Anda di halaman 1dari 7

Pokok Bahasan V

RANCANG BANGUN BIOREAKTOR


Deskripsi singkat
Bioreaktor (fermentor) merupakan bejana fermentasi aseptis untuk produksi
senyawa oleh mikrobia melalui fermentasi. Kendala yang timbul adalah terjadinya
kontaminasi selama proses fermentasi terutama bila sistemnya berkesinambungan
(kontinyu).
Bioreaktor dirancang untuk proses fermentasi secara anaerob dan aerob.
Apakah sistem sekali unduh berkesinambungan atau nutrien terputus. Fungsi
bioreaktor adalah untuk rnenghasilkan produk oleh mikrobia baik kultur murni atau
campuran, yang dikendalikan menggunakan sistem komputer dalarn mengatur faktor
lingkungan dan pertumbuhan serta kebutuhan nutriennya.
Rancangan dan kontroksi bioreaktor perlu diperhatikan tentang bejana harus
dapat dioperasikan dalam jangka waktu lama, serasi dan agitasi memadai untuk
kelangsungan proses metabolik mikrobia, sistem kontrol suhu, pH dan penambahan
nutrien, bejana harus dapat dicuci dan disterilisasi fasilitas sampling harus ada
konsumsi tenaga serendah mungkin, bahan kontroksi rnurah dan evaporasi
diusahakan tidak terlalu besar.
Macam-macam bioreaktor ada empat yaitu:
Bioreaktor tangki adukan (stirred tank bioreaktor), kolum gelembung (Bubble colum
bioreaktor), dengan pancaran udara (Airlift bioreaktor) dan bioreaktor terkemas padat
(Packed bed bioreaktor)
Tujuan Instruksional Khusus
Mahasiswa mampu menyelesaikan fungsi bioreaktor dan rnengetahui bentuk dan
macam bioreaktor serta operasi pengendaliannya.
Suatu kebutuhan untuk melangsungkan dan pengembangan proses untuk
produksi hasil fermentasi yang melibatkan mikrobia adalah bejana fermentasi yang
aseptis, disebut FERMENTOR atau BIOREAKTOR. Apakah FERMENTOR atau
BIOREAKTOR?
Bejana untuk rnelaksanakan proses industry
Ukuran bervariasi: 5 - 10 liter untuk skala laboratorium
10 - 500 liter untuk skala percobaan
50 - 400.000 liter untuk skala industri besar

Ukuran bioreaktor tergantung pada:

Proses : sekali unduh, berkesinambungan, nutrien terputus.

Bagaimana proses yang dioperasikan : pancaran ke bawah (down flow) atau


pancaran ke atas (up flow)

Produk yang diproduksi :


No.

Ukuran fermentor

Produk

1.

1 20.000

Ensim diagnostic, substansi biologi

2.

40 80.000

Molekuler

3.

100 150.000

Ensim dan antibiotic


Penisilin,

antibiotika

aminoglikosida,

protease, amylase,transformasi steroid


4.

Lebih dari 450.000

Asam amino
Asam amino, asam glutamat

Proses yang berlangsung selama produksi : proses aerobik, anaerobik.

Proses kultur tungal atau kultur campuran

Fungsi Dasar Fermentor atau Bioreaktor


Suatu tempat yang menyediakan lingkungan yang tepat dan dapat dipantau untuk
pertumbuhan dan aktivitas mikrobia atau kultur campuran tertentu untuk
menghasilkan produk yang diinginkan.
Desain dan konstruksi bioreaktor harus memperhatikan beberapa hal:
a. Bejana dapat dioperasikan dalam keadaan aseptis untuk jangka waktu lama.
b. Aerasi dan agitasi cukup memadai untuk kelangsungan proses metabolik
mikrobia.
c. Konsumsi tenaga serendah mungkin.
d. Sistim kontrol temperatur, pH harus ada.
e. Fasilitas untuk sampling harus ada.
f.

Evaporasi diusahakan tidak terlalu besar.

g. Bejana harus dapat dicuci, dbersihkan dan mudah dipelihara, mempunyai


geometri yang sama baik untuk laboratoriurn maupun skala industri.
h. Dikonstruksi dari bahan yang murah.

Karakteristik fermenter
Fermentor anaerobik memerlukan alat khusus kecuali untuk menghilangkan panas.
Fermentor aerobik memerlukan alat untuk mengaduk dan mernberikan aerasi
cukup.
Konstruksi fermentor aerobik

Terbuat dari baja anti karat.

Berupa silinder besar, tertutup di bagian atas atau bawah, dilengkapi pipa-pipa
(Gambar 1).

Bagian fermentor terpenting: sistem aerasi berperan dalam transfer oksigen


dari bentuk gas ke bentuk cair.

Karena oksigen itu tidak mudah larut dalam air, maka perlu agitasi atau pengadukan
atau disebut impeller dan sparger (alat untuk memecah gelembung udara yang masuk
melaiuinya)
Process control and monitoring meliputi:

Pantauan proses : untuk memantau aktivitas mikrobia dalam fermentasi seperti


yang diinginkan.

Kontrol : pH, temperatur, masa sel dan konsentrasi produk

Kontrol komputer proses fermentasi untuk :

Memperoleh data yang menunjukkan perubahan selama fermentasi.

Mengendalikan faktor lingkungan yang harus selalu dipantau

Peningkatan kinerja fermentor bioreaktor (Scale-up)


Beberapa aspek mikrobiologi industri adalah perpindahan dari skala laboratorium
ke skala industri. Prosedur ini disebut peningkatan proses (scale-up)
Mengapa scale up itu sangat penting

Karena aktivitas masing-masing mikrobia pada fermentor skala laboratorium itu


sama

Mengapa

proses

mikrobia

berbeda

antara

skala

industri

dengan

laboratorium?
Mengapa pengetahuan scale up sangat esensial?
Pengadukan dan oksigen Iebih mudah ditangani pada fermenter kecil.
Kalau ukuran fermentor ditingkatkan,
Maka perbandingan antara permukaan/volum berubah.

skala

Bioreaktor besar maka volume meningkat, memberikan area permukaan yang


meluas.
Transfer lebih oksigen sukar terjadi.
Hampir semua bioreaktor pada umumnya aerobik maka transfer oksigen yang
efektif sangat diperlukan.
Perlu media yang kaya sehingga terjadi peningkatan biomasa yang perlu oksigen
lebih besar.
Scale up proses industri merupakan tanggung jawab insinyur biokimia karena
mereka

ahli

dalam

transfer

oksigen,

dinamika

cairan,

pengadukan

dan

termodinamika, bekerja sama dengan ahii mikrobiologi industri untuk memastikan


semua parameter yang diperlukan sehingga menghasilkan proses fermentasi
berlangsung dengan baik.
Ahli mikrobiologi industri sangat diperlukan dalam scale-up yaitu berperan untuk
meningkatkan strain mikrobia yang tepat yang diaplikasikan pada proses skala
besar.
Transfer proses dari laboratorium ke bioreaktor skala industri, beberapa tahapan
proses yang harus diperhatikan
1. Tahap percobaan di laboratorium : menunjukkan indikasi fermentasi menarik
untuk diaplikasikan ke industri.
2. Percobaan tahap awal di laboratorium untuk optimasi pertumbuhan dan
aktivitas mikrobia peningkatan proses, menggunakan fermentor gelas (1-5 liter).
Percobaan di laboratoirurn, meliputi menguji berbagai macam media,
temperatur, pH, dan sebagainya semurah mungkin (Gambar 1).
a. Bioreaktor terkemas padat: di isi dengan bahan padatan yang dapat
menjaring mikrobia masuk ke dalamnya. Medium dapat dipompakan melalui
mikrobia dengan arah ke atas atau ke bawah (Gambar .2)

3. Tahap percobaan lapangan (pilot plant stage) biasanya menggunakan


enggunakan
bioreaktor 300 - 3.000 liter. Pada tahap ini kondisi mendekati dengan skala
industri.
4. Tahap komersial atau industri, menggunakan fermentor 10.000 - 400.000 liter

Aerasi dan agitasi


Aerasi diperlukan untuk pengadaan oksigen yang cukup demi kelangsungan hidup
mikrobia yang ditumbuhkan dalam medium cair (kultur tenggelam - submerged

culture)
Agitasi diperlukan untuk mencampur semua isi bioreaktor sehingga diperoleh
kondisi homogen
Tipe sistem aerasi dan agitasi sangat tipikal tergantung pada karakteristik proses
fermentatif yang diinginkan. Aerasi dapat diadakan dengan mengalirkan udara steril
melalui aerator, kemudian gelembung udara dibuat sekecil mungkin, sehingga
memungkinkan terjadi oksigen udara masuk ke fase cair. Gelembung udara dapat
diperkecil melalui alat yang porus disebut sparger. Agitasi selain berfungsi sebagai
pengaduk (agitator) juga dapat berfungsi untuk memecah gelembung yang lewat di
dalam medium. Agitator atau disebut impeller ini khususnya didesign khusus yang
diperlukan untuk fermentor yang digunakan untuk menumbuhkan fungi atau
aktinomisetes.
Komponen utama struktur fermentor yang diperlukan aerasi dan agitasi:
a. Agitator (impeller)
b. Pengaduk
c. Sistem aerator
d. Saringan halus atau penyekat (baffle)

Macam-macam reaktor
1. Bioreaktor tanki adukan (stirres tank bioreactor), udara disirkulasikan melalui
medium yang diaduk dengan impeller.
2. Biorekator kolum gelembung (Bubble column bioreactor): udara dialirkan melalui

sparger di dasar hejana.


3. Bioreaktor dengan pancaran udara (Airlift bioreactor): terdiri dari dua kolum yang
dimasukkan ke dalam kolum yang lain. Udara dipaksa masuk melewati pipa
sehingga udara dapat terpancar keatas dan medium ikut terbawa.
4. Bioreaktor terkemas padat: diisi dengan bahan padatan yang dapat menjaring
mikrobia masuk kedalamnya. Medium dapat dipompakan melalui mikrobia dengan
arah ke atas atau ke bawah (Gambar 2).

Latihan soal:
1. Mengapa bejana fermentasi disebut dengan fermenter atau bioreactor ?
2. Jelaskan perbedaan fermentor aerob dan anaerob?
3. Sebutkan faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam merancang
fermentasi!
4. Apakah yang dimaksud dengan :
a. Scale-up
b. Agitasi
c. aseptis

Anda mungkin juga menyukai