Anda di halaman 1dari 55

OLEH DRA. HANIFAH YUSUF, APT, M.

KES 131 671 752 DEPARTEMEN FARMAKOLOGI DAN TERAPI FAKULTAS KEDOKTERAN UNSYIAH

FASE-FASE YG DILALUI OBAT : - FASE BIOFARMASETIK:


Obat btk padat mengalami desintegrasi dan disolusi -- FK

- FASE FARMAKOKINETIK: Obat btk terlarut akan mengalami proses ADME, disini obat mengalami perubahan konsentrasi, kimiawi dalam perjalanannya di dl tbh -----FD

Respon pasien terhadap obat berbeda, karena:


1. Usia : komposisi tubuh, maturasi organ 2. Luas Permukaan Tubuh (LPT) : BB dan Tinggi Bdn 3. Faktor genetika

Komposisi tubuh: % - Lemak, Protein, KH, Air, Mineral dan lain-lain

Maturasi Organ: Normal /Abnormal - Terutama organ yg berperan pd kinetika obat : GIT, Jantung, Hepar, Ginjal. Berat Badan & Tinggi Badan: Normal/ Abnormal

Pertanyaan:
1. Sebutkan perbedaan faktor2 diatas pada bayi prematur,
neonatus, anak2, dewasa dan lansia
2. Seberapa jauh perbedaan diatas akan mempengaruhi respon pasien terhadap obat

3. Apa yang harus dilakukan bila anda menghadapi pasien tsb


4. Rasionalkah terapi yang anda berikan ?

Usia / LPT terkait dg: 1. Pola ADME Obat


A = Absorpsi D = Distribusi M = Metabolisme E = Ekressi

Faktor Genetika terkait dg: 1. Heriditas 2. Mutasi genetik

Absorpsi :
Proses perpindahan obat dari tempat pemberian obat sampai masuk ke sirkulasi darah Organ utama : GIT, otot, paru-paru dan kulit

Pertanyaan:
Sebutkan absorpsi obat yg plg cepat menurut cara pemberian dan bentuk sediaan obat
Apakah aliran darah akan berubah pd keadaankecepatan syok kardiovaskuler, vasokonstriksi, MCI dan gagal jtg .

Faktor2 yg mempengaruhi proses absorpsi obat:


a. Membran biologis : tebal, luas permukaan, koeffisien partisi

b. Sirkulasi darah pd (vasokonstriktor/dilator)

situs

absorpsi

c. pH pd situs absorpsi (makmin, obat, lingkungan, patofisiologi) d. Bhn lain yg dpt meningkatkan/menurunkan absorpsi e. Kead saluran cerna permukaanya, GET) (motilitas, tegangan

f. Formulasi obat (obat, vehikulum) g. Cara pemberian dan bentuk sediaan obat (Injeksi, tablet, topikal)

Distribusi :
Proses penyebaran obat dari sirkulasi darah ke organ lain Organ utama : Kecepatan sirkulasi darah akibat aktifitas jtg

Faktor 2 yg mempengaruhi distribusi obat:


% keterikatan obat dg protein plasma/protein jaringan % keterikatan obat dg lemak Sifat keterikatan obat dg protein plasma/protein jaringan/lemak

Pertanyaan:
- Bagaimana dampak klinis obat2 yg terikat kuat pd protein /lemak dlm % besar ??

Jawab: Obat2 berikatan tinggi dg protein dlm btk ikatan yg kuat menyebabkan keberadaan obat di dlm tbh lebih lama (t lbh pjg) dan mengakibatkan timbulnya kumulasi obat

Apa yg tjd bl 2 obat berikatan pd protein yg sama dan bagaimana dampak klinisnya ?? Pd kondisi yg bgmn protein plasma menurun Kapan diperlukan pengukuran protein plasma Pada organ apa saja obat dpt menumpuk (terakumulasi) dan apa akibatnya pada

Perubahan kualitas dan kuantitas protein

plasma pengikat obat dpt merubah volume distribusi obat ( cth: anaestesi lokal, diazepam, fenitoin, ampisilin dan fenobarbital). Bl konsentrasi obat bebas (yg tdk terikat pd protein plasma )meningkat maka kadar obat di dl darah meningkat -- timbulkan efek yg berlebihan.

Metabolisme:
Proses perubahan obat dr suatu btk ke btk yg lain
yg aktifitas farmakologinya berbeda (polaritas, kimiawi)

Organ utama:
Hepar, Saluran Cerna, Ginjal, Pembuluh darah

Tujuannya:
- Penyediaan

energi utk fs tbh normal

- Pembentukan/anabolisme bhn tertentu

Pd metabolisme obat terjadi:


Bioaktifasi, inaktifasi atau dfetoksifikasi
Bioaktifasi: obat tdk aktif ---aktif (metabolit aktif ini yg berkhasiat) Inaktifasi/detoksifikasi: Obat aktif ---tdk aktif, metabolit yg tdk aktif akan dikeluarkan dari tubuh (proses eliminasi obat)

Faktor2 yg mempengaruhi metabolisme obat

Kapasitas kerja hepar: normal/abnormal, maturitas organ - Malnutrisi, kelainan genetika, favisme, kehamilan - Adanya inducer/inhibitor enzim pemetabolisme obat - Interaksi dg obat/bhn kimia lain, makanan,

Faktor genetik:
Ras tertentu dg proses asetilator cepat (metabolisme mell reaksi asetilasi dg bantuan asetil transferase) akan menghasilkan metabolit tdk aktif dl jlh >, shg konsentrasi senyawa aktif (asal) <, respon <, apa yg hrs dilakukan ??? Ras dg proses asetilator lambat akan menghasilkan metabolit tdk aktif dl jl <, sdgkan konsentrasi senyawa aktif (asal) >, respon > shg timbul efek samping/toksis Pd kedua keadaan diatas yg mana obat yang efektif (senyawa asal atau metabolitnya) ???

Favisme : Kejadian hemolisis akibat pemberian obat2 tertentu, misalnya antimalaria, nitrofurantoin, sulfonamida, vitamin K, aminopirine dan ???

Ekressi:
Proses pengeluaran obat dari tubuh
Organ utama ekressi obat:

Ginjal, Organ utama ekressi obat adalah: Ginjal, empedu, paru, saliva, ASI, kulit, dll

Faktor-faktor yg mempengaruhi ekressi obat :


- Kapasitas kerja ginjal
- pH ginjal: 4,5 8, pH dpt mengubah

Pola ADME obat pada bayi premature, neonatus dan anak2

Absorpsi obat:
- Sekresi asam lambung lebih lambat
- pH cairan lambung lebih rendah - GET lebih panjang (6-8 jam) krn peristaltiknya belum teratur - Aktifitas kerja enzim2 di GIT/pankreas lebih lambat - Konsentrasi asam2 empedu dan enzim lipase

Distribusi Obat
Obat tertentu berkompetisi dg bilirubin utk berikatan dg albumin, mk obat tsb akan mengusir bilirubin dr ikatannya dg albumin. Pd bayi/neonatus permeabilitas sawar darah otak ckp besar, mk bilirubin yg terlepas akan msk ke otak dan menimbulkan kernikterus (misalnya: sulfonamid yg diberikan pd neonatus sbgi profilaksis thdp sepsis). Kapan diperlukan penilaian volume distribusi,

Metabolisme obat:
Pd usia ini fungsi hepar belum sempurna (ukuran, kapasitas kerja)
Jenis dan jlh enzim mikrosomal pemetabolisme obat < (proses glukoronidasi & hidroksilasi) Metabolisme obat lebih lambat

Faktor-faktor yg mempengaruhi metabolisme obat:


- Kapasitas

kerja hepar: normal/abnormal, maturitas organ

- Malnutrisi, kelainan genetika, favisme, kehamilan - Adanya inducer/inhibitor enzim pemetabolisme obat - Interaksi dg obat/bhn kimia lain, makanan, minuman, rokok - Perubahan aliran darah hepar

Ekressi obat: - Pada usia ini fungsi ginjal yg blm sempurna


- Aliran darah ginjal yg rendah(GFR <) akan - penurunan ekressi obat maka waktu paruh obat jd panjang

Apa dampak klinisnya obat pd kondisi demikian ???

Catatan: Kdg2 diperlukan pemantauan kadar obat aktif dl plasma utk menilai kemanfaatan terapi tanpa resiko toksisitas atau kerusakan pd organ lain. Penyakit tertentu/penyakit penyerta dan variasi individual perlu dipertimbangkan sehubungan dg ketidak matangan / kerusakan organ. Dl keadaan dmk hrs dilakukan penyesuaian dosis dan pengaturan

Perbedaan pola farmakodinamika


Jumlah, jenis dan normal tdknya reseptor menentukan

perbedaan respon pasien thdp obat

Kdg2 bayi prematur, neonatus maupun anak2 menunjukkan respon yg berlebihan thdp obat2 tertentu, sdgkan pd kondisi lain menunjukkan respon yg lbh rendah

Prinsip penggunaan obat pd bayi premature dan neonatus


1. Sebaiknya dihindari penggunaan obat2 dg resiko toksisitas tinggi (turunan sulfonamida, aspirin, khloramfenikol,heksakhlorofen, turunan opiat & barbiturat IV dan ??)

2. Sebaiknya penentuan dosis diambil dosis yg lbh kecil dr dosis yg dihitung atau ikuti petunjuk dr pabrik
3. Perlu monitoring respon klinik dr waktu ke waktu dan bl perlu monitor kadar obat dl plasma utk penyesuaian dosis 4. Hati2 pd beberapa obat, volume distribusi/laju metabolismenya

DOSIS OBAT
OLEH DRA HANIFAH YUSUF, APT, M.KES 131 671 752

DEPARTEMEN FARMAKOLOGI DAN TERAPI


FAKULTAS KEDOKTERAN UNSYIAH DARUSSALAM B.ACEH TAHUN 2008

Pengertian Dosia Obat:


Umum:
Jl obat yg diberikan kpd penderita dl satuan tertentu Khusus: Jl obat yg memberikan efek tertentu pd OS dewasa

Satuan dosis obat:


- gram, mg - ml, cc - Internasional unit (IU)

Macam2 DOSIS
a.Dosis minimal: Dosis terkecil yg menunjukkan efek b.Dosis terapetik : Dosis lazim, dosis medicinalis

Dosis yg memberikan efek terapetik pd rata-

Daftar dosis lazim/dosis maksimal obat tercantum dl monograf obat (Farmakope Indonesia) Petunjuk ini tidak mengikat, asal saja dosis yg dignkan dpt dipertanggung jawabkan secara ilmiah

Resep yg mgdg obat dg dosis > dosis maksimal tetap akan dilayani oleh Apoteker/ AA di Apotik apabila pd resep

- Bila timbul hal yg tdk diinginkan akibat obat diberikan > DM dan tdk tanda khusus dari dokter, mk kesalahan menjadi tanggung jawab Apoteker

- Tetapi bila obat diberikan > DM dan ada tanda khusus mk yg bertanggung jawab adalah Dokter penulis resep

- DM tiap obat hrs diketahui agar terhindar dari efek


yg tdk diharapkan

Dosis toxic:
Dosisnya > DL / DM shg menimbulkan keracunan

Dosis Lethalis: Dosis yg >DL shg menyebabkan kematian pd hewan coba

Dosis lethalis -50: Dosis yg menyebabkan kematian 50% hewan

Dosis tunggal: Dosis yg diberikan utk satu kali pemakaian obat Dosis harian: Dosis yg diberikan utk sehari pemakaian obat Dosis initial: dosis awal, Loading dose Dosis permulaan terapi (2x dosis terapi), diharapkan

konsentrasi terapetik dl plasma cepat

Dosis pemeliharaan: dosis lanjutan,


maintenance dose Dosis yg dibutuhkan utk mempertahankan/memelihara konsentrasi terapetik dl plasma (1,5 atau sama)

Pedoman standar kualitas & dosis obat yg berlaku di Indonesia adalah: - Farmakope Indonesia edisi III (FI) - Merck Index - Farmakope lain

Bl tdk dinyatakan lain, mk dosis yg dimaksud dl FI adalah: dosis oral, baik utk DT/DM Dosis obat sering dinyatakan berdasarkan : - BB : mg/ kg BB - Usia : 1-3 thn = 50 mg

Pertanyaan: Jelaskan kenapa ada perbedaan dosis obat pada pemakaian per-os dan

Faktor2 yg mempengaruhi penentuan dosis obat: a.Faktor obat/bhn tambahan: Sifat fisika: daya larut, btk kristal, ukuran partikel, Sifat kimia: asam, basa, garam, ester, pH, PKa, hidrat, anhidrat

b.Cara pemberian obat:


-Oral: tablet, kapsul, larutan, suspensi/emulsi -Parenteral: sc, ic, im, iv, ip,

d. Faktor penderita: Umur: bayi premature, neonatus, bayi, anak2, lansia, dewasa BB: normal, BBR, Obesitas LPT: LPT anak/dewasa Jenis kelamin: ibu menyusui, ibu hamil, wanita/laki2 Status gizi: malnutrisi, malabsorpsi Ras/genetik: berkaitan dg kecepatan metabolisme obat Toleransi, resistensi dan kumulasi obat

Life style
Kapasitas kerja organ kinetika Tingkat keparahan penyakit Interaksi obat dg obat lain , makanan, minuman, rokok & lgkg

4. RUMUS PERHITUNGAN DOSIS

a.Berdasarkan Umur:
-Rumus Young (< 8 th) = n n + 12 x dosis dewasa

-Rumus Dilling (> 8 thn) = n


20 -Rumus Fried: m

x dosis dewasa

x dosis dewasa

150 -Rumus Augsberger Dosis anak = 4n + 20 100 -Rumus Cowling Dosis anak = n + 1 24

dosis dewasa

x dosis dewasa

Catatan: n = Umur dalam tahun, m = umur dalam bulan

-Rumus Januschke:

Umur < 1 tahun 2 3 tahun 4 5 tahun 6 7 tahun 7 9 tahun

Dosis 1/10 dosis dewasa 1/5 1/4 1/3 1/3 1/2

10 tahun
-Rumus Van Junker Caubius

1/2

Umur < 1 tahun 1 2 tahun 2 3 tahun 3 4 tahun 4 7 tahun 7 14 tahun

Dosis 1/12 x dosis dewasa 1/8 1/6 1/3

14 20 tahun

2/3

b.Berdasarkan Luas Permukaan Tubuh: Dosis anak = LPT anak x dosis dewasa LPT dewasa c. Berdasarkan Berat Badan:

-Rumus Clarck:
Dosis Anak = BB anak 60 -Rumus Augsberger: Dosis anak: 1,5 W + 10 100 -Luas Permukaan Tubuh Dihitung berdasarkan nomograph international yg menggambarkan hubungan antara Tinggi badan dan x dosis dewasa x dosis dewasa

Berat Badan

Pengertian dalam menentukan dosis obat:


a. % b/b: Sering pd btk sediaan larutan, salap, bedak, pulveres
Mrpkn berat bahan aktif (x g) dalam 100 g hasil akhir obat (Ungt 2-4 tdd As salisilat 2%, Sulfur praecepitat 4% dl keseluruhan salap 100 g), sbgi bahan pembawa dignkan minyak lemak. Jl asam salisilat 2 g + Sulfur praecip 4 digerus sampai homogen dl 94 g minyak lemak/lemak semipadat b. % b/v : Pada btk sediaan injeksi, larutan Mrpkn berat bahan aktif dl mg atau gram untuk 100 ml atau 1 ml larutan. Misalnya Atropin sulfas injeksi 0,1 % berarti tiap ml injeksi mengandung 1 mg c. % v/v: Pada pengenceran Etanol, HCl, As Sulfat, Ammonia adalah: x ml eatanol absolut dl 100 ml hasil akhir, misalnya pembuatan etanol dilutus (70%), dibuat dari etanol 96%. Ambil x ml etanol 96% buat jadi 100 ml etanol yg kadarnya 70%, kekurangan volumenya ditambahkan aqua dest d. % v/b: Digunakan utk menyatakan jl zat cair dl 100 g bhn padat. Misalnya kadar minyak anisi 10%, berarti dl 100 g biji anisi mgdg 10 ml minyak anisi

Penakar obat:
-Sendok makan = Cochlear cibarium = 15 ml -Sendok bubur = Cochlear pultis = 8 ml -Sendok teh = Cochlear theae = 5 ml -Gelas obat = diberi tanda dl satuan ml atau ekivalen dg g -Penetes obat (standar penetes)= 1 g aqua dest 1 ml = 20 tetes pd suhu 20 C. Diameter bgn luar penetes 3 mm, bgn dl 0,6 mm.

Contoh perhitungan dosis dan latihan:


Pasien bernama Joko umur 15 thn, BB 40 kg datang ke praktek dokter Lusi setelah 3 hari mengalami demam, sakit kerongkongan, nyeri otot dan hidung tersumbat disertai batuk berdahak yang purulen. Tentukan terapinya

R/ Amoxsan capsul S 3dd cap R/ Sistenol caplet s tdd cap R/ Cohistan syr

S 1 dd
R/ Indexon tab S 3 dd tab Pro: Joko (15 thn, 40 kg, alamat: Jln Japakeh 25 B.Aceh) Berapa dosis obat tsb diatas untuk Joko? Catatan: Dosis dpt dihitung berdasarkan umur, BB atau LPT Dosis lazim oral/dosis terapi dl Farmakope edisi III utk Amoxicillin = Ampisillin 250 500 mg/kali, 1 2 g/hari Dosis lazim oral amoxicillin dl MIMS untuk dewasa dan anak2 atau BB > 20 kg = 250 500 mg untuk setiap 8 jam (3 kali sehari)

Dosis amoxicillin untuk Joko umur 15 tahun n/20 x dosis dewasa = 15/20 x 500 mg = 375 mg/kali

Dosis lazim dl FI untuk Parasetamol/ acetaminofen


Dosis oral 1 x pki = 500 mg; 1 hr pki 500 mg 2 g Sistenol tdd parasetamol 500 mg & asetil sistein 200 mg (MIMS) Dosis lazim dl MIMS utk dewasa & anak2 > 11 thn = 1 tablet = 500 mg Dosis acetaminofen utk Joko umur 15 tahun n/20 x dosis dewasa = 15/20 x 500 mg = 375 mg/ kali

Dosis Cohistan = Chlorpheniramin maleat dl FI edisi III Dosis oral 2 4 mg/kali Dosis dl MIMS utk dewasa 3 4 kali sehari 1 tablet = 4 mg Dosis utk Joko 15 tahun 15/20 x 4 mg = 3 mg/ kali Dosis Indexon = Dexamethasone dl FI ed III Dosis oral 0,5 mg 2 mg /hari; bila dosis harian diambil 0,75 mg maka utk 1 x pki 0,75 mg/ 3 = 0,25 mg

Maka dosis obat flu buat Joko adalah sbb:


R/ Amoxsan capsul 375 mg m.f.pulv dtd no XV da in cap S 3dd cap I R/ Sistenol 375 mg m.f. cap dtd no X s tdd cap I R/ Cohistan tab m.f. cap dtd no X S 1 dd cap I R/ Indexon 0,25 mg m.f.cap dtd no XII S 3 dd cap I atau 3 mg atau tablet

atau 1 tablet

Pro: Joko (15 thn, 60 kg, alamat: Jln Japakeh 25 B.Aceh)

Obat migrain: Nyeri kepala sebelah (Sedang dan berat)


R/ Ergotamin tartrat Parasetamol Belladonae extract Fenobarbital m.f. cap dtd no XII S. 3dd cap I Pro: Ny Aldi (25 th, BB 50 kg)

Obat migrain (ringan dan sedang)


R/ Methampyron Parasetamol Caffein

Extract Belladon
m.f. cap dtd no XV S 3 dd cap I sos Pro: Lina (15 thn, BB 40 kg)

Maka dosis masing-masing obat adalah sbb: Dosis lazim utk penderita dewasa dl FI edisi III Ergotamin tartrat adalah 1 mg/kali; atau 2 4 mg/ hari Dosis Ergotamin utk Ny Aldi 25 thn = 1 mg

Dosis lazim utk penderita dewasa dl FI edisi III Parasetamol adalah 500 mg/ kali; 500 mg 2g /hari Dosis Parasetamol utk Ny Aldi 25 thn = 500 mg
Dosis lazim utk penderita dewasa dl FI edisi III Belladonae extract adalah 10 20 mg /kali; 30 -60 mg/hr Dosis Belladon extract utk Ny Aldi 25 thn = 10 mg Dosis lazim utk penderita dewasa dl FI edisi III Fenobarbital utk sedatif adalah 15 30 mg/ kali; 45 90 mg/hr Dosis fenobarbital utk Ny Aldi 25 thn = 20 mg Catatan: Paracetamol tablet = 500 mg Belladon extr tablet = 10 mg Fenobarbital tablet = 15, 30, 50, 100 dan 300 mg

Dosis lazim utk penderita dewasa dl FI edisi III Methampyron 500 mg/kali; 500 mg 1,5 g/hr Dosis utk Lina 15 thn = 15/20 x 500 mg = 375 mg, karena bkj sinergis dg parasetamol dosis diturunkan menjadi 250 mg atau tablet

Dosis lazim utk penderita dewasa dl FI edisi III Parasetamol 500 mg/kl; 500 mg 2 g/hr Dosis utk Lina 15 thn = 15/20 x 500 mg = 375 mg, boleh diturunkan menjadi 250 mg atau tablet Dosis lazim utk penderita dewasa dl FI edisi III Caffein 100 -200 mg/kali; 300 600 mg/ hr Dosis utk Lina 15 thn = 15/20 x 100 mg = 75 mg
Dosis lazim utk penderita dewasa dl FI edisi III Extract Belladon adalah 10 20 mg /kali; 30 -60 mg/hr Dosis utk Lina 15 thn = 15/20 x 10 mg = 7,5 mg atau tablet

Obat migrain: Nyeri kepala sebelah (Sedang dan berat)


R/ Ergotamin tartrat 1 mg Parasetamol 1 tablet Belladonae extr 1 tablet Fenobarbital 1 tablet m.f. cap dtd no XII S. 3dd cap I Pro: Ny Aldi (25 th, BB 50 kg)

Obat migrain (ringan dan sedang) R/ Methampyron tablet Parasetamol tablet Caffein 75 mg Extract Belladon tablet m.f. cap dtd no XV S 3 dd cap I , sos Pro: Lina (15 thn, BB 40 kg)

Cth perhitungan dosis obat berdasarkan berat badan R/ Parasetamol Phenobarbital Fenitoin Vitamin B1 m.f.pulv dtd no XX S tdd pulv I Pro: Siska (5 th, BB 20 kg,jl taman siswa 7, merduati, b.Aceh) Catatan
Lihat daftar dosis dewasa pd daftar dosis Utk dosis obat berdasarkan berat badan, htg dosis obat utk pasien anda berdasarkan berat badan Utk dosis obat berdsrkan umur, htg dosis obat utk pasien anda berdsrkn umur Dmk juga kalau berdsrkn Luas Permukaan Tubuh

Lihat daftar dosis anak untuk:


1. Parasetamol utk 5 th : 100-200 mg/kali; 400-800 mg/hr Dosis utk siska 5 th = 100 mg / kali 2. Fenobarbital sbgi antiepilepsi utk 5 th 30 -100 mg/kali; Dosis utk siska 5 th = 50 mg / kali 3. Fenitoin sbgi antiepilepsi 5 th = 1,5 4 mg/kg BB/kali Dosis utk siska 5 th = 2 mg x 20 = 40 mg/ kali

4. Vit B1 : 0,5 0,7 mg/hr atau 0,9 mg/hr


Dosis utk siska 5 th = 0,7 mg/3 = 0,23 mg/kali

R/

Parasetamol Phenobarbital Fenitoin Vitamin B1 m.f.pulv dtd no XX S tdd pulv I Pro: Siska (5 th, BB Parasetamol Phenobarbital Fenitoin Vitamin B1 m.f.pulv no XX S tdd pulv I Pro: Siska (5 th, BB

0,1 0,05 0,04 0,23 mg 20 kg) 2 1 0,8 4,6 mg

R/

20 kg)

Dik: Pasien dengan nama lestari, umur 6 bulan dengan berat badan 8 kg, diberi erithromisin stearat oral drops kemasan 30 ml,tiap sendok teh mengandung 100 mg erithromisin stearat

Dit:

Berapa dosis obat tersebut untuk lestari dan tuliskan resepnya Jawab: Dosis erithromisin stearat utk umur <1 tahun = 50 mg tiap 6 jam lestari 6 bulan<1 tahun Berarti 1 hari 24 jam/ 6 jam = 4xpemakaianx 50mg = 200 mg/hr Dosis 1x pemakaian 50 mg = 50mg/100mg x 5 ml = 2,5 ml = cth Dr. Taufik SIP: 4050/PD/X/2005 SID: 4000/ID/XI/2004 Alamat praktek: Jl. Flamboyan no. 15 Blower Banda Aceh Alamat rumah: Jl. Kamboja no. 30 Merduati Banda Aceh Tanggal 6 Mei 2006

Dik:

Pasien bernama Ella umur 5 tahun, berat badan 30 kg. Diberi terapi dengan parasetamol, dekstrometorfan, CTM, GG, Vit. C, menthol dan Syrup thymi 50 ml, obat dibuat dalam bentuk elixir 150 ml; aturan pakai 3xsehari 1 sendok teh Hitung dosis untuk satu kali pemakaian dan berapa jlh semua obat utk eliksir 150 ml ? Dosis Parasetamol untuk 5-10 tahun = 100 - 200 mg/kali 400 - 800mg/hari Dosis Dektrometorfan = 1 mg/ kg BB/ hari dibagi dalam 3-4 dosis Dosis CTM = 0,35 mg/kg BB/ hari dibagi 4 dosis Dosis Gliseril Ghayakol = 125-200 mg/kali; 275-600 mg/hari Vit.C = 30-40mg/hari dibagi 3-4 dosis

Dit:

Jwb:

Dosis 1x pemakaian Parasetamol = 100-200mg Dekstrometorfan = 1 mg x 30 (BB) = 30 mg/ hari atau 10 mg/kali (3xsehari ) CTM = 0,35 mg x 30 (BB) = 10,5 mg/hari atau 3,5 mg/kali GG = 125 200 mg/kali Vit.C= 30-40mg/hari atau 10mg/kali Jumlah obat untuk eliksir 150 ml Maka utk 150 ml eliksir dibutuhkan: Parasetamol = 30 x 100 mg = 3 g Dekstrometorfan = 30 x 10 mg = 0,3 g 150ml/5mlx 1 sdk the = 30 sendok teh

(dlm range 100 - 200mg)

Dr. Taufik
SIP: 4050/PD/X/2005 SID: 4000/ID/XI/2004 Alamat praktek: Jl. Flamboyan no. 15 Blower B. Aceh Alamat rumah: Jl. Kamboja no. 30 Merduati B. Aceh
Tanggal 6 Mei 2006

R/

Parasetamol 3 Dekstrometorfan 0,30 CTM 0,10 GG 0,375 Vit C 0,3 Menthol 0,1 Syr Thymi 50 ml m.f .Elixir ad 150 ml S.3 dd Cth I

Pro: Ella (pr, 5 th, 50 kg, Darussalam)


Tf

Anda mungkin juga menyukai