tetap uap murni. Elevasi titik didih mempersulit analisa alat penguapan, akan tetapi
keseimbangan panas dapat tetap ditarik sepanjang garis yang telah diterangkan terlebih dahulu.
Ketika konsentrasi meningkat, kekentalan bahan cair juga meningkat. Peningkatan
kekentalan bahan cair mempengaruhi pindah panas dan ini selalu mengakibatkan batas terhadap
perkembangan penguapan secara praktek.
Tidak ada metoda langsung dalam memperkirakan perkembangan elevasi titik didih di
dalam larutan yang telah dipekatkan, yang dijumpai dalam penguapan. Kebanyakan bahan cair
memiliki titik didih pada beberapa konsentrasi yang telah ditabelkan di dalam pustaka, dan ini
dapat dikembangkan dengan mempergunakan hubungan yang dikenal dengan nama aturan
Duhring. Aturan ini menyatakan bahwa perbandingan suhu-suhu pada saat dua larutan
menimbulkan tekanan uap yang sama, akan tetap. Jadi apabila kita ambil hubungan tekanan-suhu
bahan cair yang ditentukan, biasanya air, dan apabila diketahui dua titik pada kurva tekanan uap-
suhu larutan yang akan diuapkan, titik didih larutan yang diuapkan pada berbagai tekanan dapat
dibaca dari diagram. Grafik Duhring akan memberikan titik didih berbagai konsentrasi dengan
interpolasi, dan pada berbagai tekanan yang dilakukan sepanjang garis komposisi yang tetap.
Grafik Duhring untuk titik didih larutan NaCl dapat dilihat pada Gambar 5.3.
NaCl jenuh pada 164 . Dari data ini dibuat grafik Duhring untuk larutan NaCl jenuh, dan
diketahui hubungan tekanan-uap-suhu untuk air dari Gambar 4.2. Carilah suhu didih larutan
garam jenuh di bawah tekanan keseluruhan 10 in air raksa.
Grafik Duhring untuk larutan garam telah diberikan pada Gambar 5.3. dan oleh karena
garis tersebut lurus, dapat dilihat bahwa dengan mengetahui dua titik pada garis ini, dan titik
didih yang sesuai untuk bahan blanko, air akan dapat memberikan garis. Dari garis, dan dengan
mempergunakan Gambar 4.2. kembali untuk mendapatkan bahwa titik didih air di bawah
tekanan 10 in air raksa adalah 161 , dapat membaca suhu didih yang sesuai untuk larutan garam
Jadi suhu pendidihan larutan garam jenuh di bawah tekanan 10 in air raksa adalah 175 .
Dengan menentukan titik-titik didih berbagai larutan garam pada berbagai konsentrasi di
bawah dua tekanan, garis Duhring juga diisikan ke dalam untuk menyelesaikan konsentrasi
larutan ini.
Garis seperti ini juga telah diberikan pada Gambar 5.3. Konsentrasi antara dapat diperkirakan
dengan interpolasi sehingga selang titik didih yang lengkap pada setiap konsentrasi yang
didinginkan dan di bawah setiap tekanan yang tertentu, dapat ditentukan.
Panas laten penguapan juga meningkat ketika tekanan menurun, seperti terlihat untuk air
dalam Tabel 4.1. Cara untuk menerangkan perubahan ini dapat dibaca pada beberapa buku,
misalnya dalam Perry (1963).
suhu 134 dan pada suhu ini panas laten penguapan adalah 1018 Btu/lb. Uap dipergunakan di
dalam mantel alat penguapan pada tekanan 10 lb/in gauge 2. Apabila koefisien pindah panas
keseluruhan adalah 1000 lb/kaki2 jam , diperkirakan jumlah sari tomat yang masuk sebagai
umpan setiap jam.
Dasar 1 lb umpan
Umpan kasar mengandung 0,88 lb air dan 0,12 lb padat. Hasil mengandung 0,72 air yang
sama dengan 0,28 lb padat. Jadi di dalam hasil 0,12 padat digabungkan dengan 0,72 x 0,12%
0,28 = 0,31 lb air.
Jadi yang dipindahkan dari 1 lb umpan = (0,88 - 0,31) = 0,57 lb.
Luas pipa alat penguapan 1,5 x /12 x 10 = 3,9 kaki2.
Dari tabel uap, suhu pengembunan uap pada tekanan 10 lb / in2 adalah 239 .
Jumlah efek Konsumsi uap (lb uap/lb air) Biaya operasi keseluruhan
(relative pada alat pengumpan
ber-efek tunggal)
Satu 1,1 1
Dua 0,57 0,52
Tiga 0,4 0,37
Keterangan tentang alat penguapan dan proses penguapan terhadap dalam Coulson dan
Richardson dan Perry (1963) dan diskusi penguapan bahan yang peka panas dalam Reavell
(1953).
Peralatan penguapan
Ketel terbuka
Untuk yang biasa dipergunakan sebagai alat penguapan terdiri dari ketel terbuka tempat
bahan cair dididihkan. Panas dapat diperoleh melalui mantel uap atau melalui lingkaran pipa,
penggerak atau pengaduk dapat ditambahkan untuk menimbulkan pengadukan. Alat penguapan
seperti ini sederhana dan biaya modal kecil, akan tetapi alat ini mahal dalam biaya operasi oleh
karena penghematan panas sangat kecil.
RINGKASAN PENGUAPAN
1). Di dalam industri pangan, penguapan umumnya termasuk konsentrasi larutan aquatik
dengan mendidihkan uap air.
2). Laju pendidihan diatur oleh Perpindahan pindah panas.
Gambar 5.4. Alat penguapan, (a) tipe keranjang, (b) tipe tabung panjang; (c) tipe perputaran
yang dipaksakan
3). Pendidihan dapat dilakukan pada suhu rendah dengan mempergunakan hampa udara.
Aturan Duhring berguna untuk memperkirakan titik didih pada berbagai keadaan tekanan.
4). Penghematan panas dapat dicapai dengan mempergunakan penguapan dengan efek
berganda, dengan mempergunakan uap yang dihasilkan dari mutu alat penguapan untuk
memberikan panas pada alat penguapan lain dan dengan memadatkan kembali uap. Dengan
memperbandingkan alat penguapan dengan n-efek dengan alat penguapan berefek tunggal,
untuk alat penguapan ber-n-efek, kebutuhan uap diperkirakan 1/n kali, dan permukaan
penukar panas dibutuhkan n-kali daripada yang dibutuhkan untuk alat penguapan ber-efek
tunggal, untuk pekerjaan yang sama.
BAB 6
PROSES PEMISAHAN SECARA KONTAK KESEIMBANGAN
Suatu kelompok operasi pemisahan, yang dipergunakan di dalam pengolahan pangan,
dapat disebut pemisahan secara kontak keseimbangan. Bab ini menjelaskan proses pemisahan
ini, dan bagian pendahuluan menerangkan prinsip-prinsip umum, yang biasanya memiliki dan
mendasari prinsip-prinsip pemisahan ini.
Bahan mentah secara biologis sering dicampurkan, dan untuk menyiapkan bahan pangan,
beberapa komponen bahan mentah ini perlu dipisahkan. Satu cara yang dapat melakukan proses
pemisahan ini, adalah dengan introduksi satu fase baru untuk sistim, dengan membiarkan
komponen asli bahan mentah tersebut untuk menyebar diantara beberapa fase. Sebagai contoh
sayuran segar yang baru dipetik memiliki fase lain, air yang ditambahkan untuk menghilangkan
tanah yang tidak dikehendaki; suatu campuran alkohol dan air dipanaskan untuk menghasilkan
fase lain, uap, yang lebih kaya alkohol dibandingkan dengan campuran awal. Dengan pemilihan
kondisi, suatu fase diperkaya sambil fase yang lain berkurang terhadap salah satu komponen.
Komponen-komponen tersebut disebarkan di antara fase-fase yang sesuai dengan koefisien
pemisahan, yang memberikan kepekatan relatif dalam setiap fase apabila keseimbangan telah
tercapai. Kedua fase kemudian dapat dipisahkan secara metoda fisik yang sederhana. Proses
kontak ini, yaitu penyebaran dan pemisahan, memberikan nama istilah pemisahan secara kontak
keseimbangan. Sebuah contoh adalah ekstraksi minyak dari biji kacang ke