Dosis dan interval pemberian obat yang akan diberikan pada pasien dengan
gangguan hati harus mempertimbangkan hal-hal berikut:
1.
2.
Eliminasi Obat
Secara umum obat dimetabolisme dalam tubuh dalam dua bentuk:
a. Fraksi obat yang dieliminasikan dalam bentuk asalnya, fe
b. Fraksi obat yang dimetabolisme, 1-fe
Fraksi ini dapat ditentukan dari klirens hepatik (ClH) dan klirens tubuh total
(Cl). Fraksi ini memungkinkan untuk mengetahui klirens total saat fungsi
hati berkurang. Obat dengan fe kecil, sangat dipengaruhi oleh fungsi hati.
3.
presistemik
dan
bioavaibilitasnya
akan
meningkat.
Pengurangan secara terus-menerus terjadi pada kliren hepatik dan pada efek
first pass hasilnya kan meningkatkan konsentrasi steady state untuk obat yg
diguanakan secara oral.
4.
Ikatan Protein
Hati mempoduksi albumin dan alfa 1 asam glikoprotein adalah dua senyawa
protein yang mengikat obat-obat asam dan basa terutama dalam darah.
Pasien dengan sirosis produksi protein ini berkurang sehingga obat bebas
meningkat dalam darah karena kurangnya ikatan protein.
5.
sehingga
6.
Obstruksi Bilier
Ekskresi bilier dari beberapa obat dan metabolit terutama konjungat
glukoronida akan berkurang.
7.
8.
Range Terapetik
2.
ginjal.
Hindarkan penggunaan: obat-obat yang mendepresi susunan saraf pusat
(terutama morfin), diuretik tiazid dan diuretik kuat, obat-obat yang
menyebabkan konstipasi, antikoagulan oral, kontrasepsi oral, dan obat-obat
3.
hepatotoksik.
Gunakan dosis yang lebih rendah dari normal, terutama obat-obat yang
eliminasi utamanya melalui metabolisme hati, dengan cara:
a. Menurunkan dosis dengan interval pemberian normal
b. Memberikan dosis biasa dengan memperpanjang interval pemberian
c. Mengatur besarnya dosis sekaligus interval pemberian
Tidak ada pedoman umum untuk menghitung berapa besar dosis yang harus
diturunkan, maka gunakan educated guess atau bila ada, ikuti petunjuk dari
pabrik obat yang bersangkutan. Kemudian monitor respon klinik pasien, dan
bila perlu monitor kadar obat dalam plasma, serta uji fungsi hati pada pasien
meningkatkan
kadar
opiod
dalam
plasma,
sehingga
dapat
c.
Obat-obat hepatotoksik: obat-obat ini akan mempercepat perusakan dari selsel hati.
Tes/ gejala
Nilai point 1
Nilai poin 2
Nilai poin 3
< 2.0
2.0-3.0
>3.0
>3.5
2.8-3.5
<2.8
<4
4-6
>6
Ascites
Tidak ada
Samar
Sedang
Pembesaran hati
Tidak ada
Sedang
Beberapa
Skor 89 penurunan sekitar 25% dari dosis awal dari obat-obat yang terutama
(60%) dimetabolisme oleh hati.
Skor 10 atau lebih penurunan yang signifikan (sekitar 50%) dari dosis awal dari
obat-obat yang terutama dimetabolisme oleh hati.
CONTOH SOAL:
1.
Dosis lazim dari suatu obat yang 95% dimetabolisme hati adalah 500 mg
setiap 6 jam dan dosis total per hari adalah 2000 mg. Bagaimana
penyesuaian dosis untuk pasien sirosis hati dengan skor 12 (Child-Pugh
score)?
Dosis awal harus dikurangi 50% dari dosis awal menjadi 1000 mg/hari.
Obat dapat diresepkan pada pasien 250 mg setiap 12 jam. Pasien harus
dimonitor ketat untuk efek farmakologis dan efek toksik dari pengobatan,
dan dosis dapat disesuaikan sesuai kebutuhan pasien.
2.
Dosis lazim dari suatu obat yang 95% dimetabolisme hati adalah 500 mg
setiap 6 jam dan dosis total per hari adalah 2000 mg. Bagaimana
penyesuaian dosis untuk pasien sirosis hati dengan skor 8 (Child-Pugh
score)?
Dosis awal harus dikurangi 25% dari dosis awal menjadi 1500 mg/hari.
Obat dapat diresepkan pada pasien 375 mg setiap 6 jam. Pasien harus
dimonitor ketat untuk efek farmakologis dan efek toksik dari pengobatan,
dan dosis dapat disesuaikan sesuai kebutuhan pasien.
3.
Pasien
21 Oktober s.d 5
November 2011, dengan gejala: perut membesar, muntah, letih, lesu, nafsu
makan menurun, mata kuning, kesadaran menurun dan merasa kebingungan.
Pasien didiagnosa mengalami sirosis hepatik..
Selama terapi diberikan obat-obatan berupa:
Ciprofloxacin 2x500 mg
Spironolakton 1x100 mg
Sistenol (PCT 500 mg dan asetilsistein 200 mg) 3x1 tab
Propanolol 3x40 mg
Curcuma 3x1 tab
Medopar (a-metildopa 250 mg) 3x1 tab
Lactulac 3x 30 cc
Gejala
1 poin
2 poin
3 poin
Satuan
Bilirubin (total)
<2.0
2.0-3.0
>3.0
mg/dl
Serum albumin
>3.5
2.8-3.5
<2.8
g/l
<4
4-6
>6
detik
Ascites
Tidak ada
Ringan
Berat
Ensefalopati
Prothrombin
Time
poin
3
3
3
hepatic
(sedang)
Total
IV (Berat)
15
Daftar Pustaka:
Dipiro, J.T., et al. 2005. Pharmacotherapy Handbook. Sixth edition. New
York: The Mc.Graw Hill Company.
Bauer, L.A. 2008. Applied Clinical Pharmacokinetics. New York: The
Mc.Graw Hill Company.