Defenisi Epilepsi
tanpa seizure. Serangan tersebut disebabkan oleh aktifitas listrik berlebihan pada
neuron korteks dan ditandai dengan perubahan aktivitas listrik seperti yang diukur
Patofisiologi
Suatu serangan dapat dilacak pada membrane sel atau sel disekitarnya yang
Terjadinya konduktansi kalium yang tidak normal, cacat pada kanal kalsium
glukosa, oksigen, natrium, kalium, klorida, kalsium, dan asam amino yang
Sebagian besar seizure tonik-klonik umum lebih besar dari 100, dan episode
Fenitoin Topiramat
Lamotrigin Levetirasetam
okskarbazepin Tiagabin
Pirimidon, Fenobarbital,
Felbamat
Seizure umum
etosuksimid Levetirasetam
levetirasetam
Okskarbazepine,
Levetirasetam
ANALISIS SOAP PADA KASUS EPILEPSI
1. Identitas Pasien
No MR 971507
Agama Islam
Umur 48 tahun
Ruangan Neuro
merawat
2. Riwayat Penyakit
a. Keluhan utama
Kejang seluruh tubuh 3 jam sebelum masuk rumah sakit. Kejang ditandai
dengan seluruh tubuh diikuti kelojotan seluruh tubuh, Saat kejang pasien
tidak sadar. Pasien tidak sadar setelah kejang. Lama kejang kurang lebih 1-
2 menit frekuensi kejang kurang lebih 3 kali diantara kejang. Saat sadar
Tidak di ketahui
3. Data Penunjang
Tanda vital
Nafas 20 x/menit
Nadi 82 x/menit
Suhu 37oC
GCS 15 (E4M6V5)
Data Laboratorium
K 35-55 40 Normal
5. Penatalaksanaan
Fenitoin 3 x 150 mg
Ibuprofen 2 x1
6. ASSESMENT PADA PASIEN
diberikan sudah
sesuai dengan
kondisi pasien.
terjadi lagi
sesuai dengan
kondisi pasien.
profilaksis ulser
diberikan sudah
sesuai dengan
kondisi pasien.
untuk pasien
Ya
dicegah
diterima
paling efektif
yang diterima
obat)
7. Pasien menerima Ya
diperlukan
diinginkan
tidak tepat.
fenitoin dengan
diazepam secara
bersamaan akan
darah.
Menggunakan
Ranitidine dan
fenitoin secara
bersamaan dapat
meningkatkan efek
fenitoin.
meningkatkan enzim
CYP3A4 didalam
hati sehingga
meningkatkan
metabolisme
diazepam.
dikonsumsi
terlalu tinggi
terapi
terlalu cepat
panjang
error
7 PLANNING
5. Keluarga harus diberi edukasi tentang cara menangani epilepsy jika terjadi
kekambuhan
DAFTAR PUSTAKA
Sukandar, E.Y., et al. 2013. ISO Farmakoterapi Buku 1. ISFI Penerbitan, Jakarta.