Ainurrahman saputra
Izzul muaimin romaduana
Athoillah shohibul farhan
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala Rahmat-Nya sehingga
makalah yang berjudul “Energetika” dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa juga kami
mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan baik materi maupun pikiran.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun maupun
menambah isi makalah agar lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan ataupun pengalaman kami, kami yakin makalah ini
masih banyak kekurangan, oleh karena itu kami mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
2
DAFTAR ISI
COVER................................................................................................................ 1
KATA PENGANTAR....................................................................................... 2
DAFTAR ISI....................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.............................................................................................5
C. Tujuan dan Manfaat..........................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN
A. Sejarah Termodinamika....................................................................................6
B. Konsep Termodinamika..................................................................................11
C. Hukum Termodinamika..................................................................................14
D. Aplikasi Pada Mesin Carnot............................................................................20
E. Aplikasi Pada Kalor/Entropi...........................................................................25
F. Aplikasi Pada Energi Gibbs............................................................................27
BAB III PENUTUP
A. Simpulan.......................................................................................................... 30
B. Saran................................................................................................................ 31
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 32
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak dapat lepas dari energetika. Energetika
kimia atau termodinamika kimia adalah ilmu yang mempelajari tentang perubahan
energi yang terjadi dalam proses atau reaksi. Termodinamika kimia dapat
didefinisikan sebagai cabang ilmu kimia yang menengani hubungan kalor, kerja dan
bentuk energi lain, dengan kesetimbangan dalam reaksi kimia dan dalam perubahan
keadaan. Termodinamika merupakan ilmu tentang energi, yang secara spesifik
membahas tentang hubungan antara energi panas dengan kerja. Termodinamika kimia
erat kaitannya dengan termokimia yang menengani pengukuran dan penafsiran
perubahan perubahan kalor yang menyertai reaksi kimia, perubahan keadaan dan
4
dibangkitkan atau dihilangkan, yang terjadi adalah perubahan energi dari satu bentuk
menjadi bentuk lain tanpa ada pengurangan atau penambahan.
Pada makalah ini akan disajikan cakupan dari energetika, mulai dari sejarah,
konsep, hokum, dan aplikasi pada kehidupan.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana sejarah termodinamika?
2. Bagaimana konsep termodinamika?
3. Apa saja hukum termodinamika?
4. Bagaimana aplikasi pada mesin carnot?
5. Bagaimana aplikasi pada kalor/entropi?
6. Bagaimana aplikasi pada energi gibbs?
2. Manfaat
Makalah ini dapat memberikan beberapa manfaat, diantarnya dapat menambah
pengetahuan dan wawasan, serta dapat menarik pembaca untuk mengkaji lebih
dalam terkait materi yang disajikan.
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Studi Literatur
1. Sejarah Termodinamika
6
Aristoteles, bertanggung jawab untuk meningkatkan air. Sebaliknya, ia
beralasan, itu adalah hasil dari tekanan yang diberikan pada cairan oleh
udara sekitarnya. Untuk membuktikan teori ini, ia mengisi sebuah tabung
kaca panjang (tertutup di salah satu ujung) dengan merkuri dan
terjungkal ke dalam piring juga mengandung merkuri. Hanya sebagian
tabung kosong (seperti yang ditunjukkan berdekatan) sekitar 30 inci
cairan tetap. Seperti merkuri dikosongkan, dan vakum yang telah dibuat
di bagian atas tabung. Ini, vakum buatan manusia pertama, efektif
menyangkal teori 'menghisap' Aristoteles dan menegaskan adanya
kekosongan di alam.
7
menarik piston kembali turun lagi melawan kekuatan laki-laki
menariknya ke atas. Dalam sebuah surat kepada Fr. Schott Juni 1656,
direproduksi dalam Mechanica Hydraulico-pneumatica, vo Guericke
memberikan rekening pendek pengalamannya di Regensburg. Selain dua
di atas, ini termasuk ekstraksi udara menggunakan pompa vakum,
kepunahan api di sebuah kapal disegel, meningkatkan air dengan
pengisapan, demonstra-si bahwa udara memiliki berat, dan demonstrasi
tentang bagaimana kabut dan kabut dapat diproduksi dalam wadah
tertutup. Mechanica Hydraulico-pneumatica juga menyediakan gambar
awal pompa vakum von Guericke itu. Hal ini sesuai dengan deskripsi
dalam bab-bab pembukaan Buku III dari Nova Experimenta versi
pertama dari pompa nya." Percobaan belahan terkenal itu, seperti yang
tercantum dalam bagian biografi di atas, dilakukan antara Juli 1656 dan
Agustus 1657. Dalam Bab IV Buku III ia halaman 67 dari Curiosa
Technica. Demonstrasi di Perpustakaan Pemilih di Colln dan Spree der
berlangsung pada bulan November 1663 dan direkam oleh guru untuk
putra Pemilih itu.Ada sejumlah eksperimen, seperti pengujian lebih
kejam dari efek vakum pada burung dan ikan (Experimenta Nova Buku
III Bab XVI), yang tidak dijelaskan dalam Curiosa Technica. Meskipun
Nova Experimenta memang mengandung korespondensi dari 1665, tidak
ada alasan untuk meragukan pernyataan von Guericke bahwa pekerjaan
itu selesai pada dasarnya Maret 1663. Sepanjang Buku II dan III dia
kembali lagi dan lagi dengan tema karena tidak ada kebencian terhadap
vakum dan bahwa semua fenomena dijelaskan oleh prinsip ini
seharusnya sebenarnya disebabkan oleh tekanan atmosfer dalam
hubungannya dengan berbagai potensi inkorporeal yang dia pegang
untuk bertindak. Jadi "potensi konservatif" bumi (virtus conservativa)
memberikan penjelasan untuk fakta bahwa Bumi mempertahankan
atmosfer meskipun perjalanan melalui ruang. Dalam melawan keberatan
dari Dr Deusing bahwa berat atmosfer hanya akan menghancurkan
tubuh semua makhluk hidup, ia menunjukkan kesadaran explict dari
properti kunci dari cairan yang tekanannya merata di semua pesawat.
Dalam Bab XXX dari Buku III ia menulis: "Dr Deusing seharusnya
diingat bahwa udara tidak hanya tekan pada kepala kita, tetapi mengalir
di sekitar kita Sama seperti menekan dari atas di kepala, itu juga menekan
8
pada telapak kaki dari bawah dan secara bersamaan pada semua bagian
tubuh dari segala arah."
Tahun 1656 ahli fisika Inggris dan kimiawan Robert Boyle telah
belajar Desain Guericke dan, pada dalam koordinasi dengan ilmuwan
Inggris Robert Hooke, Membangun sebuah pompa udara. Menggunakan
pompa ini, Boyle dan Hooke melihat korelasi antara tekanan, suhu, dan
volume. Dalam waktu Hukum Boyle dirumuskan, yang menyatakan
bahwa tekanan dan volume berbanding terbalik.
9
mempublikasikan Refleksi pada Kekuatan Motif Api, wacana pada
efisiensi panas, kekuatan, energi dan mesin. Makalah ini diuraikan
hubungan energik dasar antara mesin Carnot, siklus Carnot, dan
kekuatan motif. Ini menandai dimulainya termodinamika sebagai
ilmu pengetahuan modern.
∆U = Q + W
10
terkenal adalah Pada Kesetimbangan heterogen Substances, di mana ia
menunjukkan bagaimana proses termodinamika, termasuk reaksi kimia,
dapat dianalisis grafis, dengan mempelajari energi, entropi, volume, suhu
dan tekanan dari sistem termodinamika sedemikian rupa, kita dapat
menentukan jika suatu proses akan terjadi secara spontan.
11
atom dan molekul individu dengan sifat makroskopisnya adalah sebagian
besar bahan-bahan yang dapat diamati pada skla manusia, sehingga
menjelaskan bahwa termodinamika merupakan akibat alami dari statistik,
mekanika klasik, dan teori kuantum pada tingkat mikroskopis.
2. Konsep Termodinamika
a. Pengertian Termodinamika
energi melalui cara-cara mekanis yang tidak disebabkan oleh perubahan suhu.
Termodinamika berhubungan erat dengan fisika energi, panas, kerja, entropi
dan kespontanan proses. Termodinamika mempelajari pertukaran energi dalam
bentuk kalor dan kerja, sistem pembatas dan lingkungan. Aplikasi dan penerapan
termodinamika dapat terjadi pada tubuh manusia, peristiwa meniup kopi panas,
perkakas elektronik, refrigerator, mobil, pembangkit listrik dan industri.
b. Sistem Termodinamika
Dalam termodinamika dikenal istilah sistem dan lingkungan. Sistem adalah
benda atau sekumpulan apa saja yang akan diteliti atau diamati dan menjadi pusat
perhatian. Sedangkan lingkungan adalah benda-benda yang berada diluar dari
sistem tersebut. Sistem bersama dengan lingkungannya disebut dengan semesta
atau universal. Batas adalah perantara dari sistem dan lingkungan. Contohnya
adalah pada saat mengamati sebuah bejana yang berisi gas, yang dimaksud dengan
sistem dari peninjauan itu adalah gas tersebut sedangkan lingkungannya adalah
bejana itu sendiri (P.W. Atkins,1999).
Klasifikasi sistem termodinamika berdasarkan sifat dari batasan dan arus
benda, energi dan materi yang melaluinya. Ada tiga jenis sistem berdasarkan jenis
pertukaran yang terjadi antara sistem dan lingkungannya, yaitu :
a) Sistem terbuka
12
Sistem yang mengakibatkan terjadinya pertukaran energi (panas dan
kerja) dan benda (materi) dengan lingkungannya (P.W. Atkins,1999).
Pada sistem terbuka ini, baik massa maupun energi dapat melintasi batas
sistem yang bersifat permeabel. Dengan demikian, pada sistem ini volume
dari sistem tidak berubah sehingga disebut juga dengan control volume.
c. Prinsip Termodinamika
13
termodinamika di rekayasa sedemikian rupa sehingga menjadi bentuk mekanisme
yang dapat membantu manusia dalam kegiatannya. Aplikasi termodinamika yang
begitu luas dimungkinkan karena perkembangan ilmu termodinamika.
d. Konsep Dasar Termodinamika
e. Hukum Termodinamika
14
Energi tidak bisa diciptakan maupun dimusnahkan. Manusia hanya bisa
mengubah bentuk energi dari bentuk energi satu ke energi lainnya. Dalam
termodinamika, jika sesuatu diberikan kalor, maka kalor tersebut akan berguna
untuk usaha luar dan mengubah energi dalam.
“untuk setiap proses apabila kalor Q diberikan kepada sistem dan sistem
Dok. Google.com
Secara matematis hukum I termodinamika dapat dirumuskan sebagai
berikut:
Q = ∆U+W
Dengan ketentuan, jika:
Q(+) → sistem menerima kalor
O(-) → sistem melepas kalor
W(+) → sistem melakukan usaha
W(-) → sistem dikenai usaha
∆U(+) → terjadi penambahan energi dalam
∆U(-) → terjadi penurunan energi dalam
ΔU = Q — W
Keterangan :
15
ΔU: perubahan energi dalam (joule)
Q : kalor (joule)
W : usaha (joule)
Proses-proses
Hukum Charles
Volume tetap → P/T = Konstan → P1/T1 = P2/T2
Hukum Boyle
Suhu tetap → PV = Konstan → P1V1 = P2V2
P, V, T Berubah (non adiabatis)
(P1V1) / (T1) = (P2V2) / (T2)
Adiabatis
P1V1 γ= P2V2γ
T1V1 γ − 1= T2V2γ − 1
γ = perbandingan kalor jenis gas pada tekanan tetap dan volum tetap → γ
= Cp/Cv
Usaha
W = P(ΔV) → Isobaris
W = 0 → Isokhoris
W = nRT ln (V2 / V1) → Isotermis
W = − 3/2 nRΔT → Adiabatis ( gas monoatomik)
16
Keterangan :
T = suhu (Kelvin, jangan Celcius)
P = tekanan (Pa = N/m2)
V = volume (m3)
n = jumlah mol
1 liter = 10−3m3
1 atm = 105 Pa ( atau ikut soal!)
Jika tidak diketahui di soal ambil nilai ln 2 = 0,693
Mesin Carnot
η = ( 1 − Tr / Tt ) x 100 %
η = ( W / Q1 ) x 100%
W = Q1 − Q2
Keterangan :
η = efisiensi mesin Carnot (%)
Tr = suhu reservoir rendah (Kelvin)
Tt = suhu reservoir tinggi (Kelvin)
W = usaha (joule)
Q1 = kalor masuk / diserap reservoir tinggi (joule)
Q2 = kalor keluar / dibuang reservoir rendah (joule)
Adapun aplikasi hukum ini dalam kehidupan adalah kerja pada termos
dengan sistem terisolasi, dimana tabung bagian dalam termos yang digunakan
sebagai wadah air, terisolasi dari lingkungan luar karena adanya ruang hampa
udara di antara tabung bagian dalam dan luar. Maka dari itu, pada termos tidak
terjadi perpindahan kalor maupun benda dari sistem menuju lingkungan
maupun sebaliknya (Atkins: 1999).
17
panas dari sistem dengan temperatur tertentu ke sistem dengan temperatur yang
lebih tinggi.
Pernyataan Kelvin-Planck: tidak mungkin suatu sistem beroperasi dalam
siklus termodinamika dan memberikan sejumlah netto kerja kesekeliling
sambil menerima energi panas dari satu reservoir termal.
18
Tidak mungkin membuat suatu mesin kalor yang bekerja dalam suatu
siklus yang semata-mata menyerap kalor dari sebuah reservoir dan mengubah
seluruhnya menjadi usaha luar. Hukum II termodinamika dalam pernyataan
entropi (besaran termodinamika yang menyertai suatu perubahan setiap
keadaan dari awal sampai akhir sistem dan menyatakan ketidakteraturan suatu
sistem). Total entropi semesta tidak berubah ketika proses reversibel terjadi
dan bertambah ketika proses irreversibel terjadi.
19
B. Aplikasi Konsep & Keterkaitan Dengan Konsep Kimia
1. Mesin Carnot
a. Prinsip Carnot
1. Efisiensi sebuah mesin kalor irreversible selalu lebih kecil dari mesin kalor
reversible yang beroperasi antara dua reservoir yang sama.
2. Efisiensi semua mesin kalor reversible yang beroperasi antara dua reservoir
yang sama adalah sama.
b. Siklus Carnot
Siklus Carnot adalah sebuah siklus reversibel, yang pertama kali dikemukakan
oleh Sadi Carnot pada tahun 1824, seorang insinyur Perancis. Mesin teoritis yang menggunakan siklus Carnot
yang dibalik dinamakan dengan siklus Carnot terbalik dan mesin yang menggunakan siklus carnot terbalik di
Siklus Carnot adalah proses termodinamik yang dialami oleh zat kerja (working substance) pada mesin Carn
Proses isotermal kedua, yang terjadi pada temperatur rendah, zat mengalami kompresi dan melepas kalor. Ga
c.Ciri-ciri siklus Carnot:
20
1. Setiap proses yang melibatkan perpindahan panas haruslah isothermal baik
pada TH maupun pada TC
2. Setiap proses yang mengalami perubahan suhu tidak terjadi perpindahan
panas(proses adiabatic)
3. Siklus Carnot terdiri dari dua proses isothermal reversible dan dua proses
adiabatic reversible.
d. Siklus carnot terdiri dari:
1. Ekspansi isotermik reversible (a-b)
dimana material ( working substance) menyerap kalor Q1 dari reservoir kalor
pada temperature T1 dan sistem melakukan kerja.
Suatu sifat penting dari mesin Carnot adalah bahwa semua kalor input QH
berasal dari suatu reservoir panas pada satu temperatur tunggal TC dan semua
kalor yang dibuang QC pergi menuju suatu reservoir dingin pada satu
temperatur tunggal TC .
21
Notes:
22
Usaha pada Proses Adiabatik
1. Usaha ekspansi adiabatic b-c
1. Proses b-c
TH V bγ-1 = Tc Vcγ-1
2. Proses d-a
TH V aγ-1 = T c V dγ-1
VbVa = VcVd
QcQH = -TcTH
Persamaan ini,
│QH = TcTH
│Qc│
│
Menunjukkan bahwa pada mesin Carnot, perbandingan antara panas/kalor yang
dibuang QC dengan panas/kalor input QH sama dengan perbandingan antara suhu pada
resivoir dingin TC dengan suhu pada resevoir panas TH (pada kelvin).
e. Efisiensi pada Mesin Carnot
e = 1- QcQH = 1- TcTH
23
Persamaan ini menunjukkan nilai efisiensi yang mungkin dari mesin Carnot yang
beroperasi pada suhu TH dan TC.
24
Berdasarkan persamaan
QH-QcQH = TH-TcTH
QHTH = -QcTc
Jadi,
QQ = C
f. Penerapan siklus Carnot
1. Mesin pendingin
Mesin yang menyerap kalor dari suhu rendah dan mengalirkannya pada
suhu tinggi dinamkan mesin pendingin (refigerator). Misalnya pendingin
ruangan (AC) dan lemari es (kulkas).
Kalor diserap dari suhu rendah T2 dan kemudian diberikan pada suhu
tinggi T1. Berdasarkan hukum kedua termodinamika, kalor yang dilepaskan ke
suhu tinggi sama dengan kerja yang ditambah kaloryang diserap. Secara
matematis dapat ditulis dalam persamaan
Q1= Q2+W
Hasil bagi antara kalor yang masuk (Q2) dengan usaha yang diperlukan
(W) dinamakan koefisien daya guna (performansi) yang diberi simbol Kp.
Secara umum, kulkas dan AC memiliki koefisien daya guna dalam jangkauan
2-6. Semakin tinggi Kp maka semakin baik kerja mesin (Berman, 2013).
Kp=Q2W Kp=Q2W=Q2Q1-Q2=T2T1-T2
25
Kp: Koefisien daya guna
Efisiensi mesin
dan melepaskan udara dingin. Freon dialirkan dalam suatu saluran khusus yang
26
digerakkan oleh pompa freon secara sirkulasi terus menerus, pada saat freon
tersebut melalui bagian dalam AC maka akan menyerap panas dan melepas
udara dingin dan begitu feron mengalir ke luar maka panas yang diserap
didinginkan oleh kipas (blower) dan menjadi dingin kembali.
tersebut akan masuk melalui suatu alat ke dalam evaporator di dalam kulkas
sehingga menjadi gas lagi. Gas inilah yang akan menyerap panas dan
mendinginkan isi dalam kulkas (Berman, 2013).
apapun, partikel dalam keadaan padat lebih teratur daripada dalam keadaan cair, dan
partikel dalam keadaan cair lebih teratur daripada dalam keadaan gas.
Entropi standar adalah entropi mutlak suatu zat pada tekanan 1 atm dan temperatur
25oC. nilai ini yang umumnya digunakan dalam perhitungsn. Satuan entropi adalah J/K.
digunakan joule karena pada umumnya nilai entropi sangat kecil.
27
Jika suatu sistem pada temperature tertentu mengalami proses reversible atau
ireversibel dengan kontribusi sejumlah kalor (dq), maka perubahan entropi sestem
tersebut dapat dirumuskan dengan persamaan:
ΔS =
…(1.1)
Perubahan entropi ΔS hanya tergantung dengan keadaan akhir dan keadaan awal saja.
Persamaan (1.1) menjelaskan secara matematis hokum kedua termodinamika sebagai
perubahan entropi sistem sesuai persamaan :
dSalam semesta ≥ 0
…(1.2)
Dimana : …(1.3)
dS alam semesta = dSem
sist + dS lingkungan
Artinya, proses reversible tidak mengubah entropi total alam semesta ( ΔS alam semesta = 0)
S = k ln w
…(1.4)
Dimana k = 1.381 x 10-23 J/K disebut tetapan Boltzmann. Persamaan diatas menunjukkan
entropi berbanding lurus dengan W, yakni banyaknya jalan agar energi sistem dapat
dicapai dengan penyusunan ulang atau molekul-molekul diantara keadaan-keadaan yang
ada. Hal ini menunjukkan bahwa entropi menggambarkan ketidakteraturan atau
keacakan komponen-komponen sistem. Berdasarkan persamaan (1.2) da (1.4), dapat
disimpulkan bahwa entropi adalah proses yang berlangsung spontan dalam suatu sistem
yang terisolasi akan meningkat.
Entropi adalah besaran ekstensif, sehingga jika dibagi dengan jumlah massa m atau
jumlah mol n menjadi entropi jenis ( s) sesuai persamaan:
S = Sm
Atau S = Sn …(1.5)
28
3. Energi Gibbs
Dalam termodinamika, energi bebas Gibbs (nama yang direkomedasikan
IUPAC: energi Gibbs atau fungsi Gibbs; juga dikenal sebagai entalpi bebas untuk
membedakannya dari energi bebas Helmholtz) adalah suatu potensial
29
G(p,T)=U+pV−TS
G(p,T)=H−TS
di mana:
Grafik energi yang tersedia (energi bebas) Willard Gibbs tahun 1873, yang
menunjukkan sebuah bidang tegak lurus terhadap sumbu v (volume) dan melewati
titik A, yang mewakili keadaan awal benda. MN adalah bagian permukaan energi
yang dilepaskan. Qε dan Qη adalah bagian bidang η = 0 dan ε = 0, dan karenanya
sejajar sumbu ε (energi dalam) dan η (entropi), berturut-turut. AD dan AE adalah
energi dan entropi benda dalam keadaan awalnya, AB dan AC adalah energi yang
tersedia (energi bebas) dan kapasitas entropinya (jumlah dimana entropi benda dapat
ditingkatkan tanpa mengubah energi benda atau meningkatkan volumenya) masing-
masing.
30
31
2.
BAB III
PENUTUP
A. SIMPULAN
mengalami ekspansi dan menyerap kalor. Proses isotermal kedua, yang terjadi
pada temperatur rendah, zat mengalami kompresi dan melepas kalor. Garis
isotermal pertama dan kedua dihubungkan oleh dua proses adibatik. adiabatik
pertama zat mengalami ekspansi, sedangkan adibatik kedua zat mengalami
kompresi
5. Kalor/entropi yang merupakan ukuran keacakan atau ketidakteraturan suatu sistem.
Semakin besar keacakan suatu sistem, semakin besar juga entropinya. Begitupun
sebaliknya, semakin teratur suatu sistem, semakin kecil entropinya.
6. Aplikasi pada energi gibbs dikenal sebagai entalpi bebas untuk membedakannya
dari energi bebas Helmholtz) adalah suatu potensial termodinamika yang dapat
32
digunakan untuk menghitung kerja reversibel maksimum yang dapat dilakukan
oleh sistem termodinamika pada suhu dan tekanan konstan (isotermal, isobarik).
B. SARAN
33
DAFTAR PUSTAKA
34