DISUSUN OLEH :
ClT =
ClT = = = mL/menit
Keterangan :
- DE : Jumlah obat yang dieliminasi
- dDE /dt : Laji eliminasi.
Kedua definisi klirens adalah serupa oleh karena membagi laju eliminasi dengan
Cp menghasilkan volume plasma yang dibersihkan dari obat per menit sebagaimana
terlihat dalam persamaan. Laju eliminasi orde pertama, dDE/dt, sama dengan kDB atau
kCPVD. didasarkan atas persamaan diatas, dengan subtitusi laju eliminasi dengan kCPVp’
ClT = = kVD
Penanda yang digunakan untuk mengukur klirens ginjal dapat berasal dari
senyawa endogen seperti kreatinin, urea, dan cystatin C, dapat juga yang berasal dari
senyawa eksogen seperti inulin, iohexol, dan beberapa senyawa radio aktif. Senyawa
yang paling sering digunakan adalah pengukuran klirens kreatinin. Pengukuran klirens
kreatinin dapat dilakukan dengan menggunakan urin tampung 24 jam. Penurunan
klirens kreatinin berhubungan dengan bertambahnya usia seseorang. Pada orang lanjut
usia, keberhasilan pengobatan ditentukan dengan perhitungan dosis yang tepat.
Penentuan dosis obat yang tepat sangat berkaitan dengan laju filtrasi glomerulus,
dapat dilakukan dengan mengukur klirens kreatinin. Dalam menghitung dosis obat pada
lansia khususnya untuk obat-obat yang terutama dieksresikan di ginjal, diperlukan
pengukuran klirens kreatinin yang cepat. Pengukuran klirens kreatinin dari urin
tampung 24 jam kurang praktis dan tidak tepat untuk lansia. Pengukuran klirens
kreatinin dari urin tampung 24 jam untuk menilai laju filtrasi glomerulus tidak lebih
reliabel dibandingkan yang diperoleh dari hasil perhitungan berdasarkan kreatinin
serum. Di samping itu, perhitungan klirens kreatinin dari kreatinin serum merupakan
pemeriksaan yang murah, sederhana, nyaman, dan hanya menggunakan sampel darah
tunggal. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan adanya perbedaan rata-rata nilai
klirens kreatinin pada dewasa sehat yang diukur dengan menggunakan formula
CockroftGault dan MDRD. Nilai klirens kreatinin pasien dapat dihitung dengan rumus
berikut:
• tes klirens kreatinin menurut formula Cockroft-Gault:
LFG = (140-Usia)x(BB)x(0,85 jika perempuan)x1,73
(ml/menit/1,73m2) (sCr x 72)
• tes klirens kreatinin menurut formula Cockroft-Gault dengan standardisasi:
LFG = (140-Usia)x(BB)x(0,85 jika perempuan)x1,73
(ml/menit/1,73m2) (sCr x 72)
• tes klirens kreatinin menurut formula MDRD:
LFG = 186x(sCr)-1,154x(Usia)-0,203x(0,742 jika perempuan)
(ml/menit/1,73m2)
Keterangan:
BB : berat badan
sCr : kreatinin serum (mg/dl)
BSA : Body Surface Area (m2), ditetapkan melalui nomogram
Nilai LFG pada laki-laki lebih tinggi daripada perempuan, meskipun secara
statistik perbedaan ini tidak bermakna. Hal ini sesuai dengan referensi bahwa nilai LFG
laki-laki lebih tinggi dari perempuan oleh karena massa ginjal laki-laki relatif lebih
besar dari perempuan.
Perbedaan rata-rata nilai klirens kreatinin yang menggambarkan LFG sebagai
indeks fungsi ginjal akan menimbulkan permasalahan di dalam praktik para klinis. Rata-
rata nilai klirens kreatinin dari perhitungan dengan formula MDRD mendekati rata-rata
nilai klirens kreatinin tentang pengaruh usia terhadap klirens kreatinin pada laki-laki
dan pada perempuan. National Kidney Disease Education Program menganjurkan
bahwa penyakit ginjal dapat dideteksi lebih dini di samping juga untuk perhitungan
dosis obat yang sesuai dengan fungsi ginjal pasien
(Fenty, 2010).
DAFTAR PUSTAKA
Fenty. 2010. Laju Filtrasi Glomerulus Pada Lansia Berdasarkan Tes Klirens Kreatinin
Dengan Formula Cockroft-Gault, Cockroft-Gault Standarisasi, Dan Modification
Of Diet In Renal Disease. Jurnal Penelitian , Vol. 13, No. 2.
Shargel, L. dan A.B.C. Yu. 2012. Biofarmasetika dan Farmakokinetika Terapan. Edisi
Kelima. Surabaya: Airlangga University Press.