RESEP 1
A. Pengkajian Resep
Hal. 1 dari 4
Peringatan dan Perhatian khusus
1. Racikan batuk : Tidak dikonsumsi apabila sedang mengonsumsi obat-obatan yang
berinteraksi dengan obat, penggunaan obat pada anak-anak harus di bawah pengawasan
khusus, penderita hipertensi, hipertiroidisme, diabetes, dan penyakit jantung tidak
dianjurkan untuk mengonsumsi obat ini. Apabila terjadi efek mual, muntah, kepala
pusing, dan gejala efek samping lainnya sebagainya harap hentikan pemakaian. Hati-hati
penggunaan obat ini pada penderita tukak lambung, gangguan imun seperti HIV,
pneumonia, dyskinesia silia, gangguan fungsi hati dan ginjal. Ibu hami, menyusui, serta
anak ≤ 2 tahun dibutuhkanperhatian dalam pemberian obat ini.
2. Racikan alergi/pilek : retensi urin, hipertropi prostat, pasien dengan lesi vokal vorteks
serebrum; hindari mengemudi dan menjalankan mesin, sensitivitas silang dengan obat
sejenis; penyuntikan dapat menimbulkan iritasi dan menyebabkan hipotensi sekilas atau
stimulasi SSP. Selama terapi jangka panjang, jumlah asupan protein jam mencukupi.
Hipotiroidisme, sirosis; herpes simpleks okular; hipoprotrombinemia; kolitis ulseratif non
spesifik; divertikulitis, anastomosis intestinal yg baru, tukak peptik aktif atau laten,
insufisiensi ginjal, hipertensi, osteoporosis, glomerulonefritis akut, vaksinia, varisela,
eksantema, sindrom Cushing, infeksi resisten, DM, gagal jantung kongestif, nefritis
kronik, kecenderungan tjd tromboemboli, tromboflebitis, ggn konvulsi (kejang),
karsinoma dg metastasis, miastenia gravis. Hamil & laktasi.
RESEP 2
A. Pengkajian Resep
Hal. 2 dari 4
2. Urfamycin Tablet 500 mg 500 mg
Hal. 3 dari 4
1. Penderita penyakit tuberculosis aktif, infeksi akut, infeksi jamur, herpes simpleks mata,
ulkus peptikum, hipertensi mengalami osteoporosis mengalami psikosis maupun
psikoneurosis
Hal. 4 dari 4
berat, serta sedang menerima vaksin hidup Mual, anoreksia (kehilangan nafsu makan), nyeri
otot, gelisah. Edema, hipernatremia, hipokalemia, iritasi lambung, hipernatremia,
hiperkalemia. Gangguan tidur (pada awal terapi)
RESEP 3
A. Pengkajian Resep
Hal. 2 dari 4
C. Potensi Interaksi Obat
No Kombinasi Obat Potensi Interaksi Obat Keterangan
1.
Perhatian Khusus
1. Neurontin = Penghentian tiba-tiba dapat memicu status epileptikus. Bukan untuk
pengobatan kejang absen. Penggunaan bersama dengan opioid. Ruam obat dg
eosinofilia & gejala sistemik (DRESS). Hentikan pengobatan jika terjadi tanda &
gejala anafilaksis. Evaluasi pasien untuk riwayat penyalahgunaan obat. Dapat
mengganggu kemampuan mengemudikan mobil atau mengoperasikan mesin
yang berpotensi berbahaya. Hamil & laktasi. Anak <3 thn (untuk epilepsi) & <18
thn (untuk nyeri neuropatik).
2. Gludepatic = Kondisi yang menyebabkan dehidrasi, pasien dengan infeksi serius
atau trauma. Hentikan terapi 2-3 hari sebelum operasi atau pemeriksaan klinis.
Diperlukan pemantauan ginjal secara teratur.
Hal. 4 dari 4
3. Clobazam = Pasien dengan ataksia tulang belakang atau serebelar, kelemahan otot
yang sudahada sebelumnya, gangguan kepribadian (misalnya depresi), berisiko
jatuh. Hindari penghentian mendadak dan penggunaan jangka panjang. Ginjal
dan gangguan hati ringan sampai sedang. Anak-anak dan orang tua.
Kehamilan (trimester ke-2- 3). CYP2C19 metabolisme yang buruk.
Penggunaan bersamaan dengan opioid.
4. Alprazolam = Pasien dengan depresi, kecenderungan bunuh diri, gangguan
kejiwaan atau kepribadian, penyakit pernapasan, riwayat penyalahgunaan obat
atau alkoholisme akut. Pasien yang lemah, obesitas, perokok, atau berisiko
jatuh. Penggunaan bersamaan dengan opioid. Hindari penarikan mendadak.
Ginjal dan gangguan hati ringan sampai sedang. Tua. Kehamilan dan menyusui.
Hal. 5 dari 4