di
APOTEK NGAMPRAH FARMA
JL.Kebon Kalapa Rt.04 Rw.01 Desa kartajaya Kecamatan Ngamprah KBB
DISUSUN OLEH
Nama :
NISN :
Kompetensi keahlian :
Menyetujui / Mengesahkan
Laporan Praktek Kerja Industri
Nama :
NISN :
Kompetensi Keahlian :
Mengetahui
Kepala Sekolah Ketua Kompetensi Keahlian
Farmasi
PENDAHULUAN
Adapun waktu pelaksanaan praktik kerja (PKL) dimulai pada tanggal 4 Januari 2021 s/d
04 Februari 2021
Pagi (08.00-15.00)
Siang (14.00-20.00)
Tempat kerja yang dipilih sebagai tempat Praktik Kerja Lapangan (PKL) adalah
apotek ngamprah farma yang berlokasikan di jln.kebon kalapa desa kertajaya .
BAB II
URAIAN UMUM
APJ
TTK
ASISTEN TTK
2.3 KEPEGAWAIAN
Apotek ngamprah farma dipimpin oleh seorang APA (Apoteker Pengelola Apotek)
yang datang setiap hari dan dibantu oleh dua orang Tenaga Teknis Kefarmasian.
Dengan pembagian jadwal dinas dua shift, orang yang masuk pagi dari jam 08.00-15.00
dan orang yang masuk siang dari jam 15.00-20.00.
Apoteker Pengelola Apotek :
2.3.1 TATA TERTIB BAGI PEGAWAI
A. Wajib menerapkan sopan santun dan etika moral antara lain
C.Pengadaan
Pengadaan barang baik obat-obatan dan perbekalan farmasi lainnya dilakukan oleh
karyawan dibidang perencanaan dan pengadaan dalam hal ini dilakukan oleh asisten
apoteker yang bertanggung jawab kepada apoteker pengelola apotek. Pengadaan
barang dilakukan berdasarkan data yang tercatat pada buku defecta dan perkiraan
kebutuhan konsumen dengan arahan dan Kembali A P A.Kebutuhan barang tersebut
dimasukkan pada surat pemesanan barang.
1. Bagian pembelian membuat surat pemesanan yaPng berisi nama distributor, nama
barang , kemasan, jumlah barang dan potongan harga yang kemudian
ditandatangani oleh bagian pembelian dan Apoteker Pengelola Apotek. Surat
pesanan dibuat rangkap dua untuk dikirim ke distributor dan untuk arsip apotek
2. Setelah membuat surat pesanan, bagian pembelian langsung memesan barang ke
distributor. Bila ada pesanan mendadak maka bagian pembelian akan melakukan
pemesanan melalui telepon dan surat pesanan akan diberikan pada saat barang
diantarkan.
3. Pedagang Besar Farmasi akan mengantar langsung barang yang dipesan.
4. Pembelian obat dan perbekalan farmasi lainnya tidak saja berasal dari Pedagang
Besar Farmasi Kimia Farma tetapi juga dari Pedagang Besar Farmasi atau
distributor lainnya.
D. Penyimpanan
1.Obat/bahan Obat harus disimpan dalam wadah asli dari pabrik. Dalam hal
pengecualian atau darurat dimana isi dipindahkan pada wadah lain, maka harus dicegah
terjadinya kontaminasi dan harus ditulis informasi yang jelas pada wadah baru. Wadah
sekurangkurangnya memuat nama Obat, nomor batch dan tanggal kadaluwarsa
2. Semua Obat/bahan Obat harus disimpan pada kondisi yang sesuai sehingga terjamin
keamanan dan stabilitasnya.
3. Sistem penyimpanan dilakukan dengan memperhatikan bentuk sediaan dan kelas
terapi Obat serta disusun secara alfabetis.
4. Pengeluaran Obat memakai sistem FEFO (First Expire First Out) dan FIFO (First In
First Out) dan LIFO (last in first out)
E. PIO
informasi obat dan pengobatan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari proses
terapi rasional.. PIO (Pelayanan Informasi Obat) didefinisikan sebagai kegiatan
penyediaan dan pemberian informasi, rekomendasi obat yang independen, akurat, 4
komprehensif, terkini oleh apoteker kepada pasien, masyarakat maupun pihak yang
memerlukan (Anonim, 2006). Unit ini dituntut untuk dapat menjadi sumber terpercaya
bagi para pengelola dan pengguna obat, sehingga mereka dapat mengambil keputusan
dengan lebih mantap (Juliantini dan Widayanti, 1996).
a. Kegiatan PIO
Kegiatan PIO berupa penyediaan dan pemberian informasi obat yang bersifat
aktif atau pasif. Pelayanan bersifat aktif apabila apoteker pelayanan informasi
obat memberika informasi obat dengan tidak menunggu pertanyaan melainkan
secara aktif memberikan informasi obat, misalnya penerbitan 5 buletin, brosur,
leaflet, seminar dan sebagainya. Pelayanan bersifat pasif apabila apoteker
pelayanan informasi obat memberikan informasi obat sebagai jawaban atas
pertanyaan yang diterima (Anonim, 2006). Menjawab pertanyaan mengenai obat
dan penggunaannya merupakan kegiatan rutin suatu pelayanan informasi obat.
Pertanyaan yang masuk dapat disampaikan secara verbal (melalui telepon, tatap
muka) atau tertulis (surat melalui pos, faksimili atau e-mail). Pertanyaan
mengenai obat dapat bervariasi dari yang sederhana sampai yang bersifat urgen
dan kompleks yang membutuhkan penelusuran literatur serta evaluai secara
seksama.
3.3 GAMBARAN KERJA
3.3.1 Menstok Obat
Setiap obat yang masuk dan keluar dicatat kedalam buku stok atau kartu yang
khusus untuk mencatat penambahan atau pengeluaran stok obat di apotek.
3.3.2 Melengkapi Kartu Stok
Melengkapi stok obat dengan cara memasukkan obat dari Gudang kedalam kotak
obat yang persediannya sudah tinggal sedikit. Biasanya kelengkapan barang obat ini
dlakukan kepada obat fast movig atau pada obat yang cepat keluar.
3.3.3 Stok Opname
Membantu para pegawai mencocokan jumlah obat dibuku obat dengan stok fisik
yang ada kemudian dijumlahkan dan dicocokan dengan stok yang ada dikomputer. Stok
opname biasanya dilakukan setiap 1 bulan sekali.
3.3.4 Penyimpanan Obat
Penyimpanan obat adalah suatu kegiatan menyimpan dan memelihara dengan cara
menempelkan obat an perbekalan farmasi yang ditempelkan pada nilai penempatan
yang aman dan pemerian serta gangguan fisik yang merusak mutu obat.
3.5 PEMBAHASAN
Apotek merupakan salah satu sarana pelayanan Kesehatan yang maempunyai peranan
penting dalam usaha meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Sebagai salah satu
sarana kesehatan . Apotek Ngamprah Farma telah melakukan fungsi dan tugasnya
dengan baik sebagai tempat pengabdi profesi seorang Apoteker yang telah
mengucapkan sumpah jabatan,melakukan peracikan,pengubahan bentuk,pencampuran,
dan penyerahan obat atau bahan obat serta sebagai sarana penyalur perbekalan farmasi
yang aman dan bermutu kepada masyarakat. Apoteker di Apotek Ngamprah Farma
sebagai penaggung jawab teknis kefarmasian telah dapat melaksanakan
tugas,wewenang dan tanggung jawabnya dengan baik.
Apotek Ngamprah farma dipimpin oleh seorang Apoteker Pengelola Apotek (APA)
dan Apotek Ngamprah Farma memiliki tiga keanggotaan yaitu satu orang sebagai
penanggung jawab Apotek, satu orang sebagai Asisten apoteker dan satu orang sebagai
seorang Asisten Non Apoteker.
Apotek Ngamprah Farma selalu berusaha untuk menjadi badan usaha yang selalu
mengedepankan kepentingan pasien (patient oriented),tetapi tidak lepas dari orientasi
bisnis yang memperoleh keuntungan (profit oriented).
Sistem penyimpanan obat di Apotek Ngamprah Farma berdasarkan alfabetis, dan
bentuk sediannya sehingga dapat memudahkan dalam pencariaan obat dan pasien akan
dapat dilayani dengan cepat.
Sistem pengeluaran barang di Apotek Ngamprah Farma Telah memenuhi ketentuan
dan dapat menunjang kecepatan dan kualitas pelayanan kepada pasien, karena obat
disimpan berdasarkan system FIFO(First In First Out). Kegiatan pengawasan terhadap
persediaan obat dilakukan dengan menyimpan kartu stok pada setiap tempat
penyimpanan obat,yang berguna untuk memcatat setiap peasukan dan pengeluaran obat.
Setiap bulannya dilakukan Stok Opname sebagai pemeriksaan jumlah dan kondisi fisik
barang, sehingga diketahui modal yang berbentuk barang, adanya barang yang hilang,
rusak ,atau sudah kadaluarsa serta untuk meninventarisasi barang – barang yang kurang
atau tidak laku.
Dan untuk obat-obat yang sering keluar diantarannya :
1. Paracetamol
Acetaminophen atau paracetamol adalah obat untuk penurun demam dan pereda
nyeri, seperti nyeri haid dan sakit gigi. Paracetamol tersedia dalam bentuk tablet 500
mg dan 600 mg, sirup, drop, suppositoria, dan infus. Efek samping dari obat
paracetamol adalah Demam.Muncul ruam kulit yang terasa gatal, Sakit tenggorokan,
Muncul sariawan, nyeri punggung,Tubuh terasa lemah,Kulit atau mata berwarna
kekuningan Timbul memar pada kulit.
2. Simvastatin
Simvastatin adalah obat untuk menurunkan kadar kolesterol dalam darah. Obat
ini tersedia dalam bentuk tablet dengan kandungan simvastatin 10 mg dan 20
mg. Efek samping mengkonsumsi simvastatin. Semua obat berpotensi
menyebabkan efek samping, termasuk simvastatin. Beberapa efek samping yang
dapat terjadi saat mengonsumsi simvastatin adalah bersin-bersin, pilek, sakit
tenggorokan, mual, sembelit.
3. Amlodipine
Amlodipine adalah obat darah tinggi atau hipertensi. Tekanan darah yang
terkontrol dapat mencegah penyakit stroke, serangan jantung, dan penyakit
ginjal. Efek samping dan bahaya amlodipine adalah ketika pertama kali
mengonsumsi amlodipine, penderita hipertensi dapat mengalami keluhan sakit
kepala atau merasa kegerahan. Akan tetapi, hal tersebut tidak perlu
dikhawatirkan karena gejala ini umumnya akan membaik dalam beberapa hari.
Beberapa efek samping lain yang dapat terjadi akibat konsumsi amlodipine
adalah merasa lelah, pusing, mual, pembengkakan tungkai, jantung berdebar.
4. Pimtrakol
Pimtrakol sirup adalah obat untuk membantu meringankan demam, sakit kepala,
hidung tersumbat, dan bersin yang disertai batuk yang merupakan gejala flu.
Obat ini termasuk dalam golongan obat bebas terbatas. Efek samping obat
pimtrakol yaitu sakit kepala, mual dan muntah, mengantuk, mukut kering,
gangguan irama jantung (aritmia), jantung berdebar debar (palpitasi), kesulitan
mengeluarkan urine.
5. Neo napacin
Neo Napacin adalah sediaan obat yang mengandung Theophylline dan Ephedrin
HCl. Neo Napacin digunakan untuk meringankan sesak nafas. Neo Napacin
mempunyai efek antara lain merangsang susunan saraf pusat dan melemaskan
otot polos, terutama pada bronkus. Efek samping neo napacin mungkin terjadi
selama penggunaan neo napacin antara lain, sakit kepala, pusing, mual, muntah,
diare, jantung berdebar dan sulit tidur.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 KESIMPULAN
4.2 SARAN-SARAN
A. Untuk Apotek
B.Untuk Sekolah
1. Lebih diperhatikan Kembali pengawasan dari pembimbing pihak sekolah
kepada peserta didik dalam melakukan pekerjaan lapangan.
2. lebih banyak memberi bimbingan beserta masukan kepada peserta pada
saat Praktek Kerja Lapangan maupun saat proses pengerjaan laporan.
3. Bimbingan untuk para siswa lebih terjadwal
DAFTAR PUSTAKA
1. Https://dinkes.kedirikab.co.id
2. Https://supplychaininindonesia.com
3. Https://repository.umy.ac.id
4. PERMENKES RI No.922/MENKES/PER/X/1993 tentang pengertian apotek
5. KEPMENKES RI No. 1332/MENKES/SK/X/2002 tentang pengertian apotek
6. RI No. 1027/MENKES/SK/IX/2004 tentang pengertian apotek
7. www.halodoc.com