Anda di halaman 1dari 4

ANALISIS JURNAL

RESEARCH ARTICLE
EFFECT OF ICE APPLICATION IN REDUCING PAIN PERCEPTION OF
TODDLERS DURING IMMUNIZATION

A. DESKRIPSI UMUM

Judul : Pengaruh Kompres Es Dalam Mengurangi Respon Nyeri Balita Selama


Imunisasi.
Penulis : Jisy Jose and Umarani, J
Tempat : Deralakatte,India
Publikasi : International Journal of Recent Scientific Research Vol. 4, Issue, 5, pp.
630 - 633, May, 2013
Penelaah : Kelompok 5
Tanggal telaah : 18 Maret 2014

B. PENDAHULUAN
Menurut statistik populasi dunia, lebih dari 40 % populasi penduduk terdiri dari
anak-anak (Hatfield N. B , 2008). Orang tua menginginkan anak anak mereka untuk
menjadi anak yang sehat dan terhindar dari berbagai macam penyakit. Hal ini menjadi
dasar bagi orang tua untuk memilih imunisasi sebagai tindakan pencegahan (S. Agras
et.al,1999) akan tetapi proses penyuntikan imunisasi akan menimbulkan rasa sakit pada
anak. Rasa nyeri saat imunisasi merupakan sumber kecemasan dan penderitaan bagi anak-
anak. Meminimalkan rasa sakit selama vaksinasi masa kanak-kanak dapat membantu
untuk mencegah distress.
Sebuah penelitian yang dilakukan di University of Georgia mengidentifikasi nyeri
dan kecemasan saat procedural imunisasi pada anak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
kecemasan dan nyeri sangat berkorelasi (Cohen LL.et.al). Pada balita, kemampuan verbal
masih terbatas, sehingga peneliti menggunakan respon nyeri secara nonverbal sebagai
indicator penilaian. Yaitu dengan ekspresi wajah, aktivitas tungkai, menggenggam,
memegang , dan menangis. Metode non farmakologi merupakan komponen penting
dalam penenganan nyeri Berbagai macam metode telah banyak dilakukan seperti

1
pengobatan Tradisional Cina meliputi akupresur, terapi sentuhan,teknik pencitraan, terapi
pijat, dan psikologi energi.
Kombinasi intervensi farmakologis dan non-farmakologis dapat memastikan standar
tertinggi perawatan dalam pengelolaan nyeri pada anak-anak. Jadi perawat, harus
menggunakan beberapa intervensi untuk mengurangi rasa sakit dan meningkatkan
kenyamanan pada pasien (Shiresha B, 2009).

C. TUJUAN
1. Untuk menentukan efektivitas kompres es dalam mengurangi rasa nyeri, antara balita
di kelompok eksperimen.
2. Untuk menemukan hubungan antara tingkat rasa sakit dan variabel demografis yang
dipilih antara balita pada kelompok eksperimen dan kontrol.

D. METODE PENELITIAN
Metode penelitian Quasi Experimental Post Test dengan jumlah sampel sebanyak
60 anak yang berusia 15-18 bulan. Data dikumpulkan dengan menggunakan skala
penilaian nyeri FLACC Perilaku yang mencakup 5 parameter terutama wajah, kaki,
aktivitas, menangis dan consolability. Parameter dikategorikan berdasarkan respon anak.
Temuan yang didapat akan diamati dan dinilai. Nilai maksimum adalah 10 dan nilai
minimum adalah nol. Peneliti menginterpretasikan skor FLACC dengan menjumlahkan
nilai dari masing-masing kategori. Respon nyeri secara nonverbal pada anak
dikategorikan sebagai berikut :
1. Santai dan nyaman (0)
2. Ketidaknyamanan ringan atau nyeri (1-3)
3. Ketidaknyamanan atau nyeri sedang (4-6)
4. Ketidaknyamanan parah atau nyeri (7-10)
Sebelum melakukan penelitian peneliti meminta izin dari lembaga komite etik dan
persetujuan tertulis dari responden. Untuk mengambil sampling, peneliti menggunakan
teknik Non Probability Sampling dengan kriteria inklusi dan eksklusi yan dibagi menjadi
kelompok eksperimen dan kontrol. Peneliti melakukan treatmen kompres es 5 menit
sebelum imunisasi dilakukan dengan durasi 30 detik diikuti dengan masa istirahat 60 detik

2
dan diulang dua kali dalam kelompok eksperimen menggunakan es cube yang dibungkus
kain katun pada daerah yang akan dilakukan penyuntikan imunisasi. Kemudian peneliti
mengamati respon nyeri selama prosedur dan menginterpretasikannya kedalam FLACC
skala penilaian nyeri perilaku. Sedangkan anak-anak dalam kelompok kontrol menerima
imunisasi tanpa treatmen kemudian respon nyeri. Hal ini sama dengan hasil penelitian
yang dilakukan oleh

E. HASIL PENELITIAN
Tabel (1) menunjukkan nilai rata-rata respon nyeri kelompok eksperimen yang
telah diberikan treatment jauh lebih sedikit (3,4 1,15) dibandingkan dengan kelompok
control (7,4 0,72).

F. KESIMPULAN
Penelitian ini dilakukan untuk menilai efektivitas kompres es dalam mengurangi
respon nyeri pada balita selama imunisasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompres
es efektif dalam meminimalkan respon nyeri saat sebelum penyuntikan imunisasi pada
balita . Penelitian ini membantu meningkatkan pengetahuan dalam manajemen nyeri non
farmakologik pada pediatrik.

G. FESEABILITY DI INDONESIA
Penelitian ini membantu tenaga kesehatan untuk mendapatkan pengalaman baru
dalam memenuhi kebutuhan serta meningkatkan pengetahuan dalam manajemen nyeri
pediatrik Manajemen nyeri non farmakologik pada balita dan anak anak dengan

3
menggunakan kompres es pada balita saat sebelum penyuntikan imunisasi sangat efektif
diterapkan di Indonesia. Tebukti telah dilakukan penelitian di Indonesia untuk mengetahui
pengaruh kompres es batu terhadap intensitas nyeri pada anak yang akan dilakukan imunisasi di
desa Jehem, Denpasar, Bali. Hasil penelitian didapatkan klasifikasi nyeri ringan sebesar 70%,
sedangkan pada kelompok kontrol yang tidak diberikan kompres es batu sebelum imunisasi
didapatkan hasil yang terbesar nyeri berat yaitu 63,3%. Hal ini sama dengan hasil peneltian yang
dilakukan oleh Jisy Jose and Umarani di India. Sehingga disarankan kepada petugas kesehatan
untuk memberikan kompres es batu selama 30 detik sampai dengan 5 menit sebelum dilakukan
imunisasi, untuk menghilangkan atau meminimalkan tekanan psikologis dan fisik yang
dialami oleh anak-anak dan keluarga mereka dalam sistem perawatan kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai