Anda di halaman 1dari 58

Kelompok 1

Geraldini Olga Fortuna Ambarita (P07120319009)


Diva Azalia Karangan (P07120319018)
Valentania Ramadhana Putri P (P07120319025)
Ragil Irawan (P07120319028)
Vania Raissa Camaline (P07120319035)
Juwita Putri Kartini (P07120319048)
Understanding Anesthetic Equipment &
Procedures: A Practical Approach
Informasi Buku
• Penulis : Dr. Dwarkadas K Baheti
Vandana Laheri
• Tahun Terbit : 2015 (Edisi pertama)
• Penerbit : Jaypee Brothers Medical Publishers
• Kota terbit : New Delhi, India.
• Jumlah Hal: 546
• Harga Jual : $52.76 (Amazon)
• Bahasa : Bahasa Inggris
Dr. Dwarkadas K Baheti
Dr. Dwarkadas K Baheti merupakan seorang Dokter Spesialis
Anethesiologi- Pengobatan Nyeri. Dia bekerja di Rumah Sakit
Lilavati Mumbai. Dr. Baheti telah bekerja di Rumah Sakit
Lilavati sejak 2010. Pengalamannya selama bertahun-tahun
secara keseluruhan adalah 40 tahun. Beliau telah menangani
Prosedur Perawatan Nyeri Intervensi lebih dari 12.000 kasus.

Ia telah beberapa kali mengedit & menulis buku kedokteran,


seperti Interventional Pain Management; Symptom Oriented
Pain Management; Understanding Anaesthesia Equipment’s;
Neuro Anaesthesia: Practical Tips.
Vandana Laheri
Buku yang diterbitkan sebelumnya
Symptom Oriented Pain Management
Dipublikasikan pertama kali pada 31 Juli 2012 dimana dalam buku
ini sesuai dengan judulnya berisi tentang berbagai gejala dari
berbagai penyakit agar dapat mencapai diagnosis yang benar.
Dimana dokter wajib memahami dan mempelajari teknik untuk
secara akurat mendiagnosis etiologi dan mekanisme nyeri maupun
sakit yang ditujukan agar dapat diatur secara tepat dengan
farmakoterapi dan prosedur intervensi yang akan ditentukan.
Setiap bab dari buku ini memberikan diagnosis, etiologi,
mekanisme nyeri, pemeriksaan klinis, tanda dan gejala, dan
pengobatan. Buku ini membantu dokter mencapai diagnosis untuk
memfasilitasi manajemen dengan pereda nyeri yang maksimal.
Ciri Khas
Berdasarkan materi bab 1, 2, dan 3 yang telah
direview terdapat kunikan dalam buku tersebut
seperti ditampilkannya gambar-gambar sejarah
tindakan operasi pada jaman dahulu di india.
Selain itu, dalam buku ini juga disajikan pula
berupa tabel periodik perkembangan peralatan
dan sejarah2 penting dalam perkembangan
anestesi
Tema
Tema buku yang menjadi sentral pokok dalam
bab 1, 2, dan 3 adalah sejarah perspektif
perkembangan anestesi.
Kritik
• Tidak adanya buku ini yang telah diartikan
dalam bahasa Indonesia menyebabkan
kesusahan dalam memahami isi buku yang
ada
• Penjelasan yang disampaikan dalam buku juga
terlalu berbelit-belit sehingga untuk
memahami buku harus dibaca berulang-ulang
ISI BUKU
Evolusi Praktik Anestesi
Di era 1000 SM, orang India menggunakan anggur untuk menghasilkan ketidaksadaran.
Praktisi Tiongkok awal menggunakan akupunktur dan asap rami India untuk menumpulkan
kesadaran seseorang akan rasa sakit.
Pada abad pertama, Filosofi Yunani Dioscorides (40–90 AD) menjelaskan penggunaan
wine yang terbuat dari Mandragora spp untuk menghasilkan tidur nyenyak bagi pasien yang
menjalani operasi. Dioscorides menggunakan kata Yunani "Anestesi" untuk menggambarkan
tidur ini. Pada tahun 1846 penggunaan istilah "anestesi" menunjukkan kondisi tidur yang
memungkinkan dilakukannya operasi tanpa rasa sakit yang dikreditkan kepada Oliver Wendell
Holmes, profesor anatomi dan fisiologi di Harvard Medical School.
Perkembangan spesialisasi ilmu anestesiologi bisa dihargai dengan baik dengan
memperhatikan dan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut ini.
• Teknik anestesi dan peralatan anestesi
• Agen anestesi
• Anestesiologi sebagai spesialisasi medis
Teknik anestesi berkembang pertama kali dengan inhalasi (umum) anestesi, diikuti oleh
anestesi lokal dan regional, dan terakhir, anestesi intravena (IV). Secara bersamaan, ada
evolusi dalam peralatan anestesi dan peralatan pemantauan.
Tabel rentang waktu evolusi anestesi lokal
Peralatan Anestesi di India – Sejarah
Perspektif
Pereda nyeri untuk operasi sudah berusia lebih
dari 2 milenium di India, dari praktik Sushruta
dan Ayurveda (India Kuno) hingga saat ini. Era
modern dimulai dengan pengenalan eter di
Amerika Serikat. Dan selanjutnya semua
peralatan anestesi yang berkembang mulai dari
alat penguap dan ventilator sebagaimana
adanya diperkenalkan di India.
Palu yang digunakan untuk membuat pasien pingsan
Sage Sushruta melakukan operasi sekitar tahun 2000 SM
Teko yang digunakan untuk mengeluarkan
alkohol pada abad ke-15
Sudut saputangan yang digunakan sebagai masker
untuk pemberian eter di Calcutta
Edward Lawrie dari Komisi Kloroform Hyderabad
Kerucut Hyderabad untuk pemberian kloroform
K.E.M. Botol - adaptasi asli dari kaleng Flagg
Boyle Apparatus pertama yang diimpor ke India
Prototipe alat anestesi pertama yang
diproduksi di Calcutta pada tahun 1935
Epstein Makintosh Oxford Vaporiser (E.M.O.)
dan Sirkuit
Epstein Makintosh Oxford Vaporiser (E.M.O.)
dan Sirkuit
Alat Vaporiser Miniatur Oxford
Porta Boyle
Sirkuit dan vaporizer draw-over Air Trilene
(peralatan Rao)
The Iron-Lung – Drinker’s apparatus
Dog pump
Respirator Berang-berang / beaver respirator
Unit ventilator Bird Mark 7 dan katup ekspirasi
Ventilator Cyclator - yang pertama dengan
Trigger di India
Stimulator Saraf Wellcome
Kemampuan Fisik dalam Praktik Anestesi
Pentingnya pemahaman prinsip – prinsip fisika sangat ditekankan sebab, dapat
memberikan pemahaman yang mendalam tidak hanya tentang mesin dan peralatan anestesi
tetapi juga fisika yang dapat diterapkan pada perilaku gas dan cairan. Mesin anestesi
sederhana kini telah diganti dengan stasiun kerja anestesi. Penting untuk memahami prinsip
kerja mereka. Pemahaman ini membantu kita menjadi ahli anestesi yang lebih baik dan lebih
aman.
a. Tekanan
b. Hubungan Antara Tekanan dan Daya
c. Alat pengukur Tekanan
d. Pressure Relief Valve / Katup pelepas tekanan
e. Hukum Gas
f. Aliran
g. Bilangan Reynolds
h. Prinsip Bernoulli
i. Kelarutan
j. Difusi
Pasokan, Penyimpanan, dan Keamanan Gas

Praktek anestesi melibatkan penggunaan gas


terkompresi setiap hari. Gas yang digunakan
dalam anestesi serta praktik medis disediakan
dalam bentuk silinder atau sistem perpipaan gas
medis. Setiap gas di dalam silinder disuplai pada
tekanan tertentu. Beberapa gas pada tekanan
spesifik tersebut berbentuk cair, mis. N2O, CO2
dan siklopropana sedangkan O2, udara, N2, dan
He dalam bentuk gas.
A dan Silinder B pada mesin anestesi
sebagai stok cadangan
Badan silinder memiliki label (A) dan tanda tertentu (B) terukir di
bodi untuk menunjukkan terbuat dari bahan apa.
Jenis katup silinder dan tanda pada katup silinder. A. Silinder
N2O dan O2; B. katup jenis siram; C. katup hidung banteng; D.
Tanda pada badan katup
A dan B Katup silinder tipe siram dan
gantungan gantungan mesin anestesi
A and B Pin-index system
A. Segel bodok; B. Segel bodok in situ
Indikator terletak di dekat silinder (A) atau
pada panel di bagian depan mesin (C)
Cylinder Key (Handle) atau Handwheel
Manifold pipa tengah — desain lama. A. Manifold O2 dengan penutup panel kontrol;
B. Berjenis O2 dengan penutup panel kontrol terbuka; C. Manifold N2O dengan
penutup panel kontrol terbuka; D. Bagian dari manifold tua dan panel kontrol.
Manifold pipa tengah — desain yang lebih baru. A. Manifold O2
dengan penutup panel kontrol; B. berjenis N2O dengan penutup
panel kontrol; C dan D.
Berbagai tangki / bejana O2 cair
A dan B Konektor suplai O2 darurat ke manifold
pusat. A. Desain lama; B.Desain yang lebih baru
reservoir udara tekan pusat
Konektor cepat yang tidak dapat dipertukarkan (NIQC). A. Outlet
dinding; B. Kolom langit-langit; C. Mesin anestesi
Katup penghenti servis pipa
Katup penutup area / zona pipa. A. Katup penutup zona; B. OT
Khusus — kotak tertutup; C. OT Khusus — kotak dibuka
Sistem pengaman indeks diameter pada
mesin anestesi
A. Liontin plafon; B. Kolom plafon
A dan unit B Terminal—panel kepala tempat tidur
Selang fleksibel. A. Jalur sentral ke mesin
anestesi; B. Silinder ke mesin anestesi
Penjelasan dalam buku tentang
perkembangan anestesi di India dikemas dengan
baik dan juga diperjelas dengan berbagai gambar
yang kemudian ditampilkan dalam buku. Namun,
penjelasan yang terdapat dalam buku tersebut
juga terkadang masih terlalu berbelit sehingga
susah untuk dipahami dan membutuhkan
berkali-kali membaca untuk dapat memahami
apa yang ingin disampaikan oleh penulis.
Dengan mempertimbangkan berbagai hal yang terkandung
di dalam buku ini maka sangat direkomendasikan untuk
dibaca oleh para pemburu ilmu maupun untuk referensi
sumber. Mungkin bagi pembaca sendiri harus mengetahui
berbagai bahasa medis dan juga tentunya memiliki
pemahaman yang baik tentang bahasa Inggris.
Berdasarkan yang saya cari buku ini sendiri tidak terdapat
di Gramedia dan dapat dibeli langsung di Amazon dan juga
terdapat di Tokopedia. Untuk harga buku ini sendiri di
Amazon adalah seharga $52 atau setara dengan 800.000 atau
untuk di Tokopedia seharga 1.900.000an

Anda mungkin juga menyukai