Anda di halaman 1dari 29

BAB III

TINJAUAN KASUS

3.1 Identitas Pasien

Nama : An. B.N

Umur : 1 Tahun 1 Bulan

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Jl.xxx

Tanggal masuk : 5 September 2021

Tanggal keluar : 7 September 2021

No. Rekam Medik : 0014**

3.2 Anamnesa

Seorang pasien berinisial An. B.N dibawa oleh keluarganya ke Rumah Sakit otak DR.DRS.M.Hatta

Bukittinggi dengan keluhan Kejang 2 kali durasi 2-3 menit, sebelumnya pasien demam dan diare dengan

frekuensi 4 kali dalam sehari SMRS.

3.2.1 Riwayat Penyakit Sekarang

- Kejang 2 kali durasi 2-3 menit SMRS

3.2.2 Riwayat Penyakit Dahulu

3.2.3 Riwayat Penyakit Keluarga

Berdasarkan wawancara dengan keluarga pasien, ibu pasien pernah mengalami kejang saat masih

kecil.

3.3 Pemeriksaan Fisik


Hasil pemeriksaan fisik di Rumah Sakit pada tanggal 5 September 2021 :

a. Pemeriksaan fisik

Kondisi Umum : Sedang

Kesadaran : Compos Mentis

Frekuensi Nadi : 120 x/ menit

Frekuensi Nafas : 24 x / menit

Suhu : 38,2oC

Tekanan Darah : mmHg

Berat Badan : 9 kg

3.4 Pemeriksaan Penunjang

- NS 1

NS1 (Antigen) : Negatif

- Test Urine

Protein :-

Glukosa :-

Bilirubin :-

Urobilinogen : -

Keton :-

3.5 Diagnosa

Pasien masuk dengan diagnose kejang demam kompleks dan diare akut

3.6 PENATALAKSANAAN

3.6.1 Terapi/Tindakan yang diberikan :

- Ivfd RL 105 cc/kgBB/24 jam


- Zink 1 x 20 mg

- Paracetamol ( praxion ) 4 x 1 cc

- Diazepam 3 x 2,7 mg

- Oralit 45-90 cc/BAB atau muntah


BAB IV

DISKUSI

4.1 Drug Related Problem(DRP)

PERMASALAHA
N JENIS N YANG KOMENTAR
ANALISA MASALAH
O PERMASALAHAN TERKAIT /REKOMENDASI
DENGAN OBAT

1. Korelasi antara 1. Adakah obat tanpa Tidak terdapat  Semua obat di


terapi obat-dengan indikasi medis? kondisi klinis yang indikasikan
penyakit 2. Adakah pengobatan tidak diterapi untuk penyakit
yang tidak dikenal?
yang tersebut
3. Adakah kondisi Tidak ada obat yang
klinis yang tidak tidak dikenal didiagnosa
diterapi? dan apakah  Semua obat
kondisi tersebut Tidak ada kondisi dikenal
membutuhkan terapi klinis yang tidak Semua kondisi
obat ? diterapi klinis sudah
diterapi

Pembahasan:

1. Parasetamol diindikasi untuk demam


2. Oralit diindikasi untuk mencegah dan mengobati dehidrasi
3. Diazepam diindikasi untuk kejang demam
4. Zinc diindikasi untuk membantu mengatasi diare pada balita, bersama dengan pemberian
cairan untuk rehidrasi.
5. Ringer laktat diindikasi sebagai sumber elektrolit dan air untuk hidrasi pada pasien

2 Pemilihan obat yang 1. Bagaimana Tidak ada


sesuai pemilihan obat? permasalahan
Apakah sudah efektif
dan merupakan obat Obat relatif aman
terpilih pada kasus untuk pasien ini
ini?
2. Apakah pemilihan Obat dapat
obat tersebut relative ditoleransi oleh
aman? pasien
3. Apakah terapi obat
dapat ditoleransi oleh
pasien?
3 Regimen dosis 1. Apakah dosis,
frekwensi dan cara Tidak ada
pemberian sudah permasalahan dosis
mempertimbangkan
efektifitas keamanan
dan kenyamanan
serta sesuai dengan
kondisi pasien?
2. Apakah jadwal
pemberian dosis bisa
memasikmalkan efek
terapi, kepatuhan,
meminimaIkan efek
samping,interaksi
obat, dan regimen
yang komplek?
3. Apakah lama terapi
sesuai dengan
indikasi ?
4 Duplikasi terapi 1. Apakah ada Tidak ada Tidak terdapat
duplikasi terapi permasalahan. duplikasi terapi

5. Alergi obat atau 1. Apakah pasien alergi Pasien tidak ada


intoleran atau intoleran terhadap salah Tidak ada alergi terhadap obat
satu obat (atau bahan kimia Permasalahan. yang digunakan
yang berhubungan dengan
pengobatanya)?
2. Apakah pasien telah tahu
yang harus dilakukan jika
terjadi alergi serius?
6. Efek merugikan obat 1. Apakah ada
gejala / permasalahan medis Efek masih bisa
yang diinduksi obat? diteoleransi oleh
pasien

7. Interaksi dan 1. Apakah ada interaksi Tidak ada masalah


Kontraindikasi obat dengan obat? interaksi dan kontra
Apakah signifikan indikasi obat pada
secara kilnik?
pasien
2. Apakah ada interaksi
obat dengan
makanan? Apakah
bermakna secara
klinis?
3. Apakah ada interaksi
obat dengan data
laboratorium?
Apakah ber-makna
secara klinis?
4. Apakah ada
pemberian obat yang
kontra indikasi
dengan keaadaan
pasien?

4.2 Rencana Asuhan Kefarmasian


4.2.1 Hasil Pemantauan Efek Terapi
Nilai Hasil Pemeriksaan
Frekuensi
yang
Nama obat parameter pemantaua
diinginka 5-9-2021 6-9-2021
n
n
IVFD RL Cairan tubuh Cairan Tiap hari
tubuh
terpenuhi

Paracetamol Suhu tubuh <36˚C Tiap 8 jam 38,2 36,6

Diazepam Kesadaran Kondisi Tiap hari CM CM


pasien pasien
semakin
membaik
Zinc Frekuensi Tiap hari
BAB
Oralit Mengganti Tidak Tiap hari
cairan tubuh dehidrasi

4.3 Asuhan kefarmasian

N Nama Manifestas Cara Monitoring


o Obat i ESO Mengatas Pasien
i ESO
1 Paraceta jarang terjadi - Pasien Penggunaan jangka panjang dan dosis
efek
mol samping, dianjur berlebihan atau overdosis dapat
tetapi kan menyebabkan kerusakan hati, lihat
dilaporkan minum pengobatan pada keadaan darurat
terjadi reaksi
hipersensitiv paraset karena keracunan
itas, ruam amol (http://pionas.pom.go.id/monografi/pa
kulit,
kelainan setelah rasetamol-asetaminofen)
darah
(termasuk makan
trombositope untuk
nia,
leukopenia, mengur
neutropenia),
hipotensi
angi
juga efek
dilaporkan
pada infus, sampin
g.
.
Karena
paraset
amol
merupa
kan
bagian
golong
an obat
NSAID
untuk
mengur
angi
efek
sampin
g pada
lambun
g
(maag)

- Diminu
m bila
demam
atau
kapan
perlu.
2 Diazepa Efek -Jangan -Pernafasan, Kardiovaskular, dan mental
m samping minum status (status kejiwaan); periksa
pada obat orthostasis
susunan tanpa -(http://pio.binfar.kemkes.go.id/)
saraf pusat : resep
rasa lelah, dokter
ataksia, dan
rasa malas, menggu
vertigo, nakan
sakit obat
kepala, melebih
mimpi i dosis
buruk dan yang
efek telah
amnesia. diberika
n
Efek lain:
-Sebaiknya
gangguan
saat
pada
mengko
saluran
nsumsi
pencernaan,
obat
konstipasi,
pasien
nafsu
tidak
makan
melaku
berubah,
kan
anoreksia,
aktifitas
penurunan
atau
atau
istirahat
kenaikan
untuk
berat
mengur
badan,
angi
mulut
efek
kering,
sampin
salivasi,
sekresi g
bronkial
atau rasa
pahit pada
mulut.
3. Oralit - 1.Buat larutan sesuai petunjuk pada
kemasan/pembungkus.

2. Rehidrasi harus diberikan dengan


cepat dalam 3 sampai 4 jam (kecuali
pada dehidrasi hipernatraemia, rehidrasi
harus dilakukan dengan lebih lambat,
dalam 12 jam). Pasien harus diamati
ulang (reassessed) setelah rehidrasi awal
dan jika masih terjadi dehidrasi
pemberian cairan (rehidrasi) cepat harus
dilanjutkan.

Monitoring perbaikan pada gejala


dehidrasi

(http://pio.binfar.kemkes.go.id/)
4 RL pemberian Evaluasi klinis dan pemeriksaan hasil
dosis besar
dapat laboratorium secara berkala penting
menyebabka untuk memonitor perubahan
n
penumpukan keseimbangan cairan, konsentrasi
natrium dan
udem. elektrolit, dan keseimbangan asam-
basa pada terapi parenteral yang
berlangsung lama atau bila kondisi
pasien memerlukan evaluasi.
Penyimpangan konsentrasi elektrolit
yang berarti dari normal harus
diperhatikan, bila perlu infusan
alternatif diberikan.
(http://pio.binfar.kemkes.go.id/)
4.4 Pembahasan

Kejang demam berhubungan dengan kenaikan suhu tubuh lebih dari 38oC

yang tidak disebabkan oleh infeksi sistem saraf pusat (SSP), tanpa adanya riwayat

kejang neonatal atau kejang tanpa sebab sebelumnya, dan tidak memenuhi kriteria

kejang simptomatik lainnya. Secara umum terdapat dua jenis kejang demam, yaitu

kejang demam sederhana (KDS), yang mencakup hampir 80% kasus dan kejang

demam kompleks (KDK). Kejang demam merupakan jenis kejang yang paling

banyak terjadi pada anak, mengenai 2-5% anak berusia 6 bulan sampai 5 tahun

dengan puncak onset antara usia 18-22 bulanPada kasus yang ditemukan di

RSOMH Bukittinggi bangsal anak yaitu seorang pasien berinisial An. B.N dibawa

oleh keluarganya ke Rumah Sakit otak DR.DRS.M.Hatta Bukittinggi melalui

Instalasi Gawat Darurat (IGD) pada tanggal 5 september 2021 pada pukul 21.45

dengan keluhan Kejang 2 kali durasi 2-3 menit, sebelumnya pasien demam dan

diare dengan frekuensi 4 kali dalam sehari SMRS.


Dari hasil pemeriksaan fisik umum pasien didapat keadaan umum pasien

sedang, kesadaran Compos Mentis, frekuensi nadi 120 x/menit, frekuensi nafas 24

x/menit, suhu tubuh 38,2 oC, dan berat badan 9 kg.

Terapi yang diberikan pada pasien di IGD adalah IVFD RL Sebagai

sumber elektrolit dan air untuk hidrasi pada pasien, parasetamol (praxion ) untuk

mengatasi demam, diazepam 2,7mg untuk mengatasi kejang, zinc untuk

meningkat mukosa usus dan mencegah diare berulang dan oralit untuk mencegah

dan mengobati dehidrasi (kehilangan cairan dan elektrolit) akibat diare dan

muntah.

Selain Penatalaksanaan terapi kejang demam kompleks dan diare akut

terdiri dari terapi non farmaologi dan farmakologi. Terapi non farmakologi seperti

istirahat yang cukup untuk menghindari terjadinya perforasi usus yang dapat

memperburuk keadaan pasien. Kemudian pasien juga diberikan terapi parasetamol

bila demam dan zinc sekali sehari sebagai vitamin dan suplemen yang berguna

untuk mencegah dehidrasi.

Pada kasus Ditinjau dari indikasi dan pemilihan obat, obat yang diterima

pasien telah tepat dan tidak terdapat masalah dan sesuai dengan literatur. Interval,

frekuensi, rute dan lama pemberian obat pada pasien juga sudah tepat. Obat yang

diberikan kepada pasien sesuai dengan yang tercatat pada rekam medik, hal ini

tidak ada kesalahan dalam penulisan obat, obat yang diterima pasien juga dinilai

kompatibel dan pasien mendapatkan semua obat yang diresepkan.


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

 Berdasarkan kasus di atas dapat disimpulkan bahwa dari data anamnesa,

pemeriksaan fisik dan pemeriksaan labor, diagnosa utama kejang demam

kompleks dan diare akut. Tujuan dari penatalaksanaan pada kejang demam

kompleks dan diare akut adalah untuk mencegah dan mengobati kejang

berulang

 Dan tidak ada drug related problem pada kasus.

5.2 Saran

Disarankan pasien menjaga pola makan, istirahat atau mengurangi

aktivitas (perbanyak istirahat), memperbanyak minu air putih, menjaga

lingkungan sekitar tetap bersih.


Lampiran 1.

Lampiran 1. Follow Up Pemakaian Obat

Aturan Waktu Pemberian


Rute
Nama Obat pakai 5-9-2021 6-9-2021
No

1. IVFD RL 105 IV √ √
cc/kgBB/2
4 Jam

2. Paracetamol Bila Peroral √ √


(proxion) demam
3. Diazepam 3x 2,7 mg Peroral √ √

4. zinc 1 x 20 mg Peroral √ √

5. Oralit 40-95 cc Peroral √ √


Lampiran 2

Nama Generik Parasetamol

Nama
Acetaminophen; N-Acetyl-p-aminophenol; 4-
dan
Hydroxyacetanilide; N-(4-Hydroxyphenyl) acetamide.
Struktur
C H NO  = 151.2. 1

Kimia
8 9 2

Rumus
Bangun
Deskrip
si

Ph. Eur. 6.2(Paracetamol). Serbuk kristal putih atau hampir


putih. Sedikit larut dalam air; bebas larut dalam alkohol;
Fisikoki sangat larut dalam dichloromethane.
mia USP 31(Acetaminophen). Serbuk kristal putih, tidak berbau.
Larut dalam air panas 1:20, alkohol 1:10, sodium hydroxide
1:15.

Keterang
Tidak ada data
an Lain

Golongan Analgesik, Antipiretik

Alphamol, Dumin/Dumin RT, Farmadol, Fasgo F, Fevrin,


Ikacetamol, Kamolas, Moretic, Naprex, Nasamol, Nufadol,
Nama Dagang Pamol, Panadol, Praxion, Progesic,Pyrex, Pyridol, Sanmol,
Tamoliv, Tempra, Xepamol, Decolsin*, Bodrex*, Decolgen*,
Oskadon*, Sanaflu*, Supraflu*, Paramex*

Indikasi Nyeri ringan sampai sedang dan demam

Perhatian Pada
Penggunaan Off Tidak ada data
Label

Dosis, Cara Oral , 0.5-1 g setiap 4-6 jam untuk maksimal 4 g sehari; anak
Pemakaian, 2 bulan 60 mg untuk pasca - imunisasi demam , diulang
Frekuensi dan Lama sekali setelah 6 jam jika perlu ;
Neonat 28-32 minggu usia postmenstrual 20 mg / kg sebagai
dosis tunggal kemudian 10-15 mg / kg setiap 8-12 jam yang
diperlukan; maks. 30 mg / kgsehari dalam dosis terbagi
Neonat lebih dari 32 minggu usia postmenstrual 20 mg / kg
sebagai dosis tunggal kemudian 10-15 mg / kgtiap 6-8 jam
jika perlu; maks. 60 mg / kg sehari dalam dosis terbagi
Anak 1-3 bulan 30-60 mg setiap 8 jam sebagai ; 3 bulan - 1
tahun 60-120 mg , 1-6 tahun 120-250 mg , 6 - 12 tahun 250-
500 mg , dosis ini dapat diulang setiap 4-6 jam bila
diperlukan ( maks. 4 dosis dalam 24 jam ) Infus intravena
lebih dari 15 menit ,
DEWASA dan ANAK lebih dari 50 kg , 1 g setiap 4-6 jam ,
maks . 4 g sehari ;
DEWASA dan ANAK 10-50 kg , 15 mg / kg setiap 4-6 jam
Pemberian
,maks . 60 mg / kg sehari , neonatus dan ANAK kurang dari
10 kg , 7,5 mg / kg setiap 4-6 jam , maks . 30 mg / kgsehari
Rektum , DEWASA dan ANAK lebih dari 12 tahun 0,5-1
gsetiap 4-6 jam untuk maks . 4 g sehari-hari; Neonat 28-32
minggu usia postmenstrual 20 mg / kg sebagai dosis tunggal
kemudian 15 mg / kg setiap 12 jam yang diperlukan; maks. 30
mg / kg sehari dalam dosis terbagi Neonat lebih dari 32
minggu usia postmenstrual 30 mg / kg sebagai dosis tunggal
kemudian 20 mg / kg setiap 8jam yang diperlukan; maks. 60
mg / kg sehari dalam dosis terbagi
Anak 1-3 bulan 30-60 mg setiap 8 jam sebagai , 3 bulan - 1
tahun 60 -125 mg , 1-5 tahun 125-250 mg , 5-12 tahun 250 -
500 mg , dosis ini dapat diulang setiap 4-6 jam seperlunya
( maks. 4 dosis dalam 24 jam )
3,4

Onset : <1 jam Duration: 4-6 jam


Absorbsi : tidak sempurna
Metabolisme : Terapi dosis lazim, dimetabolisme di hati
menjadi sulfate dan glucuronide
Waktu paruh : berkepanjangan diikuti toksik neonatus: 2-
Farmakologi
5jam; anak: 1-3jam
Waktu puncak, serum: Oral: 10-60 menit; tertunda bila dosis
tinggi
Ekskresi : Urine (2%- 5% tidak berubah; 55% metabolit
glucuronide ; 30% metabolit sulphate)

Stabilitas dan Sediaan harus disimpan pada suhu 15-30° C. Sediaan bentuk
Penyimpanan larutan atau suspensi tidak boleh dibekukan

Kontraindikasi Hipersensitiv terhadap parasetamol atau komponennya

Peringatan dan atau Hati-hati pada pasien yang sudah berkurang fungsi hati &
Perhatian ginjal, dan ketergantungan pada alkohol
Toksisitas parasetamol dapat disebabkan dari penggunaan
dosis tunggal yang toksik, dari penggunaan berulang dosis
yang besar, atau penggunan obat yang kronis
Pengaruh Terhadap Kehamilan Faktor risiko : B
Pengaruh Terhadap Ibu Menyusui Diekskresikan dalam air
susu ibu dalam konsentrasi rendah
Pengaruh Terhadap Anak-anak Konsultasikan dengan dokter
pada penggunaan obat > 5 hari

Efek samping dalam dosis terapi jarang; kecuali ruam kulit,


Reaksi Obat yang
kelainan darah, pankreatitis akut pernah dilaporkan setelah
Tidak Dikehendaki
penggunaan jangka panjang

Antikonvulsan (Hydantoin), Barbiturat, Carbamazepine:


menurunkan metabolisme parasetamol
Cholestyramine Resin: meningkatkan absorbsi
Dengan
parasetamolImatinib: menurukan konsentrasi serum
Obat
parasetamolIsoniazid:meningkatkan toksisitas parasetamol
Interak Lain
Vitamin K Antagonists (eg, warfarin): Parasetamol dapat
si
meningkatkan efek Vitamin K Antagonists. Utamanya dosis >
1,3g/hari selama > 1 minggu 2

Dengan
Absorbsi menurun dengan adanya makanan
Makanan

Efek samping dalam dosis terapi jarang; kecuali ruam kulit,


Monitoring Pasien kelainan darah, pankreatitis akut pernah dilaporkan setelah
penggunaan jangka panjang

Tablet : 500mg, 600mg, 650mg, 1000mg


Syrup : 120mg/ml, 250mg/ml
Bentuk dan Drop : 60mg/0,6ml, 100mg/ml
Kekuatan Sediaan Rectal : tube 125mg/2,5ml, 250mg/4ml
Supp : 125mg/supp; 250mg/supp
Infus 100ml : 1000 mg/100 ml

1. Martindale 36th ed., p. 108


2.Drug Information Handbook 17th ed
Daftar Pustaka 3. BNF 61, p. 259
4. BNFC 2011-2012, p. 200
5. MIMS 2013, p 151-155

Nama Generik Oralit


Nama dan Struktur
Natrium klorida, kalium klorida dan glukosa
Kimia

Rumus Bangun

Oralit mengandung alkalinising agent untuk


mengantisipasi asidosis; sedikit hypo-osmolar
(kira-kira 250 mmol/liter) untuk mencegah
kemungkinan induksi diare osmotik.
Fisikokimia Komposisi larutan rehidrasi oral (oralit) yang
Deskripsi rasional adalah bahwa absorpsi glukosa
tergabung pada transport aktif elektrolit, absorpsi
tersebut secara teori meningkatkan efisiensi
ketika rasio karbohidrat: natrium mendekati 1:1.

Badan Kesehatan Dunia (WHO)


merekomendasikan larutan yang mengandung 90
mmol/litre natrium dan 111 mmol/liter glukosa;
Keterangan Lain
jenis sediaan ini telah terbukti digunakan secara
efektif di negara-negara sedang berkembang
dimana diare umumnya diebabkan oleh bakteri. 3

Golongan Larutan elektrolit , nutrisi dll

Nama Dagang Oralit. 4

Mencegah dan mengobati dehidrasi (kehilangan


Indikasi cairan dan elektrolit) akibat diare, muntah berak
(kolera) dan travellers gastroenteritis.1,2,3

Perhatian Pada Penggunaan Off


Tidak ada data
Label

Pada dasarnya diberikan secara oral ad libitum


sebagai larutan.  Ada juga yang menyatakan
2

tergantung pada kehilangan cairan. 3

Untuk dewasa: 3 jam pertama 12 gelas,


selanjutnya setiap kali diare 3 gelas.
Anak-anak 5-12 tahun: 3 jam pertama 6 gelas
Dosis, Cara Pemakaian, Frekuensi
larutan (200 ml), selanjutnya setiap kali diare 2
dan Lama Pemberian
gelas.
Anak 1-5 tahun: 3 jam pertama 3 gelas,
selanjutnya setiap kali diare 1 gelas.
Bayi s/d 1 tahun: 3 jam pertama 1/2 gelas,
selanjutnya setiap kali diare 1/2 gelas.
2 atau 1-1½ kali volume minum biasanya. 3
Natrium klorida dan kalium klorida diabsorpsi
dengan baik di saluran pencernaan, mengganti
kehilangan elektrolit, mengoreksi gangguan
Farmakologi keseimbangan elektrolit.
Kelebihan natrium sebagian besar diekskresi
melalui ginjal, dan sejumlah kecil melalui feses
dan keringat.1

Larutan dari beberapa garam natrium, termasuk


Natrium klorida, dapat menyebabkan lepasnya
Stabilitas dan Penyimpanan partikel padat dari wadah gelas, dan larutan yang
ada partikelnya tidak boleh digunakan.
Simpan ditempat kering. 2

Oral jangan diberikan pasien dengan paralytic


ileus. Pasien dengan hipersensitivitas, depresi
pernapasan yang parah. Injeksi intratekal &
epidural tidak boleh digunakan pada kasus
Kontraindikasi pemberian yang kontraindikasi dengan rute ini,
seperti infeksi pada tempat penyuntikan,
perdarahan diatesis yang tidak terkontrol,
penggunaan antikoagulan atau penggunaan
kortikosteroid injeksi dalam 2 minggu.

1. Buat larutan sesuai petunjuk pada


kemasan/pembungkus. 2

2. Rehidrasi harus diberikan dengan cepat dalam


3 sampai 4 jam (kecuali pada dehidrasi
hipernatraemia, rehidrasi harus dilakukan
dengan lebih lambat, dalam 12 jam). Pasien harus
Peringatan dan atau Perhatian diamati ulang (reassessed) setelah rehidrasi awal
dan jika masih terjadi dehidrasi pemberian cairan
(rehidrasi) cepat harus dilanjutkan.3

3. Larutan Natrium klorida tidak boleh diberikan


untuk merangsang muntah (emesis); tindakan ini
berbahaya, kematian akibat hipernatraemia
pernah dilaporkan. 1

Efek samping yang sering terjadi: Gangguan


keseimbangan elektrolit: gangguan keseimbangan
elektrolit akibat kelebihan natrium. Hal ini dapat
juga diakibatkan oleh efek anion yang spesifik.
Reaksi Obat yang Tidak Dikehendaki Retensi natrium berlebih di dalam tubuh biasanya
terjadi ketika ekskresi natrium melalui ginjal
terganggu.
Hal ini memicu terakumulasinya cairan
ekstraseluler untuk mempertahankan osmolalitas
plasma normal yang dapat menimbulkan edema
paru dan perifer berikut konsekuensinya.
Hipernatraemia (peningkatan osmolalitas
plasma) biasanya dihubungkan dengan
kurangnya asupan (intake) cairan, atau terjadi
kehilangan banyak cairan.
Jarang terjadi jika digunakan pada dosis terapi,
tetapi dapat terjadi pada penggunaan larutan
natrium klorida (saline) hipertonik untuk
merangsang muntah atau untuk bilas lambung
dan setelah terjadi kesalahan formulasi makanan
bayi.
Hipernatraemia juga dapat terjadi pada
penggunaan salin hipertonik yang tidak tepat
secara intravena.
Efek paling serius dari hipernatremia adalah
dehidrasi otak yang dapat menyebabkan
somnolence dan kebingungan yang dapat
berkembang menjadi konvulsi, koma, gagal nafas
dan kematian.
Gejala lainnya meliputi rasa haus, berkurangnya
produksi saliva (ludah) dan air mata, demam,
berkeringat, takikardi, hipertensi atau hipotensi,
sakit kepala, pusing, gelisah, cepat marah, lemah,
kejang otot dan kekakuan. Efek pada
gastrointestinal dikaitkan dengan tertelannya
larutan hipertonik atau sejumlah besar natrium
klorida meliputi mual, muntah, diare dan kram
perut.
Penggunaan garam klorida secara berlebihan
dapat menyebabkan hilangnya bikarbonat dengan
efek pengasaman. 1

Larutan yang terlalu pekat dapat menimbulkan


hiperkalemia.  Kalau terlalu banyak diminum
2

dapat menimbulkan edema pada kelopak mata. 2

Efek paling serius dari hipernatremia adalah


dehidrasi otak yang dapat menyebabkan
somnolence dan kebingungan yang dapat
berkembang menjadi konvulsi, koma, gagal nafas
dan kematian.
Gejala lainnya meliputi rasa haus, berkurangnya
produksi saliva (ludah) dan air mata, demam,
berkeringat, takikardi, hipertensi atau hipotensi,
sakit kepala, pusing, gelisah, cepat marah, lemah,
kejang otot dan kekakuan.

Interaksi Dengan Obat Lain Tidak ada data


Dengan Makanan Tidak ada data

Monitoring Pasien Perbaikan pada gejala dehidrasi

Bentuk dan Kekuatan Sediaan Serbuk oral

1. Martindale : The Complete Drug Reference


35th edition.
2. Informatorium Obat Generik, Dirjen POM -
Daftar Pustaka Depke RI, 1989 p.159
3. BNF 54thed (elect.version)
4. MIMS Indonesia, Petunjuk Konsultasi Edisi 6,
2006/2007 p 28.
Nama Generik Zinc (Seng)

Cynk; Zincum; Zink.Zn = 65.38.  Zinc Sulphate; Zinci


1

Nama dan Struktur


sulfas; Zincum Sulfuricum; Zinksulfat.ZnSO4,7H2O
Kimia
= 287.5..

Rumus Bangun

USP 31 (Zinc Sulfat). Mengandung satu atau tujuh


molekul airhidrasi. Berwarna, transparan, prisma,
Deskripsi atau jarum kecil. Dapat terjadi sebagai butiran,
bubuk kristal yang berwarna putih. Tidak berbau dan
Fisikokimia berkembang di udara kering. Sangat larut dalam air
(heptahidrat); bebas larut dalam air (monohydrate);
praktislarut dalam alkohol (monohydrate); larut
dalam alkohol (heptahidrat);bebas larut dalam
gliserol (heptahidrat).
.1

Keterangan Lain Larutan 5% dalam air memiliki pH 4,4-5,6.  1

Golongan Suplemen 2

Interzinc, L-zinc, Orezing, Zincare, Zircum, Zirea,


Nama Dagang
Zinc Diar.4

Kekurangan zinc atau suplemen dalamkondisi seng-


Indikasi
lemah 3

Perhatian Pada Penggunaan Off Label

Dosis, Cara Pemakaian, Frekuensi dan Dewasa


Lama Pemberian Recommended Daily Allowance (RDA)
Oral: 15 mg / hari
Kekurangan zinc:
Oral: 110-220 mg seng sulfat (25-50 mg elemental
zinc) / dosis 3 kali / hariParenteral TPN: I.V
.:Metabolik akut: 4,5-6 mg / hariMetabolik stabil:
2,5-4 mg / hariStabil dengan kehilangan cairan dari
usus halus: 12,2 mg zinc / L larutan TPN, atau
tambahan zinc 17,1 mg (ditambahkan ke 1000 cairan
mL IV) per kg feses atau output ileostomyDosis
Lansia sama dosis dewasa.Anak Direkomendasikan
saku harian (RDA):
Oral:Lahir sampai 6 bulan: 3 mg elemental zinc /
hari6-12 bulan: 5 mg elemental zinc / hari1-10 tahun:
10 mg elemental zinc / hari> 11 tahun: 15 mg
elemental zinc / hariKekurangan zinc:
Oral: Bayi dan Anak-anak: 0.5-1 mg elemental zinc /
kg / hari dibagi 1-3 kali / hari; jumlah yang lebih
besar mungkin diperlukan jika ada gangguan
penyerapan usus atau kekurangan yang berlebihan
dari sengParenteral TPN: I.V .:Bayi (prematur, berat
lahir <1500 gram sampai dengan 3 kg): 300 mcg /
kg / hariBayi dan Anak <5 tahun: 100 mcg / kg / hari 2

Penyerapan seng dari saluran pencernaan


adalahtidak sempurna, dan berkurang dengan
adanya beberapakonstituen makanan seperti
phytates. bioavailabilitasseng diet bervariasi antara
sumber yang berbeda,tetapi sekitar 20 sampai 30%.
Farmakologi Zinc didistribusikan ke seluruh tubuh dengan
konsentrasi tertinggi ditemukan pada otot, tulang,
kulit, mata, dan cairan prostat. Diekskresikan dalam
feses, dan regulasi kerugian fekal adalah penting
dalam seng homoeostasis. Sebagian kecil dikeluarkan
lewat urin dan keringat 1

Cairan oral (injeksi digunakan secara oral) dalam


Stabilitas dan Penyimpanan
kulkas.2

Kontraindikasi

Terakumulasi di ginjal , penurunan gagal ginjal dapat


terjadi secara akut.Kehamilan : melewati plasenta;
Peringatan dan atau Perhatian
kategori C.Terdapat dalam dalam air susu; risiko
minimal, tetapi tidak ada informasi yang tersedia 3

Nyeri perut, dispepsia, mual,muntah, diare, iritasi


Reaksi Obat yang Tidak Dikehendaki
lambung; cepat marah, sakit kepala, lesu 3

Antibiotik kuinolon: Garam Zinc dapat menurunkan


penyerapan kuinolon. Derivat tetrasiklin: Garam Zinc
dapat menurunkan penyerapan derivat tetrasiklin.
Dengan Obat Lain Pengecualian: doxycycline. Trientine: Dapat
Interaksi menurunkan konsentrasi serum dari Garam Zinc .
Garam Zinc dapat menurunkan konsentrasi serum
Trientine. 2

Dengan Makanan Hindari makanan tinggi kalsium atau fosfor 2

Monitoring Pasien

Bentuk dan Kekuatan Sediaan Tablet : 20 mg


Sirup : 10 mg / 5 ml 60 ml, 100ml; 20 mg / 5 ml 60
ml.3

1. Martindale 36th ed, p.2014.


2. Drug Information Handbook 17th ed.
Daftar Pustaka
3. BNF 2014 p.690
4. MIMS Volume 14, 2013, p.27 - 40.
Natrium klorida, natrium laktat, kalium
Nama Generik
klorida, dan kalsium klorida (Ringer Laktat)

Formula dari masing-masing kandungan Ringer


Laktat;
Natrium klorida: NaCl Na laktat: CH CH(OH)COONa
3

Kalium klorida: KCl


Nama dan Struktur
Kalsium klorida dihidrat: CaCl ⋅2H O
Kimia 2 2

Kandungan elektrolit (meq/L):Na 130 K 4 Ca 3 Cl 110


Laktat 28
pH 6,2 (6,0 - 7,5)
Osmolaritas: 275
Deskripsi
Rumus Bangun

Injeksi Ringer laktat adalah injeksi yang steril, tidak


mengandung pirogen, tidak mengandung agen bakteri
Fisikokimia ostatik atau antimikrobial. Produk ini dimaksudkan
untuk pemberian secara intravena dalam wadah untuk
dosis tunggal

Keterangan Lain Tidak ada data

Golongan Cairan intravena

Nama Dagang Infusan-RL

Sebagai sumber elektrolit dan air untuk hidrasi pada


Indikasi
pasien dewasa dan anak

Perhatian Pada Penggunaan Off Label Tidak ada data

Dosis ditentukan oleh dokter, tergantung umur, berat


badan, dan kondisi klinis pasien serta hasil lab.
Dosis, Cara Pemakaian, Frekuensi dan
Pemberian cairan harus berdasarkan kebutuhan
Lama Pemberian
cairan pemeliharaan yang dihitung atau kebutuhan
cairan pengganti untuk setiap pasien.

Farmakologi Natrium, sebagai kation utama dalam cairan ekstra


selular, berfungsi terutama untuk mengontrol
distribusi air, keseimbangan cairan, dan tekanan
osmotik cairan tubuh.
Natrium bersama dengan klorida dan bikarbonat
mengatur keseimbangan asam-basa.
Kalium, kation utama cairan intraselular, terlibat
dalam penggunaan karbohidrat dan sintesa protein,
dan sangat penting dalam pengaturan konduksi saraf
dan kontraksi otot, terutama pada jantung.
Klorida, anion utama ekstra seluler, metabolismenya
mengikuti natrium, dan perubahan keseimbangan
asam-basa tubuh mencerminkan perubahan
konsentrasi klorida.
Kalsium, suatu kation yang penting, memelihara
kerangka tulang dan gigi dalam bentuk senyawa
kalsium fosfat dan kalsium karbonat. Dalam bentuk
ion, kalsium penting untuk mekanisme fungsional
penggumpalan darah, fungsi jantung yang normal, dan
regulasi "neuromuscular irritability".
Natrium laktat adalah suatu garam rasemik yang
dalam bentuk levo, oleh liver dioksidasi menjadi
bikarbonat , dan bentuk dextro dirubah menjadi
glikogen.
Laktat secara perlahan dimetabolisme menjadi
CO  dan H O, dengan 1 ion hidrogen membentuk
2 2

bikarbonat. Reaksi ini tergantung aktivitas oksidatif


selular.

Simpan pada suhu kamar 25°C.


Larutan ini tidak mengandung agen bakteriostatik,
antibak terial atau buffer tambahan dan dimaksudkan
Stabilitas dan Penyimpanan
untuk injeksi dosis tunggal. Apabila dosis lebih kecil
diperlukan, sisa larutan yang tidak digunakan harus
dibuang.pH 6,2 (6,0 - 7,5)

Larutan ini kontraindikasi bila pemberian natrium,


kalium, kalsium, laktat atau klorida secara klinis dapat
berbahaya. Pemberian laktat kontra indikasi pada
Kontraindikasi pasien dengan metabolik asidosis atau metabolik
alkalosis yang parah, dan pada pasien dengan penyakit
hati yang parah atau kondisi anorexia yang
mempengaruhi metabolisme laktat

Peringatan dan atau Perhatian Larutan mengandung laktat tidak digunakan untuk
pengobatan asidosis laktat.
Gunakan hati-hati pada pasien dengan alkalosis
metabolik atau alkalosis pernafasan, dan pada kondisi
dimana ada peningkatan kadar atau pada kondisi
penggunaan laktat terganggu, seperti insufisiensi hati
yang parah.
Pemberian larutan IV dapat menyebabkan kelebihan
cairan yang menyebabkan terencerkannya konsentrasi
serum elektrolit, overhidrasi, keadaan sesak atau
edema paru.
Gunakan secara hati-hati pada pasien dengan gagal
jantung, insufisiensi ginjal yang parah, dan pada
kondisi klinis dimana terjadi retensi natrium disertai
edema.
Gunakan dengan sangat hati-hati pada pasien dengan
hiperkalemia, gagal ginjal parah, dan pada kondisi
dimana terjadi retensi kalium.

Reaksi alergi atau gejala anafilaktik seperti urtikaria


lokal atau umum dan pruritus, bengkak periorbital,
muka, dan/atau laring; batuk, bersin, dan/atau susah
bernafas telah dilapor kan dengan pemberian Ringer
Laktat. Kejadian ini lebih tinggi pada wanita hamil.
Reaksi yang mungkin terjadi karena larutannya atau
teknik pemberian berupa demam, infeksi pada tempat
suntikan, trombosis vena atau plebitis, ektravasasi dan
hipervolemi. Gejala bisa akibat kelebihan atau
kekurangan satu atau lebih ion dalam larutan.
Hipernatremia dikaitkan dengan edema dan
eksaserbasi gagal jantung akibat retensi air, akibat
volume cairan ekstraselular yang mengembang.
Reaksi yang dilaporkan dengan penggunaan larutan
yang mengandung kalium termasuk mual, muntah,
Reaksi Obat yang Tidak Dikehendaki
nyeri abdominal dan diare. Bila kadar kalium toksik
gejala yang muncul seperti parestesia kaki dan tangan,
absen reflex, paralisis otot atau respiratori, bingung,
lemah, hipotensi, aritmia jantung, heart block,
abnormalitas elektrokardiograf dan cardiac arrest.
Bila kekurangan kalium berdampak pada gangguan
fungsi neuromuskular, ileus intestinal dan dilatasi. Ion
klorida dalam jumlah besar berakibat pada hilangnya
ion bikarbonat, menyebabkan efek asam. Kadar
kalsium tinggi yang abnormal dapat menyebabkan
depresi, amnesia, sakit kepala, mengantuk,
disorientasi, sinkop, halusinasi, hipotonia otot halus
dan skeletal, disfagia, aritmia dan koma. Kekurangan
kalsium menyebabkan neuromuscular
hyperexcitability, termasuk kram dan kejang.

Interaksi Dengan Obat Lain Karena mengandung ion kalsium jangan diberikan
dengan menggunakan infus set yang sama dengan
darah karena kemungkinan terjadi koagulasi.
Untuk meminimalkan resiko kemungkinan
inkompatibilitas akibat pencampuran larutan ini
dengan zat-zat aditif yang mungkin di resepkan,
larutan akhir harus diamati untuk ketidak jernihan
atau endapan segera setelah pencampuran, sebelum
pemberian, dan secara berkala selama pemberian.

Dengan Makanan Tidak ada data

Evaluasi klinis dan pemeriksaan hasil laboratorium


secara berkala penting untuk memonitor perubahan
keseimbangan cairan, konsentrasi elektrolit, dan
keseimbangan asam-basa pada terapi parenteral yang
Monitoring Pasien
berlangsung lama atau bila kondisi pasien
memerlukan evaluasi. Penyimpangan konsentrasi
elektrolit yang berarti dari normal harus diperhatikan,
bila perlu infusan alternatif diberikan.

Bentuk dan Kekuatan Sediaan Infusan-RL 500 ml

Daftar Pustaka AHFS 2008 via www.drugs.com

Anda mungkin juga menyukai