Anda di halaman 1dari 3

A.

FARMAKOTERAPI PARKINSON
1. Studi Kasus
Ny. Miller (58 tahun) menderita Parkinson berkunjung ke klinik konsultasi
mengenai pengobatan yang diterima pasien adalah multivitamin, eye emollient
(malam), Metamucil 1 sendok makan 2 x sehari, Mirapex 1 mg 3 x sehari, Zelapar 1
mg/hari tiap pagi, mengeluh pandangan kabur dan tidak pulih walaupun sudah
memeriksakan diri ke optamologist. Selain itu pasien juga mengeluh gatal pada alias
dan mengelupas. Suaminya mengeluh tentang perubahan kepribadiannya yang sering
membeli barang yang sama berulang-ulang.
2. Analisis SOAP
a. Subjective
a) Identifikasi pasien, Ny. Miller (58 tahun)
b) Keluhan pasien, pandangan kabur dan tidak pulih walau sudah diperiksa di
optamologist, gatal pada alis dan mengelupas
c) Riwayat penyakit keluarga, tidak ada
d) Riwayat penyakit penderita, tidak ada
e) Riwayat pengobatan, Multivitamin (malam), Metamucil 1 sendok makan 2 x
sehari, Mirapex 1 mg 3 x sehari, Zelapar 1 mg/hari tiap pagi
f) Kebiasaaan perilaku hidup, sering membeli barang yang sama berulang-
ulang
b. Objective
a) Data vital sign, tidak ada
b) Data laboratorium, tidak ada
c. Assessment
a) Problem medik, Parkinson
b) Terapi yang diperoleh
- Multivitamin
- Eye emollient (malam)
- Metamucil 1 sendok makan 2 x sehari
- Mirapex 1 mg 3 x sehari
- Zelapar 1 mg/hari tiap pagI

d. Plan
a) Penetapan tujuan terapi
- Untuk meningkatkan kualitas hidup pasien
- Untuk meningkatkan gejala dari penyakit Parkinson
b) Solusi dari problem DRPs
- Menghentikan penggunaan Mirapex karena pengobatan untuk Parkinson
yang kami pilih yaitu secara monoterapi yaitu dengan Zelapar.
- Metamucil tidak digunakan karena pasien belum mengeluhkan gejala
konstipasi

3. Analisis DRP
a. Indikasi Tanpa Obat
Indikasi tanpa obat dapat terjadi apabila pasien memiliki kondisi medis
yang memerlukan terapi tapi pasien tidak mendapatkan obat. Pada kasus ini,
pasien telah mendapatkan obat sesuai dengan kondisi medis yaitu Parkinson
b. Obat Tanpa Indikasi
Obat tanpa indikasi dapat diartikan adanya obat yang tidak diperlukan
atau tidak sesuai dengan kondisi medis pasien. Pada kasus ini, ditemukan
penggunaan obat tanpa indikasi yaitu Metamucil.
c. Interaksi Obat
Interaksi obat artinya aksi suatu obat diubah atau dipengaruhi oleh obat
lain jika diberikan secara bersamaan. Pada kasus ini, tidak ditemukan interaksi
obat.
d. Ketidaktepatan Pemilihan Obat
Ketidaktepatan pemilihan obat maksudnya adalah adanya pemberian obat
yang tidak efektif berdasarkan kondisi pasien. Pada kasus ini tidak ditemukan
ketidaktepatan pemilihan obat.

e. Dosis Obat Berlebih


Dosis obat berlebih dapat disebabkan karena penggunaan dosis obat
diatas nilai batas dosis lazim atau frekuensi yang berlebih. Pada kasus ini, dosis
obat sudah sesuai dengan dosis yang dianjurkan.
f. Dosis Obat Kurang
Dosis obat kurang artinya obat yang digunakan dosisnya terlalu rendah
untuk efek yang diinginkan. Pada kasus ini, dosis obat sudah sesuai dengan dosis
yang dianjurkan.
4. Pemberian Informasi Obat
a. Memberikan jadwal minum obat pada pasien secara rutin.
b. Motivasi untuk melaksanakan pola hidup sehat diberikan pada keluarganya.
c. Keluarga pasien diharapkan dapat mengawasi pasien dalam mengkomsumsi obat.
d. Keluarga pasien diharapkan melaporkan kepada medis apabila pasien mengalami
gejala-gejala yang mengganggu kenyamanan pasien.
e. Keluarga pasien diharapkan dapat menciptakan keadaan yang membuat pasien
nyaman dan merasa tenang.
f. Keluarga pasien diaharapkan mengetahui aturan obat-obat rawat jalan yang
diberikan pasien sehingga dapat mengontrol dan menjaga pasien dalam minum
obat.

Anda mungkin juga menyukai