KES 131 671 752 DEPARTEMEN FARMAKOLOGI DAN TERAPI FAKULTAS KEDOKTERAN UNSYIAH
- FASE FARMAKOKINETIK: Obat btk terlarut akan mengalami proses ADME, disini obat mengalami perubahan konsentrasi, kimiawi dalam perjalanannya di dl tbh -----FD
Maturasi Organ: Normal /Abnormal - Terutama organ yg berperan pd kinetika obat : GIT, Jantung, Hepar, Ginjal. Berat Badan & Tinggi Badan: Normal/ Abnormal
Pertanyaan:
1. Sebutkan perbedaan faktor2 diatas pada bayi prematur,
neonatus, anak2, dewasa dan lansia
2. Seberapa jauh perbedaan diatas akan mempengaruhi respon pasien terhadap obat
Absorpsi :
Proses perpindahan obat dari tempat pemberian obat sampai masuk ke sirkulasi darah Organ utama : GIT, otot, paru-paru dan kulit
Pertanyaan:
Sebutkan absorpsi obat yg plg cepat menurut cara pemberian dan bentuk sediaan obat
Apakah aliran darah akan berubah pd keadaankecepatan syok kardiovaskuler, vasokonstriksi, MCI dan gagal jtg .
situs
absorpsi
c. pH pd situs absorpsi (makmin, obat, lingkungan, patofisiologi) d. Bhn lain yg dpt meningkatkan/menurunkan absorpsi e. Kead saluran cerna permukaanya, GET) (motilitas, tegangan
f. Formulasi obat (obat, vehikulum) g. Cara pemberian dan bentuk sediaan obat (Injeksi, tablet, topikal)
Distribusi :
Proses penyebaran obat dari sirkulasi darah ke organ lain Organ utama : Kecepatan sirkulasi darah akibat aktifitas jtg
Pertanyaan:
- Bagaimana dampak klinis obat2 yg terikat kuat pd protein /lemak dlm % besar ??
Jawab: Obat2 berikatan tinggi dg protein dlm btk ikatan yg kuat menyebabkan keberadaan obat di dlm tbh lebih lama (t lbh pjg) dan mengakibatkan timbulnya kumulasi obat
Apa yg tjd bl 2 obat berikatan pd protein yg sama dan bagaimana dampak klinisnya ?? Pd kondisi yg bgmn protein plasma menurun Kapan diperlukan pengukuran protein plasma Pada organ apa saja obat dpt menumpuk (terakumulasi) dan apa akibatnya pada
plasma pengikat obat dpt merubah volume distribusi obat ( cth: anaestesi lokal, diazepam, fenitoin, ampisilin dan fenobarbital). Bl konsentrasi obat bebas (yg tdk terikat pd protein plasma )meningkat maka kadar obat di dl darah meningkat -- timbulkan efek yg berlebihan.
Metabolisme:
Proses perubahan obat dr suatu btk ke btk yg lain
yg aktifitas farmakologinya berbeda (polaritas, kimiawi)
Organ utama:
Hepar, Saluran Cerna, Ginjal, Pembuluh darah
Tujuannya:
- Penyediaan
Kapasitas kerja hepar: normal/abnormal, maturitas organ - Malnutrisi, kelainan genetika, favisme, kehamilan - Adanya inducer/inhibitor enzim pemetabolisme obat - Interaksi dg obat/bhn kimia lain, makanan,
Faktor genetik:
Ras tertentu dg proses asetilator cepat (metabolisme mell reaksi asetilasi dg bantuan asetil transferase) akan menghasilkan metabolit tdk aktif dl jlh >, shg konsentrasi senyawa aktif (asal) <, respon <, apa yg hrs dilakukan ??? Ras dg proses asetilator lambat akan menghasilkan metabolit tdk aktif dl jl <, sdgkan konsentrasi senyawa aktif (asal) >, respon > shg timbul efek samping/toksis Pd kedua keadaan diatas yg mana obat yang efektif (senyawa asal atau metabolitnya) ???
Favisme : Kejadian hemolisis akibat pemberian obat2 tertentu, misalnya antimalaria, nitrofurantoin, sulfonamida, vitamin K, aminopirine dan ???
Ekressi:
Proses pengeluaran obat dari tubuh
Organ utama ekressi obat:
Ginjal, Organ utama ekressi obat adalah: Ginjal, empedu, paru, saliva, ASI, kulit, dll
Absorpsi obat:
- Sekresi asam lambung lebih lambat
- pH cairan lambung lebih rendah - GET lebih panjang (6-8 jam) krn peristaltiknya belum teratur - Aktifitas kerja enzim2 di GIT/pankreas lebih lambat - Konsentrasi asam2 empedu dan enzim lipase
Distribusi Obat
Obat tertentu berkompetisi dg bilirubin utk berikatan dg albumin, mk obat tsb akan mengusir bilirubin dr ikatannya dg albumin. Pd bayi/neonatus permeabilitas sawar darah otak ckp besar, mk bilirubin yg terlepas akan msk ke otak dan menimbulkan kernikterus (misalnya: sulfonamid yg diberikan pd neonatus sbgi profilaksis thdp sepsis). Kapan diperlukan penilaian volume distribusi,
Metabolisme obat:
Pd usia ini fungsi hepar belum sempurna (ukuran, kapasitas kerja)
Jenis dan jlh enzim mikrosomal pemetabolisme obat < (proses glukoronidasi & hidroksilasi) Metabolisme obat lebih lambat
- Malnutrisi, kelainan genetika, favisme, kehamilan - Adanya inducer/inhibitor enzim pemetabolisme obat - Interaksi dg obat/bhn kimia lain, makanan, minuman, rokok - Perubahan aliran darah hepar
Catatan: Kdg2 diperlukan pemantauan kadar obat aktif dl plasma utk menilai kemanfaatan terapi tanpa resiko toksisitas atau kerusakan pd organ lain. Penyakit tertentu/penyakit penyerta dan variasi individual perlu dipertimbangkan sehubungan dg ketidak matangan / kerusakan organ. Dl keadaan dmk hrs dilakukan penyesuaian dosis dan pengaturan
Kdg2 bayi prematur, neonatus maupun anak2 menunjukkan respon yg berlebihan thdp obat2 tertentu, sdgkan pd kondisi lain menunjukkan respon yg lbh rendah
2. Sebaiknya penentuan dosis diambil dosis yg lbh kecil dr dosis yg dihitung atau ikuti petunjuk dr pabrik
3. Perlu monitoring respon klinik dr waktu ke waktu dan bl perlu monitor kadar obat dl plasma utk penyesuaian dosis 4. Hati2 pd beberapa obat, volume distribusi/laju metabolismenya
DOSIS OBAT
OLEH DRA HANIFAH YUSUF, APT, M.KES 131 671 752
Macam2 DOSIS
a.Dosis minimal: Dosis terkecil yg menunjukkan efek b.Dosis terapetik : Dosis lazim, dosis medicinalis
Daftar dosis lazim/dosis maksimal obat tercantum dl monograf obat (Farmakope Indonesia) Petunjuk ini tidak mengikat, asal saja dosis yg dignkan dpt dipertanggung jawabkan secara ilmiah
Resep yg mgdg obat dg dosis > dosis maksimal tetap akan dilayani oleh Apoteker/ AA di Apotik apabila pd resep
- Bila timbul hal yg tdk diinginkan akibat obat diberikan > DM dan tdk tanda khusus dari dokter, mk kesalahan menjadi tanggung jawab Apoteker
- Tetapi bila obat diberikan > DM dan ada tanda khusus mk yg bertanggung jawab adalah Dokter penulis resep
Dosis toxic:
Dosisnya > DL / DM shg menimbulkan keracunan
Dosis tunggal: Dosis yg diberikan utk satu kali pemakaian obat Dosis harian: Dosis yg diberikan utk sehari pemakaian obat Dosis initial: dosis awal, Loading dose Dosis permulaan terapi (2x dosis terapi), diharapkan
Pedoman standar kualitas & dosis obat yg berlaku di Indonesia adalah: - Farmakope Indonesia edisi III (FI) - Merck Index - Farmakope lain
Bl tdk dinyatakan lain, mk dosis yg dimaksud dl FI adalah: dosis oral, baik utk DT/DM Dosis obat sering dinyatakan berdasarkan : - BB : mg/ kg BB - Usia : 1-3 thn = 50 mg
Pertanyaan: Jelaskan kenapa ada perbedaan dosis obat pada pemakaian per-os dan
Faktor2 yg mempengaruhi penentuan dosis obat: a.Faktor obat/bhn tambahan: Sifat fisika: daya larut, btk kristal, ukuran partikel, Sifat kimia: asam, basa, garam, ester, pH, PKa, hidrat, anhidrat
d. Faktor penderita: Umur: bayi premature, neonatus, bayi, anak2, lansia, dewasa BB: normal, BBR, Obesitas LPT: LPT anak/dewasa Jenis kelamin: ibu menyusui, ibu hamil, wanita/laki2 Status gizi: malnutrisi, malabsorpsi Ras/genetik: berkaitan dg kecepatan metabolisme obat Toleransi, resistensi dan kumulasi obat
Life style
Kapasitas kerja organ kinetika Tingkat keparahan penyakit Interaksi obat dg obat lain , makanan, minuman, rokok & lgkg
a.Berdasarkan Umur:
-Rumus Young (< 8 th) = n n + 12 x dosis dewasa
x dosis dewasa
x dosis dewasa
150 -Rumus Augsberger Dosis anak = 4n + 20 100 -Rumus Cowling Dosis anak = n + 1 24
dosis dewasa
x dosis dewasa
-Rumus Januschke:
10 tahun
-Rumus Van Junker Caubius
1/2
14 20 tahun
2/3
b.Berdasarkan Luas Permukaan Tubuh: Dosis anak = LPT anak x dosis dewasa LPT dewasa c. Berdasarkan Berat Badan:
-Rumus Clarck:
Dosis Anak = BB anak 60 -Rumus Augsberger: Dosis anak: 1,5 W + 10 100 -Luas Permukaan Tubuh Dihitung berdasarkan nomograph international yg menggambarkan hubungan antara Tinggi badan dan x dosis dewasa x dosis dewasa
Berat Badan
Penakar obat:
-Sendok makan = Cochlear cibarium = 15 ml -Sendok bubur = Cochlear pultis = 8 ml -Sendok teh = Cochlear theae = 5 ml -Gelas obat = diberi tanda dl satuan ml atau ekivalen dg g -Penetes obat (standar penetes)= 1 g aqua dest 1 ml = 20 tetes pd suhu 20 C. Diameter bgn luar penetes 3 mm, bgn dl 0,6 mm.
R/ Amoxsan capsul S 3dd cap R/ Sistenol caplet s tdd cap R/ Cohistan syr
S 1 dd
R/ Indexon tab S 3 dd tab Pro: Joko (15 thn, 40 kg, alamat: Jln Japakeh 25 B.Aceh) Berapa dosis obat tsb diatas untuk Joko? Catatan: Dosis dpt dihitung berdasarkan umur, BB atau LPT Dosis lazim oral/dosis terapi dl Farmakope edisi III utk Amoxicillin = Ampisillin 250 500 mg/kali, 1 2 g/hari Dosis lazim oral amoxicillin dl MIMS untuk dewasa dan anak2 atau BB > 20 kg = 250 500 mg untuk setiap 8 jam (3 kali sehari)
Dosis amoxicillin untuk Joko umur 15 tahun n/20 x dosis dewasa = 15/20 x 500 mg = 375 mg/kali
Dosis Cohistan = Chlorpheniramin maleat dl FI edisi III Dosis oral 2 4 mg/kali Dosis dl MIMS utk dewasa 3 4 kali sehari 1 tablet = 4 mg Dosis utk Joko 15 tahun 15/20 x 4 mg = 3 mg/ kali Dosis Indexon = Dexamethasone dl FI ed III Dosis oral 0,5 mg 2 mg /hari; bila dosis harian diambil 0,75 mg maka utk 1 x pki 0,75 mg/ 3 = 0,25 mg
atau 1 tablet
Extract Belladon
m.f. cap dtd no XV S 3 dd cap I sos Pro: Lina (15 thn, BB 40 kg)
Maka dosis masing-masing obat adalah sbb: Dosis lazim utk penderita dewasa dl FI edisi III Ergotamin tartrat adalah 1 mg/kali; atau 2 4 mg/ hari Dosis Ergotamin utk Ny Aldi 25 thn = 1 mg
Dosis lazim utk penderita dewasa dl FI edisi III Parasetamol adalah 500 mg/ kali; 500 mg 2g /hari Dosis Parasetamol utk Ny Aldi 25 thn = 500 mg
Dosis lazim utk penderita dewasa dl FI edisi III Belladonae extract adalah 10 20 mg /kali; 30 -60 mg/hr Dosis Belladon extract utk Ny Aldi 25 thn = 10 mg Dosis lazim utk penderita dewasa dl FI edisi III Fenobarbital utk sedatif adalah 15 30 mg/ kali; 45 90 mg/hr Dosis fenobarbital utk Ny Aldi 25 thn = 20 mg Catatan: Paracetamol tablet = 500 mg Belladon extr tablet = 10 mg Fenobarbital tablet = 15, 30, 50, 100 dan 300 mg
Dosis lazim utk penderita dewasa dl FI edisi III Methampyron 500 mg/kali; 500 mg 1,5 g/hr Dosis utk Lina 15 thn = 15/20 x 500 mg = 375 mg, karena bkj sinergis dg parasetamol dosis diturunkan menjadi 250 mg atau tablet
Dosis lazim utk penderita dewasa dl FI edisi III Parasetamol 500 mg/kl; 500 mg 2 g/hr Dosis utk Lina 15 thn = 15/20 x 500 mg = 375 mg, boleh diturunkan menjadi 250 mg atau tablet Dosis lazim utk penderita dewasa dl FI edisi III Caffein 100 -200 mg/kali; 300 600 mg/ hr Dosis utk Lina 15 thn = 15/20 x 100 mg = 75 mg
Dosis lazim utk penderita dewasa dl FI edisi III Extract Belladon adalah 10 20 mg /kali; 30 -60 mg/hr Dosis utk Lina 15 thn = 15/20 x 10 mg = 7,5 mg atau tablet
Obat migrain (ringan dan sedang) R/ Methampyron tablet Parasetamol tablet Caffein 75 mg Extract Belladon tablet m.f. cap dtd no XV S 3 dd cap I , sos Pro: Lina (15 thn, BB 40 kg)
Cth perhitungan dosis obat berdasarkan berat badan R/ Parasetamol Phenobarbital Fenitoin Vitamin B1 m.f.pulv dtd no XX S tdd pulv I Pro: Siska (5 th, BB 20 kg,jl taman siswa 7, merduati, b.Aceh) Catatan
Lihat daftar dosis dewasa pd daftar dosis Utk dosis obat berdasarkan berat badan, htg dosis obat utk pasien anda berdasarkan berat badan Utk dosis obat berdsrkan umur, htg dosis obat utk pasien anda berdsrkn umur Dmk juga kalau berdsrkn Luas Permukaan Tubuh
R/
Parasetamol Phenobarbital Fenitoin Vitamin B1 m.f.pulv dtd no XX S tdd pulv I Pro: Siska (5 th, BB Parasetamol Phenobarbital Fenitoin Vitamin B1 m.f.pulv no XX S tdd pulv I Pro: Siska (5 th, BB
R/
20 kg)
Dik: Pasien dengan nama lestari, umur 6 bulan dengan berat badan 8 kg, diberi erithromisin stearat oral drops kemasan 30 ml,tiap sendok teh mengandung 100 mg erithromisin stearat
Dit:
Berapa dosis obat tersebut untuk lestari dan tuliskan resepnya Jawab: Dosis erithromisin stearat utk umur <1 tahun = 50 mg tiap 6 jam lestari 6 bulan<1 tahun Berarti 1 hari 24 jam/ 6 jam = 4xpemakaianx 50mg = 200 mg/hr Dosis 1x pemakaian 50 mg = 50mg/100mg x 5 ml = 2,5 ml = cth Dr. Taufik SIP: 4050/PD/X/2005 SID: 4000/ID/XI/2004 Alamat praktek: Jl. Flamboyan no. 15 Blower Banda Aceh Alamat rumah: Jl. Kamboja no. 30 Merduati Banda Aceh Tanggal 6 Mei 2006
Dik:
Pasien bernama Ella umur 5 tahun, berat badan 30 kg. Diberi terapi dengan parasetamol, dekstrometorfan, CTM, GG, Vit. C, menthol dan Syrup thymi 50 ml, obat dibuat dalam bentuk elixir 150 ml; aturan pakai 3xsehari 1 sendok teh Hitung dosis untuk satu kali pemakaian dan berapa jlh semua obat utk eliksir 150 ml ? Dosis Parasetamol untuk 5-10 tahun = 100 - 200 mg/kali 400 - 800mg/hari Dosis Dektrometorfan = 1 mg/ kg BB/ hari dibagi dalam 3-4 dosis Dosis CTM = 0,35 mg/kg BB/ hari dibagi 4 dosis Dosis Gliseril Ghayakol = 125-200 mg/kali; 275-600 mg/hari Vit.C = 30-40mg/hari dibagi 3-4 dosis
Dit:
Jwb:
Dosis 1x pemakaian Parasetamol = 100-200mg Dekstrometorfan = 1 mg x 30 (BB) = 30 mg/ hari atau 10 mg/kali (3xsehari ) CTM = 0,35 mg x 30 (BB) = 10,5 mg/hari atau 3,5 mg/kali GG = 125 200 mg/kali Vit.C= 30-40mg/hari atau 10mg/kali Jumlah obat untuk eliksir 150 ml Maka utk 150 ml eliksir dibutuhkan: Parasetamol = 30 x 100 mg = 3 g Dekstrometorfan = 30 x 10 mg = 0,3 g 150ml/5mlx 1 sdk the = 30 sendok teh
Dr. Taufik
SIP: 4050/PD/X/2005 SID: 4000/ID/XI/2004 Alamat praktek: Jl. Flamboyan no. 15 Blower B. Aceh Alamat rumah: Jl. Kamboja no. 30 Merduati B. Aceh
Tanggal 6 Mei 2006
R/
Parasetamol 3 Dekstrometorfan 0,30 CTM 0,10 GG 0,375 Vit C 0,3 Menthol 0,1 Syr Thymi 50 ml m.f .Elixir ad 150 ml S.3 dd Cth I