MANAJEMEN INOVASI
PERGURUAN TINGGI
Kelompok 6
Sebagaimana tercantum pada UU No. 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, bahwa
salah satu fungsi pendidikan tinggi sebagaimana dikatakan dalam Pasal 4
adalah
“mengembangkan Sivitas Akademika yang inovatif, responsif, kreatif, terampil,
berdaya saing, dan kooperatif melalui pelaksanaan Tridharma”,
maka disini mengandung suatu pemahaman bahwa perguruan tinggi bertanggung jawab
dalam
melakukan serangkaian aktivitas dalam mendorong dan mengelola inovasi di perguruan
tinggi, atau yang didefinisikan dalam Permenristekdikti Tentang Manajemen Inovasi
Perguruan Tinggi sebagai manajemen inovasi.
Perguruan Tinggi harus lebih didorong dan difasilitasi untuk dapat menghasilkan lebih banyak
lagi inovasi yang bermanfaat langsung pada masyarakat. Sebagaimana tertuang dalam
Lampiran Permen Ristekdikti No. 13 Tahun 2015, sasaran program dan indikator kinerja
program yang berkaitan langsung dengan luaran penguatan inovasi meliputi:
a. Tahap identifikasi dan sinkronisasi sumber daya, aktivitas, dan fungsi manajemen inovasi
yang sudah berjalan di kampus.
b. Tahap pembentukan dan pengaturan organisasi
Tahapan Identifikasi dan Sinkronisasi Sumber Daya, Aktivitas, dan
Fungsi Manajemen Inovasi
Pada tahap ini, Tim Persiapan melakukan identifikasi dan sinkronisasi seluruh sumber daya,
aktivitas, dan fungsi-fungsi manajemen inovasi yang ada di perguruan tinggi tersebut.
Sebagai contoh, seminar atau workshop yang berhubungan dengan startup lazim diadakan secara
internal oleh program studi teknik, bisnis, ataupun oleh unit kemahasiswaan. Program
pameran karya startup (exhibition) bisa dilakukan beberapa kali dalam satu tahun namun
oleh prodi atau unit yang berbeda. Tugas utama tim persiapan adalah sinkronisasi
keseluruhan kegiatan-kegiatan yang terkait dengan fungsi manajemen inovasi agar tidak
terjadi tumpang tindih.
Dalam keadaan suatu perguruan tinggi telah memiliki suatu organisasi yang memiliki fungsi
serupa dengan OMI, maka perguruan tinggi tersebut tidak perlu untuk membentuk organisasi
baru dan cukup menunjuk organisasi tersebut sebagai OMI, sebagaimana diatur dalam Pasal
18 huruf (a) Permen Ristekdikti tentang MIPT, dimana dikatakan “organisasi atau unit
kerja di Perguruan Tinggi yang mempunyai fungsi Manajemen Inovasi diakui sebagai
OMI dan harus menyesuaikan dengan Peraturan Menteri ini paling lambat 2 (dua)
tahun sejak Peraturan Menteri ini diundangkan”.
Jika belum adanya suatu unit kerja di dalam perguruan tinggi yang menjalankan satupun fungsi
manajemen inovasi yang telah ditetapkan, maka sesuai dengan Pasal 18 ayat (b) Permen
Ristekdikti tentang MIPT, “perguruan tinggi yang belum mempunyai OMI dapat membentuk
atau menetapkan unit kerja yang mempunyai fungsi Manajemen Inovasi sesuai dengan
Peraturan Menteri ini paling lambat 2 (dua) tahun sejak Peraturan Menteri ini diundangkan”.
Dalam kondisi ini, tugas tim persiapan adalah mempersiapkan pembentukan OMI dan
merancang peta jalan (roadmap) pengembangan OMI dari tahap mulai, berkembang, hingga
dewasa
Tahapan perkembangan maturitas OMI