditi andalan non migas yang bukan berasal dari kayu atau
rotan (Susilowati, 2001 dalam Prawira, 2008). Jenis pohon pinus yang sering disadap
adalah sebagai berikut :
- Amerika : Pinus palustris dan Pinus caribaeae
- Perancis : Pinus pinaster dan Pinus maritime
- Spanyol : Pinus pinaster
- Austria : Pinus laricio dan Pinus sylvestris
- Portugis : Pinus pinaster dan Pinus pinea
- Rusia : Pinus sylvestris
- Indonesia : Pinus merkusii
Daerah penghasilnya tersebar luas di daerah pegunungan di Indonesia terutama di
Jawa, Sumatera, Sulawesi, dan Bali. (Suryamiharja dan Buharman, 2001)

B. Klasifikasi Mutu
Gondorukem yang dihasilkan di Indonesia diklasifikasikan menjadi beberapa mutu
yang ditentukan oleh Badan Standardisasi Nasional. Klasifikasi mutu dalam standar
penggolongan gondorukem harus memenuhi syarat mutu dan syarat khusus yang telah
ditetapkan. Mutu gondorukem yang dihasilkan dari pengolahan getah pinus dapat
diklasifikasikan menurut warna, titik lunak, kadar kotoran, kadar abu, dan komponen
menguap.
Klasifikasi Mutu gondorukem menurut Badan Standardisasi Nasional adalah :

Tanda mutu
No. Klasifikasi mutu
Dokumen Kemasan
1. Utama (U) X X
2. Pertama (P) WW WW
3. Kedua (D) WG WG
4. Ketiga (T) N N

Mutu gondorukem ditentukan dari hasil pengujian warna gondorukem. Warna


gondorukem ialah warna yang ditetapkan dibandingkan dengan warna standar Lovibond
yang terdiri atas 15 warna (XC, XB, XA, X, WW, WG, N, M, K, I, H, G, F, E, dan D)
(Badan Standardisasi Nasional,2001). Kelas yang paling gelap yaitu kelas D digunakan
untuk pembuatan minyak rosin, juga digunakan dalam industri linoleum dan vernis
gelap. Kelas G dan K digunakan sebagai bahan sizing dalam industri sabun,
bergantung pada kualitas sabun yang akan dibuat. Untuk kualitas sabun yang baik
bahkan digunakan kelas yang berwarna lebih pucat. Kelas yang berwarna lebih pucat
dari K terutama W C dan W W digunakan untuk pembuatan vernis yang berwarna
pucat. Penggunaan gondorukem lainnya, antara lain sebagai bahan pembuatan sealing
wax, bahan peledak dan sebagai bahan pengganti resin lainnya, untuk pelapis alat-alat
yang dipegang tangan, sebagai bahan penggosok senar alat musik gesek, sebagai bahan
pencampur dalam proses penyolderan, dalam pembuatan cat, tinta cetak, semen kertas,
bahan pelitur kayu, plastik, kembang api, bahan waterproof untuk karton, dan sebagainya
(Suryamiharja dan Buharman, 1986 dalam Prawira, 2008).
C. Penyadapan Getah Pinus
Penyadapan getah pinus dilakukan dengan menggunakan alat sadap yang disebut
kadukul. Pelukaan pendahuluan dilakukan dengan membuat luka pada batang dengan
ukuran l0 x 10 cm dan kedalaman 2 cm. Getah yang keluar dialirkan melalui talang
sadap dan ditampung dengan menggunakan plastik. Penyadapan getah pinus dilakukan
pada 4 kelas diameter ( I = 20-25 cm; II = 26- 30 cm; III = 31-35 cm dan IV = 35 cm
keatas), memiliki rata-rata hasil produksi getah sebesar 8,57 g/pohon/hari dengan rata-
rata produksi getah pinus pada 4 kelas diameter yang dicobakan sebesar kelas diameter I
6,024 g/pohon/hari, kelas diameter II sebesar 7,817 g/pohon/hari, kelas diameter III
8,354 g/pohon/hari dan kelas diameter IV sebesar 12,084 g/pohon/hari (IPB Repository,
2006)

D. Karakteristik Colophony
Colophony mempunyai sifat fisika yang keras, transparan, lembek, dan plastis.
Sedangkan secara kimianya, colophony terdiri dari campuran asam-asam resinat, alkohol
rersinat, resino tannol, ester-ester, resen-resen, bebas zat lemak, sedikit mengandung
oksigen dan banyak mengandung karbon. Strukturnya rapuh pada suhu kamar, mudah
terbakar dengan nyala api, bau dan rasanya hampir seperti terpentin, mudah meleleh pada
pemanasan, memiliki kerapatan 1.07-1.09. Jumlah asam tidak kurang dari 150.
Colophony tidak larut dalam air, tetapi mudah larut dalam alkohol, benzena, eter, asetat
glasial asam, minyak, disulfida karbon, dan larutan alkali. (Shah, Biren., 2010)

E. Komponen Kimia
Colophony mengandung 90 % abietic acid dengan isomer , dan , dan 10% lainnya
campuran dihydroabietic acid dan dehydroabietic acid. (Shah, Biren., 2010)

F. Pemeriksaan Kimia
1. Untuk larutan bubuk resin (0,1 g) dalam asam asetat (10 ml) ditambahkan satu tetes
konsentrat asam sulfat ke dalam tabung uji yang kering. Akan terbentuk warna ungu
yang mudah berubah menjadi warna lembayung.
2. Untuk larutan petroleum eter serbuk kolofoni yang dua kali volume larutan encer dari
asetat tembaga, dikocok. Warna lapisan petroleum eter akan berubah menjadi zamrud
hijau karena terbentuknya garam tembaga asam abietik.
3. Untuk larutan alkohol kolofoni cukup ditambahkan dengan air. Larutan ini akan
berubah menjadi warna putih susu karena terdapat presipitasi senyawa kimia dalam
larutan tersebut.
4. Larutan alkohol kolofoni akan mengubah kertas lakmus biru menjadi merah karena
adanya asam diterpenoid.
G. Kegunaan
Kolofoni dapat digunakan sebagai agen pengeras pada salep, bahan perekat, plester,
dan cerate dan sebagai obat diuretik pada hewan. Secara komersial digunakan dalam
pembuatan pernis, tinta cetak, semen, sabun, lilin penyegel, pemoles kayu, penutup
lantai,kertas, plastik, kembang api, lilin pohon, minyak damar, dan untuk kardus tahan
air.
Asam abietik menunjukkan antimikroba, anti maag dan aktivitas kardiovaskular;
beberapa memiliki filmogenik, surfaktan, dan sifat antifeedant.
DAFTAR PUSTAKA

BSN (2001). SNI 01-5009.4 Getah tusam. Jakarta: Badan Standardisasi Nasional.

Wibowo, Pramoe. 2006. Produktifitas Penyadapan Getah Pinus merkusii Jungh. et de Vriese
Dengan Sistem Koakan (Quarre System) Di Hutan Pendidikan Gunung Walat Kabupaten
Sukabumi Jawa Barat. http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/49718. Diakses pada
23 September 2017

Shah, Biren N. Dan Seth, A.K. 2010. Textbook of Pharmacognosy and Phytochemistry. New
Delhi : ELSEVIER

SNI. 2010. Gondorukem. Badan Standarisasi Nasional


Kelompok 8

Sarta Hidayat Nasution (11161020000035)

Khaiva Pratiwi Awaludin (11161020000079)

Sketsa farmakognosi dari ginger

Jahe (Zingiber officinale) adalah tanaman herbal dari family Zingiberaceae. Dikenal 3 jenis
jahe, yaitu jahe gajah, jahe sunti dan jahe merah. Diantara ketiganya hanya jahe sunti dan
jahe erah yang sering digunakan obat-obatan karena kandungan minyak atsirinya yang tinggi
(Warintek, n. d.). adapun senyawa yang paling dominan adalah gingerol dan shogaol (Lantz,
et al, 2007).

Jahe memiliki banyak kegunaan, antara lain sebagai obat sakit kepala, masuk angina, untuk
memperkuat lambung (sebagai stomachikum), dan menambah nafsu makan (stimulansia).
Jahe juga digunakan untuk mengobati rematik, kolera, difteria, neuropati, sebagi penawar
racun ular, dan sebagi obat luar untuk mengobati keseleo, bengkak dan memar (Matondang,
n. d.).

Dalam praktek kedokteran alternatif negara-negara barat, penggunaan utama dari jahe
meliputi pencegahan mabuk perjalanan, penjagahan mual-muntah, dan penanganan penyakit-
penyakit rematik sebagai antiinflamasi. Bukti in vitro menyatakan bahwa ahe memiliki efek
antikanker (Fetrow, & Avila, 1999; Blumenthal,1998 dalam Grant, & Lutz, 2000).
Daftar pustaka

Grant, KL., & Lutz. (2000, 15 Mei). Alternative Therapies: Ginger. American Journal of Health-
System Pharmacy.

Lantz, RC., Chen, GJ., Sarihan, M., Solyom, AM., Jolad, SD., & Timmermann, BN. (2007). The
effect of extracts from ginger rhizome on inflammatory mediator production. Phytomedicine,.
CINAHL Database, 14(2-3), 123-8.

Matondang, I. (n.d.). Zingiber Officinale L. Jahe.

Warintek, Kementrian Negara Riset dan Teknologi, (n. d.). Sejarah Jahe.
Kelompok 9

Erina Reggiany (11161020000036)

Ainapasha Alifah (11161020000080)

GUGGUL

a. Nama lain:
Dalam bahasa inggris disebut Indian Bedellium, dan dalam nama ayurvedic disebut
guggulu.
b. Nama latin:
Commiphora mukul
c. Famili:
Burseaceae
d. Bagian yang digunakan:
Getah yang diperoleh dari sayatan kayunya.
e. Sumber Geografis:
Tanaman kecil yang berduri yang disebarkan seluruh India.
f. Suhu:
Panas.
g. Sifat Morfologi:
Daunnya berupa daun majemuk dengan tulang daun menyirip. Daunnya mempunyai
pinggiran bergerigi, ujung yang runcing, permukaan daun yang gundul, dan juga
memiliki bau dan rasa yang khas.
h. Kumpulan:
Pohon guggal adalah pohon berduri kecil setinggi 4 sampai 6 kaki yang sedikit
menaik. Terkadang ditanam di pagar tanaman. Pohon ini mengeluarkan minyak
kekuningan yang disebut getah guggul atau guggulu yang memiliki bau balsamic.
Setiap tanaman menghasilkan sekitar satu kilogram produk, yang dikumpulkan pada
musim dingin.
i. Karakteristik:
Guggul terdapat sebagai cairan kental berwarna coklat atau kuning keemasan sampai
coklat. Dengan air membentuk emulsi susu. Memiliki bau balsamic dan rasa yang
pahit.
j. Unsur-unsur Kimia:

Mengandung getah/eksudat (32%), minyak atsiri (1.45%), sterol (guggulsterols I-IV,


-sitosterol, kolesterol, Z-guggulsterone dan E-guggulsteron), gula (sukrosa,
fruktosa), asam amino. -kamforena, cembrene, allylcembrol, flavonoid (quercetin
dan glikosida), asam ellagic, alkohol myricyl, aliphatic tetrols, dll.

k. Kegunaan:

Guggul adalah obat dengan khasiat tinggi dan serbaguna terutama dalam pengobatan
neurologik, penyakit kandung kemih, obesitas, tonsalitis akut, dan arthritis. Getah
(eksudat) dapat digunakan sebagai astringen, antirematik, antiseptik, expectorant,
aphrodisiac, demulcent, dan emenagogik (substansi untuk mendorong menstruasi).
Resinnya dapat digunakan dalam bentuk lotion untuk borok atau bisul dan sebagai
obat kumur untuk sakit gigi, tonsillitis, faringitis, dan tenggorokan membisul. Asap
dari guggul ini dapat digunakan untuk mengobati demam tinggi, bronkitis akut,
phytises. Berdasarkan penelitian farmakologi dan studi klinis tentang obat sederhana,
gugul memiliki bahan aktif dan bermacam ekstrak yang telah terungkap pentingnya
sebagai antiinflanatori, antirematik, hipokolestremi, hipolipidemik, dan antifertility
activity. Ekstrak dari guggul juga dapat mengurangi serum kolesterol seperti LDL dan
VLDL kolesterol (kolesterol jahat) kolesterol tersebut dapat meningkat hingga
menjadi HDL kolesterol (kolesterol baik), aktivitas fibraslalitik, menghambat
kumpulan keping darah, dan dapat menambah termogenesis melalui stimulasi dari
tiroid, yang berpotensial menurunkan berat badan

l. Produk Pasaran:

Salah satu produk dari bahan-bahan seperti Arogyavardhini Gutika (Dabur) dan
Abana, Diabecon, Diakof (Himalaya Drug Company).
Daftar Pustaka

H.K. Kakrani, F. (1991). PHARMACOGNOSTICAL STUDIES ON THE LEAVES OF


COMMIPHORA MUKUL HOOK EX STOCKS. [online] PubMed Central (PMC).
Available at: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3331281/, diakses pada
23 September 2017

Khalsa, Karta Purkh Singh; Tierra, Michael;. (2008). The Way of AYURVEDIC HERBS.
Kenosha County: Lotus Press.

Shah, Biren; Seth, A.K;. (2010). Textbook of Pharmacognosy & Phytochemistry. New Delhi:
ELSEVIER.

Panda, H. Medicinal Plants Cultivation & Their Uses. India: Asia Pasific Business Press Inc.
Kelompok 10

Fika Nurfiyanti Anggiyani (11161020000039)

Ade Lia Fitri (11161020000081)

Ipomoea

Nama lain : Radix ipomoeae, Orizaba jalap root, Mexican scammony root, Mexican
scammony, Ipomoea radix
Tanaman asal : Umbi kering Ipomoea orizabensis
L.
Famili : Convolvulacae
Tempat tumbuh : Meksiko (Orizabs), Andes
Meksiko
Hasil produksi : Ipomoea menghasilkan batang dan
umbi akar. Akar-akarnya digali, dicuci, dipotong iris-iris dan kemudian dikeringkan.
Karakteristik : Akar Ipomoea berukuran besar dan berbentuk fusiformis (memanjang dan
meruncing), dengan tebal 3 sampai 10 cm dan panjang sekitar 20 cm. Akarnya berupa
potongan yang tidak beraturan, berwarna coklat keabu-abuan, dengan sedikit bau dan
sedikit rasa yang tajam
Mikroskopi : Akarnya berdinding sel tipis namun kaku, memiliki parenkim yang terdiri
dari banyak getah, butiran pati, dan kristal kalsium oksalat. Pati terbentuk dari dua
sampai enam senyawa, kristal kalsium oksalatnya berbentuk kristal prismatik. Di bagian
tengahnya terdapat xilem primer yang dikelilingi oleh xilem sekunder. Terdapat pula
gumpalan pembuluh darah yang jumlahnya cukup banyak
Kandungan kimia : Ipomoea terdiri dari 10 sampai 20% resin, minyak atsiri dan beberapa
asam lemak. Resin memiliki 2 bagian, yaitu bagian yang larut dan tidak larut dalam eter.
Kedua bagian tersebut berisi jalapin, yaitu sebuah campuran asam glikosida. Bagian
yang larut dengan eter memiliki asam jalapinolik, sedangkan pada bagian yang tidak
larut dengan eter memiliki hidroksi asam lemak, yaitu asam ipurolic dan asam
convolvullinic
Kegunaan : Obat pencahar yang kuat
Daftar Pustaka

Biren Shah & A.K. Seth, 2010. Textbook of Pharmacognosy & Phytochemistry. India :
Elsevier
Kelompok 11:

1. Aditya Rachmansyah 11161020000040


2. Ari Dewiyanti 11161020000084

Kelas: Farmasi 3B

SKETSA FARMAKOGNOSI DARI JALAP

Nama lain dari jalap diantaranya Radix jalapae, akar Jalap, Vera cruz atau Mexican
Jalap. Jalap terdiri dari akar umbi kering atau tuberkul dari Ipomoea purga Hayne, dalam
famili Convolvulaceae. Jalap banyak ditemukan di Andes Meksiko, India, Hindia Barat, dan
Amerika Selatan. Akar yang memuncak (akar fusiform atau napiform) dihasilkan dari simpul
sulur-sulur. Beberapa akar tetap tipis tetapi ada sedikit yang membengkak akibat dari
penyimpanan pati. Akar ini dikumpulkan setelah musim hujan, yaitu pada bulan Mei. Karena
kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan, akar jalap dikeringkan dengan kayu bakar di
jaring. Bahan obat ini dikeringkan secara artifisial, terdapat asap yang berbau. Beberapa celah
dibuat pada akar jalap untuk memudahkan proses pelepasan kelembaban.

Karakteristik
Jalap berbentuk silinder, fusiform atau napiform, panjangnya tidak beraturan sekitar 5 sampai
10 cm dan lebar 2 sampai 10 cm. Keras, mempunyai resin, kompak, dan berat. Permukaan
luar berwarna coklat tua dengan alur dan keriput sedangkan secara internal berwarna abu-abu
kekuningan. Bau berasap, terasa manis, dan bertepung pada awalnya, lalu lama kelamaan
terasa asam.
Mikroskopi
Cork adalah lapisan terluar yang terdiri dari tabular poligonal sel yang berwarna coklat. Tepat
di bawahnya, terdapat floem sekunder. Floem sekunder dibentuk oleh kambium melingkar
dan lebarnya sekitar 2 mm. Di dalam kambium, terdapat xylem sekunder. Xylem sekunder
memiliki pembuluh darah, yang berada dalam kelompok kecil atau tak beraturan. Sel lateks
ada dalam jaringan phloem yang disusun secara longitudinal dan membentuk titik gelap serta
mempunyai resin yang berserakan di dalam obat. Sel parenkim mengandung pati yang
sederhana, bulat, atau membentuk dua sampai empat kelompok. Jenis prisma kecil kristal
kalsium oksalat terdapat dalam parenkim dan sangat sedikit sel sklerenkhimosa yang terlihat
di daerah phelloderm.

Konstituen Kimia

1. 8-12% resin glikosida


2. manitol,
3. gula,
4. -metil-aesculetin,
5. fitosterin,
6. ipurganol,
7. Pati dan
8. kalsium oksalat.

Resin jalap adalah unsur penyusun resin yang memiliki bagian yang larut dan bagian
yang tidak larut saat dilarutkan dalam eter. Bagian yang larut adalah 10%, sedangkan sisanya
adalah bagian yang tidak larut. Bagian eter yang tidak larut disebut convolvulin dan bagian
larut eter disebut julapin. Convolvulin adalah zat dengan sekitar 18 gugus hidroksil yang
diesterifikasi dengan asam valeric, tiglic, dan eksogonat. Asam eksogonat adalah asam 3,6-
6,9-dioksidodekanoat.

Penggunaan
Jalap dapat merangsang sekresi usus, digunakan sebagai obat pencuci perut.
Daftar Pustaka

Shah, Biren dan A.K Seth: Textbook of Pharmacognosy and Phytochemistry, First Edition,
Elsevier, 2010.
Kelompok 12
Aulia Dini Rahmawati (11162010000041)
Siti Istiqlalia (11161020000092)

Kaladana

A. Sinonim
Mirchi (Hindi), Krishnabija (Sansekerta).

B. Sejarah
Benih tanaman ini digunakan dalam pengobatan oleh phyaiciana arab dengan
nama habbun-nil. tanaman ini mungkin sudah lama digunakan di kalangan penduduk
asli Hindustan. Tanaman ini telah direkomendasikan oleh O'Shaugnessy, Kirk Patrick,
Bidie, Waring dan banyak praktisi ilmuan Eropa lainnya di india sebagai safar dan
katarsis yang efisien.

C. Sumber Biologis
Kaladana terdiri dari biji matang kering Ipomoea hederacea L masuk dalam
keluarga Convolvulaceae.

D. Sumber Geografis
Tanaman ini tumbuh di seluruh India baik dibudidayakan maupun liar, dapat
ditemukan sampai 2.000 meter di Himalaya.

E. Karakteristik
Panjang benihnya 5-6 mm, lebar 3,7 mm, berbentuk segitiga, berwarna hitam
kecoklatan. Setiap benih memiliki dua sisi datar yang bergabung pada sudut 60
sampai 80. Berat rata-rata dari 100 benih sekitar 6 gram, namun ada variasi yang
lebih kecil berasal dari Calcutta, untuk 100 benih memiliki berat rata-rata 3 gram.
Kedua jenis itu identik. Keduanya berwarna hitam kusam, kecuali pada umbilikus
yang berwarna coklat dan agak berbulu.
Jika dilepas dari bagian atas punggungnya yang berkubah, radikel menjadi
terlihat, dikelilingi oleh lipatan-lipatan yang tidak beraturan dari kotiledon, yang
bergabung secara tegak lurus. Saat dipotong melintang, kotiledon menunjukkan
struktur meringkuk yang sama. Sepanjang jaringan mereka, kelenjar yang cerah dan
kecil dalam jumlah cukup banyak dapat diamati, bahkan tanpa lensa.
Kernel, yang tidak memiliki albumen, pada awalnya memiliki rasa. Saat
dimemarkan atau ditumbuk dalam mortar, benih itu menghasilkan bau tanah yang
tajam. Benih ditutupi oleh kutikula kehitaman gelap, terbentuk dari jaringan padat,
sel-sel yang menunjukkan garis zigzag. epidermis coklat gelap tersusun dari sel
silinder yang sangat dekat, panjangnya sekitar 70 mkm dan berdiameter 5 sampai 7
mkm. Benih perlu diberi asam kromat agar strukturnya terlihat jelas.

F. Kandungan Kimia
Obat mengandung resin (sekitar 15%), lendir, minyak tetap, dan saponin.
Hidrolisis resin memberikan hidroksipalmitik asam dan gula. Lysergol,
hederaceterpenol, hederaceteriol, hederaterpenoside, -sitosterol glucopyranoside, dan
chanoclavine juga ditemukan di Kaladana. Minyak biji terdiri dari gliserida dari
palmitat, stearat (20,3%), arakid, oleat (43,9%), linoleat (14,5%) dan asam linolenat.
Dengan melelahkan biji yang dikeringkan pada suhu 100C dengan eter yang
mendidih, diperoleh minyak kecoklatan yang memiliki rasa tajam di bawah 18 C.
Bijinya menghasilkan minyak sebanyak 14,4 %. air dari biji menghilangkan
sejumlah besar lendir, beberapa materi albuminous dan sedikit asam susu. Yang
pertama larut sampai batas tertentu dalam anggur encer, dan dapat diendapkan di sana
dari larutan alkohol asetat timbal.
Prinsip aktif kaladana adalah resin, yang larut dalam alkohol tapi tidak dalam
benzol maupun eter. Dari residu biji setelah dilelahkan oleh eter, perlakuan dengan
alkohol absolut mengeluarkan resin kekuningan pucat dalam jumlah yang setara
dengan 8,2 persen benih.
Resin kaladana, yang telah diperkenalkan ke dalam praktik medis di india
dengan nama phartibisin, memiliki rasa tajam dan bau yang tidak menyenangkan,
terutama saat dipanaskan. Mencair pada suhu sekitar 160C. Cairan tersebut larut
dengan bebas oleh alkohol absolut, asam asetat, asam asetat glasial, aseton, eter
asetat, metil dan alkohol amilet, dan larutan alkalin. Di sisi lain tidak larut dalam eter,
benzol, kloroform dan sulfida karbon. Dengan asam sulfat pekat, ia membentuk
larutan kuning kecoklatan, dengan cepat mengasumsikan warna ungu. Namun, reaksi
ini memerlukan jumlah yang sangat kecil dari resin bubuk. Jika larutan resin dalam
amonia, setelah disimpan dalam waktu singkat, diasamkan, tidak ada endapan
terbentuk; Tapi sekarang kemampuan larutan memisahkan protoxide tembaga dari
larutan alkali tartrat berubah , yang awalnya tidak berubah. Di panaskan dengan asam
nirat, resin tersebut memberi asam ipomoric pada Mayer.
Dari reaksi resin kaladana ini, kita dapat menyimpulkan bahwa ia setuju
dengan resin jalap atau convolvulin. Untuk menyiapkannya secara kuantitas, mungkin
akan lebih baik memperlakukan benih dengan asam asetat biasa, dan untuk
mengendapkannya dengan menetralisir larutan. kami telah memastikan bahwa resin
tidak terdekomposisi saat dicerna dengan asam asetat glasial 100C bahkan selama
seminggu.

G. Kegunaan
Kaladana digunakan sebagai obat pencahar dan sebagai pengganti untuk Jalap.
Biji kaladana memiliki kekuatan katarsis seperti jalap. Selain resin, ekstrak, tinktur
dan bubuk majemuk telah dimasukkan ke dalam pharmacopoeia india. Di beberapa
bagian India, penduduk asli mengambil biji yang telah dipanggang sebagai obat
pencahar.
DAFTAR PUSTAKA

Frederich, A., & Hanbury, D. (1874). The Principal Drugs of Vegetable Origin. London:
Macmillan and Co.

Shah, B. N., & Seth, A. (2010). Textbook of Pharmacognosy and Phytochemistry. New
Delhi: Elsevier.
TUGAS FARMAKOGNOSI-FITOKIMIA I

SKETSA FARMAKOGNOSI DARI MALE FERN

Oleh Kelompok 13
Dea Nasyahta Della (11161020000032)
Alifia Fauziyyah Haifa (11161020000082)

Nama lain: Massa Filix, Rhizoma Filicis Maris


Tanaman asal: Dryopteris filix-mas (Linn.) Schoot
Famili: Polypodiaceae
Morfologi: Tanaman male fern diidentifikasi berdasarkan
rimpang obliknya yang dikelilingi oleh banyak basis dasar.
Daunnya mengandung banyak pinnae panjang yang berisi
beberapa pasang pinnules. Rimpang male fern kering berbentuk potongan ovoid atau
silinder, sekitar 7-25 cm dan tebal 3-4 cm. Permukaan luar sebagian besar ditutupi oleh
daun yang diarahkan ke puncak. Masing-masing bagian dasar berdiameter sekitar 45 cm
dan ditutup dengan banyak segel kecoklatan yang disebut ramenta. Jika rimpangnya
pecah, akan terlihat bagian internalnya hijau kekuningan. Rimpang berwarna coklat
kecoklatan dengan sedikit bau.
Pemerian: Sedikit bau, rasa manis tetapi kemudian terasa pahit dan sangat memuakkan
Uraian mikroskopi: Bagian melintang rimpang male fern dengan dasar daun menunjukkan
adanya jaringan tanah yang terdiri dari parenkim poligonal bersama dengan butiran pati
yang melimpah. Hipodermis terdiri dari dua sampai tiga baris serat sklerenkim tidak kasar.
Meristem memiliki trakeid besar. Ramentanya terdiri dari sel kembar proyeksi marjinal.
Tempat tumbuh: D. filix-mas adalah pakis yang tumbuh melimpah di Eropa terutama di
Inggris dan Jerman. Di India tumbuh di Kashmir, Himachal Pradesh, dan Sikkim di
ketinggian 5.000-10.000 kaki di Himalaya.
Persiapan penggunaan Male Fern: Tanaman male fern digali di akhir musim gugur. Lalu
dicuci bersih dengan air. Akarnya, daun-daunan dan bagian-bagian lain yang mati
dikeluarkan, dan rimpang yang dipangkas dikeringkan. Rimpang yang lebih panjang
dipotong secara longitudinal menjadi dua bagian untuk pengeringan lebih cepat dan
efisien.
Konstituen kimia: Rimpang male fern mengandung sekitar 5% zat resin kuning yang
bertanggung jawab atas aktivitas antelmintiknya. Konstituen utama oleoresin adalah
turunan phloroglucinol yang terjadi sebagai senyawa mono-, bi-, tri-, dan tetrasiklik.
Turunan monosiklik adalah butyryl phloroglucinol, aspidinol dan asam asilfilisat.
Senyawa ini dapat saling berkompensasi untuk menghasilkan senyawa bicyclic seperti
albaspidin dan asam flavaspidat atau senyawa trisiklik seperti asam filat.

Kegunaan: Ekstrak male fern dan resin digunakan sebagai amenofen yang ampuh. Ini
membunuh cacing dan mengeluarkannya. Perawatan yang cukup harus dilakukan selama
penggunaannya, karena jika penyerapan obat dari saluran cerna menyebabkan kebutaan.
Dosis penggunaan obat dari male mern: untuk dewasa kira-kira 6-8 g setiap hari dan untuk
anak dibawah 4 tahun serta orang tua sebaiknya tidak menggunakan obat atau produk lain
yang berasal dari male fern. Bagi ibu hamil dan menyusui, produk tidak boleh digunakan
tanpa saran medis. Dosis besar bertindak sebagai racun iritan..
Karakteristik: Obat dari rimpang male fern harus disimpan di tempat kering yang
terlindungi dari cahaya. Pada penyimpanan jangka panjang bagian interior menjadi coklat,
dan jumlah senyawa aktif menurun.
Produk yang dipasarkan: biasanya produk dipasarkan sebagai salah satu bahan persiapan
yang dikenal dengan Paratrex (Global Healing Center)
DAFTAR PUSTAKA

Horvth, Gyrgyi, dkk. 2014. Pharmacognosy 2.


www.tankonyvtar.hu/en/tartalom/tamop412A/2011-
0016_08_pharmacognosy_2/ch10s03.html .23 September 2017.

Shah, Biren A. and A. K. Seth. 2010. Pharmacognosy and Phytochemistry. Elsivier: New
Delhi.
TUGAS FARMAKOGNOSI FITOKIMIA SIMPLISIA MYRRH

NAMA : Eka Putri A.

Rahmah Shiamiati

NIM : 11161020000043

11161020000083

KLP : 14

MYRRH / MUR

Kingdo Ordo Famili Genus Species


m
Plantae Sapindal Bruserace Commipho Commipho
es ae ra ra myrrha

A. Nama lain
Resin Karet Mur, Karet Mur, Muna Arab atau Somalia, Myrrha.

B. Sumber Alami / Biologis


Mur adalah minyak dari getah karet yang diperoleh dari batang Commiphora molmol
atau C. Abbyssinica atau jenis lain dari Commiphora yang masuk dalam Famili
Bruscraceae.

C. Sumber Geografis
Tanaman ini tumbuh di Semenanjung Arab, Ethiopia, Nubia, dan Somalia.

D. Cara Pengambilan
Tanaman Mur berupa pohon kecil dengan tinggi hingga 18m dengan sedikit daun
pada cabang-cabangnya serta kulit pohonnya yang berwarna terang. Tanaman ini
memiliki floem parenkim yang terhubung dengan saluran schizogenous yang
mengandung cairan granular. Jaringan-jaringan yang
terdapat di antara saluran ini terkadang hancur, kemudian
memproduksi banyak rongga lysigenous yang seperti
terisi/menggembung. Getah karet yang keluar secara
spontan atau menoreh kulitnya berupa cairan kental
berwarna putih kekuningan. Setelah siap untuk diproduksi
getah ini menjadi gumpalan coklat kemerahan yang selanjutnya dikumpulkan oleh
orang pribumi.

E. Karakteristik
Mur dapat ditemukan seperti gumpalan tidak beraturan atau tetesan dengan berat
mencapai 250g. Permukaan luar yang seperti tepung dan warna coklat kemerahan
dibagian dalam ketika diretakkan permukaannya. Baunya seperti bau harum yang
pahit dan tajam.

F. Senyawa Kimia yang Terkandung


1) Resin (25-40%)
Sebagian besar dari resin adalah eter yang dapat larut dan mengandung -, -,
dan - asam commiphor, resen, ester dari jenis asam resin yang lain dan dua
senyawa fenol.
2) Karet (57-61%)
Karet mengandung protein (18%) dan karbohidrat (64%) yang merupakan
campuran dari galaktosa, arabinose, glucuronic acid dan enzim oksidase.
3) Minyak mudah menguap (7-17%)
Minyak yang mudah menguap adalah campuran dari cuminic aldehid,
eugenol, cresol, pinene, limonene, dipentene, dan dua sesquiterpenes. Aroma
yang tidak dapat diterima dari minyak ini disebabkan oleh disulphide.
(sesquiterpenes)

G. Uji Kode Kimiawi


1) Emulsi coklat kekuningan yang dirpoduksi dengan tritrasi pada air
2) Larutan yang sangat halus dari mur berubah menjadi biru pada perlakuan
dengan uap bromin, larutan berubah menjadi ungu dengan asam nitrit

H. Penggunaan
Mur digunakan sebagai :
Obat yang mengeluarkan udara, parfum, dan kemenyan yang memiliki
rangsang lokal dan antiseptik
Obat kumur
Secara topikal dapat menjadi astringen pada membran mukosa
Pembilas untuk membersihkan kuman dan penghilang bau pada kondisi
peradangan dalam mulut dan tenggorokan
Alkoholnya sebagai fiksasi dalam industri parfum
Tingtur
Cat

I. Penerapan Dalam Obat


Terdapat parfum atau bdellium beraroma atau bisabol yang didapatkan dari C.
Erythaea var. glabrescens yang menyerupai mur halus pada penampangnya. Tetapi,
memiliki aroma yang lebih wangi dan tidak menimbulkan warna ungu.
DAFTAR PUSTAKA

Ana, S. 2007. Fertility: Conception & Contraception (A Hand Book for The Muslim
Family). Depok : GEMA INSANI.

Shah, Biren N. & Seth, A.K. 2010. Textbook Of Pharmacognosy and Phytochemistry.
New Delhi : Elsevier.
Disusun oleh Kelompok 15

Hikmah Nurul Fauziah NIM 11161020000044


Ahmad Baharuddin NIM 11161020000086

Kelas: Farmasi 3BD 2016

Podophyllum

Podophyllum merupakan tanaman yang berasal dari Amerika. Tangkai daun bertumpu di
bagian helaian daun, helaian berbentuk membulat, seperti layaknya perisai. Tanaman ini
memiliki bau khas kuat, rasa tajam dan pahit

Nama Tanaman Asal


Podophyllum peltatum L

Nama lain
Podophyllum, Mandrake Amerika, Akar mayapple.

Klasifikasi:
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Ranunculales
Famili : Berberidaceae
Genus : Podophyllum
Spesies : Podophyllum Peltatum L

Deskripsi Singkat
Podophyllum merupakan tanaman yang memiliki 2 daun dan 1 bunga yang tumbuh di kapak
daun, tinggi sampai 2 kaki. Rimpang Podophyllum berbentuk potongan silinder dengan
panjang 5-20 cm dan ketebalan 5-6 mm pada ruas dan sekitar 15 mm pada simpul. Potongan-
potongan menunjukkan sesekali bercabang. Permukaan luarnya halus atau keriput dan
berwarna coklat kemerahan. Lingkaran permukaan melintang putih yang melintang dengan
lingkaran pembuluh darah yang memanjang.

Mikroskopis

Bagian melintang rimpang podophyllum menunjukkan epidermis yang lebih gelap dan terdapat satu
atau dua lapis yang terdiri dari sel-sel mati. Zona korteks luar terdiri dari parenkim berdinding tipis
dan jaringan collenchymatous, sedangkan korteks bagian dalam terdiri dari cincin pembuluh darah
yang lebih kecil. Inti pusat adalah parenkim dengan sel batu sempit. Sel parenkim tertentu dari daerah
nodal menunjukkan kristal kluster kalsium oksalat dan sebagian besar sel menunjukkan adanya
butiran pati.

Tempat tumbuh
Tanaman ini dapat tumbuh di:
- India
- Carolina Utara
- Virginia
- Tennessee

Kandungan Kimia
Rimpang Podophyllum mengandung bahan resin 2-8% yang disebut podophyllin. Konstituen
utama resin podophyllum adalah turunan lignan yang ditandai sebagai podophyllotoxin, -
peltatin dan -peltatin. Lignans ditemukan dalam bentuk glikosida dan juga sebagai aglikon
bebasnya. Ini juga mengandung desmethyl podophyllotoxin, desoxypodophyllotoxin,
podophyllotoxone, kaempferol, quercetin, minyak atsiri dan pati.

Kegunaan
Podophyllum resin atau podophyllin menunjukkan aktivitas sitotoksik digunakan untuk
1. Obat antikanker, terutama kanker paru-paru dan testis
2. Sebagai pencahar
3. Untuk obat kutil kelamin dan kutil lainn
Daftar Pustaka

Shah, Biren & A Seth. 2010. Textbook of Pharmacognosy and Phytochemistry. Haryana
(India): Elsevier.

Plantamor. Klasifikasi Tumbuhan. Kegunaan Citrullus colocynthis.


http://www.plantamor.com/ database/database-tumbuhan/daftar-tumbuhan_i618?genus-
page=all&src=1&skw=Podoph- yllum&g=Podophyllum&s=peltatum. Diakses pada
tanggal 24 September 2017 pukul 09.00

Sarampang, I. Jayanti, Farmakognosi Resin.


http://www.academia.edu/9157237/Farmakognosi_-_Resin. Diakses pada tanggal 24
September 2017 pukul 09.25

Tjay, Tan Hoan dan Kirana Rahardja. 2007. Obat-Obat Penting Khasiat, Penggunaan dan
Efek-Efek Sampingnya. Edisi Keenam. PT. Elex Media Komputindo, Jakarta
Kelompok 16

Dimas Ihza Febrian (11161020000045)/3B

Khairin Nisa (11161020000089)/3B

INDIAN PHODOPHYLLUM

Sinonim
Rhizome phodopdylli indici, atau
phodophyllum indica
Sumber biologis
Phodophyllum inica teriri dari
potongan-potongan rimpang yang
dikering kan dan akar dari
phodophyllum hexandum royle milik
keluarga berberidaceae
Sumber geografis
Tanaman ini tumbuh melimpah di lereng Himalaya yang lebih tinggi di india dan
Pakistan. Hal ini ditemukan juga di afghanidtan dan Tibet
Penyimpanan dan pengolahan
Tanaman yang tumbuh sebagai ramuan abadii digali pada musim gugur.
Rimangumumnya di dikumpulkan dari diatas umur dua tahun. Rimpang dicuci
dengan air, potong kecil-kecil dan keringkan diatas sinar matahari.
Karateristik

Rimpang phodophyllum indica adalah subkylindrical, diratakan potongan dengan


internode yang sngat pendek dibandingkan dengan ameri phodophyllum. Potongannya
sekitar 2-4 cm dan diameter hingga 1-2 cm, itu menunjukan bekas luka akibat
pemotongan cabang dan akar. Rhizome berwarna kecoklatan bau khas dan tajam, rasa
pahit, rusak dengan fraktur horny tapi sangat keras. Permukaan yang melintang
menunjukan cincin bundle pembuluh darah dan empulur sentral
Mikroskopi
Bagian melintang dari phodophyllum indica menunjukan adanya dinding yang tipis
dan pipa sumbat. Lapisan luar terdiri dari sel parenkim yang mengandung jumlah
besar dari butiran zaat tepung dan gumpalan Kristal kalsium oksalat. Ikatan pembuluh
menunjukan cincin dengan floem yang terdapat pada bagian luar dan beberapa xylem
yang tidak rata pada bagian dalam. Pada bagian
tengah dapada batas daerah ikatan serat pembuluh
ditemukan aerial stem yang masuk. pada inti utama
terlihat Kristal kalsium oksalat. yang membedakan
jelas antara phodophyllum hexandrum dan
phodophyllum peltatum adalah ukuran butiran zat
tepung dan Kristal kalsium oksalat.
Kandungan kimia
Kandungan kimia yang paling besar pada
phodophyllum hamper serupa seperti P.peltatum.
phodophyllum resin yang diberikan sekitar 6-12% yang mengandung 40% dari
phodophyllumtoxin
Uji Kimia aktif
Reaksi dari phodophyllum resin alcoholic di reaksikan dengan tembaga asetat yang
kuat menghasilkan endapan coklat dari indian phodiphyllum, yang mana produk obat
amerika berwarna hijau tanpa endapan
Kegunaan
P.hexandrum hamper menyerupai P.peltatum pada aktifitas farmakologi. Yaitu
utamanya digunakan untuk pengolahan phodophyllum resin
Penjualan produksi
Merupakan bahan dari pembuatan seperti podowart
DAFTAR PUSTAKA

Shah,biren and seth.A,K.2010.Textbook of Pharmacognosy &


Phytochemistry.elsevier: Amsterdam
Kelompok 17

Farnia Zahra (11161020000046)

Ulvi Anawati (11161020000091)

Kemenyan Siam (Siam Benzoin)

Nama Botani: Styrax Benzoid Dryand., S. paralleloneurus Perkins, S. tonkinensis


(Pierre), Craib ex Hartwick.
Siam Benzoin/Kemenyan
siam

Sumber hayati : Kemenyan Siam adalah resin


balsamic yang berasal dari batang Stytonkinensi
Craib., yang berasal dari famili Styraceae. Dapat
ditemukan di Laos dan Tonkin (Burdock, 2001:
134). Resin adalah eksudat (getah) yang dikeluarkan
oleh banyak jenis tetumbuhan, terutama oleh jenis-
jenis pohon runjung (konifer).Balsamic adalah zat organik yang mudah terbakar, tidak
larut dalam air, dipancarkan oleh beberapa pohon dan tanaman lainnya (terutama
cemara dan pinus).
Sumber Geografis: Pohon ini ditemukan di Laos Utara, Vietnam Utara, Annam, dan
Thailand
Kumpulan : Kemenyan Siam juga merupakan resin yang diproduksi dari potongan
kayu dan bisa juga dari potongan kayu. Batang dari tumbuhan berumur 6-8 tahun
yang terpotong saat terdapat eksudat/getah balsam. Resin terdiri dari bentuk liquid
yang dipadatkan.
Karakteristik : Siam benzoin terbuat sebagai tetesan atau dalam berbagai ukuran dan
berwarna coklat kemerahan luarnya, namun putih susu buram pada dalamnya.Terlihat
seperti kaca, coklat kemerahan,rapuh namun lunak dalam kunyahan. Memiliki rasa
seperti vanilla dan terasa balsam
Unsur Kimiawi : Coniferyl benzoate (60-80%) (3-methoxy-4-hydrocinnamyl alcohol).
Unsur lain yaitu asam benzoic (10%), asam triterpenesiaresinolic (6%), vanillin, dan
benzyl cinnamate. Itu menghasilkan tidak kurang dari 90% ekstraksi larutan alcohol.

Uji Kimiawi
1. Panaskan Kemenyan Sumatra (5 g) dengan 10% larutan potassium permanganate.
Bau Almond yang pahit dikarenakan oksidasi asam cinnamic yang terdapat di
Kemenyan Sumatra. Uji ini berhasil negative untuk Kemenyan Siam.
2. Untuk larutan eter petroleum dari benzoin (0,2 g), 2 hingga 3 tetes asam sulfuris
ditambahkan dalam mangkok cina. Kemenyan Sumatra matra Benzoin menghasilkan
warna coklat kemerahan, dimana Siam benzoin menunjukan warna ungu-merah dalam
perputaran mangkok.
3. Untuk larutan alcohol dari larutan benzoin ferric chloride. Warna hijau dihasilkan
oleh Kemenyan Siam dikarenakan adanya senyawa fenol coniferyl benzoate. Uji ini
menghasilkan hasil negative pada Suatra Benzoin karena tidak mengandung senyawa
fenol.

Penggunaan : Kemenyan Siam dapat digunakan sebagai antiseptic, bahan dapur, dan
ekspektoran (obat yang dapat merangsang pengeluaran dahak dari saluran
pernafasan); digunakan untuk mengolah benzoinated lard, kosmetik, fiksasi, dan
wewangian. Lebih unggul dari Kemenyan Sumatra byang merupakan efek antioksidan
dari minyak lemak babi dan minyak lemak lainnya.
Perbedaan dengan Kemenyan Sumatra, Kemenyan Sumatra lebih sering digunakan
dalam bidang farmasi, ditemukan dan Kemenyan Siam digunakan dalam wewangian
. (Dickson,2014:106)

Produk marketing
Salah satu bahan untuk mengolah balsam rahib.

Balsam Rahib
Daftar Pustaka

Dickson,Charles.2014. Experiments in Phamrceutical Chemistry. New York: CRC Press

Burdock, George A.2001. Handbook Of Flavor Ingredients. New York : CRC Press

Shah,Biren, dan A.K. Seth. 2010. Textbook of Pharmacognosy and Phytochemistry. India:
ELSEVIER
Nama : Eureka Qurrotul Ainiyah (11161020000047)

Aanisah (11161020000090)

Klpok : 18

Benzoin Sumatera

Nama lain : Gum Benjamin, Benzoinum, Benzoin, Luban (Hindi) atau umumnya
disebut kemenyan sumatera.
Tanaman asal : Styrax benzoin (Dryand), Sytrax paralleloneurus (Perkins).

Famili : Styracaceae.
Morfologi tanaman : Ciri utama Styrax benzoin dan Styrax paralleloneurum adalah
lingkar tumbuh (agak) jelas, pori tata baur, bidang perforasi bentuk tangga sampai 10
palang; ceruk antar pembuluh selang-seling, sangat kecil; percerukan antara pembuluh
dengan jari-jari adalah berhalaman yang tegas, serupa dalam ukuran dan bentuk
dengan ceruk antar pembuluh; tilosis umum pada S. benzoin; ada endapan berwarna
putih; parenkim aksial apotrakea tersebar dan tersebar dalam kelompok; jari-jari dua
ukuran; komposisi sel jari-jari dengan 2 sampai > 4 jalur sel tegak atau bujur sangkar
marginal; serat bersekat dan serat tanpa sekat dengan ceruk halaman yang jelas;
kristal prismatik dijumpai dalam serat dan parenkim aksial berbilik serta pada sel
tegak jari-jari S. paralleloneurum.
Pemerian : Massa keras, rapuh, tersusun atas butiran agak putih yang terbenam dalam
massa bening bewarna coklat keabuan hingga coklat kemerahan, bau khas enak, dan
rasa agak getir.
Uraian secara makroskopik : antara S. benzoin dan S. Paralleloneurum secara
makroskopis terdapat perbedaan warna batang; secara mikroskopis terdapat perbedaan
pada prosentase pembuluh soliter; diameter lumen dan panjang pembuluh; keberadaan
tilosis pada S. benzoin; tebal dinding dan rata-rata panjang serat; panjang untai sel
parenkim aksial; lebar jari-jari multiseriat, tinggi, komposisi dan frekuensi sel jari-
jari.
Tempat tumbuh : Sumatera, Malaka, Malaya, Jawa, dan Kalimantan.
Keterangan : Benzoin Sumatera berbentuk tetesan blok atau massa yang tidak teratur.
Benzoin Sumatera agak rapuh dan secara fisik berwarna tetesan putih susu. Ketika
berada di suhu yang hangat, biasanya menjadi lembut dan berpasir saat dikunyah.
Rasanya cukup enak dan rasa balsam. Baunya aromatik.
Senyawa penting yang terkandung didalamnya : Sumatra Benzoin terdiri dari asam
balsamic gratis (cinnamic dan asam benzoat) (25%) dan esternya. Jumlah asam
sinamat biasanya dua kali lipat dari asam benzoat. Juga mengandung asam triterpen
seperti asam siaresinolic (19-hydroxyoleanolic asam) dan asam sumaresinolik (6-
hidroksi-oleanolik AC id); jejak vanillin, fenilpropil sinamat, cinnamil cinnamate, dan
phenylethylene.
Pemakaian : Sumatra Benzoin memiliki ekspektoran, antiseptik, karminatif, stimulan,
dan sifat diuretik. Ini digunakan di lotion kosmetik, wewangian dan untuk
mempersiapkan senyawa Benzoin. Ini membentuk ramuan inhalasi di pengobatan
catarrh saluran pernafasan bagian atas dalam bentuk Senyawa Benzoin Tincture.
Benzoin digunakan sebagai antiseptik eksternal dan pelindung, dan merupakan salah
satu yang utama ramuan Balsam Friar. Hal ini juga digunakan untuk memperbaiki bau
dari kemenyan, kulit-sabun, parfum dan kosmetik lainnya dan untuk memperbaiki
rasa sediaan farmasi tertentu. Benzoin menghambat rancifikasi lemak dan digunakan
untuk ini Tujuannya dalam lemak babi benzoinated resmi, juga digunakan dalam
makanan, minuman dan dupa.
Daftar Pustaka

Biren Shah, Avinash Seth. 2012. Textbook of Pharmacognosy and Phytochemistry, Elsevier

Health Sciences
Kelompok 19:

Niken Salma Andayani (11161020000048)

Esa Fathiya Mumtaz (11161020000096)

Storex

Liquidambar orientalis Miller Liquidambar stryraciflua Linn

Sinonim

Styrax, Sweet Oriental gum, Prepared Storax, Liquid Storax, Styrax preparatus.

Sumber Biologis

Storax adallah balsam yang diperoleh dari batang tanaman Liquidambar orientalis Miller,
yang diketahui sebagai Levant Storax atau Liquidambar stryraciflua Linn, yang diketahui
sebagai American Storax, yang termasuk famili Hamamelidaceae.

Sumber Geografis

Levant Storax berasal dari Asia Minor (Anatolia) dan Turki Barat Daya. Sedangkan,
American Storax diproduksi paling banyak di Honduras dan ditemukan di sepanjang Lautan
Atlantik dari Connecticut sampai Amerika Tengah.

Pengumpulan
Levant Storax dan American Storax ukuran medium pohonnya sekitar 15-40 m. Levant
Storax adalah resin patologis. Di awal musim panas, kulit kayu pohon yang berumur tiga
sampai empat tahun terluka oleh memar. Kambium diaktifkan untuk memproduksi kayu baru
dengan balsam mensekresi saluran. Kulit kayu secara bertahap disaturasi dengan balsam yang
dikupas. Potongan kulit kayu dikeringkan untuk mendapatkan produk. Kulit kayu didihkan di
air panas dan dikeringkan ulang. Balsam mentah dituangkan ke tong kecil atau kaleng dan
diekspor.

American Storax memiliki balsam di ruang-ruang yang mungkin bisa dideteksi dengan
adanya tonjolan pada luar kulit kayu.

Storax dimurnikan dengan melarutkan balsam mentah dalam alkohol, disaring dan
mengevaporasi larutan dengan suhu rendah untuk menghilangkan komponen yang mudah
menguap. Alkohol adalah bagian tidak larut terdiri dari puing sayur-sayuran dan resin.

Karakteristik

Levent Storax memiliki karakter yang kental, semiliquid, keabu-abuan, lengket, endapan yang
terdeposit agak buram seperti coklat kegelap-gelapan, lebih berat, produk oleoresin tetap.
American Storax memiliki karakteristik semisolid, terkadang solid massa melunak oleh
panas, menjadi keras, buram, dan berwarna gelap. Storax memiliki karakteristik transparan di
layar tipis, memiliki karakteristik rasa dan bau, dan lebih padat dari air, itu tidak larut dalam
air dan juga larut sempurna oleh alkohol panas, eter, acetone, dan karbon disulfid. Baunya
menyenangkan dan rasanya balsamic.

Kandungan Kimia

Storax kaya didalam dua resin alkohol (50%): -storesin dan storesin dan asam balsamic
(30-47%). Alkohol sebagian bebas dan sebagian lagi ester dari asam sinamat (10-2-%).
Storax juga mengandung sinamil-sinamat (10%); etil sinamat, benzil sinamat, asam sinamat
bebas (5-15%), styrene, jejak vanili, dan minyak yang mudah menguap (0,5-1%). Uap
distilasi dari storax menghasilkan minyak berwarna kuning pucat atau coklat kegelap-gelapan
(0,5-1,0%) diketahui sebagai minyak Storax yang memiliki bau menyenangkan tapi aneh.

Penggunaan
Storax digunakan sebagai stimulan, ekspektoran, parasitisida, pelindung topikal, dan
antiseptik. Farmasetikal mempersiapkan Senyawa Tincture Benzoin (CTB), Friars Balsam,
dan Inhalasi Benzoin juga disiapkan dari Storax.
Curcumin longa Linn.
Disusun oleh Kelompok 20 :
Reza Adhitya Pratama (11161020000049)
Shinta Rizky Amalia Uno (11161020000095)

Nama lain : Turmeric, Kunyit (Indonesia) ,


dan Haldi (India).
Tanaman Asal : Curcumin longa Linn.
Famili : Zingeberaceae.
Morfologi tumbuhan : Termasuk golongan semak dengan tinggi 70 cm yang
berbatang (semu, tegak, bulat, membentuk rimpang ,dan berwarna hijau kekuningan),
berdaun (tunggal, lanset memanjang, helai daun 3-8, ujung dan pangkal runcing, tepi
rata, panjang 20-40 cm, lebar 8-12,5 cm, pertulangan menyirip ,dan berwarna hijau
pucat), berbunga (majemuk, berambut, bersisik, tangkai panjang 16-40 cm, mahkota
panjang 3 cm, lebar 1,5 cm, kuning, kelopak silindris, bercangap tiga, tipis, ungu,
pangkal daun pelindung pulih ,dan berwarna ungu), dan berakar serabut yang
berwarna coklat muda.
Pemerian : Berbau khas aromatik dan memberi rasa yang pedas dan pahit.
Uraian secara makroskopik : Ukuran dan morfologi bisa dilihat pada bagian
morfologi dan warna dari tumbuhan Curcumin longa Linn. adalah kuning tua
keoranyean, kunyit yang digunakan merupakan metamorfosis (perubahan bentuk) dari
rimpang tumbuhan tersebut. Rimpang tersebut berukuran dengan panjang 4 7cm dan
lebar 1 1,5cm, rimpang utama berbentuk seperti buah pir, lonjong atau silinder
sedangkan rimpang sekunder berbentuk lebih silinder dibandingkan rimpang pertama.
Tempat tumbuh : India, China, Indonesia, Pakistan dan Malaysia.
Keterangan : Bagian yang diambil dari tumbuhan Curcumin longa Linn. adalah
rimpangnya.
Senyawa penting yang terkandung di dalamnya :
a. Zat warna kurkuminoid yang merupakan suatu senyawa diarilheptanoid 3-4% yang
terdiri dari Curcumin, dihidrokurkumin, desmetoksikurkumin dan
bisdesmetoksikurkumin.
b. Minyak atsiri 2-5% yang terdiri dari seskuiterpen dan turunan fenilpropana
turmeron (aril-turmeron, alpha turmeron dan beta turmeron), kurlon kurkumol,
atlanton, bisabolen, seskuifellandren, zingiberin, aril kurkumen, humulen.
c. Arabinosa, fruktosa, glukosa, pati, tanin dan dammar
d. Mineral yaitu magnesium besi, mangan, kalsium, natrium, kalium, timbal, seng,
kobalt, aluminium dan bismuth. (Sudarsono et.al, 1996)
Efek farmakologis : Bagian yang sering dimanfaatkan sebagai obat adalah rimpang
yang digunakan untuk antikoagulan, antiedemik, menurunkan tekanan darah, obat
malaria, obat cacing, obat sakit perut, memperbanyak ASI, stimulan, mengobati
keseleo, memar dan rematik. Kurkuminoid pada kunyit berkhasiat sebagai
antihepatotoksik (Kiso et al., 1983). Selain itu kurkumin juga dapat berfungsi sebagai
antiinflamasi dan antioksidan (Masuda et al., 1993). Menurut Supriadi, kurkumin juga
berkhasiat mematikan kuman dan menghilangkan rasa kembung karena dinding
empedu dirangsang lebih giat untuk mengeluarkan cairan pemecah lemak. Minyak
atsiri pada kunyit dapat bermanfaat untuk mengurangi gerakan usus yang kuat
sehingga mampu mengobati diare. Selain itu, juga bisa digunakan untuk meredakan
batuk dan antikejang.
Daftar Pustaka

Anonim. 2014 . Kunyit (Curcuma longa Linn). [Internet]. Tersedia :


http://ccrc.farmasi.ugm.ac.id/?page_id=345. Diakses 24 September 2017 pukul 06.30

Shah, Biren dan A.K. Seth. 2010. Textbook of Pharmacognosy and Phytochemistry. Kundli :
Rajkamal Electric Press

Kiso, Y., Y. Suzuki., N. Watanabe, Y. Oshima, dan H. Hikino. 1983. Anti hepatotoxic Principles of
Curcuma longa Rhizomes. Planta Medica

Masuda, T., Jitoe A, Isobe J, Nakatani N, Yonemori S. 1993. Anti Oxidative and Anti Inflammatory
Curcumin Related Phenolics From Rhizomes of Curcumin Domestica. J. Phytochem.

Sudarsono. 1996. Tumbuhan Obat. Yogyakarta: Pusat Penelitian Obat Tradisional UGM.

Anda mungkin juga menyukai