Anda di halaman 1dari 5

TUGAS RESUME KLIRENS OBAT DAN

RESUME JURNAL KLIRENS OBAT

DISUSUN OLEH :

KADEK VALENINA RENITA DEWI (1708551038)

PROGRAM STUDI FARMASI


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS UDAYANA
2019
TUGAS 1 RESUME KLIRENS OBAT

Klirens obat ialah istilah dari farmakokinetika untuk menggambarkan eliminasi


obat dari tubuh tanpa mengidentifikasi mekanisme prosesnya dan volume cairan (yang
mengandung obat) yang dibersihkan dari obat per satuan waktu. Dinyatakan dalam
satuan volume/waktu (mL/jam atau mL/menit). Klirens obat (klirens tubuh, klirens
tubuh total, atau ClT) menganggap seluruh tubuh sebagai system pengeliminasi obat
tunggal dimana beberapa proses eliminasi yang tidak diidentifikasi terjadi. Konsep yang
paling sederhana dari klirens menganggap tubuh sebagai suatu ruang yang mengandung
volume cairan tubuh tertentu (volume distribusi, VD) dimana obat terlarut.
Cara lain ClT dapat didefinisikan sebagai laju eliminasi obat dibagi konsentrasi
obat dalam plasma

ClT =

ClT = = = mL/menit

Keterangan :
- DE : Jumlah obat yang dieliminasi
- dDE /dt : Laji eliminasi.

Peramaan : Laju eliminasi = = Cp ClT

Kedua definisi klirens adalah serupa oleh karena membagi laju eliminasi dengan
Cp menghasilkan volume plasma yang dibersihkan dari obat per menit sebagaimana
terlihat dalam persamaan. Laju eliminasi orde pertama, dDE/dt, sama dengan kDB atau
kCPVD. didasarkan atas persamaan diatas, dengan subtitusi laju eliminasi dengan kCPVp’

ClT = = kVD

Persamaan diatas menunjukkan bahwa klirens merupakan produk VD dan k, di


mana keduanya konstan. Saat konsentrasi obat dalam plasma menurun selama eliminasi,
laju eliminasi obat, dDE/dt, menurun, tetapi klirens konstan. Klirens konstan sepanjang
laju eliminasi merupakan pproses order pertama.
Bila tetapan laju eliminasi (k) menyatakan jumlah total dari semua tetapan laju
untuk eliminasi obat, termasuk ekskresi dan biotransformasi, ClT merupakan jumlah
total dari semua proses klirens dalam tubuh, meliputi klirens melalui ginjal (klirens
renal), paru-paru dan hati (klirens hepatik). Klirens renal ialah volume melaui ginjal yg
dibersihkan dari obat selama 1 menit.
- Klirens renal = keVD
- Klirens paru-paru = k1VD
- Klirens hati = kmVD
- Klirens tubuh = keVD + k1VD + kmVD = (ke + k1+km) = kVD
Dari persamaan diatas klirens tubuh ClT dari suatu obat merupakan produk dua
tetapan, k dan VD’ yang mencerminkan semua proses distribusi dan eliminasi obat dalam
tubuh. Harga kliren sering dinormalisasikan pada dasar berat badan per kilogram.
Klirens untuk pasien individual diperkirakan sebagai produk dari klirens per kilogram
dikalikan dengan berat badan (kg) pasien
(Shargel et al., 2012).
TUGAS 2 RESUME JURNAL KLIRENS OBAT

Penanda yang digunakan untuk mengukur klirens ginjal dapat berasal dari
senyawa endogen seperti kreatinin, urea, dan cystatin C, dapat juga yang berasal dari
senyawa eksogen seperti inulin, iohexol, dan beberapa senyawa radio aktif. Senyawa
yang paling sering digunakan adalah pengukuran klirens kreatinin. Pengukuran klirens
kreatinin dapat dilakukan dengan menggunakan urin tampung 24 jam. Penurunan
klirens kreatinin berhubungan dengan bertambahnya usia seseorang. Pada orang lanjut
usia, keberhasilan pengobatan ditentukan dengan perhitungan dosis yang tepat.
Penentuan dosis obat yang tepat sangat berkaitan dengan laju filtrasi glomerulus,
dapat dilakukan dengan mengukur klirens kreatinin. Dalam menghitung dosis obat pada
lansia khususnya untuk obat-obat yang terutama dieksresikan di ginjal, diperlukan
pengukuran klirens kreatinin yang cepat. Pengukuran klirens kreatinin dari urin
tampung 24 jam kurang praktis dan tidak tepat untuk lansia. Pengukuran klirens
kreatinin dari urin tampung 24 jam untuk menilai laju filtrasi glomerulus tidak lebih
reliabel dibandingkan yang diperoleh dari hasil perhitungan berdasarkan kreatinin
serum. Di samping itu, perhitungan klirens kreatinin dari kreatinin serum merupakan
pemeriksaan yang murah, sederhana, nyaman, dan hanya menggunakan sampel darah
tunggal. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan adanya perbedaan rata-rata nilai
klirens kreatinin pada dewasa sehat yang diukur dengan menggunakan formula
CockroftGault dan MDRD. Nilai klirens kreatinin pasien dapat dihitung dengan rumus
berikut:
• tes klirens kreatinin menurut formula Cockroft-Gault:
LFG = (140-Usia)x(BB)x(0,85 jika perempuan)x1,73
(ml/menit/1,73m2) (sCr x 72)
• tes klirens kreatinin menurut formula Cockroft-Gault dengan standardisasi:
LFG = (140-Usia)x(BB)x(0,85 jika perempuan)x1,73
(ml/menit/1,73m2) (sCr x 72)
• tes klirens kreatinin menurut formula MDRD:
LFG = 186x(sCr)-1,154x(Usia)-0,203x(0,742 jika perempuan)
(ml/menit/1,73m2)
Keterangan:
BB : berat badan
sCr : kreatinin serum (mg/dl)
BSA : Body Surface Area (m2), ditetapkan melalui nomogram
Nilai LFG pada laki-laki lebih tinggi daripada perempuan, meskipun secara
statistik perbedaan ini tidak bermakna. Hal ini sesuai dengan referensi bahwa nilai LFG
laki-laki lebih tinggi dari perempuan oleh karena massa ginjal laki-laki relatif lebih
besar dari perempuan.
Perbedaan rata-rata nilai klirens kreatinin yang menggambarkan LFG sebagai
indeks fungsi ginjal akan menimbulkan permasalahan di dalam praktik para klinis. Rata-
rata nilai klirens kreatinin dari perhitungan dengan formula MDRD mendekati rata-rata
nilai klirens kreatinin tentang pengaruh usia terhadap klirens kreatinin pada laki-laki
dan pada perempuan. National Kidney Disease Education Program menganjurkan
bahwa penyakit ginjal dapat dideteksi lebih dini di samping juga untuk perhitungan
dosis obat yang sesuai dengan fungsi ginjal pasien
(Fenty, 2010).

DAFTAR PUSTAKA
Fenty. 2010. Laju Filtrasi Glomerulus Pada Lansia Berdasarkan Tes Klirens Kreatinin
Dengan Formula Cockroft-Gault, Cockroft-Gault Standarisasi, Dan Modification
Of Diet In Renal Disease. Jurnal Penelitian , Vol. 13, No. 2.
Shargel, L. dan A.B.C. Yu. 2012. Biofarmasetika dan Farmakokinetika Terapan. Edisi
Kelima. Surabaya: Airlangga University Press.

Anda mungkin juga menyukai