Anda di halaman 1dari 19

Realitas Keberagaman di

Masyarakat
Kelompok 2
Alfiah Fauziah Sugandi 2004015089
Bunga Widuri 2004015108
Eli Puspitasari 2004015163
Aida Farah 2004015128
Risma Aulia 2004015089
Gustin Said Larasati 2004015216
Lanjutan

Dialog antar umat beragama

Aktualisasi Perdamaian antar umat beragama

Pengaruh agama dan kebudayaan asing


Pengaturan Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan di Indonesia

Pilar-pilar kerukunan Beragama

Tipologi Sikap Keberagamaan


Dialog antar umat beragama

● Dialog kehidupan,
● Analisis sosial dan refleksi etis kotekstual,
● Studi tradisi-tradisi agama.
● Dialog antar umat beragama:berbagai iman dalam level
pengalaman.
● Dialog antar umat beragama:berteologi lintas agama.
● Dialog aksi dan Dialog intragama.
Aktualisasi Perdamaian Antar Umat Beragama

● Ritual: Kepercayaan terhadap supranatural yang sering dimanifestasikan melalui kegiatan-


kegiatan seperti sesaji, berdoa, menyanyi lagu-lagu sakral, sehingga ritual bersifat lebih suci
dan keramat.
● Perayaan keagamaan
Pengaruh agama dan kebudayaan asing

Pengaruh Hindu - Pengaruh Pengaruh Pengaruh budaya


Budha Kebudayaan Islam Kebudayaan Barat Asia Timur
(Tionghoa)
Pengaturan Kebebasan Beragama dan
Berkeyakinan di Indonesia

Pasal 28E, Pasal 28I ayat 1, Pasal 28J, dan Pasal 29 UndangUndang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945.

Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) Pasal 156 dan Pasal 156a.

Undang-Undang Nomor 1/PNPS/1965 tentang Pencegahan Penyalahgunaan dan/atau Penodaan Agama jo.
UndangUndang Nomor 5 Tahun 1969 tentang Pernyataan Berbagai Penetapan Presiden dan Peraturan Presiden
sebagai UndangUndang (UU) Penodaan Agama.
Pilar-pilar kerukunan Beragama

Meningkatkan Rasa Penegaan


Kebijakan perintah
Kedewasaan Umat Toleransi Antarumat Kewibawaan Hukum
harus jelas dan tegas,
Dalam Beragama Beragama secara secara adil dan
adil dan proporsional
benar Konsisiten

Memperkokoh Tiga Kerjasama dalam hal-


Mengembangkan
Pilar Kenegaraan hal yang menjadi
Dialog yang Tulus
(Pancasila, UUD 45, Tujuaan Bersama
antarumat Beragama
dan NKRI). dalam Beragama
Tipologi Sikap Keberagaman

Eksklusivisme:ajaran yang paling benar hanyalah ajaran agama sendiri,


sedangkan agama lain sesat

Inklusivisme:di luar agama yang dipeluknya juga terdapat kebenaran, meskipun


tidak seutuh atau sesempurna agama anutannya.

Pluralisme:setiap agama mempunyai jalan keselamatan sendiri.

eklektivisme :suatu sikap keberagamaan yang berusaha memilih dan


mempertemukan berbagai segi ajaran agama yang dipandang baik dan cocok
untuk dirinya

Universalisme:pada dasarnya semua agama adalah satu dan sama.


Sikap Muslim terhadap
Keragaman Berbasis Tauhid
Lanjutan

Realitas
Sunnatullah

PrinsipToleran
si

Prinsip Adil
kepada
Beragama
sesama
antara sikap
manusia,
eksklusif dan
meskipun
Inklusif
diluar
agamanya
Realitas sunnatullah

 Sunnatullah berarti tradisi Allah Swt. dalam melaksanakan ketetapanNya


sebagai Rabb yang terlaksana di alam semesta atau dalam bahasa
akademis disebut hukum alam.
 Buya Hamka mengibaratkan bahwa keadaan sunnatulah tersebut sama
dengan air hilir
 Di dalam Ensiklopedi Islam, sunatullah diartikan sebagai jalan, perilaku,
watak, peraturan atau hukum, dan hadis.
Lanjutan

(QS. Yunus/10:99).

(QS. Hud/ 11: 118-119).

(QS. AnNahl/16: 93)


(QS. AsySyura/26: 8).

(QS. al Hujurat/49: 13).


Adil kepada sesama manusia, meskipun diluar
agamanya

 umat Muslim diajarkan berbuat baik kepada sesama manusia,


termasuk mereka yang non-Muslim. Tidak ada larangan bagi umat
Muslim berbuat kebaikan kepada non-Muslim, bertetangga, bergaul,
bahkan bersahabat selama mereka tidak mengajak kepada hal yang
berbau maksiat atau melarang umat Muslim beribadah.
Lanjutan

(QS. Al-Maidah/5:8).

(QS. Al-Isra‘/17:70).

(QS. AlMumtahanah/60: 8-9).


Prinsip Toleransi

Prinsip mengenai toleransi antar umat beragama yaitu:


(1) tidak boleh ada paksaan dalam beragama baik paksaan itu berupa halus
maupun dilakukan secara kasar
(2) manusia berhak untuk memilih dan memeluk agama yang diyakininya dan
beribadat menurut keyakinan itu
(3) tidak akan berguna memaksa seseorang agar mengikuti suatu keyakinan
tertentu
(4) Tuhan Yang Maha Esa tidak melarang hidup bermasyarakatdengan yang tidak
sefaham atau tidak seagama, dengan harapan menghindari sikap saling
bermusuhan
Lanjutan

Q. S. Fushilat ayat 34 – 35
Artinya: Tidak ada paksaan dalam (menganut) agama (Islam),
Q. S. al-Baqoroh ayat 256
sesungguhnya telah jelas (perbedaan) antara jalan yang benar dengan
jalan yang sesat. Barang siapa ingkar kepada Tagut dan beriman
kepada Allah, maka sungguh, dia telah berpegang (teguh) pada tali
Q. S. Yunus ayat 99
yang sangat kuat yang tidak akan putus.

Q. S. an-Nahl ayat 125.


Beragama antara sikap eksklusif dan
inklusif

Eksklusif (al inghilaq) ini tercermin dalam


masalah terutama aqidah dan ibadah.

Inklusif (al-infitah) tercermin dalam sikap


sosial, bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara.
Daftar pustaka

● http://lombokita.com/membangun-sikap-toleransi-antarumat-beragama-dalam-masyarakat-multikultural/4/#:~:text=Komarudin
%20Hidayat%20menyebutkan%20ada%20lima,pluralisme%2C%20eklektivisme%20dan%20universalisme%E2%80%9D.\
● https://publikasiilmiah.ums.ac.id/bitstream/handle/11617/3872/6.pdf?sequence=1&isAllowed=y
● https://media.neliti.com/media/publications/162288-ID-merajut-kerukunan-dalam-keragaman-agama.pdf
● https://m.hukumonline.com/klinik/detail/ulasan/cl6556/ham-dan-kebebasan-beragama-di-indonesia/#:~:text=Dasar%20hukum
%20yang%20menjamin%20kebebasan%20beragama%20di%20Indonesia%20ada%20pada,(%E2%80%9CUUD
%201945%E2%80%9D)%3A&text=Selanjutnya%20Pasal%2029%20ayat%20(2,tiap%20penduduknya%20untuk%20memeluk
%20agama
● https://www.republika.co.id/berita/qj72l6366/islam-ajarkan-berbuat-baik-kepada-nonmuslim
● https://id.wikipedia.org/wiki/Sunnatullah#:~:text=Sunnatullah%20(Arab%3A
%D8%B3%D9%86%D8%A9%20%D8%A7%D9%84%D9%84%D9%87),%2Dsalah%2C%20baik%2Dburuk)
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai