Anda di halaman 1dari 16

KELOMPOK 3

KLIERENS KREATININ
1. METODE JELLIFFE-JELLIFFE

Alasan penggunaan menurut Baurer, 2006


Menggunakan rumus jelliffe-jelliffe adalah
pasien yang memiliki konstetrasi kreatinin
serum yang tidak stabil bersihan kreatininnya
dihitung dengan persamaan jelliffe-jelliffe
Pria Wanita

Ess = IBW x [29,3 - (0,203 x Usia)] Ess = IBW x [25,1 - (0,175 x Usia)]
Ess cor = Ess [ 1,035 - (0,0337 x Scr)] Ess cor = Ess [ 1,035 - (0,0337 x Scr)]
4 ( 2 1) 4 ( 2 1)
E = Ess cor t
E = Ess cor t


Clcr= 14,4 x Scr
Clcr= 14,4 x Scr

Menurut dr. Lukman hakim, 2013


Persamaan Jelliffe tidak memerlukan tinggi
atau berat badan pasien karena
menggambarkan fungsi ginjal yang
dinormalisasi ke area permukaan tubuh
1,73 m2. Meskipun ini adalah persamaan
tengara untuk zamannya, penggunaannya
telah menjadi tidak berlaku lagi untuk
persamaan yang lebih baru.
2. METODE CHIOU
Pria Wanita

Vd = 0,6 L/kg (IBW) Vd = 0,6 L/kg (IBW)


2 [ 280,2 ] 2 [ ( 1 2) 2 [ 22,416 ] 2 [ ( 1 2)
Clcr = 14,4 ( Scr 2+Scr 1)
+ 1+ 2 tmenit Clcr = 14,4 ( Scr 2+Scr 1)
+ 1+ 2 tmenit

[Clcr NR x IBW] [Clcr NR x IBW]


Metode ini bisa digunakan untuk obat apapun
yang diberikan dengan infus kontinyu.Semua
yang diperlukan untuk mendapatkan nilai
clearance adalah laju infus, volume distribusi
populasi (L / kg * yang beratnya sesuai untuk
obat (IBW, DW, TBW)), dan dua konsentrasi
serum yang diambil setelah awal infus kontinyu
peregangan 1-2 setengah hari terpisah.
Persamaan ini biasa digunakan dengan teofilin,
itu bisa digunakan dengan procainamide
intravena.
3. METODE BRATER
Pria Wanita

Clcr =
2932,03 )] [1,0350,01685 1+ 2 ]
+ Clcr = 0,86
Scr 2+Scr 1

49 1 + 2
1 + 2 t hari
Berlaku hanya untuk orang dewasa berusia
di atas 18 tahun.Menggunakan dua nilai
kreatinin berturut-turut (kreatinin 1 dan
kreatinin 2). Dapat digunakan untuk
penyesuaian obat di AKI, dengan perkiraan
CLcr yang sering untuk dosis baru, jika perlu.
4. METODE MDRD 1
Pria Wanita

GFR (mL/menit/ 1,73 2 ) = 186 x(Scr)1,154 x GFR pada pria x 0.742


(Usia)0,203

Metode MDrd digunakan untuk penetapan klirens kreatinin atau


GFR pada pasien berat badan normal.Persamaan MDRD pada
awalnya dikembangkan pada tahun 1997 sebagai persamaan
enam variabel, namun sejak saat itu telah diperbarui ke
persamaan empat variabel yang lebih sederhana dalam dua
variasi (untuk mencerminkan metode laboratorium konvensional
dan IDMS). Persamaan MDRD hanya digunakan pada pasien
dengan disfungsi ginjal (GFR <60 mL / min / 1,73 m2), dan
karenanya tidak boleh digunakan pada pasien dengan fungsi
ginjal normal.
5. METODE MDRD 2
Pria Wanita

GFR (mL/menit/ 1,73 2 ) = 175 x(Scr)1,154 x GFR pada pria x 0.742


(Usia)0,203
140
= 72 x Scr
6. METODE SALAZAR-CORCORAN
Pria Wanita

137 0,285 + (12,1 2 )] 146 0,287 + (9,74 2 )]


Clcr = 51 x Scr
Clcr = 60 x Scr
7. METODE COCKCROFT GAULT
1) Pria Wanita

Clcr (mL/menit) =
(140) CLcr pada pria x 0,85
72 x Scr

Metode Cocroft-Gault digunakan untuk memperkirakan pengaruh


usia, jemis kelamin dan etinisitas terhadap serum kreatinin dan
GFR diturunkan untuk mengestimasi nilai Clcr pada orang dewasa
dengan berat badan normal. Metode ini juga disarankan
penggunaannya khususnya untuk pendosisan obat-obat yang
kisar terapeutiknya sempit atau pada pasien yang peka terhadap
perubahan dosis(Mathew.dkk, 2007).
9. CKD-EPI

B = black
W = white
10. METODE SANAKA
Berlaku untuk orang tua.
Karena dikembangkan
berdasarkan metode
penentuan kreatinin yang
lebih tua, seharusnya tidak
diterapkan saat
menggunakan kreatinin
yang distandarisasi oleh
IDMS, karena perkiraan
terlalu tinggi terhadap CLcr.
Formula ini
mempertimbangkan
albumin serum, yang
umumnya pada tingkat
yang lebih rendah pada
orang tua dan dapat
menyebabkan hipovolemia
dan penurunan aliran
plasma ginjal dan laju
filtrasi glomerulus.
11. CYSTATIN-C (LARSSON)
Sebuah meta-analisis yang diterbitkan pada tahun 2002
menyimpulkan bahwa cystatin-C tampaknya mengungguli
formula berdasarkan kreatinin serum sebagai tanda GFR.
[5] Larsson menentukan RFG dengan mengukur jarak
plasma ioheksol dan menggunakan hasilnya untuk
menghitung persamaan yang mengubah konsentrasi
plasma sistatin-C menjadi GFR.
12. SCHWARTZ (1)
Formula Schwartz tradisional dikembangkan
berdasarkan kreatinin yang tidak distandarisasi oleh
IDMS.Berlaku untuk bayi, anak-anak dan remaja.

Anda mungkin juga menyukai