Anda di halaman 1dari 9

UJI STABILITAS OBAT DIPERCEPAT

Umumnya uji stabilitas melibatkan 2 hingga 3 parameter seperti suhu, kelembaban

relatif hingga cahaya. Uji ini dilakukan dengan meletakkan produk dalam chamber

yang terkondisikan suhu, kelembaban serta intensitas cahayanya. Namun penggunaan

parameter tetap bergantung pada standar regulasi yang berlaku. Walaupun demikian,

seringkali masalah muncul ditengah berlangsungnya proses analisa, seperti terjadinya

kondensasi, tersumbatnya air sumber kelembaban, kelembaban dan panas yang tidak

terdistribusi secara merata serta sinkronisasi yang tidak berhasil antara suhu,

kelembaban dan cahaya (jika analisa membutuhkan cahaya). Apakah Anda pernah

mengalami kendala – kendala ini? Lalu bagaimana caranya untuk mencegah

terjadinya masalah ini?

Seperti yang telah diketahui, uji stabilitas ditujukan untuk menentukan tanggal

kadaluarsa (expired date) dari suatu produk. Menurut Badan Pengawasan Obat dan

Makanan (BPOM) tanggal kadaluarsa haruslah tercantum pada setiap produk yang

berada di pasaran terutama untuk produk obat dan produk kecantikan (skincare) yang
mengandung bahan aktif. Hal ini karena zat aktif pada produk kadaluarsa telah

teroksidasi sehingga khasiat dari produk telah berkurang atau sudah tidak ada.

Bahkan produk kadaluarsa justru membahayakan bagi tubuh sebab produk yang telah

kadaluarsa mudah ditumbuhi beragam mikroorganisme seperti bakteri, virus dan

jamur.
 

Berdasarkan standar ICH Q1A guideline, uji stabilitas dilakukan berdasarkan

pembagian zona wilayah yang terdiri dari empat zona yaitu zona I, zona II, zona III,
dan zona IV. Pembagian zona wilayah ini dirumuskan oleh badan kesehatan dunia

(World Health Organization/WHO dimana zona I adalah wilayah dengan iklim

dingin dan sedang, sedangkan zona II terdiri dari wilayah yang memiliki iklim

subtropis dengan potensi kelembaban tinggi. Zona III meliputi wilayah dengan iklim

panas dan kelembaban rendah namun zona IV meliputi wilayah dengan iklim panas

dan kelembaban cukup tinggi. Zona wilayah IV kemudian dibagi menjadi zona IVA

(panas kelembaban cukup tinggi dan zona IVB (panas dan kelembaban sangat tinggi).

Dalam hal ini, Indonesia masuk dalam zona IVB.

Pembagian zona wilayah ini menentukan pemilihan metode yang harus digunakan

untuk melakukan uji stabilitas produk. Terdapat 3 metode yaitu uji percepatan, uji

intermediet dan uji jangka panjang. Ketiga metode ini dapat dirangkum pada Tabel 1

dan dijelaskan sebagai berikut :

 Uji stabilitas dipercepat (accelerated test)

Dalam uji ini dilakukan peningkatan laju degradasi kimia dan perubahan fisika

dengan cara menyimpan produk dalam kondisi suhu dan kelembaban yang dilebihkan

dari yang semestinya. Untuk zona wilayah IVB, uji ini dilakukan pada 40±2°C /
75±5% RH. Umumnya uji ini dilakukan selama 6 bulan.

 Uji stabilitas intermediet (intermediate testing)

Uji ini dilakukan pada kondisi yang hampir mirip dengan keadaan normal yaitu pada

suhu 30°C ± 2°C/60% RH ± 5% RH atau 30°C ± 2°C/65% RH ± 5% RH. Namun bila

suatu perusahaan melakukan metode ini, maka pengujian haruslah diikuti dengan uji

percepatan (accelerated test) dan uji jangka panjang (long-term testing). Durasi

waktu untuk uji ini dilakukan selama 6 bulan.


 Uji stabilitas jangka panjang (long-term testing)

Uji ini merupakan uji real-time yang mana dilakukan hingga masa kadaluarsa produk.

Uji ini umumnya dilakukan selama 1 tahun. Kondisi yang digunakan dapat berupa 2

kondisi, yaitu pada 30°C ± 2°C / 65% RH ± 5% RH dengan asumsi penyimpanan

produk pada suhu kamar dan pada 25°C ± 2°C/60% RH ± 5% RH dengan asumsi

penyimpanan produk pada tempat sejuk. Sebagai catatan tambahan, jika kondisi 30°C

± 2°C / 65% RH ± 5% RH digunakan sebagai uji jangka panjang, maka uji

intermediet tidak perlu dilakukan.


 

Tabel 1. Uji Stabilitas Menurut ICH Q1A Guideline

Metode Kondisi Durasi Uji

Uji Stabilitas dipercepat

(accelerated test) 40°C ± 2°C/75% RH ± 5% RH 6 Bulan

Uji Stabilitas Intermediet

(Intermediate testing) 30°C ± 2°C/65% RH ± 5% RH 6 Bulan

25°C ± 2°C/60% RH ± 5% RH

Uji Stabilitas Jangka Panjang atau atau

uji aktual (Long-Term Testing) 30°C ± 2°C/65% RH ± 5% RH 12 Bulan

 
Alat Uji Stabilitas
Untuk melakukan uji stabilitas, dibutuhkan alat chamber yang dapat dikondisikan

suhu, kelembaban dan intensitas cahayanya yang sering disebut

dengan chamber klimatik atau climatic chamber. Bagian – bagian alat climatic

chamber dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Alat Climatic Chamber dan bagian - bagiannya


 

Pada umumnya alat climatic chamber terdiri dari chamber, sensor suhu, tangki air

dan modul kelembaban (humindity module), kipas pendingin, unit

pendingin, illumination box, dan 2 lapisan pintu. Chamber juga memiliki range suhu

dan kelembaban sesuai spesifikasinya masing – masing. Prinsip kerjanya adalah

dengan mengkondisikan chamber analisa pada suhu tertentu dan juga pada

kelembaban tertentu. Dalam hal ini, udara luar ditarik dan dipanaskan pada pre-

heating chamber kemudian udara yang telah dipanaskan akan didistribusikan oleh

sistem pada chamber bersamaan dengan uap air kelembaban. Suhu dan kelembaban


yang terdistribusi ini akan dibaca oleh sensor alat dan tampil pada display sebagai

suhu dan kelembaban aktual chamber.


 

Kendala yang mungkin terjadi dan solusinya


Dalam analisa, seringkali terjadi hal yang tidak terduga yang dapat menyebabkan

masalah. Faktor terjadinya masalah pun beragam dan seringkali bersifat subjektif.

Beberapa kendala dan tips pencegahannya yang diharap dapat berguna untuk

keberlangsungan uji stabilitas produk Anda kami rangkum pada Tabel 2.


 

Tabel 2. Kendala dan penyelesaian pada Uji Stabilitas dengan Climatic Chamber

Kendala Sebab Solusi/saran

Kondensasi Perbedaan

suhu antara ruangan Lakukan penyesuaian alat pada ruangan

tempat Alat Climatic dapat dilihat pada spesifikasi Alat,

Chamber dan Alat gunakan air conditioner (AC) untuk

terlalu signifikan menjaga suhu ruangan tetap sejuk

Pengaturan suhu dan Pengaturan suhu dan kelembaban relatif

kelembaban yang haruslah sesuai dengan kurva pada Alat.

tidak cocok Suhu dan kelembaban yang ditargetkan tidak

berada pada kurva, maka resiko terjadinya

kondensasi sangatlah besar, hal ini dapat

merusak hasil uji dan juga merusak Alat.


Contoh kurva pengoperasian Alat Climatic

Chamber ditunjukkan pada Gambar 2.

Pintu internal

Alat yang tidak Lakukan pengecekkan sebelum dimulainya

tertutup rapat analisa

Distribusi panas Peletakkan

dan kelembaban sampel yang kurang Peletakkan sampel dapat dilakukan seperti

yang tidak merata baik pada Gambar 3.

Adanya kerak

pada humidity Mengganti sumber air kelembaban yang

module akibat digunakan, dilarang menggunakan air

Tersumbatnya air penggunaan air yang ultrapure water untuk aplikasi ini. Gunakan

sumber tidak sesuai akuades/ air deionisasi yang memiliki

kelembaban spesifikasi Alat konduktivitas berkisar 5 – 10 μS / cm

Selain beberapa saran yang telah disebutkan pada Tabel 2, kestabilan listrik juga

sangat berpengaruh pada efektivitas analisa yang dilakukan. Oleh karena itu,

pemilihan alat juga harus disesuaikan dengan daya listrik yang memadai.
Gambar 2. Peletakkan Sampel pada Alat Climatic Chamber

Gambar 3. Contoh Kurva Kerja Alat Climatic Chamber


 

Referensi :

Bajaj, Sanjay., dkk. 2012. Stability Testing of Pharmaceutical Products, Journal of

Applied Pharmaceutical Science, vol 2 (03), hal 129 – 138

International Conference on Harmonisation (ICH) . 2003. Stability Testing of new

Drug Substances and Products

International Conference on Harmonisation (ICH) . 2003. PhotoStability Testing of of

New Active Substances and Medicinal Products

Kopp, Dr. Sabine. 2006. Stability Testing of new Drug Substances and Products.

World Health Organization


SOAL QIUZ 1

1) Jelaskan pentingnya ilmu mikromeritik dalam bidang Farmasi!


2) Sebutkan metode yang digunakan dalam menentukan ukuran partikel?
3) Jelaskan hal-hal yang memengaruhi viskositas!
4) Sebutkan aplikasi rheologi dalam bidang Farmasi!
5) Jelaskan hal-hal yang memengaruhi viskositas!
6) Sebutkan aplikasi rheologi dalam bidang Farmasi!
7) Jelaskan secara singkat tentang:

• Aliran Plastis
• Aliran Pseudoplastis
• Aliran Dilatan
• Aliran Thiksotropik
Berikan salah satu contoh sediaan farmasi nya.

Dikumpulkan pada hari yang maksimal pukul 23.59 pada hari yang sama ketika Quiz dishare.
Jawaban di ketik diberi informasi MAhasiswa dengan jelas dan dikirim ke email
kusdihanif@yahoo.com.

Anda mungkin juga menyukai