CrCl(in mL/min) =
dimana UCr adalah konsentrasi kreatinin urin dalam mg/dL, Vurin adalah volume urin yang
dikumpulkan dalam mL, SCr adalah kreatinin serum yang dikumpulkan pada pertengahan
waktu pengumpulan urin dalam mg/dL dan T adalah waktu dalam menit pengumpulan urin.
Karena kebiasaan urinasi yang sangat bervariasi, sebagian nefrolog menggunakan 24
jam sebagai waktu pengumpulan urin. Pengukuran dengan cara ini mengalami cukup banyak
kesulitan, antara lain :
Pengumpulan urin yang sulit dan tidak lengkap
Pengukuran kreatinin serum yang waktunya tidak tepat
Waktu pengumpulan urin yang salah
Sehingga dihasilkan nilai bersihan kreatinin yang tidak sebenarnya. Pengukuran yang
cepat dapat dilakukan dengan menggunakan kreatinin serum. Sebagian besar penghitungan
pada pasien dengan usia lebih dari 18 tahun menggunakan rumus Cockcroft & Gault :
CrClest = untuk
laki-laki
0.85(140-umur) BW
CrCl est 72 x SCr
= untuk
perempuan
dimana CrClest adalah penafsiran bersihan kreatinin dalam mL/min, umur dalam tahun, BW
adalah berat badan dalam kg, SCr adalah kreatinin serum. Nilai 0,85 adalah faktor koreksi
untuk perempuan karena perempuan memiliki massa otot yang lebih kecil dari pada laki-laki.
Metode dengan menggunakan rumus Cockcroft & Gault ini hanya dapat digunakan
pada pasien dengan umur lebih dari 18 tahun, pada pasien yang tidak memiliki kelebihan
berat badan dari 30 % berat badan idealnya dan pasien yang memiliki konsentrasi kreatinin
serum yang stabil.
Pada pasien dengan nilai kreatinin serum yang tidak stabil, persamaan Cockcroft &
Gault tidak dapat digunakan. Pada situasi ini, digunakan metode alternatif yaitu rumus Jellife
& Jellife. Rumus ini dapat digunakan untuk pasien yang memiliki konsentrasi kreatinin
serum yang tidak stabil. Langkah pertama dilakukan dengan menghitung penafsiran produksi
kreatinin. Rumus ini di tuliskan dalam persamaan sebagai berikut :
Essmale = IBW[29,3-(0,203 x umur)] atau
Essfemale = IBW[25,1-(0,175 x umur]
dimana Ess adalah nilai eksresi kreatinin, IBW adalah berat badan ideal dalam kg dan umur
dalam tahun.
Setelah didapatkan nilai penafsiran eksresi kreatinin, maka tahap selanjutnya
dilakukan perhitungan terhadap nilai koreksi produksi kreatinin dengan rumus :
CrClest(males) =
CrClest(females
) =
dengan umur dalam tahun, wt adalah berat badan dalam kg, Ht tinggi dalam meter, dan SCr
adalah kreatinin serum dalam mg/dL.
Metode yang dapat digunakan untuk pasien anak–anak dan remaja dapat dihitung
dengan persamaan berikut (Bauer, 2006):
CrClest = (ml/min/1,73 m2) = (0,45 x Ht)/ SCr umur 0-1 tahun
CrClest = (ml/min/1,73 m2) = (0,55 x Ht)/ SCr umur 1-20 tahun.
1. Metode Nomogram
Nomogram ini dibuat berdasarkan konsentrasi kreatinin serum, data pasien (tinggi,
berat, umur dan jenis kelamin), dan farmakokinetik obat. Setiap nomogram memiliki
kelemahan asumsi dan database obat.
Kebanyakan metode untuk penyesuaian dosis pada penyakit ginjal diasumsikan
bahwa pada eliminasi nonrenal obat tidak berpengaruh terhadap penurunan fungsi ginjal dan
jumlah konstanta kecepatan eksresi ginjal pada pasien uremia adalah sebanding dengan
konstanta produk dan bersihan kreatinin.
Dimana adalah konstanta kecepatan eliminasi obat nonrenal dan adalah suatu
konstanta. Gambar 4 menunjukkan nomogram yang memprentasikan persamaan diatas,
dengan empat jenis obat, setiap obat memiliki konstanta kecepatan eksresi ginjal yang
berbeda – beda.
Nomogram hubungan antara bersihan kreatinin dengan konstanta laju eliminasi obat (Shargel
et al, 2005).
membaca nilai persentase dari nomogram sesuai dengan grafik kelompok obat yang
mengalikan nilai dengan nilai yang didapat dari tabel berdasarkan nama obat.
Selanjutnya penyesuaian dosis dapat dihitung dengan persamaan;
Apabila interval dosis (τ) tetap konstan, dosis pada pasien uremia selalu lebih kecil
dibandingkan dosis normal. Sebagai pengganti pengurangan dosis pada pasien uremia,
biasanya dosis tetap konstan dan interval dosis (τ) diperpanjang berdasarkan persamaan
Dimana τu adalah interval dosis pada dosis pasien uremia dan τN adalah interval dosis untuk
dosisi pada pasien dengan fungsi ginjal normal (Shargel, et al , 2005).
)telah ada dalam literatur. Tabel IV menunjukkan daftar obat dengan nilai dan waktu paruh
eliminasi. Metode dalam menghitung penyesuaian regimen dosis pada pasien uremia
secara umum telah digunakan pada banyak obat yang telah diketahui nilai nya.
Dimana adalah konstanta laju eksresi obat pada pasien uremia dan adalah laju eksresi
ginjal normal.
Karena keseluruhan konstanta eliminasi pasien uremia, adalah jumlah eliminasi melalui
ginjal dan bukan ginjal,
Bila fe = k N r/k N = fraksi obat yang dieksresika dalam bentuk bebas melalui urin dan 1 – fe =
u
k /k
nr N = fraksi obat yang dieksresikan bukan melalui ginjal. Disubtitusikan kedalam
persamaan diatas sehingga diperoleh persamaan Giusti – Hayton. Dimana G adalah faktor
Giusti – Hayton yang dapat dihitung dari fe dan rasio pada pasien uremia terhadap bersihan
normal.
atau
dengan τu adalah interval untuk psien uremia dan τN adalah interval pada fungsi ginjal normal
(Shargel, et al , 2005)