relatif hingga cahaya. Uji ini dilakukan dengan meletakkan produk dalam chamber
parameter tetap bergantung pada standar regulasi yang berlaku. Walaupun demikian,
kondensasi, tersumbatnya air sumber kelembaban, kelembaban dan panas yang tidak
terdistribusi secara merata serta sinkronisasi yang tidak berhasil antara suhu,
kelembaban dan cahaya (jika analisa membutuhkan cahaya). Apakah Anda pernah
Seperti yang telah diketahui, uji stabilitas ditujukan untuk menentukan tanggal
kadaluarsa (expired date) dari suatu produk. Menurut Badan Pengawasan Obat dan
Makanan (BPOM) tanggal kadaluarsa haruslah tercantum pada setiap produk yang
berada di pasaran terutama untuk produk obat dan produk kecantikan (skincare) yang
mengandung bahan aktif. Hal ini karena zat aktif pada produk kadaluarsa telah
teroksidasi sehingga khasiat dari produk telah berkurang atau sudah tidak ada.
Bahkan produk kadaluarsa justru membahayakan bagi tubuh sebab produk yang telah
jamur.
pembagian zona wilayah yang terdiri dari empat zona yaitu zona I, zona II, zona III,
dan zona IV. Pembagian zona wilayah ini dirumuskan oleh badan kesehatan dunia
dingin dan sedang, sedangkan zona II terdiri dari wilayah yang memiliki iklim
subtropis dengan potensi kelembaban tinggi. Zona III meliputi wilayah dengan iklim
panas dan kelembaban rendah namun zona IV meliputi wilayah dengan iklim panas
dan kelembaban cukup tinggi. Zona wilayah IV kemudian dibagi menjadi zona IVA
(panas kelembaban cukup tinggi dan zona IVB (panas dan kelembaban sangat tinggi).
Pembagian zona wilayah ini menentukan pemilihan metode yang harus digunakan
untuk melakukan uji stabilitas produk. Terdapat 3 metode yaitu uji percepatan, uji
intermediet dan uji jangka panjang. Ketiga metode ini dapat dirangkum pada Tabel 1
Dalam uji ini dilakukan peningkatan laju degradasi kimia dan perubahan fisika
dengan cara menyimpan produk dalam kondisi suhu dan kelembaban yang dilebihkan
dari yang semestinya. Untuk zona wilayah IVB, uji ini dilakukan pada 40±2°C /
75±5% RH. Umumnya uji ini dilakukan selama 6 bulan.
Uji ini dilakukan pada kondisi yang hampir mirip dengan keadaan normal yaitu pada
suatu perusahaan melakukan metode ini, maka pengujian haruslah diikuti dengan uji
percepatan (accelerated test) dan uji jangka panjang (long-term testing). Durasi
Uji ini merupakan uji real-time yang mana dilakukan hingga masa kadaluarsa produk.
Uji ini umumnya dilakukan selama 1 tahun. Kondisi yang digunakan dapat berupa 2
produk pada suhu kamar dan pada 25°C ± 2°C/60% RH ± 5% RH dengan asumsi
penyimpanan produk pada tempat sejuk. Sebagai catatan tambahan, jika kondisi 30°C
25°C ± 2°C/60% RH ± 5% RH
Alat Uji Stabilitas
Untuk melakukan uji stabilitas, dibutuhkan alat chamber yang dapat dikondisikan
kelembaban tertentu. Dalam hal ini, udara luar ditarik dan dipanaskan pada pre-
masalah. Faktor terjadinya masalah pun beragam dan seringkali bersifat subjektif.
Beberapa kendala dan tips pencegahannya yang diharap dapat berguna untuk
Kondensasi Perbedaan
Pintu internal
dan kelembaban sampel yang kurang Peletakkan sampel dapat dilakukan seperti
Adanya kerak
Tersumbatnya air penggunaan air yang ultrapure water untuk aplikasi ini. Gunakan
Selain beberapa saran yang telah disebutkan pada Tabel 2, kestabilan listrik juga
sangat berpengaruh pada efektivitas analisa yang dilakukan. Oleh karena itu,
pemilihan alat juga harus disesuaikan dengan daya listrik yang memadai.
Gambar 2. Peletakkan Sampel pada Alat Climatic Chamber
Referensi :
Kopp, Dr. Sabine. 2006. Stability Testing of new Drug Substances and Products.
• Aliran Plastis
• Aliran Pseudoplastis
• Aliran Dilatan
• Aliran Thiksotropik
Berikan salah satu contoh sediaan farmasi nya.
Dikumpulkan pada hari yang maksimal pukul 23.59 pada hari yang sama ketika Quiz dishare.
Jawaban di ketik diberi informasi MAhasiswa dengan jelas dan dikirim ke email
kusdihanif@yahoo.com.