Anda di halaman 1dari 54

TAHAP PERKEMBANGAN

MENTAL & PERUBAHAN


STATUS KESEHATAN

1
Pengantar......

Pertumbuhan merujuk pada perubahan-perubahan kuantitatif, yaitu


peningkatan dalam ukuran dan struktur yang lebih cenderung menunjuk pada
kemajuan fisik atau pertumbuhan tubuh yang melaju pada titik optimum dan
kemudian menurun menuju keruntuhannya.
Kematangan merupakan suatu potensi yang dibawa individu sejak lahir, timbul
dan bersatu dgn pembawaannya serta turut mengatur pula perkembangan
tingkah laku individu. Kematangan mula-mula merupakan hasil dari adanya
perubahan-perubahan tertentu dan penyesuaian struktur pada diri individu,
seperti adanya kematangan jaringan-jaringan tubuh, saraf dan kelenjar-
kelenjar yang disebut dengan kematangan biologis. Kematangan pada aspek
psikis, meliputi keadaanberpikir, rasa, kemauan.
Perubahan yang terjadi dalam perkembangan dapat dibagi kepada empat
bentuk, yaitu perubahan dalam ukuran besarnya, dalam proporsinya,
hilangnya bentuk atau ciri- ciri lama, timbul atau lahirnya bentuk atau ciri-ciri
baru.

2
Ciri Pertumbuhan &
Perkembangan
• Perubahan dalam aspek fisik dan psikis
• Perubahan dalam proporsi
• Lenyapnya tanda-tanda yang lama
• Diperoleh tanda-tanda baru
Tahap-Tahap Tumbuh
Kembang Manusia
• Neonatus (lahir – 28 hari)
•Pada tahap ini, perkembangan
neonatus sangat memungkinkan untuk
dikembangkan sesuai keinginan.
Bayi (1 bulan – 1 tahun)
• Bayi usia 1-3 bulan :
• mengangkat kepala
• mengikuti obyek dengan mata
• melihat dengan tersenyum
• bereaksi terhadap suara atau bunyi
• mengenal ibunya dengan penglihatan, penciuman,
pendengaran dan kontak
• menahan barang yang dipegangnya
• mengoceh spontan atau bereaksi dengan mengoceh
Bayi (1 bulan – 1 tahun)
• Bayi usia 3-6 bulan :
• mengangkat kepala sampai 900
• mengangkat dada dengan bertopang tangan
• belajar meraih benda-benda yang ada dalam
jangkauannya atau diluar jangkauannya
• menaruh benda-benda di mulutnya,
• berusaha memperluas lapang pandang
• tertawa dan menjerit karena gembira bila diajak
bermain
• mulai berusaha mencari benda-benda yang hilang
Bayi (1 bulan – 1 tahun)
• Bayi 6-9 bulan :
• duduk tanpa dibantu tengkurap dan
berbalik sendiri
• merangkak meraih benda atau mendekati seseorang
memindahkan benda dari satu tangan ke tangan yang
lain
• memegang benda kecil dengan ibu jari dan jari telunjuk
• bergembira dengan melempar benda-benda
mengeluarkan kata-kata tanpa arti
• mengenal muka anggota keluarga dan takut pada orang
lain mulai berpartisipasi dalam permainan tepuk tangan
Bayi (1 bulan – 1 tahun)

• Bayi 9-12 bulan :


• berdiri sendiri tanpa dibantu berjalan
dengan dituntun menirukan suara
• mengulang bunyi yang didengarnya
• belajar menyatakan satu atau dua kata
mengerti perintah sederhana atau larangan
• minat yang besar dalam mengeksplorasi sekitarnya
• ingin menyentuh apa saja dan memasukkan benda-
benda ke mulutnya berpartisipasi dalam permainan
Todler (1-3 tahun)
• peningkatan kemampuan
psikososial dan perkembangan
motorik Anak usia 12-18 bulan :
• mulai mampu berjalan dan
mengeksplorasi rumah serta sekeliling
rumah menyusun 2 atau 3 kotak
• dapat mengatakan 5-10 kata
• memperlihatkan rasa cemburu dan rasa
bersaing
Todler (1-3 tahun)

• Anak usia 18-24 bulan


• mampu naik turun tangga menyusun 6 kotak
• menunjuk mata dan hidungnya menyusun dua kata
• belajar makan sendiri
• menggambar garis di kertas atau pasir
• mulai belajar mengontrol buang air besar dan buang
air kecil
• menaruh minat kepada apa yang dikerjakan oleh
orang yang lebih besar memperlihatkan minat kepada
anak lain dan bermain-main dengan mereka
Todler (1-3 tahun)
• Anak usia 2-3 tahun :
 anak belajar meloncat, memanjat, melompat dengan satu kaki
 membuat jembatan dengan 3 kotak
 mampu menyusun kalimat
 mempergunakan kata-kata saya
 Bertanya
 mengerti kata-kata yang ditujukan kepadanya
 menggambar lingkaran
 bermain dengan anak lain
 menyadari adanya lingkungan lain di luar keluarganya
Pre sekolah (3-6 tahun)
Dunia pre sekolah berkembang. Selama bermain, anak
mencoba pengalaman baru dan peran sosial.
Pertumbuhan fisik lebih lambat.
• Anak usia 3-4 tahun:
• berjalan-jalan sendiri mengunjungi tetangga
berjalan pada jari kaki
• belajar berpakaian dan membuka pakaian
sendiri menggambar garis silang
• menggambar orang (hanya kepala dan badan)
mengenal 2 atau 3 warna
Pre sekolah (3-6 tahun)

• Anak usia 3-4 tahun


• bicara dengan baik
• bertanya bagaimana anak dilahirkan
mendengarkan cerita-cerita
• bermain dengan anak lain
• menunjukkan rasa sayang kepada saudara-
saudaranya dapat melaksanakan tugas-
tugas sederhana.
Pre sekolah (3-6 tahun)
• Anak usia 4-5 tahun :
• mampu melompat dan menari
• menggambar orang terdiri dari kepala, lengan dan
badan dapat menghitung jari-jarinya
• mendengar dan mengulang hal-hal penting dan
cerita minat kepada kata baru dan artinya
• memprotes bila dilarang apa yang
diinginkannya membedakan besar dan kecil
• menaruh minat kepada aktivitas orang dewasa.
Pre sekolah (3-6 tahun)

• Anak usia 6 tahun:


• ketangkasan meningkat
• melompat tali
• bermain sepeda
• menguraikan objek-objek dengan gambar
• mengetahui kanan dan kiri
• memperlihatkan tempertantrum
• mungkin menentang dan tidak sopan
Usia sekolah (6-12 tahun)
Kelompok teman sebaya mempengaruhi
perilaku anak. Perkembangan fisik,

kognitif dan sosial meningkat. Anak meningkatkan


kemampuan komunikasi. Anak usia 6-7 tahun :
membaca seperti mesin
mengulangi tiga angka mengurut ke belakang
membaca waktu untuk seperempat jam
anak wanita bermain dengan wanita
anak laki-laki bermain dengan laki-laki
cemas terhadap kegagalan
kadang malu atau sedih
peningkatan minat pada bidang spiritual
Usia sekolah (6-12 tahun)

• Anak usia 8-9 tahun:


 kecepatan dan kehalusan aktivitas motorik
meningkat
 menggunakan alat-alat seperti palu
 peralatan rumah tangga
 ketrampilan lebih individual
 ingin terlibat dalam segala sesuatu
 menyukai kelompok dan mode
 mencari teman secara aktif
Anak usia 10-12 tahun
• pertambahan tinggi badan lambat
• pertambahan berat badan cepat
• perubahan tubuh yang berhubungan dengan pubertas
mungkin tampak
• mampu melakukan aktivitas seperti mencuci dan menjemur
pakaian sendiri
• memasak, menggergaji, mengecat
• menggambar, senang menulis surat atau catatan tertentu
• membaca untuk kesenangan atau tujuan tertentu
• teman sebaya dan orang tua penting
• mulai tertarik dengan lawan jenis
• sangat tertarik pada bacaan, ilmu pengetahuan
6. Remaja (12-18/20 tahun)
• Konsep diri berubah sesuai dengan perkembangan biologi
Mencoba nilai-nilai yang berlaku
• Pertambahan maksimum pada tinggi, berat badan Stres
meningkat terutama saat terjadi konflik
• Anak wanita mulai mendapat haid, tampak lebih gemuk
• Berbicara lama di telepon, suasana hati berubah-ubah (emosi
labil),
• kesukaan seksual mulai terlihat menyesuaikan diri dengan
standar kelompok
• anak laki-laki lebih menyukai olahraga, anak wanita suka bicara
• tentang pakaian, make-up
• hubungan anak-orang tua mencapai titik
terendah,
• mulai melepaskan diri dari orang tua
• takut ditolak oleh teman sebaya
• Pada akhir masa remaja : mencapai maturitas fisik,
mengejar karir, identitas seksual terbentuk, lebih
nyaman dengan diri sendiri, kelompok sebaya
kurang begitu penting, emosi lebih terkontrol,
membentuk hubungan yang menetap.
Perubahan-perubahan yang
berkaitan dengan kejiwaan
pada remaja
• Perubahan emosi : Sensitif atau peka, Mudah
bereaksi bahkan agresif terhadap gangguan
atau rangsangan luar yang mempengaruhinya,
Ada kecenderungan tidak patuh pada orang
tua, dan lebih senang pergi bersama dengan
temannya daripada tinggal di rumah.
•  Perkembangan intelegensia : Cenderung
mengembangkan cara berpikir abstrak, suka
memberikan kritik; Cenderung ingin mengetahui
hal-hal baru, sehingga muncul perilaku ingin
mencoba-coba.
Perubahan-perubahan yang
berkaitan dengan kejiwaan
pada remaja
• Perubahan fisik yang cepat dan terjadi secara
berkelanjutan pada remaja menyebabkan para
remaja sadar dan lebih sensitif terhadap bentuk
tubuhnya dan mencoba membandingkan dengan
teman-teman sebaya.
• Jika perubahan tidak berlangsung secara lancar
maka berpengaruh terhadap perkembangan psikis
dan emosi anak, bahkan terkadang timbul
ansietas, terutama pada anak perempuan bila
tidak dipersiapkan untuk menghadapinya.
• Sebaliknya pada orangtua keadaan ini dapat
menimbulkan konflik bila proses anak menjadi
dewasa ini tidak dipahami dengan baik.
7. Dewasa muda (20-40
tahun)
• Gaya hidup personal berkembang.
• Membina hubungan dengan orang lain
• ada komitmen dan kompetensi
•membuat keputusan tentang karir, pernikahan dan
peran sebagai orang tua
• Individu berusaha mencapai dan menguasai
dunia, kebiasaan berpikir rasional meningkat
• pengalaman pendidikan, pengalaman hidup dan
kesempatan dalam pekerjaan meningkat.
8. Dewasa menengah (40-
65 tahun)
• Gaya hidup mulai berubah karena perubahan-
perubahan yang lain, seperti anak
meninggalkan rumah
• anak-anaknya telah tumbuh dewasa dan mulai
meninggalkan rumah
• dapat terjadi perubahan fisik seperti muncul
rambut uban, garis lipatan pada muka, dan lain-
lain
• waktu untuk bersama lebih banyak
• Istri menopause, pria ingin merasakan kehidupan
seks dengan cara menikah lagi (dangerous age).
9. Dewasa tua

Young-old (tua-muda), 65-74 tahun :


beradaptasi dengan masa pensiun
(penurunan penghasilan), beradaptasi
dengan perubahan fisik, dapat
berkembang penyakit kronik.
Middle-old (tua-
menengah), 75-84 tahun
Diperlukan adaptasi terhadap
penurunan kecepatan dalam
pergerakan, kemampuan sensori dan
peningkatan ketergantungan terhadap
orang lain.
Old-old (tua-tua), 85 tahun
keatas
terjadi peningkatan gangguan
kesehatan fisik.
Teori Perkembangan
Psikoseksual
(Sigmund Freud)
Tahap oral-sensori (lahir
sampai usia 12 bulan)
• karakteristik :
• aktivitas
melibatkan mulut (sumber utama
kenyamanan)
• Perasaan dependen (bergantung pada orang
lain)
• Individu yang terfiksasi --- kesulitan mempercayai
orang lain, menunjukkan perilaku seperti
menggigit kuku, mengunyah permen karet,
merokok, menyalahgunakan obat, minum alkohol,
makan terlalu banyak, overdependen.
Tahap anal-muskular (usia
1-3 tahun/toddler)
Karakteristik :
• Organ anus dan rectum merupakan
sumber kenyamanan Masa “toilet training”
--- dapat terjadi konflik
• Mengotori adalah aktivitas yang umum
• Gangguan pada tahap ini dapat
menimbulkan kepribadian obsesif-
kompulsif seperti keras kepala, kikir, kejam
dan tempertantrum
Tahap falik (3-6 tahun/pra
sekolah)
Karakteristik :
Organ genital sebagai sumber kenyamanan
Masturbasi dimulai dan keingintahuan seksual menjadi
terbukti
Dapat mengalami kompleks Oedipus atau kompleks
Elektra
Hambatan pada tahap ini dapat menyebabkan
kesulitan dalam indentitas seksual dan bermasalah
dengan otoritas, ekspresi malu, dan takut
Tahap latensi (6-12
tahun/masa sekolah)
Karakteristik :
• energi digunakan untuk aktivitas fisik dan intelektual
• Ini adalah periode tenang, dimana kegiatan sexual
tidak muncul (tidur).
• Anak mungkin terikat dalam aktivitas erogenus
(perasaan erotik) dengan teman sebaya yang
sama jenis kelaminnya.
• Penggunaan koping dan mekanisme pertahanan
diri muncul pada waktu ini Konflik yang tidak
diatasi pada masa ini dapat menyebabkan
obsesif dan kurang motivasi diri.
Genital (13 tahun
keatas/pubertas atau
remaja sampai dewasa)
Karakteristik :
genital menjadi pusat dari tekanan dan kesenangan
seksual
Produksihormon seksual menstimulasi
perkembangan heteroseksual
Energi ditujukan untuk mencapai hubungan seksual yang
matur
Pada awal fase sering terjadi emosi yang belum matang,
kemudian mulai berkembang kemampuan untuk
menerima dan memberi cinta
Perkembangan Reproduksi
(Pubertas)
Pubertas terjadi sebagai akibat peningkatan
sekresi gonadotropin releasing hormone
(GnRH) dari hipotalamus, diikuti oleh
perubahan sistem endokrin yg kompleks yg
melibatkan sistem umpan balik negatif dan
positif. Selanjutnya, diikuti dgn timbulnya
tanda-tanda seks sekunder, pacu tumbuh, &
kesiapan utk reproduksi.
Perkembangan Reproduksi
(Pubertas)
Pada saat remaja atau pubertas, inhibisi/hambatan SSP
terhadap hipotalamus menghilang
sehingga hipotalamus mengeluarkan GnRH akibat
sensitivitas gonadalstat. Peningkatan GnRH (usia sktr 6 thn)
akan berikatan dengan reseptor di hipofisis sehingga sel-sel
gonadotrop akan mengeluarkan luteneizing hormone (LH)
dan follicle stimulating hormone (FSH). Hal ini terlihat
dengan terdapatnya peningkatan sekresi LH 1-2 tahun
sebelum awitan pubertas. Sekresi LH yang pulsatil terus
berlanjut sampai awal pubertas.
Perkembangan
Reproduksi...........
Proses menarke normal terdiri dalam tiga fase
yaitu fase folikuler, fase ovulasi, dan fase luteal
(sekretori). Pada fase folikuler, pe↑ GnRH pulsatif
dari hipotalamus akan merangsang hipofisis
untuk mengeluarkan FSH dan LH yang kemudian
merangsang pertumbuhan folikel.
Folikel akan mensekresi estrogen yg menginduksi
proliferasi sel di endometrium. Pada puncak
sekresi estrogen, hipofisis mensekresi LH lebih
banyak & ovulasi terjadi 12 jam setelah pe↑ LH.
Perkembangan
Reproduksi...........
Pd fase luteal yg mengikuti fase ovulasi ditandai dgn
adanya korpus luteum yg dibentuk dari proses luteinisasi sel
folikel yg akan mengkonversi kolesterol menjadi estrogen &
progesteron. Progesteron ini mempunyai efek berlawanan
dgn estrogen pada endometrium yaitu menghambat
proliferasi & perubahan produksi kelenjar shgg
memungkinkan terjadinya implantasi ovum.
Tanpa terjadinya fertilisasi ovum & produksi human
chorionic gonadotropine (hCG), korpus luteum tidak bisa
bertahan. Regresi korpus luteum mengakibatkan pe↓ kadar
progesteron & estrogen yg menyebabkan terlepasnya
endometrium, proses tersebut dikenal sebagai menstruasi.
Menstruasi terjadi kira-kira 14 hari setelah ovulasi.
Perkembangan
Reproduksi...........
Pd anak laki-laki, perubahan hormonal ini
dimulai dgn pe↑ LH & FSH.
Luteinising hormon akn menstimulasi sel
Leydig testis u/mengeluarkan testosteron,
hormon ini merangsang pertumbuhan seks
sekunder, sdngkn FSH merangsang sel sertoli
u/ mengeluarkan inhibin sbg umpan balik
terhdp aksis hipotalamus-hipofisis-gonad.
Perkembangan
Reproduksi...........
Fungsi lain FSH menstimulasi perkembangan tubulus
seminiferus menyebabkan terjdinya pembesaran testis.
Pd saat pubertas terjd spermatogenesis akibat pengaruh
FSH & testosteron yg dihasilkan oleh sel Leydig.
Pd periode pubertas, selain terjadi perubahan pd aksis
hipotalamus-hipofisis-gonad, terdpt hormon lain yg juga
memiliki peran yg cukup besar selama pubertas yaitu
hormon pertumbuhan (growth hormone/GH).
Perkembangan
Reproduksi...........
Pada periode pubertas, GH dikeluarkan dlm
jumlah > & b/d proses pacu tumbuh selama
masa pubertas. Pacu tumbuh selama
pubertas memberi kontribusi sebesar 17% dr
tinggi dewasa anak laki-laki & 12% dari
tinggi dewasa anak perempuan. Hormon
steroid seks meningkatkan sekresi GH pd
anak laki-laki & perempuan. Pd anak
perempuan terjadi peningkatan GH pd awal
pubertas sdngkn pd anak laki-laki
peningkatan ini terjd pd akhir pubertas.
Perkembangan
Reproduksi...........
Pd fase pubertas terjd perubahan fisik shgg pd
akhirnya seorg anak akn memiliki kemampuan
bereproduksi. Terdapat 5 perubahan khusus yg
terjd pd pubertas, yaitu, pertambahan TB yg cepat
(pacu tumbuh), perkembangan seks sekunder,
perkembangan organ-organ reproduksi,
perubahan komposisi tubuh serta perubahan
sistem sirkulasi & sistem respirasi yg b/d kekuatan
dan stamina tubuh. Perubahan fisik yg terjadi pd
periode pubertas berlangsung dgn sangat cepat
dlm sekuens yg teratur & berkelanjutan.
Perkembangan
Reproduksi...........
Setelah usia tsb (16 P, 18 L), pada umumnya per+an TB
hampir selesai. Hormon steroid seks jg berpengaruh
terhdp maturasi tulang pd lempeng epifisis. Pd akhir
pubertas lempeng epifisis akn menutup &
pertumbuhan TB akan berhenti. Pertambahan BB
terutama terjadi krn perubahan komposisi tubuh, pd
anak laki2 terjd akibat me↑nya massa otot, sdngkn pd
anak perempuan terjd krn me↑nya massa lemak.
Perubahan komposisi tubuh terjadi krn pengaruh
hormon steroid seks. Perkembangan seks sekunder
diakibatkan oleh perubahan sistem hormonal tubuh
yg terjd selama proses pubertas.
• 
Perkembangan
Reproduksi...........
Perubahan hormonal akan menyebabkan
terjadinya pertumbuhan rambut pubis &
menarke pd anak perempuan; pertumbuhan
penis, perubahan suara, pertumbuhan rambut
di lengan & muka pd anak laki-laki, serta
terjadinya peningkatan produksi minyak
tubuh, meningkatnya aktivitas kelenjar
keringat, & timbulnya jerawat
Perkembangan
Reproduksi...........
• Pd anak laki-laki awal pubertas ditandai dgn meningkatnya
volume testis, ukuran testis menjadi lebih dari 3 mL. Pembesaran
testis pd umumnya terjadi pd usia 9 tahun, kemudian diikuti oleh
pembesaran penis. Pembesaran penis terjadi bersamaan dgn
pacu tumbuh. Ukuran penis dewasa dicapai pada usia 16-17
tahun. Perubahan suara terjd krn bertambah panjangnya pita
suara akibat pertumbuhan laring dan pengaruh testosteron
terhadap pita suara. Perubahan suara terjadi bersamaan dengan
pertumbuhan penis, umumnya pada pertengahan pubertas.
Mimpi basah tau wet dream terjadi sekitar usia 13-17 tahun,
bersamaan dengan puncak pertumbuhan tinggi badan.
Perkembangan
Reproduksi...........
Pd anak perempuan awal pubertas ditandai oleh timbulnya
breast budding at/ tunas payudara pd usia kira-kira 10
tahun, kemudian scr bertahap payudara berkembang
menjadi payudara dewasa pd usia 13-14 thn. Rambut pubis
mulai tumbuh pd usia 11-12 thn & mencapai pertumb.
lengkap pada usia 14 thn. Menarke terjadi 2 thn setelah
awitan pubertas, menarke terjd pd fase akhir perkemb.
pubertas yaitu sekitar 12,5 tahun. Setelah menstruasi, TB
anak hanya akn ber+ sedikit kemudian per+an TB akan
berhenti. Massa lemak pd perempuan me↑ pd tahap akhir
pubertas, mencapai hampir 2 x lipat massa lemak seblm
pubertas.
Tahap perkembangan
pubertas anak pada laki-
laki menurut Tanner
Tahap perkembangan
pubertas anak pada
perempuan menurut Tanner
Perkembangan
Reproduksi...........
Menopause ad/ fase akhir dari masa reproduksi wanita yg
terjadi secara alamiah. Setiap wanita pasti mengalami
masa menopause (Fitria,2007). Dlm perjalanan hidupnya
seorang wanita yg memasuki usia sekitar 45 tahun,
mengalami penuaan indung telur, shgg tidak sanggup
memenuhi kebutuhan hormon estrogen. Sistem hormonal
seluruh tubuh mengalami kemunduran dlm memproduksi
hormon, antara lain kemunduran kelenjar tiroid yg
mengeluarkan hormon tiroksin u/ metabolisme umum &
kemunduran kelenjar paratiroid yg mengatur metabolisme
kalsium. Penurunan produksi hormon menyebabkan
berbagai perubahan fisik & psikis.
Perkembangan
Reproduksi...........
Menopause ad/ waktu berhentinya siklus haid seorang
wanita secara alamiah yg biasanya terjadi pada periode
dimana wanita berusia antara 45-50 thn(Kasdu, 2002).
Menopause dpt didahului dgn proses yang berlangsung
lama, bahkan dpt berlangsung seIama 10 tahun. Artinya
seorg perempuan kemungkinan sudah mengalami
perubahan pd siklus & kualitas haidnya, serta perubahan-
perubahan fisik maupun psikis lainnya pada saat ia berusia
40 thn. Menstruasi benar-benar tdk datang lagi pd wanita
rata-rata setelah mencapai usia 50 thn (dgn rentang usia
antara 48-52 tahun).
Perkembangan
Reproduksi...........
Andropause merupakan istilah kenyamanan/kemudahan
penyebutan bagi laki- laki yg mengalami penuaan dgn segala
konsekuensi dan gejala-gejala yg ditimbulkannya dibidang fisik,
sosial & mentalnya. Adapula yg memakai istilah menopause pria.
Istilah tsb tdk tepat, terutama krn kalau pause pd wanita
kesuburannya berhenti pd laki-laki tidak berhenti tetapi hanya
mengalami kemunduran secara bertahap & pasti. Disamping itu
perubahan fisiologis reproduksi pada lansia tidak terlihat atau
terasa dibandingkan perubahan pd wanita yg terlihat atau
berakibat nyata. Sedangkan perubahan mental maupun sosial
relatif sama dgn pd wanita, walaupun umumnya pd kadar yg lebih
ringan.
Masalah Kesehatan pada
Anak
Mudah terinfeksi → daya tahan tubuh yg masih
dlm proses pembentukan, contoh : flu, ISPA
Diare → pola makan yg belum teratur, serta
kebiasaan bermain dgn hal2 yg kotor
Demam → daya tahan tubuh yg kurang, fisiologi
tubuh yg belum sempurnah → sehingga
mekanisme homeostatis di dlm tubuh mudah
terganggu
Kurang Gizi → anak cenderung memiliki pola
makan yg kurang baik
Masalah Kesehatan pada
Dewasa
•Pada usia dewasa perubahan satatus
kesehatan banyak didominasi oleh
masalah yg terkait pola hidup yg tdk
sehat, faktor stress antara lain :
• Obesitas
• Diabetes melitus
• Hipertensi
Masalah Kesehatan pada
Lansia
Pada lansia perubahan satatus
kesehatan banyak didominasi oleh
masalah terkait penurunan fisiologis
sistem di dlm tubuh antara lain :
• Osteoporosis
• Reumatoid Arthritis
• Hipertensi
• Gout
Terima kasih
Dr. Alfi Yudisianto

Anda mungkin juga menyukai