Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Oksigenasi adalah pemenuhan akan kebutuhan oksigen (O²). Kebutuhan

fisiologis oksigenasi merupakan kebutuhan dasar manusia yang digunakan untuk

kelangsungan metabolisme sel tubuh, untuk mempertahankan hidupnya, dan

untuk aktivitas berbagai organ atau sel. Apabila lebih dari 4 menit orang tidak

mendapatkan oksigen maka akan berakibat pada kerusakan otak yang tidak

dapat diperbaiki dan biasanya pasien akan meninggal (Asmadi, 2008).

Terapi oksigen mempunyai beberapa definisi yang diantaranya ditentukan

oleh Perry dan Potter (2006) terapi oksigen atau pemberian O2 adalah cara

pemberian O2 kepada klien untuk mencegah hipoksia. Terapi oksigen adalah

pemberian oksigen dengan konsentrasi yang lebih tinggi dari lingkungan

(Kallstrom, 2002). Taylor, Cillis dan Le Mone (1997) menyebutkan bahwa terapi

oksigen adalah pemberian O2 yang berasal dari sentral atau tabung oksigen.

Sumber oksigen di RS ada 2 (dua) macam yaitu oksigen sentral dimana

akan dialirkan kesetiap ruangan dengan menggunakan pipa yang ditanam

kedalam tembok kedua tabung oksigen yaitu oksigen yang ada dalam tabung

silinder dan dapat dibawa kemana – mana sebagai oksigen transport pasien,

kedua oksigen ini perlu diwaspadai saat diberikan karena bersifat kering (Kozier,

Erb, Berman, dan Snyder, 2004).

Humidifier adalah alat pelembab udara (Smeltzer, dan Bare, 2008) proses

penambahan air kegas (oksigen) yang merupakan humidifikasi (Perry dan Potter,

2006). Tucker, Kanobbio dan Paquette dan Wells (2000), menyebutkan


humidifier merupakan alat yang digunakan untuk memberikan kelembapan dari

gelembung – gelembung udara pada saat terapi oksigen, jadi humidifier

merupakan alat humidifikasi atau penambahan kadar air dalam udara sehingga

dicapai kelembapan tertentu. Penggunaan Humidifier dalam terapi oksigen

merupakan hal yang penting karena selain sebagai pelembab juga sebagai

konektor selang oksigen (Perry dan Potter, 2006).

Humidifier dibagi menjadi 2 yaitu Humidifier dingin dan Humidifier hangat,

Humidifier hangat merupakan alat pelembab udara dengan melepasakan uap air

atau embun dari air hangat. Pemanasan air dilakukan dengan mesin listrik

sehingga uap akan keluar dari air yang mendidih, Humidifier tipe ini digunakan

pada terapi oksigen dengan cara closed system yang digunakan pada ventilator

(Rita, 2001).

Humidifier dingin adalah pelembab udara dengan suatu alat akan

melepaskan uap / droplet air yang dingin, Humidifier model ini diberikan pada

terapi oksigen yang alirannya dapat bernafas spontan lewat jalan nafas atas.

Humidifier ini secara konvensional dengan tehnik mengalirkan oksigen melalui

air yang akhirnya akan timbul gelembung – gelembung udara yang akan

mendorong uap air keudara (Rita, 2001). Kelembapan yang dihasilkan kurang

lebih 72,5% sampai 78,7% pada suhu ruangan (Waugh dan Granger, 2004).

Berdasarkan pengalaman praktek selama 2 minggu di ruang 28 RSUD Dr.

Syaiful Anwar yang telah dilakukan pada tanggal 26 Juli – 7 Agustus 2015 oleh

kelompok 2 dan 3, ditemukan sebanyak ±12 pasien mendapatkan terapi oksigen

dengan humidifier dingin (30%), dan pengisian recervoir menggunakan air

mineral dan jika airnya kurang maka akan ditambah tanpa membuang sisanya

terlebih dahulu serta tabung recervoir sudah terisi dari tabung kosong

dipindahkan ketabung yang baru, sedangkan Humidifier dingin secara luas


menggunakan Humidifier yang dapat digunakan berulang – ulang. Penggunaan

Humidifier ini perlu diperhatikan beberapa hal yaitu reservoir (tabung Humidifier)

harus dalam kondisi bersih, air steril, dan diganti setiap 24 jam dan reservoir

harus diisi segera sebelum dipakai bila cairan hendak ditambahkan sisa cairan

harus dibuang dulu (Panmed Dalin Nosok, RS DR Soetomo, Surabaya, 2000)

B. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umun

Penelitian ini bertujuan untuk memberikan kita gambaran perbedaan pada

recervoir humidifier yang pengisiannya sesuai dengan journal pendukung dan

recevoir humidifier yang terdapat diruang 28 RSSA

2. Tujuan Khusus
a. Membandingkan teori recervoir humidifier yang pengisiannya dengan air

mineral
b. Membandingkan teori recervoir humidifier yang pengisiannya dengan air

khusus

C. Manfaat

1. Mahasiswa Keperawatan

2. Institusi Pendidikan

Manfaat untuk pihak institusi pendidikan adalah meningkatkan

kompetensi lulusan institusi sebagai manajemen ruangan dan kasus dan

menghasilkan tugas akhir dalam bentuk karya ilmiah

3. Lahan Praktek

Manfaat untuk di lahan praktek dapat meningkatkan mutu pelayanan

lahan praktek dengan penerapan intervensi kasus sesuai dengan kasus

kelolaan mahasiswa sehingga dapat menambah intervensi perawat


ruangan dalam melakukan asuhan keperawatan kepada pasien secara

komprehensif.

BAB II

Menurut Guyton & Hall (2006), bahwa mekanisme dasar pernapasan

meliputi:

1. ventilasi paru, yang berarti masuk dan keluarnya udara antara alveoli dan

atmosfir
2. Difusi dari oksigen dan karbondioksida antara alveoli dan darah
3. Transpor oksigen dan karbondioksida dalam darah dan cairan tubuh ke dan

dari sel
4. Pengaturan ventilasi (Priyanto, 2010).

Kebutuhan oksigenasi merupakan kebutuhan dasar manusia yang digunakan

untuk kelangsungan metabolisme sel tubuh mempertahankan hidup dan aktivitas

berbagai organ atau sel. Dalam keadaan biasa manusia membutuhkan sekitar

300 cc oksigen setiap hari (24 jam) atau sekitar 0,5 cc tiap menit. Respirasi

berperan dalam mempertahakan kelangsungan metabolisme sel. Sehingga

diperlukan fungsi respirasi yang adekuat. Respirasi juga berarti gabungan

aktifitas mekanisme yang berperan dalam proses suplai O² ke seluruh tubuh dan

pembuangan CO² (hasil pembakaran sel) (Hidayat, 2006).

Dalam kaitannya pemenuhan kebutuhan oksigenasi tidak terlepas dari

peranan fungsi sisitem pernafasan dan kardiovaskuler yang menyuplai

kebutuhan oksigen tubuh. Dan dalam implementasinya mahasiswa keperawatan

diharapkan lebih memahami tentang apa oksigenasi, bagaimana proses

keperawatan pada klien dengan gangguan oksigenasi dan bagaimana praktik


keperawatan yang mengalami masalah atau gangguan oksigenasi (Asmadi,

2008).

Tidak adanya oksigen akan menyebabkan tubuh secara fungsional

mengalami kemunduran bahkan dapat menimbulkan kematian. Oleh karena itu,

kebutuhan oksigen merupakan kebutuhan yang paling utama dan sangat vital

bagi tubuh (Fatwa, 2009). Adapaun beberapa faktor yang mempengaruhi

kebutuhan oksigenasi meliputi: saraf otonomik, hormon dan obat, alergi pada

saluran nafas, perkembangan dan perilaku (Hidayat, 2006).

Anda mungkin juga menyukai